NIM/Kelas : F0320057/C
Prodi : S1 Akuntansi
A. SUMMARY
Kemudahan dan anonimitas informasi yang sekarang dikomunikasikan, disalin, dan
dimanipulasi dalam sistem informasi menimbulkan tantangan baru terhadap perlindungan
privasi dan kekayaan intelektual. Penyimpanan data kontemporer dan teknologi analisis data
memungkinkan perusahaan dengan mudah mengumpulkan data pribadi tentang individu dari
berbagai sumber dan menganalisis data ini untuk membuat profil elektronik terperinci
tentang individu dan perilaku mereka
Masalah etika, sosial, dan politik utama yang diangkat oleh sistem informasi berpusat
pada hak dan kewajiban informasi, hak dan kewajiban milik, akuntabilitas dan kontrol,
kualitas sistem, dan kualitas hidup. Enam prinsip etika untuk menilai perilaku,diantaranya
aturan emas, imperatif kategoris Immanuel Kant, aturan perubahan Descartes, prinsip
utilitarian, prinsip penghindaran risiko, dan aturan etika di mana prinsip ini harus digunakan
dalam analisis etika.
Meskipun sistem komputer telah menjadi sumber efisiensi dan kekayaan, namun
memiliki beberapa dampak negatif, seperti gangguan dan kerugian bisnis, meningkatnya
pengangguran, adanya kesenjangan sosial ekonomi, dan terjadinya kejahatan dan
penyalahgunaan komputer.
B. CASE
1. Factual Summary
Ada seorang karyawan divisi IT yang ditugaskan untuk memperbaiki permasalahan
atau error yang terjadi dialami karyawan divisi lain, yaitu memperbaiki error pada
aplikasi system perusahaan dan error dalam mengakses email kantor. Namun dalam
perjalanan waktu, Karyawan divisi IT tersebut menggunakan hak akses dan
kemampuan serta pengetahuan IT yang dimilikinya untuk mengakses komputer
karyawan lain untuk dapat melihat semua isi email, conversation history dan memeriksa
isi atau file komputer karyawan tersebut.
2. Problem Statement
Karyawan divisi IT ditugaskan untuk memperbaiki error pada aplikasi sistem
perusahaan dan akses email kantor. Namun, ia menyalahgunakan hak akses dan
kemampuannya untuk mengakses email pribadi, conversation history, dan komputer
karyawan lain.
3. Analysis of Problem
Dalam kasus tersebut karyawan divisi IT telah melanggar kode etik berupa
pelanggaran tanggung jawab dan penyalahgunaan profesi karena tidak melakukan
pekerjaannya sesuai dengan yang diamanatkan serta melanggar hak privasi seorang
karyawan dengan mengakses email pribadi dan conversation historynya.
4. Solution
a) Karyawan divisi IT yang melakukan pelanggaran harus meminta maaf kepada pihak
pihak yang telah dirugikan, yaitu kepada karyawan yang telah dilanggar hak
privasinya dan kepada manajemen perusahaan karena telah melakukan tindakan yang
melanggar kode etik perusahaan.
b) Manajemen perusahaan perlu bertindak tegas memberikan hukuman atau teguran
yang sesuai dengan tindak pelanggaran yang telah dilakukan agar tidak terjadi
kembali pelanggaran yang sama dan sebagai peringatan bagi karyawan lain.
5. Recommended
a) Manajemen perusahaan perlu meningkatkan pengawasan keamanan sistem informasi
dan privasi karyawannya, salah satunya dengan menerapkan opsi Don’t Track pada
aplikasi sistem perusahaan di mana tidak diizinkan mengakses informasi pribadi
tanpa persetujuan pemilik sebelumnya. Selain itu, perusahaan dapat menerapkan
personal security dan network security yang memfokuskan pada keamanan personal
dan pengamanan peralatan jaringan ataupun data organisasi.
b) Perusahaan perlu memberikan sosialisasi mengenai pentingnya penegakan hak privasi
dan hukuman yang akan didapat apabila dilanggar, selain karena menyangkut kode
etik perusahaan tetapi juga adanya peraturan yang mengikat, yaitu Undang-Undang
ITE.
6. Implementation
Dengan menerapkan opsi don’t track pada aplikasi perusahaan, personal security, dan
network security serta peningkatan pengawasan dalam menggunakan teknologi sistem
informasi, perusahaan dapat meminimalisasi terjadinya pelanggaran kode etik perusahaan
dan privasi karyawannya, seperti kasus di atas.
2. Definisikan konflik atau dilemanya dan identifikasi nilai-nilai luhur yang terlibat
Hal ini menimbulkan konflik bahwa karyawan divisi IT tersebut telah melanggar kode etik
seorang profesional teknologi informasi dan melanggar hak privasi orang lain. Dalam kasus ini
telah terjadi pelanggaran tanggung jawab profesi karena tidak melakukan pekerjaannya sesuai
dengan yang diamanatkan dan telah melanggar prinsip integritas.
Physical security adalah keamanan informasi yang menfokuskan pada strategi untuk
mengamankan individu / anggota organisasi dan tempat kerja dari bencana alam,
kebakaran, dll. Physical security memfokuskan pada aset fisik dari suatu informasi.
Personal security adalah keamanan informasi yang memfokuskan pada keamanan
personal, berhubungan dengan keamanan physical security
Operation security adalah keamanan informasi yang membahas mengenai strategi suatu
organisasi, agar organisasi tersebut dapat mengamankan kemampuan organisasi untuk
berjalan tanpa ada gangguan.
Communication Security adalah keamanan informasi bertujuan mengamankan media
komunikasi dan memanfaatkan media tersebut untuk mencapai tujuan organisasi
Network Security adalah keamanan informasi yang memfokuskan pada pengamanan
peralatan jaringan ataupun data organisasi.
https://yohanapremavari.blogspot.com/2017/03/isu-sosial-dan-etika-dalam-sistem.html
1. Bagaimana cara perusahaan mengelola sistem informasi yang ada agar tidak
disalahgunakan baik itu oleh manajer itu sendiri maupun karyawan?
2. Apabila perusahaan sedang dihadapkan pada suatu masalah terkait informasi pribadi atau
hak privasi pelanggan. Upaya apa yang akan manajer perusahaan itu lakukan apakah
tetap mengakses privasi pelanggan untuk memudahkan target pengiklanan atau tetap
melindungi privasi pelanggan itu?
3. Adanya teknologi internet dan perusahaan digital yang mengumpulkan,
mengintegritaskan, dan mendistribusikan data pribadi pelanggan, seperti ChoicePoint,
memungkinkan perusahaan lain membeli informasi pribadi pelanggan yang relevan dari
platform atau perusahaan digital tersebut untuk membantu mereka dalam menargetkan
pemasaran produk yang akan mereka jual. Apakah itu termasuk melanggar kode etik
perusahaan dan hak privasi pelanggan atau tidak?
Teknologi internet dan perusahaan digital membuatnya lebih mudah dari sebelumnya
untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, dan mendistribusikan informasi.
ChoicePoint mengumpulkan data dari catatan polisi, kriminal, dan kendaraan
bermotor, riwayat kredit dan pekerjaan, alamat saat ini dan sebelumnya, lisensi
profesional, dan klaim asuransi untuk mengumpulkan dan memelihara berkas elektronik
di hampir setiap orang dewasa di Amerika Serikat. Perusahaan menjual informasi pribadi
ini ke bisnis dan lembaga pemerintah. Permintaan akan data pribadi sangat besar
sehingga bisnis pialang data seperti ChoicePoint berkembang pesat.