Anda di halaman 1dari 39

ANGGIE (1) : DIPERKOSA DUA CLEANING SERVICE

Umur saya saat ini 23 tahun saya sudah 2 tahun menikah dengan suami saya mas Aries, saat ini
mas aries berumur 34 tahun, kami umur kami memang terpaut cukup jauh.. pernikahan kami
adalah pernikahan yang diatur. hmmm maksudnya dijodohkan.. tapi bukan berarti saya tidak
sayang terhadap mas Aries..dia orang yang sangat humoris.. kehidupan sex kami juga lumayan
bagus walau menurut saya dia sangat konservatif satu2nya kebiasaan yang rada tidak konservatif
adalah dia senang merekam adegan kami saat bercinta denagn menggunakan handycam walau
saya sering protes seba yang terlihat utuh hanya saya sedang dia hanya terlihat dari leher ke atas
(curang). Untuk sekedar gambaran saya sering membanggakan kulit saya yang sangat putih saya
mengunakan bra ber ukuran 34C Tinggi saya 155cm dan berat 44kg. Buah dada saya lumayan
membulat dengan puting berwarna kemerahan dan cukup panjang menonjol sebesar ruas pertama
kelingking saya, bentuk pantat saya padat namun tidak terlalu besar, saya tidak pernah merasa
memiliki wajah yang terlalu cantik walau banyak teman yang mengatakan saya pantas jadi
model. Ada teman saya yang sinis mengatakan kenapa saya dijodohkan dengannya, sebab dia
nggak laku hinggak berumur 32 tahun belum menikah sehinggak harus dijodohkan dengan saya
yang jauh lebih muda. Suatu pernyataan yang sama sekali tidak benar, kalau mas Aries mau pasti
banyak yang mau menikah dengannya selain pendidikannya lumayan tinggi, kaya, dia lumayan
ganteng dan orangnya baik serta humoris, tapi dia terlalu sibuk dengan sekoah nya lalu
dilanjutkan dengan kariernya. Dua tahun lalu pernikahan kami dipercepat karena mas Aries
harus bertugas di Korea dengan kontrak kerja selama 5 tahun. Jadilah kami menikah kemudian
berangkat ke Korea.

Di Korea kami tingal di sebuah kota Industri dan mas Aries adalah satu2nya tenaga ahli yang
berasal dari Indonesia. Namun kami tinggal di sebuah apartement di semacam komplek milik
perusahaan. Mas Aries sendiri sebagai tenaga ahli sering sekali pergi ke luar kota tempat kami
tinggal selama beberapa hari. Selain Apartement terdapat juga beberapa bangunan untuk mess
bagi karyawan dengan grade yang lebih rendah. Dan kebetulan banyak terdapat TKI yang
bekerja disana umumnya mereka bekerja sebagai cleaning service atau buruh pabrik di
perusahaan itu (nasib anak bangsa hihihi). Mungkin kalau kita tinggal di Indonesia kita kurang
perhatian dengan tetangga yang status kelasnya jauh dari kita, tetapi sebagai sesama perantau di
negri asing mas Aries sering sangat bersikap ramah ke para cleaning service dan buruh itu
dengan mengundang mereka main ke apartement kami yang walaupun sempit namun tetap jauh
lebih besar dari mess mereka. Yang paling sering datang adalah dua orang cleaning service
bernama mas Mantri dan mas Hari mas Mantri tubuhnya gempal tidak gendut namun lumayan
gemuk kulitnya hitam tampangnya nakal. sedang mas Hari hmmm nggak beda jauh sama Tukul
yang lagi populer di Indonesia, tapi orangnya sangat pendiam. Mas mantri menurut penilaian
saya sangat menyebalkan sebab sering menatap saya seolah2 serigala yang menatap seekor anak
kelinci saya suka bilang ke mas aries tapi kata dia biar aja mungkin karena kamu cantik dan istri
mas Mantri ditinggal di Indonesia. tetapi tetap saja saya suka risih dan tidak suka dengan tatapan
liar matanya.

Hari itu kembali mas Aries di tugaskan untuk melakukan kunjungan rutin selama seminggu
keluar kota meninggalkan saya sendirian di Apartement. Sebenarnya ini sangat menyiksa saya.
Bahasa korea saya sangat jelek dan tidak seperti di Indonesia yang masyarakatnya sok tau, di
Korea jika seseorang tidak benar2 fasih berbahasa Inggris maka dia tidak mau berbahasa inggris
(menyebalkan….). Selain itu saya tidak tahu harus kemana kalau tidak bersama mas Aries.
Apalagi hari itu hari sabtu dimana biasanya penghuni komplek itu rata2 pergi berakhir pekan
entah hanya ngobrol2 di pusat tongkrongan di pusat kota atau ketempat hiburan lain. Akhirnya
seperti setiap kali mas Aries pergi selama beberapa hari, saya hanya bisa berdiam diri di
Apartement. Namun hari itu setelah bosan menonton TV tiba2 terbersit di otak saya keinginan
untuk menonton adegan persetubuhan kami kembali yang telah di rekam oleh mas Aries. Setelah
saya mengambil dari tempatnya biasa disimpan (kami biasanya hanya menonton sekali setelah
itu disimpan begitu saja). Saya siap menyalakan CD nya…. tapi tiba2 ada rasa keinginan kuat
untuk menonton CD itu dalam keadaan … tanpa busana.. telanjang. Kemudian setengah berlari
karena diliputi perasaan yang aneh yang mengairahkan saya berlari ke kamar untuk melepaskan
semua pakain saya. Dan kemudian dalam keadaan bugil saya berjalan kembali keruang tamu
yang merangkap ruang keluarga dengan masih diliputi gairah yang aneh kemudian sebelum saya
menyalakn CD nya saya menyingkirkan semua benda yang dapat saya gunakan menutupi
ketelanjangan saya mulai dari taplak meja, bantalan kursi hingga majalah hanya menyisakan satu
buah bantal…entah kenapa itu saya lakukan. Akhirnya saya mulai menonton CD adegan cinta
kami, disitu mas aries tidak terlihat wajahnya namun saya terlihat jelas seluruhnya mungkin
karena mas Aries melakukan adegan itu sambil memegang kameranya. Saya begitu terangsang
hingga tangan saya tanpa sadar mulai memelintir2 puting saya dan mempermainkan itil saya.
Rasanya begitu nikmat eaouuuh… cairan vagina saya mulai banjir…

Tiba2 bel apartement saya berbunyi… saya begitu terkejut… saya segera bangkit dan mengintip
dari lubang pintu., saya lihat mas Mantri dan mas Hari didepan pintu. pikir saya mau apa sih
mereka bukannya mereka tahu kalau mas haris hari ini keluar kota. Saat itu tubuh saya dalam
keadaan bugil dan cairan vagina yang mengalir sedikit di sela sela paha.

Saya berusaha diam agar mereka pergi karena mengira saya tidak ada di tempat. Tapi mereka
tidak pergi2 bahkan terus menerus menekan bel sehingga ribut sekali didalam apartement bahkan
mereka mulai mengetuk2 pintu. Akhirnya saya membuka pintu sedikit dengan harapan mereka
tidak melihat ketelanjangan saya. Saya menjulurkan kepala saya dan menyembnyikan tubuh saya
dibalik pintu, “Pagi mba Aggie” sapa mereka…”Pagi mas Mantri, mas Hari ada perlu apa ya
pagi2, Mas Ariesnya sedang keluar kota…” jawab saya dengan harapan mereka segera pergi.
“Kami tahu kok mba.. kami mau ketemu mba Anggie saja buat ngobrol2″ jawab mas Mantri
sambil memandang aneh dan berusaha melihat kedalam, saya merasa risih dengan pandangan
matanya apa lagi kali ini saya dalam keadaan bugil saya takut dia tahu.” Jangan sekarang ya mas
Mantri saya sedang nggak bisa” jawab saya dengan harapan mereka segera pergi. “wah nggak ah
mba, saya tahu mba kesepian kalau lagi ditinggal mas Aries” jawabnya lagi”kita cuma mau
temenin ngobrol sambil bersenang2 sedikit”, ‘bersenang2′ dalam hati ku apa maksudnya… “lain
waktu aja deh mas saya lagi nggak sempat” jawab saya ketus mulai jengkel..sayapun hendak
menutup pintu, tapi alangkah kagetnya saya ketika mendapati pintu diganjal oleh kaki mas
Mantri “masa mba tega ngebiarin kita kedinginan diluar sini” kebetulan saat itu adalah akhir
musim gugur. Saya berusaha mendorong pintu itu sekuat tenaga sehingga tanpa sadar posisi
berdiri saya bergeser sehingga ketelanjangan saya langsung terlihat oleh mereka. “Wuihhh liat
rii, mba Anggie bugil… ” katanya setengah berteriak menyebabkan saya terkejut dan kehilangan
kontrol atas pintu.
Mas Mantri kemudian menerobos masuk diikuti mas Hari yang langsung segera menutup
kembali pintu di belakangnya sementara saya terhuyung kebelakang dengan berusaha menutupi
dada dan vagina saya, “rii liat jembutnya lebat banget..wah mba Anggie ngapain bugil2an kaya
gini mau menyambut kita ya….wah ri liat dia lagi nonton bokep..” katanya merepet, saat itu saya
baru sadar saya tidak mematikan CD adegan cinta kami. “mas Mantri…mas Hari apa2an ini
cepat keluar kalau tidk saya akan berteriak” kata saya tapi dengan cepat mas Mantri menangkap
saya dan mendorong saya sehingga saya terjengkang ke belakang, kemudian diameraih pinggul
saya dan merengkuh saya dari belakang dalam posisi duduk dan dengan nakalnya tangan kirinya
dia meremas buah dada saya dan tangan kananya meraba vagina saya,” ri….memeknya sudah
basah nih…” yang diajak ngomong tidak banyak bicara hanya tersenyum kemudian mengalihkan
pandangannya ke alah televisi yang sedang menayangan CD pribadi ku…”mba pantas ya jadi
bintang bokep” katanya… “handycamnya ditaruh dimana mba… di kamar ya”katanya lagi
sambil ngeloyor kekamar tidurku..sementara saya terus berontak… tapi posisinya malah
bertambah sulit mengingat ukuran badan mas Mantri …sekarang saya berada di pelukannya dan
mulut mas Mantri mengulum pentil saya yang besar….. walau saya terus berontak tapi hal ini
membuat saya sangat terangsang… tapi saya tetap berontakk …

Mungkin karena kesal mas Mantri tiba2 memukul perut ku tepat di ulu hati…saya langsung
sesak napas..”kalau mba Angie nggak berhenti berontak saya bisa lebih keras…. sekarang mau
menikmati apa menderita”katanya, tapi saya tidak bisa menjawab saya sesak napas mata saya
berkunang2 saya mulai menangis.. tubuh saya lemas…”bagus …”katanya dan dia pun mulai
kembali mengulum dan mempermainkan pentil saya…”mba pentilnya gede juga ya…” lalu
setelah dirasa saya tidak banyak berontak dia mulai turun dan mempermainkan vagina saya….
pertama di bukanya lebar2 lalu diselipkanya lidahnya diantara liang vagina lalu seperti lidah ular
lidahnya bergetar cepat menjilat2 itil saya… itu benar2 sensasi yang aneh…belum pernah saya
merasakan itu sebelumnya… bahkan mas Aries belum pernah mengoral diriku seperti
itu….rasanya…sulit aku lukiskaaan

auuggghhhh…ohhhhhh saya mulai melenguh keenakan dan tampaknya mas Mantri tahu… dan
tanpa saya sadar dari tadi mas hari yang pendiam sedang merekam kejadian itu menggunakan
handycam mas aries…seolah tersadar saya kembali berontak… ada rasa malu di dalam diri
saya… kenapa bisa2nya saya terangsang di oral pria bukan suami saya…dan disaksikan serta
direkam pula oleh orang lain…saya kembali meronta.. tapi tiba2 tarrrrrr… mas Mantri
menampar keras di pipiku hingga terasa seolah2 ada bekas telapak tangan dipipiku…. kemudian
dia menjepit puting ku memelintir kemudian ditariknya keras keras sehingga sedikit
membengkok kebawah rasanya benar2 sangat sakit..hingga hampir tak tertahankan dan cukup
manjur kembali menghentikan perlawananku… “terus ngelawan pentil kamu copot…” katanya,
kudengar mas hari tertawa terkekeh2 (terdengar suaranya sedikit menyeramkan pantas dia jarang
ngomong) sambil terus merekam adegan itu…”sekarang mau anteng nggak…?” mendengar itu
saya langsung terdiam tapi ternyata dia tidak puas “mau anteng tidaaaakkk” teriaknya sambil
memelintir dan menarik puting ku keras keras. sakit sekaliii sayapunterpaksa menganggukkan
kepala ku… akhirnya dia mulai kembali memainkan itil ku dengan jari sementara mulutnya
mengenyot kedua puting susu ku bergantian… ehhhhhhh aghhhhhhh massss Mantriiiiiii
jangaaannnnnnnn kata ku setengah meracau kenikmatan…. kulihat mas Mantri tau aku
terangsang hebat sedang mas hari kembali terkekeh…. sambil terus merekam adegan itu…
akhirnya dengan rasa yang sangat malu…oeuuuuuhhhhhh masssss mantriiiiiiiii sayaaaaaaaaaa
hehhh keluarrrr tanpa sadar kata2 itu terucap dari mulut saya……..memalukaaan …tapi itu
kenyataaan

Mereka pun tertawa2…. kulihat mas Mantri membuka celana dan bajunya daaan astaga penisnya
besar sekali rasa2nya hampir sepanjang 20 cm dan diameternya itu lohhh jauh dari milik mas
aries… yang menakutkan adalah urat2nya yang terlihat menonjol.. ‘penis besar mengacung
keatas’ benar2 pemandangan yang luar biasa menaksjubkan tanpa sadar mataku terus
memandang kesitu…”hehehe suka ya sini duduk jangan ngeliat dari jauh terus” katanya sambil
menarik saya duduk dan menyodorkan penisnya kemulut ku… “ayo dikenyot awas kegigit saya
hajar kamu” saya begitu ketakutan belum pernah mas aries minta di oral seperti ini …. dulu saya
sering melihat di filim BF tapi tidak menyangka harus melakukannya sendiri, terhadap pria yang
bukan suami sendiri lagi.. melihat saya ragu2 mas Mnatri tiba2 menjambak rambut saya dan
memaksa memsukan penis besarnya kemulut saya…. sehingga saya terpaksa mengulumnya…
suatu gairah aneh muncul didalam diri saya ketika melakukannya …. mata saya melirik saya
lihat mas hari tetap mengabadikan dengan serius adegan itu… seolah2 saya merasa diberi
semangat oleh suporter… sehingga saya benar2 mengulum dan mngemut penis itu sekuat
kemampuan saya dengan HOT…… eahhhhh terus anggie terus pelacurrrrr…. mendengar kata
terakhir saya terkejut dan hampir berhenti…. tapi mas Mantri kembali menjambak rambut saya
kuat2 dan menekan penisnya jauh ke dalam mulut saya …hingga akhirnya saya terpaksa
meneruskan…. dan tidak berapa lama tiba2 tubuhnya mengejang dan kepala saya ditariknya
kuat2 sehingga penis itu masuk lebih dalam dannn dia memuntahkan maninya didalam mulut
saya…. rasa mual membayangkannya menyebabkan saya hampir memuntahkannya tapi seolah2
dia mengetahui niat saya.”berani muntahin saya hajar kamu… sekarang kumur2 dulu lalu
telannn….cepat” saya dengan sedikit mual akhirnya saya mengumur2 mani itu di mulut saya mas
Mantri menyuruh mas Hari mendekatkan kameranya…”tahan dulu jangan di telan…coba buka
mulut kamu saya mau liat” katanya saya melakukannya dan air mani itu mengalir sedikit keluar
dari mulut ku…”cepat kumur2 lagi…” aku pun mengumur2 dan”…oke cukup sekarang
telan…”sekali lagi gairah aneh muncul apalagi kamera tetap merekam dari jarak sangat dekat…
kemudian mas Mantri menyuruh saya berbalik dalam posisi merangkak….tiba2 dia memasukan
penis besarnya kedalam vagina saya saya begitu terkejut dengan sensasinya…penis itu begitu
padat dan keras…terasa sangat penuh ehhhh benar2 serasa dilangit…. dia mulai mengoyangkan
pantatnya dengan cepat sehingga sayapun ikut bergoyang2 tapi tanpa sadar sebenarnya saya telah
menyambut dengan antusias….setiap sodokannya ini terbukti beberapa kali mas Mantri sengaja
berhenti bergoyang…. dan.. saya terlambat berhenti bergoyang…. sehinga setiap ini terjadi
mereka berdua tertawa keras..”sudah mulai menikmati ya …hahahah dasar pelacur murahan…”
awalnya saya benar2 merasa terpukul mendengar itu tetapi saya kembali dilingkupi perasaan
aneh…saya jadi lebih kencang bergoyang menyongsong kenikmatan ….. dan tanpa terasa mas
Mantri sudah berdiam….berhenti beroyang …hanya saya yang bergoyang maju mundur penuh
gairah….(memalukan..). Mereka tertawa2 mas hari mendekatkan kamera kewajah saya yang
saya tahu pasti sedang terlihat sangat horny, terlihat dari reaksi mas hari..

Tiba2 mas Mantri menahan gerakan pinggul saya… saya seolah kesetanan masih berusaha
bergoyang…”sabaarrr tahan dulu lonteee…saya mau pakai cara lain aja…” lalu dia mencabut
penisnya… plok… suaranya terdengar keras karena vagina ku sudah basah oleh cairan
vaginakusendiri… Dengan napas tersengal2 aku memperhatikan dia bangkit dan kemudian
duduk dengan santainya di sofa milik ku… “kesini …” dia mamangil aku sambil memberi
isyarat agar aku menghapirinya dalam kadaan merangkak setelah dekat dengan telunjuknya dia
memberi isyarat kepada ku untuk berputar dan kemudian mengarahkan pantat ku yang sedikit
menungging kearah penisnya dannn sleppp kemabali penisnya masuk ke vaginaku..badan ku
bergetar hebat ketika kepala jamur itu menghunjam dengan cepat ke dalam vagina ku…
eughhhh…. aku melenguh…hampir2….aku histeris karena nikmatnya… stelah itu sambil
dengan santainya dia duduk..”sekarang goyangkan pinggul mukaya tadi …lontee,,,” katanya
sambil menampar keras2 pantat ku….aku demikian terkejut tapi tanpa disuruh dua kali aku
segera bergoyang…maju mundur…sedangkan dia tetap duduk dengan santainya…sambil terus
berulang2 menampar pantat ku cetarrrr..cetar…”hari gue gemes banget sama ini pantat…putih
banget kalah pantat cewe’ korea…” yang diajak bicara tetap diam sambil mengambil gambar
adegan itu… “aughhhhhhh…mas Mantri jangaaaaan siiiiiigghhhhksaaaa sayaaaa” aku merasa
tersiksa karena rangsangan yang hebat dan gairah aneh yang mengebu2 sedang dia dengan
santainya duduk membiarkan saya yang bekerja maju mundur…”hahahahaha….terus pelacurrrr”
“dasar cewe gatellll…… ayooo kalo mau klimaks harus kamu sendiri yang raih….ughhtttttttt
uenaaaakkk dasar lonteeee” enath setan apa akupun makin cepat memacu gerakan ku sampai
tiba2 aku merasa tubuhku bergetar hebat…belum pernah aku merasakan ini dengan mas Aries…
dann”aughhhhhh mas Mantri saya keluaaaarrrrrr” dan saya pun jatuh tersungkur denga pantat
menungging dan penis mas Mantri masi menancap dalam….”kurang ajar siapa yang suruh
klimaks duluaaan…”kemudian dia membalik diri ku hingga terlentang kemudian kedua kaki ku
diangkat keatas hingga lututku menyntuh payudara ku….dan vaginaku terpampang lebar2 aku
sudah lemas karena klimaks….dia kemudian menacapkan kembali penisnya di vagina
ku…”uuuggghhhhhhh mass…..” sekali lagi rasa nikmat luar biasa menjalar ditubuh ku membuat
aku seperti mengambang di langit… mungkin saat itu wajahku begitu horny sebab mas hari
kemali mendekatkan handycamnya ke wajahku….pingulku terangkat tersentak2 oleh goyangan
mas mantri…beberapa menit kemudian…”mmmmaaasss akuhhhh keluaaarrrrrrr” dan sekali lagi
ribuan volt listrik seolah menjalar memberikan nikmat tiada tara….melihat wajah ku tampaknya
mas Mantri juga tidak tahan..wajahnya tiba2 menegang kemudian dengan cepat dia mencabut
penisnya dan kemudian tiba2 crot…crot…crottt dia menembakannya ke wajah dan
tubuhku……..semua pejunyaaa..ahhhhh suatu sensasi aneh yang luar biasa sekali gus aku merasa
murahan…… “kamu bener2 enak ….katanya sambil meraih tubuh ku ..memangku diriku seperti
memangku anak kecil……dengan diriku miring menghadap kesamping..tangan kirinya
melingkar kepinggangku…tangan kanannya mengelus2 pipiku…kemudian dia memaksa tangan
kananku melingkar memeluk lehernya yang besar…aku hanya tertunduk lemass…mas hari
masih mengambil gambarku…”pagi ini sampai sini dulu ya lonte…”aku pun mengangguk
lemah…”sekarang jangan kamu bersihkan dirimu tunggu telpon dari saya katanya kemudian dia
membaringakn diriku di sofa… dia sendiri bangkit….kemudian dia memakai pakaiannya,
kemudian kembali menghampiri saya”..tunggu disini jangan kenakan pakaianmu…jangan
bersihkan tubuh mu…”..aku mengangguk lemah sensasi aneh…meremang didalam
diriku….kemudian dia beranjak mendekati televisi yang dari tadi masih menayangkan adegan
cintaku dengan mas Aries…

kemudian dia mematikan CDnya dan mengeluarkan nya kemudian mengantungi di saku
jaketnya…..”hari bawa handycamnya….” sambil meberi isyarat kepada hari untuk pergi
meninggalkan rumahku,…diriku…yang telanjang dengan tubuh dan wajah dipenuhi seperma…
aku hanya bisa termenung tidak percaya….”aku mencapai orgasme yang tidak pernah aku
rasakan sebelumnya….” “aku mencapainya dengan sedikit dipaksa….hmm sedikit…ya sedikit…
mulanya memang dipaksa…””aku wanita murahan….”membayangkan kejadian tadi dan fakta
aku seperti wanita murahan aku hampir kembali orgasme………..

==================================================================

Terlalu lelah … dan terlalu banyak berpikir ….aku akhirnya tertidur….tetap dalam keadaan
bugil…dengan tubuh penuh seperma yang sudah mengering….sampai tiba2 aku mendengar
auara telpon berdering. Dengan berat aku melangkah…mengangkat telpon…”halo lonte…” saya
langsung mengenali suara itu ..mas Mantri…”eh…lonte kamu cepet kesini ke mess saya
ya….kan nggak jauh2 amat dari apartement kamu…” aku hanya diam menebak2 apa maunya.
“tapi udara lagi dingin nih….” saat ini memang akhir dari musim gugur… “kamu pakai mantel
kamu yang tadi saya liat digantung di belakang pintu ya….” nadanya solah2 khawatir aku bakal
sakit kalau tidak pakai mantel itu.”…oh ya…jangan pakai apa2 lagi selain mantel itu ya…”..aku
seperti disambar petir…”apa maksud mas mantri…saya harus berjalan kemess mas Mantri cuma
pakai mantel tanpa pakai apa2 lagi didalamnya…?” “..tidak saya tidak mau….bagaimana kalau
ada yag lihat…” tiba2 dengan nada sedikit lebih keras “terserah kamu tapi saat ini si Hari lagi
browsing di internet dia bilang mau meng upload film kamu sama Aries dan saya ke situs
www.b*******.com“, itu adalah sebuah situs yang sangat saya kenal sebab saya pertama kali
mengenal situs berbahasa indonesia yang menunjukan banyak foto2 gadis indonesia di forum
itu.. ”biar orang2 di Indonesia pada lihat aksi kamu…” sontak saya berteriak..”jangannn…mas
tolong jangan saya takut…” sulit melanjutkan saya takut terhadap apa…”kalau gitu turuti saya
….pakai mantelmu jangan dikancing…cukup di ikat tali pinggangnya…” “…dan dandan yang
cantik….” saya terdiam….”bagaimana lonte…” “…baik mas….” sebelum selesai saya berbicara
“…pangil saya tuan….ingat tuan…” “baik tuan….”seperti kerbau dicocok hidungnya saya
mengikuti kata2nya”

Saya membulatkan tekat… saya berdandan yang cantik…kemudian tanpa membasuh bekas
sperma tadi pagi saya mengenakan mantel, lalu berjalan keluar. Mess tempat tinggal mas
Mantri.. dan mas Hari berjarak sekitar 2,5 kilo meter. Saya berjalan menuju kesana dengan
perasaan was was, sebab mantel itu panjangnya tidak sampai lutut, dan bagian bawahnya sedikit
mengembang walau di bagian pinggang aku sudah eratkan ikatannya.

beberapa orang berpapasan dengan saya mungkin berpikir atau mengira saya mengenakan rok
supermini didalam cuaca dingin seperti inidengan hanya dilapisi sebuah mantel… padahal tidak
ada apa2 yang dilapisi mantel selain tubuh bugil ku..

Jarak 2,5 Kilo terasa sangat jauh.. Sampai akhirnya aku tiba didepan mess. Disana ketika sampai
didepan pintu mess aku disambut oleh seorang security berkebangsaan India tau pakistan atau
srilanka yang menanyakan tujuan ku, aku menjawab hendak ke mess mas Mantri… aku
perhatikan mata security itu terus memandang kearah paha ku… yang terekspose…tapi
kemudian dia memberi tahukan nomor kamar mas Mantri. dan yang kurang ajar tiba2 dia
menepuk pantat ku… yang telanjang kemudian terkekeh…seolah aku seorang wanita panggilan
murahan…aku hanya bisa menahan tagis ku sambil terus berjalan ke kamar mas Mantri…

sesampai didepan kamar ke tekan bel kamar berulang2 dengan harapan lekas dibuka. Saya malu
jika nanti ada orang lain lagi yang melihat ku… Pintu terbuka sedikit terlihat masih dikait
dengan rantai kecil sebagai pengaman sehingga hanya terlihat sedikit wajah mas Mantri “hai
lonte si Hari mau Upload tuh filmnya…” “…Jangannnn…” kataku aku benar2 takut dia
melaksanakannya…”..kamu bisa cegah dia kalau kamu kedalam…” “kalau gitu saya mau
masuk…”kata saya setengah memaksa hampir menangis…”boleh tapi….kamar ini nggak boleh
ada lonte masuk…” “‘…tuan izinkan saya masuk….” setengah terisak saya memohon takut mas
Hari keburu meng upload film ku..”..baiklah saya juga belum selesai bicara tadi…”katanya lagi
“..disini lonte dilarang masuk kamar kecuali masuk dalam keadaan bugil..waktu masuk seluruh
pakaiannya harus sudah dilepas diluar….”kata2 itu diucapkan dengan sangat kalem tapi
membuat hati ku berdegup kencang…aku harus melepas pakaian ku diluar… dilorong mess …
yang terdapat banyak atau setidaknya sembilan kamar lagi…bagaimana kalau ada yang
melihat..”jangan tuan saya tidak mau …” mendengar itu tanpa banyak bicara pintu pun mulai di
tutup oleh mas Mantri…”mas jangan tutp pintunya izinkan saya masuk…” aku menahan pintu
jangan sampai tertutup “…lepas dulu mantel kamu…. lagi pula tidak lamakan kamu lepas lalu
aku bukakan pintunya …hanya beberapa detik…” aku berpikir …dan akhirnya aku
mengalah…”baik mas aku lepas disini…” aku pun melepas pakaian ku…telanjang di lorong
sebuah mess khusus pria….”cepat berikan mantelmu sini..” katanya akupun
memberikanya..kemudian pintu tertutup….biasanya kalau mau membuka rantai pintu memang
pintunya harus ditutup dahulu ..rantai di lepas kemudian baru pintu dapat dibuka
seluruhnya….tapi kali ini tidak stelah beberapa detik aku mendrngar mas Mantri dan mas Hari
tertawa terkekeh seolah sedag berhasil menipu seseorang dan saya sadar sayalah sedang mereka
tipu…. saya berdiri dalam keadaan bugil..berdandan antik namun tubuh penuh dengan bekas
sperma…di tengah lorong mess khusus pria…tiba2 aku menjadi panik dan mulai menggedor2
pintu…. tapi beberapa menit sama sekai tidak ada reaksi kecuali suara tawa yang semakin
keras…. karena suara ku dan suara gedoran ku ternyata mulai menarik perhatian penghuni mess
seseorang terlihat menintip dibalik pintu di kamar sebelah, lalu aku lihat seseorang juga
keluar..dan menhapiri diriku…tampaknya dia orang indonesia juga dia bertanya “ada apa ….apa
kamu belum dibayar…?” saya langsung syok mendengarnya… sayapun mulai menangis….”mas
adi…nggak ada apa2 kok tadi cewe ini minta bayaran dimuka… tapi ternyata pelayanannya
asal2an terus mau kabur lagi ya udah saya ambil aja pakaiannya…” terdengar suara mas Mantri
dari belakang… “wah mba ini nggak bisa gitu dong….kembalikan uangnya atau kasih service
yang bagus ke pelanggan” kata orang itu lagi saya merasa sangat terhina mendengar itu “hei…
lonte…gimana..mau service bener2 nggak…?” aku pun mengangguk dengan tangan berusaha
menutupi dada dan vagina ku…”kalo gitu nggak usah ditutup tutupi pakai tangan aset kamu itu”
katanya ….aku pun melepaskan tangan ku…kemudian mas Mantri sambil tersenyum penuh arti
mempersilahkan aku masuk kekamar masih aku dengar orang tadi bertanya “mas Mantri berapa
kok bagus barangnya….” “murahhhhh nanti abis gue kamu boleh pake dehhh all in loh…”jawab
mas mantri. Saya hanya bisa tambah menunduk…bersukur akhirnya bisa masuk ke dalam
sehingga tidak lebih malu lagi…

“lonte….haus nggak loe….” tanyanya, aku lihat mas hari sedang memegang handycam yang di
shoot kearah diriku…” nih minum” katanya sambil menyodori penisnya, sayapun langsung
menyambut dengan mulut terbuka….”kayanya musti kamu emut2 dulu deh hahaha” saya pun
kembali mengoral penis mas Mantri…. tapi tiba2 saya lihat mas hari yang dari tadi memegang
kamera tiba2 mendekat ditangannya membawa sesuatu saya kaget melihatnya dia membawa
penjepit jemuran terbuat plastik… dan tanpa banyak ba bi bu…di langsung jepit puting susu
saya… saya yangsedang meng oral mas Mantri kontan membeliak “eughhhhh sakittttt…” belum
berhenti saya melenguh tiba2 sebuah lagi dijepitkan ke puting yang
satunya….”….wauuuuuggghhhh suakittttt…eghht” saya baru mau mengerakan tangan saya
untuk meraih penjepit tadi tapi tangan saya ditangkap dan dipegang dengan erat oleh mas Hari
kemudian dengan sigap dia mengikat tangan saya…pergelangan tangan saya diikat dengan
pangkal siku kiri sedang pergelangan kiri dengan pangkal siku kanan.. penis yang tadi saya oral
sudah terlepas.. tapi saya liat mas Mantri tidak memaksakan untuk mengulum lagi… dia
beringsut kemudian mengambil kamera yang sudah di tinggal oleh Hari…. saat ini saya duduk
dengan lutut saya dengan posisi tangan terlipat ke belakang. hari lalu menciumi pipi lalu
mengemut daun telinga saya sambil tangannya mengelus2 bongkahan pantat saya diperlakukan
seperti itu saya hanya merasa merinding….. mas Hari wajahnya sangat mirip dengan Tukul yang
populer di tanah air…. tapi yang ini terlihat dingin dan pendiam…tiba tiba”aughttt sakit
masssss” aku berteriak kencang sebab Hari mengigit telinga saya…kemudian tiba2
diamendorong saya kedepan sehingga saya jatuh dengan kepala kelantai ….. saat ini posisi saya
menungging dengan bagian depan saya bertumpu pada pipi kanan saya… dengan kakinya
kemudian dia menendang2 kaki saya memberi isyarat agar saya melebarkan kaki…karena posisi
saya itu sedikit sulit saya lakukan sehingga saya jadi sedikit lambat…tampaknya dia tidak sabar
dan langsung melepas ikat pinggang kulitnya dan ctarrrrrr…langsung digunakan menyabet
pantat putih saya….”aghhhhhh sakittttt masss….”saya berteriak sekilas saya lihat wajah mas
mantri dibalik kamera menegang… tapi mas Hari tetap dingin ….dengan jarinya kemudian dia
menusuk2 lubang vagina saya…kemudian mencubit2 bibir vagina saya… dan
tiba2″augggghhhhhh massss sakittttt” hampir saya pingsan ketika mas hari kembali mengunakan
penjepit jemuran untuk menjepit bibir vagina saya…dikanan dan dikiri…dan kembali saya
terkejut ketika sebuah lagi dia jepitkan di itil saya…dan kali ini karena itu bgian yang paling
sensitif sakitnya jadi sangat tidak tertahan …sayapun berteriak
sekuatnyaaa…”Auuuuuughhhhtttttttt massssssa saskiiiiitsssss” mata saya berkunang2 …dan
mulai menagis…hampir saya pingsan…”sudah massss sakittttt….saya sudah tidak kuaaa…
hepppp” belum selesai saya berteriak mulut saya telah disumpalnya…dan tampaknya disumpal
denga celana dalam bekas milik mas hari…..

Kemudian dia mengitari saya dan memencet hidung saya…dengan mulut tersumpal dan hidung
saya di pencet sedemikian rupa hampir2 saya pingsan karena tidak dapat bernapas… tapi
kemudian dia melepas jepitan tangannya di hidung saya…lalu membalikan tubuh saya sehingga
tubuh saya terlentang dengan tangan terikat di punggung buah dada saya nampak mengacung
keatas…seperti dua bongkah gunung yang indah dengan penjepit jemuran dimasing2
puncaknya…warnanya tidak lagi merah tetapi mulai keunguan…kemudian mas hari mulai
mengambil tali dan dengan sedemikian rupa mengikat kaki saya masing2 sehingga betis dan
paha saya menyatu.dan tidak bisa di luruskan

dan dibelakang lutut kedua kaki diselipakan sebuah batangan kayuyang diatur posisinya
sehingga kaki saya mengangkang lebar….dan terlipat kebelakang …rasanya sakitt luar biasa…
kemudian dengan tiba2 cletik…. dia mencabut penjepit di buah dada sebelah kiri begitu tiba2
sehingga menyakitkan…. setelah itu dengan cepat dipasangnya kembali seolah2 sedang
mengetes kekuatan penjepit itu…. dan itu dilakukan ke semua penjepit yang terpasang sehingga
saya merasa sangat kesakitan… setelah semua selesai di tiba2 bangkit dan seperti mencari2
sesuatu di lemari es… dan kembali dengan sebuah ketimun jepang yang besar… dan
digesek2annya ke lubang vagina saya…ketimun itu terasa dingin…dan tanpa peringatan tiba2
sleppp “aughttttttt….” ketimun itu dimasukannya dengan paksa ke vagina saya sampai masuk
3/4 nya… kemudian dia mengalihkan pandangannya kelubang yang lain…lubang anus ku…
segera aku menggeleng2 tapi dia malah tersnyum penuharti…diambilnya seuntai manik2 sebesar
kelereng berjumlah 15 butir didalam untaiannya dan kemudian dengan paksa dia menekan masuk
satu persatu setiap manik2 itu hingga tinggal 3 untai lagi… kemudian dia duduk memandangi
diriku….semua adegan diambil gambarnya oleh mas mantri… kemudiann cetarrrrrr tiba2 mas
hari kembali menyabet kan sabuknya ke tubuh ku yang putih sehingga membekas merah..dia
kemudian mulai meraba2 tubuhku dan meciumiku sedemikan rupa…sehingga entah bagaimana
gairah aneh tadi kembali terjadi…

Kemudian dia mengocok2 ketimun yang ad di vaginaku tadi… sehinggaaa”eghhhhhh eghhhhh


…” hanya itu yang keluar dari mulut ku karena tersumpal celana dalam mas Hari.tiba2 tubuhku
mengejang karena orgasme….sungguh perasaan yang aneh telah mendera diriku…dalam
keadaan sakit dan lemas aku melihat mas hari sedang mengocok2 penisnya sendiri didekat ku
dan crot crot…. rupanya dia terangsang hebat melihat keadaan diriku… semua air maninya
ditumpahkan ke wajah dan tubuh ku…

setelah itu dia pun melepaskan semuanya penjepit dan ikatannya…Saya hanya bisa terbaring
lemah…aku lihat kini kamera sudah berpindah tangan lagi…

Mas Mantri yang bertubuh gempal…besar… mengendong tubuh lemah saya ke atas tempat
tidur..mulai menciumi diriku..memacu gairah diriku… dia mulai memainkan itilku dengan
lidahnya….yang masih terasa sakit akibat perlakuan mas Hari….tapi “ughhhhhh
nihkkmaaaahhhttt mas euanaaakkkk…ueghhhhhh” saya mulai mengelepar2 ketika lidah mas
Mantri mulai menari nari di itil ku sambil kedua tangannya sesekali memilin milin puting ku…
kemudian di sergapnya mulut dengan ciuman yang dasyat… lidahnya mempermainkan lidah ku
memaksa lidah kuturus menari2 huahhh enak sekaliiii.. kemudian dia mulai

melepas pakaiannya sendiri … terlihat penisnya yang besar mengacung ke atas membuat hati ku
bergetar… ”lonte kamu suka ini…”sukaaa tuannn sukaa”hampir diluar sadar aku meracau kata2
yang sangat memalukan itu…. baik kamu harus memohon “tolong tuannnn….saya sudah tidak
tahan..””tolong apa….” “yang jelas…..” “tolong masukan batang tuan ke memek saya tuannnn
tolonggg” ” baik saya akan menolong mu lonte”dan sleppp “eughhhhhh….”dia memasukan
penisnya ke vaginaku kembali gairah aneh menguasai diriku….seolah liang vagina ku terasa
sangat penuhhh dan padat denganh benda besar yang kerass dan kenyal…. “ohhhh… ”dia pun
mulai memompa dengan cepatnya sehingga aku merasa itil dan bibir vagina ku ikut keluar
masuk karena padatnya penis mas Mantri… menimbulkan sensasi luar biasa… kembali aku
melihat mas Hari merekam dengan kamera di tangannya…..

Setelah beberapa menit aku tidak tahan lagi hingga tubuh ku terguncang2 hebat dan “ohhhhhh
tuaaannnn saya kelauarrrrrrrr” namun nampaknya mas Mantri belum mencapai klimaks dia tiba2
memangku tubuh saya dan dalam keadaan sambil di pangku berhadapan dengannya mulutnya
bermain di buah dada saya dan terus memompa saya naik turun…”ahhhhhh tuaaaannnnnnn”
saya benar sudah tidak tahaaaan dan kembali mengalami klimaks namun mas Mantri masih
belum juga orgasme….. dia kemudian membalik tubuh saya dan…. dia menemukan 15 butir
manik2 yang menancap dipantat saya dan lupa dicabut oleh mas Hari…. kemudian kembali dia
menembus vagina saya dari belakang sambil tangannya pelan2 menarik manik2 keluar dari liang
anus saya… sehingga menyebabkan saya segera mencapai klimakss beikutnya “eghhhhhhttttt ”
saya lihat hari tersenyum penuh arti dibalik kameranya…. tidak lama kemudian tiba2 dengan
kasar mas Mantri mencabut penis besarnya dari vagina ku dan membalik diriku sehingga
terlentang. Dan crot crot…crottt mani menyembur ke tubuh dan wajah ku lalu dia memaksa
diriku membersihkan penis miliknya dengan menggunakan mulut ku….

Kemudian masih dalam keadaan tubuh dan wajah penuh mani tiba2 mas mantri mengambil alat
cukur kumis miliknya.. dan dia mulai mencukur bulu jembut ku ..awalnya aku meronta aku takut
kalau mas aries sampai bertanya ada apa sampai aku mencukur botak jembut ku….tapi kemudian
saya pasrah dicukur sampai habi…

Lalu mereka memberikan mantelku “pakai..kita jalan jalan…”kata mas Hari….terus terang
setiap mendengar dia bicara bulu kuduk ku langsung merinding wajahnya yang kaya Tukul tidak
membuat dia menjadi sama lucunya…

kemudian dengan diapit ke dua orang itu aku berjalan keluar menuju ke tengah kota…

banyak orang yag nampak memperhatikan diriku aku merasa terutama disebabkan oleh mantel
ku yang tidak terlalu panjang dan bawahnya lebar tidak dapat menyembunyikan aku tidak
memakai apa2 lagi didalamnya…. dan bau tubuh ku…benar2 bau air mani laki2… walau aku
sudah merias kembali wajah ku wajah ’puas’ didiriku benar masih terlihat jelas…

Perjalanan masih panjang….

ANGGIE  . . .

Semenjak kejadian pertama, ketika mas Hari dan mas Mantri memperkosa saya, sudah beberapa
kali mereka mengulangnya. Setiap kali melakukan mereka selalu mengerjai saya dengan cara
cara yang belum pernah terpikirkan oleh saya sebelumnya. Dan yang paling aneh mereka seolah
tahu jadwal tugas luar mas Aries suami ku. Mereka selalu merekam setiap mereka menyetubuhi
diriku. Diriku sebenarnya merasa sangat terhina atas perlakuan mereka tapi yang aneh saya juga
selalu menikmatinya. Mereka selalu menggunakan hasil rekaman kamera itu untuk mengancam
saya.

Mas Aries suamiku tidak pernah mengetahui bahwa istrinya sekarang telah menjadi budak seks
para cleaning service itu, malah dia masih suka mengundang mereka datang ke apartement kami.
Namun sebuah kejadian telah membuat saya sangat ketakutan.

Hari itu mas Aries sedang tugas ke kota Busan, dan baru kembali 3 hari lagi. Seperti sudah saya
duga sebelumnya, sore sore sekali setelah jam kerja kedua orang itu menelpon.”Anggie..”
sekarang mas Mantri memanggil nama saya dengan nama saja tanpa embel embel mbak seperti
sebelumnya. “Kami mau datang kesana, tolong kamu bersiap pakai mantel kamu.. jangan pakai
apa apa lagi, kita jalan jalan….” segera aku hendak memprotes, tapi…”Jangan bantah kalau tidak
mau rekaman kamu saya putarkan didepan suami kamu, dan setelah itu kami sebar di internet”
mulut ku segera terkunci aku pun melepas pakaian ku, mengenakan mantel ku dan duduk di
ruang tamu menuggu kedatangan mereka dengan perasaan yang campur aduk… terhina, malu,
tapi juga ada gejolak rasa aneh yang menggelora.

Tidak berapa lama bel pintu apartement saya berbunyi. Saya membukakan pintunya, ” wah kamu
cantik sekali …dasar cewe’ nggak punya urat malu hahahahaha…” sambil berkata gitu tangan
mas Mantri merogoh ke pantat saya yang tidak mengenakan apa apa dibalik mantel. Saya benar2
terhina..

Kemudian mereka mengajak saya pergi, di sepanjang jalan orang banyak menatap saya sebab
mantel yang saya gunakan sedikt pendek dengan bagian bawah yang mengembang. sehingga
terkadang jika sebuah kendaraan yang melintas dekat saya atau ada angin nakal maka mantel itu
akan mengembang dan memperlihatkan bagian bawah saya yang telanjang. Beberapa kali hal itu
terjadi saya selalu berusaha menutupi dengan menekan mantel saya dengan tangan, tapi mas
Mantri tidak membiarkanya, dia selalu sigap menangkap tangan saya. Ternyata mereka
membawa saya kesebuah kawasan yang bisa dianggap cukup rawan di kota itu. Kami memasuki
sebuah tempat yang ternyata adalah tempat yang melayani pembuatan tatto dan tindik.

Kemudian mas Hari yang berwajah seperti Tukul tapi tidak lucu itu terlihat berbicara dengan
bahasa Korea dengan pemilik tempat itu, walau cuma cleaning service mas Hari memang sudah
jauh lebih lama tinggal di Korea dibanding saya selain tempatnya bekerja memaksanya harus
bisa bahasa Korea. Terlihat beberapa kali pemilik tempat itu milirik kearah saya kemudian
terkekeh.

Ternyata mereka menghendaki saya di tindik. Kontan saya menolak “bagaimana


mungkin….gimana kalau mas Aries tahu…” kata saya.”kalau gitu kita tindik di tempat yang
tidak bisa dilihat dia..” “kamu harus mau kalau nggak saya putar cd kamu, apa kamu mau..” mas
Hari berkata, suaranya sangat menyeramkan saya menjadi ketakutan..saya terdiam dan
menagis..tapi tiba tiba parrrr…. pipi saya ditamparnya dengan keras sehingga saya jatuh
kelantai..”jangan macam macam kamu ya….” ” ayo bangunnn…” sambil bicara tangannya
masuk ke dalam mantel saya dan meraih puting saya dan membetotnya dengan keras…sehingga
saya terpaksa bangun karena sakitnya…”sudah Anggie turuti saja apa maunya Hari..daripada
kamu lebih tersiksa.. lagi pula di tindik kan nggak terlalu kelihatan bekasnya kalau sudah
sembuh..” demikian kata mas Mantri seolah membujuk….walau dia suka mempermalukan saya
tapi saya lebih takut terhadap mas Hari yang selalu bertindak kejam.

“saya tahu suami kamu selalu kuno dalam berhubungan seks…, dia pasti mematikan lampu kalau
sedang berhubungan dengan kamu jadi pasti nggak bakal tau deh” katanya lagi. baru saja dia
terdiam mas Hari kembali menarik putingku dengan kerasnya. “ughhhh sakit masssssss” dia
menyeret saya ke meja praktek orang Korea itu.

Akhirnya disebabkan  takut terhadap mas Hari dan bujukan mas Mantri yang saya pikir ada
benarnya saya pasrah. Ternyata mas Hari meminta orang Korea itu menindik saya di kedua
puting  saya dan di kelentit saya.. Saya langsung terlonjak kaget .. dan hendak meronta tapi lagi
lagi saya di tampar dengan keras. Akhirnya saya benar benar pasrah kemudian mereka menyuruh
saya melepaskan mantel saya….
Orang korea itu tertawa keras melihat keadaan saya, sekarang saya sudah tidak memiliki lagi
bulu dikemaluan saya semenjak mereka mencukurnya, mas Aries pernah bertanya kenapa saya
mencukur jembut saya,  saya hanya berkata bahwa saya ingin tampil lebih bersih. Kemudian
orang Korea itu menarik dan memilin milin puting saya sehingga saya terangsang dan puting
saya mulai mengacung dan tiba tiba cess”aughttt sakitttt…”  saya menjerit..puting kiri saya
sudah di tembus dan dengan sigap dia memasangkan anting anting berbentuk cincin di puting
kiri saya. dan seperti tidak mau menggu lama dia mulai bekerja di puting kanan saya, dan seperti
tadi “augguuuuuht sakitt” puting saya pun sekarang memiliki anting. Tapi kemudian dia mulai
turun ke vagina saya, dia memilin itil saya, lalu.. “ahhhhhhh sakitttt” kali ini rasa sakitnya jauh
melebihi yang tadi, saya sampai berkunang kunang. dan… kali ini bukan anting2 yang dia
pasangkan tetapi sebuah gembok kecil. begitu kecil menyerupai gembok yang biasa kita pasang
di buku diary kita agar tidak bisa di buka.

Walau kecil gembok itu memiliki kunci yang kemudian oleh tukang tindik tadi di berikan ke mas
Hari. yang dengan sangat gembira menerimanya. Setelah itu dia memerintahkan saya
mengenakan mantel saya dan mengajak saya pulang kembali ke Apartement. Tapi sebelum saya
mengenakan mantel tiba tiba mas Mantri yang dari setadi mengabadikan adegan tadi dengan
kamera tiba tiba memberikan dua buah lonceng kecil yang terikat di sebuah rantai tipis seperti
yang digunakan kucing peliharaan ke mas Hari. Kemudian mas Hari memasangkannya di
gembok yang terdapat di itil saya.Baru kemudian dia mengijinkan saya mengenakan mantel dan
mengajak saya pulang.

Dengan itil yang masih sakit dan tergantung sebuah gembok, saya merasa berjalan dengan
sedikit aneh. Sedikit mengankang dan sedikit menunging dan celakanya ketika saya melangkah
dengan mantel yang tidak terlalu rapat terdengar bunyi klinting klinting dari bagian bawah saya.

Ternyata penderitaan saya tidak hanya sampai disitu. Kami tidak langsung pulang tapi mampir
dahulu kesebuah restoran cepat saji ala barat di pusat kota. Restoran itu selalu ramai oleh anak
anak muda Korea yang seperti juga anak muda di Indonesia sangat menyukai makanan ala barat.
Sesampai  di restoran bukannya ke counter langsung mas Hari dan mas Mantri malah duduk di
kursi, mereka menyuruh saya yang memesan makanan. Dalam keadaan Restoran yang sedang
ramai hal itu membuat saya sangat takut kalau sampai ada yang tahu keadaan saya. Saya berusah
berjalan senormal mungkin tetapi tetap saja terdengar bunyi klinting klinting dari bagian bawah
saya, belum lagi pakaian saya yang sangat aneh mantel pendek dengan bagian bawah yang
mengembang. Dalam keadaan normal mantel itu padanannya adalah sebuah celana panjang. Kali
ini saya tidak mengenakan apa apa lagi dibaliknya, sehingga cukup meng ekspos bagian pangkal
paha dan dada saya. Sejumlah orang terlihat keheranan memandang diri saya dengan pakain
seperti itu mengingat saat ini adalah akhir musim gugur yang cukup dingin. Lebih heran lagi
mereka mendengar suara klinting klinting yang cukup nyaring terdengar dari bagian bawah saya.
Tetapi kemudian saya melihat sejumlah anak muda pria tertawa terkekeh sambil memandang
saya, saya rasa dia sudah tahu keadaan saya sekarang…. saya malu..

Setelah memesan makanan saya kembali kemeja dimana mas Mantri dan mas Hari duduk Saya
memberikan makanan pesanan mereka. Mas Hari memesan burger dan soft drink sedang mas
Mantri seperti ukuran tubuhnya yang gempal walau tidak gendut memesan 4 buah hot dog dan
segelas soft drink. Tapi ternyata hanya dua buah yang dia makan, dua buah lagi dia hanya makan
rotinya sedang sosisnya dia cuci di gelas soft drink. Kemudian dia pindah duduk dengan
mengambil posisi disebelah kiri saya. Dan tiba tiba dia merengkuh saya, lalu tangannya
menyusup kebagian bawah mantel saya, belum cukup keterkejutan saya dia ternyata mencoba
menyusupkan sosis tadi kedalam vagina saya. Saya mencoba berontak tapi dia berbisik”silahkan
bergerak yang mencurigakan, biar orang orang disini tahu…” saya pun terdiam sambil mengigit
bibir bawah saya menahan tangis. Dan pelan pelan dia menyusupkan sosis tadi kedalam vagina
saya setelah sebelumnya dia mengesek gesekan jarinya ke klentit saya yang ada gemboknya,
sehingga vagina saya mulai basah. dan bless masuk hampir seluruhnya sosis itu. Tapi kemudian
dia menarik kembali dan mengocok ngocoknya sehingga saya hampir tidak bisa bernafas karena
horny yang luar biasa, saya takut ada orang yang tahu keadaan saya…

Tapi kemudian dia berhenti, untuk kemudian yang membuat mata saya terbelalak dia mengambil
sebuah sosis lagi, dan kembali mecoba memasukan sosis itu kedalam vagina saya yang
sebelumnya sudah berisi sosis yang lain.Saya mencoba mengelak tetapi dia memberi isyarat
yang sedikit mengancam. Akhirnya saya pasrahkan dua buah sosis sekali gus masuk kedalam
vagina saya hingga hanya tersisa sedikit bagian atasnya. Saya hampir merasa mata saya saat ini
sedang merem melek karena sensasi aneh yang saya rasakan. Setelah semua masuk mas Mantri
mencium kening saya seolah saya kekasih kesayangannya. “ayo kita pulang …” ajaknya kepada
mas Hari dan saya. mendengar itu saya sedikit lega, sebelum saya bangkit tangan saya kebawah
ke arah vagina saya untuk mencabut sosis tadi, tetapi mas Mantri mencegah.”biar saja disitu saya
mau makan nanti dirumah..” “tolong di simpan dulu ya….” bicaranya kalem sekali  dan sambil
bicara dia kembali mencium pipi saya dan mengelus elus rambut saya, membuat saya merinding 
membayangkan bagaimana cara saya berjalan nanti.

Kami pun berjalan keluar restoran itu, jalan saya menjadi lebih susah dari ketika datang tadi,
saya tidak bisa berjalan normal, sebab saya harus berusaha menjepit  kedua sosis tadi agar tidak
jatuh. Tapi celakanya makin dijepit makin saya merasa terangsang hebat karena kedua sosis itu
seolah bergelinjang didalam vagina ku. Hal itu semakin menyebabkan vaginaku bertambah
basah, yang berarti semakin sulit menahan kedua sosis itu agar tidak jatuh..Apa jadinya kalau
sosis itu jatuh di tempat ramai…

Saya berusaha berjalan normal tapi sulit, yang ada saya semakin lambat berjalannya, hal itu
tampaknya membuat mas Mantri kesenangan, dia terkekeh. selama perjalanan dia merangkul
saya di pinggang seperti seorang kekasih. Mas Hari hanya berdiam sambil terus memainkan
kameranya, saya lebih suka dia seperti itu, wajahnya seperti Tukul Arwana tetapi saya sangat
takut terhadap dirinya.

Kami pulang menggunakan Bus, dan saya harus menunggu bus di sebuah halte. vaginaku
semakin becek saya semakin sulit menahan agar sosis itu tidak keluar. Saya merasa mata saya
semakin sayu karena rangsangan hebat yang saya rasakan. Beberapa kali saya menoleh ke arah
mas Mantri secara bersamaan dia juga menoleh kearah saya , dan dia tersenyum penuh arti
setelah melihat wajah saya..

Ketika tiba di halte bus tujuan kami baru saja lewat sehingga kami haru menunggu sekitar 10 
menit lagi untuk jadwal berikutnya. Di halte itu sudah duduk dua orang  pria korea tua yang saya
taksir berumur sekitar 60 tahunan tampaknya mereka seprti dua orang pensiunan yang
bersahabat. masih ada dua tempat duduk lagi disitu, tapi mas Mantri tidak mengizin kan saya
duduk malah dia sendiri dan mas Hari yang duduk. Saya harus berdiri sambil menahan sosis agar
tidak jatuh. Saya merasa salah satu sosis sudah mulai keluar separuhnya saya begitu takut
sehingga “mas Mantri gantian doong saya ghhh mau duduk…” saya sedikit melenguh karena
semakin merasa terangsang. “jangan kamu berdiri saja, saya capai nih kalau mau minta sama
Hari saja” mendengar itu saya memandang ke mas Hari, tapi mas Hari memang tidak berbicara
apa apa tapi matanya mendelik menakutkan, saya faham dia juga tidak mau bangun, saya takut
sama dia. Akhirnya saya berusaha keras agar sosis itu tidak jatuh tetapi semakin menahannya
semakin sulit disatu sisi saya semakin terangsang yang membuat vagina saya semakin becek,
disisi lain sosis itu terasa semakin licin dan sudah mulai keluar melebihi separuhnya. Saya hanya
berharap Bus segera datang agar saya bisa duduk di bus dan membenarkan kembali letak sosis
itu.

Tetapi harapan tinggal harapan perlahan namun pasti sosis itu meluncur dan… akhirnya poppp..
sosis itu jatuh, karena saya terus berusaha menjepitnya sampai detik detik terakhir sosis itu
bukan hanya sekedar jatuh tapi seakan meloncat keluar. Pria korea itu melihat kejadiannya dan
sedikit terkejut, namun kemudian gantian saya yang terkejut ketika kemudian dia berjongkok
dan memungut  sosis itu, saya yakin dia melirik kearah bawah mantel ku dan dapat dengan
mudah melihat kearah vaginaku yang tidak tertutup apa apa..”milikmu… sebaiknya hati hati
menjaganya..” katanya dalam bahasa Korea, saya begitu gugup sehingga malah membuat satu
sosis lagi terlupakan dan… poopp, sosis itu keluar lagi seperti di tembakan. Kedua pria Korea itu
tertawa kerasa sekali sampai terbahak.. saya benar benar sangat malu, kawannya ganti menunduk
dan memberikan sosis itu kepada saya dan berkata dalam bahasa korea” sosis kami jauh lebih
nikmat dan tidak perlu harus dua untuk memenuhi milikmu, cukup kami bergantian” kata kata
itu disambut tawa keras mereka berdua, saya begitu malu hingga sarasa mau melayang pingsan,
saya melirik ternyata mas Mantri juga tertawa terbahak.

Akhirnya bus itu tiba, didalam bus saya duduk diapit mas Mantri dan mas Hari, tangan mas
Mantri kembali memasukan sosis yang terjatuh tadi kedalam vaginaku sambil berpesan “kali ini
tolong disimpan yang benar jangan sampai jatuh lagi malu dong” aku hanya dapat
tertunduk..selama mencoba memasukan sosis  tadi, sosis tidak langsung di masukan tapi dikocok
kocok lebih dahulu sehinga tanpa saya sadari saya melenguh nikmat dan tenyata lenguhan ku
keras sekali sehingga terdengar oleh beberapa penumpang, seorang penumpang, wanita tua,
bangkit dari duduknya dan bersiap turun di halte berikutnya dan bekata ketus dan keras dalam
bahasa korea, “dasar pelacur tidak bermoral, tidak cukupkah hanya melacur di negaranya,
kenapa dewa mendatangkan penyakit kenegara ini” mendengar itu tanpa terasa saya menangis,
tapi mas Hari memberikan sapu tangannya kepada saya dan berkata, “tidak perlu menagis kalau
yang dikatakan seseorang tentang kita memang sebuah kenyataan” mungkin dia mencoba
menenangkan saya, tapi itu membuat tangisan saya makin tidak terbendung, saya malu….

Tiba di apartement mereka menyuruh saya melepaskan mantel dan bertelanjang bulat, mas Hari
memberi perintah agar saya beridiri di depannya, dia memandangi tubuh saya, dia memandangi
hasil tindikan tadi. Kemudian dia melepas bel tadi, dan memindahkannya dari gembok di itil ke
anting di puting. setelah itu dia mengambil segulung benang sulam dari lemari perkakas ku, dan
memotong dua helai benang sepanjang kurang lebih tiga meter sehelai diikatkan ke anting di
puting  sebelah kiri, sehelai yang lainnya di anting puting sebelah kanan. Kemudian dia
menyuruh ku merangkak, “sekarang merangkak keliling, kamu harus tahu kemana saya mau
kamu berbelok” saya tidak mengerti tapi saya menurutinya, saya mulai merangkak Tetapi belum
saya mulai merangkak tiba tiba dia berkata”sebentar masaih ada yang kurang..” dia mengambil
sebuah pisang, sebesar pisang ambon dan tanpa melepas kulitnya dia memasukannya ke
vaginaku, lalu sebuah ketimun jepang yang hijau tua dan sedikit berbintil ke dalam anus
ku.”sekarang mulai…” aku merangkak dan perasaan aneh mengalir ketika kedua buah tadi
seolah bergoyang didalam tubuh ku…”ughh mas nggak tahannnn “kataku, tapi dia malah
mencambuku dengan ikat pinggannya “diam nggak ada kuda yang bicara” saya kaget ternyata
kami sedang bermain kuda kudaan, kemudian saya merasakan benang di puiting kananku ditarik
dengan keras sehingga putingku terbetot kearah belakang,”rupanya ini maksud dia bahwa saya
harus tahu kearah mana saya harus berbelok sesuai keinginannya” saya pun berbelok kekanan
dia terlihat puas, 15 menit berikutnya saya merangkak berputar putar didalam ruangan tapi lama
lama saya semakin tidak tahan rangsangan pisang dan ketimun semakin hebat. sehingga akhirnya
tubuhku bergetar dan saya mencapai klimaks. Mas Hari terlihat senang dia menghampiri saya
menjambak rabutku dan langsung mencabut pisang tadi dan menggantikannya dengan
kemaluannya sendiri yang besar. bahkan lebih besar dari pisang tadi.

Mas Hari mulai memompa pingulnya dengan cepat sambil tangannya meremas payudaraku. Bel
yang tadi dipasang di putingku berbunyi klinting klinting dengan kerasnya menambah gairah
mas Hari. sementara itu mas Mantri tidak henti2nya merekam adegan itu. aku benar benar
nikmat…sampai sampai aku merasa setengah diawang awang, dengan mas Aries jujur aku belum
pernah merasa seperti ini. tapi tiba tiba, Tarrrr wajahku ditampar oleh mas Hari, aku terkejut,
sambil menampar tadi dia sama sekali tidak mengurangi enjotannya, tarrrr… kembali wajah ku
ditamparnya”sekarang baru enak ya.. pelacurrr” katanya dan, tarrrr …kembali dia menampar
ku..Aku mulai menangis….dia kembali meremas dadaku tapi kali ini dengan sangat kasar dan
keras sehingga aku kesakitan sekali. Tangisku mulai meledak, dan tampaknya dia malah sangat
suka. sehingga dia mendekati klimaks ketika tiba tiba dia mencabut penisnya dan bergerak
dengan cepat kearah mulut ku dan dengan paksa memasukan penisnya kemulutku hingga dalam
dan serrr dia mncapai klimaks didalam mulut ku.. aku sampai tersengal karena banyaknya
seperma yang masuk … setelah itu mendorong diriku dengan keras sehingga aku terguling. Dia
mengambil segelas Soju (sake korea..) dan menonton diriku yang masih menangis sambil minum
soju itu, tiba tiba dia menyiram diri ku dengan soju itu dan mendorong keras diriku dengan
kakinya sambil bangkit. Badan saya langsung menggil melihat dia mendekat lagi ke saya,
“minum ini cepat” katanya sambil mencekoki saya dengan soju kemulut saya.Cara
mencekokinya yang kasar dan daya tampung mulut saya yang tidak sebanyak itu membut saya
tersedak dan batuk batuk hingga sebagian keluar lagi lewat lubang hidung saya. Mas Hari
melihat itu langsung menampar kembali. saya terjatuh dan menangis. Kemudian mas Hari
menyuruh saya duduk diatas lutut saya kemudian mulai mengikat tangan saya kebelakang
pergelangan tangan kanan bertemu siku kiri begitu sebaliknya, kemudian rambut  saya diikatkan
ke tangan saya. Hal itu membuat wajah saya menjadi menengadah ke atas.Kemudian dia
mengambil beberapa karet gelang dan mengikatkannya di masing masing payudaraku, rasanya
sangat sakit sekali aku kembali menangis payudaraku saat ini sudah berbentuk seperti balon
karena diikat dengan karet sangat keras warnanya pun mulai berubah. Dengan membentak dia
menyuruh kaki ku mengangkang, masih dalam keadan berlutut. Tiba tiba saya merasakan sesuatu
menyusup kedalam vagina saya, ternyata itu adalah sebuah dildo vibrator yang rupanya sudah
dibawanya. Kemudian dia mulai mengocok ngocok dildo tadi kedalam vagina saya tanpa
menyalakan vibratornya. “aughttt enggghttt” saya sampai melenguh keenakan. kemudian mas
Hari memasukan Vibrator itu dalam dalam sehingga saya merasa telah mentok di vagina saya
kemudian di menyalakan vibrator tadi yang mulah berputar putar, bergoyang dan bergetar sekali
gus. Dalam keadaan terikat dan tidak dapat melihat ke bawah sensasi yang di timbulkan vibrator
itu menjadi semakain menggila didalam diri saya.”ughtttt hmmmm ….” saya benar benar tidak
kuat hingga tubuh ku bergetar nikmat. “eh enak nggak”kata mas Hari.ketika saya terlambat
menjawab dia menarik anting di puting saya keras keras sehingga saya kesakitan “uuenakkk
masss…sshh” itu sebuah kenyataan, tapi aku merasa terhina apa lagi mendengar mas Mantri
tertawa keras dibalik kameranya mendengar itu. Akhirnya tubuhku tiba tiba mengejang hebat
dan “engghhh saya keluarrr..” tanpa sadar saya berbicara karena mencapai klimaks dalam posisi
yang tidak biasa… tetapi mas Hari tidak langsung mencabut vibrator itu,  tetapi dia mulai
beronani didepan wajah ku dan setelah beberapa menit crottt crottt dia mencapai klimaks di
wajah ku. sedang vibratornya masih terus bergerak didalam vagina ku membuat tubuh ku
mencapai multy orgasme. dan akhirnya terbanting ke belakang akibat lonjakan kenikmatan yang
aku rasakan. Mas Mantri yang dari tadi terus mengambil adegan tadi, mulai menyerakan
kameranya ke mas Hari. Dia mencabut vibrator itu, melepas ikatan tangan dan rambutku, lalu
membuka kaki ku dan memasukan penis besarnya kedalam vagina ku dan langsung memompa
diriku. aku kembali ‘on’. Dan mulai bergoyang mengikuti irama goyangnya, namun karena dari
tadi saya sudah mencapai klimaks berkali kali maka hanya beberapa saat saya sudah kembali
mencapai orgasme. Mas Mantri yang belum keluar melihat saya sudah mencapai klimaks dia
terkekeh, kemudian memaksa saya berbalik sehingga saya menungging. Kemudian dia kembali
memasukan penis nya ke vagina saya dan kembali memompa kannya. tapi yang  mengejutkan
dia memasukan vibrator tadi kedalam anus saya. Rasanya sakit sekali, saya benar benar kaget.
Akhirnya diapun mencapai klimaks setelah cukup lama.

Sepanjang hari itu kedua orang itu terus menerus bergantian mengerjai saya. Selama satu minggu
mas Aries bertugas mereka juga terus menerus mengerjai saya. Akhirnya ketika saatnya mas
Aries akan pulang, setelah satu mingu bertugas, luka tindikan di puting dan itil saya sudah
sembuh, sehingga saya sudah dapat melepas kedua anting di puting saya, sepintas tidak akan
terlihat lubang tindikan diputing saya, sehingga saya yakin mas Aries tidak akan tahu. Namun
saya tidak dapat melepas gembok di itil saya. Saya menelpon mas Hari meminta kuncinya
namun dengan enteng dia menjawab “saya lupa ditaruh dimana.”, “nanti saja kalau sudah ketemu
saya bawain kekamu..” saya benar2 shock”mas Hari bagaimana kalau mas Aries tahu…” “itu
urusan kamu, kalau kamu tidak mau dia tahu, ya di jaga dong”

Akhirnya saya hanya bisa pasrah sambi dalam hati ketar ketir, selama itu setelah mas Aries
pulang, ketika dia mengajak bermesraan saya selalu mengelak saya takut ujungnya dia minta
jatah. Kalau sampai itu terjadi bisa berbahaya kalau dia menemukan gembok di itil istrinya. Dan
saya hanya bisa berharap mas Aries segera bertugas di luar kota lagi.., maaf kan saya mas
Aries……

Dua orang begundal itu pun tidak pernah berhenti di situ, mereka selalu menemukan cara
mempermalukan dan menyiksa saya, di lain kesempatan mereka pernah membawa saya kepada
seorang pria Korea yang juga memilki  hobby yang sama dengan mereka dan bahkan memilki
sejumlah mainan yang aneh aneh. Tetapi saya akan menceritakannya lain waktu saja ya…
Anggie 3: Budak Seks
Sudah dua minggu itil ku di pasangi gembok oleh mas Hari dan mas Mantri..aku demikian takut
kalau kalau mas Aries tahu keadaan ku.. Aku terus memohon kepada mas Hari dan Mas Mantri
untuk melepaskan gembok itu. Sementara itu setiap mas Aries mengajak bermesraan saya selalu
menolak dengan alasan yang beragam. Saya sangat takut mas Aries sampai melihat ada gembok
yang ter tindik di itil ku, apa lagi yang pegang kuncinya ternyata orang lain.

Hari itu mas Aries sedang libur dan sedang berada di rumah. Tiba tiba telepon berbunyi, mas
Aries yang mengangkat, tidak berapa lama “Anggie, kamu masak apa hari ini .. buat untuk empat
orang ya…”kata mas Aries..”buat siapa mas? siapa yang mau datang?” kata ku khawatir…”Hari
sama Mantri mau mampir.. Sudah lama mereka tidak main kesini” mendengar itu jantungku
langsung seperti copot “memang jarang main sama mas Aries tapi sering mempermainkan
istrimu mas…”

Aku pun menuruti dengan memasak 2 porsi lebih banyak… dan jantungku berdegub kencang…
tapi anehnya ada suatu rasa yang aneh juga menghinggapi diri ku…Tidak berapa lama bel
apartement kami berbunyi. “Anggie tolong dibuka pintunya… saya sedang pakai baju” kata mas
Aries. Aku segera membuka pintu apartement…”wahhh nyonya rumah sudah nggak sabar
ketemu kita kayanya…”kata mas Mantri begitu pintu di buka.”mas apa apaan sih…jangan keras
keras nanti mas Aries dengar”kataku sambil sedikit marah.”mumpung suami mu di kamar buka
pakaian dalam kamu”kata mas Hari dengan suara seramnya sambil menunjukan dua buah benda
yaitu sebuah DVD dan kunci gembok… aku  tahu maksudnya.”mas tolong jangan….”.”sudah
lakukan saja sebelum suami kamu keluar..atau…”katanya lagi sambil mengacungkan kembali
kedua buah benda tadi. aku pun dengan rasa sangat khawatir melepaskan bra dan celana dalam
ku tanpa melepas pakain luarku yang berbentuk terusan pendek dan berbahan sedikit tipis..aku
melepaskannya cepat2 takut jika tiba tiba mas Aries keluar. Dan mas Mantri merebutnya dari
tangan ku dan memasukannya di dalam tas kecil yang dibawanya. Tidak berapa lama mas Aries
keluar dari kamar dan mereka langsung mengobrol. Sementara saya segera masuk dapur untuk
menyiapkan makan malam buat mereka semua.”mas Aries kok mbak Anggie kelihatan makin
seksi ya…”celetuk mas Mantri yang membuat darah ku terasa mendesir..”ah bisa aja mas
Mantri..gini nih kalau lama nggak ketemu istri sendiri semua wanita dianggap seksi” jawab mas
Aries.. mungkin dia hanya menganggap celetukan itu  hanya gurauan tapi tidak bagi ku.. Dengan
perasaan yang gamang saya masuk dapur mengingat sekarang saya hanya mengenakan pakaian
luar yang sedikit pendek, tanpa pakaian dalam.

Kemudian saya langsung menyiapkan  makan malam kami… Saat makan aku duduk
bersebelahan dengan mas Aries sedang mas Mantri di depan ku bersebelahan dengan mas Hari.
Saat sedang menghirup soup hampir saya tersedak. Saya merasakan sesuatu menyusup
diselangkangan ku yang tanpa celana dalam. Ternyata itu adalah jempol kaki mas Mantri.
Dengan mata melotot saya memberi isyarat protes kepada mas Mantri, tapi dia juga nggak kalah
sigap dengan sedikit isyarat kepada mas Hari, maka mas Hari mengeluarkan kunci gembok itil
ku, memainkan sedikit kemudian mengantongkannya lagi. Itu merupakan isyarat yg jelas bagi
ku….”kunci apaan tuh mas Hari.. kecil amat kuncinya, kaya kunci mainan” kata mas Aries ”
oh… ini emang kunci mainan kok… kunci ini buat mengendalikan mainan kami..”kata mas Hari
dingin. Saya langsung terdiam… dan ibu jari mas Mantri pun bermain main dengan leluasa di
vagina ku. Dengan sedikit isyarat dia melebarkan kaki ku… dan mulai memainkan kemaluan
ku…. heran dimana dia belajar memainkan vagina dengan kaki,… tapi rasanya nikamt sekali…
sehingga tanpa sadar tiba tiba saya melenguh…”engghhhh..” Mas Aries tampak terkejut…
“kenapa kamu Anggie..” aku sedikit gelagapan mendengar pertanyaan itu….”hmmm ini mas
soupnya…”. ” wah, Mbak Anggie keenakan ya…” kata mas Mantri… Saya tahu maksud
sindirannya sehinggak semakin tidak bisa berbicara..

“hmm soup bikinan kamu emang enak kok gie..benerkan mas Mantri, mas Hari?” kata mas
Aries.”yaaa….betulll…”kata mereka serempak.saya tahu benar maksud mereka. Kalau saja ada
yang memperhatikan, wajahku sudah sangat merah menahan malu.

Setelah makan malam mereka beranjak keruang keluarga yang merangkap ruang tamu ku. Mas
Hari aku lihat mengeluarkan sebuah botol Soju minuman keras Khas Korea. “mas aries kamu
jangan ikut minum ya..”kata ku tidak setuju kalau mereka minum minum.”wah nggak apa lah
mbak Anggie dikit ajaa…”kata mas Mantri.”iya sedikit saja …ini Soju nomor satu loh sayang
kalau nggak diminum …”timpal mas Hari. “sedikt saja honey..”kata mas Aries seolah memohon
persetujuan…”baik sedikit saja…”kataku masih dengan rasa yang sedikit mengganjal
sebenarnya.

Setelah itu aku bergegas ke Dapur untuk merapih kan dapur. Sambil merapikan dapur saya terus
merenung memikirkan keadaan saya yang telah jadi budak sex mas Mantri dan mas Hari.
Bahkan saat ini ketika ada mas Ariesta di Apartemenku sendiri aku sudah tidak memakai pakaian
dalam atas perintah mereka. Tiba tiba aku merasakan sesuatu menyusup kedalam rok ku dan
menyentuh itil ku. Diriku benar benar tersentak. Ternyata itu tangan mas Mantri.”mas apa apaan
ini, bagaimana kalau mas Aries tahu…” kata ku..”sudah tenang saja mas Aries mu sedang asik di
cekoki Hari” jawab Mantri kalem. saya terus berontak tapi kini malah tangan kirinya ikut
menyusup kedadaku.”jangan terus berontak nanti malah jadi perhatian mas Ariesmu..”katanya,
aku langsung berhenti berontak mendengar kata kata itu…

Dari belakang tangan mas Mantri mulai mempermainkan puting ku..meremas remas buah
dadaku.. sedang tangan kanannya menyelusup kedalam celah vagina ku, mempermainkan lubang
kencing dan itil ku yang tergantung gembok kecil… ”shhhhh ahhh….”aku mulai
mendesah..kurasakan vaginaku mulai basah….aku benar benar takut mas Aries mendengar
desahanku dan menghampiri diri ku di dapur.

Mas mantri mulai menyibak pakaianku…membalikan diriku sehingga menghadap dirinya, dia
mulai berani melumat bibirku…dan menarik keatas pakaian ku..dan muali kembali meremas2
buah dada ku…dengan sekali2 memilin milin puting ku….dan akhirnya mulutnya mulai bermain
di puting ku sedang tangannya beralih ke vagina ku dan memainkan gembok di itil
ku…”aghhhhh… masss…” aku mendesah pelan sekali seperti berbisik… takut di pergoki mas
Aries. Mas Mantri membalik kembali tubuh ku hingga membelakanginya, dan bertumpu pada
meja dapur dan ….sleppp… dia memasukan Penisnya ke Vagina ku…”enghhh..enak masss…”
kata ku tanpa sadar… sambil menggenjot diriku tangannya meraba dan meremas2 buah dada ku..
rasanya nikmatt sekali… aku takut di pergoki suami ku tapi anehnya justru itu semakin
membuatku bergairah di perlakukan seperti ini…pakaianku sudah berantakan letaknya bagian
bawahnya sudah tersibak hingga ke atas.. sedangkan bagian bawahnya terbuka sebagian
mengekspos dadaku yang kenyal…

Akhirnya aku sudah seperti tidak sadar dan mulai ikut bergoyang mengikuti irama goyangan mas
Mantri, hingga, “masssss…aughtttttt….aku keluar…..” dan saat yang hampir bersamaan mas
Mantri juga semakin kencang memompa… saya tahu dia juga hampir klimaks…dan tiba tiba dia
merengkuh diriku kuat kuat dan crot crot…. dia klimaks di dalam vagina ku….

“ah.. benar benar nikmat… hari ini kamu penurut sekali”kata mas Mantri. Aku seolah tersadar
segera berdiri dan merapikan bajuku..dan hendak mengambil tissue untuk mengelap sperma yang
mengalir keluar dari selakangan ku.. tapi tiba tiba”Jangan…. tidak usah di lap…”aku menoleh
karena terkejut….itu suara mas Hari… sejak kapan dia ada di sini… terus, mas Aries dimana….

“Suami mu sudah tidur..soju nya tadi aku campur obat tidur….sekarang saatnya kita
bermain…”katanya seolah menjawab pertanyaan ku tadi…tapi aku bukannya tenang malah
semakin gemetaran…”baju kamu berantakan…lepas saja…pakai ini saja…” katanya mas Mantri
sambil melemparkan celemek yang biasa di pergunakan untuk memasak. Aku benar benar
terperangah… mereka sekarang benar benar gila….dirumah ku sendiri.. saat ada mas Aries…
bahkan mas aries pun mereka kerjai….Aku tidak sanggup menahan tangis ku…aku hanya
memandang celemek yang mereka berikan.. jika harus aku kenakan celemek itu begitu
kecil….hanya menutupi sedikit bagian depan tubuh ku, bahkan tidak bisa untuk menutupi ke dua
buah dada ku yang sedikit besar…sedang dibagian bawah juga sangat pendek…dan terutama
bagian belakang terbuka seluruhnya hanya sedikit tali di pingang dan leher…Tiba tiba plakkk…
pipiku terasa sangat panas di tampar oleh mas Hari.. aku sedemikian terkejutnya sehingga mata
ku berkunang kunang… “pakai kalau nggak saya gampar lagi mau…? “. bentaknya dengan
suaranya yang menyeramkan.. aku pun bergegas melepas pakaian ku dan mengenakan celemek
itu…”sekarang buatkan kami teh … saya tidak pakai gula sedang Mantri pakai gula”
katanya..”Kami tunggu di ruang tamu..” kata mas Mantri “tidak usah khawatir suamimu sudah
tidur..” setelah berbicara seperti itu mereka pun pergi meninggalkan saya di dapur seorang diri
dengan tubuh yang gemetaran memikirkan keadaan diriku sementara suamiku walau dalam
keadaan terbius ada juga disana.

Kemudian saya membuatkan mereka teh di cangkir dan membawanya kemereka di ruang tamu
dengan tubuhku yang hampir bugil dan sedang gemetaran…aku melirik ke sofa kami dan kulihat
suami ku tertidur pulas dengan wajahnya yang seperti tanpa dosa dan sebelah kakinya terjuntai
kebawah..air mata menetes di pipi ku “maafkan aku mas…”

Aku menaruh kedua cangkir di hadapan mereka “yang mana punya saya”kata mas Hari..”yang
kiri punya mas Hari yang kanan punya mas Mantri” kataku..plakkkk..tiba tiba sekali lagi mas
Hari menamparku. Aku demikian terkejut sehingga jatuh terjengkang kebelakang..”panggil saya
Tuan Hari..dan ini tuan Mantri… Jangan coba coba kurang ajar ya…” aku langsung menangis
tapi Mas Hari hampir saja menamparku lagi…”jangan menangis kalau tidak mau saya tampar
“katanya..Kemudian dia mengeluarkan dua buah anting anting yang masing masingnya memiliki
bel kecil..dia menarik putingku dan memasangkan anting anting itu di puting ku. Aku lihat mas
Mantri mengeluarkan handycam dan merekam kami..
Mas Hari mengeluarkan seutas tali dari tasnya dan mulai mengikat diriku sedemikian rupa
sehingga bahkan buah dadaku terijepit tali itu sehingga menjadi mencuat dan dia juga mengikat
tangan ku siku bertemu siku lalu rambut ku juga diikat dan di tarik kebelakang dan disatukan
dengan tanganku sehingga wajah ku menghadap keatas… rasanya sangat sakit..kemudian
sebatang tongkat diselipkan di belakang lututku dan kakiku diikat sedemikan rupa sehingga
menjadi mengangkang dan terlipat kebelakang.tumitku disatukan dengan pangkal paha ku
menggunakan tali di belakang lutut di selipakan sebatang tongkat dari pipa. “akhh Tuan Hari
sakittt..” mendengar itu dia malah marah dan mendorongku jatuh sehingga saat ini diriku
menjadi menungging dengan kepala yang tertengadah. “sakiiiitt…”aku melenguh..dia kemudian
mengambil sebuah pipa lagi yang lebih pendek sepanjang 20 senti dan menyelipkan di mulutku
yang dipaksanya untuk menggigit pipa kecil itu..dan kemudian dia mengikatnya ke belakang
kepalaku persis seperti tali kekang kuda..

Kemudian dia tersenyum puas memandang ‘hasil karyanya’ kemudian aku lihat dia
mengeluarkan sesuatu dari tas kecilnya dan ternyata itu adalah penjepit kertas atau binder kertas
dari logam..melihat itu aku haya isa melotot ketakutan dan….”akhhhkkkk hakkiiiikk” aku
memekik ketika bibir sebelah kiriku dijepitnya… dan sekali lagi ‘akkkkhhkkk” aku kembali
memekik ketika dia menjepit yang sebelah kanannya… Kemudian ketika aku sudah
berkelojotan…dia seperti memandang puas…dan ketika rasa sakit mulai hilang tiba tiba
cetarrrr…. pantatku terasa sangat panas ternyata dia mencambuk pantatku dengan menggunakan
sisa tali yang ada…air mataku mulai meleleh kali ini karena rasa sakit yg luar
biasa.ctarrrr..ctarrr…ctarrrr

Ketika aku sudah sangat kesakitan di tiba tiba mas Hari menghentikan cambukannya..tiba tiba
pantat ku terasa dingin ternyata mas Hari sedang menyiram pantatku dengan semacam minyak
licin yang dingin..Dia berputar ke depan dan memperlihatkan aku sesuatu yang membuat diriku
bergidik…sebuah tongkat dari karet sepanjang 20 senti yang bentuknya seperti kumpulan
beberapa buah bola dari yang ujung paling kecil sebesar kelereng sampai dipangkalnya sebesar
bola bekel. Aku langsung tahu niatnya dan…”akhhhh…” ternyata dia memasukannya kedalam
anusku sampai hampir habis dan menariknya kembali terus berulang ulang…anehnya itu justru
membuat sensasi aneh di diriku… walau sebenarnya sangat sakit. Kemudian dia mendiamkan
tongkat karet itu sehingga tingak tersisa bonggol terakhirnya..

aku melirik kulihat mas Aries masih tertidur..wajahnya terlihat seperti tak ber dosa.. maafkan
aku mas..

Mas Hari melepaskan ikatan rambut ke tangan ku, membalikan diriku sehingga terlentang,
melepaskan ikatan di kakiku dan mencabut pipa yang terpasang di sela sela belakang lutut ku
dan merubah ikatannya sedemikian rupa sehingga saat ini mengangkang lebar memperlihat
vagina ku. Kemudian dia mengangkat diriku dan meletakan diriku diatas meja tamu kami yang
lebar. Aku melihat mas Hari mengeluarkan sebuah benda terbuat dari logam berbentuk selinder
sepanjang 20 cm dengan diameter 6 cm, yang ternyata adalah sebuah vibrator…. dia kemudian
menempelkan vibrator itu di kemaluan saya… seolah saya tersengat
kenikmatan….”ekkkhhhhhh…” saya benar benar terguncang ternyata itu baru permulaan. mas
hari kemudian memasukan vibrator itu kedalam vagina saya …. vibrator itu bergetar di dalam
vagina saya dan memberi rangsangan hebat yang luar biasa.”akhhhhh…” saya melenguh hanya
itu yang dapat keluar dari mulut saya yang diselipkan sebatang pipa…. saya melihat secara
samar samar  mas Mantri yang sedang mengambil gambar saya dengan menggunakan handy
cam… dan mas Hari yang memandang saya dengan tersenyum…saya tidak dapat
membayangkan jika tiba tiba mas Aries bangun.

“akhhhhh..” kali ini saya benar  benar mencapai kelimaks ….bukan hanya vagina saya yang
bergetar tapi seluruh tubuh saya berguncang hebat … mas Hari dan mas Mantri tertawa… suara
ku demikian kerasnya sehingga tampaknya menggangu tidur mas Aries, dia bergerak sedikit dari
tidurnya dan melenguh kemudian kembali tertidur..Aku benar benar gemetaran ketakutan ketika
itu terjadi…

Mas Hari tiba tiba mencabut vibrator itu dan kemudian menutup mata saya dengan penutup mata
yang biasa aku gunakan kalau mau tidur. Aku benar benar buta sekarang dan sangat ketakutan
karena tidak bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya. Tiba tiba “akhhh…” aku hampir
berteriak ketika pnjepit yang sedari tadi ada di bibir vagina ku tiba tiba di tarik lepas tanpa di
renggangkan dahulu dan”akhhhh…” kembali yang sebelahnya di tarik.. nafasku memburu
jantungku berdetak kencang menduga duga apalagi yang akan aku alami… begitu memburunya
nafasku sampai sampai bel kecil di puting ku berbunyi karena dadaku terguncang guncang. Aku
merasakan buah dadaku diremas kencang sehingga terasa sakit kemudian aku merasakan sebuah
benda hangat basah menelsuri tubuhku mulai dari dada kemudian turun keperut ternyata itu
adalah lidah seseorang yang aku tidak tahu apakah itu lidah mas Hari atau mas Mantri….
kemudian saya merasakan orang itu memasukan penisnya dan memompa penis itu kuat kuat
sehingga aku terguncang guncag menyebabkan bel kembali berbunyi di kedua putingku. orgasme
kembali terjadi aku benar benar menikmatinya kali ini mereka melakukannya dengan sedikit
berbeda penis itu terasa lebih nikmat dari sebelumnya…. tidak berapa lama orang itu mencapai
klimaksnya dan crottt…crottt… membasahi wajah ku yang tertutup bagian matanya….kemudian
beberapa saat segalanya menjadi sunyi.. aku merasakan semua ikatan ku dilepas dan penyumpal
mulut ke juga dilepas..begitu juga tongkat karet aneh di pantatku… tubuh ku tiba terasa dibalikan
dan dipaksa menungging dan ‘akhhhhh …. ” aku merasakan ada yang menyetubuhi dari
belakang ….dia begitu kasarnya memompa diriku sehingga diriku terasa terguncang guncang…
aku merintih dan melenguh hampir diluar sadar ku dan tiba tiba saja penutup mata ku di
lepaskan… aku begitu terkejut ketika mendapati wajahku begitu dekatnya, hanya berjarak satu
jengkal dengan wajah suami ku yang tertidur di sofa…. padahal tadi lenguhan dan eranganku
begitu kerasnya… aku kembali menagis…

Saya baru menyadari ternyata yang sedang menyetubuhiku adalah mas Mantri… dia memompa
diriku demikian kerasnya sehingga hampir hampir wajahku menabrak wajah suamiku yang
tertidur pulas… akhirnya crotttt crott…. mas Mantri berejakulasi di atas punggungku…

Aku kemudian terbaring lemah demikian juga kulihat mas Mantri…..:”Suami kamu masih lama
baru bangun sebaiknya kita jalan jalan dulu” kata Mas hari…sambil menendang pantat ku …aku
hendak protes  tapi..”jangan banyak macam kamu apa kamu pilih saya bangunkan suami kamu”
katanya.. aku pun bangun

Aku lihat mas Mantri juga sudah mengenakan pakaiannya mereka memberikan aku jubah ku…
yang panjangnya hanya sedikit diatas lutut dan tanpa kancing hanya ada tali pinggang… aku
sudah mulai terbiasa berjalan ke tempat umum dengan pakain ini … tapi kali ini ada yang lain..
mereka memberikan ku celana dalam ku… aku sedikit terkejut dan terbesit rasa gembira bahwa
mereka mengizinkan ku mengenakan celana dalam.. tapi ternyata kegembiraanku hanya sesaat…
ternyata mas Mantri kemudian memasukan vibrator logam tadi kedalam vagina ku ….dan celana
dalam itu hanya menjaga agar vibrator itu tidak terjatuh…. tapi vibrator itu berukuran cukup
besar sehingga menyebabkan vaginaku penuh…mas Hri mencoba menyalakan vibrator itu
menggunakan remote yang dibawanya….ternyata vibrator itu bisa dinyalakan dengan remote…
dia menyuruh ku berdiri dengan jarak lima meter… dan akhhh aku terhenyak kaget dan
beguncang ketika vibrator itu bergetar dalam vaginaku… kemudian dia mematikannya kembali
dan menyalakannya kembali terus begitu…. beberapakali sampai akhirnya dia benar benar
mematikannya

Korban Permainan Bapak Kost

Mona

“Huuuh..nyebelin banget sih tuh aki-aki..” gerutu Mona sambil mengunci pintu kamar kostnya.

Kembali hari ini ia sebel dengan Pak Mahmud, si bapak kostnya yang sering bersikap genit dan
terkadang menjurus kurang ajar terhadap dirinya. Kejadiannya tadi saat dia pulang kantor
berpapasan dengan Pak Mahmud yang sedang berusaha memaku sesuatu di dinding.
“Sore pak..lagi ngapain pak..?” sapa Mona demi kesopanan.
“Eh..mba Mona dah pulang..”sahut Mahmud dengan mata berbinar. “Kebetulan aku mau minta
tolong sebentar bisa?”
Mona yang mau buru-buru ke kamar terpaksa menghentikan langkahnya dan menoleh.
“Apaan pak?” tanyanya sekenanya, kembali ia kesal melihat pandangan mata pak tua itu yang
jelalatan ke arah dadanya.
“Ini loh..kamu bisa pasangin lukisan ini ga kepaku yang dah saya pasang itu, takutnya tangganya
goyang banget karena berat badan saya, maklum agak gendut gini ribet jadinya” katanya sambil
cengengesan dan kembali pandangan matanya menyantap kulit leher Mona yang mulus.”nanti
saya pegangin tangganya”
Mona menyanggupi dan dia menaiki tangga yang memang sudah goyang itu, gadis itu baru sadar
pas naik ke pijakan kedua bahwa tangga itu memiliki jarak yang cukup lebar antara pijakan-
pijakannya, jadi saat kakinya naik ke pijakan kedua, dirinya yang saat ini menggunakan rok span
ketat agak kesulitan dan roknya menjadi tertarik ke atas sehingga pahanya menjadi terbuka.
Kejadian itu berulang lagi saat ia ke pijakan ketiga, bahkan jaraknya makin jauh sehingga
pahanya makin terbuka lebih lebar. Mona mengutuk dalam hati, saat melirik Pak Mahmud yang
dengan senyum mesumnya menikmati pahanya yang jenjang dan berkulit mulus bersih itu.
Melihat pemandangan indah ini, Pak Mahmud merasa nafasnya sesak sama sesaknya dengan
penisnya yang jadi menegang. Sungguh indah bentuk paha gadis ini dan ia dengan bebas bisa
melihat dari dekat, ingin rasanya mengelus paha montok nan mulus itu, tapi ia menahan diri. Ia
menyerahkan lukisan ke Mona untuk dipasang, tapi karena nyantolinnya masih agak tinggi maka
gadis itu harus memasangnya dengan mengangkat tangannya setinggi mungkin, ia tidak sadar
bahwa karena gerakannya itu blusnya yang pendek ikut tertarik ke atas sehingga terlihat kulit
pinggangnya yang ramping sampai ke perut di bawah dadanya.

Dengan sengaja Pak Mahmud menggoyangkan tangganya sehingga memperlama dirinya untuk
bisa menikmati pemandangan pinggang berkulit mulus gadis itu. Setelah selesai terpasang, Mona
menurunkan kaki kirinya ke pijakan kedua yang ternyata tanpa sepengetahuannya telah
dilonggarkan pakunya. Sambil terus menikmati paha Mona yang terbuka kembali, Pak Mahmud
bersiap-siap.
“Eiiihh…eiihh..” Mona menjerit kecil saat pijakannya lepas dan ia terjatuh ke belakang dan saat
itu dengan sigap Pak Mahmud menangkapnya sehingga tidak sampai terjatuh lebih parah.
Merah muka gadis itu karena satu tangan yang menahan dirinya memegang tepat ke pantatnya
dan sepertinya ia merasa tangan itu sedikit meremasnya. Dengan cepat ia menjauhkan badannya
dari “pelukan” Pak Mahmud yang mengambil kesempatan itu.
“Waduh, untung sempet saya pegangin mba nya, kalo ngga bisa berabe tuh..” ujar Pak Mahmud
cengengesan yang masih menikmati hangatnya tubuh dan kenyalnya pantat Mona tadi walau
sesaat tadi.
“Mmm..iya pak, makasih..udah kan pak ya..” tukas Mona sambil ngeloyor pergi dengan diikuti
pandangan Mahmud yang menikmati gerakan pinggul gadis yang montok itu.
“Hmmm..tunggu aja ntar ya..lo bakal kena ama gua” pikir pria tambun setengah tua ini dalam
hati.

Sudah banyak planning yang kotor dan mesum darinya yang memang punya sedikit kelainan
seks ini. Di dalam kamar, Mona masih sebel sama kejadian tadi. Sudah terlalu sering ia
mendapat perlakukan atau kata-kata yang menjurus mesum dari bandot tua itu, tapi ia berusaha
menahan diri mengingat bahwa tempat kost ini cukup murah dengan fasilitas yang ada juga
ditambah lagi dengan lokasi yang di tengah kota dan dekat ke tempat kerja atau mau ke mana-
mana. Maka ia memutuskan untuk tetap bertahan asalkan si mesum itu tidak terlalu kurang ajar.
Bila ketemu pasti Mona merasa risih dan agak ngeri ngeliat mata Mahmud yang seperti
menelanjangi sekujur tubuhnya, tapi terkadang selain ngeri dan risih gadis itu juga merasakan
bangga dan senang karena kecantikan dan tubuhnya menjadi perhatian sampai seperti itu walau
Mahmud bukan levelnya untuk bisa menikmati dirinya.

Beberapa kali kalau berpapasan sama Mahmud dan berbincang-bincang, selalu saja tangannya
tidak pernah diam menjamah, walau hanya menjamah pundak atau lengannya tetap saja gadis itu
merasa risih karena sambil melakukan itu bapak kost itu merayu dengan kata-kata yang
kampungan.
“Ahh..udahlah, ga penting juga..mendingan gua mandi” kata Mona dalam hati

Sambil berkaca ia mulai melepas satu per satu kancing blusnya dan melepasnya sehingga bagian
atasnya kini hanya tertutup BH biru muda yang susah payah berusaha menutupi payudara
berukuran 34D itu. Dengan pinggang yang ramping, maka buah dada itu tampak sangat besar
dan indah dan karena Mona rajin ke fitness makin tampak kencang dan padat. Sungguh
merupakan idaman bagi semua laki-laki di dunia bagi yang dapat menikmatinya. Lalu ia
melanjutkan dengan melepas rok span-nya ke bawah sehingga kini tubuh yang memiliki tinggi
168cm ini hanya ditutupi bra dan cd yang berwarna senada. Body yang akan membuat laki-laki
rela untuk mati agar bisa mendapatkannya, memiliki kulit putih asia dan dihiasi dengan bulu-
bulu halus nan lembut. Menjanjikan kehangatan dan kenikmatan dunia tiada tara. Mona melepas
kaitan bra disusul dengan cd-nya yang segera dilemparkan ke ember tempat baju kotor. Ia
memandang sejenak ke cermin, melihat payudaranya seperti “bernafas” setelah seharian
dibungkus dengan bra. Gumpalan daging yang kenyal dan padat dengan puting berwarna coklat
muda sungguh menggairahkan.
“Auuh…” gadis itu sedikit merintih atau tersentak saat ia memegang kedua putingnya, serasa ada
aliran listrik menyengat lembut dan menimbulkan rasa sensasi geli pada kemaluannya yang tanpa
sadar tangan kirinya turun ke arah vaginanya dan sedikit membelainya.
Sambil senyum-senyum sendiri, gadis itu membayangkan dada telanjangnya dan membusung ini
selalu menjadi sasaran remasan dari Roy pacarnya yang tidak penah bosan juga mengulum
puting dan menciumi kulit payudaranya yang mulus dan harum itu. Tidak percuma ia setiap 3
hari sekali memberikan lulur pada tubuhnya, terutama pada payudaranya yang sampai sekarang
memiliki aroma yang memabukkan walaupun dalam kondisi berkeringat.
Mona menghela nafas panjang menahan gejolak birahi yang timbul, dan sekarang ia merasa
ingin dilampiaskan. Padahal baru tadi malam ia berenang di lautan asmara yang menggelora
dengan pacarnya. Ia merasa dirinya selalu saja haus akan belaian pacarnya, padahal hampir
setiap ketemu mereka bercumbu dengan hot dan yang suka bikin ngiler adalah mengulum penis
Roy sampe bisa keluar spermanya. Kini ia membayangkan ukuran penis Roy saja udah bikin
deg-degan, ga sabar untuk ketemu dan mengemut-ngemut batang kemaluan yang kokoh itu.
“Huuuh..mending gua mandi aja deh, otak gua jadi kotor nih..”
Selesai mandi, sedikit terusir pikiran-pikiran tadi karena sudah tersiram air dingin. “Loh, kok ga
bisa sih nih?” Mona sudah beberapa saat ngga bisa memutar kunci lemari bajunya, ia masih coba
terus beberapa saat tapi masih ga bisa juga.
“Duh, mesti minta tolong ama bandot itu dong” keluhnya

Untungnya masih ada baju di keranjang yang belum sempat dimasukkan ke dalam lemari. Tapi
setelah memilih-milih, di keranjang baju itu hanya ada underwear 2 pasang dan baju-baju khusus
tidur yang tipis dan seksi serta baju dalaman sexy seperti tanktop dan rok mini yang mininya 20
cm dari lutut. Dari pada pakai baju tidur tipis ia memilih rok mini dan tank top yang rendah
belahannya. Sebelum ke Pak Mahmud, Mona memilih untuk makan malam dulu di ruang makan
bersama, sambil makan ia menyalakan tv dan duduk di ujung sofa.
“Ehh..mba Mona baru makan ya..bapak temenin ya, ga baik cewe seseksi kamu makan
sendirian” tiba-tiba si bandot itu muncul, dan langsung menyantap paha Mona yang disilangkan
itu, sungguh mulus, lalu ia duduk di samping gadis itu.
“Ia pak..sekalian makan pak…terus sama minta tolong kok lemari baju saya ga bisa dibuka
yah?” pinta Mona sambil menggeser menjauh dan berusaha dengan sia-sia menarik turun rok
mininya. “buset tuh mataaaa…abis gua..” katanya dalam hati.
“Ooo gitu, nanti saya periksa deeeh…”
“Makasih ya pak”
Mona buru-buru nyelesaiin makannya, saat tiba-tiba ia merasa dadanya bagian putingnya terasa
gatal. Awalnya berusaha ditahan saja tapi makin lama makin meningkat rasa gatalnya, dan bukan
itu saja kini ia merasakan hal yang sama pada vaginanya.

Ia masih berusaha menahan tapi sudah hampir tidak kuat, duduknya jadi gelisah dan ia berusaha
menggoyangkan badannya agar rasa gatal itu hilang bergesekan dengan bahan bra-nya dan ia
mempererat silangan kakinya. Tapi rasa gatalnya tidak berkurang, bahkan kini seluruh daging
kenyal payudaranya terasa gatal.
“Ouuuhh..” akhirnya Mona tidak tahan dan ia menggaruk sedikit kedua payudaranya dengan
tangannya, saat ia menggaruk terasa nyaman sekali karena gatalnya berkurang tapi sulit untuk
berhenti menggaruk. Sambil memejamkan matanya karena keenakan menggaruk ia lupa ada Pak
Mahmud di situ.
“Kenapa kamu? Kamu kegatelan yaah?”
“Uuuhh…sssshh..ehm, i…iya pak..” terkejut Mona karena baru ingat ada si bandot di
sampingnya, tapi ia terus menggaruk makin cepat dan karena tak tahan ia menggaruk juga ke
pangkal pahanya..
“Uuuuuffh..ssshh…” aliran darah Mona berdesir cepat karena sensasi menggaruknya itu selain
menghilangkan rasa gatal juga membuat birahinya tergelitik. “per..permisi pak..uuffh..” sambil
terus menggaruk ia mau bangkit dari kursi tapi rasa gatal itu makin menghebat yang akhirnya dia
hanya teduduk kembali sambil terus menggaruk

Sedetik ia melihat Mahmud hanya menonton dengan pandangan penuh nafsu setan ke dirinya
yang terus menggaruk itu. Gadis itu mengutuk karena ia memberikan tontonan gratis kepada pria
tua itu tanpa dapat mencegah. Gerakannya makin cepat dan tidak karuan karena kedua tangannya
hanya bisa menggaruk 2 bagian dari 3 bagian tubuhnya yang terserang itu, kini rok mininya
sudah tersingkap semua karena ia harus menggaruk liang kemaluannya sehingga memperlihatkan
kedua pahanya yang jenjang dan berkulit putih mulus itu. Gadis itu terus merintih-rintih karena
kini rasa gatalnya sepertinya tidak bisa digaruk hanya dengan garukan yang masih terhalang kaos
dan bh untuk kedua payudaranya dan celana dalam tipisnya untuk vaginanya, tubuhnya serasa
lemas karena rasa gatal dan birahinya yang kini membuat vaginanya menjadi basah dan ia
merasa putingnya mengeras.

Pak Mahmud
“Misi pak…mau ke kamar dulu niiih..uuhh..” Kata Mona, tapi Pak Mahmud diam saja
menghalangi jalan keluarnya. Rasanya ingin marah saja tapi rasa gatal itu menghalangi rasa
marahnya.
Karena akhirnya ia tidak tahan dan tidak bisa mencegah lagi, dengan serabutan dan cepat ia
menarik tali tank topnya kebawah dan menarik turun branya sehingga kini buah dadanya
telanjang yang segera ia menggaruk dengan cepat dua gunung indah itu terutama putingnya yang
kini sudah mancung dan mengeras, kakinya bergerak blingsatan karena rasa gatal pada
vaginanya makin menghebat. Pak Mamud tertawa dalam hati, ia menikmati melihat indahnya
pemandangan di depannya itu, betapa buah dada Mona yang berbentuk bulat kencang itu tidak
tertutup apapun serta baju Mona yang sudah tidak keruan. Senang ia melihat gadis yang cantik
tapi sombong ini kini tampak tidak berdaya. Rencana awal ini berhasil dengan baik, yang
ternyata ia telah mengganti kunci lemari baju Mona dan menaruh bubuk gatal pada pakaian
dalam gadis itu dan sengaja memilihkan baju yang seksi tertinggal di luar lemari. Tangan Mona
masih bergerak cepat berpindah-pindah mencoba menggaruk 3 bagian tubuh, makin lama makin
menghebat dan dari mulutnya meracau tidak jelas. Dengan susah ia berusaha menggaruk
vaginanya secara langsung tapi ia kesulitan karena harus menggaruk putingnya.
“Saya bantu ya sayang…” tanpa disuruh ia menarik turun celana dalam tipis Mona, sehingga
sekarang terlihat “bibir” bawah tersebut yang dihiasi bulu-bulu halus. Tampak indah sekali dan
menggairahkan.
“Nggeeh..ja..gan kurang ooouhh..”ia tidak dapat melanjutkan umpatannya karena ia menikmati
garukan pada vaginanya walau ia harus berpindah lagi sambil merintih-rintih terus

Ia terkejut sesaat ketika tangan Pak Mahmud mengelus-elus pahanya, tapi ia tidak bisa
memperdulikannya lagi yang penting ia harus terus menggaruk. Dengan leluasa Pak Mahmud
menjelajahi lekuk liku tubuh montok itu tanpa penolakan, kulit pahanya terasa lembut dan
daging paha sintal itu terasa kenyal dan hangat dalam usapannya. Karena belaian-belaian yang
dilakukannya ini membuat Mona makin menggelinjang karena kini birahinya sudah melonjak.

“Biar ini aku yang bantu yaah..” dengan sigap jari-jari tangannya hinggap di vagina Mona dan
menggeseknya dengan liar.
“Ouuuuhh…ss..stoopp…aiiieh…iyaa…ouuhh” ngga jelas Mona mau ngomong apa, sedetik ia
tahu vaginanya sedang diobok-obok oleh orang yang dia sebel, tapi ia tidak tau dan tidak berdaya
karena rasa gatal dan nafsunya yang memuncak sehingga dia tidak mampu menolak perbuatan
Mahmud. Kini ia fokus menggaruk payudaranya, tidak hanya digaruk tapi juga diremas-remas
dan memuntir-muntir putingnya sendiri. Dengan leluasa Mahmud menggesek-gesek bagian
tubuh yang paling rahasia milik gadis itu. Hampir 5 menit kini liang vagina itu sudah becek dan
menimbulkan bunyi kecipak karena gerakan jari-jari Mahmud yang sudah ahli itu.
“aaahh..jgn dilepas..ohh…pak..” jerit Mona saat tangan Mahmud mengangkat tangannya dari
vaginanya yg sudah basah itu dan malah “cuman” mengelus-elus pahanya dan meremas
pantatnya.
“Kenapa sayang..? kamu mau aku untuk terus mengobok-obok memek kamu..?” tanya Mahmud.
“Ngeh..ngeh..iii yaaa paakk…ouufh..” diantara engahannya
“kamu yakin..??”
“uuhh…ngeh…sssh..” ia hanya mengangguk
“kamu mohon dong sama aku..paaak Mahmud sayang, tolong obok-obok memek saya…please
saya mohon”
Mendengar perintah itu, sekejap Mona merasa malu dan marah tapi segera terganti kebutuhan
body-nya yang sudah terbakar birahi secara aneh itu. Ia berusaha untuk tidak mengucapkan itu
dengan terus menggaruk, tapi ia tidak kuat..
“ouuh..ngeh..Pa..Pak Mahmud sssss….sayaaang, ooh..tol..long obok…obok me…nggeh…
memek sayaaaa…pleeeeease…uuuff.. saya mohoooonn…” erang Mona.
“Tentu sayang…”
Lalu dengan sigap jarinya menggerayangi bibir vagina Mona yang becek itu dan menggesek
dengan cepat. Mona melenguh penuh nikmat sambil meregangkan badannya, lalu tersentak hebat
saat jari itu menusuk masuk dan menemukan klitorisnya
“Haaa..ternyata disitu yaaa…” dengan ahli ia memainkan jari itu pada g-spot tsb yang
mengakibatkan Mona mendesah-desah. Gadis itu merasakan terbentuknya sensasi orgasme
menanjak naik..
“Oouuhh…ja.nggaannn..” ia berusaha menahan dirinya, tapi gerakan jari Mahmud makin
menggila dan terus menggila, ia sudah hampir tidak tahan.

Sambil menggigit bibirnya dan memejamkan matanya ia berusaha menahan klimaksnya, tidak
mengira bahwa dirinya dapat dibuat klimaks oleh Mahmud.
“Ouuuuuuhhhhhh….aaaiiiieeeeeeeeeee…..” dengan teriakan panjang Mona mencapai puncaknya
dan tubuhnya menggetar keras.

Cairan makin deras membahasai liang vaginanya, ia menikmati setiap detik sensasi luar biasa itu.
Tubuhnya makin lemas dan pandangannya nanar. Ia tak mampu menolak saat Mahmud
menunduk dan mencium bibirnya yang tipis.
“mmmmmpphhh…..” Mona mengerang dan sulit menolak saat lidah Mahmud memasuki rongga
mulutnya dan melilit-lilit lidahnya, bahkan tanpa sadar ia membalas ciuman itu. Sementara
tangan Mahmud masih mengocok kencang dan gadis itu merasakan kembali orgasmenya mau
menyeruak lagi..apalagi saat ciuman Mahmud berpindah mencium puting kirinya..
“Auukkh..ssttopp..ssssshh…ssshh..” tapi Mona malah membusungkan dadanya mempermudah
Mahmud menikmati puting kerasnya.

Kini rasa gatalnya sudah terganti dengan desakan nafu setan yang tidak pernah terpuaskan,
tangannya yang bebas dituntun oleh Mahmud ke penisnya di balik sarungnya.
“oouuh..bes..bessar banget ppaakk..” gumam Mona tanpa sadar saat merasakan batang hangat
yang berdenyut-denyut dalam genggamannya, ia melirik ke arah batang kemaluan Pak Mahmud
yang ternyata lebih besar dibanding milik pacarnya, pikiran nafsunya tanpa sadar
membayangkan apakah ia mampu untuk mengulum penis itu dalam mulutnya atau
membayangkan bagaimana rasanya bila penis itu menyerang vaginanya. Dengan birahinya yang
terus membara dan terus dijaga geloranya oleh Mahmud, Mona dengan suka rela mengocok-
ngocok penis raksasa Pak Mahmud itu, ia sudah tidak ingat akan bencinya dia terhadap pria tua
berumur 60 tahun itu.

Mahmud mulai mendesah-desah keenakan di antara kulumannya pada kedua puting Mona.
“aaaaaaannggghhhhh…pppaaaakkhh……aaaaaaannggghh…” Mona mencapai klimaks sampai
dua kali berturut-turut karena kocokan tangan Mahmud, matanya makin nanar dan bibir seksinya
menyeringai seperti menahan sakit.
“Sekarang kamu isep punya bapak yaa..kamu kan jago kalo sama pacar kamu”
“ouuh..ngga ma..mau..ap…aauupphhh..mmmhh..” Mona yang lemas akibat klimaks tadi tak
berdaya menolak saat Mahmud menarik lehernya membungkuk ke arah batang “monas” nya,
tidak memperdulikan protes Mona yang ia tau hanya pura-pura karena sebenarnya sudah jatuh
dalam genggamannya. Kini dengan dengan bibirnya yang seksi dan lidah yang hangat lembut itu
mulai mengulum batang kemaluan itu.
“Oooh..enak sayaaang…kamu memang jago..sssshh…kamu suka kan..?” tanyanya
“mmmmmpph…sllluurpp..mmmmmm” hanya itu yang keluar dari mulut Mona, yang dengan
semangat memainkan lidahnya menjilati dan menghisap penis Mahmud.

Aroma dan rasa dari penis laki-laki itu telah menyihirnya untuk memberikan sepongan yang
paling enak.
“Bapak tau..kamu cuman cewek sombong yang sebenarnya punya jiwa murahan dan pelacur…
plaakk..!!”
Mona tersentak saat pantat bulatnya ditepak oleh Mahmud, mukanya merah dan marah tapi
sebenarnya malah membuat dia makin terangsang dan makin cepat ia mem-blow job penis
Mahmud. Belum pernah ia merasakan birahinya dibangkitkan dengan cara kasar ini, tapi ia tau
bahwa ia sangat menikmatinya.

“Kurang ajar nih aki-aki” gerutunya dalam hati dan ia menggigit gemas ke penis Mahmud yng
membuatnya itu mengelinjang dan lidahnya makin cepat menyapu urat di bawah penis itu.
“Ayo..sekarang kamu naikin penis aku..”
Tanpa berucap Mona mulai menaiki ke atas tubuh tambun Mahmud, dengan deg-degan menanti
penis besar itu ia menurunkan pinggulnya dengan dibantu tangan Mahmud yang memegang
pinggangnya yang ramping.

“Ooooh..” Mona mengerang saat ujung “helm” penis itu bersentuhan dengan bibir vaginanya dan
mulai memasuki liang surga. Kembali ia mengerang menahan sedikit sakit saat baru masuk
sedikit, liang vaginanya berusaha mengimbangi diameter penis Mahmud itu.
“Enak kan sayang?”
“Hmmmmm…nggh…” Mona hanya mengerang dan memjamkan mata menunggu penis itu
membenam ke dalam vaginanya. Tapi Mahmud hanya menggesek-gesek liang vagina Mona itu
dengan ujung kepala “meriamnya”. Gadis itu menggoyang-goyang pinggul seksinya dan
berusaha menurunkan badannya, tapi Mahmud tetap menahan pinggulnya sehingga tetap belum
dapat “menunggangi” penis Mahmud.
“Hemmm…kenapa sayang? Udah ga sabar yaa ngerasain kontol bapak?”
“Huuh?..nggeeeh…aa..paahh…” Mona ngga tau harus ngomong apa, masih tersisa gengsi pada
dirinya.
“Hehehe..masih sok alim uuh..kamu ya..? Kalo kamu mau kontol bapak, kamu harus memohon
dengan mengaku diri kamu itu cuman perek murahan dan lakukan dengan seksi..”
“aaahh…sssh..kenapa mes..ti gitu paakk…pleaaase…” Mona sudah benar-benar terangsang dan
tidak bisa berfikir jernih lagi, dalam pikirannya kini hanya penis Mahmud saja.
Mahmud mendengus dan seperti hendak memindahkan tubuh Mona di atasanya, merasa
perbuatan itu.
“Oouuh ooke..okeeh paaak…ngeh, tega bgt sih bapak…oouf paak, tolong masukin kontol
ba..ngeehh..bapak ke memekku paak, entotin sayaaa ooh paakk…akkuu..memang cewe murahan
yang sok suci..nggeh..pleease..paakk..akuuu mohooon…” pinta Mona memelas sambil meremas-
remas kedua payudaranya.
“Hehehehe…kamu tergila-gila ya sama kontol bapak..”
“Iyaa ppaakkh…please..aku ga tahaaan paakk…”
“Kontol pacar kamu ga ada apa-apanya kan?”
“oouuh..jauuh pakkk..punya bapak lebih hebaat dan enaaaakk”
“Hehehe..good…ini dia hadiahnya..”
Mahmud lalu menarik ke atas tubuh Mona dan menurunkannya kembali, dengan diiringi erangan
Mona merasakan penis itu makin dalam masuknya dan sulit ia menahan diri untuk tidak klimaks
yang keempat kalinya. Mona kembali menaikkan badannya dan menurunkan kembali sehingga
sudah ¾ penis itu diemut vaginanya. Gerakannya diulangi berkali-kali, awalnya perlahan tapi
makin lama makin cepat karena vaginanya sudah bisa “menerima” penis berukuran di atas rata-
rata itu. Gadis itu sudah benar-benar dikuasai nafsu birahinya dan ia merasa terbang ke awang-
awang merasakan gesekan-gesekan penis Mahmud dengan dinding vaginanya. Tidak sampai 5
menit Mona sudah merasakan akan keluar lagi.
“Ouuh..gilaaa..paaakkh..oouuuhhhhhhhhh..” Mona mencapai klimaksnya lagi dan ia terus
bergerak naik turun menunggangi penis yang masih perkasa itu.

Buah dadanya yang besar menggantung itu bergerak naik turun mengikuti irama gerakan
badannya, dengan nikmat Mahmud meraup gumpalan daging kenyal itu dan meremas-remasnya
dengan gemas. Dengan liar ia terus menunggangi penis itu, diiring dengan bunyi
“plok..plok..plok..plok..” yang makin cepat akibat beradunya badan Mona dengan perut buncit
Mahmud. Hampir 15 menit Mona menikmati hunjaman-hujaman penis itu, dalam periode itu
Mona sudah mencapai orgasme sampai 4x lagi, ia tidak dapat menahan untuk tidak melenguh
dan berteriak nikmat. Pikirannya sulit untuk fokus bahwa ia telah dibuat klimaks oleh seorang
laki-laki yang pantas jadi ayahnya. Ia merasa lemah sekali akan nafsu yang menguasainya, tapi
sungguh terasa nikmat sekali yang tidak mampu ditolaknya. Mahmud juga sudah hampir
mencapai puncaknya, penisnya telah mengeras sampai maksimal dah hal ini juga dirasakan oleh
Mona, ia mempercepat gerakan naik turunnya yang menyebabkan buah dada montoknya
bouncing naik turun makin cepat.
“Uuuaaahh…gilaaaaa…ooouuuhhh…” akhirnya Mahmud tidak dpt menahan lagi, spermanya
muncrat seiring dengan klimaksnya yang ternyata berbarengan dengan klimaks yang sangat kuat
dari Mona.

Mahmud merasakan dinding vagina Mona yang hangat itu bergetar menambah kenikmatan
klimaksnya. Dengan lunglai Mona turun dari tunggangannya dan rebah di samping Pak Mahmud
yang juga masih merem melek habis menikmati tubuh gadis cantik dan sexy itu.
“Kamu memang hebat hebat cantik…”
“Cukup pak..ngeh, aku ga tau kenapa bisa kaya gini tadi..ini harusnya gak terjadi, cukup sekali
ini terjadi” Mona yang sudah mulai jernih pikirannya, ia kini sangat menyesali bahwa ia
menyerahkan dirinya secara sukarela kepada Mahmud. Ia memutuskan untuk pindah kost dan
kejadian tadi harus dikubur dalam-dalam, tidak boleh ada yang tahu.
Melihat Mona yang mulai membereskan bajunya dan hendak pergi, Mahmud bergerak cepat. Ia
memegang leher belakang Mona yang sedang membungkuk hendak mengambil cdnya lalu
dengan cepat membenturkannya ke meja kayu yang ada di depan mereka duduk.
“uuuugghhh….” kerasnya benturan itu membuat ia setengah pingsan.
“hehehe..ga secepat itu sayang..kamu akan jadi milikku..” Mahmud lalu menarik tangan Mona
dan gadis itu pasrah saja dibawa dengan setengah sadar masuk ke kamar Mahmud. Lalu setelah
melepas sisa bajunya, ia merebahkan tubuh telanjang yang masih lemas itu ke atas ranjangnya.
Lalu ia mengikat kedua pegelangan kaki dan pergelangan tangan Mona ke ujung ranjang besi,
sehingga kini tubuh telanjangnya itu dalam posisi kaki yang mengangkang lebar.
“uuuh..apa-apaan inih…lepasin paak…”dengan suara masih serak dan lemah Mona berontak
dengan percuma, ia mulai takut apa yang hendak dilakukan.

Melihat posisi dan kondisi Mona yang menggairahkan itu, Mahmud tidak tahan lagi ia
membungkuk lalu menciumi payudara montok dan memainkan lidahnya mengecupi puting
Mona yang sebentar saja langsung mengeras.
“Ouuh..pak..! lepasin saya pak…kalo ngga sa…aauupphh…mmbbllllmmmmm…” Mona tidak
dapat melanjuntukan omongannya karena ditutup lakban oleh Mahmud.

Kini kesadaran Mona sudah mulai pulih, ia masih terus berusaha memberontak untuk
melepaskan ikatan kaki dan tangannya tapi ikatan itu sungguh kuat. Ia mulai takut karena kini ia
tidak berdaya dan berada dlm kekuasaan Mahmud. Pandangan matanya mengikuti Mahmud
seperti mata kelinci yang sedang ketakutan melihat serigala yang akan memangsa, dan air
matanya mulai meleleh di pipinya.
“Eeeiih..kenapa nangis cantik? Aku paling ga suka liat cewe nangis…tapi sekarang kita liat film
dulu ya…”ujar Mahmud sambil memasang kabel menghubungkan dari handycam ke tv. Lalu ia
mulai menyetelnya.

Mata Mona terbelalak kaget saat melihat tayangan video di layar tv, jantungnya serasa akan
copot dan kepalanya tiba-tiba pusing mendadak melihat adegan per adegan dari video itu.
Ternyata kejadian di sofa ruang tengah tadi semuanya direkam oleh Mahmud dari tempat
tersembunyi, terlihat jelas saat ia melihat dirinya mulai merasakan gatal yang menyerang, mulai
mencopoti bajunya dan sampai kejadian dia berhubungan sex dengan Mahmud. Perasaannya
makin hancur saat ternyata Mahmud tidak hanya merekam dari 1 sudut saja, terdapat 4 handicam
tersembunyi yang merekam seluruh kejadian. Bahkan saat ia memohon kepada Mahmud untuk
mengobok-obok vaginanya dan pengakuan dia sebagai cewek murahan juga terdengar jelas.
Wajah gadis yang cantik itu jadi pucat dan tubuhnya bergetar, ia sudah menduga apa yang akan
diminta oleh Mahmud dengan adanya video itu. Perasaannya geram, marah, benci, takut dan
lain-lain bercampur aduk, kini ia hanya dapat menangis. Terlihat jelas bagaimana wajahnya
menunjukkan dirinya menikmati setiap detik permainan panas itu dengan aki-aki tambun yang
sudah tua.
“Percuma kau menangis..kini kamu akan merasakan akibatnya karena selama ini menjadi cewek
sombong yang sok suci. Bapak tau apa yang kamu lakukan sama pacar kamu selama ini,
nah..sekarang kamu harus nurut apa yang bapak mau, kalo ngga bapak jamin film ini akan
nyebar kemana-mana, kamu ngerti…??” tegas Mahmud.
Mona hanya mengangguk lemah dengan pandangan sayu.
“Sekarang yang aku minta kamu tidak boleh nangis selama kamu melayani saya..bisa..?? kalo
tetap nangis kamu akan terima hukuman yang berat..”
Kembali Mona hanya mengangguk dan berusaha menahan air matanya. Ia berusaha meyakinkan
dirinya bahwa akan ada jalan keluar nantinya. Tanpa sadar ia membayangkan kejadian tadi, dan
ia teringat akan ukuran penis Pak Mahmud yang memang di atas rata-rata. Dengan pikiran itu
tanpa dapat dicegah terasa desiran-desiran halus di perutnya dan ia merasa putingnya agak
mengeras.

“Sayang…yang punya penis si Mahmud anjing itu..” pikirnya.


Mona melotot kaget saat Mahmud mengambil sesuatu dari lemari yang ternyata merupakan dildo
vibrator yang berukuran panjang.

Mahmud kini duduk di ranjang di dekat kakinya yang ngangkang itu, memperlihatkan vaginanya
yang terbuka menantang, lalu ia mengusap dengan tangannya yang mengakibatkan Mona
terhentak.
“Kayanya udah basah nih..udah siap yah..” goda Mahmud, lalu ia membungkuk dan wajahnya
kini sudah di depan liang surga milik gadis cantik itu, tiba-tiba Mona menggelinjang saat lidah
Mahmud menciumi dan menjilati vaginanya. Untuk beberapa saat Mona menggelinjang-
gelinjang, nafasnya kembali memburu dan pandangan matanya sayu.
“Ngggeehhhhhhhh…!” Mona menjerit dengan mulutnya yang tertutup lakban, saat Mahmud
memasukkan dildo ke dalam lubang kemaluannya yang sudah basah dan ngilu itu dan terus
mengerang karena dildonya makin dalam ditusukkannya. Kembali ia menggelinjang hebat saat
Mahmud menyalakan vibartornyanya. Terasa sakit, tapi setelah beberapa menit rasa sakit itu
berangsur-angsur menghilang tergantikan dengan sensasi kenikmatan yang belum pernah ia
rasakan atau pernah ia bayangkan. Kini erangannya terdengar seperti rintihan kenikmatan
diiringi dengusan nafasnya yang memburu.
Mona melenguh panjang dan pelan, merasakan tubuhnya makin panas dan terangsang. Rasa
menggelitik di perut bag bawah makin menggila dan menggelora. Dengan rasa malu dan kaget,
ia mencapai klimaksnya dengan sensasi yang luar biasa..”
“nngggggghhhhh…mmmmmmmmmmhhhhh…..!!!!” Tubuh montoknya menegang sesaat ketika
klimaksnya menyerang, pandangan matanya makin sayu. Tapi dildo itu tetap bergetar seperti
mengoyak-ngoyak bag dalam vaginanya, dan rasa nikmat kembali dirasakan makin meningkat,
nafasnya memburu dan kini pikirannya sudah tidak terkontrol, nafsu birahinya terus membara
karena dildo itu.
“Naah..kamu seneng aja ya ditemenin ama dildo bapak ya…tenang aja, getarannya akan makin
keras kok udah saya setting dan bapak colokin ke listrik..hehehe..bapak mau bikin back up untuk
film kamu tadi ya..” kata Mahmud, ia hanya ketawa melihat Mona memandangnya dengan tubuh
telanjangnya yang menggeliat-geliat, tubuh montok yang tampak berkilat karena keringat
Mahmud makin tertawa karena Mona mengerang lagi karena telah orgasme untuk kesekian
kalinya, lalu ia meninggalkan Mona yang terus mengerang-erang karena getaran dildo itu. Tidak
terhitung berapa kali Mona dipaksa untuk orgasme, tubuhnya mengkilat karena basah oleh
peluhnya, gadis itu merasa lemas sekali tapi dildo yang menancap di vaginanya memaksa dia
untuk terus dirangsang. Akhirnya karena tidak kuat lagi, gadis malang itu jatuh pingsan.

Korban Permainan Bapak Kost 2


Mona

Sudah seminggu sejak kejadian terkutuk itu, dan Mona sudah tidak berdaya apa-apa lagi untuk
bisa menolak keinginan dari Mahmud yang ternyata sudah merencanakan semuanya dari jauh
hari, apa yang harus dia lakukan dan terima. Awalnya dimulai dengan Mahmud “mengaudit”
lemari baju Mona, ia mengambil semua celana dalam dan BH-nya, ia memilih baju-baju yang
bisa digunakan, rata-rata baju yang disisakan adalah baju yang seksi, ketat atau tipis. Lalu ia
mengambil atm dan kartu kreditnya, setiap hari bila berangkat kantor ia hanya diberikan uang
secukupnya untuk makan dan ongkos, dan juga secara otomatis kini gadis itu tidak pernah
menggunakan underwear lagi. Semua celana panjang miliknya telah diambil juga, sehingga kini
ia hanya punya rok yang minimal pendeknya 10 cm di atas lutut. Mona sudah pasrah, ia sudah
merasa tidak ada harganya lagi sebagai wanita, harga dirinya sudah dirampas dan dipermainkan
oleh Mahmud. Banyak sudah permintaan dari Mahmud untuk melayani dirinya, baik permintaan
yang “biasa-biasa” saja atau permintaan yang aneh-aneh, seperti dia harus striptise diiringi
musik, atau harus memblowjob dengan posisi tangan terikat dan macam-macam lainnya. Dengan
kondisi tidak boleh menggunakan underwear, Mona benar-benar merasa risih sekali apalagi kalo
harus berangkat kantor atau beraktifitas. Ia merasa dirinya telanjang dan kayanya semua mata
laki-laki yang berpapasan seperti mengetahui bahwa dibalik bajunya ia tidak menggunakan BH.
Juga sekarang bila ke kantor, ia diwajibkan menggunakan sepatu yang berhak tinggi, sehingga
menonjolkan pantat bulatnya yang dibungkus oleh rok mininya yang ketat. Sering saat ia
berdesakan dalam bis kota, ada tangan-tangan jahil yang mencoel pantatnya atau bahkan
menggesek-gesek pantatnya saat berhimpitan, dan karena ia diperintah Mahmud untuk tidak
marah atau menolak bila dia ada yang melecehkan seperti itu, jadi ia tidak berdaya orang-orang
jahil itu menikmati kenyalnya pantat bulatnya itu. Juga dengan berjalan menggunakan high heels
ini membuat payudara Mona bergoyang-goyang seiring langkahnya, seolah-olah menantang
untuk diremas dan dibelai. Yang membuat Mona heran, dalam kondisi yang diperbudak oleh
Mahmud ini malah kadang membuat dirinya terangsang, mungkin karena kondisi yang tidak
berdaya ini yang menyebabkan libido-nya meningkat. Bahkan kadang-kadang ia merasa bangga
karena tubuhnya yang memang seksi ini benar-benar selalu mejadi pusat perhatian orang, walau
sebenarnya itu merendahkan derajatnya sebagai wanita baik-baik.
Kini sudah berjalan 3 minggu sejak kejadian itu, setiap malam ia harus melayani Mahmud
dengan beberapa cara dan gaya. Dan kini Mahmud sudah siap untuk melanjuntukan planning
kotornya ke gadis malang itu. Ia sudah cukup puas dengan setiap malam bisa menikmati
kehangatan dari Mona yang kini seperti boneka hidup. Jadi kini ia ingin ngerjain Mona dengan
segala rencana yang sudah dia susun. Hari ini memulai hari dengan jantung berdebar dan rasa
khawatir yang luar biasa, karena tadi malam Mahmud memberikan perintah yang bikin
jantungnya serasa copot dan rasanya pengen mati aja. Perintahnya adalah ia tidak boleh
mengatakan tidak/menolak permintaan dari semua laki-laki, apalagi yang berhubungan dengan
hal-hal mesum/seks, apapun perintahnya ia harus turutin sampai laki-laki tersebut sudah
mencicipi/menikmati dari apa yang diminta. Mahmud juga mengatkan bahwa ia akan memasang
mata-mata atau bahkan ia menyuruh teman-temannya sendiri untuk yang melakukan permintaan-
permintaan itu, jadi Mona tidak bisa bohong bila ia berusaha menolak atau menghindar.
“haduuuuhh…mampus deh gua sekarang, anjing bener tuh si Mahmud” kutuk Mona dalam hati,
tapi ia tidak berdaya apa-apa untuk menolaknya.

Jantungnya berdebar-debar juga membayangkan hal apa yang akan menimpanya nanti, walau
selama ini ia dipaksa oleh Mahmud untuk melayaninya dengan segala cara. Sebenarnya secara
tidak sadar Mona sudah menjadi wanita yang kaya pengalaman dalam hal seks dan tau
bagaimana memberikan kepuasan pada lawan jenisnya. Dan ia juga tidak memungkiri, bahwa
kini ia juga menikmati sensasi luar biasa dalam berhubungan seks, hanya karena lawan jenisnya
saja yang seperti Mahmud yang kakek buruk rupa itu yang membuat dia kesal. Dari pagi sampai
sore di kantor, Mona bersyukur bahwa tidak ada kejadian apapun yang membuat dia harus
menuruti perintah orang dan kini sebelum pulang ia harus menelepon Mahmud untuk memberi
laporan.

“hemmm…belum ada ya?”kata Mahmud setelah mendengar laporan Mona. “gapapa lah..kamu
tenang aja, ga usah gugup karena baru pertama, biar kamu agak santai kamu sekarang pake
baluran perangsang yang udah aku masukin ke tas kamu..”
“Waduh..yang bener pak? Uuh tega banget sih bapak..” Mona kaget mendengar perintah itu. Ia
memang diberikan botol kecil yang berisi cairan khusus, entah dimana Mahmud mendapatkan
barang seperti itu.
“Udaaah jangan banyak omong, cepet pake video call pas kamu pake di 2 puting kamu, lidah dan
bibir kamu dan juga di memek kamu..cepet!!!”
Mona mengeluh dalam hati, tapi ia tetap melakukan perintah itu. Di kamar mandi, ia mulai
membalurkan cairan itu ke tempat-tempat yang disuruh, dan sebentar saja Mona merasakan
putingnya mengeras dan menjadi sensitive sekali. Lalu ia mulai merasakan efek baluran itu juga
pada vaginanya yang langsung basah dan ada perasaan yang kuat, yaitu keinginan untuk agar
vaginanya menerima usapan liar dan terutama keinginan disodok sama penis. Begitu juga dari
ada keinginan kuat untuk mencicipi aroma penis agar bisa dihisap-hisap dan diemut melalui bibir
seksinya. Mona kini benar-benar tak berdaya.
Mahmud tertawa-tawa melihat reaksi Mona melalui video call-nya, melihat gadis itu mendesah
dgn pandangan tidak focus
“Hei Mona..!! kamu maunya apa?” teriak Mahmud secara tiba-tiba.
“Mau kontol…eeh, ngga sa..salah..ga mau apa-apa..” tanpa sadar Mona menjawab dengan
latahnya.
“Ga mau dientot..?”
“mauu…mau..,ngeh..ngga..ngga..”
“hehehe..selamat pulang yaaah…” Mahmud terkekeh melihat hasil dia ngerjain Mona.
Gadis itu mengeluh dalam hati, karena sepertinya akan sulit menghindar dari malapetaka
pelecehan terhadap dirinya karena kondisi dirinya sekarang dan perintah dari Mahmud yang
harus menjadi “yes girl”. Ditambah lagi kini ia tidak punya uang untuk pulang dan mau ga mau
harus jalan kaki untuk pulang ke kost.
Mona berjalan pulang dengan perasaan yang tidak karuan, sekuat tenaga ia menahan keinginan
liar yang dibangkitkan secara tidak wajar pada bagian-bagian tubuhnya yang menjadi sangat
sensitif yang sangat membutuhkan pelampiasan. Karena harus menahan nafsunya itu sering
Mona menahan nafas dan mengerang pelan dengan wajah yang sayu dan horni, sehingga
wajahnya yang cantik itu tampak menggairahkan, belum lagi tubuhnya yang seksi itu
menggunakan blus kerja yang tidak mampu menyembunyikan tonjolan dada yang membusung
dan rok mininya memperlihatkan paha yang putih mulus dan jenjang itu. Sebisa mungkin gadis
itu tidak memandang orang-orang yang berpapasan dengan jalan menunduk, karena setiap ia
melihat laki-laki darahnya serasa berdesir dan membayangkan penis dan kenikmatannya bila ia
bisa mengulum-ngulum penis itu atau digesek-gesekkan ke vaginanya sambil buah dadanya
diremas-remas, kembali Mona mendesah pelan membayangkan itu semua. Makin lama perasaan
yang meledak-ledak itu makin kuat membutuhkan pelampiasan, tapi Mona terus menguatkan
dirinya jangan sampai ia merendahkan martabatnya, ia terus berharap tidak ada laki-laki iseng
yang bakal ngajak dia aneh-aneh yang dia ga bisa tolak. Kini Mona malah merasakan bahwa
vaginanya jadi agak basah karena gesekan 2 pahanya saat melangkah dan hal itu makin menyiksa
dirinya yang makin horni, apalagi gesekan bajunya dengan putingnya yang mengeras itu juga
makin membuat nafas Mona agak memburu dan bibirnya yang seksi seperti menahan nyeri.
Mona terus berjalan dan berusaha untuk secepat mungkin melangkah, tapi karena gangguan rasa
horninya kadang-kadang ia tampak sedikit limbung dan memelankan langkahnya karena
menahan nafsunya. Sejauh ini ia masih aman dari gangguan laki-laki meskipun dia tau setiap
laki-laki yang berpapasan dengan liar menatap dirinya dan tubuhnya yang aduhai, ia masih
berharap walau harapannya tipis karena ia juga diberikan rute pulang oleh Mahmud yang sedikit
rawan untuk seorang wanita seperti dirinya pulang jalan kaki sendirian. Dan apa yang ditakutkan
gadis itu benar-benar terjadi.

Dalam rute yang diberikan, Mona harus memotong jalan gang di belakang pasar daging dan pada
saat ia masuk gang tsb di kanan kiri-nya merupakan kios-kios daging yang sudah sepi karena
pasar sudah tutup. Saat baru berjalan beberapa langkah, ia mendengar suara beberapa laki-laki
berbicara diselingi dengan suara tertawa. Sepertinya mereka sedang bermain sesuatu. Dugaan
Mona tidak salah, karena saat itu memang ada beberapa supir angkot yang sedang melepas lelah
setelah seharian narik dan menghabiskan waktu main judi sambil minum minuman keras, dan
saat ini mereka sudah mulai dipengaruhi oleh alcohol.
“Siaaall…!! Waah lo pada pasti ada yang curang niih…abis duit gua..” seloroh Tono sambil
membanting kartunya, hari ini dia memang lagi sial karena kalah melulu. “Bilang apa nih ntar
ama bini gua?” katanya sambil menenggak beberapa teguk bir-nya.
Teman-temannya hanya tertawa-tawa mengejek Tono dan yang ditanggapin sambil terkekeh-
kekeh dan dia berdiri karena mau kencing. Saat ia berdiri itu ia melihat Mona yang sedang
berjalan dengan sedikit terhuyung, saat ia menajamkan penglihatannya ia terbelalak melihat
kecantikan dan keseksian gadis yang akan lewat di jalan sepi itu.
“Woii..woi..liat tuh, ada cewe cakep banget..cepetaan, keburu lewat loh..” serunya ke teman-
temanya.
“Ahhh..palingan si Surni yang di belakang itu kan? Ga jauh deh lo Ton..”seloroh temennya
sambil tetep maen kartu.
“Eeeehh..beneraaann.., ya udah gua aja yang mau ngeliat lebih deket..” kata Tono sambil
berjalan dengan arah memotong arah perjalanan cewe nafsuin itu.

Teman-temannya tetep cuek dan membereskan kartu dan botol-botol lalu meninggalkan tempat
itu. Mona terus berjalan sambil tetap menahan rasa horni-nya, dan sebentar saja dia melihat ada
laki-laki yaitu si Tono sedang bersender di salah satu kios kosong sambil memandanginya. Mona
berdoa agar laki-laki itu ngga iseng dan ia terus jalan sambil menunduk.
Saat melihat lebih dekat, Tono makin takjub melihat Mona terutama keindahan badannya. Ia
menelan ludah melihat payudara gadis itu yang bulat dan montok dan ia melotot karena secara
samar ia seperti melihat tonjolan puting dari kain blusnya yang memang agak ketat. Dan saat ia
melihat pahanya kembali ia menelan ludah melihat batang paha yang putih bersih dan jenjang
itu. Karena bengong itu dan seperti orang linglung Tono tidak sengaja melepas botol
minumannya sehingga jatuh dan pecah.
“Praanngg…!!”
“Eh kontol…kontol enak…!!” Mona tanpa sadar teriak karena latahnya dan pikirannya yang
sedang kacau.
Mendengar latah itu, Tono tertawa dan jadi lebih berani ditambah lagi ia juga sudah agak
mabok..
“Hehehe…emang enak ya kontol ya mba..?” pancingnya
“hmmmm…?” Mona mengutuk dirinya kenapa ia menjawab dengan gaya yang seksi dengan
pandangan mata sayu dan suara yang serak-serak basah, dan ia memandang ke arah Tono yang
merupakan laki-laki berkulit hitam dengan ukuran tubuh sedang, berusia sekitar 30-an dengan
wajah yang keras karena kehidupan.

“A..apa bang?” tanya Mona lagi yang tidak sadar menjilat bibirnya yang ranum itu.
“Ngga…demen sama kontol emangnya…?” blingsatan Tono melihat bibir seksi yang basah dan
sprt menyeringai menantang itu.
Mona menelan ludah beberapa kali mendengar pertanyaan itu, dan dengan sedikit gemetar ia
menjawab,

“De.. demen banget bang..” pikirannya udah menerawang ga jelas karena rasa takut dan desakan
birahinya yang meningkat terus.

Tubuhnya serasa lemas dan tak bertenaga sehingga 1 tangannya bersandar pada meja kayu. Ia
merasa vaginanya makin basah dan serasa desiran-desiran pada perutnya yang menjalar ke
bagian selangkangnnya makin kencang. Tono lebih berani lagi melihat respon gadis itu, ia
merasa celana bagian selangkanganya jadi agak sesak
“Enaknya emang gimana sih?” sambil ia membenarkan arah penisnya.
“Hmmmm….oouh..enaknya diciumin, dijilat…nggg..sama diisepin bang..” jawab Mona sambil
matanya tanpa sadar melihat ke arah penis Tono karena gerakan tangannya, dan ia makin sesak
nafasnya.
Tono benar-benar ngga ngira akan ada jawaban seperti itu, jantungnya berdetak kencang karena
ia jadi gugup juga ngeliat ada gadis secantik dan seseksi Mona berada di tempat seperti ini dan
bertingkah yang di luar dugaan itu, ia lalu ngajak Mona untuk masuk ke tempat lebih agak ke
dalam dan tertutup dari luar dan gadis itu juga tidak menolak.
“Rejeki banget nih…” pikir Tono dalam hati. Ia sekarang tidak peduli lagi asal usul gadis ”maut”
ini, yang penting bisa dipakai.
“teruss..? selain itu enaknya apa lagi..?” tanya Tono
“uuuh..nanyanya gitu?” kesal juga Mona, tapi ia sudah pasrah karena tau ia tidak akan lepas
sekarang “yaaah…paling enak kalo dimasukin lah bang..”
“wahahaha…tau aja kamu.., kamu..ehem..kayanya ga pake bh yah?” tanya Tono, ia sudah benar-
benar ngaceng sekarang, ia kini lebih berani lagi, lalu ia menarik tangan Mona agar lebih dekat
berhadap-hadapan sampai ia bisa mencium aroma wangi dari gadis itu
“Ngga bang..”
“Haah..bener? coba gua cek..” sambil ngomong gitu jari kedua tangan Tono ke arah puncak bukit
payudara Mona dan saat dijamah ia segera merasakan puting yang mengeras tanpa ditutupi BH,
ia melihat tubuh Mona menegang dan keluar rintihan lirih dari bibir seksinya, dan tubuhnya
menggeliat saat ia memuntir-muntirnya dan makin cepat rintihan yang terdengar.
“enak yaaaa…”
“Ngeh..ouuh..ss..stop bang…” Mona masih berusaha menolak, tapi ia segera ingat pesan
Mahmud. “Nggeehh..iyaa…enaak bgt baaang…oouuhh…aww..kok dicubit..?” ralatnya dan juga
karena birahinya sudah memuncak ia jadi berlaku seperti wanita murahan.

Kesadarannya yang sudah tipis itu, merasa terhina sekali karena ia harus merelakan putingnya
dipuntir-puntir sama laki-laki asing dan berkasta rendah. Melihat erangan dan geliat tubuh Mona
makin liar itu, Tono tau bahwa gadis di depannya ini sedang dalam keadaan horni banget. Hal ini
makin membuat dirinya senang akan kenikmatan yang akan didapat, ia tidak peduli lagi kenapa
gadis ini bisa horni kaya gini. Lalu ia mendekatkan wajahnya ke wajah cantik Mona, dan segera
ia merasakan hembusan nafas Mona yang hangat dan cepat menerpa dan dengan cepat bibirnya
menempel ke bibir gadis itu yang terasa basah dan hangat. Kelembutan bibir Mona makin
membuat Tono bernafsu. Ia melumat dan mengulum-ngulum dengan liar, terdengar suara
mengerang dari Mona yang menggeleng-gelengkan kepalanya dengan lemah, sebenarnya hampir
pingsan ia mencium aroma minuman keras dan mulut apek Tono. Meski masih berupaya
menolak walau hanya setengah hati, tapi sebenarnya ia merasa sangat menikmati lumatan kasar
dari Tono itu, tubuhnya merespon dengan sendirinya akibat birahinya yang sudah mengalahkan
logikanya. Sambil mencium, kini bukan saja memuntir putingnya tapi mulai meremas-remas
dengan liar gumpalan daging kenyal yang kencang nan padat itu. Gadis itu makin merintih-rintih
dalam ciuman Tono yang berpindah ke leher Mona yang harum memabukkan.
“Ouucchh..” Mona menjerit lirih saat lehernya dicupang oleh Tono dan ia makin menggelinjang
saat Tono mendesah dan menggumam tak jelas di kupingnya.

Hembusan nafas Tono dan jilatan lidahnya membuat Mona blingsatan, tanpa sadar tangannya
mengarah ke vaginanya dan langsung mengusapi liang vaginanya yang sudah becek itu.
“Ouuucchh..aaannngggghhhhhhhhhhhhhhh….” sebentar saja Mona mencapai klimaksnya,
tubuhnya menggetar hebat dan dadanya bergerak naik turun dalam remasan-remasan Tono.
“Hohohoho..ga pake cd juga kamu ya…emang udah siap dintetot kamu kayanya..” ujar Tono
setelah melirik ke bawah dan melihat tangan Mona yang menggeseki selangkangannya sendiri.

Gadis itu merasa wajahnya panas karena malu tapi ia tak berdaya karena nafsunya sendiri. Kini
dalam otaknya hanya pengen ada penis yang bisa ia nikmati lewat mulutnya atau lewat
vaginanya, ia sudah tidak perduli lagi. Tapi ia tetap berusaha menjaga gengsinya walau ia sendiri
juga tidak tau gengsi apa lagi yang bisa ia pertahankan. Setelah melancarkan remasan dan
ciumannya selama 15 menit, Tono melonggarkan pelukannya ke Mona yang kini bersandar
dengan keadaan yang menggiurkan. Rambutnya terlihat sedikit awut-awutan yang malah
menambah kecantikan wajahnya yang diselimuti nafsu, kancing bajunya terbuka sehingga
terlihat belahan dada montok yang menyembul dibalik bajunya yang acak-acakan. Gerakan dada
montok itu naik turun nafsuin karena nafas Mona yang terengah-engah karena perbuatan Tono
dan terutama karena sehabis orgasme tadi. Rok yang sudah mini itu terangkat ke atas
memperlihatkan sedikit pangkal pahanya yang malah bikin ser-seran bagi Tono. Kulit paha yang
putih itu terlihat sangat mulus dan menaikkan gairah.
“Lo bilang tadi suka kontol kan?” tanya Tono, sambil mulai membuka resleting celananya dan
sebentar kemudian ia mengeluarkan penisnya yang sudah ngaceng daritadi. Ukurannya tidak
terlalu panjang tapi diameternya cukup besar. Melihat batangan lelaki itu, Mona tidak mampu
mengalihkan pandangannya dan menatap penis itu dengan penuh nafsu dan beberapa kali
menelan ludah. Yang ada di otaknya cuma pengen menikmati penis itu. Lututnya serasa lemas
dan gemetar menahan nafsunya untuk “menerkam” penis Tono. Melihat tatapan Mona yang ngga
lepas dr penisnya dan wajah cantiknya yang seperti singa betina kelaparan melihat daging kijang
nan empuk itu, Tono tersenyum senang.
“Kamu mau kan nikmatin kontol gua?” tanyanya yang dijawab dengan anggukan cepat dan
erangan Mona “Kalo gitu, kamu buka baju kamu sekarang”
“Oooh…” Mona terdiam sesaat, tapi dengan jari gemetar ia mulai melepas kancing bajunya satu
per satu.

Tono

Tono menelan ludah melihat gerakan Mona yang perlahan itu mulai memperlihatkan sedikit
demi sedikit bagian dalam tubuhnya, dimulai dengan terlihatnya payudara yang berbentuk bulat
sempurna dan berukuran di atas rata-rata itu, lalu terlihat perut yang langsing dan pinggang yang
ramping tanpa lemak. Ditambah lagi kulitnya membungkus tubuh sintal itu begitu sempurna dan
halus. Kini Mona sudah berdiri dengan tubuh bagian atas telanjang, yang membuat penis Tono
terasa sakit karena saking kencangnya. “Cepat..isepin kontol gua..yang enak!!”
“Ouuuhh…” erang Mona, ia berlutut dan kini penis ngaceng itu sudah berada di depan wajahnya.
Sambil menjilati bibirnya yang ranum ia meraih dengan lembut batang kemaluan itu, lalu ia
mengecup pelan kepala penis yang bulat dan beraroma khas. Kecupan lembut itu dilanjuntukan
dengan jilatan-jilatan yang menyapu seluruh bagiannya. Jilatan itu diiringi dengan erangan-
erangan penuh nafsu yang keluar dari mulutnya dan sebentar kemudian gadis itu memasukkan
penis itu ke rongga mulutnya. “Mmmmmmmmmmghh..”
Mona menikmati batang kelaki-lakian Tono yang memenuhi mulutnya, bergerak sliding keluar
dan masuk dengan lancar dan cepat yang membuat laki-laki beruntung itu merem melek
keenakan, dari atas ia melihat bagaimana bibir Mona yang merah itu menelan penisnya dan
lidahnya yang seperti ular itu menjilatinya dengan penuh nafsu. Tono beberapa kali
menggelinjang saat lidah gadis itu menyapu urat besar di bawah alat kemaluannya, dan Mona
yang sudah ahli itu memainkannya dengan makin cepat dan liar. Sekejap Mona sadar bahwa ia
dengan nafsunya memberi blowjob untuk laki-laki seperti Tono, tapi kesadaran itu langsung
lenyap lagi akan kebutuhannya, nafsu yang menguasai dan rasa “laparnya” terhadap penis laki-
laki, laki-laki manapun.
Mona terus menyepong penis itu dengan nikmat, bibir merahnya melingkar dengan ligat dan
lidahnya yang basah dan panas itu terus menjilati dengan cepat dan ahli, gadis itu terus
menghisap makin dalam dan dan kuat, akhirnya..
“Uuuugghhh…mantap bangeeet…jago banget lo ngisepnya” teriak Tono, spermanya membanjiri
rongga mulut Mona yang langsung ditelannya dengan nikmat dan diteruskan menjilati batang
Tono yang tetap perkasa itu.
“Oke sayang…saatnya gua cicipin memek lo yah..” ia menarik wajah Mona ke belakang dan ia
mencium bibir sexy itu sekali lagi.

Lalu tangannya merayap ke arah bawah perut Mona dan menyusup langsung ke liang vagina
yang sudah basah itu. Jari-jari ahli itu langsung menemukan klitoris Mona yang sudah
terangsang banget dan mulai memainkan jarinya dengan cepat. Mona langsung menggelinjang
hebat.
“Uuuuuuuugggggmmmmmmmmmmm” Mona menjerit dalam ciuman Tono.
Kedua bola mata Mona yang indah itu terbelalak tak percaya, kenapa hal ini bisa terjadi. Yang
awalnya dia seorang gadis cantik nan seksi yang hanya menjadi impian setiap laki-laki, kini
tubuhnya berada dalam kekuasaan seseorang seperti Tono yang saat ini sedang leluasa
menikmati kenikmatan surga dunia.
“Uuuuugghhmmmm..” kembali ia mengerang merasakan payudaranya mengencang dan timbul
rasa geli dan makin panas hawa nafsunya.

Liang vaginanya makin banyak mengeluarkan cairan pelumas yang memudahkan gerakan jari-
jari Tono. Nafasnya makin memburu melalui hidungnya dan matanya yang sayu itu bergerak liar
saat ia makin dekat dengan puncak kenikmatan yang berusaha dia tahan. Lalu ia menyerah dan
orgasme yang luar biasa terjadi dengan liar.
“Aaaaaaaaggghhhhhhhhhh”
“Heheheheh…enak kan?” ujar Tono sambil melihat dengan senang Mona yang kini berdiri
dengan goyah di atas sepatu stiletto-nya berusaha menenangkan pikiran dan gejolak dirinya
setelah klimaks tadi.

Ia pasrah saja saat Tono menurunkan rok mininya melalui paha jenjangnya ke bawah dan secara
otomatis ia melangkahkan kakinya keluar dari roknya tersebut. Kini tubuhnya sudah polos
telanjang hanya menggunakan sepatu hak tingginya saja.
“Emang seksi banget lo ya..” ujar Tono, lalu ia menggerayangi setiap lekuk liku tubuh montok
itu, pantatnya yang bulat dan kencang itu menjadi sasaran remasan dan cubitan tangannya. Mona
hanya menggeliat-geliat lemah dan tampak menikmati setiap usapan pada tubuhnya.
“Sekarang gua mau nyicipin memek lo ya neng..” kata Tono, lalu ia mengangkat tubuh Mona ke
atas meja kayu dan mengangkangkan kedua batang paha Mona sehingga kini liang vagina gadis
itu terbuka menantang sejajar dengan penis Tono yang sudah siap “menggempur”.
Mona menelan ludah dan tanpa sadar lidahnya menjilati bibir merahnya sendiri saat melihat
Tono menuntun penisnya ke arah vaginanya yang panas dan basah itu. Ia tersentak saat “helm”
penis itu menyentuh bibir vaginanya dan yang segera dibenamkan masuk. Mata Mona
membelalak dan punggungnya menegang ke belakang, tubuhnya serasa dialiri listrik tingkat
tinggi, kedua tangannya meremas kuat pinggiran meja menahan serangan liar penuh nafsu itu.
“Uuuuuuuuggghhhhhhh….!”
Gadis itu melenguh-lenguh seirama dengan pompaan Tono yang maju mundur dan makin lama
makin cepat, gesekan batang keras nan hangat itu dengan dinding vaginanya membuat dirinya
belingsatan. Ditambah lagi remasan-remasan tangan Tono yang kasar pada payudaranya
menimbulkan sensasi yang luar biasa.
“Ooouuuff…aak..akhu mau keluaaaaarr…nnggeeeehhh..” diakhiri erangan panjang ledakan
orgasme menyerang sekujur tubuh Mona yang menggelinjang “Aaaaiiiiiiiiiieeeeeeeee….”

Otot-otot vagina Mona bergetar saat klimaks mebuat Tono melem melek merasakan sekujur
batang penisnya seperti dipijit-pijit, menimbulkan kenikmatan tiada tara. Tono terus memompa
penisnya keluar masuk dan makin cepat. 1 menit kemudian, Mona mencapai puncaknya lagi

“Ooouuuuuuuufffffffnngggghhh…”
“Terus bang…oouuhh….yang keras, yang ce…cepeth baangg..hhhhnnnnnnggg…” Mona yang
sudah dikuasai sepenuhnya oleh nafsunya, meracau tak karuan diselingi desahan-desahannya
yang menikmati setiap sodokan penis Tono yang perkasa.

Gadis itu mengempit pinggang Tono dengan kedua pahanya yang makin membuat Tono
keenakan karena lubang vagina gadis cantik itu serasa makin sempit dan memijit-mijit
kemaluannya. Keperkasaan Tono benar-benar membuat Mona makin liar dan blingsatan, ia
sampai mencapai klimaksnya sebanyak 4 kali dan setiap klimaks itu membuat dirinya makin
lepas kontrol menikmati permainan panas itu, ia tidak peduli lagi sekarang dengan memeluk
tubuh tegap Tono dan menciumi leher dan sesekali melumati bibir laki-laki beruntung itu. Tono
juga tidak ketinggalan, sambil terus memompa penisnya maju mundur tanpa kenal lelah,
tangannya tak berhenti bergerilya ke sekujur tubuh seksi Mona, kesintalan tubuh gadis itu
sungguh menggairahkan dan daging kenyal di dada serasa hangat dan lembut dalam setiap
remasannya. Sesaat kemudian, Tono mempercepat sodokannnya dan wajahnya sedikit
menegang, sambil memegang erat pinggul bulat montok itu, dengan sodokan keras akhirnya

“Uuuuuuuuuuuggggghhhhhh…..”
“Aaaaiiiiiiiieeeehhhhh….” Mona juga mencapai klimaksnya yang meledak kuat sekali
berbarengan dengan lawan mainnya, ia merasakan “lahar” panas memenuhi liang kemaluan
wanitanya. Tubuh sexynya mengejang menikmati setiap detik sensasi luar biasa yang
ditimbulkan karena permainan seks mereka. Setelah beberapa saat menikmati setiap detik
orgasme yang mereka alami, sambil meringis keenakan Tono mencabut penisnya dari vagina
Mona lalu ia terduduk lemas karena keenakan, ia memandangi tubuh montok Mona yang
telanjang di depannya dan ia menghela napas memikirkan keberuntungan dirinya dapat
menikmati tubuh dari gadis secantik itu, karena kecapean dan pengaruh alkohol Tono ketiduran
sambil tersenyum menghiasi bibirnya. Setelah terlampiaskan nafsunya yang dibangkitkan secara
tidak wajar, kini Mona merasa tubuhnya lemas juga dan dengan perlahan ia mulai mengenakan
kembali bajunya dan rok mininya. Lalu dengan langkah limbung ia meninggalkan tempat itu. Ia
memandang ke Tono yang tertidur dan membayangkan kejadian barusan, dimana ia menikmati
permainan seks dengan laki-laki seperti Tono yang dalam keadaan biasa tidak mungkin ia akan
melakukannya. Dengan menghela nafas ia terus berjalan berusaha menghilangkan ingatannya
mengenai dirinya yang dinikmati oleh laki-laki asing itu.

Anda mungkin juga menyukai