http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj
Alamat korespondensi:
Gedung C6 Lantai 2 FE Unnes
ISSN 2252-6765
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: louchey_venfour@yahoo.com
1
Lusiana Rahmawati & Henny Murtini / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)
PENDAHULUAN
Informasi akuntansi yang berkualitas akan besar untuk menilai aset perusahaan. Hal
adalah informasi yang memenuhi karakteristik ini menyebabkan perusahaan enggan melakukan
kualitatif informasi akuntansi yaitu relevansi, revaluasi aset sesuai dengan peraturan IFRS.
reliability, komparabilitas dan konsistensi (Kieso Kurang siapnya SDM dan dunia
dan Weigandt, 2007:37). Indonesia mengadopsi pendidikan di Indonesia, Terutama SDM-SDM
IFRS pada tahun 2012. Adopsi IFRS ini yang berhubungan langsung dengan laporan
merupakan salah satu upaya Indonesia untuk keuangan baik praktisi, pemerintah, maupun
membuka peluang pasar modal akademisi. Salah satu kelemahan SDM
internasional. Penerapan IFRS dalam SAK Indonesia adalah kesulitan dalam memahami
Indonesia akan memberikan kemudahan IFRS. Untuk menerjemahkan dan memahami
pemahaman atas laporan keuangan karena IFRS membutuhkan waktu yang tidak singkat.
standar akuntansi yang diberlakukan bersifat Padahal perubahan-perubahan IFRS sangat
internasional. Adapun manfaat yang diperoleh cepat. Sehingga saat IFRS selesai
dari adopsi IFRS diantaranya adalah diterjemahkan, dipahami dan disesuaikan
memudahkan pemahaman atas laporan dengan kondisi di Indonesia terkadang IFRS
keuangan dengan Standar Akuntansi Keuangan yang bersangkutan tidak berlaku lagi
yang dikenal secara internasional, meningkatkan (xerova.wordpress.com).
arus investasi global melalui transparansi, Penerapan IFRS sebagai standar
menurunkan biaya modal dengan membuka pelaporan akuntansi diharapkan mampu
peluang fund raising melalui pasar modal secara meningkatkan kualitas informasi akuntansi di
global, menciptakan efisiensi penyusunan Indonesia. Penggunaan balance sheet approach
laporan keuangan (vicryblog.blogspot.com). dan fair value dalam IFRS diharapkan mampu
Pengadopsian IFRS memerlukan mengurangi praktek manajemen laba.
persiapan yang matang agar semua manfaatnya Penggunaan balance sheet approach dan fair value
dapat dirasakan. Pengadopsian IFRS di membuat income smoothing semakin sulit untuk
Indonesia mengalami berbagai kendala salah dilakukan. Barth dkk. (2008) dalam
satunya yaitu kurang siapnya infrastuktur seperti Cahyonowati dan Ratmono (2012) berargumen
DSAK sebagai Financial Accounting Standart bahwa IFRS sebagai principles-based standards
Setter. DSAK adalah perumus SAK yang ada di lebih dapat meningkatkan relevansi nilai
Indonesia. Pada prakteknya DSAK informasi akuntansi. Pengukuran dengan fair
mendapatkan berbagai macam kritik. value lebih dapat menggambarkan posisi dan
Diantaranya adalah minimnya partisipasi dari kinerja ekonomik perusahaan sehingga sangat
pihak-pihak yang berkepentingan dalam setiap membantu investor dalam mengambil keputusan
exposure draft hearing PSAK yang baru akan investasi.
diberlakukan. Penelitian-penelitian terdahulu
Kondisi perundang-undangan yang belum menunjukan hasil yang tidak konsisten
tentu sinkron dengan IFRS seperti peraturan mengenai peningkatan relevansi nilai informasi
pajak di Indonesia tentang pajak final revaluasi akuntansi setelah pengadopsian IFRS. Menurut
aset. Jika nilai pasar aktiva lebih tinggi dari pada Barth dkk. (2007) kualitas informasi akuntansi
nilai bukunya ketika direvaluasi menurut menurun setelah adopsi IFRS, sedangkan
peraturan pajak, selisih tersebut dikenai pajak menurut Ismail dkk. (2013) justru sebaliknya.
final 10%. Selain itu revaluation model Kusumo & Subekti (2014) dan Kargin (2013)
memerlukan tambahan biaya untuk menyewa menunjukkan bahwa peningkatan relevansi nilai
jasa penilai dikarenakan banyaknya aset tetap hanya terjadi untuk informasi nilai buku
yang tidak memiliki nilai pasar sehingga sedangkan ekuitas tidak, namun secara
ketergantungan kepada jasa penilai (assessor) keseluruhan setelah periode adopsi IFRS
2
Lusiana Rahmawati & Henny Murtini / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)
3
Lusiana Rahmawati & Henny Murtini / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)
investasi. Meskipun demikian, IFRS juga dapat IFRS dengan principles-based standards
menurunkan relevansi nilai informasi akuntansi. lebih dapat meningkatkan relevansi nilai
Hal ini disebabkan pembatasan diskresi informasi akuntansi. Pengukuran dengan fair
manajerial dalam pilihan pilihan pengukuran value lebih dapat menggambarkan posisi dan
dapat mengurangi kemampuan manajemen kinerja ekonomik perusahaan. Oleh karena itu,
untuk menggambarkan posisi ekonomik hipotesis penelitian ini yaitu:
perusahaan. H2: Terdapat perbedaan relevansi nilai
sebelum dan setelah adopsi IFRS.
Berdasarkan uraian diatas, kerangka berfikir penelitian ini digambarkan pada gambar 1 dan 2.
MANAJEMEN RELEVANSI
LABA (HI) NILAI
(H2,H3)
4
Lusiana Rahmawati & Henny Murtini / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)
5
Lusiana Rahmawati & Henny Murtini / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)
95% Confidence
Std. Interval of the
Std. Sig.
f (2-
Mean Error Difference t
Deviation f tailed)
Mean
Lower Upper
7
Pair 1 DA1-DA2 -0,016 0,155 0,018 -0,052 0,023 0,518 3 0,606
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2015
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai t Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
(0,606) lebih besar dari 0,05 sehingga HA penelitian Elbannan (2010) dan Barth dkk.
ditolak. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa (2007) yang menyatakan bahwa adopsi IFRS
tidak terdapat perbedaan signifikan antara tidak mampu menurunkan tingkat manajemen
manajemen laba sebelum dan sesudah adopsi laba. Temuan ini bertentangan dengan hasil
IFRS. Hipotesis pertama penelitian ini ditolak. penelitian Ismail (2013) dan Bangun (2012).
6
Lusiana Rahmawati & Henny Murtini / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)
Ismail menyatakan bahwa manajemen laba Penelitian ini menggunakan uji chow
menurun setelah adopsi IFRS sedangkan untuk menguji hipotesis kedua penelitian ini
menurut Bangun terdapat perbedaan kualitas yaitu terdapat perbedaan relevansi sebelum dan
laba sebelum dan sesudah adopsi IFRS yang sesudah adopsi IFRS. Berikut ini rumus Chow
diproksikan dengan manajemen laba. Test menurut Ghozali (2011) :
Hipotesis pertama ini ditolak mungkin ( )
karena penerapan fair value yang seharusnya ( ) ( )
dapat mengurangi manajemen laba mengalami RSS1 = 6,239 N1 = 74
kendala yaitu ketidaksingkronan peraturan pajak RSS2 = 5,125 N2 = 74
mengenai revaluasi. Jika nilai pasar aktiva lebih RSS3 = 10,743
tinggi dari pada nilai bukunya ketika direvaluasi k = 4 (jumlah parameter yang diestimasi)
menurut peraturan pajak, selisih tersebut dikenai Df = 144 ( N1 + N2 –k )
pajak final 10%. Selain itu revaluation model F tabel = 2, 43
memerlukan tambahan biaya untuk menyewa RSSur = RSS1 + RSS2 = 11,364
jasa penilai dikarenakan banyaknya aset tetap F= (RSS3 – RSSur) / k
yang tidak memiliki nilai pasar sehingga (RSSur)/ df
ketergantungan kepada jasa penilai (assessor) F = (10, 743 – 11, 364)/ 4
akan besar untuk menilai aset perusahaan. Hal
ini menyebabkan perusahaan enggan melakukan (11, 364)/ 144
revaluasi aset sesuai dengan peraturan IFRS. = -1, 967
Selain itu, mungkin juga karena revaluasi aset di Hasil regresi yang digunakan untuk
Indonesia dilakukan setiap 5 tahun sekali menghitung uji chow terlihat pada tabel 6
sedangkan data penelitian ini hanya 4 tahun. berikut:
Uji chow
Menurut Barth dkk. (2008); Karampinis ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dan Hevas (2008) dalam Cahyonowati dan dikemukakan oleh Ismail,dkk (2013) dan Kargin
Ratmono (2012) jika nilai adjusted R2 meningkat (2013) yang menyatakan bahwa adopsi IFRS
secara signifikan maka dapat disimpulkan meningkatkan relevansi nilai. Temuan ini
bahwa informasi akuntansi meningkat relevansi bertentangan dengan hasil penelitian Kusumo
nilainya karena adopsi IFRS. Pada tabel 6 dapat dan Subekti (2014), Cahyonowati dan Ratmono
dilihat bahwa nilai adjusted R2 meningkat sangat (2012) yang menyatakan bahwa adopsi IFRS
kecil yaitu 0,781 menjadi 0,782. Hasil penelitian justru menyebabkan relevansi nilai menurun.
7
Lusiana Rahmawati & Henny Murtini / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)
8
Lusiana Rahmawati & Henny Murtini / Accounting Analysis Journal 4 (2) (2015)
Eisenhardt, Kathleen M. 1989. Agency Theory: Ohlson, James A. 1995. Earnings, Book Value,
An Assesment and Review. The Academy and Dividends in Equity Valuation.
of Management Review. 14( 1): 57-74. Contemporary Accounting Research. 11(2):
Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori 661-687
Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Rohaeni, Dian dan Titik Aryati. 2012. Pengaruh
Universitas Diponegoro. Konvergensi IFRS Terhadap Income
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Smoothing dengan Kualitas Auditor
Multivariate dengan Program IMB SPSS 19. sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Riset
Semarang: Badan Penerbit Universitas dalam Simposium Nasional Akuntansi XV
Diponegoro. Schipper, Katherine. 1989. Commentary on
Halim, Julia.,Carmel Meiden, dan Rudolf earnings managements. Accounting
Luban Tobing. 2005. Pengaruh Horizons. 3: 91-102.
Manajemen Laba pada Tingkat Xerova. 2012. Kendala Adopsi Penuh IFRS di
Pengungkapan Laporan Keuangan pada Indonesia. Diunduh di http://xerova.
Perusahaan Manufaktur yang termasuk wordpress.com/2012/03/15/kendala-
dalam Indeks LQ-45. SNA 8. Solo adopsi-penuh-ifrs-di-indonesia/ tanggal
Ismail, Wan., Adibah Wan, dkk. 2013. Earnings 17 Desember 2014
quality and the adoption of IFRS-based -----------. 2013. Konvergensi Akuntansi
accounting standards Evidence from an Internasional. Diunduh di
emerging market. Asian Review of http://vicryblog.blogspot.
Accounting. 21( 1): 53–73. com/2013/03/konvergensi-akuntansi-
Jensen , Michael C and William H. Meckling. internasional.html tanggal 10 Desember
1976. Theory of the Firm: Managerial 2014
Behavior, Agency Costs and Ownership
Structure. Journal of Financial Economic.
3(4): 305-360.
Kargin, Sibel. 2013. The Impact of IFRS on the
Value Relevance of Accounting
Information: Evidence from Turkish
Firms. International Journal of Economics
and Finance. 5(4): 71–80
Kayo, Sutan. Perusahaan Manufaktur Terdaftar di
BEI. Diunduh di
http://www.sahamok.com /perusahaan-
manufaktur-di-bei/ tanggal 28 November
2014
Kieso E. Donald, Weygandt J. Jerry dan
Warfiedld Terry D. 2008. Akuntansi
Intermediate Jilid I. Jakarta: Erlangga
Kusumo, Yuro Bimo dan Imam Subekti. 2014.
Relevansi Nilai Informasi Akuntansi
Sebelum dan Sesudah Adopsi IFRS.
Jurnal Akuntansi
Li, Zining., Qiliang Liu dan Le Luo. 2014.
International Financial Reporting
Standards (IFRS) and Earnings
Management: Evidence from China. 1-48