Anda di halaman 1dari 5

A.

MANAJEMEN PELAYANAN DTPK

Dalam melaksanakan kegiatan,pelayanan kesehatan di DTPK perlu ditunjang menajemen


yang baik yang meliputi evaluasi,peremcanaan,pelaksanaan dan pengendalian serta
penilaian.
Agar kegiatan TPKB dapat berjalan dengan baik dan terpadu maka perlu adanya kegiatan:
1. Evaluasi
Sebelum menyususn perencanaan,perlu dilakukan evaluasi kinerja pelayanan. Evaluasi
pelayanan kesehatan dilaklaksanakan pada akhir tahun ,yang ditujukan untuk melihat
sejauh mana:
a. Kebutuhan pelayanan yang belum terpenuhi
b. Upaya yang telah dilakukan dalam pencapaian indicator keberhasilan yang disusun
pada tahun lalu.
2. Perencanaan
a. Perencanaan disusun secara komprehensif dan terpadu setiap tahun ,dengan
memperhatikan:
1) Profil kesehatan kabupaten / propinsi
2) Pemanfaatan pelayanan yang ada
3) Ketersediaan pelayanan yang ada
4) Kebutuhan pelayanan yang belum tersedia

b. Penting diperhatikan berbagai prasyarat yang harus ada untuk mencapai output-outcome
dan impact pelayanan yang diharapakan . Contoh, dalam program Jamkesmas , perlu
dilakukan:
1) Kendali kasus(mana kompotensi rumah sakit dan mana yang merupakan
kompotensi puskesmas)
2) Kendali biaya( meliputi ibal jasa nakes, obat dan bahan habis pakai)
3) Kendali mutu,dengan menyusun standard an SOP pelayanan.
3. Pelaksanaan dan Pengendalian
a. Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pelayanan kesehatan dipantau melalui
kegiatan monev yang dilaksanakan oleh kabupaten.
b. Tujuann kegiatan ini adalah untuk mengatahui keberhasilan / keseenjangan
atau kegagalan dan kesinambungan suatu kegiatan / upaya yang telah
dilaksanakan dengan memperhatikan sumber dayaa yang ada serta kondisi
situasi yang terjadi dilapangan.
c. Pencatatan dan pelaporan yang merupakan alat untuk mengatahui pencapaian
serta merencanakan kegiatan ditahap berikutnya.
4. Penilaian
a Penilaian pelayanan kesehatan dilaksanakan pada akhir tahun, yang ditujukan
untuk melihat sejauh mana upaya yang telah dilakukan dalam mencapai
indicator keberhasilan yang disusun pada awal tahun.
b.penilaian lebih ditujukan sebagai selft assessment(penilaian diri) terhadap kinerja
bersama yang dapat dimanfaatkan untuk perencanaan berikutnya.
Keempat aspek manajemen ini seharusnya berjalan secara
berjenjang,sinkron,terpadu dan berkelanjutan dari semua tingkat
adminstratif,yaitu:
1) Tingkat desa
2) Tingkat kecamatan
3) Tingkst kabupaten
4) Tingkat provinsi
5) Tingkat pusat
B. SISTEM INFORMASI
Analisa situasi harus menghasilkan informasi tentang kebutuhan pelayanan yang
merupakan hal penting dalam pelaksanaan kegiatan berikut:
1. Permintaan bantuan dari lokasi ke jejaring TPKB
2. Kegiatan yang sudah dilaksanakan
3. Hasil yang sudah dicapai
4. Data yang diperlukan untuk merencanakan kegiatan yang akan datang.
Sistem informasi puskesmas(SIMPUS) merupakan sistem informasi yang disusun untuk
mendukung pelaksanaan kegiatan di puskesmas.Pola pencatatan dan pelaporan di puskesmas
dengan berbagai format yang ada merupakan bagian dari SIMPUS yang perlu diperhatikan
semua puskesmas,tetapi dalam pelaksanaan di puskesmas terpencil perlu didukung oleh
dinkes kabupaten/ kota dalam menganalisa data,mengingat terbatasnya tenaga yang ada.
PEMBINAAN DAN INDIKATOR PENINGKATAN AKSES PELAYANAN
KESEHATAN DI DPTK
A.PEMBINAAN,PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pembinaan,pengawasan dan pengendalian pelayanan kesehatan di DTPK, dilaksanakn
secara berjenjang dari tingkat pusat, provinsi maupun kabupaten /kota.
Mengingat fungsi pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan medik,maka pembinaan
dilakukan sesuai kewenangan,tugas dan fungsi,yaitu:
PEMERINTAHAN PEMDA PROVINSI PEMDA KAB/KOTA
Pengelolaan upaya Bimbingan dan Penyelenggaraan upaya
kesehatan di DTPK Skla pengendalian upaya kesehatan di DPTK skala
nasional: kesehatan di DPTK skala kabupaten atau kota:
1. Penyusunan dan provinsi: 1. Penyusunan dan
penetapan 1. Penyusunan dan penetapan kebijakan
kebijakan/NSPK penetapan atau NSPK upaya
upaya pelayanan kebijakan/NSPK pelayanan kesehatan
kesehatan pada upaya pelayanan pada daerah
daerah tertinggal, kesehatan pada tertinggal,
dan skala nasional. daerah tertinggal perbatasan
2. Penyusunan ,perbatasan dan kepulauan skala
pengembangan kepulauan skala kabupaten /kota
rencana upaya propinsi 2. Penyusuanan
pelayanan kesehatan 2. Penyusanan pengembangan
pada daerah pengembangan rencana upaya
perbatasan dan rencana upaya pelayanan kesehatan
kepulauan skala kesehatan pada daerah tertinggal
nasional daerah tertinggsl perbatasan dan
3. Sosialisasi Advokasi perbatasan dan kepulauan skla
dan koordinasi kepulauan skala kabupaten /kota
LP,LS,LSM,swasta provinsi 3. Sosialisasi advokasi
dan masyarakat 3. Sosialiasai Advokasi dan koordinasi
terkait kebijakan dan koordinasi LP,LS,LSM swasta
upaya pelayanan LP,LS,LSM,swasta dan masyarakat
kesehatan pada dan masyarakat terkait kebijakan
daerah tertinggal terkait kebijakan upaya pelayanan
perbatasan dan upaya pelayanan kesehatan pada
kepulauan skala kesehatan pada daerah tertinggal,
nasional daerah tertinggal perbatasan dan skala
4. Bimbingan teknis, perbatasan dan kepulauan skala
monitoring dan kepulauan skala kabupaten/kota
evaluasi terhadap provinsi 4. Bimbingan teknis
upaya pelayanan 4. Bimbingn monitoring dan
kesehatan pada teknis,monitoring evalusi terhadap
daerah dan elvauasi tehadap uapaya pelayanan
tertinggal,perbatasan upaya pelayanan kesehatan pada
dan kepulauan skala kesehatan pada daerah tertinggal,
nasiaonal daerah perbatasan perbatasan dan
5. Pengembangan dan kepulauan skala kepulauan skala
sumberdaya manusia provinsi. kabupaten/kota.
pengelolaan 5. Pengembangan 5. Pengembangan
pelayanan kesehatan sumberdaya manusia sumberdaya manusia
pada daerah pengelolaan pengelolaan
tertinggal,perbatasan pelayanan kesehatan pelayanan pada
dan kepulauan pada daerah daerah tertinggal
nasiaonal tertinggal,prbatasan ,perbatasan dan
6. Pengembangan dan kepulauan skala kepulauan dan skala
teknologi dan provinsi kabupaten/kota
informasi pelayanan 6. Pengembangan 6. Pengembangan dan
kesehatan pada teknologi dan informasi pelayanan
daerah informasi pelayanan kesehatan pada
tertinggal,perbatasan kesehatan pada daerah
dan kepulauan skala kesehatan padda tertinggal,perbatasan
nasional tertinggal,perbatasan dan kepulauan skla
7. Kajian dan kepulauan skla kabupaten/kota
pengelolaan/manaje provinsi 7. Kajian
men mutu pelayanan 7. Kajian pengelolaan/manaje
kesehatan pada pengelolaan/manaje men mutu pelayanan
daerah men mutu pelayanan kesehatan pada
tertinggal,perbatasan kesehatan pada daerah tertinggal,
dan kepulauan skala daerah perbatasan dan
nasional tertinggal,perbatasan kepulauan skala
8. Fasilitas dan dan kepulauan skala kabupaten/kota
penyelenggaraan kabupaten/kota 8. Fasilitas dan
pemenuhan 8. Fasilitas dan penyelegaraan
sumberdaya upaya penyelenggaraan pemenuhan
pelayanan kesehatan pemenuhan sumberdaya upaya
pada daerah sumberdaya upaya pelayanan kesehatan
tertinggal,perbatasan pelayanan kesehatan pada daerah
dan kepulauan skala pada daerah tertinggal,perbatasan
nasional tertinggal,perbatasan dan kepulauan skala
dan kepulauan skala provinsi.
provinsi

c. PENANGGUNG JAWAB/KORDINATOR:
1. Pelaksanaan urusan pemerintahan pemerintahan bidang kesehatan dipusat:
Sebagai penanggung jawab /coordinator adalah kementerian kesehatan(unit utama
yang bertanggung jawab dibidang bina pelayanan kesehatan).
2. Pelaksanaan urusan pemerintah bidang pemerintah diprovinsi:sebagai
penanggung jawab/ koordinasi adalah Dinas kesehatan provinsi.
3. Pelaksanaan urusan pemerintah bidang kesehatan di kabupaten/kota sebagai
penanggung jawab /kordinator adalah dinas kesehatan kabupaten/kota.
d. INDIKATOR PELAYANAN KESEHATAN DI DTPK
Indikator keberhasilan adalah satu lat untuk mengukur sejauh mana kegiatan telah
dilaksanakan secara berdayaguna dan berhasil guna.Indikator pelayanan kesehatan di
DPTK dapat dibagi 2 kelompok besar yaitu:
1. Indikator keberhasilan di tingkat pusat:
a. Terbinanya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan diprovinsi DTPK.
b. Tersedianya biaya pelayanan kesehatan di DPTK secara wajar.
2. Indikator keberhasilan di tingkat Daerah:
a. Outcome yang membaik,pada:
1) Derajat kesehatan ibu,bayi dan balita
2) Status gizi masyarakat
3) Angka kesakitan penyakit menular
4) Pelayanan gawat darurat di DPTK
5) Peran serta masyarakat
b Tertanganinya kasus rujukan
c. Persentase desa desa yang terpencil yang terlayani di wilayah kerja
puskesmas.
3. Indikator program ditingkat puskesmas dan dirumah sakit:
Sesuai indicator yang diharapkan program dengan nilai capian yang disesuaikan
dengan SPM kabupaten/kota, seperti:
1) Cakupan pelayanan ibu hamil K1 dan K4
2) Persalinan ditolong oleh bidan atau dukun terlatih
3) Cakupan pelayanan kesehatan ibu NIFAS(K)
4) Cakupan penangganan kasus ASFIKSIA
5) Cakupan penangganan kasus neonatrium
6) Cakupan imunisasi rutin TT
7) Pertolongan persalinan yang aman dan bersih
8) Cakupan penangganan kasus ISPA melalui MTBS
9) Cakupan penangganan kasus DIARE melalui MTBS
10) Cakupan penimbangan BAYI dan BALITA di POSYANDU
11) Cakupan pemberian ASI EKLUSIF
12) Cakupan penangganan kasus gizi buruk melalui MTBS
13) Cakupan pemberian tablet FE pada ibu hamil
Dan beberapa cakupan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai