DISUSUN OLEH:
JENDRIKO ROLLIES RUMBAY
1801119
i
PROPOSAL PENELITIAN
DISUSUN OLEH:
JENDRIKO ROLLIES RUMBAY
1801119
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PROPOSAL
HUBUNGAN KEMAMPUAN FISIK DENGAN MOTIVASI
KESEMBUHAN PADA PASIEN STROKE DI RUANGAN POLI
RAWAT JALAN RUMAH SAKIT TK. II ROBERT WOLTER
MONGISIDI KOTA MANADO
Diajukan oleh:
Jendriko Rollies Rumbay
1801119
Pembimbing I
Pembimbing II
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat limpahan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan prosal ini
dengan judul “Hubungan Kemampuan Fisik dengan Motivasi Kesembuhan pada
Pasien Stroke di Rumah Sakit Tk. II Robert Wolter Mongisidi Manado”.
Proposal ini disusun untuk memenuhi persyaratan menempuh Sarjana
Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Manado.
Penulis mengakui bahwa dalam penulisan proposal ini masih banyak
kekurangan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki penulis.dalam penulisan proposal ini, penulis telah
banyak mendapat bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Akhirnya penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat baik bagi penulis
maupun pihak lain yang menaruh minat terhadap masalah ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iv
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 28
LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kebanyakan terjadi pada usia produktif maupun usia lanjut. Stroke terbagi dua,
kejadian stroke iskemik sebanyak 87%, sebaliknya stroke hemoragik 13% yang
Menurut data Dunia (WHO), menyebutkan bahwa setiap tahun sebanyak 15 juta
terjadi setiap 40 detik dan meninggal setiap 4 menit (Safruddin dkk, 2018).
penduduk penderita stroke. Angka kejadian stroke menurut provinsi tahun 2018
1
Sulawesi Utara sebanyak 14.2/1000 penduduk dan terendah di Propinsi Papua
sebesar 4.1.
pasien stroke dalam 2 Tahun terakhir yaitu tahun 2019 sebanyak 72 orang dan
Tahun 2020 sebanyak 21 orang. Dari survey awal yang peneliti lakukan adanya
sebagian kekuatan otot pada sebagian tubuh menjadi penyebab sepertiga dari
setelah 3 bulan pasca stroke dan 15-30% pasien mengalami kecacatan yang
permanen. Selain itu ketidakmampuan fisik atau kecacatan yang dialami dapat
menimbulkan perasaan tidak berguna, tidak ada gairah hidup dan keputusasaan.
kronis seperti stroke merupakan faktor penyebab dari keputusasaan (PPNI, 2017).
kekerasan, depresi resiko terbesar yakni munculnya resiko bunuh diri (Pratami
2
dkk, 2016) dalam penelitiannya di RSUD Ulin Banjarmasin menyimpulkan bahwa
sebanyak 50% pasien stroke mengalami keputusasaan sedang. Rahmi dkk (2019)
Faktor resiko yang lain dari stroke ialah penurunan fungsi kognitif, 20-
Ganguan kognitif pasca stroke termasuk dalam suatu kelompok gangguan kognitif
kognitif dapat mengenai satu atau lebih domain kognitif seperti atensi, bahasa,
terjadinya gangguan kognitif pada pasien stroke akan semakin meningkat apabila
jantung, dan lain-lain. Adanya lesi pada hemisfer kiri, lesi pada supra tentorial
teritori arteri serebri serta posterior merupakan faktor yang berperan dalam
3
kali lipat meningkat setelah serangan awitan stroke dan berkembang menjadi
pasien stroke di ruangan Poli rawat jalan Rumah Sakit TK. II Robert Wolter
Mongisidi Manado.
B. Rumusan Masalah
penelitian ini ialah apakah ada hubungan antara kemampuan fisik dengan
motivasi kesembuhan pada pasien stroke di Ruangan Poli rawat jalan Rumah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum:
kesembuhan pada pasien stroke di Ruangan Poli rawat jalan Rumah Sakit
2. Tujuan khusus
kesembuhan pada pasien stroke di Ruangan Poli rawat jalan Rumah Sakit
4
D. Manfaat Penelitian
3. Bagi Peneliti
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bergerak secara mudah, bebas dan teratur untuk mencapai suatu tujuan, yaitu
bantuan orang lain dan hanya dengan bantuan alat (Widuri, 2010).
bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi
B. Jenis Mobilitas
secara penuh dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan
dengan batasan jelas dan tidak mampu bergerak secara bebas karena
6
1. Mobilitas sebagian temporer merupakan kemampun individu untuk
tulang.
C. Motivasi Sembuh
Istilah motivasi digunakan sejak awal abad ke dua puluh. Selama beratus-
ratus tahun, manusia dipandang sebagai makhluk rasional dan intelektual yang
memilih tujuan dan menentukan sederet perbuatan secara bebas. Nalarlah yang
menentukan apa yang dilakukan manusia. Manusia bebas untuk memilih dengan
pilihan yang baik atau buruk tergantung pada intelegensi dan pendidikan individu.
(shaleh, 2017).
suatu keadaan (status) individu yang sehat atau utuh secara fisik, mental, serta
sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan
kelemahan.
7
Konsep motivasi terinspirasi dari kesadaran para pakar ilmu, terutama
pakar filsafat. Bahwa tidak semua tingkah laku manusia dikendalikan oleh akal,
akan tetapi tidak banyak perbuatan manusia yang dilakukan diluar kontrol
rasional ia juga sebagai makhluk mekanistik, yaitu yang digerakkan sesuatu diluar
pengobatan dan perawatan karena keduanya memiliki peran yang sama dalam
(dari dalam diri individu) yang dapat mengakibatkan individu kembali pada
D. Penyakit Stroke
1. Pengertian
8
tanpa penyebab lain yang jelas selain vascular. Pasca stroke menjadi
a. Hipertensi
b. Obesitas
c. Hiperkolesterol
d. Peningkatan Hematokrit
(Atrial Fibrilasi).
f. Diabetes Mellitus
g. Merokok
h. Alkoholime
3. Etiologi
a. Trombosis Cerebral
9
iskemia serebral. Tanda dan gejala neurologis selalu memburuk pada 48
1) Atherosklerosis
b. Emboli
cepat dan munculnya gejala 10-30 detik. Emboli pada umumnya berasal
10
adanya kerusakan pada katup jantung akibat penyakit Rheumatik heart
c. Haemorhagic
4. Klasifikasi Stroke
(2016), yaitu;
a. Stroke hemoragik
bangun tidur atau dipagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun iskemia
11
yang menimbulkan hipoksia selanjutnya dapat timbul edema sekunder
yang timbul akan hilang dengan spontan dalam waktu kurang dari
24 jam.
2) Stroke involusi
5. Patofisiologi
besarnya.pembuluh.darah.dan adekuatnya.sirkulasi.kolateral.terhadap.area.
dapat berubah (makin lambat atau cepat) pada gangguan lokal (thrombus,
12
pada.area.yang.stenosis, dimana aliran darah akan lambat atau
bersangkutan.
Area edema ini menyebabkan disfungsi yang lebih besar daripada area
infark itu sendiri. Edema dapat berkurang dalam beberapa jam atau
fatal, jika tidak terjadi perdarahan masif. Oklusi pada pembuluh darah
pembuluh darah maka akan terjadi abses atau ensefalitis, atau jika sisa
13
anoksia lebih dari 10 menit. Anoksia serebral dapat terjadi oleh karena
gangguan yang bervariasi salah satunya cardiac arrest. Ada dua bentuk
sehinga timbul nyeri kepala hebat. Sering pula dijumpai kaku kuduk
14
mengakibatkan vasospasme pembuluh darah serebral. Vasospasme ini
dan lain-lain). Otak dapat berfungsi jika kebutuhan O2 dan glukosa otak
glukosa sebagai bahan bakar metabolisme otak, tidak boleh kurang dari
25% dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa
plasma turun sampai 70% akan terjadi gejala disfungsi serebral. Pada
otak.
6. Manifestasi Klinik
15
c. Gangguan persepsi
kemih.
7. Komplikasi Stroke
a. Hipoksia serebral
c. Embolisme serebral
d. Pneumonia aspirasi
e. ISK, Inkontinensia
f. Kontraktur
g. Tromboplebitis
h. Abrasi kornea
i. Dekubitus
j. Encephalitis
k. CHF
8. Pemeriksaan Diagnostik
a. CT Scan
16
b. MRI
c. Angiografi Serebri
perdarahan arteri ovena atau adanya ruptur dan untuk mencari sumber
d. USG Doppler
karotis)
e. EEG
f. Sinar X tengkorak
perdarahan subarakhnoid.
g. Fungsi Lumbal
Tekanan yang meningkat dan disertai bercak darah pada cairan lumbal
17
pada intrakranial. Peningkatan jumlah protein menunjukkan adanya
pertama.
Elektrollit
9. Penatalaksanaan
sebagai berikut:
mungkin
gerak pasif.
18
b. Pengobatan konservatif
dibuktikan.
intra arterial.
c. Pengobatan pembedahan
d. Pencegahan stroke
1) hidari merokok
kegemukan)
19
4) Batasi makanan berkolesterol dan lemak (daging, durian, alpukat,
8) Segera bawa klien kedokter atau rumah sakit jika timbul tanda
gejala stroke
satunya oleh umur. Safruddin dkk (2018), dalam penelitiannya di Rumah sakit
menderita stroke. Umur individu yang sudah menginjak dewasa akan terjadi
20
pada umur 41-60 Tahun. Sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhani
62,5% sedangkan jenis kelamin perempuan sebanyak 37,5%. Hasil penelitian ini
sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramdia dkk (2019), dalam
menyatakan bahwa kejadian stroke lebih banyak pada jenis kelamin laki-laki yaitu
dominan penderita stroke pada laki-laki di akibatkan oleh perilaku yang sering
21
BAB III
KERANGKA KONSEP PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Keterangan :
Variabel yang diteliti
Hubungan
B. Hipotesis
22
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Definisi Skala
No Variabel
Operasional
Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
1 Kemampuan Keterbatasan pasien Kuesioner Ordinal Mandiri = < 15
Fisik stroke dalam The Barthel (2)
memenuhi
kebutuhan sehari- Index
Memerlukan
hari seperti makan,
toileting, berhias, bantuan = ≥ 15
mandi, berpakaian (1)
dan lain-lain
2 Motivasi Suatu keadaan Kuesioner Ordinal Harapan Sembuh
Kesembuhan emosional pasien Beck = < 30
pada pasien stroke yang (1)
stroke memiliki harapan Hopeleenes
s Scale Tidak ada Harapan
atau perasaan
pesimis tentang Sembuh
masa = ≥ 30
depan/kesembuhan (2)
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Mongisidi Manado.
dkk, 2011). Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pasien stroke baik
24
2. Sampel
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
N
n=
1+ N ¿ ¿
93
n=
1+ 93(0,05) ²
93
n= =75.45 dibulatkan 75 pasien
1.345
Kriteria inklusi:
1. Pasien rawat jalan dengan diagnosis stroke oleh dokter saraf stroke.
Kriteria eklusi:
trauma kepala.
25
dibantu orang lain atau memerlukan bantuan diberi kode 1. Dan harapan
terdiri dari 8 pertanyaan dan diberi kode (2) sedangkan 21 pertnyaan negatif
diberi kode (1). Kuesioner ini sudah pernah dipakai oleh Ardi (2011) dalam
E. Analisa Data
for Servis Solution) Versi 22 dan uji statistik yang digunakan, yaitu;
a. Analisis univariat
b. Analisis bivariat
analisis statistik yang digunakan ialah uji chi square, dengan nilai p = <
α = 0.05.
26
F. Etika Penelitian
penelitian ada empat prinsip yang harus dipegang oleh seorang peneliti, yaitu:
subjek penelitian.
27
DAFTAR PUSTAKA
Nasir, A., Muhith, A., dan Ideputri, M.E. (2011). Buku Ajar, Metodologi
Penelitian Kesehatan, Nuha Medika. Jakarta
Pratami, S.P., Diani, N., dan Wahid A. (2016). Kemampuan Basic Activity Dayly
Living Dengan Keputusasaan Pada Pasien Stroke di RSUD Ulin
Banjarmasin. Dunia Keperawatan, Volume 4, Nomor 1, Maret 2016: 55-59
https://www.researchgate.net/publication/327247660_.pdf Di Akses 20
Maret 2021. Jam akses pukul 17.23 Wita
28
Persatuan Perawat Nasional Indonesia, (2017).Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia, Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi I, Cetakan III (Revisi).
Ramdia, A., Keliat, B.A., dan Wardhani, I.Y. 2019. Hubungan Kemampuan
Mengubah Pikiran Negatif Dengan Depresi dan Ketidakberdayaan Pada
Klien Stroke. Jurnal Ilmu Keperawatan (Journal of Nursing Sciences).
Volume 8, Nomor 1, Tahun 2019. http://jurnal.alinsyirah.ac.id/index
.php/keperawatan. Diakses 2 Februari 2021. Jam Akses 2012 Wita
Saleh, Abdul Rahman. 2009. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam.
Jakarta: Kencana
Yuwanda, K,. Widyastuti, K., dan Laksmidewi, A.A.P. (2020). Hubungan Antara
Lokasi Stroke Dengan GAngguan Kognitif Pada Penderita Stroke Di RSUP
Sanglah Denpasar. Arikel Collosum Neurology, Volume 3, Nomor 1:1-5.
ISSN 2614-0276 | E-ISSN 2614-0284. http://callosumneurology.org/
index.php/callosumneurology/article/view/101Pdf. Diakses 5 Februari 2021.
Jam akses pukul 16.32 Wita
29
Lampiran I
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Bapak/ibu responden
di –
Tempat
Dengan Hormat.
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa S1 Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Manado
Nama : Jendriko Rollies Rumbay
Nim : 1801119
Akan mengadakan penelitian berjudul :
“HUBUNGAN KEMAMPUAN FISIK DENGAN MOTIVASI
KESEMBUHAN PADA PASIEN STROKE DI RUANGAN POLI RAWAT
JALAN RUMAH SAKIT TK. II WOLTER MONGISIDI KOTA MANADO”
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang dapat merugikan bagi
saudara/i sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan
dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak akan di
publikasikan.
Apabila saudara/i menyetujui, peneliti mohon kesediaannya untuk
menandatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan.
Atas kerjasama dan kesediaan saudara/i menjadi responden, peneliti ucapkan
terima kasih.
Manado, Maret 2021
Peneliti Responden
( Jendriko R. Rumbay ) ( )
30
Lampiran 2
PERSETUJUAN RESPONDEN
( )
31
Lampiran 3
32
2. Kuesioner Beck Hopelessness Scale
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Saya memandang masa depan saya dengan
penuh harapan
2. Saya menyerah karena tidak dapat berbuat
sesuatu hal yang lebih baik bagi diri saya
sendiri
3. Saya merasa tidak memiliki harapan dengan
kondisi seperti ini selamanya
4. Saya tidak dapat membayangkan akan hidup
10 Tahun kedepan
5. Saya memiliki cukup waktu untuk melakukan
hal-hal yang saya lakukan
6. Dimasa yang akan datang berharap dapat
sukses dengan apa yang saya tekuni
7. Masa depan saya terlihat gelap
8. Saya merasa beruntung dan berharap akan
mendapatkan lebih banyak hal-hal yang lebih
baik dalam hidup saya dibandingkan dengan
kebanyakan orang
9. Saya tidak mendapatkan kesempatan untuk
beristirahat dan tidak punya alasan untuk
mendapatkan kesempatan yang akan datang
10. Pengalaman masa lalu saya telah dipersiapkan
dengan baik untuk masa depan
11. Semua yang akan terjadi dimasa depan saya
Nampak lebih banyak yang tidak
menyenangkan dari pada yang menyenangkan
12. Saya tidak berharap bisa memperoleh apa
yang benar-benar saya inginkan
13. Jika saya memandang kemasa depan, saya
berharap bisa lebih bahagia daripada saat ini
14. Segala sesuatunya tidak berjalan sesuai
dengan yang saya inginkan
15. Saya memiliki keyakinan yang kuat tentang
masa depan
16. Saya tidak pernah mendapatkan apa yang
saya inginkan, jadi merupakan suatu hal
percuma bagi saya jika mengharapkan sesuatu
17. Sangat tidak lazim bahwa saya akan
mendapatkan kepuasan yang nyata dimasa
depan
18. Masa depan terlihat samar dan tidak pasti bagi
saya
33
19. Saya dapat menanti datangnya masa yang
lebih baik daripada masa yang buruk
20. Tidak ada gunanya bersungguh-sungguh
mencoba mendapatkan segala yang saya
inginkan, karena saya mungkin tidak akan
mendapatkannya
Sumber: Ardi, M (2011)
34
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL
Nama : Jendriko Rollies Rumbay
NIRM : 1801119
Judul : Hubungan kemampuan fisik dengan Motivasi Kesembuhan
pada pasien Stroke di Ruangan Poli Rawat Jalan RS. Tk. II
Wolter Mongisidi Manado
Pembimbing I : Ns. Sri Wahyuni, S.Kep., M.Kes
No Hari /
Materi Konsultasi Saran Perbaikan Paraf
. Tanggal
1. Judul Proposal Menyetujui judul
yang diajukan yaitu
Hubungan
ketidakmampuan fisik
dan kognitif dengan
keputusasaan pada
pasien Sroke di RS.
Tk II Wolter
Monginsidi Manado
35
LEMBAR KONSULTASI PROPOSAL
Nama : Jendriko Rollies Rumbay
NIRM : 1801119
Judul : Hubungan kemampuan fisik dengan Motivasi Kesembuhan
pada pasien Stroke di Ruangan Poli Rawat Jalan RS. Tk. II
Wolter Mongisidi Manado
Pembimbing II : Ns. Irma M. Yahya, S.Kep., M.Kes
No Hari /
Materi Konsultasi Saran Perbaikan Paraf
. Tanggal
1. Judul Proposal Menyetujui judul
yang diajukan yaitu
Hubungan
ketidakmampuan fisik
dan kognitif dengan
keputusasaan pada
pasien Sroke di RS.
Tk II Wolter
Monginsidi Manado
36