PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
oleh masyarakat di dunia. Sejak dulu, mengonsumsi kopi telah menjadi bagian
dunia telah meningkat dari 1,24 juta karung menjadi 169,34 juta karung. Dalam
hal ini, Brazil adalah Negara yang penduduknya mengonsumsi kopi terbanyak
berdasarkan data konsumsi domestik yaitu sebesar 22.250 karung pada tahun
salah satu zat adiktif. Meski tidak menyebabkan reaksi seperti ketergantungan
masyarakat Indonesia sejak dulu. Namun, pada saat ini kopi sudah menjadi tren
data Badan Pusat Statistik (BPS), impor kopi sepanjang Januari--Juni 2019
mencapai 16.617 ton. Meskipun volume tersebut turun drastis dari periode yang
sama tahun lalu yang mencapai 65.168 ton [CITATION Tim19 \l 1033 ].
1
2
mereka yang mengonsumsi minimal 200 mg kafein atau setara dengan 480 ml
kopi memperlihatkan reaksi mood yang baik, senang, berenergi, perhatian yang
mengurangi kelelahan atau stress saar bekerja, serta mampu untuk memberikan
untuk tidur (insomnia), lebih sering ingin merasa kencing, dan juga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
2. Bagi Institusi
Palangka Raya.
3. Bagi Akademis
remaja.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
spesifik dari seluruh bahan yang di pelajari atau rangsangan yang telah
6
sebagainya.
b. Memahami (Comprehention)
c. Aplikasi (Application)
sebagainya.
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
7
dengan wawancara atau angket tentang materi yang akan di ukur dari
objek penelitian.
3. Pengukuran Pengetahuan
yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subjek penelitian atau
atau skor yang harus diberikan pada setiap kategori respon perskalaan. Skor
materi tertentu baik secara lisan maupun tulisan, maka dikatakan seseorang
2 yaitu :
cara pikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah
dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode
penelitian ilmiah.
berikut :
a. Pendidikan
sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok
aspek, yaitu aspek positif dan aspek negative. Kedua aspek inilah
Semakin banyak aspek positif dari objek yang diketahui, maka akan
b. Informasi/media massa
yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain
c. Pekerjaan
(Notoadmodjo, 2012).
seseorang.
e. Lingkungan
12
yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya
f. Pengalaman
secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang
kerja.
g. Usia
membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam
dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia dini. Dua sikap
sebagai berikut :
menambah pengetahuan.
B. Remaja
Remaja adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja
manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-
anak. Masa remaja adalah masa peralihan manusia dari masa anak-anak menuju
dewasa. Remaja merupakan masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa
yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. Remaja adalah suatu
periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa, yang
dimasuki pada usia kira-kira 10 tahun hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18
tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat,
pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan
14
semakin logis, abstrak dan idealis) dan semakin banyak menghabiskan waktu
1. Perilaku Remaja
anak menuju masa dewasa. Pada masa ini individu mengalami berbagai
secara kognitif dan mulai mampu berpikir abstrak seperti orang dewasa.
Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional
15
dari orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru
masyarakat lain.
sebagai berikut:
a) Masa remaja awal (12-15 tahun) Pada masa ini individu mulai
individu.
c) Masa remaja akhir (19-22 tahun) Masa ini ditandai oleh persiapan
hukum. Menurut WHO disebut remaja apabila anak telah mencapai usia
10-18 tahun. Menurut Depkes RI adalah antara 10-19 tahun dan belum
apabila telah mencapai usia 16-18 tahun atau sudah menikah dan
tahun 1974, anak dianggap sudah remaja apabila cukup matang untuk
17
menikah, yaitu usia 16 tahun untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk
anak laki-laki (Proverati & Misaroh, 2009 dalam Ratna Pahlawati 2015).
membedakan masa remaja menjadi 4 bagian yaitu masa pra remaja 10-
12 tahun, masa remaja awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 15-
masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa
maupun psikologis.
C. Kopi
1. Pengertian Kopi
Menurut Syahrianti (2009: 29) kata kopi berasal dari bahasa Arab,
qahwah, yang berarti kekuatan atau juga berakar dari bahasa Turki, kahveh,
Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai
dunia yang dibudidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi
yang dikenal secara umum yaitu Kopi Robusta (coffea canephora) dan Kopi
atau stress saar bekerja, serta mampu untuk memberikan efek fisiologis
yakni energi.
b. Saputra E (2008)
jenis utama, yakni Coffea robusta dan Coffea Arabica. Kedua jenis kopi
ini sangat dipegemari oleh masyarakat, baik yang ada di dalam negri
3. Jenis Kopi
Dari sekian banyak jenis biji kopi yang dijual di pasaran, hanya
terdapat 2 jenis varietas utama, yaitu kopi arabika (Coffea arabica) dan
terbaik. Sebagian besar kopi yang ada dibuat dengan menggunakan biji
kopi jenis ini. Kopi ini berasal dari Etiopia dan sekarang telah
atas permukaan laut. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 3 meter bila
19
Biji kopi yang dihasilkan berukuran cukup kecil dan berwarna hijau
rasanya yang lebih pahit, sedikit asam, dan mengandung kafeina dalam
kadar yang jauh lebih banyak. Selain itu, cakupan daerah tumbuh kopi
robusta lebih luas daripada kopi arabika yang harus ditumbuhkan pada
ketinggian tertentu.
atas permuakaan laut. Selain itu, kopi jenis ini lebih resisten terhadap
serangan hama dan penyakit. Hal ini menjadikan kopi robusta lebih
Gambar 1. Kafeina
dalam kopi adalah 1-1,5%, sedangkan pada the 1-4,8%. Kafein bekerja
dalam tubuh dengan mengambil alih reseptor adenosin dalam sel saraf yang
(otak) sistem pernafasan, serta sistem pembuluh darah dan jantung. Tidak
heran jika setiap kita minum kopi dalam jumlah yang wajar (1-3 cangkir),
tubuh kita akan terasa segar, bergairah, daya pikir lebih cepat, tidak mudah
lelah, ataupun mengantuk. Dampak positif ini hanya berlaku untuk orang
yang belajar ilmu sosial atau ilmu hafal, namun tidak berlaku untuk orang
ketepatan menghitung.
Kafein juga sering kali dijadikan salah satu bahan pelengkap pada
yang rendah, kafein dapat berfungsi sebagai bahan pembangkit stamina dan
adenosin (salah satu senyawa yang dalam sel otak bisa membuat orang
cepat tertidur) dimana kafein itu tidak memperlambat gerak sel-sel tubuh,
tidak lagi mengantuk tetapi muncul perasaan segar, sedikit gembira, mata
terbuka lebar, jantung berdetak lebih kencang, tekanan darah naik, otot-otot
berkontraksi dan hati akan melepas gula kealiran darah yang akan
yaitu dari pemanenan biji kopi yang telah matang baik dengan cara mesin
biji kopi digiling atau dihaluskan menjadi bubuk kopi sebelum kopi dapat
diminum.
Menurut Hamdan dan Sontani (2019: 127) manfaat terbaik dari kopi
bisa diperoleh, jika kopi dikonsumsi tanpa bahan tambahan apa pun, seperti
gula, susu, atau krimer. Berikut ini berbagai manfaat yang bisa diperoleh
serangan jantung.
d. Mencegah parkinson.
i. Masker wajah.
mengonsumsi kopi.
b. Masalah pencernaan.
sakit perut terutama bagi mereka yang sensitif. Penderita radang lambung
mengonsumsi kopi.
besi pada ibu hamil dan janin. Kopi juga terkait dengan berkurangnya
kesehatan adalah 3-4 cangkir sehari. Kelebihan porsi harian kopi juga
lambung.
b. Konsumsi jenis kopi arabika bagi para penderita magh dan sensitif
terhadap kafein.
dibandingkan dengan kopi robusta. Karena itu, bagi penikmat kopi yang
kewaspadaan.
kafein dalam kopi membuat gula darah turun drastis dan menyebabkan
bagi mereka yang memiliki perut sensitif, seperti maagh atau memiliki
sakit kepala, nyeri, dan kembung. Hal tersebut bisa disebabkan oleh
D. Kerangka Konsep
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lain dari masalah yang ingin
Keterangan :
= Diteliti
E. Definisi Operasional
BAB III
METODE PENELITIAN
penggambaran atau deskriftif, dan akumulasi data dasar tidak perlu mencari
1. Lokasi
Let. Jend. Suprapto, Langkai, Kec. Pahandut, Kota Palangka Raya. Lokasi
ini dipilih karena dari survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti
2. Waktu
1. Populasi
tertentu yang akan diteliti. Populasi penelitian ini adalah pelanggan anak
remaja yang berusia 18 hingga 22 tahun yang berasal dari Garasi Klasik
berjumlah 100 pelanggan. Jadi total populasi 140 pelanggan anak remaja.
2. Sample
tahun di Garasi Klasik Kopi dan About Something Coffee yang dipilih
N
n
1+ N (d 2)
Keterangan :
28
N : Besar Populasi
n : Besar Sample
N
n=
1+ N ( d 2 )
140
n=
1+140 ( 0,12 )
140
n=
1+140 ( 0,01 )
140
n=
1+140 ( 0,01 )
140
n=
1+1.4
140
n=
2,4
n = 58,33
pelanggan Garasi Klasik Kopi serta About Something Coffee dan gambaran
pengetahuan tentang dampak kopi bagi kesehatan, dalam hal ini merupakan
n= ¿ ∋¿
N
29
Keterangan :
ni : Sub sampel
jumlah pelanggan anak remaja yang akan dijadikan sampel adalah sebagai
berikut :
40 X 59
Garasi Klasik Kopi = 40 Pelanggan maka = 16,85 jadi
140
responden 16 pelanggan
100 X 59
About Something Coffee = 100 Pelanggan maka = 42,14 jadi
140
responden 42 pelanggan
menolak jadi responden atau berada pada suatu keadaan yang tidak
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Klasik Kopi.
penelitian ini adalah kuesioner dari penelitian Linda Destiya Kurniawati pada
Nomor Nomor
Variabel
Indikator Pertanyaan Pertanyaan Jumlah
Penelitian
favorable unfavorable
Penyajian Pengaruh 4, 10 2
Pola Manfaat
5, 6, 7, 8, 9, 5
Konsumsi Kesehatan
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas
reliabel jika jawaban seseorang atas pertanyaan tersebut konsisten atau stabil
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
G. Pengolahan Data
1. Editing
apakah jawaban yang ada dikuesioner sudah lengkap, jelas, relevan dan
2. Coding
berbentuk angka/bilangan.
3. Processing
33
4. Cleaning
kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak.
5. Tabulation
frekuensi.
H. Analisis Data
variabel penelitian.
I. Etika Penelitian
yang diberikan oleh komisi etik penelitian untuk riset yang melibatkan makhluk
perilaku terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti
berpartisipasi.
3. Kerahasiaan
tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil penelitian.