34 - Revitha Virgiany LPM
34 - Revitha Virgiany LPM
(RPP)
Dosen Pengampu:
oleh:
PKN 2018 A
A. Kompetensi Inti
2.4 Bersikap toleran dan 2.4.3 Bersikap toleran 1. Siswa dapat bersikap
cinta damai sebagai sebagai refleksi peran toleran sebagai refleksi
refleksi peran Indonesia Indonesia dalam peran Indonesia dalam
dalam perdamaian dunia perdamaian dunia melalui perdamaian dunia melalui
dalam hidup organisasi internasional organisasi internasional
bermasyarakat, dalam hidup dalam hidup bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara bermasyarakat, berbangsa berbangsa dan bernegara.
dan bernegara 2. Siswa dapat bersikap
2.4.4 Bersikap cinta damai cinta damai sebagai refleksi
sebagai refleksi peran peran Indonesia dalam
Indonesia dalam perdamaian dunia melalui
perdamaian dunia melalui organisasi internasional
organisasi internasional dalam hidup bermasyarakat,
dalam hidup berbangsa dan bernegara.
bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara
C. Materi Pembelajaran
1. Fakta
a. Fakta mengenai hubungan internasional yang dilakukan Indonesia
b. Fakta mengenai peran Indonesia dalam perdamaian dunia
2. Konsep
a. Konsep/pengertian mengenai hubungan internasional
b. Konsep/pengertian mengenai peran Indonesia dalam perdamaian dunia
3. Prinsip
a. Landasan hukum/peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
pelaksanaan hubungan internasional
b. Landasan politik luar negeri Indonesia
4. Prosedur
a. Prosedur atau tata cara pelaksanaan hubungan internasional
b. Prosedur atau tata cara dalam proses yang berkaitan dengan peran Indonesia dalam
perdamaian dunia
D. Metode Pembelajaran
merupakan teknik pendidikan nilai dimana peserta didik dilatih untuk menemukan, m
emilih, menganalisis, membantu siswa dalam mencari dan memutuskan mengambil si
kap sendiri mengenai nilai-nilai hidup yang ingin diperjuangkannya. Berdasarkan teor
i tersebut model pembelajran adalah aktivitas pembelajaran yang sudah dirancang ole
h guru dengan tujuan untuk mengefektifkan proses belajar mengajar dan mengembang
kan potensi atau bakat atau kemampuan yang ada dalam diri siswa secara optimal.
E. Media Pembelajaran
Alat/media :
1. Media LCD Projector
2. Laptop
3. HP Android
4. Bahan Tayang (Power Point)
F. Sumber Belajar
1. Buku mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas XI
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-2 (2×45 menit)
No Kegiatan Belajar Alokasi Waktu
.
Kegiatan Pendahuluan
1. Orientasi
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
Apersepsi
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan 15 Menit
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya
Motivasi
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
MMengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
Kegiatan Inti
2. Mengamati
Ø Power point dan Buku Paket Peran Indonesia dalam
menciptakan perdamaian dunia melalui
organisasi internasional .
Mengorganisasikan
Siswa dibagi kedalam 2 kelompok yang beranggotakan 2
orang siswa (berpasangan) 65 Menit
Guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa
diberikan waktu untuk mendiskusikannya
Siswa mengumpulkan informasi untuk menjelaskan materi
dan membuat analisisnya terkait materi Peran Indonesia
dalam Gerakan Non-Blok
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Peran
Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui
organisasi internasional berupa kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
Indonesia juga terlibat langsung dalam pasukan perdamaian PBB. Dalam hal
ini Indonesia mengirimkan Pasukan Garuda untuk mengemban misi perdamaian PBB
di berbagai negara yang mengalami konflik. Pencapaian Indonesia di Dewan
Keamanan (DK) PBB adalah ketika pertama kali terpilih sebagai anggota tidak tetap
DK PBB periode 1974-1975. Indonesia terpilih untuk kedua kalinya menjadi anggota
tidak tetap DK PBB untuk periode 1995-1996. Dalam keanggotaan Indonesia di DK
PBB pada periode tersebut, Wakil Tetap RI Nugroho Wisnumurti tercatat dua kali
menjadi Presiden DK-PBB. Terakhir, Indonesia terpilih untuk ketiga kalinya sebagai
anggota tidak tetap DK PBB untuk masa bakti 2007-2009. Proses pemilihan
dilakukan Majelis Umum PBB melalui pemungutan suara dengan perolehan 158 suara
dukungan dari keseluruhan 192 negara anggota yang memiliki hak pilih.
Indonesia merupakan salah satu anggota pertama Dewan HAM dari 47 negara
anggota PBB lainnya yang dipilih pada tahun 2006. Indonesia kemudian terpilih
kembali menjadi anggota Dewan HAM untuk periode 2007-2010 melalui dukungan
165 suara negara anggota PBB.
Indonesia sebagai hagian dari Asia Tenggara khususnya dan dunia umumnya,
menyadari pentingnya hubungan kerja sama dengan negara-negara lain di berbagai
belahan bumi. Hal ini sesuai dengan yang tertuang dalam tujuan negara yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu ikut melaksanakan ketertiban dunia,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Peran Indonesia dalam ASEAN hingga saat ini tidak pernah surut. Bahkan,
ASEAN menjadi prioritas utama dalam politik luar negeri Indonesia. Indonesia selalu
aktif berpartisipasi dalam setiap penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
atau pertemuan-pertemuan ASEAN. Indonesia sering menjadi tuan rumah dalam
acara-acara penting ASEAN. Di antaranya adalah sebagai berikut.
KTT ini diselenggarakan di Bali pada tanggal 24 Februari 1976. Dalam KTT ini
dihasilkan dua dokumen penting ASEAN yaitu sebagai berikut:
1. Deklarasi ASEAN Bali Concord I, berisi berbagai program yang akan menjadi
kerangka kerja sama ASEAN selanjutnya. Kerja sama ini meliputi bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.
2. Perjanjian persahabatan dan kerja sama. Dalam perjanjian ini disepakati
prinsip-prinsip dasar dalam hubungan satu sama lain. Prinsip ini antara lain
tidak campur tangan urusan dalam negeri satu sama lain, menyelesaikan
perselisihan dengan cara damai, dan menolak penggunaan ancaman/
kekerasan.
GNB mempunyai arti yang khusus bagi bangsa Indonesia yang dapat
dikatakan lahir sebagai Negara netral yang tidak memihak. Hal tersebut tercermin
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa "kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab
itu maka penjajahan diatas dunia haurs dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan". Selain itu diamanatkan pula bahwa Indonesia
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial. Kedua mandat tersebut juga merupakan falsafah dasar
GNB.
Sesuai dengan politik luar negeri yang bebas dan aktif, Indonesia memilih
untuk menentukan jalannya sendiri dalam upayamembantu tercapainya
perdamaian dunia dengan mengadakan persahabatan dengan segala bangsa.
Sebagai implementasi dari politik luar negeri yang bebas dan aktif itu, selain
sebagai salah satu Negara pendiri GNB, Indonesia juga senantiasa setia dan
memegang teguh pada prinsip- prinsip dan aspirasi GNB. Sikap ini secara
konsisten ditunjukkan Indonesia dalam kiprahnya pada masa kepemimpinan
Indonesia pada tahun 1992 1995.
1 … 75 75 50 75 275 68,75 C
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
4 ... 100
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 =
62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
5 ... 50
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan
untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 =
90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
Jumlah Skor Kode
No Aspek yang Dinilai
Skor Sikap Nilai
25 50 75 100
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur
- Penugasan (Lihat Lampiran)
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
4
LAMPIRAN
SKENARIO PEMBELAJARAN
Skenario Pembelajaran Pertemuan ke-2 (2×45 menit)
1. Kegiatan Awal
a. Guru mengucapkan Salam
Guru : iya, betul sekali jawabannya. Lalu ada yang tau apa itu Organisasi
Internasional?
Rizky A : Jadi organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh
anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang
bertujuan menciptakan perdamaian dunia dalam tata hubungan internasional.
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
Guru : “ Sekarang ibu akan menayangkan sebuah gambar dan pertanyaan. Coba
kalian pahami dan silahkan menyalakan microphone nya jika ingin menjawab”
(Siswa memperhatikan gambar)
Saniyyah : “ Bu saya ingin menjawab!”
Guru : “Ya silahkan Saniyyah”
Saniyyah : Indonesia berperan dalam OKI, Indonesia menerima mandat sebagai
Ketua dari Committee of Six. Indonesia bertugas memfasilitasi perundingan damai
antara Moro National Liberation Front (MNLF) dengan Pemerintah Filipina pada
tahun 1993.”
Guru : “Terimakasih atas jawabannya Saniyyah, apa ada lagi yang ingin
menjawab?”
Rizky A : “ Saya ingin coba menjawab bu”
Guru : “Silahkan Rizki A”
Rizky A : “Indonesia juga berperan dalam organisasi APEC. Indonesia menjadi
ketua dan tuan rumah KTT ke-21 APEC yang bertemakan “Resilient Asia Pacific,
Engine of Global Growth.”
Indonesia adalah tuan rumah dari Konferensi Tingkat Tinggi APEC 1994.
Sebanyak 18 pemimpin negara anggota APEC hadir pada KTT tersebut. Hal
ini menjadikan Indonesia sebagai sorotan dunia, sehingga menjadikan potensi
pariwisata Indonesia menjadi disebarluaskan.”
Guru : “Baik terimakasih atas jawabannya Rizky Azharianto. Nah Ibu akan
menjelaskan peran Indonesia dalam Organisasi Internasional.”
Guru : “Indonesia resmi menjadi anggota PBB ke-60 pada tanggal 28 September
1950 dengan suara bulat dari para negara anggota. Nah apa ada yang tau siapa pelopor
terbentuknya PBB?”
Rizky D : Menurut sumber yang saya baca, tokoh utama pendiri PBB itu adalah
Franklin Delano dari Amerika Serikat, Josef Stalin dari Uni Soviet dan Winston
Churchill dari Inggris
Guru : Wah betul sekali rizky, terima kasih sudah mau menjawab. Ibu lanjut
pemateriannya ya
Hal tersebut terjadi kurang dari setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda
melalui Konferensi Meja Bundar, Indonesia dan PBB memiliki keterikatan sejarah
yang kuat mengingat kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan pada tahun 1945,
tahun yang sama ketika PBB didirikan dan sejak tahun itu pula PBB secara konsisten
mendukung Indonesia untuk menjadi negara yang merdeka, berdaulat, dan mandiri.
Peran PBB terhadap Indonesia pada masa revolusi fisik cukup besar seperti ketika
terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Australia mengusulkan agar persoalan
Indonesia dibahas dalam sidang umum PBB.
Peran PBB terhadap Indonesia pada masa revolusi fisik cukup besar
seperti ketika terjadi Agresi Militer Belanda I, Indonesia dan Australia
mengusulkan agar persoalan Indonesia dibahas dalam sidang umum PBB.
Selanjutnya, PBB membentuk Komisi Tiga Negara yang membawa Indonesia-
Belanda ke meja Perundingan Renville. Ketika terjadi Agresi militer Belanda
II, PBB membentuk UNCI yang mempertemukan Indonesia-Belanda dalam
Perundingan Roem Royen.
Guru : “Lalu selanjutnya ada peran Indonesia dalam ASEAN. Nah apa ada
yang tau tanggal berapa ASEAN didirikan?”
Guru : Silahkan
4. Deklarasi ASEAN Bali Concord I, berisi berbagai program yang akan menjadi
kerangka kerja sama ASEAN selanjutnya. Kerja sama ini meliputi bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.
5. Perjanjian persahabatan dan kerja sama.
d. Pertemuan informal pemimpin negara ASEAN pertama.
Pertemuan diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 30 November
1996. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari keputusan yang dihasilkan
dalam KTT ke-5 ASEAN di Bangkok pada bulan Desember 1995.
b. Elaborasi
Guru : Nah , ada materi tentang Peranan Indonesia dalam Gerakan Non-Blok.
sekarang ibu akan membagi kedalam dua kelompok, nanti ibu beri waktu untuk
diskusi terkait materi “Peranan Indonesia dalam Gerakan Non-blok” bersama
kelompoknya. Kemudian hasil diskusinya akan dijelaskan oleh perwakilan kelompok
ya anak-anak.”
Siswa : iya, bu
Saniyyah : sudah bu
c. Konfirmasi
Guru : “Wah jawaban kalian sangat bagus sekali, berarti kalian sebelumnya sudah
membaca materi ini dengan sangat baik ya.”
Guru : Dari materi yang telah kita pelajari, apa ada yang mau menyimpulkan?”
Guru : Terima kasih rizky, sekarang ibu akan menyimpulkan materi ya. Jadi
Terbentuknya Organisasi Internasional itu didasari dengan keinginan untuk bekerja
sama antar negara anggota Organisasi Internasional, keinginan untuk bekerja sama
yang telah di sepakati antar anggota Organisasi Internasional membentuk suatu
komitmen untuk saling bekerja sama, salah satunya kerja sama dalam menyelesaikan
konflik-konflik yang ada di dunia internasional, tidak hanya itu saja antar anggota
Organisasi Internasional dapat saling membantu dalam hal memberi bantuan apabila
salah satu negara anggota Organisasi Internasional terkena bencana alam. Maka dari
itu terbentuknya Organisasi Internasional menjadi komitmen bersama antar negara
anggota Organisasi Internasional untuk saling bekerja sama sesuai dengan
kesepakatan terbentuknya Organisasi Internasional.
Guru : “Baik anak-anak, ibu akan memberikan apresiasi kepada kalian yang sudah
berani membacakan hasil diskusinya. Ibu akan memberikan point tambahan untuk
kalian yang sudah berani menjawab ya”
Guru : “Untuk minggu depan, silahkan persiapkan tugas membuat poster terkait
materi yang telah disampaikan. “
3. Kegiatan Penutup