Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 9

KESEHATAN LINGKUNGAN KERJA

“Heat Stress Training-OSHA Compliance Training

from Safety Videos


Oleh :

Hilmi Adillah (15717028)

Dosen :
Dr. Ir. Tresna Dermawan Kunaefi

PROGRAM STUDI REKAYASA INFRASTRUKTUR LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
Heat Stress Training-OSHA Compliance Training

from Safety Videos

Setiap aktivitas pekerjaan bisa dilakukan diluar ruangan, dibawah terik


matahari yang panas, didalam pabrik. Tubuh kita dapat membuat panas dan
berkeringat sehingga membuat kondisi kerja jadi lebih panas, dengan begitu kita bisa
mendapatkan regangan dan tubuh kita mengalami proses dimana tubuh memiliki
kemampuan untuk menjaga tubuh tetap dingin ini disebut heat stress.
Tubuh kita kuat, flexible, dan mampu melakukan tugas yang menuntut, tapi
heat stress bisa menganggu proses alami. Ketika ini terjadi hal ini bisa menjadi serius
bahkan berakibat fatal. Dalam video dijelaskan bagaimana heat stress bisa
menyebakan penyakit serius dan bagaimana menolong seseorang yang mengalami
overheat berbahaya, dan juga mendiskusikan apa yang bisa dilakukan untuk tetap
tenang saat bekerja.
1. Heat and the body is cooling system
Kadang-kadang hal ini terjadi karena cuaca. Atau juga bisa disebabkan oleh
tugas fisik , atau bahkan sifat alami dari fasilitas di area kerja. Terlalu panas tidak
hanya meberikan ketidaknyamanan tetapi membuat pekerjaan apapun menjadi lebih
sulit, dan itu juga mempengaruhi kesehatan
Beruntung tubuh mempunyai proses fisik yang bisa mengeluarkan panas
secara otomatis menjaga tubuh untuk tetap dingin. Contoh nya dalam sirkulasi darah
yang membantu untuk menurunkan suhu tubuh, karena suhu tubuh naik, system
sirkulasi mengarahkan lebih banyak aliran darah ke permukaan kulit, dan melepaskan
panas ke udara atau menyerap dingin dari luar. Kemudian kembali bersirkulasi
kedalam tubuh untuk mengambil panas.
Proses berlanjut , panas dipompa keluar dari tubuh. Ketika lebih banyak
pendinginan dibutuhkan kelenjar keringat untuk bekerja memindahkan panas keluar
dari tubuh dalam bentuk air hangat. Penguapan keringat dingin dari kulit merupakan
system yang efektif tapi kelemahannya keringat cepat habis, supply air dan mineral
yang dibutuhkan yang kita kenal dengan elektrolit akan tinggal sedikit, hal tersebut
bisa menyebabkan tubuh malfunction. Dalam kondisi yang ektrim manusia bisa
berkeringat hingga 1 liter air dan elektrolit dalam satu jam yang membuat kita
menjadi haus.
Kita butuh membuat usaha sadar untuk menerima lebih banyak cairan
sehingga harus mencoba minum 5 hingga 7 ons cairan setiap 15 atau 20 menit ketika
kita berkeringat, minuman elektrolit merupakan pilihan yang bagus karena
formulanya bisa mengganti mineral atau ion yang hilang saat kita berkeringat. Namun
hindari minuman yang mengandung alcohol atau kafein, karena bisa mempercepat
kehilangan air pada tubuh.
Beberapa obat bisa melakukan hal yang sama atau memberikan efek yang
berlawanan ketika tubuh dalam keadaan panas yang berlebihan. Perhatikan makanan
yang dimakan, saat kondisi panas. Makanan dalam keadaan panas, juga bisa
menaikkan suhu tubuh. Makanan berat membutuhkan lebih banyak darah untuk
pencernaan. Ketika darah bisa membantu untuk mendinginkan, maka pertahakanlah
untuk tetap makan makanan dingin ketika bekerja saat kondisi panas.

2. Heat related illness


Ketika kita bekerja atau bemain di saat panas, maka tubuh kita mengalami
proses pendinginan secara alami. Semakin tinggi panas semakin sulit proses untuk
pendinginan. Ketika proses pendinginan tidak bisa terjadi maka panas akan
menyebabkan penyakit, heat syncope, heat cramps, heat exhaustion, and heat stroke.

Gambar 1. Tahap Rangkaian Penyakit Oleh Panas


 Heat Syncope adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami pingsan
atau hampir pingsan karena paparan suhu panas dalam jangka waktu tertentu,
terutama pada seseorang yang berdiri dengan satu posisi selama jangka waktu
tertentu di bawah teriknya sinar matahari. Namun, kondisi tersebut dapat
terjadi di lingkungan yang hangat. Posisi berdiri dalam waktu yang cukup
lama akan menyebabkan darah berkumpul di bagian bawah tubuh dan sulit
untuk kembali menuju bagian atas tubuh, terutama otak. Dengan demikian
akan menyebabkan terjadinya peurunan kesadaran dan pingsan.
 Heat Cramps terkait dengan menurunnya kadar sodium, potassium atau
magnesium serta cairan dalam otot. Keringat yang dihasilkan oleh tubuh
mengandung kadar sodium yang tinggi. Ketika tubuh mengeluarkan keringat
yang berlebih, sel-sel tubuh khususnya otot mengalami keadaan hyponatremia
atau kurangnya kadar natrium yang merupakan faktor penting dalam kontraksi
otot. Hal tersebut menyebabkan tubuh akan mengalami beberapa gangguan
yang berhubungan dengan keseimbangan elektrolit, salah satunya adalah Heat
Cramp.
 Heat exhausted (kelelahan akibat panas) merupakan rangkaian heat illness
yang terjadi akibat terkena / terpapar panas selama berjam-jam. Pada tahap ini
heat exhausted dapat berubah menjadi heat stroke apabila tidak ditangani
dengan segera.
Heat exhausted mengakibatkan :
 Confused (tidak bisa focus),
 Dizzy (pusing),
 Uncoordinated (tidak terkoordinasi),
 weak (lemah)
 Heat stroke merupakan fase paling akut / parah dari heat illness. Heat stroke
terjadi akibat hiponatremia. Tidak terkontrol, temperature sangat tinggi, kulit
tidak bisa mengeluarkan keringat. Kering berbahaya untuk organ internal
termasuk otak.

Gambar 2. Perbedaan Heat Exhaustion dan Heat Stroke


Gejala Heat stroke :
 Throbbing headache (Sakit kepala berdenyut)
 Rapid heartbeat (Detak jantung yang cepat)
 Nausea (Mual)
 Vomiting (Muntah)

Harus bisa mengenali gejala yang ada pada tubuh, dan langsung konsultasikan
ke dokter, jika dibiarkan maka akan terus berkembang dengan menyebabkan
penyakit atau bahkan heat stroke.

3. Treating heat related illness


Bebarapa cara saat yang dilakukan pada korban overheat :
a. Kelaurkan korban dari kondisi panas, lalu masukkan kedalam lingkungan yang
dingin
b. minta mereka duduk atau berbaring dan beristirahat.
c. Dinginkan mereka, mandikan kepala, wajah, dan leher dengan air dingin atau
dengan mengaplikasikan handuk basah dan memberikan air dingin atau
minuman elektrolit, jika memungkinkan tempatkan korban pada area berAC,
dan melepaskan pakain luar yang dimiliki.
d. Memanggil medis darurat

4. Preparing to work in hot environment


Cara mencegah terjadinya Overheat illness :
a) Memilih pakaian yang cocok untuk bekerja di tempat panas untuk menjaga suhu
tubuh tetap dingin
b) Menggunakan pakaian bewarna putih atau bewarna cerah lainnya, pakaian gelap
atau hitam menyerap panas
c) Menggunakan sunscreen, untuk mencegah sinar matahari langsung mengenai
tubuh
d) Menggunakan kacamata pelindung, untuk melindungi mata dari paparan sinar
matahari langsung
e) Menggunakan baju khusus untuk pekerjaan dengan paparan radiasi yang ekstrim
f) Menggunakan ice vest dan menyimpannya dalam baju yang digunakan di tempat
kerja, cara ini juga efektif untuk menjaga suhu tubuh untuk tetap dingin
5. Engineering controls for hot environments
Jika bekerja didalam ruangan maka ruangan secara otomatis akan mengurangi
panas yang ada didalam ruangan tersebut dengan mengatur level pengatur suhu
ruang . Hal ini bekerja efektif karena ada control yang baik dari sirkulasi udara dan
ventilasi. Selain itu juga bisa menggunakan Air condition (AC) yang bisa dipasang
langsung didalam ruangan
HVAC system mendinginkan ruangan secara efektif dan efisien, lebih efektif
daripada kipas angin. Konsultasikan dengan supervisor untuk mendapatkan cara yang
tepat dalam mendinginkan ruangan atau area kerja.
Dengan memahami cara-cara dalam mengatasi terjadinya penyakit overheat tersebut,
maka kita bisa bekerja dengan nyaman setiap hari.

Referensi :
Heat Stress Training - OSHA Compliance Training from Safety Videos. Tersedia
online : [https://youtu.be/-_kIzCWjzEk]. Diakses tanggal 16 April 2020, pukul 10.00
WIB.

Anda mungkin juga menyukai