Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di PT Nindya Karya pada proyek “Perpanjangan
Runway Bandara Supadio”, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Penelitian
dilaksanakan pada bulan November 2019 hingga bulan Januari 2020.
Gambar 3.1 Layout Pembuatan Drainase Bandara Supadio.

Keterangan :
: Saluran drainase tertutup.
: Saluran drainase terbuka, arah aliran barat laut.
: Saluran drainase terbuka, arah aliran tenggara.

3.2 Metode Penelitian


Metode penelitian yang akan digunakan untuk mendapatkan data dan
analisa yang tepat, yaitu sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Studi literatur yaitu pengumpulan data-data literatur yang relevan untuk
mendukung penulisan laporan kerja praktek. Literatur tersebut dapat bersumber
dari perusahaan yaitu profil perusahaan serta bagan proses kerja di PT Nindya
Karya pada proyek “Perpanjangan Runway Bandara Supadio” maupun literatur
yang berasal dari jurnal-jurnal.
2. Metode Observasi
Metode obeservasi merupakan metode pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap gejala atau fenomena yang diselidiki (Marzuki, 2000).
Pengertian observasi yang lebih sempit adalah mengamati dan mencatat
kelengkapan laporan kegiatan untuk digunakan dalam analisis. Observasi
dilakukan dilokasi pengerjaan proyek.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang tidak
langsung ditunjukan kepada subjek penelitian (Marzuki, 2000). Dokumentasi
dimaksudkan untuk melengkapi data dari observasi. Dokumentasi merupakan
sumber data yang mudah didapatkan. Dokumentasi dilakukan pada setiap kegiatan
di lapangan.
4. Metode Wawancara dan Kuisioner
Wawancara dilakukan sebagai upaya pengumpulan informasi dan data
serta untuk mengklarifikasi masalah yang terjadi di lapangan dengan menanyakan
langsung kepada pihak yang berkepentingan terkait dengan topik yang ada. Salah
satu pihak yaitu safety officer. Wawancara tersebut dimaksudkan untuk
memperoleh variable-variable awal yang nantinya dapat digunakan sebagai
pertanyaan dalam kuesioner.

3.3 Variabel Penelitian


Variabel-variabel risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang
terjadi dalam suatu proyek konstruksi didapatkan dengan studi literatur dan
melakukan observasi lapangan. Selain itu perlu dilakukan wawancara dengan
salah satu safety officer yang ahli pada bidang K3 untuk membantu melengkapi
variable yang ada. Seluruh variable yang ada nantinya akan digunakan dalam
kuesioner yang diberikan kepada responden yang berpengalaman dalam proyek
konstruksi.

3.4 Populasi dan Sampel


Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek dan objek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga bisa ditarik suatu kesimpulan. Sedangkan
sample merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011).
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah seluruh pekerja dari
PT Nindya Karya pada proyek “Perpanjangan Runway Bandara Supadio.
Dalam penelitian ini responden diambil berdasarkan atas kemampuan dan
pengetahuan serta pertimbangan tertentu yang diyakini mampu memberikan
jawaban pada kuesioner sesuai dengan topik penelitian. Sampel dari penelitian
ini merupakan pihak pelaksana yang memiliki jabatan minimal setingkat
dengan pengawas.

3.5 Pengumpulan Data


Data awal diperoleh dari survei dengan datang langsung ke lapangan serta
pengumpulan data berupa gambar maupun dokumentasi yang ada di lapangan
meliputi 2 jenis data sebagai berikut :
1. Data primer
Data yang diperoleh di sini didapat dari hasil wawancara serta penyebaran
kuesioner pada beberapa staf minimal setingkat pengawas pada proyek tersebut
yang dipilih sebagai responden. Wawancara atau diskusi tersebut dilakukan untuk
mendapatkan hasil mengenai kemungkinan dan dampak resiko Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang mungkin saja dapat terjadi pada proyek yang ditinjau.
2. Data sekunder
Data sekunder yang digunakan di sini merupakan data yang sudah
dikumpulkan oleh orang lain. Dalam hal ini yang termasuk data sekunder adalah
dari penelitian terdahulu, internet, buku, dan lain-lain.

3.6 Metode Analisis


3.6.1 Uji Validitas dan Reabilitas
Uji validitas merupakan cara mengetahui sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi
ukurnya. Untuk menentukan tingkat ke validan data maka diperlukan nilai
R yang diambil dari jumlah responden, dalam penilitian ini diambil 15
responden dengan Taraf Kritis 5%. Setelah uji validitas, dicek konsistensi
jawaban responden dengan mengkorelasikan jawaban responden pada
kuesioner pertama dengan kuesioner kedua. Apabia Rhitung > 0,6 maka
jawaban tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi sehingga dianggap
konsisten. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah kuesioner
dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang
sama akan menghasilkan data yang konsisten. Uji validitas dan realibilitas
pada penelitian ini menggunakan software SPSS ( Statistical Package for
the Social Sciences ).

3.6.2 Analisis Resiko


Metode analisis yang digunakan ialah HIRADC (Hazard
Identification, Risk Assesment, and Determining Control). HIRADC terdiri
dari 3 langkah tahapan yaitu sebagai berikut :
1. Identifikasi Bahaya
Identifikasi dilakukan dengan beberapa teknik yaitu teknik pasif
berdasarkan pengalaman sendiri, teknik proaktif dengan mencari bahaya
sebelum terjadi, dan teknik semiproaktif berdasarkan pengalaman orang
lain dengan pembagian kuesioner pada responden terpilih.
Pada pekerjaan yang berisiko tinggi, dilakukan identifikasi lebih lanjut.
Identifikasi tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah
satunya metode Job Safety Analysis.
Job Safety Analysis merupakan salah satu komponen dari sebuah
komitmen manajemen K3. Dalam metode ini, setelah diketahui pekerjaan
yang berisiko tinggi, maka pekerjaan tersebut akan di breakdown untuk
mengetahui tahap lebih spesifik beserta risiko dan cara pengendalian
masing-masing risiko yang ada ( Ophir Rozenfeld. Dkk, 2010 ).
2. Penilaian Risiko
Setelah mengetahui risiko bahaya yang data terjadi, kemudian bahaya
tersebut perlu dianalisis untuk menentukan tingkat risikonya menjadi
risiko besar, sedang, kecil, dan dapat diabaikan. Analisis risiko diperoleh
dari kuesioner mengenai frekuensi/kemungkinan dan dampak terjadinya
resiko K3 yang telah dibagikan kepada responden yang telah dipilih
sebelumnya. Penilaian dilakukan berdasarkan kategori kemungkinan risiko
dan dampak yang telah ditetapkan, dalam mengukur potensi kemungkinan
terjadinya risiko serta dampak yang akan terjadi, digunakan skala menurut
standart AS/NZS 4360 yaitu skala dengan rentang angka 1-5 seperti yang
terlihat pada tabel 2.3 dan tabel 2.4. Setelah mengetahui tingkat
kemungkinan dan dampak risiko maka selanjutnya dapat diplotkan pada
tabel 2.5 agar dapat diketahui risiko mana yang kemungkinan terjadinya
besar dan dampaknya besar bagi proyek tersebut, sehingga dapat
diketahui strategi menghadapi risiko tersebut.
3. Pengendalian Risiko
Penentuan pengendalian resiko harus mempertimbangkan hirarki
pengendalian, mulai dari eliminasi dengan cara menghilangkan sumber
bahaya ditempat kerja, substitusi dengan mengganti ke metode yang lebih
aman atau material yang tingkat bahayanya lebih rendah, rekayasa teknik
dengan melakukan modifikasi teknologi atau peralatan guna menghindari
terjadinya kecelakaan, pengendalian administratif melalui pelaksanaan
prosedur untuk bekerja secara aman, dan terakhir penyediaan alat
keselamatan yang memenuhi standard dan harus dipakai oleh pekerja dan
disesuaikan dengan kondisi organisasi, ketersediaan biaya, biaya
operasional, jenis pekerjaan, faktor manusia, dan lingkungan.
3.7 Diagram Alir

Mulai

Studi Literatur

Identifikasi faktor
risiko K3

Survey pendahuluan
& wawancara

Desain kuisioner &


penentuan responden

Penyebaran kuisioner

Pengumpulan data

Uji validitas &


reabilitas

Penggolongan kedalam
matriks risiko

Pengendalian metode
HIRADC

Kesimpulan & saran

Selesai

Anda mungkin juga menyukai