Anda di halaman 1dari 8

2.KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS ANORGANIK.

Limbah keras anorganik adalah limbah padat yang bersumber dari unsur non biologis
melalui proses kimia. Contoh limbah keras anorganik adalah plastik, pecahan keramik,
pecahan kaca, dan baja.

Bahan kerajinan limbah keras organik adalah kerajinan dari bahan limbah aneka cangkang
kerang, sisik ikan dan tulang ikan, dan tempurung kelapa.

Produk kerajinan bahan limbah keras antara lain dari cangkang kerang yakni pelapis tempat
sabun, penghias frame foto atau cermin, kap lampu, kotak perhiasan,dan aneka lampu.

A. KERAJINAN LIMBAH PLASTIK.

Kerajinan plastik adalah kerajinan dari bahan bekas atau bahan limbah hasil produksi pabrik
dan rumahan yang diolah kembali menjadi suatu kerajinan yang indah dan kreatif juga
bernilai ekonomi.

1) Bahan pembuatan kerajinan limbah plastik.

1.Bahan Kerajinan Limbah Plastik

Bahan kerajinan limbah plastik banyak jenisnya, seperti plastik kemasan minuman, sedotan,
plastik bungkus detergen, dan plastik lembaran bekas potongan. Bahan lain yang digunakan
adalah benang brisbane, dan retsleting.

2. Alat Pembuatan Kerajinan Limbah Plastik

Alat pembuatan kerajinan limbah plastik terdiri dari gunting, meteran, lem tembak, mesin
jahit, dan jarum jahit tangan.

3. Produk kerajinan dari limbah plastik.


berbagai bentuk coba dibuat dari limbah limbah plastik menjadi bentuk baru dengan nilai
tambah di dalamnya. Produk kerajinan tersebut berupa aneka perabotan rumah tangga,
hiasan, interior, kap, lampu maupun bentuk baru berupa mainan anak baik laki-laki maupun
perempuan,seperti kendaraan, senjata mainan masak-masakan dan boneka.

4. Contoh proses pembuatan Kerajinan Limbah Plastik.


1.Buat pola/bentuk pada botol shampo.
Potong sesuai pola menggunakan
2. cutter/gunting.
Buat tangan pada bagian yang dipotong/tidak digunakan.
3. Bentuk wajah dan riasan,lalu rekatkan semua bagian dengan lem.
4. Rekatkan Double tip pada bagian belakang tempat pensil.
B. KERAJINAN LIMBAH PECAHAN KERAMIK.

1. Bahan pembuatan kerajinan limbah pacahaan keramik

Bahan pembuatan kerajinan limbah pecahan keramik di antaranya keramik yang sudah

dipecah dengan warna yang beragam, lem kuning, dan mortar atau semen putih.

2. Alat pembuatan kerajinan limbah pecahan keramik

Alat yang digunakan untuk membuat kerajinan limbah ini antara lain palu, amplas, waslap,
sendok semen, dan karet sandal bekas.

3. Proses pembuatan kerajinan limbah pecahan keramik

*Limbah keramik dipecah pecah menjadi kecil menggunakan palu


*Buatlah sketsa di atas vas dan tempelkan potongan potongan keramik tadi mengikuti pola
* Tempelkan potongan limbah keramik sesuai pola dengan warna keramik sesuai selera
*Beri semen pada rongga atau cela antar keramik
*Lap sisa-sisa semen yang mengenai permukaan keramik agar bersih, lalu keringkan

C. KERAJINAN LIMBAH PECAHAN KACA.

1.PENGERTIAN:
limbah botol kaca dapat kita jumpai pada keseharian kita. Beberapa botol yang sering kita
buang adalah botol kecap, botol sirup. Botol kaca seringkali kita buang atau kita jual kepada
tukang rongsok dengan harga yang murah. Namun, oleh beberapa kalangan, limbah botol
kaca dapat dibuat menjadi sebuah kerajinan tangan yang cukup indah dan bernilai jual
tinggi. Berbagai macam kerajinan dari botol kaca bekas dapat dihasilkan oleh tangan-tangan
kreatif mereka.

2. Bahan pembuatan kerajinan dari limbah pecahan kaca

bahan yang digunakan pada pembuatan kerajinan dari limbah pecahan kaca adalah toples
lampu dan kaca cermin.

3. ALAT MEMBUAT KERAJINAN DARI LIMBAH PECAHAN KACA.


alat yang digunakan untuk membuat kerajinan dari limbah pecahan kaca antara lain
pembakaran, palu,karung dan mangkok keramik.

4. PRODUK KERAJINAN DARI LIMBAH PECAHAN KACA


Beberapa contoh kerajinan dari limbah botol kaca adalah Vas, pot bunga, aquarium mini,
tempat lampu hingga menjadi perabotan rumah tangga yang indah dipandang.

3. KEMASAN PRODUK KERAJINAN BAHAN LIMBAH KERAS


Fungsi Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras
Secara umum, fungsi dari pengemasan pada bahan makanan terbagi ke beberapa poin,
diantaranya adalah:
1. Menjadi wadah sebuah produk selama proses pengiriman, mulai dari produsen produk,
hingga sampai ke tangan pengguna.
2. Melindungi dan mengawetkan produk, contohnya seperti dapat menghindarkan dari sinar
ultraviolet, panas matahari, kelembapan suhu, oksigen, tekanan, serta pencemaran dari
virus ataupun kuman yang bisa merusak & menurunkan kualitas dari suatu produk.
3. Sebagai identitas dari produk, dalam konteks ini, kemasan produk kerajinan bahan keras
dapat digunakan sebagai media petunjuk bagi para konsumen melalui label yang terdapat
pada pack produk tersebut.
4. Meningkatkan efisiensi produk, contohnya: mempermudah penghitungan suatu produk
berdasarkan kemasan produk kerajinan bahan kerasnya, serta memprmudah pengiriman
dan penyimpanan produk tersebut.
5. Melindungi dari dampak buruk dari luar, dan melindungi juga dari zat mengganggu yang
ada di dalam produk. Contohnya seperti produk yang memiliki aroma menusuk, ataupun
produk berbahaya seperti air keras, gas beracun, dll. Ataupun produk yang bias
memengaruhi warna dan aroma, maka dengan mengemas produk dengan baik tentunya
bisa melindungi produk-produk lain yang ada di sekitarnya.
6. Memperluas penggunaan dan pemasaran produk, contohnya penjualan sirup dan kecap
yang mengalami peningkatan pula semenjak penerapan kemasan produk kerajinan bahan
keras pada botol.
7. Meningkatkan daya tarik calon pengguna.
8. Sebagai media petunjuk informasi dan advertising.
9. Memberi kenyamanan untuk para pembeli.

Persyaratan Bahan Kemas

Untuk menetapkan fungsi perlindungan dari kemasan produk kerajinan bahan keras produk,
maka dibutuhkan pula dipertimbangkan aspek-aspek kualitas produk yang akan dilindungi
nantinya. Sebab mutu dari suatu produk ketika mencapai tangan pembeli sangat bergantung
pada kondisi bahan dasar, cara pengolahan, serta kondisi penyimpanan dari produk yang
hendak dikemas. Dengan begitu, fungsi dari kemasan produk kerajinan bahan keras
tersebut wajib memenuhi beberapa kualifikasi sebagai berikut:
1. Kemampuan/ daya membungkus yang baik untuk memudahkan dalam prosedur
pengerjaan, pengangkutan, pengiriman, penyimpanan, dan penyusunan produk.
2. Mempunyai kapabilitas supaya bisa melindungi isi produknya dari beraneka macam
resiko dari luar, contohnya perlindungan dari pengaruh kelembaban udara panas ataupun
dingin, cahaya matahari, bau asing, gesekan/tekanan mekanis, dan kontaminasi
mikroorganisme.
3. Dapat menjadi daya tarik untuk konsumen.
4. Dalam perihal ini, pengenalan produk, informasi dan penampilan seperti desain, warna,
dan keindahan bahan kemasan produk kerajinan bahan keras wajib di utamakan.
5. Persyaratan ekonomi, artinya, kemampuan dalam mencukupi keinginan pasar, sasaran
masyarakat, serta tempat tujuan konsumen.
6. Mempunyai bobot, ukuran, dan bentuk yang sesuai dengan norma atau standar yang ada,
mudah dibentuk atau dicetak, dan mudah juga untuk dibuang.
Nah, tentu dengan adanya perjanjian yang harus dipenuhi pada kemasan produk kerajinan
bahan keras tersebut, pastinya kesalahan-kesalahan dalam hal memilih bahan pokok,
kesalahan-kesalahan dalam memilih desain kemasan produk kerajinan bahan keras, dan
kesalahan-kesalahan dalam memilih jenis kemasan produk kerajinan bahan keras pun dapat
diminimalisir. Apalagi, kalau Anda menggunakan mesin dari Ramesia.com yang tentunya
memiliki kualitas tinggi. Sudah dapat dipastiin, untuk masalah proses pastinya akan jauh
lebih cepat dan efektif, serta kekurangan-kekurangan yang proses pengemasan bisa
dihilangkan. Selain itu, ada pula beberapa persyaratan yang dibutuhkan untuk sebuah
kemasan produk kerajinan bahan keras supaya bisa disebut kemasan produk kerajinan
bahan keras yang memadai untuk digunakan.
Syarat Kemasan Produk Kerajinan Bahan Keras yang Baik
Untuk bisa memenuhi syarat-syarat tersebut, maka setidaknya sebuah kemasan produk
kerajinan bahan keras harus mempunyai faktor-faktor sebagai berikut:
1. Kedap udara, baik itu oksigen maupun gas lainnya.
2. Bersifat non-toksik dan inert (tidak bereaksi ataupun menyebabkan reaksi kimia)
sehingga dapat menjaga kualitas aroma, warna, dan cita rasa dari produk yang dikemas.
3. Kedap terhadap air (mampu menahan unsur air ataupun kelembapan udara yang ada di
sekitarnya).
4. Kuat dan tidak mudah bocor terhadap tekanan.
5. Cendrung tahan terhadap panas.
6. Mudah dikerjakan secara massal dengan harganya relatif murah.
6/3/2021

Pengertian
Pengolahan bahan pangan adalah suatu kegiatan mengubah bahan mentah menjadi bahan
makanan siap dikonsumsi atau menjadi bahan setengah jadi dengan tujuan untuk
meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan bahan pangan.
1) Serealia adalah jenis tumbuhan golongan tanaman padi/padian/ rumput/rumputan
(Gramineae) yang dibudidayakan untuk menghasilkan bulir-bulir berisi biji-bijian sebagai
sumber karbohidrat/pati.
2) Umbi adalah organ tumbuhan yang mengalami perubahan ukuran dan bentuk
(pembengkakan) sebagai akibat perubahan fungsinya.
3) Olahan bahan pangan setengah jadi sering disebut juga sebagai ‘produk pangan
primer’ adalah mengolah bahan baku pangan dengan proses pengawetan, baik pengawetan
secara kimia, fisika ataupun mikrobiologi, menjadi aneka ragam olahan pangan setengah
jadi, yang selanjutnya digunakan sebagai bahan baku pangan.
Jadi,, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pengolahan bahan pangan setengah jadi
dari serealia dan umbi menjadi makanan khas daerah setempat adalah mengolah produk
pangan primer, baik yang diproduksi oleh rumah tangga, industri kecil, ataupun industri
pengolahan pangan dengan teknologi tinggi menjadi makanan dengan karakteristik budaya
setempat

Jenis

Menurut teori kebutuhan Maslow, pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia
(basic needs). Kebutuhan bersosialisasi (social needs), percaya diri (self esteem) dan
aktualisasi diri (self actualization) merupakan tiga teratas kebutuhan manusia.
Berikut ini akan diuraikan jenis makanan khas Indonesia yang dihasilkan dari penggunaan
bahan baku olahan bahan pangan setengah jadi dari serealia dan umbi.

1) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk pipih tebal atau tipis
Produk pangan setengah jadi bentuk pipih tebal atau tipis antara lain kerupuk gendar,
rengginang, emping jagung, kerupuk bawang, bihun, dan mie, kerupuk tette, keripik
singkong, sawut/gaplek ubi jalar, gaplek ubi kayu, dan kentang beku, kerupuk, keripik, dan
kentang beku.
2) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran besar dari bahan serealia adalah
beras/beras instan, beras jagung, jagung pipil kering dan beku, aneka butiran oat, aneka
pasta, beras/biji sorgum, kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai, tiwul instan dan
beras singkong.
3) Olahan pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus
Produk pangan setengah jadi dengan bentuk butiran halus yaitu tepung beras, tepung
jagung/maizena, tepung terigu, dan tepung sorgum, tepung ubi jalar, tepung tapioka, tepung
talas, dan tepung kentang.

13/3/2021
Teknik pengolahan adalah cara mengolah atau mengubah bahan makanan menjadi
makanan dengan berbagai macam metode. ketepatan teknik pengolahan makanan dapat
mempengaruhi cita rasa pada makanan sehingga berpengaruh pada tingkat kepuasan
konsumen. Secara garis besar, teknik dasar pengolahan makanan dapat dibagi dalam tiga
teknik, yaitu :

1. Teknik Pengolahan Panas Basah (moist heat cooking)

2. Teknik Pengolahan Panas Kering (dry heat cooking)

3. Teknik Pengolahan Panas Minyak (oil heat cooking)

A. Teknik Pengolahan Panas basah

1. Boiling (merebus)
Boiling (merebus) adalah mengelola, mengolah bahan makanan/ bahan padat kedalam
cairan yang sudah mendidih pada suhu tinggi, suhu minimalnya 100 Celcius/ 212
Fahrenheit.
Contoh makanan: Umbi umbian rebus,Mashed Potato,Pangsit Rebus,Pisang Rebus,Dll.

2. Simmering (merebus dibawah titik didih dengan api kecil)


Simmering adalah teknik memasak bahan makanan dalam bahan cair atau sauce yang
dididihkan dahulu, lalu api dikecilkas di bawah titik didih dan direbus lama, di mana di
permukaannya muncul gelembung-gelembung kecil. Cara ini digunakan untuk membuat
kaldu untuk mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.
Contoh makanan: kaldu, soto, rawon,kare dll.

3. Poaching (merebus dibawah titik didih 80-90OC)


Poaching adalah sebuah teknik memasak dengan memasukkan makanan ke dalam sebuah
cairan, seperti air, susu, kaldu atau anggur. Penguahan berbeda dari metode masak
"memakai suhu panas" lainnya, seperti perebusan dan pendidihan, dimana teknik tersebut
memakai suhu yang relatif rendah.
Contoh makanan: Poached chicken,Seblak dan pentol,Daging poached,Rendang Kuah,Dll.

4. Blanching
Blanching adalah teknik memasak makanan di dalam air atau uap dalam waktu yang
singkat. Teknik blanching biasanya sering digunakan oleh para juru masak di restoran, tidak
jarang juga diterapkan di dapur rumahan. Biasanya teknik blanching sering digunakan untuk
bahan-bahan sayur agar lebih awet.
Contoh makanan: sambal goreng kentang,oncom Leunca,rendang jengkol,mie godog,teri
terong balado,tumis daun pepaya,Dll.

5. Steaming (mengukus)

Steaming merupakan salah satu cara pengolahan bahan pangan melalui pemanasan
menggunakan uap air dalam wadah tertutup. Alat pengukus dikenal sebagai kukusan. Cara
pengolahan ini dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk mengolah bahan makanan
karena menekan pengurangan nilai gizi dari bahan makanan.
Contoh makanan: Bakpao,roti kukus,ketupat, lontong,dll.

6. Braising (merebus dalam cairan sedikit)


Teknik memasak dengan air yang mendidih dengan bahan makanan yang lebih banyak dari
bahan cair. Perbandingan antara bahan cair dengan bahan makanan adalah 1 : 2.
Contoh masakan: Ayam goreng kecap, braised beef, braised rolled cabbage.

7. Stewing (menggulai)

Stew merupakan teknik pengolahan makanan padat yang dimasak dalam air atau berbasis
cairan serupa dengan simerring dan kemudian di sajikan tanpa dikeringkan.
Contoh: Gulai ayam,Gulai sapi, rawon,dll.

8. Pressure Cooking

Pressure cooking adalah metode memasak dalam panci yang ditutup rapat dan dikunci.
sehingga tidak ada udara atau cairan yang dapat keluar. titik didih air meningkat seiring
dengan peningkatan tekanan udara dalam panci. tekanan memenuhi ruang alat perebus
sampai panas melebihi titik didih 100OC
Contoh makanan: Gudeg, bandeng presto,ayam tulang lunak,dll. PT l

B. Teknik Pengolahan Panas Kering (dry heat cooking)


1. Baking

Baking adalah teknik memasak makanan dengan panas kering oleh konveksi (penghantar)
uap udara panas di dalam oven. Makanan yang dipanggang dalam oven secara tidak
langsung mendapat panas dari udara yang dialirkan oleh oven, Baking umum digunakan
untuk membuat roti, cake, pastries, pie, tart, danquiches

2. Grilling
Grilling adalah metode memasak yang melibatkan panas langsung yang berasal dari arang
kayu, listrik, dan gas. Grilling berasal dari kata grid of wire yang artinya membakar makanan
pada panggangan kawat. Barbecuing termasuk pengolahan makanan dengn menggunakan
teknik grilling menggunakan panas langsung atau tidak langsung.
Contoh makanan: Sate,Daging BBQ,ayam panggang,ikan bakar,Dsb.

3. Roating

Roasting adalah metoe memasak menggunakan panas kering, dari nyala api terbuka, atau
oven. Grilling berbeda dengan roasting karena bahan makanan yang di grill selau direndam
dalam bumbu. makanan yang dipanggang menggunakan teknik roasting selalu diolesi
dengnbutter/margarine supaya tidak kehilangan kelembaban makanan atau agar makanan
tidak kering.
Contoh makanan: bread toast,Garlic toast,rost beef,dsb.

C. Teknik Pengolahan Panas Minya (oil heat cooking)


1. Frying (menggoreng)

Frying adalah proses memasak makanan dalam minyak atau lemak, dimasak pada suhu
penggorengan yang baik antara 175OC -190OC tergantung pada tipe makanan yang
digoreng. Perubahan warna menjadi kuning keemasan pertanda makanan sudah matang
disebabkan oleh karbonasi permukaan makanan dan karamelisasi karbohidrat(gula) yang
membuat warna permukaan makanan berubah.
Contoh Makanan: Ayam goreng,gorengan tepung,tempe&Tahu goreng,Dsb.

2. Sauteing

Sauteing adalah metode memasak makanan dengan menggunakan sedikit minyak atau
lemak yang hanya menempel pada permukaan wajan atau alat pemanas lain. proses ini
bertujuan agar permukaan bahan makanan mengalami perubahan warna menjadi
kecoklatan dan menambah aroma. Sebaiknya bahan makanan yang akan di sauteing di
marinated (rendam dalam bumbu) terlebih dahulu.
Contoh makanan: -sei sapi. -cloud bread. -roti sobek. -bubur sumsum.

3. Stir Frying

Stir Frying merupakan metode menggoreng cepat pada temperatur sangat tinggi, stir frying
menggunakan sedikit minyak dengan alat wajan yang agak dalam dan harus digerakkan
atau dibolak balik secara terus menerus agar makanan tidak gosong di salah satu sisi nya
Contoh makanan: Nakji Bokkeum,Stir Fry Chicken,Bihun Stir Fry,Sayuran Stir Fry,Pickled
Cucumber and Shrimp,Chinesee Stir Fry and Scallop,Stir Fry Lotus Root.

4. Shallow Frying

Shallow Frying adalah metode memasak makanan dalam jumlah sedikit dengan minyak
yang dipanaskan terlebih dahulu dalam pan dangkal (Shallow pan) jumlah minyak yang
digunakan hanya sedikit atau sampai 1/3 bahan makanan terendam.
Contoh makanan: Fish fillet,telur dadar, fillet ayam,dsb.

5. Deep Frying

Deep Frying adalah metode menggoreng dengan minyak jumlah banyak sehingga semua
bagian makanan yang digoreng terendam minyak panas. Deep frying dilakukan untuk
mendapatkan hasil penggorengan yang optimal.
Contoh makanan: Cakwe,donat,roti goreng,lumpia,dsb.

6. Pan Frying
Goreng wajan adalah sebuah bentuk makanan goreng yang memakai minyak masak atau
lemak dalam kadar yang sedikit, biasanya memakai penggorengan. Dalam kasus makanan
berminyak seperti bakon, minyak atau lemak tak perlu ditambahkan.
Contoh makanan: Beef steak,chiken steak, burger,pizza fraying pan,dendeng sapi fraying
pan,dsb.

Anda mungkin juga menyukai