Anda di halaman 1dari 13

M – IX

HYDROCYCLONE

9.1 TujuanPercobaan
1. Memisahkan mineral-mineral berharga dari
pengotornya berdasarkan perbedaan berat jenisnya.
2. Menentukan Recovery (perolehan) mineral
berharga.
3. Menentukan Ratio of Concentration mineral
berharga.

9.2 Teori Dasar


Hydrocyclone merupakan alat yang berasal dari kata hydro dan cyclone
yang berarti hydro ialah air ataupun cairan dan cyclone ialah pusan yang jika
digabungkan berarti pusan air. Cyclone separator adalah alat yang
menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan tekanan rendah karena adanya
perputaran untuk memisahkan materi berdasarkan perbedaan massa jenis dan
ukuran.
Hydrocyclone adalah suatu alat yang berfungsi untuk memisahkan
padatan atau gas dari cairan berdasarkan perbedaan gravitasi setiap komponen.
Dalam penggunaannya secara nyata hydrocyclone dapat diartikan sebagai suatu
alat yang dapat memisahkan material ataupun partikel dari suatu komposisi
campuran baik berbetuk padatan dengan cairan ataupun cairan dengan cairan
(Bradley, 1965).

MVIII - 1
MVIII - 2

Sumber : surya, 2013


Gambar 8.1
Hydrocyclone

Sumber : Didik, 2009.


Foto 8.2
Gaya Pada Hydrocyclone

Pada alat hydrocyclone terdapat berbagai macam bagian-bagiannya,


diantaranya adalah:
1. Lubang Masuk (Inlet Area)
2. Cylindrical Sectiom
3. Vortex Finder
4. Cone Section
Adapun keunggulan dari Hydrocyclone yaitu sebagai berikut :
 Biaya yang dikeluarkanrelatiflebihmurah
 Tidak memerlukan sumber energi yang terpisah
 Biaya perawatan yang murah
 Mudah diterapkan dalam berbagai dunia industri
 Pemasangan yang cepat
 Kemungkinan kesalahan dalam pemasangan relatif kecil.
Ada 3 parameter terpenting dari sebuah cyclone dalam pemisahan
berbagai jenis materi yaitu :
1. Cut diameter (dpc)
2. Pressure drop (ΔP)
3. Overall collection efficiency
Aplikasi dari Hydrocylone di dalam industri yaitu :
1. Industriagrik
Memisahkan partikel debu emisi dari pengolahan kapas, pembersihan
tepung, traktor, pencampuran tepung, dan mesin-mesin agrikultural lainnya.
MVIII - 3

2. Selain itu juga digunakan dalam pemisahan endapan lumpur dari air
sumur, dan pemisahan lumpur pada minyak tanah serta dalam pengumpulan
karbon
3. Industri makanan:
a. Memisahkan gumpalanpartikel
b. Memisahkan protein dan zat tepung
c. Memisahkan butiran pasir dari gula dalam jus kaleng
d. Pemurnian air yang digunakan untuk membersihkan kentang dalam
industri keripik kentang.
Prinsip kerjanya yaitu :
1. Gas atau aliran fluida diinjeksikan melalui pipa input.
2. Bentuk kerucut cyclone menginduksikan aliran gas atau fluida untuk berputar,
menciptakan vortex.
3. Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih besar didorong ke arah
luar vortex.
4. Gaya gravitasi menyebabkan partikel-partikel tersebut jatuh ke sisi kerucut
menuju tempat pengeluaran.
5. Partikel dengan ukuran atau kerapatan yang lebih kecil keluar melalui bagian
atas dari cyclone melalui pusat yang bertekanan rendah.

Sumber : Reza, 2014


Gambar 8.3
Prinsip Kerja Hydrocyclone

Variabel – variabel yang mempengaruhi kemampuan pada pengoperasian


hydrocyclone untuk memisahkan partikel jenis berat dengan partikel jenis rendah
ialah :
MVIII - 4

1. Jumlah lingkaran spiral


2. Tipe spiral
3. Diameter spiral
4. Permukaan spiral
5. Ketinggian alat
6. Konfigurasi spiral
7. Kecepatan aliran air
8. Bentuk dan ukuran butir partikel
9. Perbedaan density partikel
10. Laju pengumpanan
Hidrosiklon ke depan menghilangkan partikel yang lebih padat daripada
cairan sekitarnya, sementara hidrosiklon terbalik menghilangkan partikel yang
kurang padat dibandingkan dengan cairan sekitarnya. Pada hidrosiklon terbalik,
luapan berada di puncak dan limpahan di dasar. Ada juga hidrosiklon aliran-
paralel di mana penerimaan dan penolakan dihapus di puncak. Hidrosiklon aliran
paralel menghilangkan partikel yang lebih ringan dari cairan di sekitarnya.Jika
kisaran ukuran partikel terbatas, tetapi ada perbedaan kepadatan antara jenis
partikel, partikel yang lebih padat akan keluar secara istimewa di puncak. Alat ini
merupakan sarana konsentrasi selektif, misalnya, mineral.
Dalam suspensi partikel dengan kepadatan yang sama, potongan yang
relatif tajam dapat dibuat. Ukuran di mana partikel terpisah adalah fungsi dari
diameter siklon, dimensi keluar, tekanan umpan dan karakteristik relatif dari
partikel dan cairan. Efisiensi pemisahan adalah fungsi dari konsentrasi zat padat:
semakin tinggi konsentrasi, semakin rendah efisiensi pemisahan.
Bentuk-bentuk cyclone Adapun bentuk-bentuk cyclone Dua bentuk utama
dari Pada dasarnya, keduanya beroperasi dengan prinsip kerja yang sama.
Namun, pada axial dan dipaksa untuk bergerak membentuk sudut pada bagian
atas. Pada tangential cyclones posisi menyudut dengan badan cyclone. Axial
flow cyclone antara lain: Dua bentuk utama dari cyclone adalah axial dan
tangensial cyclone. keduanya beroperasi dengan prinsip kerja yang sama. Namun,
pada axial flow cyclones materi masuk melalui bagian atas cyclone dan dipaksa
untuk bergerak membentuk sudut pada bagian atas. cyclones, materi masuk dari
MVIII - 5

celah pada sisi yang be posisi menyudut dengan badan cyclone. flow cyclones
lebih banyak digunakan.

9.3 Alatdan Bahan


9.3.1 Alat
1. Timbangan (Neraca)
2. Splitter
3. Alas plastik/karpet
4. Sendok
5. Nampan
6. Kantongplastik
7. Mikroskop/loope
8. Corong
9. Papan Grain Counting
10. Pan pemanas
11. Pemanas
12. Ember
13. Gelasukur
14. Stop Watch
15. Hydrocyclone

Sumber : Didik, 2009.


Foto 8.3
Alat Hydrocyclone

9.3.2 Bahan
1. Mineralkasiterit (SnO2) sebanyak100 gr denganukuran -40+70 # dan –70 #
2. Mineral kuarsa (SiO2) sebanyak300 gr denganukuran -40+70 # dan –70 #
MVIII - 6

9.4 ProsedurPercobaan
1. Lakukan mixing antara kasiterit dan pasir kuarsa
2. Lakukan Coning dan quartering
3. Tentukan kadar feed dengan grain counting
4. Ukur debit air yang digunakan
5. Campur kasiterit dan kuarsa diatas dengan air dan aduksampai merata
6. Atur Pengunaan Hydrocyclone, sesuaikan pengunaan debit air yang masuk
7. Hidupkan motor Hydrocyclone
8. Masukkan feed diatas pada feeder Hydrocyclone setiap 15 detik
9. Atru kecepatan air sampai feed habis seluruhnya
10. Matikan motor Hydrocyclone
11. Ambil konsentrat kemudian saring
12. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 sampai 105O
sampai airnya hilang
13. Timbang berat konsantrat
14. Tentukan kadar kasiterit (SnO2) dengan grain counting
15. Tentukan berat tailing (T) dan kadarnya (t)
MVIII - 7
MVIII - 8

9.5 Rumus yang Digunakan


Adapun persamaan-persamaan yang digunakan dalam
melakukan
percobaan Sluice Box ini antara lain sebagai berikut :
1. Material Balance
F = C + T.......................................................7.1)
2. Metallurgical Balance
F.f = C.c + T.t.................................................(7.2)
3. Recovery (R)
C.c
R= x 100%..............................................(7.3)
F.f
4. Ratio of Concentration (K)
F
K= ........................................................(7.4)
C
9.6 Data Hasil Percobaan
Berikut ini merupakan data hasil percobaan Humprey Spiral :
1. Berat kasiterit+kuarsa (F) = 500 gram
2. Berat Konsentrat (C) = 242 gram
3. Berat tailing (T) = 500 gram - 252 gram = 248 gram
4. Jumlah butir kasiterit (SnO2) = 70
5. Jumlah butir kuarsa (SiO2) = 152
Berikut Hasil Grain Counting pada sampel setelah dilakukan pengeringan
Tabel 9.1
Data Hasil Grain Counting
No
. SnO2 SiO2 No. SnO2 SiO2
1 1 1 26 1 2
2 3 2 27 1 7
3 2 0 28 2 6
4 2 2 29 2 5
5 0 0 30 2 2
6 1 3 31 3 2
MVIII - 9

7 0 2 32 2 11
8 2 1 33 2 7
9 - 4 34 2 9
10 1 0 35 0 1
11 2 3 36 0 5
12 2 2 37 2 7
13 2 3 38 3 7
14 1 3 39 2 2
15 0 3 40 2 5
16 0 3 41 0 1
17 3 2 42 2 5
18 1 2 43 3 1
19 2 5 44 1 2
20 2 3 45 0 3
21 1 1 46 1 0
22 3 5 47 2 0
23 1 3 48 0 2
24 2 3 49 1 1
25 0 2 50 0 1
:sumber:Laboratoriumpbg,2020

9.7 Pengolahan Data


Dari data praktikum pengolahan bahan galian yang di dapat maka
dilakukan pengolahan data sebagai berikut :
9.7.1 Konsentrat
n SnO 2 x ρ SnO 2
1. Kadar SnO2 = c SnO2 =
( n SnO2 x ρ SnO 2) + (n SiO2 x ρ SiO2 )
70 x 7 gram/ cm 3
c SnO2=
( 70 x 7 gram/ cm3 ) + ( 152 x 2,65 gram/ cm3 )
c SnO2= 54,88 %
2. Kadar SiO2 = 100% - 54,88% = 45,12%
54,88
3. Berat SnO2 = X 242 Gram = 132,82 gr
100
4. Berat SiO2 = 242 gr – 132,82 gr = 109,18 gr
9.7.2 Tailing
1. Kadar SnO2 = F.f = C.C + T.t
= 500.0,426 = 242.0,5488+258t
MVIII - 10

= 234 = 132,80% + 258t


= 213 – 132,8096 = 258 t
80,1904
= X 100% = 31,08 %
258
Kadar SiO2 = 100% - 31,08% = 68,92%
Beart SnO2 = 80,1904 gr
Berat SiO2 = 258 GR – 80,1904 GR = 177,8096 GR
(%Tabel 9.2
Perhitungan Kadar
Feed Konsentrat Tailing
Minera Kada Kada Kada
l Berat r Berat r Berat r
(gram) (%) (gram) (%) (gram) (%)
25 189. 62.2
SnO2 8 50.4 8 75.9 5 24.9
50 24 25 60.2 25 187.
SiO2 0 2 49.6 0 5 24.1 0 8 75.1
Sumber : Praktikumpengolahan bahangalian,2020
9.7.3 Perhitungan Recovery
C.c
R= x 100%
F.f
242 gram x 0,5488
R= x 100% = 62,35%
500 gram x 0,426
9.7.4 PerhitunganRatio of Concentration
F
K=
C
500 gram
K=
242 gram
K= 2,066

9.8 Analisa
Kadar yang diperoleh dari pengolahan dengan metode hydrocyclone kali
ini sebesar 54,88 %. Angka ini dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya
adalah sirkulasi air. Sirkulasi air yang tidak berjalan dengan baik akan
mempengaruhi hasil yang didapat. Semakin banyak perputaran yang terjadi
didalam hydrocyclone, maka konsentrat akan semakin terpisah dari tailing nya.
Hal ini dapat disebabkan oleh tersumbatnya saluran sirkulasi oleh mineral yang
akan dipisahkan. Proses pengadukan juga juga mempengaruhi kadar pada
MVIII - 11

konsentrat. Pengadukan yang terlalu lambat akan membuat mineral berat


terendapkan didasar dan tidak terpompakan kedalam hydrocyclone.
Nilai recovery dan ratio of concentration pada percobaan kali ini berturut-
turut adalah 62.355% dan 2,06. Hasil ini bisa dipengaruhi oleh beberapa proses
seprti pergantian air maupun juga proses lain nya yang dimana semakin banyak
proses tersebut dilakukan berulang ulang maka akan makin memisah antara
consentrat dan tailing nya

9.9 Kesimpulan
1. Mencari kadar konsentrat maupun tailing berdasarkann berat jenis dimana
besar kadar konsetrat sebesar 54,88% pada SnO2 dan Sio2 sebesar 45,12%
sedangkan pada tailing sebesar 31,08%pada kalsiterit dan pada kuarsa
sebsear 68,92%
2. Hasil Recorvery pada praktikum ini sebesar 62,35%
3. Hasil Ratio Of Concentration sebesar 2,066
DAFTAR PUSTAKA

4. Khopkar, setiawan, 2016, ”Hydrocyclone Pengolahan Bahan Galian”.


oilseparator.indonetwork.co.id. Diakses pada tanggal 15 April 2020

2. Pabwi,Syardilla, 2014.“Hydrocyclone”. Mekanikatanahhitm.blogspot.com


diakses pada tanggal 15 April 2020

3. Yahya , Andy, 2015. “Hydrocyclone” .Andyyahya.com. diakses pada


tanggal 15 April 2020

MVIII - 1
MVIII - 2

lampiran

Anda mungkin juga menyukai