Anda di halaman 1dari 3

Nama : Melly Kristiani

NIM : 2019.A.10.0812

MK : Kewirausahaan Kebidanan

Jawaban:
1.
 Siapkan Mental
Hal pertama yang harus disiapkan adalah mental. Mental pengusaha berbeda dengan
karyawan. Karyawan cenderung menghabiskan gaji bulanannya. Sedangkan,
pengusaha harus menginvestasikan sebagian penghasilannya untuk mendapatkan
penghasilan yang lebih besar. Maka, ketika kita sudah memilih untuk membuka
usaha, terapkanlah mental sebagai pengusaha.
 Siapkan Modal
Apapun jenis usahanya, pasti memerlukan modal. Banyak pengusaha yang
mengeluhkan modal. Sebenarnya, tak perlu dirisaukan. Dengan modal kecil pun Anda
sudah bisa membuka usaha. Besarnya modal tergantung dari besar atau kecilnya
usaha yang Anda jalankan.
 Bidang Usaha
Tentukan bidang usaha yang akan Anda buka. Anda bisa memilih bidang usaha yang
belum pernah ada atau yang sudah banyak. Pada awalnya, orang merasa ragu untuk
mulai membuka usaha, baik bidang yang belum pernah ada maupun yang sudah
banyak dilakukan.
 Lokasi
Lokasi merupakan peran penting dalam membuka usaha. Lokasi yang ramai diyakini
akan membuat usahamu cepat dikenal dan menarik banyak peminat. Pilih lokasi yang
strategis, yaitu dekat dengan tempat aktivitas masyarakat, kantor, sekolah, atau
kampus.
 Fokus
Fokuslah pada satu bidang usaha terlebih dahulu. Banyak pengusaha yang gagal saat
mulai berkembang, karena tidak fokus pada peningkatan bisnis awal, melainkan
terlalu banyak ingin mencoba bidang usaha lain.
 Cari Pelanggan
Kenalkan bidang usaha Anda ke luar. Sebarkan informasi barang dagangan atau usaha
jasa Anda ke semua orang, agar bisa mendapatkan klien. Ada banyak cara untuk
promosi, baik dari
 Cara Berbisnis
Sebenarnya, berbisnis itu mudah, kok. Contohnya, barang seharga Rp1000, tugas
Anda adalah menjualnya dengan harga lebih dari itu, misalnya Rp. 1.500. Intinya, dari
sebuah barang, Anda bisa menjualnya dengan memperoleh keuntungan. Setelah itu,
juallah barang tersebut sebanyak-banyaknya.
 Pegawai
Pada awal membuka usaha, Anda hanya membutuhkan sedikit pegawai. Selain Anda
sendiri yang mengurus usaha tersebut, Anda bisa melibatkan pasangan atau anggota
keluarga yang lain untuk ikut mengelola. Tujuannya agar mereka dapat ikut merasa
memiliki usaha tersebut. Setelah usaha Anda berkembang, Anda bisa mepekerjakan
pegawai tambahan.

 Perencana keuangan

Keuangan untuk membuka bidang usaha, tak hanya terpaku pada modal awal. Ketika
usaha sudah berjalan, Anda harus pandai mengatur alur keluar masuknya uang.
Pisahkan keuangan bisnis dengan keuangan pribadi. Banyak pengusaha yang gagal
karena keuangan pribadi dan bisnis, tercampur aduk.

 Mulai
Sudah memikirkan segala sesuatunya? Kalau begitu, mulailah!

 Risiko
Membangun bisnis, tentu saja ada risikonya. Namun, kalau Anda sudah menyadari
risikonya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semakin maju usaha Anda, reputasi
Anda semakin dipertaruhkan. Karena itu, sambil menjaga kelangsungan bisnis, Anda
juga harus terus menjaga reputasi.

 Antisipasi Kegagalan
Risiko kegagalan dalam berbisnis, selalu ada. Karena itu Anda dituntut untuk bersikap
tegas dan cepat bertindak, terutama bila melihat sesuatu yang tak beres. 
2.
a. Preparation( Persiapan ) : kesiapan kita untuk berpikir kreatif dalam bentuk
pendidikan formal, pengalaman, magang dan pengalaman belajar lainnya. Untuk
°±Kewirausahaan °±28 memperbaiki pikiran kita untuk berpikir kreatif maka harus
banyak belajar, mendiskusikan ide-ide kita dengan orang lain, pelajari cara para
profesional dalam memecahkan persoalan, mengembangkan ketrampilan menyimak
gagasan orang lain.
b. Investigation( Penyelidikan ) : untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam
tentang masalah atau keputusan. Seseorang tidak dapat menghasilkan ide-ide baru
kalau ia tidak mengetahui konsep-konsep atau komponen-komponen dasar tentang
perdagangan.
c. Transformation( Transformasi ) : mengidentifikasi persamaan-persamaan dan
perbedaan-perbedaan yang ada tentang informasi yang terkumpul. Yang dilakukan
dalam mentransformasi informasi kedalam ide : ambil bagian luasnya, susun kembali
unsur-unsur situasi itu, kita harus mampu melihat perbedaan dan persamaan secara
cermat, lawan godaan yang membuat penilaian kita tergesa-gesa dalam memecahkan
persolaan atau mencari peluang.
d. Incubation ( Penetasan ) : menyiapkan pikiran bawah sadar untuk merenungkan
informasi yang terkumpul yaitu dengan menjauhkan diri dari situasi, sediakan waktu
untuk berkhayal, santai dan bermain, ide besar akan muncul ketika kita bermain di
taman, mendengarkan musik. Berkhayal tentang masalah atau peluang.
e. Illumination( Penerangan) : penerangan akan muncul pada tahap incubasi, yaitu
ketika ada pemecahan sepontan yang menyebabkan adanya titik terang. Pada tahap ini
semua tahap sebelumnya mencul bersama-sama menghasilkan ide-ide kreatif dan
inovatif.
f. Virification ( Pengujian ) : menyangkut validasi keakuratan dan manfaat ide-ide yang
muncul yang dapat dilakukan pada masa percobaan, proses simulasi, tes pemasaran,
membangun pilot project, membangun prototipe, dan aktifitas lain yang dirancang
untuk membuktikan ide-ide baru yang akan dilaksanakan.
g. Implementation( Implementasi ) : mentransformasikan ide-ide ke dalam praktik bisnis
( involves transforming the idea into a business reality).
3. Dunia bisnis dalam beberapa tahun terakhir banyak diminati oleh generasi muda dari
berbagai latar belakang pendidikan. Dunia medis pun harus berhadapan dengan
persaingan bisnis dalam penyediaan layanan kesehatan. Pada hakikatnya, mahasiswa
kedokteran mendapatkan pembelajaran tentang bisnis dalam kurikulum Ilmu
Kesehatan Masyarakat lewat materi teori manajemen. Hal tersebut tidak dapat
sepenuhnya terlaksana karena keterbatasan kurikulum pembelajaran. Bisnis dalam
dunia kesehatan selayaknya linear dengan pelayanan kesehatan holistik dan
berkualitas, komunikasi dokter-pasien yang efektif, sehingga perjalanan proses
terapeutik berlangsung efektif dan terhindar dari berbagai hal negatif seperti
ketidakpuasan pasien yang berujung pada tuntutan medis.
4. Pengertian Etika Bisnis Menurut Para Ahli :
 Menurut Jones dan Hill (1998), Pengertian etika bisnis adalah suatu ajaran yang
digunakan untuk membedakan antara benar dan salah agar setiap pemimpin
perusahaan memiliki pembekalan saat sedang mempertimbangkan suatu hal untuk
mengambil keputusan yang strategis. Khususnya yang berkaitan dengan masalah
moral. Velasques (2002) juga menjelaskan bahwa etik dalam bisnis adalah studi yang
dikhususkan tentang moral yang salah dan benar. Studi ini lebih fokus pada standar
moral yang diaplikasikan dalam institusi, perilaku bisnis dan kebijakan.
 Selain itu, Steade et al (1984: 701) juga menjelaskan pengertian etika bisnis dalam
berbisnis di bukunya. Ia menjelaskan bahwa etik bisnis merupakan standar yang
berkaitan cara memberikan keputusan bisnis dan tujuan dalam berbisnis. Tak hanya
dalam lingkup bisnis, etik juga seringkali dikaitkan dengan profesi.
 Pengertian Etika Profesi Menurut Para Ahli :
Pengertian etika profesi dijelaskan oleh Suhrawardi Lubis, (1994). Dimana beliau
mengatakan bahwa etik profesi merupakan sikap hidup untuk memberikan pelayanan
secara professional dan adil terhadap masyarakat sesuai dengan keahlian dan tata
tertib yang ada dalam rangka menyelesaikan tanggung jawab dan kewajibannya dalam
bertugas.

Anda mungkin juga menyukai