Anda di halaman 1dari 25

1 BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1.1 Kapasitas Pengolahan


Pada data kondisi eksisting yang didapatkan dari dokumen kondisi eksisting PDAM Tirta
Jam Gadang, WTP Belakang Balok dirancang pada kapasitas 40 L/detik. Namun angka yang
terukur pada water meter 32,3 L/detik, sedangkan yang tercantum pada dokumen laporan
produksi kapasitas terolah sebesar 20 L/detik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
diantaranya penyaluran debit yang belum optimal, dan beberapa kebocoran yang ada pada
saluran transmisi.

1.2 Analisis Desain Sistem Transmisi


1.2.1 Perhitungan Desain Sistem Transmisi
Berikut data kondisi eksisting bangunan intake WTP Belakang Balok yang dapat dilihat pada
Tabel 5 .1

Tabel 5.1 Data Eksisting Bangunan Intake


Parameter Nilai Satuan
Pipa Transmisi
Panjang Pipa 3327 m
Diameter Pipa 0,2 m
Bangunan Intake
Debit Saluran 0,0323 m3/detik
Panjang Intake 8 m
Lebar Intake 8 m
Kedalaman Intake 8 m
(Sumber : Dokumen Transmisi, 2017)

1) Menentukan luas permukaan intake


A = p xl
= 8mx 8m
= 64 m 2

2) Menentukan kecepatan intake


Q
v=
As
m3
0,0323
= s
2
64 m /s
= 5,04 x 10−4 m/s

3) Menentukan volume bak intake


V = As x d
= 64 m 2 x 8 m
= 512 m3

4) Menentukan waktu detensi intake


V
td =
Q
512 m3
=
0,0323 m3 / s
= 15581 s=264 menit=4,4 jam

5) Menentukan luas permukaan pipa transmisi


π x D2
A=
4
3,14 x 0,22 m 3
=
4
= 0,0314 m 2

6) Menentukan kecepatan pipa transmisi


Q
vpipa =
As
0,0323 m3 / s
=
0,0314 m 2
= 1,02 m/s

Rekapitulasi perhitungan evaluasi bangunan intake ditunjukkan pada Tabel 5 .2


Tabel 5.2 Rekapitulasi Evaluasi Bangunan Intake

Parameter Satuan Kriteria Eksisting Keterangan


Desain
Kecepatan m/detik <0,0035 5,04 x 10-4 Sesuai
Intake
Kecepatan air m/detik 0,6-1,5 1,02 Sesuai
pada pipa
Waktu Menit >20 264 sesuai
detensi

1.2.2 Pembahasan Evaluasi Sistem Transmisi


Dari hasil perhitungan untuk desain sitem transmisi di WTP Belakang Balok maka semua
parameter yang dihitung telah memenuhi kriteria desain. Hal ini dapat dilihat pada kerusakan
intake yang sangat jarang terjadi karena parameter yang telah dipenuhi. Untuk kecepatan
yang telah memenuhi kriteria desain berakibat pada waktu detensinya, yang diharapkan sudah
terjadi pengendapan partikel-partikel kasar secara alami karena pada WTP Belakang ini tidak
terdapat pretretment

1.3 Analisis Desain Instalasi Pengolahan Air


1.3.1 Unit Koagulasi
Sistem koagulasi yang diterapkan di WTP Belakang Balok adalah dengan menggunakan
sistem in line static mixer.

1.3.1.1 Perhitungan Unit Koagulasi (In line static Mixer)

Berikut ini data eksisting dari Unit Koagulasi dengan sistem in line static mixer pada WTP
Belakang Balok yang ditunjukkan pada Tabel 5 .3

Tabel 5.3 Data Eksisting Unit Koagulasi

Parameter Nilai Satuan


Debit 0.1394 m3/s
Diameter pipa (D) 3.1 m
Panjang saluran(p) 1.5 m
Jumlah Mixing element 0.7 m
(N)

1) Menentukan luas pipa


1
A= x π x ( D )2
4
1
= x π x ( 0,2 m )2
4
= 0,031415 m2
2) Menentukan Volume Pipa
V = AxL
= 0,031415 m 2 x 4 m
= 0,12566 m3
3) Menentukan waktu pencampuran
V
t =
Q
0,12566 m3
=
0,0323 m3 / s
= 3,8904 s
4) Menentukan pressure drop
0,009 x ( N−1 ) x Q 2 x S x μ 0,1
ΔP = ( 4D ) xN

m3
( )
0.1
0,009 x ( 2−1 ) x 0,0323 2 x 1 x ( 0,001 ) N . s/m2
ΔP = s
x2
4 x 0,2 m
ΔP = 1,1764 x 10−5 m

5) Menentukan Power Input


P = Q x w xΔP
P = 0,0323 x 1000 x 1,1764 x 10−5
P = 5,6977 x 10−4 watt
6) Menentukan Gradien velocity
W P
G=
√ √
μ
=
μxV

5,6977 x 10−4 watt


G=
√ 0,001 N . s / m2 x 0,12566 m3
G = 2,12 s−1

7) Menentukan Bilangan Champ


Gtd = G x td
Gtd = 2,12 s−1 x 3,8904 s
Gtd = 8,247

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, berikut ini rekapitulasi perhitungan
untuk unit koagulasi di WTP Belakang Balok Kota Bukittinggi yang disajikan pada Tabel 5 .
4
Tabel 5.4 Rekapitulasi Perhitungan Unit Koagulasi

Parameter Besaran Satuan


Waktu detensi (td) 3,255 detik
Luas Penampang Pipa (A) 0,031415 m2
Volume penampang pipa (V) 0,12566 m3
Pressure Drop (Ap) 1,1764 x 10-5 m
Power Input (P) 5,6977 x 10-4 watt
Gradien Velocity (G) 2,12 s-1
Bilangan Champ (Gtd) 8,247
Dari Rekapitulasi tersebut, maka didapatkan evaluasi dari masing-masing parameter yang
terdapat pada kriteria desain Unit Koagulasi yang ditunjukkan pada Tabel 5 .5
Tabel 5.5 Evaluasi Desain Unit Koagulasi
Parameter Satuan Kriteria Eksisting Keterangan
Desain
Waktu detensi Detik 1-5 3,25 Sesuai
(td)
Gradien Detik-1 >750 2,12 Tidak Sesuai
Kecepatan (G)
G.td 104-105 8,247 Tidak Sesuai

1.3.1.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil perhitungan, unit koagulasi yang ada di WTP Belakang Balok maka
parameter yang memenuhi hanya waktu detensi. Sehingga dapat dikatakan bahwa air dan
koagulan sudah memiliki waktu yang cukup untuk tercampur secara merata. Sedangkan
untuk gradien kecepatan masih belum memenuhi. Dapat diketahui bahwa dari hasil
perhitungan gradien kecepatan berlangsung selama 2,12 detik yang artinya pengadukannya
terjadi sangat cepat. Begitu pula halnya dengan bilangan champ (Gtd), Gtd aktual sangat jauh
dari rentang yang telah di tentukan. Namun kedua hal ini perlu dipastikan kembali apakah
benar pencampuran dalam pipa tersebut sudah terjadi secara merata atau belum, sebab sangat
sulit untuk melihatnya karena pencampuran terjadi dalam pipa tertutup. Pengadukan cepat
sangat berpengaruh dalam terbentuknya flok-flok, sehingga untuk melihat keefektifan dari
unit ini dapat mengacu pda kekeruhan air keluaran dari tangka flokultor.

1.3.2 Unit Flokulasi


Unit flokulasi WTP Belakang Balok memiliki 6 kompartemen yang berbentuk persegi.
Perhitungan dilakukan secara kumulatif dari seluruh kompartemen yang selanjutnya
dievaluasi berdasarkan kriteria desain.

1.3.2.1 Perhitungan Desain Unit Flokulasi

Berikut ini data eksisting dari Unit Flokulasi yang ditunjukkan pada
Tabel 5.6 Data Eksisting Unit Flokulasi

Parameter Besaran Satuan


Debit 0,1394 m3/s
Jumlah Bak 6
Lebar bak 1 1,7 m
Lebar bak 2 1,7 m
Lebar bak 3 1,7 m
Lebar bak 4 1,7 m
Lebar bak 5 1,7 m
Lebar bak 6 1,7 m
panjang saluran 1 1,7 m
panjang saluran 2 1,7 m
panjang saluran 3 1,7 m
panjang saluran 4 1,7 m
panjang saluran 5 1,7 m
panjang saluran 6 1,7 m
Kedalaman saluran (t) 3,4 m

Skema aliran pada bak flokulasi dapat dilihat pada Gambar 5 .1

Gambar 5.1 Skema aliran pada bak flokulasi

1) Menentukan luas permukaan bak (Ac)


Ac=p x l
¿ 1,7 m x 1,7 m

¿ 2,89 m2
2) Menentukan Luas Inlet (Ai)
inlet berupa pipa steel berukuran 0,2 m
1
Ai ¿ × π ×d 2
4
1
¿ × π ×0,22
4

¿ 0,031415 m 2
3) Menentukan Luas Outlet
Outlet berupa saluran berbentuk segi empat berukuran 0,5 x 0,5 m
Ao ¿ lebar x tinggi
¿ 0,5 x 0,5

¿ 0,25 m2

4) Menentukan Volume Bak (V)


V ¿ volume limas+ volume persegi panjang
1
¿ x A alas x tinggi sisi + p x l x h
3

¿ ( 13 x 1,7 x 1,7 x 0,4)+1,7 x 1,7 x 3


¿ 9,05 m3

5) Menentukan Kecepatan Bak (v)


Q
v¿
Ac

0,0323 m3 / s
¿
2,89 m2

¿ 0,0138 m2 /s

6) Menentukan Kecepatan Inlet (vi)


Q
vi ¿
Ai

0,0323 m3 / s
¿
0,031415 m2
¿ 1 , 028m/ s

7) Menentukan kecepatan outlet (vo)


Q
vo ¿
Ao

0,0323 m3 / s
¿
0,25 m2
¿ 0,1292 m/s

8) Menentukan waktu detensi bak


Vbak
Td bak ¿
Q

9,05 m3
¿
m3
0,0323
s
¿ 280,35 s = 4,67 menit

9) Menentukan keliling basah bak


P ¿ (2 x sisi segitiga) x (2h)
¿ 0,93 x 2 m+ ( 2 x 1,7 m )

¿ 5,26 m 2

10) Menentukan jari-jari hidrolis bak


Ac
R¿
P

2,89m 2
¿
5,26 m
¿ 0,549 m

11) Menentukan headloss mayor


Q xn
Hl¿ ( Ac X R2 /3 )
xh1

m3 2

¿
( 0,0323

2
s
x 0,01

2,89 m x ( 0,549 m)
2
3 ) x 3,4 m

¿ 9,447 x 10−8 m
12) Menentukan headloss minor inlet

v i2
HL minor inlet¿ k inlet x
2g

m 2
¿ 0,5 ×
(
1,028
s )
2 x 9,81 m/s 2
¿ 0,02693 m

13) Menentukan headloss minor outlet

v o2
HL minor outlet¿ k outlet x
2g

m 2
¿ 1×
( 0,1292
s )
2 x 9,81m/ s2

¿ 8,50797 x 10−4 m

14) Menentukan headloss total


HL minor outlet¿ Hl mayor + Hl minor inlet + Hl minor outlet

¿ 9,447 x 10−8 m+0,02693 m+8,50797 x 10−4 m


¿ 0,02693 m

15) Menentukan gradien kecepatan dibak

g x Hl
G¿
√ ϑ x td

m
¿
√ 9,81
s2
× 0,02693 m

8,07 x 10−7 m2 /s x 280,35 s

¿ 34,1716 s−1

16) Menentukan G.td bak (baru sampe sini)


G.td ¿ G x td

¿ 34,1716 s−1 x 280,35 s


¿ 9580,01

17) Menentukan ketinggian air setelah melewati bak


d2¿ H−HL
¿ 3,4 m−0,02693m
¿ 3,37307 m
Perhitungan Akumulasi
1) Menentukan volume total saluran flokulator (V total)
Vtotal ¿ V 1+ V 2+V 3+V 4 +V 5+V 6

¿ 9,05 m 3 +9,05 m 3+ 9,05 m3 +9,15 m 3 +9,05 m 3 +9,05 m 3

¿ 54,4 m3

2) Menentukan waktu detensi total (td total)


Td total ¿ td 1+td 2+td 3+td 4 +td 5+td 6
¿ 280,35 s +280,35 s+ 280,35 s+ 280,35 s+283,33 s+280,35 s
¿ 1685,05 s

3) Menentukan kecepatan rata-rata dalam bak (v rata-rata)


v 1+ v 2+ v 3+v 4 +v 5+ v 6
v rata-rata ¿
6

m2 m2 m2 m2 m2
0,0138 +0,0138 +0,0138 +0,0138 + 0,0138 + 0,0138m2 /s
s s s s s
¿
6

¿ 0,0138 m 2 /s

4) Menentukan headloss total (Hl total)


HL total ¿ hl 1+ hl2+hl 3+hl 4 +hl 5+hl 6

¿ 0,02693 m+ 2,1801 x 10−3 +2,6586 x 10−3+2,6586 x 10−3 +2,6586 x 10−3 m+0,8642 m


¿ 0,90118 m

5) Menentukan gradien kecepatan (G)

g x hl total
G¿
√ v x td total
m2


9,81 x 0,90118 m
s
¿ 2
−7 m
8,07 x 10 x 1685,05 s
s
¿ 80,63/ s

6) Menentukan Gtd
Gtd ¿ G x td

¿ 80,63 s−1 x

¿ 80,63 s−1 x 1685,05 s


= 135865,58

Dari hasil perhitungan, berikut rekapitulasi perhitungan untuk Unit Flokulasi WTP Belakang
Balok yang ditunjukkan pada Tabel 5 .7
Tabel 5.7 Rekapitulasi Perhitungan Unit Flokulasi

Parameter Besaran Satuan


Saluran 1
Luas permukaan (Ac) 2,89 m2
Keliling basah (P) 5,26 m
Jari-jari Hidrolis (R) 0,549 m
Kecepatan aliran (v) 0,0138 m/s
Volume (V) 9,05 m3
Waktu detensi (td) 280,35 detik
Headloss mayor (Hlmayor) 9,447 x 10-8 m
G 34,1716 s-1
G.td 9580,01
Ketinggian air setelah melewati saluran 3,37307 m
Saluran 2
Luas permukaan (Ac) 2,89 m2
Keliling basah (P) 5,26 m
Jari-jari Hidrolis ( R ) 0,549 m
Kecepatan aliran (v) 0,0138 m/s
Volume (V) 9,05 m3
Waktu Detensi (td) 280,35 detik
Headloss mayor (Hlmayor) 9,447 x 10-8 m
G 34,1716 s-1
G.td 9580,01
Ketinggian air setelah melewati saluran 3,37307 m
Saluran 3
Luas permukaan (Ac) 2,89 m2
Keliling basah (P) 5,26 m
Jari-jari Hidrolis (R) 0,549 m
Kecepatan aliran (v) 0,0138 m/s
Parameter Besaran Satuan
Volume (V) 9,05 m3
Waktu Detensi (td) 280,35 detik
Headloss mayor (Hlmayor) 9,447 x 10-8 m
G 34,1716 s-1
G.td 9580,01
Ketinggian air setelah melewati saluran 3,37307 m
Saluran 4
Luas permukaan (Ac) 2,89 m2
Keliling basah (P) 5,26 m
Jari-jari Hidrolis ( R ) 0,549 m
Kecepatan aliran (v) 0,0138 m/s
Volume (V) 9,05 m3
Waktu Detensi (td) 280,35 detik
Headloss mayor (Hlmayor) 9,447 x 10-8 m
G 34,1716 s-1
G.td 9580,01
Ketinggian air setelah melewati saluran 3,37307 m
Saluran 5
Luas permukaan (Ac) 2,89 m2
Keliling basah (P) 2,044195211 m
Jari-jari Hidrolis ( R ) 0,248280087 m
Kecepatan aliran (v) 0,274661962 m/s
Volume (V) 9,15 m3
Waktu Detensi (td) 108,13292 detik
Headloss mayor (Hlmayor) 0,001435812 m
G 12,70479285 s-1
G.td 1373,806349
Ketinggian air setelah melewati saluran 0,595661793 m
Saluran 6
Luas permukaan (Ac) 2,89 m2
Keliling basah (P) 5,26 m
Jari-jari Hidrolis ( R ) 0,549 m
Kecepatan aliran (v) 0,0138 m/s
Volume (V) 9,05 m3
Waktu Detensi (td) 280,35 detik
Headloss mayor (Hlmayor) 9,447 x 10-8 m
G 193,5 s-1
G.td 3.010,055
Ketinggian air setelah melewati saluran 2,539 m
Perhitungan Akumulasi
Volume Saluran Flokulator 54,4 m3
Kecepatan rata-rata dalam bak 0,0138 m/s
Waktu detensi Total 1.685,05 detik
Headloss total 0,9018 m
G 80,63 s-1
G.td 135.865,58
Dari rekapitulasi, dapat dievaluasi Unit Flokulasi di WTP Belakang Balok yang ditunjukkan pada
Tabel 5 .8

Tabel 5.8 Evaluasi Unit Flokulasi


Parameter Satuan Kriteria Eksisting Keterangan
Desain
Gradien detik-1 10 – 60 80,63 Tidak sesuai
kecepatan (G)
Waktu detensi menit 15 – 45 28,08 sesuai
(td)
Kecepatan m/s 0,1 – 0,4 0,0138 Tidak Sesuai
aliran dalam bak
(v)
G.td 104 – 105 135.865,58 Tidak sesuai
Banyak saluran Buah ≥6 6 Sesuai
Kehilangan m 0,3 – 1 0,9018 Sesuai
tekan

1.3.2.2 Pembahasan

Dari hasil perhitungan maka jika dilihat dari gradien kecepatannya maka proses pengadukan
lambat belum terjadi dengan maksimal. Angka gradien kecepatan yang didapat adalah 80,63
s-1 sedangkan kriteria desainnya yaitu antara 10-60 s-1. Hal ini berarti banyak flok-flok yang
telah terbentuk menjadi pecah kembali karena gradien kecepetannya melebihi kriteria yang
telah ditentukan. Jika ditinjau dari nilai Gtd maka otomatis tidak akan memenuhi karena
gradien kecepatan sudah tidak memenuhi sebelumnya. Untuk kecepatan yang tidak
memenuhi hal ini karena debit yang terlalu kecil dan tidak sesuai dengan luas permukaan,
aliran yang terlalu lambat akan menyebabkan pengendapan didalam bak. Padahal bak
flokulasi bukan untuk mengendapkan dan akan berakibat pada terjadinya penurunan kapasitas
pengolahan yang ada. Sehingga upaya untuk memenuhi kecepatan adalah dengan
memperkecil bukaan untuk pintu air, tentu hal ini akan menambah kecepatan yang ada, agar
terjadi headloss yang lebih besar dari sebelumnya.

1.3.3 Unit Sedimentasi


Pada unit Sedimentasi terjadi pemisahan padatan dan cairan dengan menggunakan
pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan partikel tersuspensi yang terdapat dalam
fluida.

1.3.3.1 Perhitungan Unit Sedimentasi


Berikut ini data eksisting pada Unit Sedimetasi selama pelaksanaan kerja praktik di WTP
Belakang pada Tabel 5 .9

Tabel 5.9 Data Eksisting Unit Sedimentasi

Paramter Besaran Satuan


Debit bak (q) 0,0323 m3/s
Panjang Bak (p) 5,1 m
Lebar Bak (l) 4,6 m
Kedalaman bak (t) 5,1 m
Kedalaman zona lumpur 1 m
Kedalaman air (h) 2,4 m
Free board 0,2 m
Jumlah bak 1 buah
Lebar saluran pelimpah 0,2 m
Panjang saluran 5,1 m
pelimpas
Kemiringan Plate settler 600
Tinggi Plate Settler 1,5
Densitas air pada suhu 995,97 kg/m3
22oC ()
Viskositas dinamis air 0,00118 Kg m-1s-1
pada suhu 22oC ()

1) Menentukan luas permukaan zona pengendapan (As)


As¿ p ×l
¿ 5,1 m× 4,6 m

¿ 23,46 m 2
2) Menentukan beban permukaan (LR)
Q
LR¿
As

m3 s
0,0323 ×86400
s hari
¿ 2
23,46 m

m3
¿ 118,95
m2 . hari
3) Menentukan volume (V)
V¿ p ×l× h
¿ 5,1 m× 4,6 m x 5,1

¿ 119,646 m 3
4) Menentukan waktu detensi (td)
V
td¿
Q
119,646
¿
0,0323
¿ 3.704,21 s = 1,028 jam

5) Menentukan beban saluran pelimpah (W)


Q
W¿
panjang saluran x jumlah saluran

m3 s
0,0323 x 86400
s hari
¿
5,1m x 3

m3
¿ 182,4
m. hari

6) Menentukan jari-jari hidrolis (R)


Ac
R¿
k
lxd
¿
l+2 d
4,6 x 5,1
¿
4,6+2(5,1)
¿ 1,585 m

7) Menentukan kecepatan aliran pada bak (vc)


Q
vc¿
Ac
Q
¿
lxd
0,0323
¿
5,1 x 5,1
m s
¿ 1,242 x 10−3 x 60
s menit
m
¿ 0,074509
menit

8) Menentukan bilangan Reynold


ρxv xR
Nre¿
μ
kg m
995,97 x 1,242 x 10−3 x 1,585 m
m 3
s
¿
m
0,00118 kg
s
¿ 1661,556

9) Menentukan kecepatan pada settler


Q
V settler¿
Ap

m2
0,0323
s s
¿ x 60
5,1m x 4,6 m x sin 60 menit
m
¿ 0,09538
menit

10) Menentukan waktu detensi settler


p x l x sin60 x tinggi settler
tds¿
Q
5,1m x 4,6 m x sin 60 x 1,5 m
¿
m3 s
0,0323 x 60
s menit
¿ 15,72 menit
11) Menentukan Bilangan Froude (Nfr)
v
Nfr¿
√ gx d
m
1,242 x 10−3
s
¿
m
√ 9,81
s2
x 5,1 m

¿ 1,755908 x 10−4
12) Menentukan rasio Dimensi (P :L)
Panjang : lebar = 5,1 : 4,6
= 1,1086 : 1

Dari hasil perhitungan tersebut, berikut rekapitulasi perhitungan untuk Unit Sedimentasi di WTP
Belakang Balok yang ditunjukkan pada Tabel 5 .10
Tabel 5.10 Rekapitulasi Perhitungan Unit Sedimentasi

Parameter Besaran Satuan


Luas permukaan (As) 23,46 m2
Kecepatan pada bak (v) 0,074509 m/menit
Volume Bak 119,646 m3
Kecepatan settler 0,09538 m/menit
Waktu detensi settler 15,72 menit
Bilangan froude 1,755908 x 10^(-4)
Beban permukaan (SLR) 118.95 m3/m2/hari
Waktu detensi bak (td) 9.6179 jam
Beban saluran pelimpah 182,4 m3/m/hari
Jari-jari hidrolis ( R ) 1,585 m
Bilangan Reynold (NRe) 1661,556
Bilangan Froude (NFr) 1,755 x 104
P:L 1,1086 : 1

Dari rekapitulasi tersebut, maka akan dievaluasi unit sedimentasi yang ada di Belakang Balok
berdasarkan kriteria desain yang ditunjukkan pada Tabel 5 .11

Tabel 5.11 Evaluasi Desain Unit Sedimentasi

Parameter Satuan Kriteria Eksisting Keterangan


Desain
Beban permukaan (SLR) m3/m2/hari 60 – 150 118,95 Sesuai
Waktu detensi bak (td) Jam 2 1,028 Tidak sesuai
Beban Pelimpah (W) m3/m/hari 90 – 360 182,4 Sesuai
Bilangan Reynold (NRe) < 2000 1661,556 Sesuai
Bilangan Froude (NFr) >10-5 1,755 x 104 Sesuai
Rasio Panjang : Lebar (P:L) 3:1 – 5:1 1,1086 : 1 Tidak Sesuai
Kecepatan aliran rata-rata (vc) meter/menit 0.15 – 0.2 0,074509 Tidak sesuai
Waktu Detensi Settler menit 6 - 25 15,72 Sesuai
Kemiringan Settler 450 – 600 600 Sesuai

1.3.3.2 Pembahasan

Dalam perhitungan bak sedimentasi terdapat beberapa parameter yang tidak memenuhi
diantaranya waktu detensi, rasio panjang lebar dan kecepatan aliran rata-rata. Waktu detensi
yang didapatkan lebih kecil dari pada kriteria desain, yang berarti waktu pengendapannya
terlalu cepat. Dari segi efisiensi pengolahan waktu detensi yang terlalu cepat akan
memberikan efisiensi yang kurang optimal karena bagi partikel dengan kecepatan
pengendapan yang rendah tidak akan bisa mengendap dalam waktu yang cepat.

Kecepatan aliran pada bak sedimentasi juga tidak memenuhi kriteria desain. Kecepatan aliran
yang didapatkan terlalu pelan, hal ini juga disebabkan oleh dimensi bak yang terlalu besar.
Rasio panjang lebar yang tidak sesuai , hal ini juga pemicu tidak terpenuhinya kecepatan
aliran pada bak. Upaya dalam memenuhi kecepatan aliran adalah dengan menambah panjang
bak, dengan begitu rasio panjang lebar terpenuhi sehingga kecepatan aliran juga terpenuhi.

1.3.4 Unit Filtrasi


Pada Unit Filtrasi, terjadi proses pemisahan antara partikel padat tersuspensi yang tidak
terendapkan pada Bak Sedimentasi dengan melewatkan air pada media berpori / media filter.

1.3.4.1 Perhitungan Unit Filtrasi

Berikut ini data eksiting pada Unit Filtrasi yang didapat pada pelaksanaan Kerja Praktik, yang
ditunjukkan pada Tabel 5 .12 Data Eksisting Unit Filtrasi

Tabel 5.12 Data Eksisting Unit Filtrasi


Parameter Besaran Satuan
Jumlah bak (n) 8 unit
Panjang 1 bak (p) 1,7 m
Lebar 1 bak (l) 0,9 m
Kekentalan kinematis 0,00807 cm2/s
Asumsi porositas bed (ε) 0,35
Bed Filter
Kedalaman efektif filtrasi 0,6 m
(h)
Diameter efektif pasir 0,055 mm
Diameter kerikil 0,5 mm
penyangga
Ketinggian media pasir 0,6 m
Ketinggian media 0,05 m
penyangga
Koefisien bentuk pasir (Ψ) 0,82

Saat Filtrasi
1) Menenentukan Luas Permukaan Filter
A ¿ p xl
A ¿ 1,7 m x 0,9 m
A ¿ 1,53 m

Luas untuk 8 bak = 1,53 x 8 = 12,24 m^2

2) Menentukan massa masing-masing media


m=vxp
mpasir = (1,7 x 0,9 x 0,6) x 2,65 gr/cm^2 = 24,327 kg
m kerikil = ((1,7 x 0,9 x 0,05) x 2,65 gr/cm^2 = 2,027 kg

3) Fraksi media filter


mmedia
P ¿ x 100 %
mtotal
24,327
P pasir = x 100 %=92,308 %
26,354
2,027
P kerikil = x 100 %=7,69 %
26,354

4) Menentukan nilai p/d


92,308 %
p/d pasir ¿
d
92,308 %
¿
0,055 cm
¿ 16,78/cm
7,69%
p/d kerikil ¿
d
7,69%
¿
0,5 cm
¿ 0,1538/cm

5) Menentukan kecepatan filtrasi (vf)


Q
Vf ¿
nx A

m3
0,0323
s
¿
8 x (1,7 m x 0,9 m)
m 3600 s
¿ 2,6388 x 10−3 x
s 1 jam
m
¿ 9,5
jam
6) Menentukan Nilai Bilangan Reynold
v xd
Nre pasir¿
ϑ
cm
0,23688 x 0,055 cm
s
¿
c m2
0,00807
s
¿ 1,614423

v xd
Nre kerikil¿
ϑ
cm
0,23688 x 0,5 cm
s
¿
c m2
0,00807
s
¿ 14,67

1<Nre<10^4

7) Menentukan nilai cd
24 3
Cd pasir ¿ ℜ + +0,34
√ℜ
24 3
¿ + +0,34
1,614 √ 1,614
¿ 17,57

24 3
Cd kerikil¿ ℜ + +0,34
√ℜ
24 3
¿ + + 0,34
14,67 √ 14,67
¿ 2,759

8) Menentukan nilai cd (p/d)


Cd(p/d) pasir ¿ 17,57 x 16,78/cm
¿ 294,82/ cm
Cd(p/d) kerikil¿ 2,759 x 0,1538 /cm
¿ 0,396 /cm

9) Menentukan nilai cd(p/d)/ks


294,82/cm
Cd(p/d)/ks pasir ¿
0,82
¿ 359,536/cm
0,396/cm
Cd(p/d)/ks kerikil ¿
0,72
¿ 0,55/cm

10) Menentukan nilai headloss


2
v f x h Cd x p
HL pasir ¿ 1,067 x x
g x ε 4 Ks x d
cm
0,263882 x 60 cm
s
¿ 1,067 x x 359,536/cm
c m2 4
981 x 0,35
s
¿ 108,87 cm

v f 2 x h Cd x p
HL kerikil¿ 1,067 x x
g x ε 4 Ks x d
cm
0,263882 x 15 cm
s
¿ 1,067 x x 0,55/cm
c m2 4
981 x 0,35
s
¿ 0.04161 cm

HL¿ 108,87 cm+0,04161 cm


HL¿ 108,911 cm

11) Menentukan kedalaman muka air diatas filter


H total ¿ ∆ elevasi+hf
¿ 0,35 cm+108,911 cm
¿ 109,2616 cm
12) Perbandingan Panjang dan Lebar Bak

P : L = 1,7 : 0.9 = 1,88 : 1 = 2 : 1

Saat backwash
1) Menentukan terminal Settling velocity

4 g
Vs pasir¿
√ x
3 cd
x ( Sg pasir−1 ) x d

4 981 cm/ s2
¿
√ 3
x
cd
x ( 2,65−1 ) x d

d
¿ 46,46
√ Cd

18,5
Cd pasir ¿
R e0,6
18,5
¿
dxvs 0,6
( ) ϑ

c m2
18,5 x 0,00807
s
¿ 0,6
dxvs
( ) ϑ

1,0264 c m 2 /s
¿
( d x vs )0,6

d
Vs pasir
¿ 46,46

√ 1,0264
( dx vs )
0,6

2 0,6


=46,46 0,055 cm x ( 0,055 cm x 0,2638 c m /s )

cm
1,0264 c m2 / s
1m 3600 s
= 2,9243 x x
s 100 cm 1 jam
= 105,27 jam /hari
d
Vs kerikil
¿ 46,46

√ 1,0264
( dx vs )
0,6

2 0,6


=46,46 0,5 cm x ( 0,5 cm x 0,2638 c m /s )

cm 1m
1,0264 c m2 / s
3600 s
= 17,66 x x
s 100 cm 1 jam
= 635,8 jam /hari

2) Menentukan nilai kecepatan saat backwash

Qb
Vb ¿
Jumlah unit x A
3
m
0,0323
Vb s
¿
8 x ( 1,7 x 0,9 ) m2
−3 m
Vb ¿ 2,6388 x 10
s
m
Vb ¿ 9,49
jam

Vb ¿ vs x e 4,5
4
cm
= 2,92 x 0,45
s
cm 1m 3600 s
= 0,119 x x
s 100 cm 1 jam
= 4,31 m/ jam
3) Menentukan nilai porosity of expanded
vb 0,22
e ¿ ( )
vs
0,22
m
4,31
=
( )
9,49

= 0,454
jam
m
jam

4) Menentukan nilai p/(1-e) pasir


p/(1-e) ¿ 100 % /¿0,454)
= 1,831

5) Menentukan ketinggian ekaspansi air


1−e
Le ¿ l x
1−ee
1−0,45
=60 cm x
1,831
= 18,02 cm
18,02
Ekspansi media = x 100
60
¿ 30 % cm

6) Menentukan headloss media saat backwash (Hle)


Le ¿ l x ( 1−ee ) x(Sg pasir−1)
=60 cm x ( 1−0,454 ) x (2,65−1)
= 54,054 cm
¿ 0,54 m

Dari perhitungan, berikut rekapitulasi hasil perhitungan pada Unit Filtrasi yang ada di WTP
Belakang Balok yang ditunjukkan pada Tabel 5 .13
Tabel 5.13 Rekapitulasi Perhitungan Unit Filtrasi

Parameter Besaran Satuan


Luas permukaan (A) 12.24 m2
Kecepatan filtrasi (vf) 9.5 m/jam
Kecepatan backwash 9.49 m/jam
(vb)
Headloss saat filtrasi 108,981 cm
(Hf)
Panjang : Lebar 2:1
Ketinggian air di atas 109,2616 cm
filter
Ketinggian ekspansi 18.02 cm
media (le)

Dari rekapitulasi tersebut, maka berikut ini evaluasi dari hasil perhitungan pada Unit
Filtrasiyang terdapat pada Tabel 5 .14

Tabel 5.14 Evaluasi Desain Unit Filtrasi


Kriteria
Parameter Satuan Eksisting Keterangan
Desain
Pasir
Kedalaman cm 60-70 60 Sesuai
Ukuran efektif mm 0.45 – 0.55 0.55 Sesuai
Kecepatan filtrasi m/jam 5 – 7.5 9.5 Tidak Sesuai
Kecepatan backwash m/jam 15 – 100 9.49 Tidak Sesuai
Ketinggian air di cm 90 – 120 109,2338 Sesuai
atas pasir
Kerikil
Kedalaman media cm 15.24 – 60.96 15 Sesuai
penyangga (kerikil)
Ukuran efektif cm 0.16 – 5.08 0.5 Sesuai
media penyangga
Perbandingan 1:1 – 2:1 2:1 Sesuai
panjang dan lebar
Luas permukaan m2 10 – 20 12.24 sesuai
filter
Ekspansi media filter % 20 – 50 30 Sesuai
Waktu untuk menit 3 – 10 5 Sesuai
backwash
Jumlah bak buah 2 8 Sesuai
minimum

1.3.4.2 Pembahasan

Perhitungan untuk unit filtrasi dilakukan pada satu bak filtrasi saringan pasir cepat dengan
asumsi media yang digunakan dalam performa yang baik. Selain itu data-data dalam
perhitungan menggunakan asumsi karena ketidaklengkapan data yang didapat dilapangan.
Beberapa data yang diasumsikan diantaranya koefisien bentuk media, porositas media dan
ukuran media filter.
Dari hasil perhitungan didapatkan satu parameter yang tidak memenuhi yaitu kecepatan,
dalam perancangan bak filtrasi, kecepatan merupakan salah satu parameter yang dapat diset.
Untuk mencapai kecepatan yang dibutuhkan maka ukuran media filter, porositas, kedalam
media filter juga harus diperhitungkan. Diperkirakan kecepatan filtrasi yang sangat kecil
disebakan oleh media yang sudah lama tidak diganti atau pengaruh lainnya.

Anda mungkin juga menyukai