Alumunium Sulfat :
Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa pada reaksi hidrolisis, alumunium sulfat dalam air melepas 6 ion H+, sedangkan pada reaksi
hidrolisis PAC hanya melepaskan 1 ion n H+. ini menyebabkan PH air yang menggunakan Alumunium Sulfat bersifat lebih asam
daripada yang menggunakan PAC.
Kemudian dari segi kualitas dan biaya, kualitas air olahan menggunakan PAC penjernihan air lebih baik. Selain itu biaya perawatan pun
lebih rendah dari jenis koagulan yang lain. Selanjutnya dari proses PAC prosesnya koagulasinya lebih baik sehingga waktunya lebih
cepat untuk bereaksi. PAC juga memiliki rentang pH yang luas yaitu berkisar antara 5 sampai 9. Selain itu kadar alumunium dan garam
yang tersisa dari air yang diolah dengan PAC penjernih air lebih rendah sehingga daya konduksi rendah dan hal ini menguntungkan pada
proses demineralized.
PAC
Flokulasi (mekanik)
Flokulasi mekanik menggunakan paddle untuk melakukan pengadukan. Flokulator mekanik lebih banyak dipakai karena fleksibelitas
variaso nilai G (gradien kecepatan) lebih besar, selain itu headloss juga kecil. Selain itu pengadukan mekanis tidak tergantung pada debit
aliran Secara umum flokulator pneumatis dan mekanis lebih fleksibel dalam power input. Sedangkan flokulator hidrolis tidak fleksibel
dalam power input, dimana diperlukan lahan yang luas walaupun mempunyai keunggulan pada sisi yang lain. Notodarmodjo et al (1998)
Pada umumnya flokulasi hidrolis mempunyai kekurangan dalam hal fleksibilitas pengaturan hf yang diperlukan sebagai energi untuk
proses. Selain itu pada flokulator hidrolis, perbedaan kecepatan aliran yang terjadi pada bagian tepi dan tengah reaktor sangat besar,
sehingga seringkali flok yang terjadi pecah kembali.
Sedimentasi
Unit sedimentasi digunakan untuk mengendapkan flok-flok yang terbentuk dari proses flokulasi. Unit sedimentasi didesain dalam bentuk
tangki berbentuk persegi panjang dengan pengaplikasian sludge catcher di bagian bawah tangki. Bentuk persegi panjang dipilih karena
tingginya efisiensi penggunaan lahan, aliran air yang masuk dapat diatur lebih mudah, air dapat mengalir lebih seragam dan juga dapat
mencegah kemungkinan terjadinya aliran pendek.
Filtrasi
Filtrasi dilakukan dengan menggunakan teknologi saringan pasir cepat. Teknologi ini dipilih karena, mempertimbangkan pengolahan
sebelumnya, diharapkan sebagian besar partikel-partikel padat baik yang tersuspensi maupun koloid sudah tersisihkan, sehingga filtrasi
cukup dilakukan menggunakan saringan pasir cepat. Saringan pasir cepat juga memerlukan waktu yang jauh lebih singkat jika
dibandingkan dengan saringan pasir lambat sehingga lebih efisien dalam waktu pengolahan namun tidak mengurangi kualitas akhir air
minum.
Desinfeksi
Desinfeksi dilakukan dengan menggunakan teknologi UV Disinfection. Kelebihan UV disinfection adalah air yang keluar dari sistem
pengolahan dapat diminum langsung karena tidak terdapat sisa klor yang dapat bereaksi menjadi trihalometan di dalamnya.
Referensi :
Suprihanto Notodarmodjo, Andriani Astuti & Anne Juliah, 2004. Kajian Unit Pengolahan Menggunakan Media Berbutir dengan Parameter
Kekeruhan, TSS, Senyawa Organik dan pH. Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB, Bandung
Tim Eon, 2019. PAC Penjernih Air dan Berbagai Keunggulannya. Dapat diakses pada : [https://article.eonchemicals.com/keunggulan-pac-
penjernih-air/] diakse pada tanggal 22 September 2020, pukul 13.00 WIB.
PAC
Flokulasi (paddle) Sedimentasi
prasedimentasi Filtrasi (SPC) Disinfeksi effluen
Bar screen (Rectangular) (UV)
(manual)
lingkungan
Intake
Koagulasi
(paddle) Lumpur
Lumpur
(sudah diolah)
Aliran air baku SDB
Gravity
Bak Bak
Sedimentasi 1 Oxydation Ditsch Sedimentasi 2 Disinfeksi
(UV)
(Effluent)
lingkungan
Lumpur
olahan
Lumpur