Anda di halaman 1dari 4

Pada jurnal pertama dengan judul “Hubungan Kebiasaan Minum Kopi Terhadap

Tingkat Hipertensi” yang di tulis oleh Rita Rahmawati & Dian Daniyati (2016). Penelitian ini

menggunakan desain Cross Sectional, subjek penelitian sebanyak 58 orang, diambil secara

Purposive sampling. Kebiasaan minum kopi dilihat dari frekuensi kopi, jenis kopi, lama

minum kopi, kekentalan kopi diambil menggunakan kuisioner dan wawancara terstruktur,

dan tingkat hipertensi menggunakan observasi.

Berdasarkan hasil penelitian dari jurnal ini, menunjukkan bahwa responden yang

memiliki kebiasaan minum kopi berat cenderung lebih tinggi responden dengan usia 45-55

tahun sebanyak 39 orang (67%) disebabkan karena ada faktor yang mempengaruhi yaitu

ajakan teman, untuk melepas rindu dengan teman lama, melepas jenuh, faktor konsumsi

rokok, Konsumsi rokok yang mempengaruhi kebiasaan orang minum kopi setelah merokok

(merupakan salah satu faktor yang dapat di ubah) dan lingkungan yang sudah banyak

menyediakan tempat tempat minum kopi seperti cafe, warung dan lain-lain, data tersebut

mendukung teori dari (Rizaldi Yoke, 2014).

Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa keseluruhan responden

mengalami hipertensi berat sebanyak 94.8% Sebagian besar dari 58 responden dengan umur

45-55 tahun dan berjenis kelamin laki-laki, hipertensi dialami laki-laki karena adanya

pengaruh hormon. kelompok tersebut juga memiliki resiko kenaikan tekanan darah yang

meningkat seiring bertambahnya usia, dan tidak berperilaku hidup sehat.

Pada jurnal kedua dengan judul “Hubungan Kebiasaan Mengkonsumsi Kopi

dengan Tekanan Darah Pada Dewasa Muda” yang di tulis oleh Difran Nobel Bistara & Yanis

Kartini (2018). Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolerasional dengan

desain penelitian cross sectional.


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus-September 2017

didapatkan hasil bahwa sebagian besar responden yaitu berumur 26-30 tahun berjumlah 31

(77.5%). Risiko kenaikan tekanan darah meningkat seiring dengan bertambahnya usia

(Whitney & Rolfes, 2008). Pathogenesis hipetensi terjadi seiring dengan adanya peningkatan

usia hal ini akibat aterosklerosis yang menunjang peningkatan perifer total dan selanjutnya

tahanan pembuluh darah ini meningkatkan afterload bagi fungsi jantung, sehingga jantung

harus bekerja lebih berat sehingga mengakibatkan terjadinya hipertensi.

Hasil penelitian terkait tekanan darah menunjukkan bahwa mayoritas responden

mengalami tekanan darah normal yaitu 32 orang (80%), responden yang mengalami

hipertensi stadium 1 yaitu 7 orang (17.5%) dan yang mengalami hipertensi stadium 2 yaitu 1

orang (2.5%). Hal ini menunjukkan bahwa ketidakstabilan tekanan darah tidak disebabkan

oleh faktor kebiasaan minum kopi saja. Faktor usia juga dapat mempengaruhi tekanan darah,

resiko terkena hipertensi pada saat memasuki masa pra lansia dengan bertambahnya usia,

resiko menjadi lebih besar sehingga prevalensi kejadian hipertensi dikalangan usia lanjut

cukup tinggi sekitar 40% dengan kematian lebih banyak terjadi pada usia diatas 65 tahun

(Wahyuni, 2013).

Hasil tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara kebiasaan mengkonsumsi

kopi dengan tekanan darah pada dewasa muda karena setiap responden mempunyai

kebiasaan mengkonsumsi kopi berbeda dan ternyata masih banyak responden yang

mempunyai tekanan darah normal karena 4 cangkir kopi tidak akan menyebabkan perubahan

tekanan darah (Purnomo, 2009).


Pada jurnal ketiga dengan judul “Pengaruh Kebiasaan Minum Kopi Terhadap Grade

Hipertensi pada Laki-laki Usia Produktif di Wilayah Kerja Puskesmas Larangan Kota Cirebon”

yang di tulis oleh Friska Lestari, Ignatius Hapsoro Wirandoko, & M.Edial Sanif (2017).

Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional.

Subyek penelitiaan sebanyak 213 laki-laki usia 15-59 tahun yang menderita hipertensi dan

berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Larangan, diambil secara consecutive sampling.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan penyakit hipertensi di Puskesmas

Larangan menempati urutan ke 4 penyakit tidak menular terbanyak yaitu sebanyak 537

orang. Kemudian dicari penderita hipertensi melalui perhitungan sampel yang dibutukan

sebanyak 213 responden yang memenuhi kriteria penelitian. Dari seluruh responden,

sebagian besar responden berusia 35-59 tahun yaitu sebanyak 183 orang (85.9%). Hal ini

berkaitan dengan semakin meningkatnya usia maka resiko hipertensi semakin besar.

Pekerjaan responden sendiri paling banyak bekerja sebagai wiraswasta. Pekerjaan dapat

dikaitkan dengan stresor bekerja. Stres dapat menyebabkan hipertensi berkaitan dengan

pengaktifan saraf simpatis, pelepasan katekolamin dan kerja hormon stres.

Sebanyak 69 responden dengan kebiasaan minum kopi ringan menderita hipertensi

grade 1, sedangkan sebanyak 2 responden dengan kebiasan minum kopi ringan menderita

hipertensi grade 2. Maka perbandingan antara penderita hipertensi grade 1 dengan penderita

hipertensi grade 2 yang memiliki kebiasaan minum kopi ringan adalah 1:34. Sebanyak 126

responden dengan kebiasaan minum kopi sedang menderita hipertensi grade 1 sedangkan

sebanyak 11 responden dengan kebiasan minum kopi sedang menderita hipertensi grade 2.

Maka perbandingan antara penderita hipertensi grade 1 dengan penderita hipertensi grade 2

yang memiliki kebiasaan mnum kopi sedang adalah 1:11. Sebanyak 4 responden dengan
kebiasaan minum kopi berat menderita hipertensi grade 1 sedangkan sebanyak 1 responden

dengan kebiasaan minum kopi berat menderita hipertensi grade 2. Maka perbandingan antara

penderita hipertensi grade 1 dengan penderita hipertensi grade 2 yang memiliki kebiasaan

minum kopi berat adalah 1:4. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa semakin berat

kebiasaan minum kopi maka semakin meningkat rasio grade hipertensinya, namun hasil ini

tidak bermakna secara statistik karena tidak menunjukkan korelasi yang signifikan. Hal ini

dapat disebabkan karena tubuh penderita sudah beradaptasi karena tubuh memiliki

pengaturan untuk tekanan darah.

Anda mungkin juga menyukai