Anda di halaman 1dari 6

Secara etimologis kata “etika” berasal dari bahasa yunani yaitu “ethos”

yang berarti timbul dari suatu kebiasaan.

Ada banyak jenis etika yang dapat kita temukan disekitar kita, seperti
etika berumah-tangga, etika berteman, etika kerja, etika berbisnis dan
lainnya

Secara umum etika dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:

1. Etika Teologis

Etika teologis ini umumnya terdapat pada aturan-aturan agama. Jenis


etika teologis ini merupakan bagian dari etika karena mengandung
unsur etika secara umum. Contohnya di dalam agama Islam, sumber-
sumber etika dapat diketahui pada kitab dan ajaran kepercayaan
mengenai tuhan.

2. Etika Filosofis

Definisi etika filosofis adalah etika yang bersumber dari aktivitas


berpikir manusia. Jadi, etika ini merupakan bagian dari ilmu filsafat.
Sifat-sifat etika yang ditinjau dari filsafat dapat dilihat dari:

 Empiris: cabang filsafat yang mempelajari sesuatu yang nyata


atau konkret.
 Non-Empiris: cabang filsafat yang mencoba melampaui hal-hal
yang konkret dan seakan-akan mempertanyakan sesuatu yang
ada dibalik gejala-gejala konkret.

Ciri-Ciri atau Karakteristik Etika

Mengacu pada arti etika diatas, maka terdapat beberapa ciri etika yang
membedakannya dengan norma-norma lain, berikut diantaranya:

 Etika sangat berkaitan dengan perilaku dan perbuatan manusia.


 Etika tetap berlaku walaupun tidak ada orang yang
menyaksikannya.
 Terdapat cara pandang dari sisi batiniah manusia.
 Etika bersifat mutlak atau absolut.

Pengertian Akhlak Menurut istilah etimology (bahasa) perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab
yaitu, ‫ ق أخال‬yang mengandung arti “budi pekerti, tingkah laku, perangai, dan tabiat”. Sedangkan
secara terminologi (istilah), makna akhlak adalah suatu sifat yang melekat dalam jiwa dan menjadi
kepribadian, dari situlah memunculkan perilaku yang spontan, mudah, tanpa memerlukan
pertimbangan.

akhlak merupakan salah satu pondasi penting untuk orang-orang yang beragama. Sehingga
akhlak dan budi pekerti sangat dibutuhkan bagi setiap orang yang beragama dalam
menjalani kehidupan di masyarakat.

Menurut Islam, macam akhlak ada dua yaitu akhlakul karimah (akhlak terpuji) dan
akhlakul mazmumah (akhlak tercela). Adapun defenisinya sebagai berikut:

1. Akhlakul Karimah

Akhlakul Karimah atau disebut dengan akhlak yang terpuji merupakan salah satu
golongan macam akhlak yang harus dimiliki setiap umat muslim. Adapun contoh
macam akhlak tersebut diantarannya sikap rela berkorban, jujur, sopan, santun,
tawakal, adil, sabar dan lain sebagainya. Sebagai umat muslim sudah seharusnya
kita selalu menjaga akhlakuk karimah dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
2. Akhlakul Mazmumah

Akhlak Mazmumah atau akhlak tercela merupakan salah satu tindakan buruk yang
harus dihindari setiap manusia. Hal ini harus dijauhi karena akhlakul mazmumah
dapat mendatangkan mudharat bagi diri sendiri maupun orang lain. Contoh dari
macam akhlak akhlakul mazmumah yaitu sombong, iri, dengki, takabur, aniaya,
ghibah dan lain sebagainya. Sebagai orang muslim sudah seharusnya kita
menghindari akhlakuk mazmumah atau akhlak tercela.
etimologi, moral berasal dari bahasa Latin yaitu Moralis, bahasa Arab, yaitu ‘Akhlaqi. Istilah moral
pada umumnya digunakan untuk menyebut individu ke individu lainnya dalam tindakan sosial yang
bernilai positif atau merujuk ke hal- hal baik.

Moral merupakan hasil ciptaan yang dihasilkan dari unsur kebudayaan dan agama. Moral berkaitan
erat dengan nilai- nilai yang diajarkan agama. Kaitannya dengan kebudayaan, dimana setiap budaya
memiliki acuan moral yang berbeda-beda berdasarkan sistem nilai sosial yang berlaku dan
dikonstruksikan sejak lama.

Moral menjadi acuan secara hukum perilaku yang diterapkan kepada setiap individu dalam
bersosialisasi maupun berinteraksi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa saling menghormati dan
menghargai antar sesama.

Macam Moral
Adapun beberapa macam moral adalah sebagai berikut:

1. Moral Ketuhanan
Moral Ketuhanan dimaknai sebagai semua hal yang berkaitan dengan keagamaan atau kepercayaan,
sebagai macam moral yang bersifat religius bersumberkan dari ajaran agama tertentu dan memiliki
pengaruh yang relatif terhadap diri seseorang.

Moral ketuhanan dapat diwujudkan dengan beragam hal yang dijumpai dalam kehidupan, misalnya
melaksanakan ajaran agama yang dianut dengan taat. Contoh; menghargai sesama manusia,
menghargai agama atau keyakinan yang berlainan, dan hidup berdampingan dengan rukun antar
umat yang berbeda keyakinan.

2. Moral Ideologi dan Filsafat


Moral ideologi dan filsafat merupakan moral yang berhubungan dengan semangat kebangsaan,
kepatuhan serta kesetiaan kepada bangsa dan negara, dengan mencapai tujuan yang hendak dicapai
secara bersamaan.

Moral ideologi dan filsafat diwujudkan melalui, misalnya menjunjung tinggi nilai- nilai penting dari
dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Contoh; menolak ideologi asing atau berasal dari luar yang
mungkin saja dapat mengubah esensi dasar negara Indonesia.

3. Moral Etika dan Kesusilaan


Moral Etika dan Kesusilaan bermakna segala sesuatu yang berkaitan dengan aspek kesopaan dan
kesusilaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat pada wilayah tertentu, serta secara meluas
mengacu pada fondasi bangsa dan negara dari perspektif kebudayaan.

Moral etika dan kesusilaan diwujudkan melalui, misalnya menghargai perbedaan pendapat dari orang
yang berlainan, baik dalam hal perkataan ataupun perbuatan. Contoh; mengucapkan salam kepada
orang lain apabila berinteraksi atau berjumpa di jalan.

Tujuan Moral
Moral memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pada diri seseorang

2. Sebagai landasan manusia agar bersikap dan bertindak dengan didasari nilai- nilai
kebaikan
3. Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar
manusia dalam kehidupan
Contoh dalam kehidupan sehari-hari

1. Ketika bertemu orang yang dikenal di tengah jalan maupun di tempat umum, Dita selalu
menyapa. Hal tersebut dilakukan Dita untuk menjaga hubungan baik dengan semua teman-
temannya. Sehingga dalam hal inilah dita memiliki moral yang baik.

 perbedaan diantara ketiga istilah tersebut ialah; akhlak tolok ukurnya adalah Al-


Qur'an dan As- Sunnah, etika tolok ukurnya adalah pikiran atau akal,
sedangkan moral tolok ukurnya adalah norma yang hidup dalam masyarakat.
Ruang Lingkup Akhlak
 Akhlak Pribadi
Yang paling dekat dengan seseorang itu adalah dirinya sendiri, maka
hendaknya seseorang itu menginsyafi dan menyadari dirinya sendiri,
karena hanya dengan insyaf dan sadar kepada diri sendirilah, pangkal
kesempurnaan akhlak yang utama, budi yang tinggi. Manusia terdiri dari
jasmani dan rohani, disamping itu manusia telah mempunyai fitrah sendiri,
dengan semuanya itu manusia mempunyai kelebihan dan dimanapun saja
manusia mempunyai perbuatan.

 Akhlak Berkeluarga
Akhlak ini meliputi kewajiban orang tua, anak, dan karib kerabat. Kewajiban
orang tua terhadap anak, dalam islam mengarahkan para orang tua dan
pendidik untuk memperhatikan anak-anak secara sempurna, dengan
ajaran –ajaran yang bijak, setiap agama telah memerintahkan kepada
setiap oarang yang mempunyai tanggung jawab untuk mengarahkan dan
mendidik, terutama bapak-bapak dan ibu-ibu untuk memiliki akhlak yang
luhur, sikap lemah lembut dan perlakuan kasih sayang. Sehingga anak
akan tumbuh secara sabar, terdidik untuk berani berdiri sendiri, kemudian
merasa bahwa mereka mempunyai harga diri, kehormatan dan
kemuliaan.Seorang anak haruslah mencintai kedua orang tuanya karena
mereka lebih berhak dari segala manusia lainya untuk engkau cintai, taati
dan hormati.

Karena keduanya memelihara,mengasuh, dan mendidik, menyekolahkan


engkau, mencintai dengan ikhlas agar engkau menjadi seseorang yang
baik, berguna dalam masyarakat, berbahagia dunia dan akhirat. Dan coba
ketahuilah bahwa saudaramu laki-laki dan permpuan adalah putera ayah
dan ibumu yang juga cinta kepada engkau, menolong ayah dan ibumu
dalam mendidikmu, mereka gembira bilamana engkau gembira dan
membelamu bilamana perlu. Pamanmu, bibimu dan anak-anaknya mereka
sayang kepadamu dan ingin agar engkau selamat dan berbahagia, karena
mereka mencintai ayah dan ibumu dan menolong keduanya disetiap
keperluan.
 Akhlak Bermasyarakat
Tetanggamu ikut bersyukur jika orang tuamu bergembira dan ikut susah
jika orang tuamu susah, mereka menolong, dan bersam-sama mencari
kemanfaatan dan menolak kemudhorotan, orang tuamu cinta dan hormat
pada mereka maka wajib atasmu mengikuti ayah dan ibumu, yaitu cinta
dan hormat pada tetangga. Pendidikan kesusilaan/akhlak tidak dapat
terlepas dari pendidikan sosial kemasyarakatan, kesusilaan/moral timbul di
dalam masyarakat. Kesusilaan/moral selalu tumbuh dan berkembang
sesuai dengan kemajuan dan perkembangan masyarakat.

Sejak dahulu manusia tidak dapat hidup sendiri–sendiri dan terpisah satu
sama lain, tetapi berkelompok-kelompok, bantu-membantu, saling
membutuhkan dan saling mepengaruhi, ini merupakan apa yang disebut
masyarakat. Kehidupan dan perkembangan masyarakat dapat lancar dan
tertib jika tiap-tiap individu sebagai anggota masyarakat bertindak menuruti
aturan-aturan yang sesuai dengan norma- norma kesusilaan yang berlaku.

 Akhlak Bernegara
Mereka yang sebangsa denganmu adalah warga masyarakat yang
berbahasa yang sama denganmu, tidak segan berkorban untuk kemuliaan
tanah airmu, engkau hidup bersama mereka dengan nasib dan
penanggungan yang sama. Dan ketahuilah bahwa engkau adalah salah
seorang dari mereka dan engkau timbul tenggelam bersama mereka.

 Akhlak Beragama
Akhlak ini merupakan akhlak atau kewajiban manusia terhadap tuhannya,
karena itulah ruang lingkup akhlak sangat luas mencakup seluruh aspek
kehidupan, baik secara vertikal dengan Tuhan, maupun secara horizontal
dengan sesama makhluk Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai