Anda di halaman 1dari 24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Sistem Kendali

Suatu sistem pengontrolan memiliki tujuan utama yaitu untuk

mendapatkan Optimalisasi dimana hal ini dapat diperoleh berdasarkan fungsi

dari pada sistem control itu sendiri, yaitu : Pengukuran (Measurement),

Membandingkan (Comparing), Pencatatan (Recording), perhitungan

(Computation) dan Perbaikan (Correction).

Dalam sistem pengendalian mengenali adanya sistem pengendalian

loop terbuka (Open Loop Control Sytem) dan Sistem Pengendali Loop

Tertutup (Close loop Control System).

1. Sitem Kontrol loop Terbuka

Menurut Ogata (1995 :6), Sistem control yang keluarannya tidak

mempengaruhi aksi pengontrolannya disebut sitem kontrol loop terbuka.

Karakteristik dari sistem kontrol loop terbuka adalah keluarannya tidak

dibandingkan dengan masukan, oleh karena itu tingkat ketelitian sistem

kontrol ini bergantung pada kalibrasi. Diagram blok pada gambar 1

memberikan gambaran proses sistem kontrol terbuka.

Masukan Keluaran

Kontroler Proses

Gambar 1. Diagram Blok Sitem Kontrol terbuka

(Sumber : Ogata, 1995:7)

5
6

Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan sistem kontrol

terbuka seperti pada penyetelan suara radio, televisi, pengaturan cahaya

layar televisi, pengaturan air melalui kran, pengaturan kecepatan

kendaraan, dan lain-lain. Sistem kontrol loop terbuka ini memang lebih

sederhana, murah, dan mudah dalam desainnya, akan tetapi akan menjadi

tidak stabil dan sering kali memiliki tingkat kesalahan yang besar bila

diberikan gangguan dari luar.

2. Sitem Kontrol Loop Tertutup

Menurut Ogata (1995: 4), Sistem kontrol loop tertutup adalah

sebuah sistem kontrol dimana pada aksi pengontrolannya dapat

dipengaruhi oleh sinyal keluarannya. Sehingga dapat dikatakan sistem

kontrol loop tertutup adalah sistem kontrol berumpan balik. Sinyal

kesalahan penggerak (dapat berupa sinyal keluaran atau suatu fungsi sinyal

keluaran dan turunannya) diumpankan ke kontroler/mikrokontroler dengan

tujuan untuk memperkecil kesalahan dan membuat supaya keluaran

mendekati harga yang diinginkan. Gambar 2 menunjukan hubungan

masukan-keluaran dari sistem kontrol loop tertutup.

Masukan Keluaran
Kontroler Proses

Umpan Balik

Gambar 2. Diagram Blok Sistem Kontrol Tertutup

(Sumber : Ogata, 1995:4)


7

Sistem kontrol loop tertutup dapat juga dikatakan sistem

pengontrolan secara otomatis banyak ditemukan dalam proses industri,

pengendalian pesawat, pembangkit listrik dan lain-lain. Jika dibandingkan

dengan sistem kontrol loop terbuka, sistem kontrol loop tertutup memang

lebih kompleks, mahal, dan sulit dalam desain. Tetapi tingkat

kestabilannya yang relative konstan dan tingkat kesalahannya yang kecil

bila terdapat gangguan dari luar, membuat sistem kontrol ini lebih banyak

menjadi pilihan para perancang sistem kontrol.

Gambar 3. Sistem Kontrol Secara Lengkap

Sumber : (Ogata 2002:21)

Dibandingkan dengan sistem kontrol loop terbuka, sistem kontrol

loop tertutup memang lebih rumit, mahal, dan sulit dalam desain. Tetapi

tingkat kestabilannya yang relatif konstan dan tingkat kesalahannya yang

kecil bila terdapat gangguan dari luar, membuat sistem kontrol ini lebih

banyak menjadi pilihan para perancang sistem kontrol. berikut bagian-

bagian pada diagram blok sistem control tertutup:


8

a. Reference input (masukan referensi, r), yaitu sinyal referensi patokan

pada sistem kontrol

b. Actuating signal (sinyal eror, e), yaitu selesih antara sinyal acuan (r)

dan sinyal b.

c. Control element (elemen kontrol) yaitu elemen yang yang berguna

untuk memproses eror yang terjadi dan setelah harga harga eror

tersebut dimasukan melalui elemen pengontrol.

d. Variabel termanipulasi (manipulated variable), yaitu sinyal yang

dihasilkan oleh control elemen yang berguna sebagai sinyal pengontrol

tanpa adanya gangguan.

e. Proses/plant, yaitu objek fisik yang dikontrol, seperti proses mekanik,

elektrik, hidraulik maupun gabungan dari beberapa proses.

f. Gangguan (disturbance), yaitu sinyal yang tidak diharapkan yang

menghambat tercapainya tujuan proses, gangguan biasanya akan

mengakibatkan harga harga keluaran berbeda dengan masukannya,

gangguan ini umumnya disebabkan oleh perubahan load (beban) pada

sistem, contohnya adanya perubahan kondisi lingkungan ser, adanya

getaran ataupun lainnya.

g. Controlled output ( keluaran output , c), yaitu respon sistem kontrol ,

harga yang dipertahankan bagi variable yang dikontrol, dan harga yang

yang ditunjukan oleh pencatat


9

h. Feedback path, yaitu jalur umpan balik yang menghubungkan keluaran

yang dikontrol (output) melalui feedback elemen dan selanjutnya

dibandingkan dengan input.

i. Feedback element, yaitu bagian dari sistem yang mengukur keluaran

yang dikontrol dan kemudian mengubahnya menjadi sinyal

feedback(umpan balik)

Forward path, yaitu jalur maju atau bagian sistem tanpa feedback

(umpan balik).

B. Marka Jalan

Menurut Erwin kusnandar ( 2016:3) “ Marka jalan secara definisi, adalah

tanda-tanda bisa berupa garis, simbol, atau tulisan yang mempunyai fungsi

untuk mengatur, memperingatkan, dan memandu lalu lintas lalu lintas”. Marka

jalan terletak menempel di atas permukaan perkerasan jalan bertujuan untuk

meningkatkan keselamatan lalu lintas dan kelancaran lalu lintas, itu ditunjukan

untuk menunjukan:

1. Arah lalu lintas

2. Jalur dan lajur lalu lintas

3. Zona larangan lewat

4. Bag ian jalan yang bisa dilalui

5. Garis melintang di persimpangan untuk berhenti kendaraan

6. Tempat menyeberang pejalan kaki

7. Tempat manuver tertentu untuk eksekusi

8. jalur sepeda
10

Keseragaman arti dari tanda-tanda marka jalan merupakan faktor

penting dalam meminimalkan keraguan dan ketidak pastian tentang maknanya

bagi pengguna jalan, upaya untuk membakukan tanda-tanda tersebut terus

dilakukan sesuai kebutuhan lalu lintas dan teknologi, ini karena pengguna

jalan bisa berasal dari berbagai daerah bahkan negara. Namun, negara dan

daerah masih ada dalam menentukan tanda-tanda permukaan jalan dengan

cara yang berbeda. Marka jalan dalam menyampaikan informasi kepada

pengguna jalan lebih mungkin dibandingkan dengan rambu, karena marka

jalan memiliki keuntungan yang bisa dilihat sepanjang pe~alanan.

Ada berbagai jenis bentuk marka jalan, yaitu; marka garis memanjang

(longitudinaf), marka garis melintang (transversa(), marka lambang (tanda-

tanda), marka objek, dan marka tandatanda khusus untuk memperingatkan

pengemudi tentang lokasi daerah berbahaya. Marka jalan sebagai alat

informasi untuk membimbing dan mengontrol lalu lintas bagi pengemudi dan

pejalan kaki. Dimana pengguna jalan tersebut, lajur mana yang bisa

digunakan, kapan melewati kendaraan lain atau pindah lajur, dan dimana

harus berhenti saat ada tanda-tanda dan sinyal lalu lintas.

1. Marka membujur Garis Utuh

Marka membujur garis utuh ditempatkan sepanjang arah lalu lintas

terletak di permukaan perkerasan jalan, dengan tujuan untuk menunjukkan

kepada pengemudi, tentang posisi yang tepat untuk bergeraknya lalu lintas

kendaraan di jalan, seperti ditunjukkan pada Gambar Marka tersebut

disediakan untuk memisahkan arus lalu lintas ke arah yang sama dan tidak
11

boleh dilalui oleh lalu lintas kendaraan untuk berpindah lajur/jalur. Warna

dominan dari marka tersebut, adalah putih. Wama kuning digunakan untuk

memisahkan arus lalu lintas berlawanan arah dan juga untuk batas

tepi/bahu dalam jalan.

Gambar 4. Marka Jalan membujur karis utuh

2. Marka membujur garis putus-putus

Marka membujur garis putus-putus ditempatkan sepanjang arah

lalu lintas di permukaan perkerasan jalan, dengan tujuan untuk

menunjukkan kepada peng emudi, tentang posisi yang tepat untuk

bergeraknya lalu lintas kendaraan di jalan, seperti ditunjukkan pada

Gambar 2. Marka tersebut disediakan untuk memisahkan arus lalu lintas

ke arah yang sama, tetapi masih dibolehkan untuk dilalui lalu lintas

kendaraan (pindah lajur). Warna yang dominan adalah putih.

Gambar 5. Marka Jalan membujur garis putus putus

C. Komponen Perangkat Keras


12

1. Sensor Ultrasonik

Sensor adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi

gejala – gejala atau sinyal – sinyal yang berasal dari perubahan suatu

energiseperti energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi,

energimekanik dan sebagainya (Sudaryono. 2016:7 ). Suatu peralatan yang

memberitahukan kepadasistem kontrol tentang apa yang sebenarnya terjadi

dinamakan sensor atau juga dikenal sebagai transduser.

Menurut Suryono (2018:93) Gelombang ultrasonik merupakan

gelombang mekanik yang frekuensinya berada di atas spektrum

gelombang suara sehingga tidak dapat didengar oleh manusia. Gelombang

ultrasonik memiliki spektrum frekuensi di atas 20 KHz. Batas atas dari

gelombang ultrasonik tidak pasti, beberapa literatur menyebutkan batas

atasnya hingga 20 MHz. Daerah kerja gelobang ultrasonik sangat

berkaitan dengan media yang dilaluinya. Di media udara (misalnya untuk

pengukuran jarak ultrasonik) frekuensi yang digunakan sekitar 40 KHz (di

media cair misalnya pada Sound Navigation and Ranging (SONAR)) pada

frekuensi sekitar 500 KHz sedangkan pada medium padat (misalnya untuk

uji tak-merusak dan ultrasonografi (USG)) berada di daerah sekitar 1-10

MHz. Secara elektronik, gelombang ultrasonik dibangkitkan oleh material

kristal piezoelektrik. Kristal tersebut dapat membangkitkan gelombang

dengan mengubah osilasi listrik menjadi gelobang utrasonik dan

sebaliknya mengubah gelombang ultrasonik menjadi sinyal listrik.


13

Sensor ini secara umum memancarkan gelombang suara ultrasonik

menuju suatu target yang memantulkan balik gelombang kearah sensor.

Kemudian sistem mengukur waktu yang diperlukan untuk pemancaran

gelombang sampai kembali ke sensor dan menghitung jarak target dengan

menggunakan kecepatan suara dalam medium, sensor ini dapat mengukur

jarak antara 2 cm sampai 450 cm. Sensor ultrasonik terdiri dari 4 pin,

bentuk fisik dan spesifikasi sensor seperti yang pada gambar

(a) (b)

Gambar 6. Sistem sensor jarak ultrasonik di udara (a) model double

element dan (b) single element

Kedua sistem sensor jarak ultrasonik tersebut memiliki kesamaan

fungsi dari ke-4 pin-nya yaitu:

a. Pin VCC : Pin yang berfungsi untuk pencatudaya rangkaian positif DC

5 Volt.

b. GND : Pin yang berfungsi untuk pencatu daya negative rangkaian.

c. Trigger : Pin yang berfungsi untuk masukan picuan berupa pulsa untuk

menghasilkan gelombang ultrasonik.


14

d. Echo : Pin untuk membaca sinyal keluaran sebagai indicator pantulan

ultrasonik dimana lebar pulsa pada echo menunjukkan nilai time-of-

flight dari sensor tersebut.

Gambar merupakan diagram pewaktuan dari sensor jarak

ultrasonik. Pada sistem sensor diperlukan picuan minimal 10 μs untuk

menghasilkan burst ultrasonik kemudian dipancarkan melalui transmitter.

Selanjutnya burs diterima oleh receiver dan diolah menggunakan

pengondisian sinyal dengan keluaran berupa lebar pulsa yang sebanding

dengan jarak yang diukur. Lebar pulsa tersebut merupakan nilai dari time-

of-flight (tof) dengan kisaran 100 μs – 25 ms. Obyek di depan sensor yang

memiliki nilai tof kurang dari 100 μs tidak terbaca oleh sensor tersebut.

Begitu pula untuk jarak obyek yang jauh yang menghasilkan nilai tof lebih

dari 25 ms. Untuk menghindari looping program yang tidak berakhir pada

pembacaan tof dari echo maka sistem sensor ini memberikan pulsa setelah

30 ms. Hal ini sangat berguna sebagai penandaan bahwa tidak ada obyek

di depan sensor atau gagal melakukan pembacaan jarak sehingga

pembacaan segera diulangi lagi.


15

Gambar 7. Diagram pewaktuan sistem sensor jarak ultrasonic

Jika gelombang ultrasonik berjalan melaui sebuah medium, Secara

matematis besarnya jarak dapat dihitung sebagai berikut:

s = v.t/2

dimana :

s = jarak (m)

v = kecepatan gelombang suara yaitu 344 m/s

t = waktu tempuh (s)

2. Arduino UNO

Arduino Uno adalah sebuah kit elektronik open soerce yang di

rancang khusus untuk memudahkan bagi para seniman desainer dan

siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek atau mengembangkan

perangkat elektronik yang dapat berinteraksi dengan bermacam-macam

sensor dan pengendali. Arduino Uno merupakan sebuah board

mikrokontroler yang di control penuh oleh ATmega328. Seperti yang di

tunjukkan pada gambar di bawah Arduino Uno mempunyai 14 pin digital

input/output (6 di antaranya dapat di gunakan sebagai output PWM ), 6

input analog, sebuah osilator kristal 16MHz, sebuah koneksi USB, sebuah

power jack, sebuah ICSP header, dan sebuah tobol reset. Arduino Uno

memuat semua yang di butuhkan untuk menunjang mikrokontroler, mudah

menghubungkannya ke sebuah komputer dengan sebuah kabel USB atau

mensuplainya dengan sebuah adaptor AC dan DC atau menggunakan

baterai untuk memulainya.


16

Gambar 8. Board Arduino Uno

Sumber: https://tutorkeren.com/gambar/gambar-33-arduino-uno-r3-

development-boardjpg

Arduino Uno pada alat ini berfungsi sebagai pemroses semua input

dari modul sensor magnet, sensor getar, modul bluetooth dan menproeses

input menghasilkan output seperti suara dari buzzer dan pengontrolan

relay.

Spesifikasi Arduino Uno :

a. Mikrokontroler ATMega 328.

b. Catu daya 5V.

c. Tegangan input (rekomendasi) 7 – 12V.

d. Tegangan input (batasan) 6 – 20V.

e. Pin I/O Digital 14 (dengan 6 PMW output).

f. Pin Input Analog 6.

g. Arus DC per Pin I/O 40 mA.


17

h. Flash Memory 32 KB (ATmega328) dimana 0.5 KB digunakan oleh

bootloader.

i. SRAM 2KB (ATmega328).

j. EEPROM 1KB (ATmega328).

k. Clock Speed 16 MHz.

3. Motor DC

Aktuator merupakan peralatan mekanis untuk menggerakkan

sebuah sistem yang biasa digunakan sebagai proses lanjutan dari keluaran

suatu proses olah data yang dihasilkan oleh suatu sensor atau kontroller

(Imran Oktariawan dkk. 2013:20). Aktuator bekerja berlawanan dengan

prinsip kerja sensor, yang mana jika sensor bekerja mengubah energi non-

listrik menjadi listrik sedangkan aktuator bekerja sebaliknya yaitu

mengubah energi listrik menjadi non-listrik seperti energi mekanik yang

dihasilkan oleh motor listrik.

a. Motor Arus Searah (Motor DC)

Menurut Mochamad Fajar Wicaksono dan Hidayat (2017: 141)

Motor arus searah (Dirrect Current atau biasa disingkat dengan DC)

bekerja berdasarkan prinsip induksi magnetik. Berdasarkan bentuk

fisiknya motor arus searah secara umum terdiri atas bagian yang diam

dan bagian yang berputar. Pada bagian yang diam (stator) merupakan

tempat diletakkannya kumparan medan yang berfungsi untuk

menghasilkan fluksi magnet sedangkan pada bagian yang berputar

(rotor) ditempati oleh rangkaian jangkar seperti kumparan jangkar,


18

komutator dan sikat. Bentuk dan kontruksi dari motor DC ditunjukkan

pada gambar 9 berikut:

Gambar 9. Fisik motor DC

Pada motor DC, arah putarannya tergantung dari arah aliran

arus, jadi untuk mengubah arah putaran motor, apakah itu searah jarum

jam (clockwise/CW) maupun berlawanan jarum jam (Couter

Clockwise/CCW) maka kita harus mengubah arah aliran arus pada

motor listrik denagn cara menukar posisi kutub baterai.

Dalam pengaplikasiannya, motor DC banyak digunakan

sebagai actuator atau penggerak dari sebuah mekanis ystem sehingga

akan mempersulit pekerjaan jika harus mengganti-ganti kutub sumber

tegangan secara manual, maka untuk mengatasi hal itu, sebuah motor

DC perlu dihubungkan pada sebuah driver khusus yang bekerja

dengan prinsip rangkaian H-Bridge. Rangkaian H-Bridge ini bisa kita

temukan pada modul driver motor dc L298N, modul ini menggunakan

ic 298 sebagai pengsaklarannya.

L298N adalah driver motor ganda yang bekerja dengan

prinsip rangkaian H-Bridge yang memungkinkan kontrol kecepatan

dan arah dua motor DC secara bersamaan. Modul ini dapat


19

menggerakkan motor DC yang memiliki tegangan antara 5 dan 35V,

dengan arus puncak hingga 2A.

Gambar 10. Modul Driver L298N

Spesifikasi dari driver motor ini bisa dilihat pada tabel 5 berikut ini :

Tabel 4. Spesifikasi Driver Motor L298N

No. Parameters Value


1 Tipe Dual H-Bridge
2 Chip kontrol ST L298N
3 Logic voltage 5V DC
4 Drive voltage 5-35V DC
5 Logical current 0mA - 36mA
6 Driving current 2A (MAX single bridge)
7 Temperatur -20 C – 135 C
8 Power maksimum 25W
9 Weight 30g
10 Dimentions 43 x 43 x 27mm
Sumber : L298N Datasheet

Pada IC L298 terdiri dari transistor-transistor logika (TTL)

dengan gerbang NAND yang berfungsi untuk memudahkan dalam

menentukan arah putaran suatu motor dc yang bekerja sesuai prnsip

rangkaian H-Bridge untuk mengatur putaran motor baik itu secara

Clockwise (CW) maupun Counterclockwise (CCW). Sirkuit H-Bridge

berisi empat elemen switching dengan motor di bagian tengah

membentuk konfigurasi mirip huruf H.


20

Gambar 11. Rangkaian H-Bridge

Pada rangkaian diatas, dengan mengaktifkan dua sakelar tertentu

pada saat yang sama kita dapat mengubah arah aliran arus, sehingga

mengubah arah putaran motor.

4. Motor Servo

Motor servo adalah sebuah perangkat atau aktuator putar (motor) yang

dirancang dengan sistem kontrol umpan balik loop tertutup (servo),

sehingga dapat di set-up atau di atur untuk menentukan dan memastikan

posisi sudut dari poros output motor. motor servo merupakan perangkat

yang terdiri dari motor DC, serangkaian gear, rangkaian kontrol dan

potensiometer. Serangkaian gear yang melekat pada poros motor DC akan

memperlambat putaran poros dan meningkatkan torsi motor servo,

sedangkan potensiometer dengan perubahan resistansinya saat motor

berputar berfungsi sebagai penentu batas posisi putaran poros motor

servo.Penggunaan sistem kontrol loop tertutup pada motor servo berguna

untuk mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo.

a. Prinsip kerja motor servo

Motor servo dikendalikan dengan memberikan sinyal modulasi

lebar pulsa (Pulse Wide Modulation / PWM) melalui kabel kontrol.


21

Lebar pulsa sinyal kontrol yang diberikan akan menentukan posisi

sudut putaran dari poros motor servo. Sebagai contoh, lebar pulsa

dengan waktu 1,5 ms (mili detik) akan memutar poros motor servo ke

posisi sudut 90⁰. Bila pulsa lebih pendek dari 1,5 ms maka akan

berputar ke arah posisi 0⁰ atau ke kiri (berlawanan dengan arah jarum

jam), sedangkan bila pulsa yang diberikan lebih lama dari 1,5 ms maka

poros motor servo akan berputar ke arah posisi 180⁰ atau ke kanan

(searah jarum jam).

Gambar 12. diagram Pulse

Ketika lebar pulsa kendali telah diberikan, maka poros motor

servo akan bergerak atau berputar ke posisi yang telah diperintahkan,

dan berhenti pada posisi tersebut dan akan tetap bertahan pada posisi

tersebut. Jika ada kekuatan eksternal yang mencoba memutar atau

mengubah posisi tersebut, maka motor servo akan mencoba menahan

atau melawan dengan besarnya kekuatan torsi yang dimilikinya (rating

torsi servo). Namun motor servo tidak akan mempertahankan

posisinya untuk selamanya, sinyal lebar pulsa kendali harus diulang


22

setiap 20 ms (mili detik) untuk menginstruksikan agar posisi poros

motor servo tetap bertahan pada posisinya.

Gambar 13. Motor Servo

D. Perangkat Lunak

Perangkat lunak (software) merupakan suatu komponen di dalam suatu

sistem data berupa program atau instruksi untuk mengontrol suatu sistem.

Perangkat lunak yang dibutuhkan pada sistem ini sebagai berikut :

1. Arduino IDE

Rita Dewi Risanty dan Lutfi Arianto (2014), Arduino IDE adalah

software yang disediakan di situs arduino.cc yang bertujuan sebagai

perangkat pengembang sketch yang digunakan sebagai program dipapan

Arduino atau yang selaras. Bentuk tampilan Arduino IDE pada Gambar

14.
23

Gambar 14. Tampilan IDE Arduino

Integreted Development Environment (IDE) berarti bentuk alat

pengembang program terintegrasi sehingga berbagai keperluan yang

disediakan dan dinyatakan dalam bentukan antarmuka berbasis menu,

dengan menggunakan Arduino IDE anda bisa menulis sketch, memeriksa

kesalahan atau tidak di sketch dan kemudian mengunggah sketch yang

sudah terkompilasi kepapan Arduino atau yang selaras. Fungsi aplikasi

Arduino IDE pada sistem ini adalah sebagai media untuk merancang dan

membuat program yang akan di masukkan ke mikrokontroler Mega 2560

2. Bahasa C/C++

Luh Joni Erawati Dewi (2010), bahasa pemrograman C/C++

merupakan bahasa pemrograman tinkat tinggi. Bahasa tingkat tinggi adalah

bahasa pemrograman yang berorientasi kepada bahasa manusia. Icon C/C++

pada Gambar 15.


24

Gambar 15. Icon Bahasa C dan Bahasa C++

Program dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman yang

mudah dipahami oleh manusia, biasanya menggunakan kata-kata bahasa

Inggris; misalnya IF untuk menyatakan jika dan AND untuk menyatakan

dan. C++ merupakan bahasa pemrograman yang memiliki sifat

pemrograman berorientasi objek. Untuk menyelesaikan masalah, C++

melakukan langkah pertama dengan menjelaskan Class-class yang

merupakan anak class yang dibuat sebelumnya sebagai abstraksi dari

object-object fisik, Class tersebut berisi keadaan object, anggota-

anggotanya dan kemampuan dari objectnya, Setelah beberapa Class dibuat

kemudian masalah dipecahkan dengan Class.

E. Flow chart

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah

dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong

programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih

kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain, dalam

pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu

masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
25

1. Pedoman-Pedoman Dalam Membuat Flowchart

Bila seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada

beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti :

a. Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke

kanan.

b. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan

definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.

c. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.

d. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan

deskripsi kata kerja,

e. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.

f. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus

ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong

aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada

flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan

danpercabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau

hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan

sistem.

g. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

2. Flowchart Program

Flowchart Program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang

bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya

dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau


26

prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi. Programmer menggunakan

flowchart program untuk menggambarkan urutan instruksi dari program

komputer. Analisis Sistem menggunakan flowchart program untuk

menggambarkan urutan tugas-tugas pekerjaan dalam suatu prosedur atau

operasi.

3. Simbol - Simbol Flowchart

Berikut ini adalah simbol - simbol grafis standart yang sering

digunakan dalam menyusun sebuah flowchart.

a. Simbol Arus (Flow Direction Symbol)

simbol yang termasuk kedalam ketegori ini digunakan sebagai simbol

penghubung. Beberapa simbol yang termasuk ke dalam kategori ini,

yaitu :
27

Gambar 16. Simbol Arus Flowchart

b. Simbol Proses (Processing Symbols)

Simbol proses digunakan untuk menyatakan simbol yang

berkaitan dengan serangkaian proses yang dilakukan. Berikut beberapa

simbol yang termasuk kedalam bagian proses, yaitu:

Gambar 17. Simbol Proses Flowchart

c. Simbol I/O (Input-Output)

Simbol yang termasuk kedalam bagian input-output berkaitan

dengan masukan dan keluaran. Berikut beberapa simbol yang termasuk,

yaitu :
28

Gambar 18. Simbol I/O (Input-Output)

Anda mungkin juga menyukai