WIYATA HUSADA SAMARINDA KELAS S1 REGULAR TRANSFER BALIKPAPAN TAHUN 2020/2021 REVIEW JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI 1 Judul FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA CIPASUNG KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2017 Nama Jurnal Jurnal KesehatanReproduksi Volume dan Halaman Vol. 9 No. 1 ISSN: 2354-8762 (electronic); ISSN: 2087-703X (print) Tahun 2018 Penulis 1.Indrayani, 2. SudartoRonoatmodjo Reviewer Zulfa Hidayana Tanggal 10 Maret 2021 LatarBelakang : Peningkatan populasi lansia berdampak pada berbagai aspek kehidupan baik sosial, ekonomi dan terutama kesehatan. Pada masa lanjut usia terjadi berbagai perubahan fisik, kognitif maupun psikologis. Harapan hidup dan kualitas hidup merupakan hal yang sangat penting bagi lansia. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia. TujuanPenelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia. SubjekPenelitian Penduduk Lansia di Desa Cipasung MetodePenelitian Desain penelitian adalah cross-sectional. Subjek penelitian berjumlah 242 orang lansia yang diperoleh dengan cara random dari populasi yang berjumlah 349 lansia. Variabel dependen adalah kualitas hidup, variable independen adalah karakteristik, dukungan keluarga dan fungsi keluarga. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF, kuesioner dukungan keluarga dan fungsi keluarga. Analisis data dilakukan dengan uji Chi- square dan uji RegresiLogistik. Hasil Penelitian Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup lansia adalah pendidikan (OR=4,9, p-value=0,022), pekerjaan (OR=3,5, p- value=0,000) dan dukungan keluarga (OR=5,7, pvalue=0,000) Kesimpulan Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup lansia adalah dukungan keluarga dengan nilai OR 5,7 Saran Bagi puskesmas Diharapkan Puskesmas yang bekerja sama dengan tenaga kesehatan serta kader posbindu dapat mengoptimalkan pelayanan posbindu lansia yang sudah ada dengan turut melibatkan keluarga lansia dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup lansia. 2. Bagi lansia dan keluarga Lansia diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pelayanan kesehatan lansia yang ada (posyandu lansia) agar dapat terus menjaga kondisi kesehatan fisiknya sehingga kualitas hidupnya meningkat. 3. Bagi peneliti lain Disarankan bagi peneliti selanjutnya agar meneliti tentang kualitas hidup lansia secara kualitatif agar bisa menggali secara mendalam faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia. Daftar Pustaka 1. Nugroho. W. Keperawatan Gerontik&Geriatrik, Edisi-3. Jakarta: :SalembaHumanika; 2008. 2. Pusat Data dan Informasi Kesehatan. Topik Utama Gambaran Kesehatan LanjutUsia di Indonesia. Kementerian Kesehatan; 2013. 3. Infodatin. SituasiLanjutUsia (Lansia) di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2015. 4. BPS. Data Lansia di Indonesia: Susenas [Internet]. Jakarta: BPS; 2012. Availablefrom:https://www.bps.go.id/publication/2012/11 /07/847c93e911c981fabc5c0b59/statistikpenduduk-lanjut-usia-indonesia- 2011.html
REVIEW JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI 2
Judul HUBUNGAN BEBERAPA FAKTOR IBU LANSIA DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI LANSIA DI PUSKESMAS LEBDOSARI SEMARANG TRIWULAN I TAHUN 2016 Nama Jurnal JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Volume dan Halaman Volume 5, Nomor 1 ISSN: 2356-3346) Tahun 2017 Penulis Niken Budi Susilowati, Djoko Nugroho, YudhyDharmawan Reviewer Zulfa hidayana Tanggal 10 maret 2021 LatarBelakang Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Salah satu fenomena abad 21 sekarang ini adalah ledakan penduduk Lansia (aged population boom). Diprediksi dua per tiga penduduk lansia di dunia tinggal di Asia dan Oceania menurut WHO yang dikutip dalam buku Yayasan Gerontologi Abiyoso tahun 2009. TujuanPenelitian Untuk menganalisis hubungan beberapa factor ibu lansia dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi lansia. SubjekPenelitian Populasi adalah seluruh ibu lansia umur 60 tahun keatas yang berkunjung di Puskesmas Lebdosari Semarang. MetodePenelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory research dengan pendekatan cross sectional study. Populasi adalah seluruh ibu lansia umur 60 tahun keatas yang berkunjung di Puskesmas Lebdosari Semarang pada triwulan I tahun 2016 berjumlah 104 ibu lansia menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan sampel diambil sebanyak 51 responden ibu lansia. Analisis data melalui analisis univariat dan analisis bivariat (analisis deskriptif menggunakan crosstab dan analisis analitik menggunakan uji korelasi Pearson dan korelasi Rank Spearman. Hasil Penelitian Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa ada hubungan pengetahuan ibu lansia (p value = 0,007), kebutuhan seksualitas lansia (p value = 0,003), kebutuhan konseling kesehatan reproduksi lansia (p value = 0,035), dan tidak ada hubungan sikap ibu lansia (p value = 0,067) dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi lansia di Puskesmas Lebdosari Semarang triwulan I tahun 2016. Kesimpulan 1.Ada hubungan pengetahuan ibu lansia dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan reproduksi lansia di Puskesmas Lebdosari Semarang triwulan I tahun 2016 (p value = 0,007). Pengetahuan ibu lansia berkorelasi positif dengan kekuatan hubungan lemah (r = 0,373).
2.Tidak ada hubungan sikap ibu lansia dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan reproduksi lansia di Puskesmas Lebdosari Semarang triwulan I tahun 2016 (p value = 0,067).
3.Ada hubungan kebutuhan seksualitas lansia dengan pemanfaatan pelayanan
kesehatan reproduksi lansia di Puskesmas Lebdosari Semarang triwulan I tahun 2016 (p value = 0,003) Saran Bagi ibu lansia dalam mengatasi permasalahan pengetahuan ibu lansia yang masih kurang tentang definisi, tanda dan gejala menopause, serta dampak menopause melalui pemberian informasi. Daftar Pustaka Sulistiyawati I. Hubungan Antara Pekerjaan, Pendapatan, Pengetahuan Sikap Lansia dengan Kunjungan Ke Posyandu Lansia. Str J. 2012;Vol. 1(2):15–7. 2. Citra HadiKurniati. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Pemanfaatan Posyandu Lanjut Usia (Lansia) di Desa Kedondong Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. In: Prosiding Seminar Hasil Penelitian LPPM UMP. Purwokerto; 2014. p. 53–7. 3. SurveyMETER dan CAS UI. Satu Langkah Menuju Impian LanjutUsia Kota Ramah LanjutUsia 2030 Kota Semarang. Yogyakarta: SurveyMeter dan CAS UI; 2013.
REVIEW JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI 3
Judul PERILAKU LANSIA PADA MASA MENOPAUSE DI POSYANDU LANSIA DESA TAMBAK BARU ILIR MARTAPURA Nama Jurnal Jurnal Kesehatan Volume dan Halaman Vol 6, hal 2 ISSN 2088-673X| e-ISSN 2597-8667 Tahun 2019 Penulis Siska Dhewi Reviewer Zulfa Hidayana Tanggal 10 maret 2021 LatarBelakang Lansia merupakan masa penurunan kemampuan organ, fungsi dan system tubuh secara alamiah. Proses menua tampak sejak usia 45 tahun dan menimbulkan permasalahan pada umur 60 tahun. Bagi wanita menjadi tua menjadi hal yang menakutkan. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dia akan sakit dan tidak cantik lagi. TujuanPenelitian Untuk mengetahui bagaimana gambaran pengetahuan, sikap serta praktik lansia dalam menghadapi masa menopause nya terutama dalam hal menjaga kesehatan reproduksi. SubjekPenelitian Subjek penelitian berumur antara 56 - 63 tahun, tinggal dengan suami beserta anak dan cucu. MetodePenelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati sehingga dapat diarahkan pada latar dari individu tersebut secara utuh. Dalam menganalisis data penelitian ini digunakan analisis kualitatif yang bersifat terbuka menggunakan proses induktif, artinya dalam simpulan temuan bertitik tolak dari data yang sudah terkumpul kemudian disimpulkan (Afifuddin dan Ahmad, 2009) Hasil Penelitian Pada penelitian ini karakteristik responden meliputi usia, pekerjaan, jumlah anak, anggota keluarga yang tinggal serumah, haid pertama dan usia menopause. menunjukkan karakteristik responden dimana usia subjek penelitian antara 56 sampai 64 tahun, untuk pekerjaan lebih banyak sebagai ibu rumah tangga, jumlah anak terbanyak adalah 5 orang anak, dan sebagian masih tinggal bersama anak, menantu serta cucu. Usia pertama kali menstruasi sekitar 11 tahun sampai 16 tahun dan mengalami menopause di usia 51 sampai 57 tahun. karakteristik subjek penelitian secara triangulasi yaitu teknik pengumpulan data dari sumber yang sama berisikan data suami, anak dan Kader Posyandu. Kesimpulan 1. Subjek penelitian merupakan lansia di Posyandu Lansia di Desa Tambak Baru Ilir Martapura, semua subjek penelitian sudah mengalami menopause dan masih mempunyai suami. Subjek penelitian berumur 56 - 63 tahun, dan semua tinggal dengan suami beserta anak dan cucu. 2. Tingkat pengetahuan lansia tentang menopause dan kesehatan reproduksi nya masih cukup baik meskipun sebagian besar tidak mengetahui tanda gejala dan perubahan yang terjadi saat memasuki masa menopause karena merasa itu merupakan alamiah dari seorang wanita. 3. Sikap lansia saat mengalami menopause hampir semua merasa siap menghadapi dan menerima, karena menganggap hal normal yang akan dialami semua wanita.
Daftar Pustaka 1. Afifuddin dan Beni Ahmad, 2009. MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung:
PustakaSetia Anonymous, 2019. 2. BPS Kalsel. https://kalsel.bps.go.id/statictable/2016/10/10 /689/jumlah- penduduk-kalimantan-selatanmenurut-kabupaten/kota//. Diunduh 8 Februari 2019. 3. BPS, 2010. StatistikPendudukLanjutUsia Indonesia 2010 (Hasil SensusPenduduk 2010). Badan Pusat Statistik, ISSN: 2086- 1036, Jakarta. BPS, 2015. StatistikPendudukLanjutUsia 2015. Badan Pusat Statistik, ISSN: 2086-1036, Jakarta. BPS, 2016. StatistikPendudukLanjutUsia 2016. Badan Pusat Statistik, ISSN: 2086-1036, Jakarta. BPS, 2018.
REVIEW JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI 4
Judul Pengetahuan kesehatan reproduksi pada lansia dan gangguan yang menyertainya.
Nama Jurnal Jurnal kesehatan
Volume dan Halaman Vol. 4 no 1 ISSN 2614-1000 eISSN 2613-9383 Tahun 2020 Penulis 1. Mika Mediawati 2. Arika indah S LatarBelakang Menopause merupakan suatu fase dimana berhentinya siklus menstruasi atau haid pada wanita karenapengaruh usia dan perubahan hormone yakni perubahan produksi hormone esterogen yang dihasilkan oleh ovarium. Wanita mengalami menopause biasanya pada saat usia 50an tahun atau kurang. TujuanPenelitian Untuk meningkatkan pengetahuan tentang menopause,dan mengurangi gejala resiko penyakit degenerasi yang dialami oleh perempuan. SubjekPenelitian 36 peserta wanita MetodePenelitian Melakukan kegiatan penyuluhan dan melakukan kegiatan senam bersama dan pemeriksaan kesehatan gratis. Hasil Penelitian Seluruh peserta mendapatkan kuesioner pre test,dan semua peserta menjawab pertanyaan dengan benar. Kesimpulan Terdapat peningkatan pengetahuan peserta setelah pemberian materi tentang menopause. Saran Kegiatan penyuluhan tentang menopause hendaknya tidak hanya dilakukan sekali saja, akan tetapi perlu adanya refreshment untuk meningkatkan kembali tidak hanya sebatas pengetahuan saja tetapi sampai ibu menopause,mampu mengatasi masalah- masalah yang muncul yang menyertai masa menopause. Daftar Pustaka Mulyani,S.2013 Menopause akhir Siklus Menstruasi pada Wanita di usia pertengahan. Yogyakarta : Nuha medika REVIEW JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI 5
Judul Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia
Nama Jurnal Jurnal kesehatan Volume dan Halaman 2 no 2 e-ISSN : 2685-7154 Tahun 2020 Penulis 1. Brenda Sophia 2. Mori agustina br parangin angin LatarBelakang Dukungan dari keluarga menjadi unsur penting untuk memotivasi lansia,meningkatkan rasa percaya diri,mendampingi lansia dalam memenuhi kebutuhan mereka dan menghadapi masalah. TujuanPenelitian Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kualitas hidup lansia. SubjekPenelitian Responden penelitian berjumlah 32orang, laki-laki dan perempuan yang telah berusia 60 tahun atau lebih serta mampu berkomunikasi dengan baik dan mampu mengisi kuesioner mandiri. MetodePenelitian Menggunakan kuesioner FFS (family Support Scale) for elderly people untuk mengukur dukungan keluarga dan untuk mengukur kualitas hidup menggunakan WHOQOL-BREF Hasil Penelitian Memiliki dukungan keluarga yang buruk namun memiliki kualitas hidup yang baik Kesimpulan Tidak terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap kualitas hidup lansia. Lansia dapat mempunyai kualitas hidup yang baik meskipun kurang mendapat dukungan dari keluarga. Saran Peneliti agar penelitian selanjutnya dapat membahas berbagai factor dimensi kualitas hidup lansia untuk dapat mengetahui dengan jelas dimensi yang paling berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia. Daftar Pustaka 1. BPS, kota Bogor.(2019), KOTA BOGOR DALAM ANGKA Bogor Municipallity in figures 2019 (Badan Pusat Statistic Kota Bogor (ed). 2. Purwaningtyas R.yulia & Prayidno,S H (2018), Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Lansia.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis