Penghuni Surga
Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Iyadh Ibnu Himar diceritakan
bahwa Nabi SAW bersabda, “Penghuni surga itu terdiri dari tiga golongan
yang dijamin menjadi ahli surga. (Pertama), penguasa yang adil lagi
disenangi. (Kedua), orang yang mengasihi lagi lembut kepada sanak keluarga
dan setiap muslim. (Ketiga), orang miskin yang menjaga kehormatan dirinya
sedang ia mempunyai keluarga” (HR. Muslim). Allah SWT berfirman, “Itulah
surga yang dikaruniakan untuk kalian, disebabkan amal saleh kalian dahulu di
dunia” (QS. al-Zukhruf/43: 72).
Penguasa yang suka berdusta juga akan didiamkan Allah pada hari kiamat.
Nabi SAW bersabda, “Tiga orang yang Allah tidak suka berbicara dengan
mereka pada hari kiamat kelak. (Dia) tidak sudi memandang muka mereka,
(Dia juga) tidak akan membersihkan mereka dari dosa (dan noda). Dan bagi
mereka disiapkan siksa yang sangat pedih. (Mereka adalah) orangtua yang
berzina, penguasa yang suka berdusta, dan fakir miskin yang takabur” (HR.
Muslim). Jadi, “Siapapun pemimpin yang menipu rakyatnya, maka tempatnya
di neraka” (HR. Ahmad).
Nabi SAW bersabda, “Akan ada setelahku para pemimpin yang berdusta.
Barangsiapa masuk pada mereka lalu membenarkan kebohongan mereka
dan mendukung kezaliman mereka maka dia bukan dari golonganku dan aku
bukan dari golongannya, dan dia tidak bisa mendatangi telagaku.
Barangsiapa yang tidak masuk pada mereka itu, dan tidak membenarkan
kebohongan mereka, dan tidak mendukung kezaliman mereka, maka dia
adalah bagian dari golonganku, dan aku dari golongannya, dan ia akan
mendatangi telagaku” (HR.Ahmad).
Jadi, kasih sayang itu harus ditebar kepada siapa saja termasuk kepada
binatang sekalipun. Diceritakan, “Seseorang berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku
menyembelih seekor kambing lantas aku menyayanginya ‘. Rasulullah
bersabda, ‘Bahkan seekor kambing jika engkau menyayanginya maka Allah
akan menyayangimu’. Rasulullah mengucapkannya dua kali” (HR. Bukhari).
“Barangsiapa yang menyayangi meskipun seekor sembelihan, maka Allah
akan menyayanginya pada hari kiamat” (HR. Bukhari).
Ada berita gembira untuk orang yang lemah (miskin) dari Nabi SAW, “Maukah
kuberitahu pada kalian siapakah ahli surga itu? Mereka itu adalah setiap
orang yang lemah dan dianggap lemah oleh para manusia, tetapi jika ia
bersumpah atas nama Allah, pastilah Allah mengabulkan apa yang
disumpahkannya. Maukah kuberitahu pada kalian siapakah ahli neraka itu?
Mereka itu adalah setiap orang yang keras, kikir dan gemar mengumpulkan
harta lagi sombong” ((HR. Bukhari).
Tak hanya itu, orang miskin akan lebih dahulu 500 tahun masuk surga
ketimbang orang kaya. Nabi SAW bersabda, “Orang beriman yang miskin
akan masuk surga sebelum orang-orang kaya yaitu lebih dulu setengah hari
yang sama dengan 500 tahun” (HR. Ibnu Majah). Dalam al-Qur’an, Allah
menginformasikan bahwa setengah hari di akhirat sama dengan 500 tahun di
dunia, “Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun
menurut perhitunganmu” (QS. al-Hajj/22: 47). (mar)