PROPOSAL
Oleh :
ANA JIHAD ISLAMIA
NIM.A.18.10.010
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4
A. Latar belakang.................................................................................................4
B. Rumusan masalah...........................................................................................8
C. Tujuan penelitian............................................................................................9
D. Manfaat penelitian..........................................................................................9
A. Konsep Stroke...............................................................................................11
1. Defenisi stroke........................................................................................11
2. Penggologan stroke.................................................................................11
4. Manifestasi klinis....................................................................................14
5. Diagnosis................................................................................................17
6. Komplikasi stroke...................................................................................18
3. Keluarga..................................................................................................26
i
4. Tipe keluarga..........................................................................................27
5. Fungsi keluarga.......................................................................................27
D. Karangka Teori.............................................................................................37
A. Kerangka konsep...........................................................................................38
B. Variabel penelitian........................................................................................39
C. Definisi Konseptual......................................................................................40
D. Defenisi Oprasional......................................................................................41
E. Hipotesis Penelitian......................................................................................42
A. Desain penelitian...........................................................................................44
ii
1. Populasi..................................................................................................45
2. Sampel....................................................................................................45
3. Teknik sampling.....................................................................................46
D. Instrument penelitian....................................................................................47
E. Alur penelitian..............................................................................................48
2. Analisa Data...........................................................................................51
H. Etika Penelitian.............................................................................................52
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
dkk,2019). Stroke menunjukkan tanda dan gejala hilangnya fungsi sistem saraf
pusat fokal atau global dan berkembang pesat dalam hitungan detik atau menit.
Gejala ini berlangsung lebih dari 24 jam, menyebabkan kecatatan dan mental,
suatu sidrom klinis dengan gejala berupa gangguan fungsi otak secara fokal atau
global yang dapat menimbulkan kematian atau kelainan yang menetap lebih dari
24 jam, tanpa penyebab lain selain gangguan vascular. Berdasarkan laporan world
health organization (WHO) 2012, diperkirakan setiap tahun terdapat 15 juta orang
diseluruh dunia yang mengalami stroke dan dari jumlah tersebut terdapat kurang
lebih 5 juta orang meninggal dan 5 juta mengalami dan 5 juta mengalami
kecacatan permanen akibat gejala sisa stroke dan menjadi beban keluarga insiden
1.430.393 orang, dan tahun 2017 sebanyak 2.187.832 orang. Selanjutnya ditahun
5
2018 mengalami peningkatan pada umur >15 tahun sebasar 10,9% atau
Di dapatkan jumlah data kunjungan pasien diruang inap pada tahun 2018
diperoleh data sebanyak 115 orang, dan pada tahun 2019 diperoleh data sebanyak
101 orang, dan pada tahun 2020 diperoleh data sebanyak 163 orang.
periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, atasi penyakit dengan
pengobatan yang tepat dan teratur, tetap diet sehat dengan gizi seimbang,
upayakan beraktivitas fisik dengan aman, hindari rokok, alkohol dan karsinogek
lainnya. Hal ini bisa tercapai adanya dukungan sekitar terutama keluarga
(Kemenkes, 2019).
yaitu gangguan sensorik dan motorik yang terjadi secara tiba-tiba. Sel-sel saraf
rusak dan mati diakibatkan oleh kurangnya alirah darah dan oksigen diotak
yang mempengaruhi diantaranya yaitu personal, pekerjaan dan fisik, serta stroke
lainnya.
Penelitian yang dilakukan oleh (Rudi haryono, 2009). Secara garis besar
stroke) yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah diotak dan stroke akibat
penyumbatan (ishemic stroke) yang terjadi karena plak dinding pembuluh darah
otak atau bekuan darah yang dinamakan emboli. Bila dari kedua keadaan ini
kebanyakan adalah hipertensi dan diabetes ditambah dengan faktor lainnya seperti
makanan dan oksigen selama 3-4 menit saja akan rusak dan mati.
terhadap posisi mereka dalam kehidupan dan konteks budaya serta sistem dimana
mereka hidup dan dalam hubungnya dengan tujuan individu, harapan, standar dan
Patients After Stroke tahun 2010, menunjukkan status kualitas hidup ada
hubungannya dengan usia, jenis kelamin, tipe stroke, dengan siapa mereka hidup
kenyamanan fisik dan psikologis pada orang yang dihadapkan pada situasi stress
(Taylor, 2006).
penyakit untuk remaja dan dewasa dengan penyakit kronik. Dukungan keluarga
perawatan diri pada pasien(Neff dan Hensarling, 2009). Smet (2004) menegaskan
bahwa keluarga merupakan bagian dari kelompok sosial. Terdapat lima dimensi
dan jaringan sosial. Dukungan keluarga terdiri dari 4 dimensi dukungan yaitu
masing dimensi ini penting dipahami bagi individu yang ingin memberikan
Persepsi ini erat hubungannya dengan ketepatan dukungan yang diberikan, dalam
8
arti seseorang yang menerima sangat merasakan manfaat bantuan bagi dirinya
terhadap sesuatu hal yang aktual dan memberikan kepuasan (Koentjoro, 2009).
iskemik, tiga orang penderita di antar bukan keluarganya dengan alasan karena
kesibukannya, dan dari lima orang penderita, dua orang mengatakan berjalan
harus dengan bantuan, dan tiga orang pasien lainnya mengatakan sulit untuk
berpergian dan selalu tergantung dengan orang lain karena sakit yang dideritanya
penyakit stroke yang dialami pasien menimbulkan berbagai jenis masalah fisik
pasien pasca stroke” yang ditinjau dari empat dimensi dukungan keluarga.
B. Rumusan masalah
keluarga terhadap kualitas hidup pasien pacsa stroke. Disamping ini belum ada
kualitas hidup pasien pasca stroke. Oleh karena itu penelitian ingin mengetahui
9
hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup pasien pasca stroke di Rsud
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Bulukumba
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien pasca stroke serta
2. Manfaat aplikatif
b. Pelayanan keperawatan
pasca stroke
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Stroke
1. Defenisi stroke
seluruh pembuluh darah sebral atau seluruh sistem pembuluh darah otak
(Doenges, 2014).
dua klasifikasi umum cedera serebrovaskular, yaitu stroke iskemik dan stroke
hemoragik. Stroke iskemik terajdi penyumbatan aliran darah arteri yang lama
2. Penggologan stroke
1) Perdarahan Intraserebral
12
2) Pendarahan subaraknoid
Penggolongan berdasarkan perjalanan klinisnya dikelompokan
sebagai berikut:
21 hari.
13
2) Ketidakaktifan fisik
3) Kolesterol tinggi
5) Diabetes
1) Usia
2) Ras
3) Jenis kelamin
Pria memiliki risiko stroke yang lebih tinggi dari pada wanita,
4) Hormon
haryono, 2009).
4. Manifestasi klinis
a. Kehilangan motoric
motorik paling umum adalah hemiplegia (paralisis dan salah satu sisi)
Karena lesi pada sisi otak yang berlawanan. Hemiparesis atau kelemahan
b. Kehilangan komunikasi
c. Gangguan persepsi
Gangguan persepsi merupakan ketidakmampuan menginterpretasik
sisi tubuh yang paralisis. Kepala pasien berpaling dari sisi tubuh yang
sisi tersebut. Hal ini disebut amorfosintesis Pada keadaan ini, pasien
dua atau lebih objek dalam area spasialis) sering terlihat pada pasien
kebagian tubuh
3) Kehilangan sensori
dan auditorius
suhartini, 2013).
5. Diagnosis
stroke pendarah dan dapat menilai letak, besar, luas dari area infark
(setelah 24 jam).
listrik.
e. Angiografis serebral
f. Pemeriksaan laboratorium/darah
tenggorakan dapat diuji unruk virus atau agen infeksi lainnya (Rudi
haryono, 2010).
19
6. Komplikasi stroke
pada berapa lama otak kekurangan aliran darah dan bagian mana yang
Penderita stroke bisa menjadi lumpuh disatu sisi tubuh atau kehilangan
kendali atas otot-otot tertentu, seperti otot-otot disatu sisi wajah atau
berdandan.
d. Masalah emosional
e. Rasa sakit
Nyeri, mati rasa, atau sensasi aneh lainnya dapat terjadi dibagian tubuh
dingin ekstrem. Komplikasi ini dikenal sebagai nyeri stroke atau sindrom
yang terjadi sepanjang masa kehidupan, dukungan yang diberikan pada setiap
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan
adopsi dan tidak hanya terbatas pada keanggotaan dalam suatu rumah tangga
(Friedmen, 2010).
21
a. Dukungan emosional
keluaraga.
Keluarga bertindak sebagai sumber utama dari cinta, kasih sayang, dan
(friedmen, 1998).
b. Dukungan informasi
yang mungkin akan dibutuhkan oleh anggota keluarga yang lain, juga
mampu memberikan koping adaptif pada stimulus. Selain itu dapat pula
dan dll.
c. Dukungan instrumental
suatu dukungan atau atau bantuan penuh dari keluaraga dalam bentuk
d. Dukungan Penilaian
Dukungan keluarga terdiri atas dukungan orang tua anak, anak ke orang
tekanan darah secra teratur, dan segera bawa klien kedokter atau rumah
pada efek stroke. penderita stroke yang tidak banyak mengalami masalah
seimbang dengan cukup serta, cairan (2 liter atau lebih sehari), dan
da[at diberi makanan ringan tinggi kalori yang lezat dalam jumlah
stroke harus makan dalam posisi duduk, bukan berbaring, untuk mencgah
karena tekanan) dan infeksi akibat kulit. Adanya dekubitus dan infeksi
dan memiliki proses penyembuhan luka yang lama jika terinfeksi, jika ini
akibat kerusakan otak. Hampir 70% pasien pasca stroke sedikit banyak
3. Tipe keluarga
a. Keluarga inti
sebagai orang tua atau kelahiran terdiri atas suami, istri, dan anak-anak
b. Keluarga orientasi
c. Extended family
biasanya merupakan anggota yang terdiri atas, anak saudara dan dapat
4. Fungsi keluarga
a. Fungsi efektif
keluarga
b. Fungsi sosial
anggota keluarga
28
c. Fungsi reproduksi
d. Fungsi ekonomi
namun fungsi yang mengembang fokus sentral dalam keluarga yang berfungsi
dengan baik dan sehat. Pemenuhan fungsi kesehatan dan kleuarga dapat
menjadi sulit, yang bisa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal seperti
bagi anggota keluarga yang lemah atau hanya mengenai masalaha kesehatan
yang berat dapat mengalami tingkat ketegangan fisik emosional yang tinggi
(Friedmen, 2010).
dengan tingkat kemandirian activity daily living pada pasien pasca stroke
sangat dekat dengan pasien dan merupakan perawat utama bagi pasien,
activity daily living pada pasien tingkat pasca stroke semakin meningkat.
30
dikarenakan hidup terpisah dengan anggota keluarga yang lain atau hidup
rehabilitasi.
keluarga yang paling akurat pada penderita pasca stroke adalah dukungan
dan minum serta menyediakan peralatan yang sakit sangat penting dalam
penyakit stroke.
diperlukan pasien pasca stroke untuk dapat bertahan dalam menjalani hidup,
akan membuat pasien stroke merasa dihargai dan diterimah, sehingga dapat
Pasien dapat menarik diri dari pergaulan dan merasa lebih sensitive,
dalam konteks budaya dan nilai dimana mereka hidup dan dalam hubunganya
1999).
pasien pasca stroke yang menjadikan kualitas hidup pasien pasca stroke
32
hidup pasien pasca stroke berada dibawah nilai tengah atau relative memiliki
kualitas hidup yang rendah, hal ini terjadi Karena stroke merupakan salah satu
fungsional baik bersifat fisik maupun mental sehingga pasien akan memiliki
tingkat ketergantungan pada orang lain yang tinggi dan seiring berjalanya
sosial memiliki arti penting dalam meningkatkan kualitas hidup pasien pasca
stroke, kualitas hidup pada pasien pasca stroke dipengaruh oleh faktor-faktor
kemandirian.
terhadap penyakit.
33
maka aspek kualitas hidup yang digunakan dalam penelitian mengacu pada
dan Snyder, 2004), kualitas hidup memiliki enam aspek yaitu kesehatan fisik,
dengan lingkungan, dan keadaan spiritual. WHOQoL ini kemudian dibuat lagi
menjadi insturment WHOQoL –BREF dimana ada enam aspek yang dibuat
kualitas
d. Lingkungan kesehatan
e. Kesempatan untuk mendaptkan informasi dan
keterampilan
f. Partisipasi dalam dan kesempatan rekreasi dan waktu
luang
g. Lingkungan fisik (populasi,bising,lalu lintas dan cuaca)
h. Transportasi
3. Psikologis a. Gambaran diri (body image) dan penampilan
b. Perasaan negative
c. Perasaan positif
d. Konsep diri
e. Berfikir,belajar,ingatan dan konsentrasi
4. Tingkat a. Pergerakan
ketergantungan a. Aktivitas sehari-hari
b. Ketergantungan terhadap subtansi obat dan bantuan medis
5. Hubungan sosial a. Hubungan personal
b. Dukungan sosial
c. Aktivitas seksual
6. Spiritual agama a. Spiritual
dan keyakinan b. Agama
personal c. Keyakinan personal
ekonomi dan sumber daya sosial memiliki dampak langsung pada kualitas
hidup. Ferrans dan Powers (dalam Kwan, 2000) empat domain yang sangat
penting untuk kualitas hidup yaitu kesehatan dan fungsi, sosial ekonomi,
35
a. Jenis kelamin
memiliki perbedaan dalam peran serta akses dan kendali terhadap berbagai
hidup pada laki-laki dan perempuan. Ryff dan Singer (1998) mengatakan
yang bersifat positif sedangkan kesejahteraan tinggi pada pria lebih terkait
b. Usia
yang terkait dengan usia dalam aspek-aspek kehidupan yang penting bagi
c. Pendidikan
d. Pekerjaan
kualitas hidup juga diperoleh hasil penelitian yang tidak jauh berbeda
dimana individu yang bekerja memiliki kualitas hidup yang lebih baik
e. Status pernikahan
hidup yang lebih tinggi dari pada individu yang tidak menikah, bercerai,
f. Finansial
bekerja.
g. Standar referensi
dengan orang lain. Hal ini sesuai dengan definisi kualitas hidup yang
individu.
38
chronic post stroke patients” bahwa ada kualitas hidup yang buruk diantara
pasien kronis pasca stroke terutama yang memiliki keluarga miskin. Ada
tingkat stres yang besar, yang berdampak negatif pada peningkatan penyakit.
Artinya disini memerlukan variabel lain yaitu variabel dukungan fasilitas ada
ada hubungan antara dukungan sosial dengan kualitas hidup pasien pasca
stroke.
pasien pasca stroke pada fase rehabilitasi didapatkan hasil bahwa sebagian
kepribadian, peran sosial dan fungsi anggota gerak atas. Sedangkan aspek
terhadap 64 pasien empat tahun pasca stroke tentang kualitas hidup pasien,
D. Kerangka Teori
A. Kerangka konsep
yang penting dalam suatu penelitian karena merupakan abstraksi dari suatu
realitas agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan
ketekaitan antar variabel baik variabel yang diteliti maupun yang tidak diteliti.
kualitas hidup pasien pasca stroke di RSUD H.A sulthan daeng radja kabupaten
bulukumba”
Kualitas hidup pasien pasca
Dukungan keluarga
stroke
Dimensi emosional
- Kesehatan fisik
Dimesi penghargaan
- Lingkungan
Dimesi informasi
- Psikologis
Dimensi instrumen
- Tingkat
ketergantungan
- Hubungan sosial
- Spiritual agama
dan keyakinan
personal
Gambar 1.1 Kerangka Konsep
41
Keterangan:
: Variabel dependen
: Variabel independen
Dari kerangka konsep diatas, dapat diketahui bahwa variabel yang tidak
terkait (variabel dependen) yang menjadi sebab timbulnya atau variabel yang
(sugiono2006) adalah kualitas hidup pasien pasca stroke di RSUD H.A Sulthan
B. Variabel penelitian
Variabel adalah atribut objek yang mempunyai variasi antara satu dengan
(Nursalam, 2006).
C. Definisi Konseptual
2017).
1. Dukungan keluarga adalah sesuatu yang penting bagi individu yang penting
2. Kualitas hidup adalah persepsi individu terhadap posisi mereka dalam konteks
budaya dan nilai dimana mereka hidup dan dalam hubunganya dengan tujuan
hidup, harapan, standar dan perhatian. Hal ini merupakan konsep yang luas
D. Defenisi Oprasional
43
menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan dapat diuji
1. Dukungan keluarga
( frendem, 2010).
a. Kriteria objektif :
1) Baik jika keluarga pasien melakukan dukungan pada pasien stroke >
30
pasien stroke ≤ 30
2. Kualitas hidup
44
keyakinan personal.
a. Kriteria objektif
E. Hipotesis Penelitian
masalah dalam penelitian, yang dimana telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
berlandaskan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
keluarga dengan kualitas hidup pasien pasca stroke di RSUD H.A Sulthan Daeng
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif dengan
pendekatan cross sectional pada pendekatan cross sectional yaitu data yang
dikumpulkan sesaat atau data yang diperoleh saat ini juga, cara ini dilakukan
variabel independen dan juga variabel dependen hanya satu kali pada satu saat
(Nursalam,2017).
keluarga dengan kualitas hidup pasien pasca stroke di RSUD sulthan daeng radja
kabupaten bulukumba.
1. Lokasi penelitian
2. Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2021.
47
1. Populasi
dari objek dan subjek yang masing-masing memiliki kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan bisa ditarik
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap yang berkunjung
6 bulan terakhir sebanyak 60 orang pada tahun 2019 di RSUD H.A Sulthan
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua data yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu,maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap yang
(60)(1,96)2 (3)2
( 60−1 ) 0,52 +(1,96)2 (3)2
48
60 . 3,84 . 9
59. 0,25+3,84 .9
2073,6
14,75+ 34,56
2073,6
49,31
¿ 42
3. Teknik sampling
individu yang temui dan telah memenuhi yang telah ditentukan dalam
(Dharma, 2017).
kriteria yang tidak bisa dijadikan sampel karena tidak memenuhi syarat dalam
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
D. Instrument penelitian
Instrument penelitian adalah alat ukur yang digunakan oleh peneliti yang
digunakan untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena dan juga
secara tertulis berupa pedoman wawancara, pengamatan, dan daftar yang terdiri
dari beberapa pertanyaan yang sudah disiapkan oleh peneliti untuk mendapatkan
pertanyaan diberi penilaian angka (skore) antara 1-4, yang artinya adalah 4
E. Alur penelitian
Proposal Penelitian:
Hubungan dukungan keluarga dengan
kualitas hidup pasien pasca stroke di RSUD
H.A Sulthan Daeng Radja kabupaten
bulukumba
Hipotesis:
Ada Hubugan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien pasca
stroke di RSUD H.A Sulthan Daeng Radja kabupaten bulukumba
Populasi:
Pasien rawat inap berkunjung 6 bulan terakhir 60 0rang
Sampel:
42 reponden dengan menggunakan Simple Random
sampling
Instrumen Penelitian:
Lembar Kuesioner
Tempat Penelitian:
RSUD H.A Sulthan Daeng radja
Kabupaten bulukumba
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang diilakukan oleh seorang
sebelum melakukan pengumpulan data maka terlebih dahulu perlu dilihat alat
ukur yang digunakan agar dapat memperkuat hasil penelitian (Hidayat, 2017)
antara lain :
2. Peneliti mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Stikes Panrita Husada
Bulukumba yang akan ditujukan kepada RSUD H.A Sulthan Daeng Radja
Kabupaten Bulukumba
kurang jelas. Apabila responden kurang memahm isi pertayaan yang terdapat
52
a. Editing
dikumpulkan,yaitu meliputi
ekstrim).
b. Coding
kadang biasanya digunakan untuk data kualitatif. Dengan coding ini, data
53
c. Tabulating
2. Analisa Data
alasan tersebut digunakan uji statistik yang cocok dengan variabel penelitian.
a. Analisi Univariat
b. Analisis Bivariate
statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Uji ini bertujuan untuk
Value, < 0,05 berarti ada hubungan yang bermakna (Ho ditolak)
sedangkan P-Value > 0,05 itu artinya tidak ada hubungan yang bermakna
(Ho diterima)
H. Etika Penelitian
dibagi menjadi tiga bagian yaitu prinsip keadilan, prinsip manfaat, prinsip
tersebut perlu mempunyai rekomendasi sebelumnya dari pihak insitusi atau pihak
kegiatan penelitian.
2. Beneficience
55
3. Justice
4. Informed Consent
ada penjelasan tentang penelitian yang akan dilakukan baik mengenai tujuan
penelitian, tata cara penelitian, manfaat yang akan diperoleh, resiko yang
mungkin terjadi dan adanya pilihan bahwa subjek penelitian dapat menarik