Bambu merupakan bahan bangunan yang berpotensi untuk dikembangkan untuk kontruksi
bangunan
Bahannya yang cukup murah dan mudah didapat, serta kekuatan yang cukup baik
kelebihan bambu dalam konstruksi yaitu bahan bangunan yang dapat diperbarui, biaya
konstruksi yang murah dan tidak memerlukan peralatan yang modern.
Keunggulan lainnya adalah ringan, dan memiliki kelenturan yang cukup tinggi.
Pemanfaatan balok laminasi bambu diharapkan dapat menghemat penggunaan kayu dan
biaya yang akan dikeluarkan
Laminasi dapat membuat kekuatan bambu lebih tinggi dibanding balok kayu solid.
Tujuan
Menentukan karakteristik mekanik balok laminasi bambu petung
Menentukan karakteristik fisik balok laminasi bambu petung
Tinjauan Pustaka
1. Bambu petung
Dapat tumbuh pada ketinggian 2000 meter diatas permukaan laut
Warna kulit batang hijau kekuningan
Panjang batang dapat mencapai 10-14 meter, Panjang ruas berkisar antara 40-60 cm,
dengan diameter 6-15 cm, tebal dinding 10-15 mm.
Memiliki ketebalan yang relatif besar sehingga banyak dimanfaatkan untuk bahan-bahan
konstruksi.
2. Teknik perekatan
perekat yang telah dilaburkan akan diberikan pada permukaan bahan yang akan , kemudian
perekat yang direkat akan mengeras
Sebelum perekat mengeras, harus diusahakan agar perekat yang dilaburkan mempu
membuat garis perekat yang bersambungan dan pejal
Langkah-langkah pengerasan perekat dan pembentukan garis perekat yang kontinyu yaitu
flow, transfer, penetration, wetting, solidifikasi
3. Pengempaan
bertujuan untuk menempelkan lebih rapat sehingga garis perekat dapat terbentuk serata
dan sepejal mungkin dengan ketebalan yang setipis mungkin
menyebabkan penekanan pada perekat agar mengalir (flow) atau meresap ke dalam bahan
yang direkat dengan meninggalkan sebagian perekat yang tetap berada di permukaan bahan
direkat dalam bentul film perekat yang kontinyu dan dilanjutkan dengan proses pengerasan
perekat untuk menahan ikatan permukaan agar tetap kuat.