SKRIPSI
Oleh:
ANA JIHAD ISLAMIA
NIM.A.18.10.010
Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien pasca stroke di RSUD H.A
Sulthan Daeng Radja kabupaten bulukumba. Ana jihad islamia 1 , A Nurlela Amin2 , Muh
Asri3
Latar belakang : Data dari Rsud H.A Sultan Daeng Radja bulukumba penderita stroke pada tahun
2019 sebanyak 101 orang, 2020 sebanyak 163 0rang, dan untuk tahun 2021 sebesar 490 orang,
sejak tahun 2019 hinggga 2021 tercatat sekitar 754 orang terdiagnosis penyakit stroke, jadi setiap
tahunya mengalami peningkatan, kualitas hidup penderita pasca stroke dapat mengalami
gangguan atau hambatan,oleh karena itu dukungan keluarga sangatlah dibutuhkan untuk
membantu pasien dalam fase rehabilitasi secara optimal sehingga dapat meningkatkan kualitas
hidup pasien pasca stroke.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pasien pasca
stroke di Rsud H. A sultahan daeng radja kabupaten bulukumba.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain
observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Dengan jumlah populasi sampel yaitu
60 dan jumlah sampel sebanyak 42 orang. Tehnik pengambilan sampel yaitu sampel random
sampling di sebut juga simple.
Hasil : Hasil analisis menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil uji ini, didapatkan nilai p
adalah 0,026, dengan demikian p <0,026< 0,05).
Kesimpulan dan saran : Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan dukungan
keluarga saat penting untuk meningkatkan kualitas hidup pasien pasca stroke. Agar dapat lebih
semangat dalam menjalni hidup,tidak segan untuk meminta bantuan kepada orang lain terutama
keluarga serta tidak berkecil hati atas apa yang telah terjadi
Kata kunci : Dukungan Keluarga, Kualitas Hidup dan Pasien Pasca Stroke
i
ii
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tumbuh cepat dalam hitungan detik atau menit. Gejala-gejala ini berlangsung
bahwa Setiap tahun ada 13,7 juta stroke baru dan sekitar 5,5 juta orang
orang (3,0%), sedangkan di Cina sekitar dari 9,4% di daerah perkotaan hingga
tertinggi pada usia 75 (48,2%), dengan angka stroke terendah pada usia 75
(48,2%). Kelompok umur Menurut jenis kelamin 15-24 tahun (0,7%), laki-laki
(9,1%)
3
dan perempuan lebih sedikit (12%). Sebagian besar penduduk yang terkena
stroke tidak memiliki pekerjaan (20%) dan sebagian besar juga tidak memiliki
pendidikan tidak atau belum pernah sekolah (22,4%), dan paling banyak
secara optimal selama fase rehabilitasi sehingga kualitas hidup pasien stroke
Kesehatan manusia dalam menilai kualitas hidup. Kualitas hidup adalah istilah
(Suhartini, 2013).
akurasi dukungan yang diberikan. Dengan kata lain, orang yang menerima
mencegah dampak stres. , secara pribadi bisa menaikkan kesehatan individu &
keluarga.
kualitas hidup, pasca stroke. Dalam studi selanjutnya (R. Rahman, Dewi and
cukup besar dalam kualitas hidup pasien setelah stroke akut. dan penelitian
selesai (Ludiana dan Supardi, 2020) Fokus pada dukungan keluarga berupa
2019 sebanyak 101 orang, 2020 sebanyak 163 0rang, dan untuk tahun 2021
sebesar 490 orang, sejak tahun 2019 hinggga 2021 tercatat sekitar 754 orang
B. Rumusan masalah
Bulukumba?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
bulukumba
2. Tujuan khusus
D. Manfaat penelitian
7
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat aplikatif
ini akan berfungsi sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut yang
b. Pelayanan keperawatan
A. Konsep Stroke
1. Defenisi stroke
2018).
Dua jenis utama stroke adalah iskemik dan hemoragik. Stroke iskemik
(pembuluh darah) atau oleh emboli (darah, udara atau bekuan benda asing
hawks, 2014).
2. Klasifikasi Stroke
Klasifikasi stroke dari patologi menurut agresi stroke terbagi menjadi
a. Stroke Hemoragik
Hal ini Hal Hal ini disebabkan oleh pecahnya beberapa pembuluh
darah di otak.Event ini bisa diaktifkan saat aktif atau aktif, tetapi juga
9
bisa diaktifkan saat tidak aktif. Dalam hal ini, kesadaran klien
b. Stroke nonhemoragik
Ini Ini bisa Dapat terjadi setelah istirahat, setelah bangun tidur,
atau di pagi hari, dalam bentuk iskemia atau emboli serebral dan
baik.
3. Etiologi Stroke
a. Stroke Iskemik
2).Stroke embolik
b. Stroke Hemoragik
1) Perdarahan Intraserebral
2) Perdarahan Subrakanoid.
otak atau kelainan pada arteri serebral. Aneurisma otak adalah area
2020).
meniru gejala stroke. TIA terjadi ketika aliran darah ke otak untuk
4. Patofisiologi Stroke
Otak kita sangat sensitif terhadap kondisi di mana aliran darah
terjadi jika aliran darah tidak dipulihkan jaringan otak atau infark yang
sel serta perubahan permanen dapat terjadi dalam 3-10 menit. Tingkat
lebih rendah dari normal sebelum terjadi aliran darah yang memadai ke
yang terkena, kecepatan stroke, ukuran lesi dan efek samping. Gejala
mati rasa secara tiba-tiba di wajah, lengan, atau kaki. Ini sering
6. Kriteria Diagnosis
a. CT-scan (Computerized Scanner)
e. Angiografis serebral
f. Pemeriksaan laboratorium/darah
7. Komplikasi stroke
Stroke dapat menyebabkan cacat sementara atau permanen,
tergantung pada berapa lama otak tanpa aliran darah dan bagian mana
otot-otot di sisi lain wajah atau bagian tubuh lainnya. Terapi fisik
d. Masalah emosional
e. Rasa sakit
mati rasa di lengan kiri atau sensasi kesemutan yang tidak nyaman
di lengan kiri.
(Tandra, 2014).
16
8. Penatalaksanaan Stroke
Dalam (Haryono and Utami, 2020) Perawatan awal untuk
a. Stroke Iskemik
tPA dapat diberikan dalam waktu 4,5 jam setelah timbulnya gejala
gumpalan
a. Stroke Hemoragik
lain:
1) Tindakan Darurat
Darah
a) Surgical Clipping.
mengalir menggumpal.
19
meninggal dan tinggal bersama keluarga tetapi tidak lagi dirawat karena
2021).
menarik diri dari masyarakat dan merasa lebih sensitive (Friedman, 2013).
yaitu:
a. Dukungan emosional
b. Dukungan informasi
dan penghasil informasi tentang dunia. Jika orang tersebut tidak dapat
c. Dukungan instrumental
yang praktis dan nyata, dandukungan ini tulus dan bentuk materinya
d. Dukungan penilaian/penghargaan
banyak sekali komplikasi & keterbatasan fungsional fisik & mental, dapat
pada orang lain dan, seiring waktu, keyakinan dan pandangan hidup
mereka menurun.
Secara umum, ada enam area yang digunakan buat mengukur kualitas.
transportasi
yang buruk. (Dharma 2017). Dalam penelitian ini, pasien pasca stroke
penelitian menunjukkan bahwa pasien pasca stroke dengan kualitas hidup yang
Demikian juga pasien stroke dengan kualitas hidup yang buruk mungkin untuk
aspek Daerah dengan kualitas hidup terburuk Pasien stroke adalah kategori
fisik dan psikologis yang lebih buruk, dan sebaliknya untuk pasien yang lebih
baik. aspek tersebut adalah hubungan sosial dan lingkungan. Hal ini
mengalami stres sesuai dengan tingkat aktivitasnya. Hal ini dapat dimengerti
karena mereka tampaknya merasakan tekanan dari situasi tersebut. Jika saya
punya keinginan, saya harus menunggu orang lain untuk membantu saya.
Mereka depresi kecuali ada seseorang yang membantu mereka. Apalagi jika
buang air akbar & buang air kecil, serta membutuhkan bantuan orang terdekat
dalam hidup Anda. Karena itu, mereka mudah stres karena apa pun
1. Kesehatan fisik
2. Lingkungan
3. Psikologis
4. Tingkat kergantungan
5. Hubungan sosial
6. Spiritual agama dan
keyakinan personal
Dukungan keluarga (H. Zaidin Ali,
S. KP. MBA.MM. )
1. Dukungan Emosional
2. Dukungan Informasi
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan peneliaian
A. Kerangka konsep
memberikan dasar yang kuat untuk topik yang dipilih berdasarkan apa yang
burukumba”
kualitas hidup pasien stroke
- Kesehatan fisik
- Lingkungan
- Psikologis
- Tingkat ketergantungan
Dukungan keluarga untuk pasien
stroke - Hubungan sosial
Dimensi emosional - Spiritual agama dan
Dimesi penghargaan keyakinan personal
Dimesi informasi
Dimensi instrumen
Keterangan:
: Variabel dependen
: Variabel independen
B. Variabel penelitian
atau aktivitas yang memiliki variasi tertentu yang peneliti ingin pelajari dan
keluarga
C. Definisi Konseptual
Supardi, 2020).
D. Defenisi Operasional
secara akurat mengamati atau mengukur suatu objek atau fenomena. Definisi
2. Dukungan keluarga
a. Kriteria objektif :
2) Kualitas Hidup
kesejahteraan individu.
a. Kriteria objektif
E. Hipotesis Penelitian
yang pertama karena berdasarkan teori terkait daripada fakta empiris dari
empiris.(Sugiyono, 2017).
dan kualitas hidup pada pasien pasca stroke di RSUD H.A Sulthan Daeng
A. Desain penelitian
lintas sektoral, yaitu data yang sedang dikumpulkan atau diperoleh, metode ini
kepada subjek penelitian. Studi Sebuah studi cross section yang hanya
menekankan satu kali waktu pengukuran atau pengamatan data untuk variabel
1. Lokasi penelitian
Kabupaten Bulukumba
2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai juli 2022.
1. Populasi
dan subjek yang masing-masing memiliki satu ciri dan ciri khusus yang
ditentukan oleh peneliti yang diteliti, dari mana kesimpulan dapat ditarik.
(Sugiyono, 2014).
43
44
2. Sampel
Jika populasi besar dan peneliti tidak dapat memeriksa semua data dalam
(Sugiyono, 2014).
(60)(1,96)2 (3)2
( 60−1 ) 0,52 +(1,96)2 (3)2
60 . 3,84 . 9
59. 0,25+3,84 .9
2073,6
14,75+ 34,56
2073,6
49,31
¿ 42
45
3. Teknik sampling
2014).
memilih semua atau setiap orang yang memenuhi dan memuaskan sesuatu.
tercapai(Dharma, 2017).
syarat yang telah ditentukan, dan kriteria eksklusi adalah kriteria yang
(Hidayat, 2017).
a. Kriteria inklusi
komunikasi
b. Kriteria eksklusi
responden.
D. Instrument penelitian
alam dan sosial yang diamati. Lebih khusus lagi, kami menyebut semua
dukungan penilaian. Survei ini diukur pada skala Liker dengan tanggapan
sering (4), sering (3), kadang-kadang (2) dan tidak pernah (1).
Liker sering (4), sering (3), kadang-kadang (2) dan tidak pernah (1) diukur
dalam skala.
3.
47
1. Data Primer
yang diteliti menggunakan alat ukur dan alat pengumpulan data yang
tersedia sebagai sumber data yang dapat dicari. (Saryono and Anggraeni,
2017).
2. Data sekunder
lain, bukan langsung dari peneliti.ini biasanya berupa data dokumen atau
F. Alur penelitian
Populasi:
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 60 orang
Sampel:
42 reponden dengan menggunakan non probability sampling
Instrumen Penelitian:
Lembar Kuesioner
Tempat Penelitian:
RSUD H.A Sulthan Daeng radja
Kabupaten Bulukumba
a. Editing
b. Coding
c. Tabulating
untuk memudahkan analisis dan pelaporan data. Oleh karena itu tabel
(Syamsuddin, 2015)..
2. Analisa Data
a. Analisi Univariat
penelitian(Sumantri, 2017).
b. Analisis Bivariate
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Uji statistik yang
diamati berbeda nyata pada tingkat signifikansi 0,05. P-value < 0 >
H. Etika Penelitian
penelitian harus mendapat rujukan terlebih dahulu dari suatu lembaga atau
KNEPK, termasuk:
2. Beneficience
populasi.
3. Justice
4. Informed Consent
timbul, maupun pilihan yang dapat dicabut oleh peneliti. kapan pun.
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Karakteristik Responden
sebesar 33,3%.
2. Analisis Univariat
orang atau 69% pada kualitas hidup kategori baik, sedangkan pada
3. Analisis Bivariat
Tabel 5.4 Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Pasca Stroke
RSUD H.A. Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba Bulukumba pada tanggal 25
Agustus sampai 2 Oktober 2022
Kualitas Hidup
Dukungan Baik Kurang Baik Total P
Keluarga
(N) (%) (N) (%) (N) (%)
Baik 28 75,7 9 24,3 37 100
Sedang 1 20 4 80 5 100 0,026
Total 29 69 13 31 42 100
Sumber* Uji SPSS Chi Square
keluarga dalam kategori “baik” dengan kualitas hidup yang baik, dan 9
dengan kualitas hidup yang buruk. %). Sebaliknya, pada kelas menengah
dengan kualitas hidup yang baik, tingkat dukungan keluarga adalah 1 atau
20, sedangkan pada kelas menengah dengan kualitas hidup yang rendah,
tingkat dukungan keluarga sebesar 4 orang atau 80%. . Nilai pasti Sig.
adalah 0,026.
B. Pembahasan
atas 3 kategori baik, sedang dan kurang baik. Pada dukungan keluarga
berbagi keluh dan kesah, juga sebagai pemberi rasa aman dan tenang
Dari penelitian ini, peneliti berhipotesis Ini adalah salah satu hal yang
kategori baik, karena kategori baik lebih tinggi dari kategori rata-rata
dan sedang.
1. Kualitas Hidup pada Pasien Pasca Stroke
ditemukan bahwa kualitas hidup pasien pasca stroke lebih baik pada 29
faktor fisik berarti lansia dan pasien geriatri yang pernah mengalami
Di sisi lain, kelas menengah dengan kualitas hidup yang baik memiliki
pada 4. atau sebesar 80%. Serta, sig dengan nilai eksak. Dua sisi atau
nilai-P = 0,026 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien
(2 sisi) adalah 0,026, dimana nilai < 0,05 berarti ada hubungan yang
Bulukumba.
hidup orang tua setelah stroke telah terbukti proporsi yang sama,
hidupnya.
C. Keterbatasan Penelitian
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas, maka
1. Bagi responden
dalam menjalani hidup, tidak segan Carilah bantuan dari orang lain,
3. Bagi institusi
4. Untuk peneliti
stroke.