Anda di halaman 1dari 4

TERMOREGULASI NEONATUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh

STANDAR Direktur RSUD Bangil,


PROSEDUR
OPERASIONAL

Dr. AGUNG BASUKI, M.Kes


NIP. 19600504 198902 1 002
Keseimbangan antara kehilangan panas dan produksi panas tubuh
pada neonatus dalam mempertahankan lingkungan suhu netral dan
meminimalkan pengeluaran energi.
Tujuan • Suhu normal neonatus 36,5-37,5°C
• Hipotermia: suhu tubuh di bawah 36,5°C
• Hipertermia: suhu tubuh di atas 37,5°C
• Lingkungan suhu netral: kondisi lingkungan dimana suhu tubuh
normal dengan pengeluaran kalori dan konsumsi oksigen minimal.
1. Produksi panas berasal dari pelepasan norepinefrin yang
menyebabkan metabolisme simpanan lemak coklat dan konsumsi
oksigen serta glukosa, Pada saat lahir, suhu tubuh turun tiba-tiba
dan stres dingin segera terjadi.
2. Kehilangan panas dapat terjadi sedemikian besar sehingga melebihi
kemampuan neonatus untuk memproduksi panas dan
mempertahankan keseimbangan. Cara eonatus kchlangan panas
adalah melalui:
• Evaporasi: Kehilangan panas ke udara ruangan dengan cara
Mekanisme penguapan air dari permukaan kulit yang basah atau selaput mukosa
• Konduksi: kehilangan panas dari molekul tubuh ke molekul suatu
benda yang lebih dingin yang bersentuhan dengan tubuh. Terjadi jika
neonatus ditempatkan pada permukaan yang dingin dan padat
• Radiasi: Kehilangan panas dalam bentuk gelombang elektronik ke
permukaan benda lain yang tidak bersentuhan langsung dengan tubuh
• Konveksi: kehilangan panas dari molekul tubuh/kulit ke udara yang
disebabkan perpindahan udara
Semua mekanisme ini dapat menjadi masalah di semua ruang bayi
rumah sakit. ketika udara sangat panas. neonatus dapat memperoleh
panas, khususnya karena radiasi dan konveksi dari sekitarnya
Etiologi 3. Hipotermia
Kondisi yang berkaitan dengan hipotermia
• Lingkungan dingin
• Asuhan neonatus yang tidak benar segera setelah kelahiran
-Pengeringan tidak memadai
-Baju yang tidak memadai
-Pemisahan dari ibu
-Prosedur pemanasan yang tidak memadai (sebelum dan selama
transport/pemindahan)
• Bayi sakit dan stres
4. Hipertermia
Kondisi yang berkaitan dengan hipertermia:
• Suhu lingkungan tinggi
• Dehidrasi
• Perdarahan intrakranial
• Infeksi
1. Hipotermia
Pengukuran suhu neonatus mungkin tidak dapat mendeteksi
perubahan dini dari stres dingin.
karena neonatus pada awalnya menggunakan simpanan energi untuk
mempertahankan suhu
tubuhnya (suhu sentral). Tanda awal yang mungkin ditemui adaiah:
• Kaki teraba dingin
• Kemampuan mengisap yang lemah atau tidak dapat menyusui
• Letargi dan menangis lemah
• Perubahan warna kulit dari pucat dan sianosis menjadi kutis
marmorata atau pletora
• Takipnea dan takikardia
• Tanda lanjut yang mungkin ditemui ketika hipotermia berlanjut:
Tanda dan Gejala -Letargi
-Apnea dan bradikardia
-Terdapat risiko tinggi untuk terjadinya hipoglikemia, asidosis
metabolik. sesak napas, faktor pembekuan abnormal (DIC,
perdarahan intraventrikel, perdarahan pulmonum)
2. Hipertermia
• Kulit hangat yang mungkin terlihat kemerahan atau merah muda
pada awalnya dan kemudian pucat
• Ketidakmampuan neonatus untuk berkeringat dapat merupakan
bagian besar dari masalah yang terjadi
• Pola yang serupa dengan hipotermia mungkin terjadi pada saat
masalah berlanjut: termasuk peningkatan laju metabolik, iritabel,
takikardia, dan takipnea
• Dehidrasi, perdarahan intrakranial, heat stroke, dan kematian
Tatalaksana 1. Pengendalian suhu
Di ruang bersalin:
• Memberikan lingkungan hangat yang bebas dari aliran udara
• Keringkan neonatus segera
• Kontak kulit ibu-bayi segera akan berperan sebagai sumber panas.
Seilmuti ibu dan bayinya
sekaligus atau tutupi dengan kain/baju.
• Tutup kepala neonatus dengan topi
Pemakaian radiant warmer jika tidak mungkin melakukan kontak
kulit dengan kulit (ibu mengalami komplikasi pascanatal)
• Neonatus tidak berpakaian kecuali popok dan diletakkan tepat di
bawah penghangat/radiant warmer
• Probe suhu tubuh harus diletakkan mendatar pada kulit, biasanya
pada abdomen (daerah hipokondrium kanan)
• Suhu servo harus diset pada 36,5°C
• Suhu harus diukur setiap 30 menit atau atas instruksi dokter untuk
menilai bahwa suhu tubuh neonatus dipertahankan dalam kisaran
yang seharusnya
2. Selama perawatan dalam inkubator. penting untuk mengikuti
prosedur ini:
• Memastikan bahwa semua pihak yang terlibat dalam asuhan
neonatus dapat menggunakan inkubator dengan benar. memantau
suhu tubuh neonatus, dan menyesuaikan suhu inkubator
untuk mempertahankan lingkungan suhu netral
• Inkubator memerlukan pasokan listrik yang tidak terputus. staf
terlatih untuk pemeliharaan/ perbaikan, tersedianya suku cadang
untuk perbaikan
• Jauhkan inkubator dari jendela tanpa penutup. Suhu ruang bayi
harus memadai dan membuka/menutup inkubator harus
diminimalkan
• Ketika neonatus memerlukan perawatan dalam inkubator penting
untuk mendukung ibu
dan ayah bayi untuk mengunjungi dan menggendong bayinya
sesering mungkin dengan memanfaatkan kontak kulit dengan kulit
agar suhunya stabil.
• Suhu bayi harus dipantau setiap 4 jam atau sesuai instruksi dokter
untuk mempertahankan suhu tubuh 36,5°C-37,5°C
• Lubang jendela inkubator sedapat mungkin harus digunakan selama
asuhan neonatus dan tidak sering membuka pintu inkubator yang
lebih besar
Pengukuran Suhu 1. Suhu aksila
• Keuntungannya mencakup penurunan risiko neonatus, kebersihan
terjaga. dan pengukurannya relatif cepat serta akurat
• Letakkan termometer di tengah aksila dengan lengan ditempelkan
secara lembut tetapi kuat pada sisi tubuh bayi selama sekitar 5 menit
• Kulit pada lokasi ini tidak bereaksi terhadap suhu rendah dengan
vasokonstriksi
• Meskipun suhu sedikit lebih rendah daripada suhu sentral tubuh
sesungguhnya, perubahannya akan sama dengan suhu tubuh
2. Suhu rektum
• Pengukuran suhu tubuh dari rektum merupakan prosedur invasif dan
tidak selalu dapat diandalkan
• Suhu darah yang mengalir dari ekstremitas bawah mempengaruhi
suhu rektum
• Jika terdapat vasokonstriksi perifer dan neonatus memusatkan
sirkulasinya, darah yang dingin dari ke dua tungkai akan secara
bermakna menurunkan suhu rektum yang diukur
Suhu lingkungan
• Setiap kamar harus memiliki termometer dinding
• Jaga suhu lingkungan kamar antara 24-26°C
Edukasi 1. ……………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………
Prognosis Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Tingkat
Evidens I/II/III/IV
Tingkat
Rekomendasi A/B/C
Penelaah 1. ……………………………………………………………………
Kritis 2. ……………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………
Indikator 1. ……………………………………………………………………
Medis 2. ……………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………
5. ……………………………………………………………………
Kepustakaan PONEK (Pelatihan ponek termogulasi neonatus hal 91-99)

Lingkungan Usia dan suhu berdasarkan berat badan (BB) dilihat dalam Paket
Suhu Netral Pelatihan Ponek Asuhan Neonatus Esensial.
(NTE)

Anda mungkin juga menyukai