Anda di halaman 1dari 11

KISI KISI KEWIRAUSAHAAN

Terdapat 5 langkah dalam perencanaan usaha yakni analisis pasar, mencari informasi harga sarana
produksi, menghitung biaya produksi, menghidung pendapatan, dan menghiung hasil usaha. Berikut
ulasannya:
1. Analisis pasar
Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari berbagai masalah
pasar. Analisis pasar dilakukan setelah produk sudah ditentukan, dan menejemen sudah siapkan , maka
langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan analisa pasar. Maksudnya agar ketika produk
peternakan yang kita usahakan sudah berproduksi dengan baik dan manajemen yang dilakukan sudah
benar maka kita tidak akan bingung mau di kemanakan produk yang telah kita buat.
Keberhasilan usaha perusahaan dapat ditentukan oleh ketepatan strategi pemasaran yang di
terapkannya dengan dasar memeperhatikan situasi dan kondisi dari analisis pasarnya. Dengan
melakukan analisis pasar maka dapat diketahui berapa kebutuhan telur, suplier telur pada saat
ini, harga telur maupun tata niaga telur. Besarnya pasar dapat di tentukan oleh besarnya
permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa yang di butuhkan para konsumen.
Sedangkan mengenai ruang lingkup pasar, biasanya mencakup luasnya pasar, misalnya luas
pasar menurut geografis, pendidikan para konsumen, profesi para konsumen, tingkat umur para
konsumen, dan lain sebagainya. Dengan melakukan analisis pasar maka dapat diktahui.

2. Mencari informasi harga sarana produksi


Informasi harga yang utama harus diketahui oleh seorang pengusaha agribisnis unggas petelur adalah
harga : kandang, pakan, pullet, obat, vitamin, peralatan dll

3. Menghitung biaya produksi


Biaya produksi dapat dibedakan dua yaitu biaya investasi atau biaya tetap dan biaya variabel atau biaya
tidak tetap

 Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan proyek dalam
jumlah yang cukup besar. Biaya investasi atau biaya tetap (Fix cost) adalah biaya untuk investasi
yang tidak habis pakai. Komponen biaya tetap terdiri dari tanah, bangunan yang terdiri atas
kandang, gudang pakan dan gudang peralatan serta peralatan (tempat pakan doc, tempat
pakan, tempat minum, pemanas, tabung, selang gas, drum plastik, hand sprayer /semprotan
gendong , ember plastik, timbangan salter, timbangan duduk, sekop, kereta dorong , sumur air,
pompa air, tower air, jaringan air dan jalan.
 Menghitung biaya variabel/ tidak tetap: Biaya tidak tetap atau sering disebut variable cost
merupakan biaya yang habis pakai dan bisa berubah-ubah tergantung jumlah ayam. Komponen
biaya tidak tetap terdiri dari pakan starter, pakan grower dan pakan layer, vaksin, obat-obatan,
vitamin, doc, desinfektan, sekam, gas LPG, listrik, tenaga kerja , air minum dan pemasaran.

4.Menghitung pendapatan
Pendapatan dari usaha budidaya unggas petelur adalah telur, unggas afkir yaitu baik unggas-unggas
yang tidak produktif dari hasil culling pada periode produksi maupun unggas culling karena masa
produksinya sudah berakhir serta kotoran (pupuk kandang). Jadi jumlah pendapatan adalah pendapatan
dari total dari jumlah telur yang diproduksi ditambah pendapatan dari penjualan unggas afkir dan
penjualan pupuk kandang.

5. Menghitung hasil usaha


Hasil usaha dapat dihitung setelah diketahui total dari pendapatan dan biaya. Suatu usaha dikatakan
untung apabila pendapatan lebih besar daripada biaya produksi.

persyaratan kemasan untuk produk pengolahan tangan :


 Kuat / aman ( untuk produk maupun konsumen )
 Terlihat menarik ( eye catching )
 raktis ( mudah dibuka / dibawa )
 Dari bahan yang mudah didapat ( utamanya yg bisa didaur ulang)
 Memiliki nilai lebih ( unik, artistik, berfungsi ganda )
 Murah ( tidak membebani biaya produksi )

Proposal usaha adalah dokumen tertulis yang disiapkan oelah wirausahawan yang menggambarkan
semua unsur yang releven, baik internal maupun eksternal mengenai usaha atau proyek baru, atau
proposal usaha yang merupakan dokumen tertulis berisi usaha baru yang sedang direncanakan.

Faktor – faktor Penyusunan Proposal


1 . Realistis
Kenyataan sesuai dengan apa yang ada.

2 . Fleksibel
Sesuai atau dapat menyesuaikan dengan apa yang terjadi/ ada.
Mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman/ memungkin adanya alternatif atau solusi.

3 . Adanya batasan waktu


Dalam mengajukan proposal tentu waktu harus ditentukan. Kapan diajukannya serta adanya
batasan waktunya.

4 . Komitmen (amanah)
Mau melakukan sesuai apa yang kita hendaki

jenis kemasan produk Kemasan Kertas

Kemasan kertas merupakan kemasan fleksibel yangpertama sebelum ditemukannya


plastik dan aluminium foil. Saat ini kemasan kertas masih banyak digunakan dan mampu
bersaing dengan kemasan lain seperti plastik dan logam karena harganya yang murah, mudah
diperoleh, dan penggunaannya yang luas. Kelemahan kemasan kertas untuk mengemas adalah
sifanya yang sensitif terhadap air dan
mudah dipengaruhi oleh kelembaban udara lingkungan
Kemasan Kayu

Kayu merupakan bahan pengemas tertua yang diketahui oleh manusia dan secara tradisional
digunakan untuk mengemas berbagai macam produk padat seperti barang antik dan emas,
keramik, dan kain. Kayu adalah bahan baku dalam pembuatan palet, peti atau kotak kayu di
negara-negara yang mempunyai sumber kayu alam dalam jumlah banyak. Tetapi saat ini
penyediaan kayu untuk pembuatan kemasan juga banyak menimbulkan masalah karena makin
langkanya hutan penghasil kayu. Desain kemasan kayu bergantung pada sifat dan berat produk,
konstruksi kemasan, bahan kemasan, dan kekuatan kemasan, dimensi kemasan, metode dan
kekuatan.

Penggunaan kemasan kayu baik berupa peti, tong kayu atau palet sangat umum di dalam
transportasi berbagai komoditas dalam perdagangan internasional. Pengiriman produk kerajinan
seperti keramik sering dibungkus dengan peti kayu agar dapat melindungi keramik dari risiko
pecah. Kemasan kayu umumnya digunakan sebagai kemasan tersier untuk melindungi kemasan
lain yang ada di dalamnya. Dalam mendesain kemasan kayu, diperlukan proses alternatif dan
bahan-bahan teknik yang tepat untuk membuat kemasan yang lebih ekonomis.

3. Kemasan Plastik

Kemasan yang paling banyak kita temui adalah kemasan plastik. Beberapa jenis kemasan plastik
yang dikenal adalah polietilen, polipropilen, poliester, nilon, dan vinil film. Enam puluh persen
penjualan plastik yang ada di dunia menggunakan kemasan plastik polistiren, polipropilen,
polivinil klorida, dan akrilik. Produk kerajinan banyak menggunakan kemasan plastik jenis
akrilik. Akrilik adalah nama kristal termoplastik yang jernih dengan nama dagang Lucie, Barex
dan Plexiglas.

Beberapa sifat akrilikadalah kaku dan transparan, penahan yang baik terhadap oksigen dan
cahaya, titik leburnya rendah. Akrilik banyak digunakan sebagai bahan pelapis untuk bahan
keras, dan dahulu digunakan untuk gigi palsu dan kacamata. Berikut contoh kemasan dari bahan
plastik. Produk karya kerajinan yang siap dipasarkan sebaiknya dikemas dengan baik agar
terlihat lebih menarik dan terlindung dari kerusakan. Kemasan dibuat dengan memperhatikan
jenis bahan dan bentuk produk kerajinannya

Kemasan untuk produk kerajinan yang terbuat dari bahan alam dapat diberi silica antijamur
yang dapat dibeli di toko kimia. Kemasan tidak hanya disiapkan untuk karya kerajinan yang
dijual, tetapi juga karya kerajinan yang akan dipamerkan. Bahan untuk kemasan bisa dibuat dari
bahan alam, maupun bahan sintetis. Misalnya karya keramik diberi kemasan kotak kayu,
aksesori batu diberi wadah kotak dari kardus, perhiasan perak diberi wadah kotak berlapiskan
bludru, dan sebagainya.
Secara umum, fungsi pengemasan pada bahan makanan terbagi ke beberapa aspek, diantaranya
adalah:

1.Sebagai tempat sebuah produk selama proses pengiriman, mulai dari produsen produk, hingga
sampai ke tangan konsumen.

2.Mencegah kerusakan dan mengawetkan produk, contohnya seperti dapat menghindarkan dari
sinar ultraviolet, panas matahari, kelembapan udara, unsur O2, benturan, serta kontaminasi dari
polusi ataupun mikroba yang dapat merusak & mengurangi kualitas dari sebuah produk.

3.Sebagai branding produk, dalam hal ini, packaging dapat digunakan untuk sarana informasi
terhadap para pelanggan lewat label yang terdapat pada pack produk tersebut.

4.Meningkatkan daya guna produk, misalnya: menyederhanakan penghitungan sebuah produk


berdasarkan packaging-nya, serta memprmudah pengiriman dan penyimpanan produk tersebut.

5.Melindungi dari pengaruh buruk dari sekitar, dan melindungi juga dari zat mengganggu yang
ada di dalam produk.

Misalnya seperti produk yang berbau tajam, atau produk berbahaya seperti minuman keras, gas
beracun, dll.

Ataupun produk yang dapat memengaruhi warna dan aroma, maka dengan mengemas produk
dengan baik pastinya bisa melindungi produk-produk lain yang ada di sekitarnya.

6.Memperluas penggunaan dan pemasaran produk, misalnya seperti kasus penjualan sirup dan
kecap yang mengalami peningkatan pula sejak pemanfaatan kemasan pada botol diterapkan.

7.Meningkatkan interes calon pengguna.

8.Sebagai media informasi dan advertising.

9.Memberi kenyamanan bagi para konsumen.


Agar aman digunakan dan dapat berfungsi dengan baik, bahan kemasan produk pangan
seharusnya memenuhi syarat sebagai berikut :

 Tidak beracun
 Kedap air
 Kedap udara
 Anti mikroba
 Mencegah kebocoran produk
 Mudah dibuka atau ditutup
 Mudah dibuang
 Tidak merusak lingkungan
 Memenuhi kebutuhan ukuran, bentuk, dan berat
 Cocok dengan produk pangan yang dikemas

Sebelum membeli makanan atau minuman, masyarakat sebaiknya memilih kemasan plastik yang
aman digunakan. Untuk mengetahui bahan plastik yang aman digunakan, lihatlah nomor-nomor
yang tertera pada kemasan. Nomor itu biasanya berada di dalam segitiga tanda panah melingkar
di bagian bawah kemasan. Setiap nomor menunjukkan bahan yang digunakan.
Tahapan-Tahapan Untuk Perencanaan Sederhana Proses Produksi Perusahaan Manufaktur

Perencanaan produksi perusahaan manufaktur ini bukanlah metode yang sangat rumit yang
hanya bisa diterapkan pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang berskala sangat besar.
Namun dapat sedikit lebih disederhanakan melalui beberapa tahapan berikut, yaitu:

1. Desain awal proses.

Desain dan spesifikasi serta persyaratan yang harus dipenuhi. Misalnya menggunakan 5 unit
mesin jahit listrik Treasure BS 101, 2 unit mesin press kaos dan lain sebagainya.

2. Desain produk.

Menentukan bagaimana desain dari barang/produk yang nantinya akan diproduksi dengan tepat.
Anda dapat membuat desain baju berdasarkan bahan (kain atau kaos), usia anak, ukuran dan
warna dengan lebih mendetail. Dalam membuat desain seperti ini Anda bisa meminta bantuan
dari orang yang lebih ahli dalam bidang desain baju anak dan penjahit. Desain baju tersebut pada
awalnya harus dibuat dalam bentuk gambar yang sudah dilengkapi dengan informasi bahan,
ukuran, detail jahitan atau aksesorisnya.

3. Cara pembuatan (produksi).

Pada tahap ini Anda harus menentukan urutan-urutan dari proses produksi, tempat kerja, dan
peralatan yang nantinya akan digunakan. Misalnya, untuk membuat pola, memotong kain,
menjahit dan melakukan pengecekan akhir. Sedangkan alat-alat yang nantinya akan digunakan
untuk masing-masing proses adalah berupa gunting, benang, dan lain sebagainya yang sudah
disiapkan sebelumnya.

4. Memulai proses pembuatannya.

Pada tahap terakhir ini Anda dapat melakukan proses modifikasi dari langkah-langkah diatas
(poin 3), akan tetapi harus disesuaikan dengan desain serta tuntutan dari kualitas. Terkadang
hasil yang nantinya akan Anda peroleh pada tahap ini memang akan sedikit berbeda dengan
perencanaan dari awal. Ini merupakan hal yang sangat wajar selama tidak sampai menyimpang
jauh dari berbagai ketentuan yang sudah Anda tetapkan sebelumnya, mulai dari langkah 1-3.

Berikut ini adalah beberapa strategi pemasaran produk baru yang bisa dilakukan:

1. Mengenal Pasar dan Target Market

Mengenal pasar dalam hal ini Anda harus mengetahui kualitas dan kegunaan produk yang akan
dijual. Apakah produk Anda merupakan produk baru atau sudah banyak yang menjual? Ini perlu
menjadi pertimbangan untuk mengatur strategi pemasaran produk.
Jika produk Anda merupakan produk yang baru, maka Anda memiliki jangkauan area yang luas
untuk memasarkan produk. Namun jika produk yang dijual sebenarnya sudah banyak
kompetitor, Anda perlu mengenal lebih jauh kelemahan-kelemahan produk yang dijual oleh
saingan dan memperbaikinya di produk yang Anda jual untuk mendapatkan perhatian konsumen.
Konsumen tentu lebih tertarik dengan produk yang memiliki lebih banyak kelebihan daripada
kelemahnnya.

Selain mengenal pasar, Anda juga perlu memahami sasaran/ target market produk yang Anda
jual. Dalam hal ini, produk tersebut dijual untuk siapa? Apakah untuk kaum muda atau tua, atau
bahkan anak-anak? Anda perlu memikirkan hal ini untuk menentukan dimana dan kapan Anda
akan melakukan promosi produk.

2. Menciptakan Produk Berkualitas

Membuat produk berkualitas dan sesuai dengan target market yang akan dibidik adalah sebuah
awal yang baik untuk memulai bisnis, apapun jenis bisnis Anda. Kualitas yang dimaksud di sini
mulai dari bahan baku, proses pembuatan, hingga tercipta sebuah produk.

Dengan membuat produk yang berkualitas, maka dengan sendirinya Anda telah membantu
proses pemasaran itu sendiri. Alasannya, karena semua orang lebih memilih produk yang
berkualitas ketimbang produk yang abal-abal.

Proses pembuatan produk berkualitas ini sendiri tidak bisa terjadi begitu saja. Tentunya butuh
waktu untuk mereview produk yang sudah dihasilkan hingga akhirnya benar-benar sesuai dengan
yang diharapkan.

3. Membuat Kemasan Menarik untuk Produk

Ada pepatah yang mengatakan “Jangan menilai sesuatu dari kulitnya”. Namun, dalam strategi
pemasaran produk baru yang baik, kita harus memperhatikan segala aspek. Termasuk kemasan
produk yang dijual.

Kemasan produk yang menarik tidak sekedar tampilan saja. Namun, harus ada sesuatu yang
dapat membuat produk yang dijual berkesan dan diingat oleh konsumen. Ada banyak konsumen
yang lebih mudah mengingat sebuah produk karena kemasan produk tersebut sangat berkesan.

Untuk membuat desain kemasan produk tersebut tentunya Anda membutuhkan tenaga desainer
berbakat. Anda bisa menyewa tenaga desainer dari beberapa marketplace lokal seperti
Sribu.com.

4. Memilih Lokasi Pemasaran yang Tepat

Yang pertama kali terlintas dalam benak kita saat akan melakukan promosi produk
adalah “dimana kita akan memasarkan produk ini?”. Strategi sebelumnya menjadi penentu
untuk menentukan dimana Anda akan menjual produk.
Sebagai contoh, jika target pasar adalah anak sekolah maka Anda harus memilih lokasi
pemasaran yang dekat dengan sekolah, tempat bimbel maupun tempat nongkrong anak-anak
sekolah. Anda bisa memasang banner promosi produk di lokasi-lokasi tersebut yang
memungkinkan mereka untuk melihatnya.

5. Tawarkan Promo

Di jaman yang serba mahal ini sudah pasti banyak orang yang menyukai adanya promo produk
atau sale. Anda bisa menambahkan tawaran promo produk pada iklan yang Anda pasang.

Misalnya, karena produk Anda adalah produk yang baru maka Anda akan memberikan promo
“Buy One Get One Free”. Promo ini terbilang ampuh karena akan menarik perhatian calon
pembeli yang awalnya hanya ingin coba-coba justru bisa menjadi pelanggan tetap karena
kualitas produk yang Anda tawarkan.

Promo seperti ini tentu harus didasari perhitungan untung rugi. Jangan sampai karena adanya
over promo justru membuat Anda bangkrut. Solusinya bisa membatasi promo misalnya hanya
berlaku untuk 2 atau 3 hari saja.

6. Manfaatkan Tenaga Pelanggan

Satu lagi cara promosi yang paling jitu adalah dengan memanfaatkan tenaga pelanggan. Anda
bisa menawarkan sistem bagi hasil bagi pelanggan yang mau menawarkan produk Anda ke
konsumen lain.

Atau kalau yakin, Anda bisa membuat skema bisnis MLM atau menawarkan komisi saat
pelanggan Anda berhasil memasarkan produk. Namun perlu diingat, cara ini harus hati-hati.
Jangan membuat skema sembarangan karena bila merugikan pelanggan, Anda bisa dipidanakan.

7. Manfaatkan Media Online

Hampir sebagian masyarakat kita sudah pasti punya gadget atau smartphone masing-masing. Ini
harus masuk ke daftar startegi pemasaran produk Anda. Anda bisa melakukan pemasaran atau
memasang iklan di website, marketplace atau beberapa sosial media seperti Instagram,
Facebook, dan Twitter.

Kunjungi marketplace terpercaya seperti Tokopedia, Kaskus, OLX, atau sejenisnya yang bisa
Anda gunakan secara gratis atau berbayar bila ingin menikmati fitur premium.

8. Menjadi Sponsor Sebuah Kegiatan

Strategi pemasaran produk baru dengan cara menjadi sponsor kegiatan ternyata sangat efektif
lho. Cara pemasaran seperti ini bisa dilakukan secara online maupun offline.
Misalnya bisnis Anda menjual produk bahan makanan (misalnya tepung terigu) dan menjadi
salah satu sponsor pada kegiatan lomba membuat kue. Saat kegiatan berlangsung, bahan
makanan yang digunakan oleh peserta adalah produk Anda.

Cara pemasaran produk seperti ini sangat efektif karena produk yang digunakan adalah produk
yang Anda jual. Namun, tidak menutup kemungkinan juga Anda bisa menjadi sponsor untuk
kegiatan lainnya, tak melulu acara bertajuk kuliner.

9. Memberikan Insentif untuk Rekomendasi Pelanggan

Strategi pemasaran produk baru dengan cara word of mouth (promosi dari mulut ke mulut)
adalah salah satu cara pemasaran yang sangat efektif. Seperti yang pernah dibahas pada salah
satu artikel di Maxmanroe.com, promosi seperti ini biasanya lebih mudah dipercaya orang lain
karena direkomendasikan oleh orang yang dikenal.

Anda bisa menawarkan insentif kepada konsumen yang mau merekomendasikan produk Anda
kepada teman atau kerabatnya. Insentif yang diberikan bisa berupa voucher, kupon diskon, uang,
atau bahkan produk Anda sendiri.

10. Melakukan Kegiatan Amal (Corporate Social Responsibility)

Semua bisnis pasti ingin produk mereka diidentikkan dengan produk yang ramah lingkungan. Ini
bisa berpengaruh besar pada penjualan produk tersebut.

Salah satu cara untuk mengajak konsumen untuk membeli produk Anda adalah dengan membuat
mereka yakin bahwa produk Anda adalah ramah lingkungan dan tepat untuk kebutuhan mereka.
Ada dua cara menentukan harga jual yaitu:

1. Cost plus pricing method


Yaiutu menentukan harga jual per-unit produk dengan menghitung jumlah seluruh biaya per-
unit ditambah jumlah tertentu untuk mendapatkan keuntungan dalam bentuk margin. Margin
keuntungan biasanya berupa persentase.
Misalnya, jika rudi menghendaki keuntungan sebesar 10% atau 15% maka rudi harus
menambahkan margin kedalam perhitungan, yang diambil dari total biaya yang telah
dikeluarkan.
Rumus:
Biaya total ditambah margin = harga jual
Contoh:
- Rudi mendapatkan order sebanyak 100 buah pesanan gelang kayu. Biaya yang dikeluarkan
rudi untuk memproduksi gelang tersebut adalah sebesar Rp 3.000.000.00,-
Rudi menentukan bahwa ia menginginkan keuntungan dengan margin sebesar 10%, maka
perhitungan menjadi :
Rp 3.000.000,- x 10% = Rp 300.000,-
Harga jual = Rp Rp 300.000,- : 100 = Rp 3.000,-
Sehingga untuk mendapatkan margin keutungan sebesar 10%, maka rudi harus menjual
gelang kayu tersebut kepada konsumen dengan harga Rp 3.000,-

Anda mungkin juga menyukai