Anda di halaman 1dari 6

ALTERNATIF 3

Gambar x Alternatif Pengolahan x


 Bar Screening
Screening berfungsi untuk memisahkan atau pengambilan benda-benda yang mengapung seperti ranting-ranting pohon, dedaunan, kertas-
kertas serta sampah-sampah yang terdapat pada air baku. Umumya dipakai jenis saringan yang kasar (coarse screen) dan bukan saringan
yang halus (fine screen). Dengan adanya proses screening maka bisa dicegah timbulnya kerusakan-kerusakan serta penyumbatan-
penyumbatan pada peralatan instalasi pengolahan seperti pompa, valve (katup pengatur aliran) dan peralatan lainnya. Bar screen yang
dipilih adalah bar screen manual karena tidak memerlukan biaya tambahan dan pemeliharaan yang mudah dibandingkan dengan sistem
mekanis. Sistem mekanin memerlukan energi untuk menggerakkan mesin, serta juga ada tambahan biaya pemeliharaan
 Koagulasi (mekanis)
Pengadukan secara mekanis sering digunakan karena metode ini dapat diandalkan, sangat efektif, fleksibel dalam pengoperasiannya, dan
tidak dipengaruhi oleh variasi debit, serta memiliki headloss yang sangat kecil. Walaupun pengadukan hidrolis lebih banyak digunakan
namun pengadukan hidrolis memiliki beberapa kelemahan di antaranya yaitu tidak bisa disesuaikan dengan keadaan aktual dan
aplikasinya sangat terbatas pada debit yang spesifik.pengadukan mekanis yang direncanakan adalah dengan menggunakan propeller,
karena memiliki kecepatan putaran yang cepat sehingga lebih efisien waktu.
Untuk jenis koagulan yang digunakan adalah PAC (Politilen Acknk Ck). Alas an terkait hal ini karena PAC memilik beberpa keunggulan
dari koagulan jenis lainnya seperti tawas dan lain-lain. Keunggulan yang dimaksud adalah diantaranya dari segi keamanan, dimana PAC
ini memiliki dampak korosi yang rendah. Semakin asam sebuah sistem, maka kecendrungan terjadinya korosi lebih besar.
PAC :

Alumunium Sulfat :

Dari reaksi diatas dapat dilihat bahwa pada reaksi hidrolisis, alumunium sulfat dalam air melepas 6 ion H+, sedangkan pada reaksi
hidrolisis PAC hanya melepaskan 1 ion n H+. ini menyebabkan PH air yang menggunakan Alumunium Sulfat bersifat lebih asam
daripada yang menggunakan PAC.
Kemudian dari segi kualitas dan biaya, kualitas air olahan menggunakan PAC penjernihan air lebih baik. Selain itu biaya perawatan pun
lebih rendah dari jenis koagulan yang lain. Selanjutnya dari proses PAC prosesnya koagulasinya lebih baik sehingga waktunya lebih
cepat untuk bereaksi. PAC juga memiliki rentang pH yang luas yaitu berkisar antara 5 sampai 9. Selain itu kadar alumunium dan garam
yang tersisa dari air yang diolah dengan PAC penjernih air lebih rendah sehingga daya konduksi rendah dan hal ini menguntungkan pada
proses demineralized.
PAC
 Flokulasi (mekanik)
Flokulasi mekanik menggunakan paddle untuk melakukan pengadukan. Flokulator mekanik lebih banyak dipakai karena fleksibelitas
variaso nilai G (gradien kecepatan) lebih besar, selain itu headloss juga kecil. Selain itu pengadukan mekanis tidak tergantung pada debit
aliran Secara umum flokulator pneumatis dan mekanis lebih fleksibel dalam power input. Sedangkan flokulator hidrolis tidak fleksibel
dalam power input, dimana diperlukan lahan yang luas walaupun mempunyai keunggulan pada sisi yang lain. Notodarmodjo et al (1998)
Pada umumnya flokulasi hidrolis mempunyai kekurangan dalam hal fleksibilitas pengaturan hf yang diperlukan sebagai energi untuk
proses. Selain itu pada flokulator hidrolis, perbedaan kecepatan aliran yang terjadi pada bagian tepi dan tengah reaktor sangat besar,
sehingga seringkali flok yang terjadi pecah kembali.
 Sedimentasi
Unit sedimentasi digunakan untuk mengendapkan flok-flok yang terbentuk dari proses flokulasi. Unit sedimentasi didesain dalam bentuk
tangki berbentuk persegi panjang dengan pengaplikasian sludge catcher di bagian bawah tangki. Bentuk persegi panjang dipilih karena
tingginya efisiensi penggunaan lahan, aliran air yang masuk dapat diatur lebih mudah, air dapat mengalir lebih seragam dan juga dapat
mencegah kemungkinan terjadinya aliran pendek.
 Filtrasi
Filtrasi dilakukan dengan menggunakan teknologi saringan pasir cepat. Teknologi ini dipilih karena, mempertimbangkan pengolahan
sebelumnya, diharapkan sebagian besar partikel-partikel padat baik yang tersuspensi maupun koloid sudah tersisihkan, sehingga filtrasi
cukup dilakukan menggunakan saringan pasir cepat. Saringan pasir cepat juga memerlukan waktu yang jauh lebih singkat jika
dibandingkan dengan saringan pasir lambat sehingga lebih efisien dalam waktu pengolahan namun tidak mengurangi kualitas akhir air
minum.
 Desinfeksi
Desinfeksi dilakukan dengan menggunakan teknologi UV Disinfection. Kelebihan UV disinfection adalah air yang keluar dari sistem
pengolahan dapat diminum langsung karena tidak terdapat sisa klor yang dapat bereaksi menjadi trihalometan di dalamnya.
Referensi :
Suprihanto Notodarmodjo, Andriani Astuti & Anne Juliah, 2004. Kajian Unit Pengolahan Menggunakan Media Berbutir dengan Parameter
Kekeruhan, TSS, Senyawa Organik dan pH. Departemen Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITB, Bandung
Tim Eon, 2019. PAC Penjernih Air dan Berbagai Keunggulannya. Dapat diakses pada : [https://article.eonchemicals.com/keunggulan-pac-
penjernih-air/] diakse pada tanggal 22 September 2020, pukul 13.00 WIB.

PAC
Flokulasi (paddle) Sedimentasi
prasedimentasi Filtrasi (SPC) Disinfeksi effluen
Bar screen (Rectangular) (UV)
(manual)

lingkungan
Intake

Koagulasi
(paddle) Lumpur
Lumpur
(sudah diolah)
Aliran air baku SDB
Gravity
Bak Bak
Sedimentasi 1 Oxydation Ditsch Sedimentasi 2 Disinfeksi
(UV)
(Effluent)
lingkungan

Bar Aerated Grit


Bak pengumpul inlet Bak
screen Chamber
ekualisasi

Lumpur
olahan
Lumpur

Gravity thickening SDB


lumpur air limbah

Anda mungkin juga menyukai