HYDROCYCLONE
9.1 TujuanPercobaan
1. Memisahkan mineral-mineral berharga dari
pengotornya berdasarkan perbedaan berat jenisnya.
2. Menentukan Recovery (perolehan) mineral
berharga.
3. Menentukan Ratio of Concentration mineral
berharga.
MVIII - 1
MVIII - 2
2. Selain itu juga digunakan dalam pemisahan endapan lumpur dari air
sumur, dan pemisahan lumpur pada minyak tanah serta dalam pengumpulan
karbon
3. Industri makanan:
a. Memisahkan gumpalanpartikel
b. Memisahkan protein dan zat tepung
c. Memisahkan butiran pasir dari gula dalam jus kaleng
d. Pemurnian air yang digunakan untuk membersihkan kentang dalam
industri keripik kentang.
Prinsip kerjanya yaitu :
1. Gas atau aliran fluida diinjeksikan melalui pipa input.
2. Bentuk kerucut cyclone menginduksikan aliran gas atau fluida untuk berputar,
menciptakan vortex.
3. Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih besar didorong ke arah
luar vortex.
4. Gaya gravitasi menyebabkan partikel-partikel tersebut jatuh ke sisi kerucut
menuju tempat pengeluaran.
5. Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil keluar melalui bagian
atas dari cyclone melalui pusat yang bertekanan rendah.
celah pada sisi yang be posisi menyudut dengan badan cyclone. flow cyclones
lebih banyak digunakan.
9.3.2 Bahan
1. Mineralkasiterit (SnO2) sebanyak100 gr denganukuran -40+70 # dan –70 #
2. Mineral kuarsa (SiO2) sebanyak300 gr denganukuran -40+70 # dan –70 #
MVIII - 6
9.4 ProsedurPercobaan
1. Lakukan mixing antara kasiterit dan pasir kuarsa
2. Lakukan Coning dan quartering
3. Tentukan kadar feed dengan grain counting
4. Ukur debit air yang digunakan
5. Campur kasiterit dan kuarsa diatas dengan air dan aduksampai merata
6. Atur Pengunaan Hydrocyclone, sesuaikan pengunaan debit air yang masuk
7. Hidupkan motor Hydrocyclone
8. Masukkan feed diatas pada feeder Hydrocyclone setiap 15 detik
9. Atru kecepatan air sampai feed habis seluruhnya
10. Matikan motor Hydrocyclone
11. Ambil konsentrat kemudian saring
12. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 sampai 105O
sampai airnya hilang
13. Timbang berat konsantrat
14. Tentukan kadar kasiterit (SnO2) dengan grain counting
15. Tentukan berat tailing (T) dan kadarnya (t)
MVIII - 7
MVIII - 8
7 0 2 32 2 11
8 2 1 33 2 7
9 - 4 34 2 9
10 1 0 35 0 1
11 2 3 36 0 5
12 2 2 37 2 7
13 2 3 38 3 7
14 1 3 39 2 2
15 0 3 40 2 5
16 0 3 41 0 1
17 3 2 42 2 5
18 1 2 43 3 1
19 2 5 44 1 2
20 2 3 45 0 3
21 1 1 46 1 0
22 3 5 47 2 0
23 1 3 48 0 2
24 2 3 49 1 1
25 0 2 50 0 1
:sumber:Laboratoriumpbg,2020
9.8 Analisa
Kadar yang diperoleh dari pengolahan dengan metode hydrocyclone kali
ini sebesar 54,88 %. Angka ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya
adalah sirkulasi air. Sirkulasi air yang tidak berjalan dengan baik akan
mempengaruhi hasil yang didapat. Semakin banyak perputaran yang terjadi
didalam hydrocyclone, maka konsentrat akan semakin terpisah dari tailing nya.
Hal ini dapat disebabkan oleh tersumbatnya saluran sirkulasi oleh mineral yang
akan dipisahkan. Proses pengadukan juga juga mempengaruhi kadar pada
MVIII - 11
9.9 Kesimpulan
1. Mencari kadar konsentrat maupun tailing berdasarkann berat jenis dimana
besar kadar konsetrat sebesar 54,88% pada SnO2 dan Sio2 sebesar 45,12%
sedangkan pada tailing sebesar 31,08%pada kalsiterit dan pada kuarsa
sebsear 68,92%
2. Hasil Recorvery pada praktikum ini sebesar 62,35%
3. Hasil Ratio Of Concentration sebesar 2,066
DAFTAR PUSTAKA
MVIII - 1
MVIII - 2
lampiran