)
(Studi Kasus: Desa Ambarisan, Kecamatan Sidamanik,
Kabupaten Simalungun)
SKRIPSI
Oleh:
IBRAHIM ABDI
1304300234
Program Studi: Agribisnis
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
RINGKASAN
i
SUMMARY
ii
RIWAYAT HIDUP
Ibrahim Abdi Lahir di Tp. Luar pada tanggal 10 Juli 1994. Anak kelima
dari tujuh bersaudara, putra dari Ayahanda Abdul Kodir dan Ibunda Siti Hawa Br
Sirait .
1. Pada Tahun 2001 Masuk Sekolah Dasar (SD) di SDN 112277 Kualuh
Kabupaten Simalungun.
Judul Skripsi “Analisis Pemasaran Jagung (Zea mays L.) (Studi Kasus:
iii
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
Skripsi ini merupakan suatu persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap
dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin
1. Teristimewa orang tua Ayahanda Abdul Kodir Abdi dan Ibunda Siti Hawa
Br Sirait yang telah mengasuh dan membesarkan penulis dengan rasa cinta,
kasih sayang, dan ketulusan serta selalu memberikan motivasi baik moril
maupun materil.
5. Bapak Muhammad Thamrin, S.P., M.Si. selaku Wakil Dekan III Fakultas
7. Kakak dan Adik kandung saya yang telah banyak memberikan masukan dan
iv
8. Teman-teman seperjuangan saya Agribisnis Angkatan 2013 yang selalu
memberikan kesan dan pesan yang sangat luar biasa terhadap penulis.
9. Team Corn (Nurbetty Sinaga, Feri Romaito, Muhammad Rifai Pane, Ansari
dan Sabri) yang selalu memberikan semangat serta bantuan kepada penulis.
10. Putra dan Ahmad Simamora selaku Sahabat dan sahabat-sahabat yang lain
yang tidak bisa disebut satu persatu yang selalu memberi dukungan,
bantuan, semangat dan motivasi kepada penulis serta yang menjadi tempat
seseorang tidak akan berarti tanpa adanya proses dari kesalahan yang dibuatnya.
Karena manusia adalah tempatnya salah dan semua kebaikan merupakan anugerah
dari Allah SWT. Semoga masih ada kesempatan penulis untuk membalas
kebaikan dari pihak yang telah membantu dan semoga amal kebaikan mereka
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT atas segala limpahan rahmat
pembalasan nanti.
Usaha dan upaya untuk senantiasa melakukan yang terbaik atas setiap
kerja menjadikan akhir dari pelaksanaan penelitian yang terwujud dalam bentuk
penulisan Skripsi dengan judul “Analisis Pemasaran Jagung (Zea mays L. ) (Studi
Sumatera Utara.
Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuan baik selama Penyusunan Skripsi hingga
vi
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN .................................................................................... i
RIWAYAT HIDUP ........................................................................... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................. iv
KATA PENGANTAR ...................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xi
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
Latar Belakang ......................................................................... 1
Rumusan Masalah .................................................................... 4
Tujuan Penelitian .................................................................... 4
Kegunaan Penelitian ................................................................ 5
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 6
Tanaman Jagung ...................................................................... 6
Pemasaran ............................................................................... 7
Saluran Pemasaran ................................................................... 8
Saluran Pemasaran Konsumen ................................................. 9
Biaya Pemasaran ..................................................................... 11
Share Margin .......................................................................... 12
Efesiensi Pemasaran ................................................................ 14
Penelitian Terdahulu ................................................................ 14
Kerangka Pemikiran ................................................................. 15
Skema Kerangka Pemasaran .................................................... 18
METODE PENELITIAN ................................................................. 19
Metode Penelitian .................................................................... 19
Metode Penentuan Lokasi ....................................................... 19
Metode Penarikan Sampel ........................................................ 19
Metode Pengumpulan Data ...................................................... 19
Metode Analisis Data ............................................................... 20
vii
Definisi Dan Batasan Operasional ............................................ 22
DESKRIPSI UMUM DAERAH PENELITIAN ............................... 24
LAMPIARAN .................................................................................... 37
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
tergantung pada tingkat pendapatan petani dan keuntungan yang didapat dari
terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) setelah padi. Selain itu jagung
sebagai sumber karbohidrat juga merupakan bahan baku industri pangan. Dewasa
ini kebutuhan jagung untuk pakan sudah lebih 50% kebutuhan nasional.
peternakan, terutama unggas. Sementara itu produksi jagung dalam negeri belum
tanaman jagung diusahakan baik pada lahan kering maupun lahan sawah. Pada
memiliki prospek adalah jagung. Hasil jagung masih sangat terbuka peluang
berbahan baku jagung. Areal produksi jagung terdapat pada setiap kecamatan di
Simalungun. Luas panen jagung pada tahun terakhir mencapai 62.351 Ha dengan
(Soekartawi, 2000). Proses pemasaran merupakan salah satu faktor penting dalam
menjalankan sebuah usaha. Kualitas produk yang baik harus di dukung dengan
strategi pemasaran yang baik pula, agar konsumen mengetahui bahwa produk
persentase harga yang diterima oleh petani dari harga yang dibayarkan oleh
3
konsumen. Salah satu faktor dalam masalah tersebut adalah lemahnya posisi
petani didalam pasar. Hal ini sangat merugikan para petani dan juga masyarakat
minat petani untuk meningkatkan produksinya dan harga yang tinggi di tingkat
2006).
pertanian dari produsen kepada konsumen dengan biaya yang murah dan belum
mampu mengadakan pembagian balas jasa yang adil dari keseluruhan harga
konsumen terakhir kepada semua pihak yang ikut serta di dalam kegiatan
transportasi dan kebutuhan yang diperlukan petani dalam memasarkan hasil. Hal
menyebabkan banyak petani yang bergantung kepada lembaga pemasaran hal ini
pemasaran yang terlibat dalam pemasaran hasil, dan masih belum jelas peran dari
didaerah penelitian, perbedaan share margin, dan efisiensi pemasaran yang ada.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
penelitian.
Kegunaan Penelitian
3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain untuk penelitian lebih lanjut
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Jagung
diselesaian dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
Tinggi tanaman bisa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum
Kingdom : Plantae
Filum : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau selutuh patinya
gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis
fitoglikogen dan sukrosa. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai
Pemasaran
lingkungan pasar suatu komoditas. Bila pemasarannya tidak lancar dan tidak
memberikan harga yang layak bagi petani, maka kondisi ini akan mempengaruhi
menaikkan harga. Setelah harga naik, motivasi petani akan naik, mengakibatkan
perpindahan hak milik dan penciptaan guna waktu, guna tempat dan guna bentuk,
yang dilakukan oleh lembaga pemasaran dengan melaksanakan satu atau lebih
meningkatkan guna waktu, guna tempat, guna bentuk dan guna kepemilikan.
(Sudiyono, 2004).
lima aspek seperti yang dikemukakan oleh Kotler (2008) tersebut, yaitu:
4. Karena peraturan
Saluran Pemasaran
kelompok yaitu :
baru ke konsumen. Contohnya, hasil panen cabe yang dijual oleh petani kepada
kekonsumen.
menjadi minuman oleh pabrik baru kemudian dipasarkan oleh pengecer dan dibeli
2. Skala produksi.
pengecer.
Pedagang
Pengumpul
Pengecer
Pengecer
terlibat dalam proses pemasaran hasil pertanian. Ditingkat desa, kita lihat ada
tengkulak dan ada pedagang perantara serta pengecer. Ditingkat kecamatan juga
ada perantara, pengumpul dan pengecer. Keadaan ini juga terjadi ditingkat
tataniaga dan akan memperoleh keuntungan yang disebut bagian dari margin
menentukan saluran pemasaran. Fungsi lembaga ini berbeda satu sama lain,
dicirikan oleh aktivitas yang dilakukan dan skala usaha. Lembaga pemasaran ini
pemasaran ini secara berbeda-beda. Karena perbedaan kegiatan dan biaya yang
dilakukan oleh lembaga Pemasaran. Karena perbedaan inilah, maka biaya dan
(Effendi, 2007).
pengecer.
Biaya pemasaran
diperlukan untuk menghasilkan suatu produk dalam suatu periode produksi. Nilai
2. Lahan seperti sewa baik berupa uang atau natura, pajak , iuran pengairan,
3. Biaya dari alat-alat produksi tahan lama, yaituseperti bangunan, alat dan
4. Tenaga kerja dari petani itu sendiri dan anggota keluarganya, tenaga kerja
dengan penjualan hasil produksi dan jumlah pengeluaran oleh lembaga pemasaran
Share Margin
harga yang diterima petani. Kedua, margin merupakan biaya dari jasa pemasaran
disebut biaya pemasaran atau biaya fungsional dan keuntungan (Profit) lembaga
olehkonsumen dengan harga yang diterima oleh petani. Margin ini akan diterima
panjang pemasaran (semakin banyak lembaga yang terlibat) maka semakin besar
margin pemasaran.
disebut persentase margin yang dihitung atas dasar pokok penjualan atau dasar
menyatakan perbedaan dua tingkat harga dan menunjukan jumlah uang yang
diperlukan untuk menutupi biaya barang barang diantara dua tingkat pasar grosir
sehingga share margin diperoleh pada masing masing lembaga pemasaran yang
disebut persentase margin (mark-up) yang dihitung atas dasar harga pokok
penjualan atau atas dasar harga penjualan eceran suatu komoditi. Istilah spread
jumlah uang yang diperlukan untuk menutupi biaya barang-barang di antara dua
Efisiensi Pemasaran
konsumen dengan output barang dan jasa. Para pelaku pemasaran suatu komoditas
harus mengetahui sistem pemasaran yang dilakukan sudah efisien atau tidak.
Efisiensi pemasaran dibagi menjadi dua kategori yaitu efisiensi teknologi dan
pengemasan, pengangkutan dan fungsi lain dari sistem pemasaran. Biaya akan
lebih rendah dan output dari barang dan jasa tidak berubah atau bahkan meningkat
kegiatan pembelian pemasaran dan aspek harga. Analisis yang digunakan untuk
Penelitian Terdahulu
Nur Widia Astuti (2013) dengan judul saluran dan margin pemasaran
kelompokbesar, yaitu petani yang langsung menjualke PPD sebanyak 56% petani,
sebanyak 11% .2. Marjin pemasaran menyebar tidak merata,yaitu antara 62,50% -
efisien adalah petani –PPK – PMT, karena memiliki marjinpemasaran terkecil (Rp
(dua) bentuk saluran pemasaran jagung, yaitu: (a) Saluran I: Petani – Pedagang
persen, dan sisanya sebesar 30 persen lagipetani memasarkan jagung pada bentuk
saluran pemasaran I.c) Saluran pemasaran I dan II dimana profit margin yang
Kerangka Pemikiran
dari produsen hingga kepada konsumen. Produk tersebut akan melalui jalur
jagung dari petani hingga konsumen akhir. Fungsi pemasaran tersebut antara lain
pembiayaan.
Biaya pemasaran sering kali dibatasi artinya sebagai biaya penjualan yaitu
yang tinggi dapat membuat system pemasaran kurang efisien. Dalam arti luas,
Margin pemasaran adalah perbedaan harga atau selisih harga yang dibayar
konsumen dengan harga yang diterima petani produsen. Margin pemasaran atau
marketing margin terdiri dari biaya-biaya untuk melakukan fungsi pemasaran dan
yang melibatkan pedagang terdapat perbedaan harga antara petani dengan harga di
tingkat konsumen akhir. Harga yang dibayar konsumen dialokasikan kepada share
pemasaran.
suatu sistem pemasaran. Efisiensi pemasaran dapat terjadi jika sistem tersebut
agar share margin petani dan pedagang dapat memperoleh laba yang adil pada
PETANI JAGUNG
JAGUNG
BIAYA
SALURAN PEMASARAN: PEMASARAN
a. Tipe Saluran I
b. Tipe Saluran II
SHARE MARGIN
EFESIEN
EFISIEN TIDAK
EFISIEN
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode ini menggunakan metode studi kasus (case Study) yaitu penelitian
mengenai suatu objek tertentu pada selama kurun waktu, atau suatu fenomena
yang ditentukan pada suatu tempat yang belum tentu sama dengan daerah lain.
Simalungun.
sampel dalam penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 22 orang
petani jagung, maka sampel dalam penelitan ini adalah sebanyak 22 orang, karena
menurut sugiyono (2010), apabila jumlah populasi dalam penelitian kurang dari
100, maka sebaik seluruh jumlah populasi dijadikan sebagai sampel dalam
penelitian.
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan
data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan petani,
pedagang dan konsumen meliputi harga ditingkat petani dan masing-masing dari
20
sebelumnya. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diambil dari instansi terkait
kemudian diolah secara manual, lalu dijabarkan dan dianalisis dengan metode
Keterangan
= %
Keterangan
Ep = efesiensi pemasaran
1. 0 – 33% = efisien
b. Margin Pemasaran
Mp = Pr – Pf
Keterangan:
Defenisi
perpindahan hak milik dan penciptaan guna waktu, guna tempat dan guna
konsumen .
produksi
pengecer.
Batasan Operasional
Kabupaten Simalungun .
Simalungun
sebuah penelitian. Daerah yang akan dijadikan sebagai lokasi penelitian haruslah
dengan fokus bidang pertanian tidak relevan jika dilaksanakan di daerah kawasan
banyak yang berpropesi sebagai petani. Adapun batas-batas wilayah Desa Lama
Pane
Jarak Desa Ambarisan dengan ibu kota kecamatan adalah sejauh 4 Km,
adalah 1.750 Ha, yang terdiri dari lahan sawah 650 Ha, lahan kosong 345 Ha dan
pekarangan 48 Ha.
25
Keadaan Penduduk
sebanyak : 886 jiwa. Untuk lebih jelasnya data tersebut dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
kelamin laki-laki lebih sedikit dibanding dengan jenis kelamin perempuan, dengan
Setiap desa memiliki sarana dan prasarana yang berebeda-beda antara satu
sama lain. Sarana yang ada disesuaikan dengan kebutuhan topogafi setiap desa.
Tingkat perkembangan sebuah desa dapat diukur dengan kondisi sarana dan
prasarana yang ada. Karena keberadaan sarana dan prasaranan tersebut laju
lainnya.
tingkat lokal maupun regional. Keadaan sarana dan prasarana di Desa Ambarisan
Karakteristik Sampel
penelitian. Sesuai dengan judul maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini
adalah para petani jagung dengan jumlah 22 orang responden yang terdapat di. di
Utara. Dari keseluruhan sampel yang berjumlah 22 0rang ditentukan secara acak.
Berdasarkan wawancara penulis dapat diketahui bahwa luas lahan petani jagung
Luas Lahan dan jenis lahan yang dipakai. Penulis akan menjabarkan keseluruhan
a. Jenis Kelamin
menjadi laki-laki dan perempuan. Untuk lebih jelasnya datanya dapat dilihat pada
1 Laki-Laki 20 90,90
2 Perempuan 2 9,10
Jumlah 22 100
b. Usia
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas dapat diketahui bahwa
jumlah sampel penelitian yang terbanyak berada pada rentang usia 41-56 tahun,
c. Luas Lahan
1 4–9 19 86,36
2 10-16 2 9,1
3 >17 1 4,54
Jumlah 33 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan data yang ada pada tabel di atas dapat diketahui bahwa
jumlah sampel penelitian yang terbanyak memiliki Luas lahan 4-9 Ha, yakni 19
Saluran Pemasaran
dan keputusan tentang sistem ini merupakan salah satu keputusan terpenting yang
pemasaran, yaitu orang atau lembaga yang terlibat dalam pemasaran jagung.
Dalam proses pemasaran ini jagung yang dipasarkan adalah jagung pipil. Dari
1. Tipe Saluran I
tersebut kepada pabrik. jagung yang dibeli oleh pedagang pengumpul dari petani
dengan harga berkisar dari Rp. 3700 – 3800 dan kemudian menjual kepada pihak
pabrikakhir dengan harga Rp.3.925/Kg. Pada saluran ini petani yang langsung
31
menjual hasil produksinya kepada pedagang pengumpul (Agen besar) ada sekitar
14 orang dari 22 sampel dalam penelitian ini. Hal yang menyebabkan ke 14 petani
pengumpul (Agen besar) akan memperoleh harga jual yang lebih tinggi
beberapa biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengumpul (Agen Besar) untuk
tipe saluran pemasarn Iini dapat dilihat pada table dibawah ini:
Dari tabel diatas dapat dilihat harga jual jagung ditingkat petani pada
saluran pemasaran I ini adalah sebesar Rp. 3.675/Kg sedanglan untuk harga jual
pada tipe saluran I ini adalah sebsar Rp 275/Kg dan nilai share margin sebesar
32
90,03%. Biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer antara lain:
biaya tenaga kerja sebesar Rp. 10/Kg, biaya transportasi Rp. 31,33/Kg,
pengeringan Rp. 130/Kg dan biaya tali atau pengemasan sebesar Rp. 5/Kg.
jagung pada tipe saluran pemasaran ini adalah sebesar Rp. 98,66/Kg.
2. Tipe Saluran II
produksinya kepada agen kecil. Dari 22 sampel dalam penelitian ini petani yang
kelahan petani. Agen kecil membeli jagung dari petani dengan harga berkisar dari
Rp. 3500 - Rp. 3700/Kg harga ini disesuaikan dengan kualitas dari hasil panen
jagung petani. Agen kecil di desa Ambarisan berjumlah sebanyak 3 orang. Agen
kecil mampu menampung jumlah hasil produksi petani dengan rata-rata jumlah
pembelian 13000Kg/minggunya.
saluran pemasran II ini harga beli dan harga jual ditentukan oleh Pabrik. Pedagang
4.000/Kg perbeda harga ini dipengaruhi oleh kualitas kandungan kadar air dari
33
jagung tersebut, semakin rendah kadar air yang terkandung dalam jagung maka
Hal yang menyebabkan petani menjual hasil produksinya kepada agen kecil
agen kecil hasil produksi dari usahatani jagung dijual kepada sipemberi
modal.
sebagainya.
jauh.
34
Dari tabel diatas dapat dilihat margin pemasaran antara petani dan pabrik
adalah sebesar Rp. 533.33 dan nilai share margin dalam saluran pemasaran ini
sebesar 87,30% niali share margin ini diperoleh dari( harga jual petani : harga beli
proses penjualan jagung sebesar Rp. 173,67/Kg sedangkan pedagang agen Rp.
154/Kg.
35
Aspek pemasaran merupakan aspek yang penting dari penelitian ini apabila
aspek ini berjalan cukup baik, maka seluruh pihak akan sama-sama di untungkan.
Artinya pemasaran yang baik akan membawa dampak positif terhadap petani,
daerah penelitian maka dapat kita lihat pada table dibawah ini.
Pada table diatas nilai efisiensi saluran pemasaran I sebsar 4,46% < 33%
efisiensi saluran pemasaran II sebsar 4,89% < 33% artinya saluran pemasaran II
nilai pemasaran yang paling efisien adalah saluran pemasaran I, hal ini disebakan
karena pada tipe saluran pemasaran I, pemasaran jagung tidak banyak melalui
Sidamanik, margin pemasaran yang paling kecil terdapat pada tipe saluran
pemasaran I yaitu margin pemsaran nya Rp. 257 hal ini disebabkan karena pada
yang lain.
36
saluran pemsaran I dalam proses pemasaran hasil usahatani jagung hingga sampai
kepabrik hanya melalui satu lembaga pemasaran yaitu agen besar (pedagang
pemasaran yaitu agen kecil dan pedagang pengumpul. Pada tipe saluran
pemasaran I harga jual petani lebih tinggi dibandingkan pada saluran pemasaran
II.
37
sebagai berikut :
2. Biaya pemasaran terdiri dari biaya transportasi, tenaga kerja, tali, dan biaya
3. Share margin yang di peroleh pada saluran I sebesar 93,03% dengan biaya
pemasaran sebesar Rp. 176/Kg. Share margin yang di peroleh pada saluran
Saran
jagung.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi. 2007. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Kencana prenada Group. Jakarta.
Ginting, Paham. 2006. Pemasaran Produk Pertanian. USU Press. Medan Kotler,
PrawiroKoesuma.2005.UnsurBiayaUsahaTani//http/diptan.www.litbang.go.id./un
sur-biaya-usahtani-html//diakses pada tanggal 10 januari 2017.
Tamburian, Yenny 2010. Kajian Usahatani Jagung Di Lahan Sawah Setelah Padi
Melalui Pendekatan PTT Di Kabupaten Bolmong Sulawesi Utara. Jurnal.
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara.
.
37
Harga
Volume
Pengalaman Jual Ke
No Nama Usia Pendidikan Pembelian
(tahun) Pabrik
(Kg/minggu)
(Rp)
Batara
1 48 SMA 10 15000 4000
Simarmata
2 Rolan Purba 31 SMA 5 6000 3900
3 R Nainggolan 50 SMP 20 10000 3900
4 A Manurung 30 SMA 4 8000 3900
Total 159 0 39 39000 15700
Rata-rata 39.75 9.75 9750 3900
Sumber: Data Primer Diolah 2018
40
KUESIONER
No Responden
Nama Responden
Alamat
Nagori/Desa Ambarisan
Kecamatan Sidamanik
Kabupaten Simalungun
Provinsi Sumatera Utara
Tanggal Wawancara:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
MEDAN
2018
47
B. ASPEK PEMASARAN
1. Darimana ibu/bapak memperoleh Jagung : ...................................................
2. Dengan harga berapa bapak/ibu menjual Jagung : Rp. .................................
3. Volume penjualan : .......................................................................................
4. Kepada siapa bapak/ibu menjual Jagung : ....................................................
5. Dengan harga berapa bapak/ibu menjual Jagung : Rp...................................
6. Apa saja biaya pemasaran yang bapak/ibu keluarkan untuk memasarkan
Jagung?
48