Anda di halaman 1dari 6

Analisis Peluang pengembangan dalam penyelenggaraan upaya Puskesmas dan

pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi secara inovatif


Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan tidak sama antara daerah
yang satu dengan daerah yang lain, prioritas masalah kesehatan dapat berbeda antar
daerah, oleh karena itu perlu diidentifikasi peluang pengembangan Upaya dan
kegiatan Puskesmas, serta peluang perbaikan mutu dan kinerja.
Dalam melaksanakan berbagai kegiatan rutin maupun yang bersifat temporer
atau kegiatan yang dilaksanakan secara khusus di lapangan wilayah kerja puskesmas
limau pit, petugas yang melaksanakan kegiatan banyak menemukan kendala kendala
yang membutuhkan peningkatan kinerja ataupun kemampuan dari para mitra di
lapangan terutama para kader kesehatan yang membantu melaksanakan kegiatan
kegiatan seperti posyandu, posbindu, pengasapan (fogging), survei sanitasi dan
kesehatan lingkungan, penyuluhan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang
terlaksananya program upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Uptd Puskesmas Mangaran memiliki visi yaitu menjadi pusat pelayanan
kesehatan dasar yang berkualitas dan berdaya saing untuk mewujudkan kecamatan
Kabaruan yang sehat, mandiri, dan berbudaya, serta didukung dengan misi
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang profesional, bermutu,
terjangkau, merata, adil, dan berkelanjutan; Mengembangkan sumber daya manusia
yang berkualitas; Mendorong kemandirian masyarakat melalui pendekatan keluarga
untuk berperilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya kesehatan masyarakat yang
komprehensif; Mengembangkan kemitraan lintas program, lintas sektoral, dan rumah
sakit; dan Memantapkan manajemen yang efektif, efisien, dan akuntabel.
Melalui berbagai pengamatan dan survei yang dilakukan secara langsung dan
tidak langsung maupun melalui informasi yang didapatkan dari berbagai sumber yang
ada di masyarakat maka Uptd Puskesmas Mangaran mengidentifakasi peluang
peluang yang sekaligus dapat meningkatkan derajat kesehatan kesehatan masyarakat
melalui program inovatif yang akan dilaksanakan yaitu peningkatan dan
pengembangan kemampuan para kader kesehatan melalui progam inovatif yaitu
kader asuh. Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan pengetahuan para
kader kesehatan sebagai mitra puskesmas dan juga dapat membantu masyarakat
dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta sebagai salah satu
bentuk peran serta masyarakat di wilayah desa masing-masing dalam upaya
membangun kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Identifikasi peluang peluang yang dilaksanakan dalam upaya membangun
kemandirian masyarakat dapat dilihat seperti tabel di bawah ini :
a) Kader asuh
Identifikasi Peluang-Peluang Perbaikan Inovatif
Analisa/
Bentuk Kegiatan
No Tgl Prioritas Pelaksana Hasil Inovasi
Kegiatan Inovasi
Masalah
1 Kurangnya Upaya Pendidikan dan Puskesmas - Meningkatnya peran
kemampuan peningkatan pelatihan serta masyarakat
para kader pengetahuan dalam upaya
dalam masyarakat/kade meningkatkan
pengetahuan r kesehatan derajat kesehatannya
tentang dalam
kesehatan pengetahuan
tentang
kesehatan
- Meningkatknya
kemampuan dan
pengetahuan para
kader mengenai
kesehatan
- Cepat tanggap/
responsive terhadap
permasalahan
kesehatan yang
terjadi di wilayah
desa masing masing
- Peningkatan
kemampuan
berkoordinasi
dengan stakeholder
di wilayah desa
masing
2 Peningkatan Pembinaan Pendampingan Penanggung Meningkatnya
kompetensi Kader asuh jawab kemampuan Kader
kader asuh Program asuh dalam setiap
program yang
dilaksanakan
b) Posbindu PTM
Seperti kita ketahui bahwa telah terjadi peningkatan angka morbiditas dan
mortalitas akibat penyakit tidak menular. Oleh karena itu dibutuhkan deteksi didni
berupa skrining kesehatan yang difokuskan pada usia produktif yaitu 15-59 tahun.
Uptd Puskesmas Mangaran berusaha semaksimal mungkin meningkatkan
derajat kesehatan untuk usia produktif ini melalui kegiatan posbindu yaitu kegiatan
konsultasi, pemeriksaan, dan pengobatan yang dilaksanakan setiap 1 bulan sekali di
12 desa.
Untuk mengetahui permasalahan utama pada kegiatan ini maka dilakukan
survei lapangan yang melibatkan seluruh peserta posbindu dan kades dengan hasil
sebagai berikut :

Analisis Hasil Survei Dan Identifikasi Permasalahan Pada kegiatan Posbindu


I. Pelaksanaan Survey
Subjek : pasien yang berkunjung di Posbindu
Waktu : insidentil/ rutinitas
II. Permasalahan
1. Kurangnya kesadaran untuk mengikuti kegiatan posbindu.
2. Obat-obat yang kurang lengkap
3. Alat tes gula, kolesterol, asam urat yang terbatas
III. Saran Untuk Puskesmas
1. Meningkatkan penyuluhan kesehatan mengenai bahaya-bahaya
penyakit tidak menular.
2. Melakukan kordinasi dengan Kepala Desa agar bisa menganggarkan
kebutuhan-kebutuhan posbindu di Dana Desa.
3. Tetap melaksanakan kegiatan posbindu ke desa-desa.
IV. Kesimpulan
Dari hasil survei dan identifikasi permasalahan pada kegiatan Posbindu
PTM dan saran dari masyarakat maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Permasalahannya adalah kurangnya kesadaran masyarakat yang masuk
dalam kategori usia produktif untuk mengikuti kegiatan posbindu,
kurangnya obat-obatan dan alat tes untuk skrining PTM.
2. Petugas penanggung jawab program kesehatan perlu meningkatkan
kegiatan penyuluhan, serta melaksanakan kordinasi dengan Kepala
Desa untuk menganggarkan kebutuhan-kebutuhan dalam pelaksanaan
kegiatan Posbindu.
3. Petugas penanggung jawab program mengajukan RUK kepada
pimpinan puskesmas berdasarkan hasil survei dan identifikasi
permasalahan pada lansia di masyarakat dan panduan program dari
dinas kesehatan kabupaten

Mangaran, 2021
Mengetahui
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Program

dr. Grace Bambulu Meilani Malensang,


NIP. 198904172017052003 NIP.198801022010012002

Hasil Survei Permasalahan Utama Lansia


No Masalah Prioritas Analisis Rencana Tindak Keluaran Evaluasi
Masalah Lanjut
1 Kurangnya Pengetahuan Kurangnya Pelaksanaan Penyuluhan,
kesadaran tentang pengetahuan penyuluhan pemeriksaan,
untuk bahaya PTM tentang PTM dan pengobatan
datang
posbindu
2 Kurangnya Obat-obatan Obat-obatan Koordinasi dengan Terpenuhinya
Obat- PTM PTM Desa untuk kebutuhan
obatan dianggarkan dalam pengobatan
dana desa.
3 Kurangnya Kurangnya Biaya yang Koordinasi dengan Terpenuhinya
alat tes strip gula, cukup mahal Desa untuk kebutuhan
gula, kolesterol, untuk dianggarkan dalam pemeriksaan
kolesterol, dan asam pengadaan dana desa.
asam urat. urat stripnya.
(Tabel Hasil analisis peningkatan derajat kesehatan lansia)

c) Peluang pengembangan dalam penyelenggaraan upaya Puskesmas dan


pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi secara inovatif lainnya
Di dasari pada rendahnya angka cakupan imunisasi bagi pasangan usia subur
maka penanggung jawab program imunisasi diharapkan dapa meningkatkan angka
cakupan imunisasi bagi pasangan usia subur. Dalam hal ini yang ditemukan
penanggung jawab program imunisasi menemukan data yg kurang lengkap tentang
jumlah pasangan usia subur. Terutama bagi calon pengantin karena pada usia ini
biasa biasanya perempuan akan menghadapi masa kehamilan dan melahirkan yang
sangat beresiko terpapar dengan kuman penyakit, termasuk janin dalam
kandungannya.
Maka calon pengantin terutama calon ibu harus meningkatkan status
imunisasinya yang bisa meningkatkan pencegahannya tertular atau terpapar dengan
penyakit tetanus toksoid dan bila telah mencapai status imunsasi mencapai T5 bahkan
dapat diturunkan secara genetik kepada bayi yg akan dilahirkan. Untuk itulah perlu
peran aktif bagi petugas penanggung jawab imunisasi bersama promokes bekerja
sama secara litas program dan lintas sektoral terkait guna meningkatkan pencapain
angka cakupan imunisasi tetanus toksoid bagi pasangan usia subur melalui program
imunisasi bagi calon pengantin.
Tabel di bawah ini merupakan hasil identifikasi peluang peluang perbaikan
inovatif yang diharakan mampu meningkatkan cakupan imunisasi bagi pasangan usia
subur dan program program lain yang dapat meningktkan pengetahuan masyarakat
serta peran serta aktif masyarakat di lingkungan wilayah kerja puskesmas limau pit
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dan mandiri.

Hasil Identifikasi Peluang-Peluang Perbaikan Inovatif

Analisis/
Bentuk Kegiatan
No Tgl Prioritas Pelaksana Hasil Inovasi
Kegiatan Inovasi
Masalah
1 Tidak ada Pemberian Pelaksanaan Promokes Adanya cakupan
cakupan vaksinasi bagi imunisasi oleh bersama imunisasi bagi
imunisasi TT Calon Pengantin petugas dengan Calon Pengantin
bagi Calon penanngung vaksinator
Pengantin jawab program lintas
program dan
lintas sektor
2 Kurangnya Upaya Senam bersama Promkes Meningkatnya
kebugaran fisik peningkatan petugas, kader (Koordinasi kebugaran petugas,
pada petugas, kebugaran / dan masyarakat bersama kader kesehatan dan
kader dan kesehatan Lintas masyarakat
masyarakat petugas Program
kesehatan, kader lainnya)
kesehatan dan
mastarakat di
Puskesmas
3 Kurangnya Upaya KIE Promkes Meningkatnya
pengtahuan peningkatan (Koordinasi pengetahuan dan
masyarakat pengetahuan bersama kemandirian
tentang masyarakat Lintas masyarakat tentang
informasi tentang Program kesehatan sehingga
kesehatan informasi lainnya) mampu melakukan
kesehatan upaya promotif dan
preventif sendiri
.

Anda mungkin juga menyukai