Anda di halaman 1dari 2

Definisi Terapi Kognitif

Terapi kognitif adalah terapi jangka pendek dan dilakukan secara teratur, yang memberikan
dasar berpikir pada pasien untuk mengekspresikan perasaan negatifnya, memahami masalahnya,
mampu mengatasi perasaan negatifnya, serta mampu memecahkan masalah tersebut. Teori
kognitif sebenarnya rangkaian dengan terapi perilaku yang disebut sebagai terapi kognitif dan
perilaku, karena menurut sejarahnya merupakan aplikasi dari beberapa teori belajar yang
bervariasi.

Peran perawat dalam pelaksanaan terapi kognitif diharapkan mampu menerapkan terapi
kognitif ini serta mendampingi pasien untuk memodifikasi cara pikir, sikap dan keyakinan untuk
memutuskan perilaku yang tepat dalam menghadapi pengobatan yang sedang dijalaninya.

Tujuan Terapi Kognitif

1. Mengubah pikiran dari tidak logis dan negative menjadi objektif, rasional dan positif.
2. Meningkatkan aktivitas.
3. Menurunkan perilaku yang tidak diinginkan.
4. Meningkatkan keterampilan social.

Karakteristik Pasien

1. Menarik diri.
2. Penurunan motivasi.
3. Defisit perawatan diri.
4. Harga diri rendah.
5. Menyatakan ide bunuh diri.
6. Komunikasi inkoheran dan ide/topic yang berpindah-pindah (flight of idea).
7. Delusi, halusinasi terkontrol, tidak ada manik deperesi, tidak mendapat ECT.

Indikasi Terapi Kognitif

Menurut Setyoadi, dkk (2011) terapi kognitif efektif untuk sejumlah kondisi psikiatri yang
lazim, terutama:
1. Depresi (ringan sampai sedang).
2. Gangguan panic dan gangguan cemas menyeluruh atau kecemasan.
3. Individu yang mengalami stress emosional.
4. Gangguan obsesif kompulsif (obsessive compulsive disorder) yang seringterjadi pada
orang dewasa dan memiliki respon terhadap terapi perilaku dan antidepresan. Jarang
terjadi pada awal masa anak-anak, meskipun kompulsi terisolasi sering terjadi.
5. Gangguan fobia (misalnya agoraphobia, fobia social, fobia spesifik).
6. Gangguan stress pacatrauma (post traumatic stress disorder).
7. Gangguan makan (anoreksia nervosa).
8. Gangguan mood.
9. Gangguan psikoseksual.
10. Mengurangi kemungkinan kekambuhan berikutnya.

Masalah Keperawatan

1. Resiko bunuh diri.


2. Isolasi sosial.
3. Harga diri rendah.
4. Defisit perawatan diri.

Tujuan Keperawatan

No Masalah Keperawatan Tujuan


.
1. Resiko bunuh diri Ide bunuh diri hilang
1. Isolasi social Meningkatkan hubungan social
2. Harga diri rendah Meningkatkan harga diri
3. Defisit perawatan diri Kemampuan merawat diri

Anda mungkin juga menyukai