Anda di halaman 1dari 2

SOMBONG & UJUB

Sombong : sifat yang timbul dalam jiwa seseorang dengan tujuan agar dapat dilihat oleh orang lain
dan segala bentuk kesombongan tampak dari perbuatannya secara lahiriah.
Ujub : seseorang yang menyombongkan diri secara batiniah karena ilmu atau perbuatan dan tidak
menyadari (bahkan menghiraukan) bahwa nikmat yang didapatnya adalah karunia dari Allah Swt

Artinya: “Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan
janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang
sombong dan membanggakan diri.” (QS. Luqman, [31], 18)

“Demikianlah Allah mengunci hati setiap orang yang sombong lagi sewenang-wenang.”
(QS. al-Mukmin [40], 35)

Rasulullah Saw bersabda, “Tidak akan masuk surga barang siapa yang di dalam hatinya terdapat sifat
sombong, walaupun sebiji sawi.”

Dalam Hadits Qudsi, Allah Swt berfirman: “Kesombongan adalah pakaian-Ku. Keagungan adalah
kain-Ku. Barangsiapa yang menandingi-Ku pada salah satu dari keduanya, niscaya Aku akan
melemparnya ke api neraka.”

Orang yang sombong akan ilmu atau amalnya, tidak sadar bahwa nikmat yang didapatnya adalah
murni karunia Allah Swt. Dalam hal inilah Haris al-Muhasibi mengingatkan bahwa semua amal baik
yang dilakukan seseorang tidak lain adalah kumpulan nikmat yang Allah berikan kepada orang
tersebut secara berulang-ulang.

Dalam As-Suluk al-Ijtima’i dijelaskan tentang macammacam al-kibr atau sombong. Sifat al-kibr
terbagi menjadi tiga bagian :
1. Sombong kepada Allah Swt. Ini merupakan al-kibr paling buruk dan tercela (Fir’aun X Allah)
2. Sombong kepada para Rasul. Tingkatan ini juga sangat buruk (Fir’aun X Musa)
Artinya: “Apakah (patut) kami percaya kepada dua orang manusia seperti kita (juga), padahal
kaum mereka (Bani Israil) adalah orang-orang yang menghambakan diri kepada kita?” (QS.
alMukminun [23], 47).
3. Sombong kepada orang lain (iblis X Adam)

Penyakit hati ini secara garis besar terbagi menjadi dua jenis :
1. Ujub terhadap diri (al-nafs)
2. Ujub terhadap pendapat atau pikirannya sendiri (ra’yihi)
Akibat berlaku sombong dan ujub

1. Dimasukkan ke dalam neraka

Begitu menyedihkannya nasib orang-orang yang di dalam dirinya terdapat rasa sombong dan ujub.
Tak lain dan tak bukan, bahwa Allah Swt. Akan memasukkan mereka ke dalam api neraka yang
menyala-nyala. Naudzubillah.

Haritsah bin Wahab ra. Berkata, “Aku mendengar Rasulullah Saw. Bersabda: ‘Maukah kalian aku
beritahu siapa penghuni neraka itu? (Yaitu) setiap orang yang kejam, rakus, dan sombong.”
(Muttafaqun ‘alaih)
Abdullah bin Mas’ud ra. Meriwayatkan dari Nabi Saw., beliau bersabda, “Tidak akan masuk surga
orang yang di dalam hatinya ada sifat sombong seberat biji sawi.” Salah seorang sahabuat bertanya,
“Tetapi, orang itu senang kalau bajunya bagus dan sandalnya bagus?” Beliau menjawab,
“Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. Sombong ialah menolak kebenaran dan
meremehkan orang lain.” (H.R. Muslim)

Surga adalah tempat yang paling indah. Dimana keindahannya tidak bisa dibandingkan dengan
keindahan di dunia. Sayangnya, surga tidak diperuntukkan bagi orang-orang yang sombong.
Sebaliknya, surga Allah Swt. Ciptakan bagi mereka yang tidak mau menyombongkan diri dan tidak
suka membuat kerusakan di muka bumi.
“Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan
berbuat kerusakan di (muka) bumi, dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang
bertakwa.” (Q.S. Al-Qashash: 83)

2. Allah Swt. Tidak mau berbicara, menyucikan, dan melihat orang yang sombong

Abu Hurairah ra. Meriwayatkan, Rasulullah Saw. Bersabda, “Ada tiga golongan yang Allah tidak mau
berbicara kepada mereka pada hari kiamat, tidak mau menyucikan mereka, dan tidak mau melihat
mereka. Bagi mereka siksa yang pedih, yaitu: orangtua (telah menikah) yang berzina, penguasa yang
pendusta, dan orang miskin yang sombong.” (H.R. Muslim)

3. Orang sombong akan mendapatkan azab

Abu Hurairah ra. Meriwayatkan, Rasulullah Swa. Bersabda, “Ketika seorang lelaki berjalan dengan
mengenakan pakaian yang membuat takjub dirinya, ia menyisir rapi-rapi rambutnya, berlagak
sombong saat berjalan, tiba-tiba saja Allah membenamkannya. Terbenamlah ia ke dalam bumi
hingga hari kiamat.” (Muttafaqun ‘alaih)

Anda mungkin juga menyukai