Anda di halaman 1dari 33

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


SMA Kelas XI

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Keterampilan Dasar Mengajar

Dosen Pengampu:

Dr. Rahmat, M.Si.


Dr. Iim Siti Masyitoh, M.Si.

oleh:

Revitha Virgiany Laras Putri Mulyono (1806897)

PKN 2018 A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : Sekolah Menengah Atas (SMA)


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas /Semester : XI (Sebelas) / Genap
Materi Pelajaran : BAB IV Peranan Indonesia dalam Perdamaian Dunia
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Alokasi Waktu : 2× pertemuan (2x45 Menit)

A. Kompetensi Inti

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan,
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional”.

KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,


prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

No. Kompetensi Dasar Indikator Capaian Tujuan Pembelajaran


(KD)
1. 1.4 Mensyukuri peran 1.4.1 Menjelaskan peran
Indonesia dalam Indonesia dalam
mewujudkan perdamaian 1. Siswa dapat menjelaskan
mewujudkan
dunia sebagai anugerah peran Indonesia dalam
Tuhan yang maha esa perdamaian dunia
mewujudkan perdamaian
melalui organisasi dunia melalui organisasi
internasional intermasional sebagai
sebagai anugrah anugrah Tuhan Yang Maha
Tuhan Yang Maha Esa
Esa 2. Siswa mampu
1.4.2 Menghargai peran menghargai peran Indonesia
Indonesia dalam dalam mewujudkan
mewujudkan perdamaian dunia melalui
perdamaian dunia organisasi imternasional
melalui organisasi sebagai anugrah Tuhan
internasional Yang Maha Esa
sebagai anugrah 3. Siswa mampu
Tuhan Yang Maha mensyukuri peran Indonesia
Esa dalam mewujudkan
1.4.3 Mensyukuri peran perdamaian dunia melalui
Indonesia dalam organisasi internasiomal
mewujudkan sebagai anugrah Tuhan
perdamaian dunia Yang Maha Esa
melalui organisasi
internasional
sebagai anugrah
Tuhan Yang Maha
Esa

2.4 Bersikap toleran dan 2.4.3 Bersikap toleran 1. Siswa dapat bersikap
cinta damai sebagai sebagai refleksi peran toleran sebagai refleksi
refleksi peran Indonesia Indonesia dalam peran Indonesia dalam
dalam perdamaian dunia perdamaian dunia melalui perdamaian dunia melalui
dalam hidup organisasi internasional organisasi internasional
bermasyarakat, dalam hidup dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara bermasyarakat, berbangsa berbangsa dan bernegara.
dan bernegara 2. Siswa dapat bersikap
2.4.4 Bersikap cinta damai cinta damai sebagai refleksi
sebagai refleksi peran peran Indonesia dalam
Indonesia dalam perdamaian dunia melalui
perdamaian dunia melalui organisasi internasional
organisasi internasional dalam hidup bermasyarakat,
dalam hidup berbangsa dan bernegara.
bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara

3.4 Menganalisis 3.4.1 Menjelaskan makna 1. Siswa mampu


dinamika peran organisasi menjelaskan makna
Indonesia dalam internasional organisasi Internasional
perdamaian dunia 3.4.2 Menganalisis peran 2. Siswa mampu
melalui organisasi Indonesia di menganalisis peran
internasional sesuai Perserikatan Indonesia di Perserikatan
Undang-undang Dasar Bangsa-Bangsa Bangsa-Bangsa (PBB)
Negara Republik (PBB) 3. Siswa mampu
Indonesia Tahun 1945 3.4.3 Menganalisis peran menganalisis peran
Indonesia dalam Indonesia dalam ASEAN
ASEAN (Associaton of South East
(Associaton of Asian Nation)
South East Asian 4. Siswa mampu
Nation) menganalisis peran
3.4.4 Menganalisis peran Indonesia dalam Gerakan
Indonesia dalam Non-Blok
Gerakan Non-Blok

4.4 Mendemonstrasikan 4.4.1 Mendemonstrasikan 1. Siswa mampu


hasil analisis tentang hasil analisis tentang peran mendemonstrasikan hasil
peran Indonesia dalam Indonesia dalam analisis tentang peran
perdamaian dunia sesuai perdamaian dunia melalui Indonesia dalam perdamaian
Undang-Undang Dasar organisasi internasional dunia melalui organisasi
Negara Republik sesuai Undang-Undang internasional sesuai
Indonesia Tahun 1945 Dasar Negara Republik Undang-Undang Dasar
Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia
Tahun 1945

C. Materi Pembelajaran

1. Fakta
a. Fakta mengenai hubungan internasional yang dilakukan Indonesia
b. Fakta mengenai peran Indonesia dalam perdamaian dunia
2. Konsep
a. Konsep/pengertian mengenai hubungan internasional
b. Konsep/pengertian mengenai peran Indonesia dalam perdamaian dunia
3. Prinsip
a. Landasan hukum/peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
pelaksanaan hubungan internasional
b. Landasan politik luar negeri Indonesia
4. Prosedur
a. Prosedur atau tata cara pelaksanaan hubungan internasional
b. Prosedur atau tata cara dalam proses yang berkaitan dengan peran Indonesia dalam
perdamaian dunia

D. Metode Pembelajaran

1. Pertemuan ke-2 (2×45 menit)


Pendekatan : Santifik
Model Pembelajaran : Student Facilitator, VCT Analisis
Metode : Diskusi, Tanya jawab

1. Model Pembelajaran VCT

merupakan teknik pendidikan nilai dimana peserta didik dilatih untuk menemukan, m
emilih, menganalisis, membantu siswa dalam mencari dan memutuskan mengambil si
kap sendiri mengenai nilai-nilai hidup yang ingin diperjuangkannya. Berdasarkan teor
i tersebut model pembelajran adalah aktivitas pembelajaran yang sudah dirancang ole
h guru dengan tujuan untuk mengefektifkan proses belajar mengajar dan mengembang
kan potensi atau bakat atau kemampuan yang ada dalam diri siswa secara optimal.

2. Model pembelajaran Student Facilitator

Model pembelajaran Student Facilitator and Explaining (SFE) adalah model pembelaj


aran yang dipilih guru untuk bertujuan mendorong siswa dapat aktif dalam proses pe
mbelajaran yaitu dengan menyampaikan ide dan gagasannya kepada siswa lainnya ya
ng berhubungan dengan materi ajar.

E. Media Pembelajaran
Alat/media :
1. Media LCD Projector
2. Laptop
3. HP Android
4. Bahan Tayang (Power Point)

F. Sumber Belajar
1. Buku mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas XI
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-2 (2×45 menit)
No Kegiatan Belajar Alokasi Waktu
.
Kegiatan Pendahuluan
1. Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa  untuk  memulai pembelajaran

v Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

v Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali


kegiatan pembelajaran.

Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan 15 Menit
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya

v Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

v Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan


pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

v Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan


yang  berlangsung

MMengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

v Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada


pertemuan saat itu.

v Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,


indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

v Pembagian kelompok belajar


v Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman
belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti
2. Mengamati
Ø Power point dan Buku Paket Peran Indonesia dalam
menciptakan perdamaian dunia melalui
organisasi  internasional .

Ø Pemberian contoh-contoh materi Peran Indonesia dalam


menciptakan perdamaian dunia melalui
organisasi  internasional  untuk dapat dikembangkan
peserta didik, dari media interaktif, dsb

Mengorganisasikan
Siswa dibagi kedalam 2 kelompok yang beranggotakan 2
orang siswa (berpasangan) 65 Menit
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa
diberikan waktu untuk mendiskusikannya
Siswa mengumpulkan informasi untuk menjelaskan materi
dan membuat analisisnya terkait materi Peran Indonesia
dalam Gerakan Non-Blok
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Peran
Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui
organisasi  internasional  berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal


tentang materi :

Ø Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia


melalui organisasi  internasional dalam Gerakan Non-Blok

v Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan


tentanag materi Peran Indonesia dalam menciptakan
perdamaian dunia melalui organisasi internasional  dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

Bertanya atas presentasi tentang materi Peran Indonesia


dalam menciptakan perdamaian dunia melalui
organisasi  internasional  yang dilakukan dan peserta didik
lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya
Kegiatan Penutup
3. Guru & Peserta Didik
Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi
pelajaran Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian
dunia melalui organisasi internasional  yang baru 10 Menit
diselesaikan.

v Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Peran


Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui
organisasi  internasional  kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.

Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam

H. Penilaian Hasil Belajar


Penilaian terhadap siswa dilakukan dengan penlaian autentik yaitu:
1. Teknik
a. Penilaian sikap : Observasi dan pengamatan
b. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis (pilihan ganda dan uraian)
c. Penilaian Keterampilan : Tugas Kelompok (presentasi dan laporan hasil
diskusi kelompok)
2. Bentuk/Instrumen
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas siswa (terlampir)
b. Tes tertulis : Pilihan ganda dan uraian (terlampir)
c. Tugas kelompok : Lembar Penilaian Presentasi (terlampir)
3. Remedial
a. Memberikan arahan kepada siswa untuk membuat rangkuman materi
pembelajaran dari berbagai sumber relevan (media cetak, media massa, koran
dan majalah).
b. Memberikan tugas mandiri untuk kembali mempelajari materi pembelajaran
dengan indikator yang belum tercapai.
4. Pengayaan
a. Belajar kelompok (Membaca di perpustkaan terkait KD di luar jam pelajaran
sekolah)
b. Belajar mandiri (Menjadi tutor sebaya kepada teman yang belum mampu
mencapai KKM)
LAMPIRAN
MATERI PEMBELAJARAN
Materi Pembelajaran Pertemuan 2 (2×45 menit)

B. Peran Indonesia dalam Menciptakan Perdamaian Dunia melalui Organisasi


Internasional

Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar organisasi internasional?


Pemahkah kalian menganggap bahwa organisasi internasional itu adalah organisasi
sosial? Jika pemah, anggapan kalian itu tidak sepenuhnya salah dan juga tidak
sepenuhnya benar. Organisasi internasional mempunyai berbagai macam corak, ada
yang bercorak politis, sosial, ekonomi, budaya dan se bagainya. Apa sebenarnya
organisasi internasional itu?

Secara umum organisasi internasional dapat diartikan sebagai organisasi yang


berkedudukan sebagai subyek hukum internasional dan mempunyai kapasitas untuk
membuat perjanjian intemasional. Karena merupakan subjek hukum internasional,
organisasi internasional mempunyai hak dan kewajiban yang ditetapkan dalam
konvensi-konvensi internasional.

Organisasi internasional pada umumnya beranggotakan negara-negara. Akan


tetapi meskipun demikian tidak menutup kemungkinan organisasi internasional terdiri
dari berbagai badan hukum atau badan usaha, tergantung dari sifat dari organisasi
tersebut. Bagaimana keterlibatan bangsa Indonesia dalam organisasi Internasional?

Indonesia terlibat dalam berbagai organisasi internasional. Hal tersebut


sebagai perwujudan dari komitmen Bangsa Indonesia dalam menciptakan perdamaian
dunia, Nah, untuk menambah wawasan kalian berikut ini dipaparkan peran Indonesia
dalam beberapa organisasi Internasional.

1. Peran Indonesia di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Indonesia resmi menjadi anggota PBB ke-60 pada tanggal 28 September


1950 dengan suara bulat dari para negara anggota. Hal tersebut terjadi kurang
dari setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda melalui Konferensi
Meja Bundar, Indonesia dan PBB memiliki keterikatan sejarah yang kuat
mengingat kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tahun 1945,
tahun yang sama ketika PBB didirikan dan sejak tahun itu pula PBB secara
konsisten mendukung Indonesia untuk menjadi negara yang merdeka,
berdaulat, dan mandiri. Peran PBB terhadap Indonesia pada masa revolusi
fisik cukup besar seperti ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan
Australia mengusulkan agar persoalan Indonesia dibahas dalam sidang umum
PBB. Selanjutnya, PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang membawa
Indonesia-Belanda ke meja Perundingan Renville. Ketika terjadi Agresi
militer Belanda II, PBB membentuk UNCI yang mempertemukan Indonesia-
Belanda dalam Perundingan Roem Royen.

Pemerintah RI mengutus Lambertus Nicodemus Palar sebagai Wakil Tetap RI


yang pertama di PBB. Duta Besar Palar bahkan telah memiliki peran besar dalam
usaha mendapatkan pengakuan internasional kemerdekaan Indonesia pada saat
konflik antara Belanda dan Indonesia pada tahun 1947. Duta Besar Palar
memperdebatkan posisi kedaulatan Indonesia di PBB dan di Dewan Keamanan
walaupun pada saat itu beliau hanya sebagai "peninjau" di PBB karena Indonesia
belum menjadi anggota pada saat itu. Pada saat berpidato di muka Sidang Majelis
Umum PBB ketika Indonesia diterima sebagai anggota PBB, Duta Besar Palar
berterima kasih kepada para pendukung Indonesia dan berjanji bahwa Indonesia akan
melaksanakan kewajibannya sebagai anggota PBB. Posisi Wakil Tetap RI dijabatnya
hingga tahun 1953.

Sebagai negara anggota PBB, Indonesia terdaftar dalam beberapa lembaga di


bawah naungan PBB. Misalnya, ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial), ILO
(Organisasi Buruh Internasional), maupun FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian).
Salah satu prestasi Indonesia di PBB adalah saat Menteri Luar Negeri Adam Malik
menjabat sebagai ketua sidang Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.

Indonesia juga terlibat langsung dalam pasukan perdamaian PBB. Dalam hal
ini Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda untuk mengemban misi perdamaian PBB
di berbagai negara yang mengalami konflik. Pencapaian Indonesia di Dewan
Keamanan (DK) PBB adalah ketika pertama kali terpilih sebagai anggota tidak tetap
DK PBB periode 1974-1975. Indonesia terpilih untuk kedua kalinya menjadi anggota
tidak tetap DK PBB untuk periode 1995-1996. Dalam keanggotaan Indonesia di DK
PBB pada periode tersebut, Wakil Tetap RI Nugroho Wisnumurti tercatat dua kali
menjadi Presiden DK-PBB. Terakhir, Indonesia terpilih untuk ketiga kalinya sebagai
anggota tidak tetap DK PBB untuk masa bakti 2007-2009. Proses pemilihan
dilakukan Majelis Umum PBB melalui pemungutan suara dengan perolehan 158 suara
dukungan dari keseluruhan 192 negara anggota yang memiliki hak pilih.

Di Komisi Hukum Internasional PBB/International Law Commission (ILC),


Indonesia mencatat prestasi dengan terpilihnya mantan Menlu Mochtar Kusuma
Atmadja sebagai anggota ILC pada periode 1992-2001. Pada pemilihan terakhir yang
berlangsung pada Sidang Majelis Umum PBB ke-61, Duta Besar Nugroho
Wisnumurti terpilih sebagai anggota ILC periode 2007-2011, setelah bersaing dengan
10 kandidat lainnya dari Asia.

Indonesia merupakan salah satu anggota pertama Dewan HAM dari 47 negara
anggota PBB lainnya yang dipilih pada tahun 2006. Indonesia kemudian terpilih
kembali menjadi anggota Dewan HAM untuk periode 2007-2010 melalui dukungan
165 suara negara anggota PBB.

2. Peran Indonesia dalam ASEAN (Association of South East Asian


Nation)

Indonesia sebagai hagian dari Asia Tenggara khususnya dan dunia umumnya,
menyadari pentingnya hubungan kerja sama dengan negara-negara lain di berbagai
belahan bumi. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam tujuan negara yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Indonesia banyak berperan aktif dalam


berbagai organisasi internasional, terutama di kawasan Asia Tenggara. Selain itu
Indonesia juga menjalin kerja sama r bilateral dengan beberapa negara secara khusus.
Dalam menjalin hubungan Prinsip-prinsip internasional ini, Indonesia menggunakan
adalah politik luar negeri yang bebas aktif. Bebas artinya bangsa Indonesia bebas
menentukan sikap yang berkaitan dengan dunia internasional. Aktif artinya Indonesia
berperan serta secara aktif dalam memperjuangkan terciptanya perdamaian dunia dan
berpartisipasi dalam mengatasi ketegangan internasional.

Indonesia adalah negara terbesar di AsiaTenggara, dan memegang peranan


penting dalam hal keamanan dan stabilitas di Asia Tenggara. Indonesia mempunyai
peranan besar dalam membentuk kesepakatan untuk stabilitas regional dan
perdamaian. Misalnya, Indonesia telah mengambil peran utama dalam membantu
proses pemulihan kembali demokrasi di Kamboja. Selain itu Indonesia menjadi
perantara dalam proses pemisahan diri muslim di Filipina Selatan.

Indonesia sangat berperan aktif dalam organisasi ASEAN. Sebagai sesama


negara dalam satu kawasan, satu ras, satu rumpun, hubungan negara-negara di
AsiaTenggara seperti layaknya kakak beradik. Menyadari akan hal itu, maka
Indonesia menjadi salah satu negara pemrakarsa berdirinya ASEAN.

Peran Indonesia dalam ASEAN hingga saat ini tidak pernah surut. Bahkan,
ASEAN menjadi prioritas utama dalam politik luar negeri Indonesia. Indonesia selalu
aktif berpartisipasi dalam setiap penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
atau pertemuan-pertemuan ASEAN. Indonesia sering menjadi tuan rumah dalam
acara-acara penting ASEAN. Di antaranya adalah sebagai berikut.

a. KTT ASEAN Pertama

KTT ini diselenggarakan di Bali pada tanggal 24 Februari 1976. Dalam KTT ini
dihasilkan dua dokumen penting ASEAN yaitu sebagai berikut:

1. Deklarasi ASEAN Bali Concord I, berisi berbagai program yang akan menjadi
kerangka kerja sama ASEAN selanjutnya. Kerja sama ini meliputi bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.
2. Perjanjian persahabatan dan kerja sama. Dalam perjanjian ini disepakati
prinsip-prinsip dasar dalam hubungan satu sama lain. Prinsip ini antara lain
tidak campur tangan urusan dalam negeri satu sama lain, menyelesaikan
perselisihan dengan cara damai, dan menolak penggunaan ancaman/
kekerasan.

b. Pertemuan informal pemimpin negara ASEAN pertama.


Pertemuan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 30 November 1996.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari keputusan yang dihasilkan dalam KTT
ke-5 ASEAN di Bangkok pada bulan Desember 1995.

c. KTT ASEAN ke-sembilan

KTT ke-sembilan diselenggarakan di Bali tanggal 7 Oktober 2003. Dalam


KTT ini dihasilkan Deklarasi ASEAN Bali Concord II, sebagai kelanjutan
dari Bali Concord I 1976. Bali Concord II berfungsi memperkuat Visi
ASEAN 2020, Dalam Bali Concord II ditetapkan Komunitas ASEAN yang
didasarkan atas tiga pilar yaitu Komunitas Keamanan ASEAN (ASC).
Komunitas Ekonomi ASEAN (AEC), dan Komunitas Sosial Budaya
ASEAN (ASCC).

Negara-negara ASEAN menyepakati gedung sekretariat ASEAN bertempat di


Jakarta. Di gedung inilah sekretaris jenderal ASEAN bertugas. Tiga orang tokoh dari
Indonesia pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal ASEAN yaitu H. R. Dharsono
(1977-1978), Umarjadi Nyotowijono (1978-1979), dan Rusli Noor (1989-1992)

3. Peran serta Indonesia dalam Gerakan Non-Blok


Bagi Indonesia, Gerakan Non Blok (GNB) merupakan wadah yang tepat
bagi Negara-negara berkembang untuk memperjuangkan cita-citanya dan untuk
itu Indonesia senantiasa berusaha secara konsisten dan aktif membantu berbagai
upaya kearah pencapaian tujuan dan prinsip-prinsip Gerakan Non Blok.

GNB mempunyai arti yang khusus bagi bangsa Indonesia yang dapat
dikatakan lahir sebagai Negara netral yang tidak memihak. Hal tersebut tercermin
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa "kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab
itu maka penjajahan diatas dunia haurs dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan". Selain itu diamanatkan pula bahwa Indonesia
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Kedua mandat tersebut juga merupakan falsafah dasar
GNB.

Sesuai dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif, Indonesia memilih
untuk menentukan jalannya sendiri dalam upayamembantu tercapainya
perdamaian dunia dengan mengadakan persahabatan dengan segala bangsa.
Sebagai implementasi dari politik luar negeri yang bebas dan aktif itu, selain
sebagai salah satu Negara pendiri GNB, Indonesia juga senantiasa setia dan
memegang teguh pada prinsip- prinsip dan aspirasi GNB. Sikap ini secara
konsisten ditunjukkan Indonesia dalam kiprahnya pada masa kepemimpinan
Indonesia pada tahun 1992 1995.

Selama tiga tahun dipimpin Indonesia, banyak kalangan menyebut, GNB


berhasil memainkan peran penting dalam percaturan politik global. Lewat Jakarta
Message, Indonesia memberi warna baru pada gerakan ini dengan meletakkan
titik berat kerjasama pada pembangunan ekonomi. Akan tetapi meskipun
demikian, politik dan keamanan negara-negara sekitar tetap menjadi perhatian.
Dengan kontribusi positifnya selama ini, Indonesia dipercaya untuk turut
menyelesaikan berbagai konflik regional, antara lain konflik berdarah di Kamboja,
gerakan separatis Moro di Filipina dan sengketa di Laut Cina Selatan.

Meskipun sekarang, Indonesia tidak lagi menjabat sebagai pimpinan GNB,


namun tidak berarti bahwa penanganan oleh Indonesia terhadap berbagai
permasalahan penting GNB akan berhenti atau mengendur. Sebagai anggota
GNB, Indonesia akan tetap berupaya menyumbangkan peranannya untuk
kemajuan GNB dimasa yang akan datang dengan mengoptimalkan pengalaman
yang telah didapat selama menjadi Ketua GNB.
LAMPIRAN
HASIL PEMBELAJARAN
Penilaian Hasil Belajar Pertemuan ke-2 (2×45 menit)

1.       Teknik Penilaian (terlampir)


a.     Sikap
-        Penilaian Observasi

Aspek Perilaku yang Jumla Skor Kode


Dinilai h Skor Sikap Nilai
No Nama Siswa
BS JJ TJ DS

1 … 75 75 50 75 275 68,75 C

2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
•    BS : Bekerja Sama
•    JJ : Jujur
•    TJ : Tanggun Jawab
•    DS : Disiplin

Catatan :
1.   Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100    = Sangat Baik
75      = Baik
50      = Cukup
25      = Kurang
2.   Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3.   Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4.   Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00      = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00        = Baik (B)
25,01 – 50,00        = Cukup (C)
00,00 –  25,00       = Kurang (K)
5.   Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

-        Penilaian Diri
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai

1 Selama diskusi, saya ikut serta 50 250 62,50 C


mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan kesempatan 50
untuk berbicara.

Saya ikut serta dalam membuat


3 kesimpulan hasil diskusi 50
kelompok.

4 ... 100

Catatan :
1.   Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2.   Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3.   Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4.   Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00      = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00        = Baik (B)
25,01 – 50,00        = Cukup (C)
00,00 –  25,00       = Kurang (K)
5.   Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

-        Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya
sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan
tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format
penilaiannya.

Nama yang diamati       : ...


Pengamat                        : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai

1 Mau menerima pendapat teman. 100

Memberikan solusi terhadap


2 100
permasalahan.

Memaksakan pendapat sendiri 450 90,00 SB


3 100
kepada anggota kelompok.

4 Marah saat diberi kritik. 100

5 ... 50
Catatan :
1.   Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2.   Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3.   Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4.   Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00      = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00        = Baik (B)
25,01 – 50,00        = Cukup (C)
00,00 –  25,00       = Kurang (K)

-        Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b.    Pengetahuan
-        Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
-        Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
Skor Sikap Nilai
25 50 75 100

1 Intonasi

2 Pelafalan

3 Kelancaran

4 Ekspresi

5 Penampilan

6 Gestur

-        Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a.   Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b.   Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c.   Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.

c.     Keterampilan
-        Penilaian Unjuk Kerja

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)

1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100       = Sangat Baik
75         = Baik
50         = Kurang Baik
25         = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100       = Sangat Baik
75         = Baik
50         = Kurang Baik
25         = Tidak Baik

-        Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


-        Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
-        Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

4
LAMPIRAN
SKENARIO PEMBELAJARAN
Skenario Pembelajaran Pertemuan ke-2 (2×45 menit)

SISWA : Rizky Azharianto, Rizki Dwi, Rizwan F, Saniyyah Z


PENGAMAT : Sarah, Septiady, Supriati, Tiana, Valerie

1.    Kegiatan Awal
a.         Guru mengucapkan Salam

Guru : “Asalamualaikum wr.wb”


Siswa : “Walaikumsalam wr.wb”
Guru :  selamat pagi anak-anak
Siswa : Selamat pagi bu

b.        Guru mengkondisikan kelas (berdoa, absensi, menyiapkan alat/bahan/media


pembelajaran) untuk siap belajar
Guru    : “Bagaimana kabar kalian hari ini?”
siswa   : “Baik,bu!”
Guru    : “Syukur alhamdulillah.
Guru   : “Nah. anak-anak, sebelum memulai pelajaran mari kita berdoa terlebih
dahulu”
Siswa : “baik bu”
Guru       : “Silahkan di pimpin oleh KM”
Rizwan : “Baik, sebelum memulai pelajaran alangkah baiknya kita berdoa menurut
agama masing-masing, berdoa dimulai”
Siswa     : (berdoa)
Rizwan : Selesai
Guru    : “Amiin, semoga dengan doa tadi pembelajaran kita hari ini dapat berjalan
dengan lancar. Baik sebelum masuk ke materi, silahkan untuk mengisi presensi
yang sudah ibu share di kolom chat ya”
Siswa    : “baik bu.”
c.         Apersepsi ( tanya jawab, memotivasi, gambar )

Guru     : “Anak-anak ibu, semuanya sudah siap untuk belajar?”


Siswa     : “Siap buk”
Guru : “Baik, apakah ada yang masih ingat materi kita minggu lalu?”
Rizwan : “Saya bu!”
Guru : “Ya silahkan Rizwan”
Rizwan : “Materi minggu yang lalu adalah tentang Peran Indonesia dalam
Perdamaian Dunia melalui organisasi internasional “
Guru : “Betul sekali Rizwan, terimakasih atas jawabannya. Hari ini kita akan
membahas mengenai peran Indonesia dalam Organisasi Internasional seperti Asean,
PBB dan Gerakan Non-Blok . Nah Apakah kalian sudah membaca materi dari sumber
yang telah ibu berikan untuk persiapan belajar pada hari ini?“
Siswa : “sudah bu…”
Guru : “Baik kalau begitu. Nah Ibu mau bertanya nih untuk merefresh otak
kalian, apakah Diantara kalian ada yang tahu apa itu organisasi? “
Rizky D  : Saya bu

Guru     : Ya, silahkan Rizky Dwi.

Rizky D : Organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang


untuk bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu

Guru   : iya, betul sekali jawabannya. Lalu ada yang tau apa itu Organisasi
Internasional?

Rizky A : Saya izin menjawab bu

Guru : Silahkan rizky

Rizky A : Jadi organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh
anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang
bertujuan menciptakan perdamaian dunia dalam tata hubungan internasional.

Guru : Wah lengkap sekali jawabannya, terima kasih rizky

d.        Guru menyampaikan tujuan pembelajaran


Guru  : Nah mari kita masuk ke materi, jangan lupa catat point penting yang ada dalam
materi ini ya

Siswa   : Baik bu….


Guru    : Apakah sudah terlihat power point nya?
Siswa   : Sudah bu…

2.    Kegiatan Inti
a.         Eksplorasi
Guru      : “ Sekarang ibu akan menayangkan sebuah gambar dan pertanyaan. Coba
kalian pahami dan silahkan menyalakan microphone nya jika ingin menjawab”
     (Siswa memperhatikan gambar)
Saniyyah     : “ Bu saya ingin menjawab!”
Guru : “Ya silahkan Saniyyah”
Saniyyah : Indonesia berperan dalam OKI, Indonesia menerima mandat sebagai
Ketua dari Committee of Six. Indonesia bertugas memfasilitasi perundingan damai
antara Moro National Liberation Front (MNLF) dengan Pemerintah Filipina pada
tahun 1993.”
Guru : “Terimakasih atas jawabannya Saniyyah, apa ada lagi yang ingin
menjawab?”
Rizky A : “ Saya ingin coba menjawab bu”
Guru : “Silahkan Rizki A”
Rizky A : “Indonesia juga berperan dalam organisasi APEC. Indonesia menjadi
ketua dan tuan rumah KTT ke-21 APEC yang bertemakan “Resilient Asia Pacific,
Engine of Global Growth.”
Indonesia adalah tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi APEC 1994.
Sebanyak 18 pemimpin negara anggota APEC hadir pada KTT tersebut. Hal
ini menjadikan Indonesia sebagai sorotan dunia, sehingga menjadikan potensi
pariwisata Indonesia menjadi disebarluaskan.”

Guru : “Baik terimakasih atas jawabannya Rizky Azharianto. Nah Ibu akan
menjelaskan peran Indonesia dalam Organisasi Internasional.”

Guru : “Indonesia resmi menjadi anggota PBB ke-60 pada tanggal 28 September
1950 dengan suara bulat dari para negara anggota. Nah apa ada yang tau siapa pelopor
terbentuknya PBB?”

Rizky D : Saya izin menjawab bu

Guru : Silahkan risky

Rizky D : Menurut sumber yang saya baca, tokoh utama pendiri PBB itu adalah
Franklin Delano dari Amerika Serikat, Josef Stalin dari Uni Soviet dan Winston
Churchill dari Inggris

Guru : Wah betul sekali rizky, terima kasih sudah mau menjawab. Ibu lanjut
pemateriannya ya

Hal tersebut terjadi kurang dari setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda
melalui Konferensi Meja Bundar, Indonesia dan PBB memiliki keterikatan sejarah
yang kuat mengingat kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tahun 1945,
tahun yang sama ketika PBB didirikan dan sejak tahun itu pula PBB secara konsisten
mendukung Indonesia untuk menjadi negara yang merdeka, berdaulat, dan mandiri.
Peran PBB terhadap Indonesia pada masa revolusi fisik cukup besar seperti ketika
terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Australia mengusulkan agar persoalan
Indonesia dibahas dalam sidang umum PBB.

Peran PBB terhadap Indonesia pada masa revolusi fisik cukup besar
seperti ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Australia
mengusulkan agar persoalan Indonesia dibahas dalam sidang umum PBB.
Selanjutnya, PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang membawa Indonesia-
Belanda ke meja Perundingan Renville. Ketika terjadi Agresi militer Belanda
II, PBB membentuk UNCI yang mempertemukan Indonesia-Belanda dalam
Perundingan Roem Royen.

Sebagai negara anggota PBB, Indonesia terdaftar dalam beberapa lembaga di


bawah naungan PBB. Misalnya, ECOSOC (Dewan Ekonomi dan Sosial), ILO
(Organisasi Buruh Internasional), maupun FAO (Organisasi Pangan dan Pertanian).
Salah satu prestasi Indonesia di PBB adalah saat Menteri Luar Negeri Adam Malik
menjabat sebagai ketua sidang Majelis Umum PBB untuk masa sidang tahun 1974.

Indonesia juga terlibat langsung dalam pasukan perdamaian PBB. Dalam


hal ini Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda untuk mengemban misi
perdamaian PBB di berbagai negara yang mengalami konflik. Pencapaian
Indonesia di Dewan Keamanan (DK) PBB adalah ketika pertama kali terpilih
sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 1974-1975“

Guru : “Lalu selanjutnya ada peran Indonesia dalam ASEAN. Nah apa ada
yang tau tanggal berapa ASEAN didirikan?”

Rizky A : Saya izin menjawab bu

Guru : Silahkan

Rizky D : ASEAN dirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 bu..

Guru : Betul sekali jawabannya, sekarang ibu lanjutkan pemateriannya yaa.


Indonesia sebagai bagian dari Asia Tenggara khususnya dan dunia umumnya,
menyadari pentingnya hubungan kerja sama dengan negara-negara lain di berbagai
belahan bumi. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam tujuan negara yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Indonesia
banyak berperan aktif dalam berbagai organisasi internasional, terutama di kawasan
Asia Tenggara. Selain itu Indonesia juga menjalin kerja sama r bilateral dengan
beberapa negara secara khusus. Dalam menjalin hubungan Prinsip-prinsip
internasional ini, Indonesia menggunakan prinsip politik luar negeri yang bebas aktif.
Bebas artinya bangsa Indonesia bebas menentukan sikap yang berkaitan dengan dunia
internasional. Aktif artinya Indonesia berperan serta secara aktif dalam
memperjuangkan terciptanya perdamaian dunia dan berpartisipasi dalam mengatasi
ketegangan internasional.”

Guru : “baik sampai sini ada yang mau ditanyakan?”

Rizwan : “saya izin bertanya bu”

Guru : “ya silahkan Rizwan”

Siswa : “Dari materi terkait peran Indonesia dalam ASEAN, apakah


Indonesia mempunyai peranan besar dalam membentuk kesepakatan untuk stabilitas
regional dan perdamaian?”

Guru : “apakah ada yang ingin mencoba menjawab?”

Saniyyah : “saya ingin mencoba menjawab bu”

Guru :”Baik, silahkan”

Saniyyah : “menurut saya Indonesia mempunyai peranan besar dalam


membentuk kesepakatan stabilitas regional dan perdamaian, sebagai contoh Indonesia
telah mengambil peran utama dalam membantu proses pemulihan kembali demokrasi
di Kamboja. Selain itu Indonesia menjadi perantara dalam proses pemisahan diri
muslim di Filipina Selatan”

Guru : “wah bagus sekali jawabannya Saniyyah. Nah betul seperti


apa yang dikatakan Saniyyah jadi Indonesia mempunyai peranan yang sangat besar
terlebih sebagai sesama negara dalam satu kawasan, satu ras, satu rumpun, jadi
hubungan negara-negara di AsiaTenggara seperti layaknya kakak beradik. Menyadari
akan hal itu, maka Indonesia menjadi salah satu negara pemrakarsa berdirinya
ASEAN. “
Guru : “Baik, ibu lanjutkan pemateriannya ya”

Guru : “ Indonesia sering menjadi tuan rumah dalam acara-acara


penting ASEAN. Di antaranya adalah sebagai berikut.

KTT ASEAN Pertama


KTT ini diselenggarakan di Bali pada tanggal 24 Februari 1976. Dalam KTT ini
dihasilkan dua dokumen penting ASEAN yaitu sebagai berikut:

4. Deklarasi ASEAN Bali Concord I, berisi berbagai program yang akan menjadi
kerangka kerja sama ASEAN selanjutnya. Kerja sama ini meliputi bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.
5. Perjanjian persahabatan dan kerja sama.
d. Pertemuan informal pemimpin negara ASEAN pertama.
Pertemuan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 30 November
1996. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari keputusan yang dihasilkan
dalam KTT ke-5 ASEAN di Bangkok pada bulan Desember 1995.

KTT ASEAN ke-sembilan

b.        Elaborasi

Guru : Nah , ada materi tentang Peranan Indonesia dalam Gerakan Non-Blok.
sekarang ibu akan membagi kedalam dua kelompok, nanti ibu beri waktu untuk
diskusi terkait materi “Peranan Indonesia dalam Gerakan Non-blok” bersama
kelompoknya. Kemudian hasil diskusinya akan dijelaskan oleh perwakilan kelompok
ya anak-anak.”

Siswa  : iya, bu

Guru  : Apakah sudah ada yang siap?

Saniyyah : sudah bu

Guru : Ya, silahkan Saniyyah untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya.


Saniyyah : Baik bu. Peranan Indonesia dalam Gerakan Non-blok itu adalah bagi
Indonesia, Gerakan Non Blok (GNB) merupakan wadah yang tepat bagi Negara-
negara berkembang untuk memperjuangkan cita-citanya dan untuk itu Indonesia
senantiasa berusaha secara konsisten dan aktif membantu berbagai upaya kearah
pencapaian tujuan dan prinsip-prinsip Gerakan Non Blok.
GNB mempunyai arti yang khusus bagi bangsa Indonesia yang dapat dikatakan lahir
sebagai Negara netral yang tidak memihak. Hal tersebut tercermin dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan
bahwa "kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan
diatas dunia haurs dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan". Selain itu diamanatkan pula bahwa Indonesia ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Kedua mandat tersebut juga merupakan falsafah dasar GNB. “

Guru : iya, betul sekali. Terima kasih penjelasannya saniyyah

Guru   : Baik, silahkan kelompok selanjutnya.


Rizwan  : iya bu. Disini saya akan menambahkan untuk melengkapi dari
penjelasan Saniyyah tadi. Jadi Selama tiga tahun dipimpin Indonesia, banyak
kalangan menyebut, GNB berhasil memainkan peran penting dalam percaturan
politik global. Lewat Jakarta Message, Indonesia memberi warna baru pada
gerakan ini dengan meletakkan titik berat kerjasama pada pembangunan ekonomi.
Akan tetapi meskipun demikian, politik dan keamanan negara-negara sekitar tetap
menjadi perhatian. Dengan kontribusi positifnya selama ini, Indonesia dipercaya
untuk turut menyelesaikan berbagai konflik regional, antara lain konflik berdarah
di Kamboja, gerakan separatis Moro di Filipina dan sengketa di Laut Cina Selatan.

Meskipun sekarang, Indonesia tidak lagi menjabat sebagai pimpinan GNB,


namun tidak berarti bahwa penanganan oleh Indonesia terhadap berbagai
permasalahan penting GNB akan berhenti atau mengendur. Sebagai anggota
GNB, Indonesia akan tetap berupaya menyumbangkan peranannya untuk
kemajuan GNB dimasa yang akan datang dengan mengoptimalkan pengalaman
yang telah didapat selama menjadi Ketua GNB.

c.         Konfirmasi

Guru  : “Wah jawaban kalian sangat bagus sekali, berarti kalian sebelumnya sudah
membaca materi ini dengan sangat baik ya.”

Guru : Dari materi yang telah kita pelajari, apa ada yang mau menyimpulkan?”

Rizky A : Saya izin mencoba bu


Guru : Iya silahkan
Rizky A : Organisasi Internasional sebagai wadah bagi negara dalam berinterakasi
dengan negara-negara lainnya. Negara merupakan bagian dari masyarakat sosial yang
mana pada hakekatnya sebagai bagian dari masyarakat sosial, negara tidak dapat
hidup sendiri diperlukan adanya interaksi antar negara melalui Organisai
Internasional.

Guru : Terima kasih rizky, sekarang ibu akan menyimpulkan materi ya. Jadi
Terbentuknya Organisasi Internasional itu didasari dengan keinginan untuk bekerja
sama antar negara anggota Organisasi Internasional, keinginan untuk bekerja sama
yang telah di sepakati antar anggota Organisasi Internasional membentuk suatu
komitmen untuk saling bekerja sama, salah satunya kerja sama dalam menyelesaikan
konflik-konflik yang ada di dunia internasional, tidak hanya itu saja antar anggota
Organisasi Internasional dapat saling membantu dalam hal memberi bantuan apabila
salah satu negara anggota Organisasi Internasional terkena bencana alam. Maka dari
itu terbentuknya Organisasi Internasional menjadi komitmen bersama antar negara
anggota Organisasi Internasional untuk saling bekerja sama sesuai dengan
kesepakatan terbentuknya Organisasi Internasional.

Guru   : “Baik anak-anak, ibu akan memberikan apresiasi kepada kalian yang sudah
berani membacakan hasil diskusinya. Ibu akan memberikan point tambahan untuk
kalian yang sudah berani menjawab ya”

Siswa “Terimakasih banyak ibu”

Guru : “Untuk minggu depan, silahkan persiapkan tugas membuat poster terkait
materi yang telah disampaikan. “

Siswa : “baik buu..”

            3.    Kegiatan Penutup

   Guru : “Baiklah Anak-anak cukup sekian pelajaran hari ini, Sebelum


mengakhiri pelajaran alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu. Silahkan dipimpin
oleh KM”

Rizwan :”Siap bu. Marilah kita berdoa menurut agama dan


kepercayaannya masing-masing. Berdoa dimulai. Selesai”

Guru : “Baik anak-anak terimakasih telah memperhatikan pelajaran dengan


baik, sampai bertemu minggu depan. Jangan lupa untuk mengerjakan tugas yang
sudah ibu berikan. Wasalamualaikum Warahmatulluhi Wabarakatu...........”

  Siswa    : (Dan siswa menjawab dengan serentak) “Waalaikumsalam Wr.Wb.”

Anda mungkin juga menyukai