Anda di halaman 1dari 29

TUGAS KEPERAWATAN LANJUT

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


UNTUK NOVEL CORONA VIRUS (COVID-19)

OLEH:
ANWAR FUADI
PO.62.20.1.17.206

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKARAYA
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

RESUME WORLD HEALTH ORGANIZATION TENTANG PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
UNTUK NOVEL CORONA VIRUS (COVID-19)

Mengesahkan,

Pembimbing

Supriandi, SST., M.Kes


NIP. 19800513 200812 1 003
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) Untuk Novel Corona Virus (Covid-19)” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Supriandi, SST., M.Kes pada mata kuliah Keperawatan Lanjutan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang [topik makalah] bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Supriandi, SST., M.Kes, selaku doesn mata
kuliah Keperawatan Lanjutan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Palangkaraya, 25 Mei 2020

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 5


A. LATAR BELAKANG ............................................................................ 5
B. TUJUAN ................................................................................................ 5
C. MANFAAT ............................................................................................ 1

BAB II RESUME MATERI KURSUS ................................................................. 3


A. MODUL I KESIAPAN, KESIAGAAN DAN PPI ................................ 3
B. MODUL II EPIDEMIOLOGI, FAKTOR RESIKO, DEFINISI DAN
SIMPTOMOLOGI ................................................................................. 12
C. MODUL III PPI DALAM KONSEP COVID-19 .................................. 14

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 20


A. KESIMPULAN ...................................................................................... 20
B. SARAN .................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 21


LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-
CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian
menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan
MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini
sampai saat ini masih belum diketahui.
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan
pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari
dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat
menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam,
dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan
infiltrat pneumonia luas di kedua paru.

B. TUJUAN
Tujuan dari Resume Kursus Onlien World Health Organization tentang

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) untuk Novel Coronavirus (COVID-19)

adalah :

1. Memberikan informasi kepada petugas kesehatan tengan pencegahan dan

pengendalian infeksi Covid-19


2. Mempermudah petugas kesehatan dalam memahami modul kursus WHO kedalam

resume yang lebih singkat dan rinci

C. MANFAAT
Manfaat membaca Resume Kursus Onlien World Health Organization tentang

Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) untuk Novel Coronavirus (COVID-19)

adalah :

1. Bagi Masyarakat

Manfaat bagi masyarakat dari resume ini adalah agar masyarakat mengetahui

pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) untuk novel coronavirus (covid-19).

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil dari resume ini dapat dimanfaatkan oleh perawat dalam menangani kasus

terjadinya covid-19, dengan mengetahui pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)

untuk novel coronavirus (covid-19).

3. Bagi Penulis

Hasil resume ini diharapkan menjadi pengalaman yang berharga bagi peneliti khususnya

dalam meningkatkan wawasan dalam bidang penelitian.


BAB II

RESUME MATERI KHUSUS

A. MODUL 1 KESIAPAN, KESIAGAAN DAN PPI


1. Prinsip-prinsip Manajemen Kedaruratan

Mengevaluasi upaya-upaya Strategi-strategi yang


pencegahan, kesiapan mitigasi Pencegahan dan membantu suatu fasilitas
dan tanggapan; fasilitas mencegah dan mengurangi
berusaha kembali “seperti
Mitigasi
dampak kedaruratan (mis.,
biasa” atau membangun
kembali lebih baik (Build Back vaksinasi staf terhadap
Better) penyakit)

Pemulihan Kesiapan dan


Kesigapan

Tanggapan terhadap kejadian Tanggapan Tindakan-tindakan sebelum


atau dugaan kejadian kedaruratan

2. Kesiapan dalam Pelayanan Kesehatan


a. Pengetahuan, kemampuan dan system organisasional yang dikembangkan oleh
pemerintah, organisasi penanggap dan pemulihan, masyarakat dan anggota
masyarakat untuk efektif mengantisipasi, menanggapi, dan pulih dari dampak
kedaruratan yang mungkin, akan, mulai, atau sedang terjadi.
b. Tindakan-tindakan sebelum terjadi kedaruratan yang meningkatkan kemampuan
suatu fasilitas dalam memberikan tanggapan ketika terjadi kedaruratan.
c. Semua tingkatan: Nasional, daerah dan fasilitas.
3. Alasan diperlukannya Kesiapan dalam Pelayanan Kesehatan
a. Karena kesiapan tidak terpisahkan dari penguatan sistem kesehatan dan sangat
penting bagi manajemen risiko bencana kedaruratan kesehatan
b. Langkah-langkah PPI yang tidak memadai dapat berakibat pada penularan kepada
pasien, staf, pengunjung dan di dalam masyarakat.

4. Kesigapan
Kapasitas dan sistem yang harus ada agar tanggapan yang cepat dan efektif dapat
dilakukan jika terjadi bencana kedaruratan kesehatan (dalam situasi saat ini:
pengimporan kasus COVID-19) dan agar sigap membatasi perluasan kejadian (wabah)
secara “agresif”.
Delapan pilar tanggapan kesehatan masyarakat:
a. Koordinasi, perencanaan dan pemantauan tingkat nasional
b. Komunikasi risiko dan pelibatan masyarakat
c. Surveilans, penyelidikan epidemiologis, tanggapan cepat dan penyelidikan kasus
d. Titik masuk
e. Laboratorium nasional
f. Pencegahan dan pengendalian infeksi
g. Manajemen kasus
h. Dukungan dan logistic operasi, termasuk rencana kontinjensi dan mekanisme
pendanaan

Kesigapan dari Pilar 1: Koordinasi, perencanaan dan pemantauan tingkat nasional

 Langkah 1, tindakan yang diambil:


 Aktifkan mekanisme koordinasi multi-sektor, multi-mitra untuk mendukung
kesiapan dan tanggapan
 Gandeng instansi-instansi nasional dan mitra-mitra utama untuk menyusun
rencana operasional sesuai konteks negara yang juga memperkirakan kebutuhan
sumber daya untuk kesiapan dan tanggapan COVID-19, atau bahkan, jika
mungkin, mengadaptasi, Rencana Kesiapan Pandemi Influenza yang sudah ada.
 Lakukan penilaian kapasitas dan analisis risiko, termasuk pemetaan masyarakat
yang rentan
 Tentukan ukuran dan sistem monitoring dan evaluasi untuk menilai efektivitas
dan dampak tindakan yang direncanakan
 Langkah 2, tindakan yang diambil:
 Bentuk tim manajemen insiden, dan segera terjunkan staf yang ditunjuk dari
organisasi nasional dan mitra, dalam pusat operasi kedaruratan kesehatan
masyarakat (PHEOC) atau sejenisnya, jika ada
 Identifikasi, latih, dan tunjuk juru-juru bicara
 Gandeng donatur lokal dan program yang ada untuk memobilisasi/
mengalokasikan sumber daya dan kapasitas untuk melaksanakan rencana
operasional
 Meninjau persyaratan regulatif dan dasar hukum dari semua tindakan kesehatan
masyarakat yang mungkin dilakukan
 Pantau implementasi SCOP berdasarkan indikator kinerja utama SPRP dan buat
laporan situasi berkala
 Langkah 3, tindakan yang diambil:
 Lakukan ulasan operasional berkala untuk menilai keberhasilan implementasi dan
situasi epidemiologis, dan sesuaikan rencana operasional jika perlu
 Lakukan ulasan setelah tindakan dilakukan sesuai IHR (2005) jika perlu
 Gunakan wabah COVID-19 untuk menguji/mempelajari rencana, sistem dan
latihan pembelajaran yang sudah ada untuk menjadi bahan pertimbangan dalam
kegiatan kesiapan dan tanggapan berikutnya.

5. PPI: Tuntutan Mendasar untuk Kesiapan Wabah dan Unsur Kritis dalam
Kesigapan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) harus menjadi kegiatan yang terus
dijalankan yang dilaksanakan/ didukung oleh program nasional dan oleh pelaksana
utama/ tim/komite PPI, pejabat manajemen senior fasilitas layanan kesehatan dan semua
staf di tingkat fasilitas.
a. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksi adalah pendekatan ilmiah yang
disertai solusi praktis untuk mencegah bahaya dari infeksi atas pasien dan tenaga
kesehatan didasarkan pada prinsip-prinsip penyakit menular, epidemiologi, ilmu
social dan penguatan sistem kesehatan, dan berakar dalam kualitas layanan
keselamatan dan kesehatan pasien. Resiko terinfeksi dapat terjadi kepada semua
orang.
b. Manfaat PPI
 Lindungi diri anda
 Lindungi pasien anda
 Lindungi keluarga dan komunitas anda
c. Tujuan-tujuan PPI dalam Kesiapan Wabah
 Mengurangi penularan infeksi terkait layanan kesehatan
 Meningkatkan keselamatan staf, pasien dan pengunjung
 Meningkatkan kemampuan organisasi/ fasilitas kesehatan untuk menanggapi
suatu wabah
 Mengurangi risiko makin parahnya wabah karena rumah sakit (fasilitas layanan
kesehatan) itu sendiri.
d. Komponen-Komponen Inti untuk Program PPI yang Efektif dalam Semua
Konteks

Program PPI yang efektif harus didasarkan pada implementasi semua


Komponen Inti. Jika suatu negara/fasilitas tidak memiliki pengetahuan, sistem,
organisasi, dan sumber daya PPI, tanggapan yang efektif terhadap suatu wabah sulit
diberikan.
Setidaknya syarat-syarat Minimum PPI harus dipenuhi:
e. Syarat-syarat minimum PPI
TINGKAT
TINGKAT FASILITAS
NASIONAL

CC1 –  Layanan primer: petugas penghubung PPI (IPC


Ada Program link
PPI berjalan person) terlatih
dengan • Layanan sekunder: 1 pelaksana utama PPI
setidaknya satu per 250 tempat tidur dengan waktu dan
pelaksana anggaran khusus
utama PPI • Layanan tersier: 1 pelaksana utama PPI terlatih
terlatih purnawaktu per 250 tempat tidur dengan waktu
purnawaktu dan anggaran khusus + komite PPI
dan anggaran multidisipliner + akses laboratorium
khusus PPI. mikrobiologi

CC2 –  Layanan primer: Minimal SOP tentang


Panduan PPI pencegahan standar dan dasar-dasar
nasional pencegahan berbasis penularan
berbasis bukti • Layanan sekunder dan tersier: SOP tambahan
yang tentang operasi, pencegahan infeksi terkait
disesuaikan layanan kesehatan (HAI), dan kesehatan kerja
dengan
konteks local
CC3 –  Semua tingkat layanan: Pelatihan PPI untuk semua
Pendidikan & staf dan petugas kebersihan (cleaner) klinis garis
Pelatihan: depan di awal masa kerja (ditambah pelatihan fasilitas
Kebijakan nasional layanan tersier setiap tahun) + pelatihan PPI spesifik
yang untuk pelaksana utama PPIITAS
mengharuskan
semua tenaga
kesehatan
mendapatkan
pelatihan PPI +
kurikulum PPI
nasional +
pemantauan
efektivitas
pelatihan PPI
NASIONAL
TINGKAT
TINGKAT FASILITAS
NASIONAL

CC4 – • Layanan primer-sekunder: Surveilans HAI


Grup teknis bukan syarat minimum tetapi harus mengikuti
nasional yang rencana nasional.
mengembang • Layanan tersier: Surveilans aktif HAI dan AMR dan
kan rencana umpan balik harus menjadi kegiatan inti program PPI.
surveilans
infeksi
terkait
layanan
kesehatan
(HAI) dan
pemantauan
PPI

CC5 – • Layanan primer: MMIS harus menerapkan


Strategi langkah-langkah prioritas PPI (kebersihan
Penyempurnaan tangan, keamanan pemberian suntikan,
Multimodal dekontaminasi peralatan medis, kebersihan
(MMIS) harus lingkungan)
diterapkan dalam • Layanan sekunder: MMIS untuk implementasi semua
intervensi PPI pencegahan
standar dan berbasis penularan dan untuk triase
• Layanan tersier: sama seperti layanan sekunder +
MMIS untuk jenis HAI tertentu (mis., CLABSI)
sesuai risiko dan epidemiologi setempat

CC6 – • Layanan primer: memonitor indikator-indikator


Grup teknis PPI
nasional untuk berdasarkan prioritas-prioritas PPI (lihat CC5)
pemantauan PPI, • Layanan sekunder dan tersier: petugas yang khusus
mengembangkan bertanggung jawab atas pemantauan PPI dan
rencana + umpan balik yang tepat waktu + kebersihan tangan
rekomendasi sebagai indikator prioritas
tentang indikator
+ sistem +
pelatihan PPI

CC7 – • Primer – sistem alur pasien + triase + manajemen


Beban kerja, konsultasi
TINGKAT
TINGKAT FASILITAS
NASIONAL

penempatan staf • Untuk mengoptimalisasi penempatan staf,


dan tingkat fasilitas harus menilai tingkat penempatan
pemakaian staf yang sesuai untuk fasilitas tersebut.
tempat tidur • Layanan sekunder-tersier: sistem untuk
mengelola penggunaan tempat +
menetapkan kapasitas tempat tidur standar
untuk fasilitas tersebut + tidak lebih dari
satu pasien per tempat tidur + jarak
sekurangnya 1 meter antara batas satu
tempat tidur dengan batas tempat tidur
berikutnya.
• Untuk mengoptimalisasi penempatan staf,
fasilitas harus menilai tingkat penempatan
staf yang sesuai untuk fasilitas tersebut.
CC8 – • Layanan primer: Kegiatan layanan pasien harus
Lingkungan dilakukan di lingkungan yang bersih dan higienis,
terbangun, fasilitas harus memiliki area terpisah untuk
bahan, dan kegiatan sanitasi, dekontaminasi dan pemrosesan
perlengkapan ulang perlengkapan medis dan memiliki
untuk PPI persediaan dan perlengkapan PPI yang cukup
untuk mengambil langkah-langkah PPI.
• Layanan sekunder-tersier: Fasilitas harus memiliki
ruang isolasi tunggal yang memadai atau dapat
menampung kelompok jika tindakan tersebut sesuai.

f. Peran Dari Penanggungjawab, Tim Atau Komite PPI


 Penanggung jawab PPI
- Pengetahuan: memiliki pemahaman tentang strategi PPI dalam situasi
wabah/epidemi, dan lain-lain.
 Fasyankes
- Infrastruktur
- Kebijakan dan penyusunan SOP
- Kajian, kesiapan dan kesiagaan
 Komite PPI
- Berpartisipasi dalam respon dan pemulihan
- Berpartisipasi dalam surveilans & monitoring
- Tatalaksana pasien
- Edukasi

B. MODUL II EPIDEMIOLOGI, FAKTOR RESIKO, DEFINISI DAN


SIMPTOMOLOGI
1. Coronavirus
Coronavirus (CoV) adalah famili virus yang menyebabkan berbagai penyakit,
mulai dari batuk pilek hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory
Syndrome [MERS] dan Severe Acute Respiratory Syndrome [SARS]. Novel coronavirus
(nCoV) adalah galur baru yang sebelumnya belum ditemui pada manusia
Pada tanggal 31 Desember 2019, WHO Kantor Negara Tiongkok menerima kabar
kasus-kasus pneumonia yang penyebabnya belum diketahui. Kasus-kasus ini terjadi di
Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Oleh pemerintah Tiongkok, pada tanggal 7
Januari, suatu coronavirus baru (COVID-19) berhasil diisolasi dan diidentifikasi sebagai
virus penyebabnya.

2. Negara-negara yang Terdampak Coronavirus

3. Tentang Covid-19
a. Periode inkubasi - saat ini diperkirakan periode inkubasi virus ini berkisar antara 1-
12,5 hari (median 5-6 hari).
b. Perkiraan akan makin disempurnakan seiring dengan ketersediaan data baru
c. Masih perlu dipelajari apakah penularan dapat terjadi dari orang yang tidak
menunjukkan gejala atau selama periode inkubasi
d. Mode penularan: tetesan kecil cairan (droplet) yang disebarkan orang yang terkena,
kontak dengan sekresi pernapasan pasien, permukaan dan peralatan yang
terkontaminasi.
e. Penularan dari hewan dan dari orang ke orang.
f. Belum ada obat atau vaksin, baru ada langkah-langkah pendukung saja.

4. Tanda dan Gejala Covid-19


a. Tanda dari Covid-19

b. Gejala-gejalan dari Covid-19


Tahap Awal:
 Demam (>38C)
Dan gejala-gejala pernapasan:
 Batuk
 Sesak napas
 Pilak
 Badan lemah
 Tidak enak badan
 Mual/muntah
 Diare
 Sakit kepala
Tahap lanjut:
Semua gejala tersebut ditambah radang paru-paru dan bronkitis.

5. Definisi Kasus
Definisi kasus yang akan diinvestigasi dan diuji:
Infeksi pernapasan akut berat (SARI):
a. Riwayat demam, batuk, dan memerlukan perawatan RS, (penyebab lain tidak
menjelaskan keseluruhan gejala dan tandanya) dan riwayat perjalanan atau tinggal
di/ke daerah/negara atau teritori yang melaporkan tranmisi lokal dalam waktu 14 hari
sebelum munculnya gejala, atau
b. Pasien dengan penyakit pernapasan akut DAN satu atau lebih dari yang berikut
selama 14 hari sebelum munculnya gejala: Kontak dengan kasus terkonfirmasi atau
terduga infeksi COVID-19 atau bekerja di atau datang ke fasilitas layanan kesehatan
di mana pasien terkonfirmasi atau kemungkinan penyakit pernapasan akut COVID-
19 dirawat.

C. MODUL III PPI DALAM KONSEP COVID-19


1. Nasihat Umum WHO untuk Covid-19
a. Hindari kontak jarak dekat dengan orang yang menderita infeksi pernapasan akut.
b. Seringlah membersihkan tangan, terutama setelah kontak langsung dengan orang
sakit atau lingkungannya.
c. Orang yang menunjukkan gejala infeksi pernapasan akut harus mengikuti etika
batuk/bersin, mengenakan masker medis dan mencari perawatan medis jika
mengalami kesulitan bernapas.
2. Nasihat Perjalanan WHO
a. WHO tidak menganjurkan langkah-langkah kesehatan tertentu untuk orang yang
melakukan perjalanan.
b. Jika seseorang menunjukkan gejala-gejala yang mengindikasikan penyakit
pernapasan akut selama atau setelah melakukan perjalanan, orang tersebut
disarankan mencari pertolongan medis dan menginformasikan riwayat perjalanannya
dengan tenaga kesehatan yang menanganinya.

3. Strategi-strategi yang dianjurkan Oleh WHO Untuk Covid-19


a. WHO menganjurkan strategi-strategi PPI untuk mencegah atau membatasi
penyebaran COVID-19
Strategi-strategi PPI untuk mencegah atau membatasi penularan di tempat layanan
kesehatan termasuk:
1) Menjalankan langkah-langkah pencegahan standar untuk semua pasien;
 Langkah-langkah pencegahan standar:
Tingkat dasar langkah-langkah pencegahan PPI, digunakan untuk SEMUA
pasien pada SETIAP saat:
o Langkah-langkah preventif minimum yang berlaku setiap saat atas
semua perawatan pasien terlepas dari status suspek atau terkonfirmasi
pasien
Dalam semua kegiatan, penilaian risiko sangat penting: menilai setiap
kegiatan layanan kesehatan dan menentukan alat perlindungan diri (APD)
yang diperlukan agar memberikan perlindungan yang memadai.
 Unsur-unsur langkah pencegahan standar:
o Kebersihan tangan
o Kebersihan pernapasan (etika batuk/bersin)
o APD sesuai risiko
o Praktik suntikan, manajemen benda tajam dan pencegahan luka dengan
aman
o Penanganan, pembersihan dan disinfeksi peralatan perawatan pasien
dengan aman
o Membersihkan lingkungan
o Penanganan dan pencucian linen yang sudah dipakai dengan aman
o Pengelolaan limbah
 Rantai Penularan

2) Memastikan dilakukannya triase, identifikasi awal, dan pengendalian sumber


 Tatalaksana pasien sakit yang meminta pertolongan

Triase dan Masukkan


pengendalian infeksi pasien ke area
yang tepat waktu dan
khusus
efektif

Pemindahan dan Kasus khusus dan


pemulangan secara protokol
aman tatalaksana klinis

Penggunaan triase klinis di fasilitas layanan kesehatan untuk tujuan


identifikasi dini pasien yang mengalami infeksi pernapasan akut (ARI)
untuk mencegah transmisi patogen ke tenaga kesehatan dan pasien lain.
3) Menerapkan langkah-langkah pencegahan tambahan empiris atas kasus-kasus
suspek infeksi COVID-19;
 Langkah-langkah pencegahan tambahan:
o pasien yang menunjukkan gejala dan suspek atau yang terkonfirmasi
terinfeksi dengan patogen sangat menular,
o jika patogen dipandang penting dari sudut pandang epidemiologis,
o jika intervensi medis meningkatkan risiko transmisi agen infeksi
tertentu
o jika situasi klinis mencegah penerapan langkah-langkah pencegahan
standar secara sistematis
 Pasien suspek atau terkonfirmasi Covid-19
Langkah-langkah pencegahan kontak dan percikan untuk semua pasien
suspek atau terkonfirmasi COVID-19
o Langkah pencegahan transmisi udara dianjurkan hanya untuk prosedur
yang menghasilkan aerosol (seperti pengisapan lendir (suctioning)
terbuka saluran pernapasan, intubasi, bronkoskopi, RJP)
o Semua pasien penyakit pernapasan harus ditempatkan di ruangan
tunggal, atau berjarak minimal 1m dari pasien lain waktu menunggu
ruangan
o Suatu tim tenaga kesehatan harus dikhususkan untuk merawat hanya
pasien suspek
o Tenaga kesehatan harus mengenakan APD: masker medis, pelindung
mata atau wajah, jubah, dan sarung tangan
o Kebersihan tangan harus dijalankan setiap kali “5 Momen” WHO
berlaku, dan sebelum APD dan setelah melepas APD
o Jika mungkin peralatan hanya digunakan sekali, khusus untuk satu
pasien dan didisinfeksi sebelum digunakan kembali
o Hindari memindahkan kasus suspek atau terkonfirmasi – jika perlu,
pastikan pasien mengenakan masker. Tenaga kesehatan harus
mengenakan APD yang sesuai.
o Pembersihan rutin lingkungan sangat penting
o Batasi jumlah tenaga kesehatan, pengunjung dan anggota keluarga yang
berkontak dengan pasien. Jika perlu, semua orang harus mengenakan
APD.
o Semua orang yang masuk kamar pasien (termasuk pengunjung) harus
dicatat (untuk tujuan penelusuran kontak).
o Langkah-langkah pencegahan harus tetap dijalankan hingga gejala
hilang.
4) menerapkan pengendalian administratif; dan
5) menggunakan pengendalian lingkungan dan rekayasa.

b. Stratgei PPI Saat Perawatan di Rumah yang dianjurkan WHO untuk Covid-19
1) Perawatan di rumah (home care) untuk tenaga kesehatan
Pasien dengan penyakit pernapasan ringan kemungkinan memerlukan
perawatan di rumah. WHO menganjurkan agar pasien terus berkomunikasi
dengan pemberi layanan kesehatan atau pihak kesehatan masyarakat selama
periode perawatan di rumah – hingga gejala-gejala sembuh. Tenaga kesehatan
harus:
 Mengenakan masker dan menjalankan kebersihan tangan dengan baik, saat
merawat
 Jelaskan kepada pasien cara membatasi paparan kepada keluarganya.
Ajarkan juga etika pernapasan dan kebersihan tangan (tutup mulut dan
hidung saat batuk atau bersin).
 Jelaskan kepada pemberi perawatan tentang cara merawat dengan benar
anggota keluarga yang sakit seaman mungkin; dan berikan dukungan,
penjelasan dan pemantauan terus- menerus kepada pasien dan keluarga.
2) Perawatan dirumah oleh pemberi perawatan
Pemberi perawatan dan anggota keluarga harus (jika memungkinkan):
 Diberi tahu jenis perawatan yang harus diberikan dan penggunaan
perlindungan yang tersedia untuk menutupi hidung dan mulut
 Jika tidak memberikan perawatan, pastikan pemisahan fisik (pisahkan di
ruang lain atau setidaknya 1 meter) dari orang lain di rumah
 Ingatkan kepada pasien untuk mengenakan masker ketika ada anggota
keluarga lain (jika memungkinkan)
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia
melalui kontak erat dan droplet, tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular
penyakit ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang
merawat pasien COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi
adalah melalui cuci tangan secara teratur, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari
kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat
dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin.
Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas
kesehatan terutama unit gawat darurat.

B. Saran
Pencegahan dan pengendalian infeksi harus dilaksanakan setiap saat, dimanapun,
kapanpun oleh siapapun yang memberikan pelayanan kesehatan. Kewaspadaan standar harus
diterapkan oleh semua petugas pada setiap saat, tempat dan waktu, tanpa melihat apakah
pasien tersebut infeksius atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA

Modul 1: Kesiapan, Kesiagaan dan PPI. 2020. https://openwho.org/courses/COVID-19-IPC-ID.


Diakses pada tanggal
Modul 2: Novel Coronavirus (COVID-19) Epidemiologi, Faktor Risiko Definisi dan
Simptomologi. 2020. https://openwho.org/courses/COVID-19-IPC-ID. Diakses pada
tanggal
Modul 3: PPI Dalam Konteks COVID-19. 2020. https://openwho.org/courses/COVID-19-IPC-
ID. Diakses pada tanggal
LAMPIRAN 1

Name
Anwar Fuadi
This is how your name will be shown on the record of achievement.

Display name
Anwar Fuadi
This is how your name will be shown on the platform.

Your resulting display name: Anwar Fuadi


E-mail
anwarfuadi1708@gmail.comyour primary e-mail address
Date of birth
November 11, 1999
Required information
What is your professional affiliation? Student
Have you worked in a disease outbreak, epidemic or health emergency in the past year? Yes
Have you taken other online courses in the past 6 months? Yes, currently enrolled
Where did you hear about the OpenWHO platform? Social media

Social and Enterprise Logins

You don't have any third-party login connected to your profile. You can do this by logging in with any
Enterprise login from the login form and following the instructions.

Additional information

This information is used for statistical analysis that help us to improve our services. Before processing, the
information is pseudonymized. There is no public access to these data.

Preferred language English
Additional languages Not set
English
How old are you? 20 to 29 years
What's your gender? Male
Why are you interested in participating in OpenWHO courses? Certification
When following online courses, which facets and features best help you learn? (Select all that
apply) Video lectures
Audio lectures
Power point presentations
Live discussions
Which areas of learning most interest you? (Select all that apply) Specific epidemic and pandemic
prone diseases
Emergency operations
Management and leadership
New and emerging topics
Country of Nationality Indonesia
Country you currently live in Indonesia
LAMPIRAN 2

Self-tests Assignments Visited

Modul 1: Kesiapan, kesiagaan dan PPI — — 100%

100%

1 of 1

visited

Modul 2: Novel coronavirus (COVID-19)

Epidemiologi, faktor risiko, definisi dan simptomologi — — 100%

100%

1 of 1

visited

Modul 3: PPI dalam konteks COVID-19 — — 100%

100%

1 of 1

visited

Total — — 100%

100%

3 of 3 visited

My course certificates
As soon as the course has finished (and the teaching staff have published the final results), you
can download your certificates here.

 Gain a confirmation of participation by completing at least 100% of the course


material.

Confirmation of Participation

Anda mungkin juga menyukai