: 113/SOP/
No. Dokumen
PKM-M/V/2018
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 13-05-2018
Halaman : 1/4
UPTD
dr. Grace Bambulu
Puskesmas
NIP. 198904172017052003
Mangaran
1. Pengertian Pemeriksaan tekanan darah adalah tindakan yang dilakukan untuk
mengetahui tekanan darah (tekanan sistolik dan tekanan diastolik)
pada pasien
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengukur tekanan
darah
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mangaran nomor 14 tahun 2018
tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.02.02/MENKES/514/2015
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
Panduan Ketrampilan Klinis bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan
Primer. Edisi I. PB IDI. 2017
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat dan Bahan :
langkah-langkah a. Sphygmomanometer
b. Stetoskop
c. Kursi atau meja periksa
2. Petugas yang melaksanakan :
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
3. Langkah – langkah :
a. Petugas menyiapkan alat yang akan digunakan
b. Petugas menjelaskan kepada pasien jenis dan prosedur
pemeriksaan yang akan dilakukan
c. Petugas mempersilahkan pasien untuk istirahat paling tidak 5
menit dalam posisi pemeriksaan (posisi duduk)
d. Petugas memastikan ruangan pemeriksaan tenang dan
nyaman
e. Petugas memastikan lengan yang akan diperiksa harus bebas
dari pakaian
f. Petugas memastikan pada lengan tersebut tidak terdapat
cimino untuk dialisis, bekas luka yang disebabkan putusnya
arteri brakhialis sebelumnya maupun limfedema
g. Petugas melakukan palpasi pada arteri brakhialis untuk
memastikan terabanya denyut
h. Petugas memposisikan lengan pasien sedemikian rupa
sehingga arteri brakhialis sejajar dengan jantung. Apabila
pasien dengan posisi duduk maka letakkkan lengan pada meja
sedikit di atas pinggul
i. Petugas menentukan ukuran manset. Bila manset terlalu besar
untuk lengan pasien, seperti pada anak-anak, maka
pembacaannya akan lebih rendah dari tekanan syang
sebenarnya. Bila manset terlalu kecil, misalnya pada
penggunaan manset standar pada pasien obesitas, maka
pembacaan tekanan akan lebih tinggi dibanding tekanan
sebenarnya
j. Petugas memasang manset dengan membalutkannya dengan
kencang dan lembut pada lengan atas. Batas bawah manset
berada pada 2,5 cm di atas fossa antecubiti, dan balon manset
harus berada di tengah arteri brakhialis
k. Petugas memposisikan lengan pasien sedemikian rupa
sehingga siku sedikit fleksi
l. Petugas memompa manset hingga mengembang. Untuk
menentukan seberapa tinggi tekanan manset, pertama-tama
perkirakan tekanan sistolik dengan palpasi. Petugas meraba
arteri radialis dengan satu tangan, kembangkan manset secara
cepat sampai dengan pulsasi arteri radialis menghilang.
Petugas membaca tekanan yang terbaca pada manometer,
lalu tambahkan 30 mmHg. Petugas menggunakan jumlah ini
sebagai target untuk mengembangkan manset sehingga
mengurangi ketidaknyamanan karena manset yang terlalu
kencang
m.Petugas mengempiskan manset dan menunggu 15 – 30 detik
n. Petugas menempatkan membran stetoskop pada arteri
brakhialis
o. Petugas mengembangkan manset secara cepat sampai
dengan tekanan yang telah ditentukan sebelumnya
p. Petugas mengempiskan secara perlahan dengan kecepatan 2
– 3 mmHg per detik
q. Petugas menentukan dua bunyi pertama sebagai tekanan
sistolik pasien
r. Petugas menurunkan tekanan 10 – 20 mmHg
s. Petugas kemudian mengempiskan manset secara cepat
hingga nol
t. Petugas menentukan titik dimana bunyi terdengar menghilang
sebagai tekanan diastolik pasien
u. Petugas menunggu selama 2 menit, kemudian mengulangi
pemeriksaan untuk mendapatkan nilai rata-rata
2/4
6. Bagan Alir
Menyiapkan alat yang Menjelaskan prosedur
digunakan pemeriksaan
3/4
7. Hal-hal yang a. Pentingnya kalibrasi alat untuk memastikan keakuratan hasil
perlu diperhatikan pengukuran
b. Bunyi pertama yang terdengar pada auskultasi arteri brakhialis saat
manset dikempiskan adalah tekanan darah sistolik (fase Korotkof I).
Bunyi terakhir yang masih dapat terdengar adalah tekanan darah
diastolik (fase Korotkof II)
4/4