Anda di halaman 1dari 39

SKRINING DAN TATALAKSANA

MASALAH PADA NIFAS


dr. Dhika Prabu A, SpOG(K)., MKes
POKJA PAKI - POGI

Pelatihan Peningkatan Kapasitas Bagi Dokter Dalam Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi
Di 120 Kab/Kota Lokus Percepatan Penurunan AKI & AKB Melalui Metode Blended Learning
Ditkesga Kemenkes RI - September 2020
PERDARAHAN
Perdarahan Pasca Salin

Perdarahan pascasalin primer terjadi dalam 24 jam pertama setelah


persalinan, sementara perdarahan pascasalin sekunder adalah
perdarahan pervaginam yang lebih banyak dari normal antara 24 jam
hingga 12 minggu setelah persalinan.

Diagnosis
• Perdarahan pascasalin adalah perdarahan ≥500 ml setelah bayi lahir

atau yang berpotensi mempengaruhi hemodinamik ibu


Penyebab
Perdarahan
Pasca Salin
Penanganan
Perdarahan
Pasca Salin
Tatalaksana khusus : 5. Bila tidak tersedia oksitosin atau bila

1. Lakukan pemijatan uterus. perdarahan tidak berhenti, berikan


ergometrin 0,2 mg IM atau IV (lambat),
2. Pastikan plasenta lahir lengkap. dapat diikuti pemberian 0,2 mg IM
setelah 15 menit setiap 4 jam bila
3. Berikan 20-40 unit oksitosin
diperlukan. JANGAN BERIKAN LEBIH
dalam 1000 ml larutan NaCl
DARI 5 DOSIS (1 mg)
0,9%/Ringer Laktat dengan
kecepatan 60 tetes/menit. 6. Jika perdarahan berlanjut, berikan 1

Lanjutkan infus oksitosin 20 unit g asam traneksamat IV (bolus selama 1

dalam 1000 ml larutan NaCl menit, dapat diulang setelah 30 menit).

0,9%/Ringer Laktat dengan 7. Apabila kontraksi tidak baik,


kecepatan 40 tetes/menit hingga SIMULTAN lakukan Kompresi
perdarahan berhenti. Bimanual
• Lakukan rujukan!!! bila perdarahan tidak berhenti.

• Jika perdarahan berhenti dan kontraksi uterus membaik,

pertahankan pemberian uterotonika Oksitosin 20-40mU


dalam 1000 ml larutan kristaloid 28tts/menit hingga 12
jam pasca persalinan.
BENDUNGAN PAYUDARA
DAN MASTITIS
Bendungan Payudara
Definisi

• Bendungan payudara adalah bendungan yang


terjadi pada kelenjar payudara oleh karena
ekspansi dan tekanan dari produksi dan
penampungan ASI.

Tanda dan Gejala

• Payudara bengkak dan keras


• Nyeri pada payudara
• Terjadi 3 – 5 hari setelah persalinan
• Kedua payudara terkena
Bendungan Payudara

Pencegahan

• Hindari posisi menyusui yang tidak baik


• Tidak membatasi bayi menyusui
• Tidak membatasi waktu bayi dengan payudara
• Hindari pemberian suplemen susu formula
untuk bayi
• Hindari penggunaan pompa payudara tanpa
indikasi sehingga menyebabkan suplai
berlebih.
• Hindari penggunaan implan payudara
Bendungan Payudara
Tatalaksana
• Sangga payudara ibu dengan bebat atau bra yang pas
• Kompres payudara dengan menggunakan kain basah/hangat selama
5 menit
• Urut payudara dari arah pangkal menuju puting.
• Keluarkan ASI dari bagian depan payudara sehingga puting menjadi
lunak.
• Susukan bayi 2-3 jam sekali sesuai keinginan bayi (on demand
feeding) dan pastikan bahwa perlekatan bayi dan payudara ibu sudah
benar.
• Pada masa-masa awal atau bila bayi yang menyusu tidak mampu
mengosongkan payudara, mungkin diperlukan pompa atau
pengeluaran ASI secara manual dari payudara.
• Letakkan kain dingin/kompres dingin dengan es pada payudara
setelah menyusui atau setelah payudara dipompa.
• Bila perlu, berikan parasetamol 3 x 500 mg per oral untuk mengurangi
nyeri.
• Lakukan evaluasi setelah 3 hari.
Mastitis
Definisi
• Mastitis adalah Inflamasi atau infeksi payudara

Tanda dan Gejala


• Payudara (biasanya unilateral) keras, memerah, dan nyeri
• Dapat disertai demam >38°C
• Paling sering terjadi di minggu ke-3 dan ke-4 postpartum, namun
dapat terjadi kapan saja selama menyusui

Pencegahan
• Segera menyusui setelah melahirkan (jangan menunda menyusui)
• Menghindari lecet pada puting
• Lakukan variasi menyusui dengan berbagai posisi sehingga
drainase payudara dapat sempurna
• Hindari menggunakan bra yang ketat yang dapat menghambat
aliran ASI
Mastitis
Tatalaksana

• Ibu sebaiknya tirah baring dan mendapat asupan


cairan yang lebih banyak.
• Sampel ASI sebaiknya dikultur dan diuji sensitivitas.
• Dorong ibu untuk tetap menyusui, dimulai dengan
payudara yang tidak sakit. Bila payudara yang sakit
belum kosong setelah menyusui, pompa payudara
untuk mengeluarkan isinya.
• Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi
bengkak dan nyeri.
• Berikan parasetamol 3 x 500 mg per oral.
• Sangga payudara ibu dengan bebat atau bra yang
pas.
• Lakukan evaluasi setelah 3 hari.
Peran Peserta
• Pastikan apakah bendungan payudara atau mastitis

• Lakukan pemeriksaan payudara

• Lakukan breast care

• Berikan terapi supportif

• Edukasi pasien cara pemberian ASI yang benar

• Edukasi mengenai breast care

• Jika ditemukan tanda-tanda infeksi (mastitis)  RUJUK


INFEKSI LUKA PERINEUM
DAN LUKA ABDOMINAL
Infeksi Luka Perineum dan Luka
Abdominal
Definisi
• Merupakan peradangan karena masuknya kuman-kuman ke dalam
luka episotomi atau abdomen pada waktu persalinan dan nifas,
dengan tanda-tanda infeksi jaringan sekitar.

Pencegahan
• Memperhatikan tindakan aseptik pada saat melakukan tindakan
penjahitan
• Menjaga kebersihan diri
• Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang setelah
buang air kecil atau besar dengan sabun dan air
• Mengganti pembalut dua kali sehari
• Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelamin
• Menghindari menyentuh daerah luka episiotomy atau laserasi
• Meningkatkan nutrisi
Peran Peserta
• Pastikan apakah benar pasien terdapat tanda-tanda infeksi luka

perineum/operasi
• Lakukan pemeriksaan luka

• Cek laboratorium tanda infeksi

• Berikan cairan yang cukup, jika perlu berikan cairan intravena

• Edukasi untuk perawatan luka dan hygiene

• Berikan obat-obatan

• Evaluasi luka pasca perawatan luka dan terapi


ABSES, SEROMA, DAN
HEMATOMA PADA LUKA
Abses, seroma, dan hematoma pada
luka

Tanda dan gejala


• Nyeri tekan pada luka disertai keluarnya cairan
atau darah

• Eritema ringan di luar tepi insisi


Peran Peserta
• Pastikan apakah benar pasien terdapat tanda-tanda hematoma pada

luka perineum/operasi
• Lakukan pemeriksaan luka

• Cek laboratorium tanda infeksi

• Berikan cairan yang cukup, jika perlu berikan cairan intravena

• Berikan obat-obatan

• Evaluasi luka apakah diperlukan tindakan evakuasi/drainase

• Evaluasi luka pasca perawatan luka dan terapi


Abses, seroma, dan hematoma pada
luka

Tatalaksana umum
• Kompres luka dengan kasa lembab dan minta pasien mengganti
kompres sendiri setiap 24 jam.
• Jaga kebersihan ibu, minta ibu untuk selalu mengenakan baju dan
pembalut yang bersih.

Tatalaksana khusus
• Jika terdapat pus atau cairan, bukalah luka dan lakukan drainase.
• Angkat kulit yang nekrotik, jahitan subkutis dan buat jahitan situasi.
• Jika terdapat abses tanpa selulitis, tidak perlu diberikan antibiotika.
• Bila infeksi relatif superfisial, berikan ampisilin 500 mg per oral
selama 6 jam dan metronidazol 500 mg per oral 3 kali/hari selama 5
hari.
METRITIS
Metritis
Definisi

• Merupakan infeksi pada uterus setelah persalinan.


Keterlambatan terapi akan menyebabkan abses,
peritonitis, syok septik, trombosis vena, emboli paru,
infeksi panggul kronik, sumbatan tuba, infertilitas

Tanda dan gejala

• Demam ≥ 38oC dapat disertai menggigil


• Nyeri perut bagian bawah
• Lokia berbau dan purulen
• Subinvoulsi uterus
• Dapat disertai perdarahan pervaginam dan syok
Metritis
Pencegahan
• Memperhatikan tindakan aseptik pada saat melakukan
tindakan
• Menjaga kebersihan diri
• Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang setelah
buang air kecil atau besar dengan sabun dan air
• Mengganti pembalut dua kali sehari
• Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelamin
• Menghindari menyentuh daerah luka episiotomy atau laserasi
• Meningkatkan nutrisi
• Mengkonsumsi tambahan 500 kalori/hari
• Diet seimbang (cukup protein, mineral dan vitamin)
• Minum minimal 3 liter/hari
Metritis
Pencegahan
• Memperhatikan tindakan aseptik pada saat melakukan
tindakan
• Menjaga kebersihan diri
• Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang setelah
buang air kecil atau besar dengan sabun dan air
• Mengganti pembalut dua kali sehari
• Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan daerah kelamin
• Menghindari menyentuh daerah luka episiotomy atau laserasi
• Meningkatkan nutrisi
• Mengkonsumsi tambahan 500 kalori/hari
• Diet seimbang (cukup protein, mineral dan vitamin)
• Minum minimal 3 liter/hari
Peran Peserta
• Pastikan apakah benar pasien metritis

• Lakukan pemeriksaan ginekologi dan USG

• Cek laboratorium tanda infeksi

• Berikan cairan yang cukup, jika perlu berikan cairan intravena

• Berikan obat-obatan
Metritis
Tatalaksana
• Berikan antibiotika sampai dengan 48 jam bebas demam
pada Puskesmas PONED / Rawat Inap atau Rujuk
dengan pemberian antibiotik inisial :
• Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam
• Ditambah gentamisin 5 mg/kgBB IV tiap 24 jam
• Ditambah metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam
• Jika masih demam 72 jam setelah terapi, kaji ulang
diagnosis dan tatalaksana
• Cegah dehidrasi. Berikan minum atau infus cairan
kristaloid.
• Pertimbangkan pemberian vaksin tetanus toksoid (TT)
bila ibu dicurigai terpapar tetanus (misalnya ibu
memasukkan jamu-jamuan ke dalam vaginanya).
Metritis

Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan darah perifer lengkap termasuk hitung


jenis leukosit
• Golongan darah ABO dan jenis Rh
• Gula Darah Sewaktu (GDS)
• Analisis urin
TETANUS
Tetanus
Definisi

• Tetanus merupakan penyakit yang langka dan fatal


yang mempengaruhi susunan saraf pusat dan
menyebabkan kontraksi otot yang nyeri.

Tanda dan Gejala

• Trismus
• Kaku kuduk
• Punggung melengkung
• Perut kaku seperti papan
• Spasme spontan
Tetanus

Pencegahan

• Mendapatkan imunisasi yang lengkap


• Menghindari luka tusuk
• Menghindari adanya sisa paku atau
kayu yang menusuk tertinggal di
dalam
• Menghindari adanya infeksi bakteri
lainnya
Peran Peserta
• Pastikan tetanus

• Pastikan jalan nafas terbuka

• Berikan obat anti kejang

• Berikan anti tetanus


Tetanus
Tatalaksana Umum
• Rujuk ibu ke rumah sakit

Tatalaksana Khusus
• Miringkan ibu ke samping agar tidak terjadi aspirasi.
• Jaga jalan napas tetap terbuka.
• Atasi kejang dengan diazepam 10 mg IV selama 2 menit.
Jauhkan ibu dari kebisingan dan cahaya.
• Pasang jalur intravena untuk memberikan cairan. Jangan
berikan cairan lewat mulut.
• Berikan antibiotika benzil penisilin 2 juta unit IV setiap 4 jam
selama 48 jam. Lalu, lanjutkan dengan ampisilin 500 mg 3
kali sehari selama 10 hari.
• Berikan antitoksin tetanus 3000 unit IM
• Di fasilitas kesehatan yang lebih lengkap, cari tahu dan
singkirkan penyebab infeksi (misalnya jaringan yang terinfeksi)
• Ventilasi mekanik mungkin diperlukan.
POSTPARTUM BLUES
Postpartum Blues
Definisi

• Postpartum blues adalah suatu tingkat keadaaan depresi


sementara yang dialami oleh kebanyakan ibu yang baru
melahirkan karena perubahan tingkat hormon, tanggung
jawab baru akibat perluasan keluarga dan pengasuhan
terhadap bayi

• Postpartum blues dapat berkembang menjadi depresi


postpartum bila tidak tertangani dengan baik.
Postpartum Blues
Tanda dan Gejala

• Distorsi kognitif
• Perubahan mood yang tidak stabil
• Gejala perilaku
• Gejala psikosomatis
• Biasanya muncul antara hari ke tiga hingga ke
sepuluh pasca persalinan, seringkali setelah pasien
keluar dari rumah sakit

Pencegahan

• Adanya dukungan keluarga dan keadaan lingkungan


fisik yang mendukung
Peran Peserta
• Pastikan gejala postpartum blues (depresi, kesulitan bonding dengan

bayinya, penurunan nafsu makan, sulit tidur, lemas)


• Pastikan adakah tanda-tanda depresif
• Murung, menangis

• Keinginan untuk bunuh diri

• Berikan dukungan suportif

• Edukasi suami dan keluarga untuk memberikan dukungan

• Jika ditemukan tanda depresif  RUJUK


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai