STRES
• besarnya stresor
• durasi kejadian
• status nutrisi
Homeostasis
terancam
1. Respon Metabolik
• Respon metabolik terdiri dari fase ebb and flow
• Fc pemicu >>> stimulus multipel, termasuk tekanan dan
vol arterial dan venous, osmolalitas, pH, arterial oxygen
content, nyeri, ansietas, dan mediator infeksi dan trauma
jaringan.
• Respon metabolik adalah respon fisiologis terhadap
trauma yg dapat berubah menjadi patologis ---
tergantung pd intensitas dan durasi trauma.
Reseptor α dan β2 di
Reseptor β1 di jantung
perifer
0 12 24 1 2 3
Hours Weeks
b. Metabolisme Protein dan Glukosa
Review glikolisis, glikogenesis, glikogenolisis, glukoneogenesis
Karbohidrat
(glukosa, fruktosa, galaktosa)
Glikogenesis
Glikogen Glukosa-6-Fosfat Glukosa
Glikogenolisis Glikolisis
Disimpan dlm Glukoneogenesis Disalurkan ke
hati dan sel otot otak dan darah
As Laktat As Piruvat
b. Metabolisme Protein dan Glukosa
• Selama periode kelaparan (puasa) ---pemberian infus
glukosa >>> glukoneogenesis dihambat
Stimulasi ke
hipotalamus
Aldosteron ADH
Sekresi CRH
Stimulasi
korteks adrenal
Menggambarkan
keparahan penyakit
a. Respon Endokrin
• Aksis Somatotropik
– Satu jam -24 jam pertama terjadinya stres >>>
hipofisi anteior >>> sekresi GH >>> level GH
meningkat.
– GH memobilisasi asam lemak bebas dari jaringan
adiposa dan asam lemak >>> menurunkan ambilan
glukosa di jaringan tertentu
– Setelah terjadi stres (2-3 jam) --- GH mempunyai efek
seperti insulin (seperti melepaskan insulin), tetapi
lebih dari 3 jam --- GH mempunyai efek kontra
regulator dan anabolik
a. Respon Endokrin
• Aksis Laktotropik
– Stress >>> oksitoksin, jalur dopaminergik, atau
vasoactive intestinal peptide (VIP) >>> hormon
prolaktin meningkat
– Prolaktin --- hormon yang dapat meningkatkan
konsentrasi serum setelah terjadi stres akut baik fisik
maupun psikis
– Perubahan sekresi prolaktin dalam respon terhadap
stres diduga berkontribusi terhadap perubahan fungsi
imun selama kondisi kritis.
a. Respon Endokrin
• Aksis Luteinizing Hormone–Testosterone
– Kondisi kritis >>> mediasi oleh sitokin >>>
perubahan Luteinizing Hormone–Testosterone pada
laki-laki >>> level testosteron akan rendah
– Pada tahap kronik --- level testosteron yang
bersirkulasi menjadi sangat rendah, bahkan hampir
sulit dideteksi.
b. Respon Inflamasi
• Tujuan:
– Melokalisir kerusakan yang ditimbulkan
– Menetralisir atau menghancurkan agent yang
mengganggu
– Memberikan tanda kepada individu adanya cedera
jaringan
– Menyiapkan area yang cedera untuk penyembuhan
– Mengembalikan keadaan homeostasis
b. Respon Inflamasi
Trauma/ Injuri >>> sel inflamasi --- polimorfonuklear
(PMNs), makrofag, dan limfosit >>> sekresi mediator
inflamasi
TERIMA KASIH