Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

INFEKSI PUERPERIUM
Maria Lupita Nena Meo, M.Kep
PENGERTIAN

Infeksi yang terjadi


selama masa nifas
sampai dengan 28 hari
setelah persalinan yang
tandai dengan
penngkatan suhu tubuh
JENIS-JENIS INFEKSI
PUERPERIUM

Metritis Mastitis

Infeksi luka Infeksi


perineum nifas

Endometr
itis
ENDOMETRITIS
Infeksi pada endometrium uterus yang berlangsung

Defenisi

selama periode imediete postpastum (24-48 jam


postpartum)

Etiologi Anemia, malnutrisi, diabetes, partus


lama, SC, ruptur membran


Hipetermi ( sampai 39 °C), uterus lunak, takikardi,
Manifestasi klinis ●
malaise, nyeri abdomen bawah
Lokhea banyak dan berbau
PENATALAKSANAAN
CBC to assess for leukocytosis (white blood cell [WBC] count
>20,000/mm3).
Endometrial cultures
Blood cultures
Urinalysis to rule out urinary tract infection which can present with
similar symptoms
Antibiotic therapy
 A broad-spectrum cephalosporin or penicillin is frequently used in
mild to moderate cases
 Antibiotics are given by IV; the route of administration is changed
to PO 24 hours after there has been no temperature elevation.
MASTITIS
Inflamasi atau infeksi pada salah satu payudara

Defenisi

wanita menyusui

Biasanya terjadi pada minggu ke-2 postpartum

Etiologi
Riwayat mastitis, lecet pada putting, menyusui hanya

satu posisi sehingga menghabat drainase, menggunakan


bra yang ketat sehingga menghabat aliran ASI

Manifestasi

Payudara teraba keras dan terdapat massa, kemerahan area massa,
nyeri akut pada payudara, peningkatan temperatur, takikardi

Malaise, drainase yang purulent
Penatalaksanaan
Ibu sebaiknya tirah baring dan mendapat asupan cairan yang lebih
banyak.
Sampel ASI sebaiknya dikultur dan diuji sensitivitas.
Berikan antibiotika :
- Kloksasilin 500 mg per oral per 6 jam selama 10-14 hari ATAU
eritromisin 250 mg per oral 3 kali sehari selama 10-14 hari
Dorong ibu untuk tetap menyusui, dimulai dengan payudara yang tidak
sakit. Bila payudara yang sakit belum kosong setelah menyusui, pompa
payudara untuk mengeluarkan isinya.
Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi bengkak dan nyeri.
 Berikan parasetamol 3 x 500 mg per oral.
Sangga payudara ibu dengan bebat atau bra yang pas.
Lakukan evaluasi setelah 3 hari.
INFEKSI LUKA PERINEUM
Defenisi Infeksi dan inflamasi pada are luka

episiotomy, seksio, dan laserasi vagina

Etiologi
Obesitas, diabetes, malnutrisi,partus lama, KPD


Imonodefisiensi disorder, terapi kortikosteroid, teknik
jahit yang buruk, kurangnya hygiene pasien

Nyeri tekan pada luka disertai keluarnya cairan atau darah

Manifestasi


Eritema ringan, kemerhan, bengkak, panas, di luar tepi
insisi
PENATALAKSANAAN
Kompres luka dengan kasa lembab dan minta pasien mengganti
kompres
sendiri setiap 24 jam.
Jaga kebersihan ibu, minta ibu untuk selalu mengenakan baju dan
pembalut yang bersih.
Jika terdapat pus atau cairan, bukalah luka dan lakukan drainase.
Angkat kulit yang nekrotik, jahitan subkutis dan buat jahitan situasi.
Jika terdapat abses tanpa selulitis, tidak perlu diberikan antibiotika.
uBila infeksi relatif superfisial, berikan ampisilin 500 mg per oral
selama 6 jam dan metronidazol 500 mg per oral 3 kali/hari selama 5
hari
BENDUNGAN ASI
Defenisi

Bendungan payudara adalah bendungan yang terjadi pada kelenjar
payudara

oleh karena ekspansi dan tekanan dari produksi dan penampungan ASI.

Etiologi
Posisi menyusui yang tidak baik, Membatasi menyusui, Membatasi waktu

bayi dengan payudara, Memberikan suplemen susu formula untuk bayi,


Menggunakan pompa payudara tanpa indikasi sehingga menyebabkan suplai
berlebih, Implan payudara


Payudara bengkak dan keras

Manifestasi Nyeri pada payudara



Terjadi 3 – 5 hari setelah persalinan

Kedua payudara terkena
TATALAKSANA
Sangga payudara ibu dengan bebat atau bra yang pas.
Kompres payudara dengan menggunakan kain basah/hangat selama 5
menit.
Urut payudara dari arah pangkal menuju puting.
Keluarkan ASI dari bagian depan payudara sehingga puting menjadi
lunak.
Susukan bayi 2-3 jam sekali sesuai keinginan bayi (on demand feeding)
dan pastikan bahwa perlekatan bayi dan payudara ibu sudah benar.
 Pada masa-masa awal atau bila bayi yang menyusu tidak mampu
mengosongkan payudara, mungkin diperlukan pompa atau pengeluaran
ASI secara manual dari payudara.
Letakkan kain dingin/kompres dingin dengan es pada payudara setelah
menyusui atau setelah payudara dipompa
METRITIS
Defenisi
infeksi pada uterus setelah persalinan. Keterlambatan terapi

akan menyebabkan abses, peritonitis, syok, trombosis vena,


emboli paru,infeksi panggul kronik, sumbatan tuba, infertilitas

Etiologi Malnutrisi, kurangnya hygiene personal, kurangnya


tinkaan aseptik selama proses persalinan

Demam >380C dapat disertai menggigil, lokhea berbau

Manifestasi

purulen , Nyeri tekan uterus, subinvolusi uterus, ,



Dapat disertai dengan perdarahan pervaginam dan syok
PENATALAKSANAAN
 pemberian antibiotik
Pencegahan dehidrasi
Pertimbangkan pemberian TT
Eksplorasi digital dan pengeluaran bekuan darah
Laparatomy dan drainase abdomen
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Riwayat obstetrik: Partus lama, KPD, pastus dengan
forcep atau vakum
Riwayat penyakit : Anemia, malnutrisi, diabetes
TTV: hipertermi , takikardi, tanda-tanda syok septik
 pemeriksaan perineum dan laserasi: REEDA, tanda-
tanda infeksi (rubor, color, dolor, fungsiolesa)
 Lochea: purulen, berbau
ADL: kurangnya personal hygiene, cara mencebok
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif,
pecah ketuban dini, penyakit kronis, penurunan
hemoglobin
Resiko syok berhubungan dengan sepsis
Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
ditandai dengan kulit kemerahan, takikardi, kulit terasa
hangat, takipnea, gelisah
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
(infeksi) ditandai dengan bukti nyeri, perubahann
parameter fisiologis (TD, nadi, RR, saturasi)
Intervensi
Diagnosa Kriteria hasil Intervensi
Resiko infeksi Label Noc 1 : keparahan Nic label 1: kontrol
berhubungan dengan infeksi infeksi
prosedur invasif, pecah Label Noc 2: Nic label 2: perawatan
ketuban dini, penyakit penyembuhan luka primer perineum
kronis, penurunan Label noc 3: status Nic label 3: managemen
hemoglobin maternal: postpartum pengobatan
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria.M. et al.2013. Nursing Interventions Classification
(NIC) 6th ed. Alih Bahasa: Nurjana, I. USA: Elsevier Mosby Inc
Cunningham FG et al. 2005. Obstetri William edisi XVIII. Jakarta: EGC
Depkes. 2013. Buku Saku Pelayanan kesehatan ibu di Fasilitas kesehatan
dasar dan rujukan. Jakarta: DepKes
Hedman, T Heather. 2016. Nursing Diagnoses: Defenitions and
Classification 2015-2017. Alih Bahasa: Keliat, A.B dkk. UK: Wiley-
Blacwell
Moorhead, Sue et al. 2015. Nursing Outcames Classification (NOC) 5th
ed. Alih bahasa: Nurjana, I. USA: Elsevier Mosby Inc
Perry, S.E, et al. 2014. Maternal Child Nursing Care 5th ed. USA: Elsevier
Mosby
Ward & Shelton. 2009. Maternal & Child Nursing Care. Philadelphia: F.A
Davis Company
TUGAS
Kasus:
Seorang perempuan berusia 30 tahun, G1A0P0, usia kehamilan
36 minggu, dibawah ke rumah sakit dengan keluhan nyeri perut
menjalar kepinggang, skala nyeri 3-4, keadaan umum gelisah,
akral dingin, pucat, ketuban sudah pecah sejak 24 jam yang lalu,
TD 80/50 mmHg, Nadi 40x/menit, suhu 38,8 0C, RR 32x/menit,
DJJ: negatif
Instruksi Tugas:
1. Apakah pengkajian fokus pada kasus diatas?
2. Apakah diagnosa keperawatan yang tepat untuk kasus diatas?
3. Apakah outcame yang tepat untuk kasus diatas?
4. Apakah Intervensi keperawatan yang tepat unutk kasus diatas?
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai