Perdarahan Pascasalin
Adita Hadining Putri
Rahadian Ramadhan
Vicky Amanda Putri
Perdarahan Pasca Persalinan
• Kehilangan darah sebanyak > 500 mL pada persalinan pervaginam
atau > 1000 mL pada section caesaria dibedakan primer dan
sekunder berdasarkan waktu terjadinya (24 jam pertama hingga 12
minggu pasca persalinan)
• Penyumbang angka kematian ibu terbesar di negara berkembang
dengan insidensi 5% dari seluruh kelahiran
• Etiologi terdiri dari 4 penyebab yaitu Tonus (atoni uterus), Tissue
(jaringan/komponen yang tertahan dalam uterus), Trauma (adanya
perlukaan pada uterus dan/atau jalan lahir), Thrombin (gangguan
pembekuan darah)
Faktor Risiko Perdarahan Pasca Persalinan
• Risiko antepartum: riwayat perdarahan/ekstraksi plasenta manual
sebelumnya, riwayat abrupsio plasenta, plasenta previa, hipertensi
gestasional, obesitas
• Risiko intrapartum: prosedur persalinan dengan pembedahan (section
caesaria atau pervaginam dengan episiotomi) persalinan lama,
adanya induksi saat persalinan, gangguan pembekuan darah ibu yang
didapat
• Risiko postpartum: abnormalitas plasenta (perlekatan plasenta) ,
ruptur uterus, inversion uterus, perlukaan jalan lahir
ABNORMALITAS PLASENTA
ETIOLOGI: ABNORMALITAS PLASENTA
• PPH yang disebabkan oleh abnormalitas plasenta disebabkan oleh
adanya sisa plasenta di dalam uterus 30 menit setelah kelahiran
dapat terjadi akibat pengeluaran plasenta kurang atau perlekatan
kuat plasenta ke dinding uterus jika ada sisa plasenta dilakukan
evakuasi kecuali pada perlekatan abnormal dilakukan pembedahan
• Perlekatan plasenta dibagi dalam 3 jenis plasenta akreta, perkreta,
dan inkreta berdasarkan posisi factor predisposisi meliputi
plasenta previa dan riwayat manipulasi uterus (SC atau kuretase) dan
multiparitas
ETIOLOGI:
ABNORMALITAS
PLASENTA
- Plasenta dapat tertinggal dalam uterus
sehingga menyebabkan PPH dapat terjadi
akibat pengeluaran plasenta kurang atau
perlekatan kuat plasenta ke dinding uterus
risiko sisa uterus meningkat pada
prolonged labor dan persalinan dengan
bantuan tindakan
- Perlekatan plasenta abnormal (retensio
plasenta) dibagi dalam 3 jenis plasenta
akreta, perkreta, dan inkreta berdasarkan
posisi faktor predisposisi meliputi
plasenta previa dan riwayat manipulasi
uterus (SC atau kuretase) dan multiparitas
-
EVAKUASI SISA
PLASENTA
■ Kehamilan kembar
■ Hidramnion
○ Persalinan hipertonik/hipotoni
Atonia Uteri Pasca Kelahiran Plasenta
• Masase uterus penting dilakukan untuk mencegah perdarahan post
partum dari atonia
• Secara bersamaan, 20 unit oksitosin dalam 1 L solusio kristaloid
diberikan IV 10 mL/min dengan dosis 200 mU/min
• Oksitosin tidak boleh diberikan sebagai dosis bolus murni karena
dapat menyebabkan hipotensi dan aritmia jantung
Tata laksana medikamentosa (agen uterotonika)
1 2 3 4