Anda di halaman 1dari 51

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan
kesehatan masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu.
Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat Tingkat Pertama di
wilayah kerjanya.
2. Pelaksana Upaya Kesehatan Perorangan Tingkat Pertama di
wilayah kerjanya.
3. Sebagai tempat wahana pendidikan.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upaya
kesehatan, puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri
dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas
2. Lokakarya Mini Puskesmas
3. Penilaian Kinerja Puskesmas Dan Manajemen Sumber Daya
termasuk alat, obat, keuangan dan Tenaga serta didukung dengan
manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem
informasi manajemen puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan quality
assurance).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan


program-program unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana
Strategis Departemen Kesehatan dan program spesifik daerah, maka
area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu
dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi
dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah,
kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam
pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya
mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja
Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.
B. Pengertian Penilaian Kinerja Puskesmas
Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk
melakukan penilaian hasil kerja/prestasi Puskesmas. Pelaksanaan
penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri
karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara
mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur
melakukan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil
pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu
pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu
pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil
verifikasi, Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur bersama
Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I, II, III)
sesuai dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut,
Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur dapat melakukan analisa
tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga
urutan pencapaian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan
pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

C. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan
a) Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara
optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan
kesehatan kabupaten Lampung Timur.
b) Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan
mutu kegiatan serta man ajemen puskesmas pada akhir tahun
kegiatan.
2) Mendapatkan masukan untuk penyusunan renacana kegiatan
ditahun yang akan datang.
3) Dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab masalah di wilayah kerjanya berdasarkan kesenjangan
pencapaian kegiatan
4) Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk
dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan
prioritasnya.
5) Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :
a) Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan
dibandingkan dengan target yang harus dicapai.
b) Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah,
mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah
kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan
pencapaian kinerja puskesmas (out put dan out come)
c) Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur dapat
menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan
segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.
d) Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur dapat menetapkan
dan mendukung kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi
pembinaan puskesmas.

D. Ruang Lingkup
Indikator dan penilaian kinerja puskesmas meliputi antara lain :
1. Pelayanan UKM Esensial Puskesmas
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Kesehatan Lingkungan
c. Upaya Pelayanan KIA–KB
d. Upaya Pelayanan Gizi
e. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak
Menular
2. Pelayanan UKM Pengembangan
a Keperawatan Kesehatan Masyarakat
b Upaya Kesehatan Jiwa
c Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
d Upaya Kesehatan Tradisional
e Upaya Kesehatan Olahraga
f Upaya Kesehatan Kerja
g Upaya Kesehatan Indera
h Upaya Kesehatan Lanjut Usia
i Upaya Kesehatan Remaja

j Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)


3. Pelayanan UKP
a Pelayanan Rawat Jalan
b Pelayanan Gawat Darurat
c Pelayanan Kefarmasian
d Pelayanan Laboratorium

e Pelayanan One Day care


f Pelayanan Rawat Inap
4. Manajemen
a Manajemen Umum
b Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
c Manajemen Peralatan

d Manajemen Sarana Prasarana

e Manajemen Keuangan

f Manajemen Sumber Daya Manusia

g Manajemen Kefarmasian

h Manajemen Data dan Informasi

i Manajemen Program UKM esensial

j Manajemen Program UKM Pengembangan

k Manajemen Program UKP

l Manajemen Mutu
5. Mutu
a. Survei Kesehatan Masyarakat
b. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang


telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya
kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan dua fungsi
puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan
masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk
mewujudkan visi dan misi Puskesmas

E. Visi, Misi dan Tata Nilai Puskesmas Rejo Katon


Visi
Menjadi Puskesmas Rawat Inap yang profesional dan terkemuka di
kecamatan Raman Utara dan sekitarnya.

Misi :
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, unggul ,holistic
dengan sentuhan kasih sayang, ramah tamah dan terjangkau oleh
masyarakat.
2. Pengembangan manajemen yang berkesinambungan untuk
menghasilkan SDM yang mumpuni dan berkomitmen.
3. Menjalin kerja sama lintas program dan lintas sektoral .
4. Mendorong dan menfasilitasi masyarakat untuk berperanserta aktif
dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan individu,keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.
Tata Nilai
R : Responsif
E : Efektif
J : Jujur
O: Objektif
K: Kreatif
A : Aktif
T: Terampil
O: Optimis
N: Nyaman
F. Gambaran Puskesmas Rejo Katon
1. Kondisi Geografis
a. Peta wilayah kerja serta fasilitas pelayanan Puskesmas Rejo
Katon

S
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Rejo Katon berbatasan
dengan kecamatan dan desa yang menjadi tanggung jawab selain
Puskesmas Rejo Katon Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Rejo
Katon yaitu :
Sebelah Utara : Wilayah Kecamatan Seputih Banyak Lampung
Tengah
Sebelah Timur : Kecamatan Raman Utara Kab. Lampung Timur
Sebelah Selatan : Desa Raman Endra Kec. Raman Utara Lampung
Timur
Sebelah Barat : Kecamatan Seputih Raman Lampung Tengah

Tabel 1
Luas Wilayah Kerja, Jarak Tempuh dan Waktu Tempuh dari
Desa ke Puskesmas Rejo Katon Tahun 2019

JARAK
N LUAS DESA KE WAKTU
NAMA DESA
O WILAYAH PUSKESMA TEMPUH
S
1. Rantau Fajar 87,0 Km2 7,5 Km 30 menit
2. Raman Fajar 100,3 Km2 15 Km 10 menit
3. Restu Rahayu 122,5 Km2 7 Km 5 menit
4. Rejo Katon 88,6 Km2 0 Km 0 menit
5. Rama Puja 102,2 Km2 5 Km 10 menit

Puskesmas 500,6 Km 2
Sumber : Kec. Raman Utara, 2019
Sebagian besar wilayah kerja Puskesmas Rejo Katon adalah daerah
persawahan, peladangan, dan perkebunan yang dapat dijangkau dengan
kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat dan jarak dari
Puskesmas Rejo Katon ke Ibu Kota Kabupaten Lampung Timur kurang
lebih 25 km.
Tabel 2
Jumlah Desa, Dusun/RT/RW Puskesmas Rejo Katon
Tahun 2019

JUMLAH
NO DESA
DUSUN RT RW
1 Rantau Fajar 6 22 6
2 Raman Fajar 8 20 8
3 Restu Rahayu 4 11 4
4 Rejo Katon 7 21 7
5 Rama Puja 7 28 7
Puskesmas 32 102 32
Sumber : Kec. Raman Utara, 2019
Dari 5 desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rejo Katon, terdiri
atas 32 Dusun, 102 RT dan 32RW. Desa yang memiliki dusun terbanyak
adalah Desa Rama Puja sebanyak 8 dusun dan terkecil adalah Restu Rahayu
sebanyak 4 dusun

2. Kondisi Demografis
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Rejo Katon tahun 2019
adalah 15. 519jiwa, dengan rincian per desa seperti dalam tabel berikut.
Tabel 3
Jumlah Sasaran Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Rejo Katon
Tahun 2019
No. Nama Desa L P Total
1 Rejo Katon 1887 1773 3660
2 Restu Rahayu 707 719 1426
3 Rama Puja 2075 1945 4020
4 Rantau Fajar 1641 1610 3251
5 Raman Fajar 1611 1551 3162
Total 7921 7598 15519
Sumber data: Data SK Sasaran Penduduk Dinas Kesehatan Lampung Timur tahun 2019
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa penduduk jenis kelamin
perempuan lebih banyak dibanding dengan jenis kelamin laki--laki.
Adapun distribusi penduduk terbanyak terdapat pada desa Rama Puja.

3. Sarana Pelayanan Kesehatan


Secara umum jumlah sarana pelayanan kesehatan yang berada di wilayah
kerja Puskesmas Rejo Katon tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Rejo Katon
Tahun 2019

NO BANGUNAN LOKASI JUMLAH KONDISI

1. Puskesmas Induk Rejo Katon 1 Baik


2. Gedung Unit Rawat Inap Rejo Katon 1 Baik
3. Gedung rumah dinas dokter Rejo Katon 1 Baik
4. Gedung pustu Rama Puja 1 Kurang baik

5. Gedung poskesdes Rejo Katon 1 Kurang baik


6. Gedung poskesdes Restu Rahayu 1 Kurang Baik
7. Gedung poskesdes Rantau Fajar 1 Baik
8. Gedung poskesdes Raman Fajar 1 Baik
Sumber data: Data Tata Usaha Rejo Katon tahun 2019
Beberapa sarana dan prasarana yang ada perlu dilakukan monitoring dan
perawatan terutama yang kondisinya rusak sedang sehingga dapat tetap
dipergunakan menunjang kegiatan Puskesmas agar pelayanan di pada
puskesmas dapat berjalan maksimal.
4. Ketenagaan
Kualifikasi ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan dan status
kepegawaian di Puskesmas Rejo Katon tahun 2019 beserta jaringannya
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4
Kondisi Ketenagaan di Puskesmas Rejo Katon
Tahun 2019
Jumlah
No Jenis Ketenagaan
PNS PTT TKS
1 Dokter Spesialis 0 0 0
2 Dokter Umum 1 1 0
3 Dokter Gigi 0 0 0
4 Bidan D1 0 0 0
5 Bidan D4 1 0 0
6 Bidan D3 9 0 6
7 Adminkes 0 0 0
8 Perawat 3 0 0
9 Perawat D3 4 0 4
10 Perawat Gigi 1 0 0
11 Apoteker dan Sarjana Farmasi 0 0 0
12 D3 Farmasi dan Asisten Apoteker 1 0 0
14 DIV/Sarjana Gizi 0 0 0
15 DI/D3 Gizi 1 0 0
16 Sarjana Kesmas 1 0 0
17 D3 Kesmas 0 0 0
18 Tenaga Sanitasi 1 0 1
19 D3 Atem 1 0 0
20 Analis Lab 1 0 0
21 Rongten 0 0 0
22 Anastesi 0 0 0
23 Fisioterapis 0 0 0
24 Non Kesehatan stuktural 0 0 0
25 D3 Informatika 0 0 1
26 SMA 1 0 2
27 SMP 0 0 0
Jumlah 27 1 14
Sumber : Unit Kepegawaian Puskesmas Rejo Katon, 2019
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, ketenagaan di Puskesmas
Rejo Katon sebagian besar berpendidikan D3 dan berprofesi sebagai
Bidan.

5. Sarana dan Prasarana Penunjang


Bangunan gedung Puskesmas Rejo Katon terdiri dari satu lantai, terbagi
atas :
Tabel 5
Jumlah Ruangan di Puskesmas Rejo Katon
Tahun 2019
Ada /
NO NAMA RUANG Tidak
1. Ruangan Kepala Puskesmas Ada
2. Ruangan Administrasi Kantor Ada
3. Ruangan Rapat Ada
4. Ruagan pendaftaran dan rekam medik Ada
5. Ruangan Tunggu Ada
6. Ruangan Pemeriksaan Umum Ada
7. Ruangan Tindakan dan Gawat darurat Ada
8. Ruangan KIA KB Ada
9. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut Ada
10. Ruangan Promosi Kesehatan Ada
11. Ruangan ASI Ada
12. Ruang Farmasi Ada
13. Ruangan persalinan Ada
14. Ruangan rawat paska persalinan Ada
15. Laboratorium Ada
16. Ruangan sterilisasi Ada
17. Ruangan penyelenggaraan makanan Ada
18. Kamar Mandi 4 (petugas dan pasien)
19. Gudang Umum Ada
20. Rumah Dinas 1
21. Garasi Ada
22. Ruang Kantor Untuk Karyawan Ada
23. Ruang Kesehatan Anak dan Imunisasi Ada
24. Ruang Pemeriksaan Khusus Ada
25. Ruang Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Ada
26. Ruang cuci linen Ada
27. Ruang Penyelenggaraan Makanan ( dapur ) Ada
Sumber data : Data Inventaris Barang Puskesmas Rejo Katon 2019

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa, ruang pelayanan


rawat jalan adalah sudah memenuhi jumlah ruang menurut PMK No. 43
Tahun 2019 Tentang Puskesmas.
Tata letak ruang pelayanan pada bangunan Puskesmas Rejo Katon
sudah memperhatikan kelompok zona infeksius dan non infeksius.
Pencahayaan dan penghawaan untuk semua bangunan Puskesmas
dirasa belum maksimal, karena masih diperlukan penerang untuk proses
pelayanan terutama pada ruang kantor untuk karyawan
7

BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah Penilaian yang dilakukan oleh


tenaga Puskesmas sebagai instrument mawas diri untuk mengukur tingkat
capaian kinerja Puskesmas. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Puskesmas meliputi
serangkaian kegiatan sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan Data, meliputi pengisian dan penghitungan capaian hasil PKP
3. Penyajian data PKP satu tahun dalam bentuk grafik sarang laba – laba
4. Analisa kinerja yang meliputi indetifikasi masalah, menentukan prioritas
masalah, menganalisis penyebab masalah, menentukan alternative
pemecahan masalah.
5. Pelaporan hasil kinerja Puskesmas ke Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas Rejo Katon tahun 2019,


sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data.
a) Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan
puskesmas tahun 2019 (Januari s.d Desember 2019) dengan variabel dan
sub variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas
tahun 2019.
b) Data yang diperoleh dari data program UKM esensial , UKM
pengembangan, UKP, serta data manajemen dan mutu puskesmas.
2. Pengolahan Data.
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan
sebagaimana berikut di bawah ini :
a) Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan
1) Satuan Sasaran adalah satuan kegiatan program sperti orang, ibu
hamil, bayi, balita dan lainnya sesuai dengan NSPK masing –
masing program
2) Target Sasaran (TS) adalah jumlah sari sasaran yang akan diberikan
pelayanan Oleh Puskesmas, dihitung berdasarkan factor koreksi
kondisi geografis, jumlah sumber daya, target indicator kinerja dan
pencapaian terdahulu. TS = TxS
3) Total sasaran (ToS) adalah sasaran target keseluruhan (100%)
4) Pencapaian (P) diisi dengan hasil yang dicapai masing – masing
kegiatan selama kurun waktu tertentu
5) % Cakupan diperoleh dengan menghitung pencapian hasil kegiatan
6) Cakupan riil (CR) adalah dengan menghitung P : ToS x 100%
7) % Cakupan variable (CV) = P : TS x 100%
8) Total nilai kinerja Puskesmas adalah jumlaah nilai upaya Puskesmas
9) Analisa adalah evaluasi terhadap capaian target
10) Rekomendasi / Tindak lanjut adalah tindak lanjut dari capaian
kinerja yang tidak terpenuhi target.
b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas
Penilaian kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk
tingkat kelompok
Puskesmas, yaitu :
1) Rata rata nilai UKM Esensial, UKM Pengembangan, UKP dan Mutu
Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 %
Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81–90 %
Kelompok III (kinerja rendah) : Tingkat pencapaian hasil ˂ 81 %
2) Manajemen Puskesmas
Baik : Nilai rata – rata > 8,5
Cukup : Nilai 5,5 – 8,4
Rendah : Nilai < 5

8
9

Dinas Kesehatan Kabupaten untuk mengetahui tingkat kinerja


Puskesmas di wilayahnya, maka kinerja Puskesmas akan
dikelompokkan menjadi tiga kelompok Puskesmas :
1. Kelompok I: Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II: Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III: Puskesmas dengan tingkat kinerja rendah
BAB III
HASIL KINERJA PUSKESMAS REJO KATON TAHUN 2019

Hasil Kinerja Puskesmas Rejo Katon tahun 2019 dapat kami sajikan sebagai
berikut:
A. Hasil kinerja pelayanan kesehatan
1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
Tabel 6
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Esensial Puskesmas Rejo Katon Tahun 2019
N HASIL TINGK
CAKUPA AT
O KETRANGAN
KOMPONEN UKM N KINERJ
ESSENSIAL (%) A
1. Promosi Kesehatan 65 Kurang Baik ≥ 91
2. Kesehatan Masyarakat KIA 98 Baik
dan KB Cukup ≥81-90
3. Gizi Masyarakat 85 Kurang Kurang ≤ 80
4. Kesehatan Lingkungan 82 Cukup
5. P2P 97 Baik
Total 85,4 Cukup

Cakupan nilai rata-rata UKM Esensial adalah 85,4 dengan kategori


cukup, dimana cakupan tertinggi dicapai oleh Upaya Kesehatan Ibu-
Anak & KB dengan nilai rata-rata 98, sedangkan terendah adalah Upaya
Promosi Kesehatan dengan nilai rata-rata 65.

2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan


Tabel 7
Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan Puskesmas Rejo Katon Tahun 2019
N
HASIL
TINGKAT
O CAKUPAN KETRANGAN
KOMPONEN UKM KINERJA
(%)
ESSENSIAL
1 Kesehatan Kerja 83 Cukup Baik ≥ 91
2 Kesehatan Olah Raga 98 Baik Cukup ≥81-90
3 Kesehatan Jiwa 100 Baik Kurang≤ 80
4 Perkesmas 87 Baik
Kesehatan Gigi dan
26
5 Mulut Kurang
6 Kesehatan Tradisional 63 Kurang
7 Kesehatan Remaja 100 Baik
8 Kesehatan Lansia 95 Baik
9 UKS 100 Baik
Rata-rata Kinerja 84 Cukup

Cakupan nilai rata-rata UKM Pengembangan adalah 84 (kategori


cukup), dimana cakupan tertinggi dicapai oleh Upaya Kesehatan Jiwa ,
Upaya Kesehatan Remaja dan Upaya Kesehatan Sekolah dengan
masing-masing nilai rata-rata 100, sedangkan terendah adalah Upaya
Kesehatan Gigi dan Mulut dengan nilai rata-rata 26 (kategori kurang).
B. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen
Tabel 8
Hasil Pencapaian Kinerja Kegiatan Manajemen di Puskesmas Rejo
Katon Tahun 2019
KOMPONEN MANAJEMEN CAKUPAN TINGKAT
NO. KETERANGAN
PUSKESMAS KEGIATAN KINERJA
1. Manajemen Umum 10 Baik Baik ≥ 8,5
2. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat 10 Baik Cukup ≥ 5,5–8,4
3. Manajemen Peralatan 10 Baik Kurang ≤ 5,5
4. Manajemen Sarana Prasarana 10 Baik
5. Manajemen Keuangan 10 Baik
6. Manajemen Sumber Daya Manusia 10 Baik
7. Manajemen Pelayanan Kefarmasian 10 Baik
8. Manajemen Data dan Informasi 10 Baik
9. Manajemen Program UKM esensial 10 Baik
Manajemen Program UKM
10. 10 Baik
Pengembangan
11. Manajemen Program UKP 10 Baik
12. Manajemen Mutu 10 Baik
Rata-rata 10 Baik

Jadi hasil Kinerja Manajemen Puskesmas Rejo Katon tahun 2019


adalah : 10 (Kategori Baik).

C. Hasil Kinerja Mutu


Tabel 9
Hasil Pencapaian Kinerja Mutu di Puskesmas Rejo Katon Tahun
2019

Nilai rata- Tingkat


No JENIS KEGIATAN
rata Kinerja
1. Indeks Kepuasan Masyarakat 10 Baik
2. PPI 10 Baik
Rata-rata nilai 10 Baik

Dengan melihat tabel diatas hasil Kinerja Mutu Puskesmas Rejo Katon
tahun 2019 adalah 10 (Kategori Baik).
BAB IV
ANALISIS HASIL KINERJA

1. Hasil Kinerja UPTD Puskesmas Rejo Katon Tahun 2019

A. Hasil Kinerja Kegiatan (UKM Esensial dan UKM


Pengembangan) Puskesmas Rejo Katon tahun 2019
UKM ESENSIAL PUSKESMAS REJO KATON
TAHUN 2019
Dari grafik diatas dapat kita lihat bahwa hampir semua program UKM

GRAFIK CAKUPAN UKM ESENSIAL


TAHUN 2019
CAKUPAN( % )

UPAYA PROMOSI
KESEHATAN
100,00%
64,50% UPAYA KESEHATAN IBU
DAN ANAK TERMASUK KB
50,00% 98,50%

PERBAIKAN GIZI
85%
PENGEMBANGAN 0,00%
97% MASYARAKAT

PENGOBATAN 82%
KESEHATAN LINGKUNGAN
97%
97%
UPAYA PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
(P2P)

esensial mendapatkan predikat baik dengan kategori penilaian lebih


dari 90%. Namun masih ada 1 program yang mendapatkan predikat
kurang, yakni program promosi kesehatan.

Kemudian dapat kita jabarkan lagi ke dalam pencapaian kinerja per


program seperti dijelaskan dalam grafik-grafik berikut.
Dari grafik di atas terlihat bahwa untuk kegiatan presentasi rumah
tangga ber PHBS baru mencapai 45,4%, sedangkan masih ada 3
indikator yang masih 0% diantaranya adalah desa siaga aktif
dengan strata purnama mandiri, Jumlah kebijakan publik yang
berwawasan tentang kesehatan serta ormas yang memanfaatkan
sumberdaya untuk kesehatan, sedangkan sisa 6 indikator yang
lainnya sudah semuanya 100%, dari keseluruhan indikator pada
program promosi kesehatan didapatkan nilai rata-rata 64,5%.
KESLING
Column1

Persentase Rumah …
100%100% 100%
Persentase Jajanan … 97% Persentase …
80%
Persentase Industri … 60%
77%Persentase Sarana …
40%
20%
0%
Persentase TP … 88% 0% 77%Persentase Kualitas …

59%
Persentase Tempat … Persentase …
100%
87%
Persentase Tempat- … Jumlah desa yang …
100%
Jumlah100%
Desa STBM

Terlihat bahwa kegiatan STBM sudah 100% (5 desa dari 5 desa


yang ditargetkan sudah tercapai semua) hampir semua indicator
sudah memenuhi syarat namun ada satu indicator yaitu IRTP yang
memenuhi syarat masih 0% karena semua IRTP yang ada di
wilayah kerja puskesmas Rejo Katon belum memiliki sertifikat laik
hygiene. Untuk indicator lainnya sudah memenuhi syarat.

Selanjutnya cakupan program Kesehatan Ibu-Anak dan KB


digambarkan dalam grafik berikut :
KIA-KB

Kematian Ibu 100 Persalinan…


80
Kematian Bayi Persalinan…
60
Penanganan… 40 ANC K1 …
20 Target
0
KN 3 ANC K4 … capaian

KN 1 Bumil…

Kunjungan …
KF 3 KF 1

Dari grafik diatas menunjukkan bahwa semua indicator pada program


KIA sudah seluruhnya 100% terpenuhi.

PELAYANAN GIZI
Sedangkan uraian capaian upaya pencegahan dan pemberantasan
penyakit ditunjukkan dalam grafik berikut :
P2 PENYAKIT

100
BIAS 80
Imunisasi … 60
Imunisasi … 40 Diare
surveilens 20 Pnemonia CAPIAN
0
Infeksi… Skrening… TARGET

Hepatits Pemberia…
FILARIASIS
DBD

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa capaian program P2 Penyakit sudah banyak indicator yang
mencapai 100% akan tetapi juga masih ada beberapa indicator yang belum mencapai 100% atau
bahkan belum mencapai 50% diantaranya adalah penderita TB yang diobati, penderita TB yang
sembuh,TB skrining HIV, Penemuan Pneumonia,dbd, Hepatitis dan HIV yang ditangani.

UKM PENGEMBANGAN

essensial pengembangan
capaian

UKK
100%100% 83% 98%
UKS 80% Kesehatan Olahraga

95,50% 60%
100%
Kesehatan Lansia 40% Kesehatan Jiwa
20%
0%
87%
Kesehatan Remaja
100% Perkesmas

63,40%
Kesehatan Tradisional Kesehatan Indra
0%
Kesehatan Gigi dan Mulut
26%
Pada Grafik di atas pencapaian kinerja Upaya Kesehatan Pengembangan yang
sudah mencapai 100% yaitu program kesehatan jiwa, kesehatan remaja dan
UKS. Serta ada beberapa indicator yang hamper mencapai 100% yaitu antara
lain kesehatan olahraga, kesehatan lansia, UKK dan perkesmas namun ada 2
indikator yang masih rendah yaitu kesehatan gigi dan mulut yang capaiannya
sebesar 26% serta kesehatan indra yang capaiannya masih 0% karena tidak
ada kegiatan apapun di program indra.

B. Hasil Kinerja Kegiatan UKP Puskesmas Rejo Katon tahun


2019

Rawat Jalan
100
80
60 Pelayanan
Pelayanan 40 Gawat
Satu Hari 20 darurat
0 capaian

Pelayanan Pelayanan
Laboratorium Farmasi

Pada grafik di atas dapat dilihat bahwa dari ke enam


indicator 4 diantaranya sudah mencapai 100% namun
masih ada 2 indikator yang belum mencapai 100% yaitu
pada indicator rawat jalan dan rawat inap.

C. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas tahun 2019

MANAJEMEN
GRAFIK KEGIATAN MANAJEMEN PUSKESMAS

NILAI
10
M.Umum
10 10 10
Manajemen Mutu M. Pemberdayaan Masyarakat
8
10 6 10
M. Program UKP M. Peralatan
4
2
M. Program UKM
10 0 M.10
Sarana Prasarana
Pengembangan

M. Program UKM esensial M. Keuangan


10 10

M. data dan informasi M. Sumber daya manusia


10 10
M. Pelayanan Kefarmasian
10

Dari grafik di atas terlihat bahwa kinerja manajemen dibagi


menjadi 12 variabel, yaitu : Manajemen Umum, Manajemen
Pemberdayaan Masyarakat, Manajemen Peralatan, Manajemen Sarana
Prasarana, Manajemen Keuangan, Manajemen Sumber daya manusia,
Manajemen Pelayanan Kefarmasian, Manajemen data dan informasi,
Manajemen Program UKM esensial, Manajemen Program UKM
Pengembangan, Manajemen Program UKP dan Manajemen Mutu di
UPTD Puskesmas Rejo Katon 2019. Terlihat bahwa semua kegiatan
manajemen puskesmas sudah 100% terlaksana dengan baik. Mulai dari
manajemen mutu, manajemen umum, manajemen pemberdayaan
masyarakat, manajemen peralatan, manajemen sarana prasarana,
manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia,manajemen
pelayanan kefarmasian, manajemen data dan informasi, manajemen
program UKM esensial, manajemen program UKM pengembangan,
manajemen program UKP.
Pada manajemen Keuangan sudah baik semua. Pada manajemen
ketenagaan baru sebagian besar pegawai yang melaksanakannya.
Pada manajemen Program baru beberapa yang mempunyai analisa dan
perumusan masalah. Sistem Pencatatan dan Pelaporan sudah berjalan
baik.
Manajemen pemberdayaan masyarakat juga sudah baik.

D.Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan


Pada indicator kinerja mutu pelayanan kesehatan hanya ada 2 variabel
yang dinilai yakni Kepuasan Masyrakat dan PPI dimana kedua variable ini sudah
mendapatkan kategori nilai 10 dimana dalam artian sudah sangat baik.
1. IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF
A. IDENTIFIKASI MASALAH
Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPTD Puskesmas
Rejo Katon 2019 memprioritaskan masalah sebagai berikut:
1. Desa siaga 0%
2. Kebijakan Publik yang Berwawasan Kesehatan 0%
3. IRTP yang Memenuhi Syarat 0%
4. Pembinaan Inspeksi TTU 60%
5. P2 TBC Diobati 12 %
6. Keberhasilan Pengobatan Semua Kasus TBC diobati 15%
Dalam mengidentifikasi dan menganalisa masalah UPTD Puskesmas Rejo
Katon menggunakan fish bone.
Target Pencapaian Desa Siaga Aktif

MANUSIA METODE

FMD tidak aktif Dukungan lintas sektoral tidak maksimal

Advokasi Lintas Sektoral


Petugas dan kader kurang aktif

Target desa siaga aktif


tidak tercapai 20%
-media informasi utk Terbatasnya dana
Banyak masyarakat
sosialisasi kurang operasioanal untuk
yang tidak
- perlengkapan kurang kunjungan
memanfaatkan
- bangunan poskesdes
poskesdes
belum ada di semua
desa

SARANA DANA LINGKUNGAN


ANALISA MASALAH
PROGRAM PROMKES
ALTERNATIF
PRIORITAS PENYEBAB
NO INDIKATOR MASALAH PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN RENCANA TINDAK LANJUT
MASALAH
MASALAH
1. M
a. Dukungan lintas
Semua desa di wilayah E
Target pembentukan sektoral tidak
kerja puskesmas Rejo T a. Advokasi lintas Advokasi berjenjang Sosialisasi tentang pemanfaatan
1 desa siaga aktif tidak maksimal
Katon menjadi desa O sektoral kurang dengan lintas sektor poskesdes
tercapai 20% b. Advokasi lintas
siaga aktif D
sektoral kurang
E
2. MANUSIA a. Petugas dan kader kurang 2. Forum Masyarakat Pembentukan Forum Pembentukan FMD di tiap kam
aktif Desa tidak aktif Masyarakat Desa dan kelurahan
b. FMD tidak aktif
3. SARANA a. Media informasi untuk Bangunan poskesdes belum Pengadaan gedung Pengadaan gedung poskesdes m
sosialisasi kurang ada di semua desa poskesdes di semua desa dana desa
b. Perlengkapan kurang
c. Bangunan poskesdes
belum ada di semua desa
4. LINGKUNGA Banyak masyarakat yang tidak Banyak masyarakat yang Sosialisasi ke masyarakat Pengadaan banner,leaflet
N memanfaaatkan poskesdes tidak memanfaaatkan dan pamong tentang
poskesdes pemanfaatan poskesdes
5. DANA Terbatasnya dana operasional Terbatasnya dana operaional Pengajuan anggaran untuk Mengusulkan dana operasioanl poske
pembinaan poskesdes dari dana desa dan dana dari BOK
Target Pencapaian Kebijakan publik berwawasan kesehatan

MANUSIA METODE

FMD tidak aktif Dukungan lintas sektoral tidak maksimal

Advokasi Lintas Sektoral


Petugas dan kader kurang aktif

Target desa

-media informasi utk Terbatasnya dana


Banyak masyarakat
sosialisasi kurang operasioanal untuk
yang tidak
- perlengkapan kurang kunjungan
memanfaatkan
- bangunan poskesdes
poskesdes
belum ada di semua
desa

SARANA DANA LINGKUNGAN

ANALISA MASALAH
PROGRAM PROMKES
ALTERNATIF
PRIORITAS PENYEBAB
NO INDIKATOR MASALAH PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN RENCANA TINDAK LANJUT
MASALAH
MASALAH
6. M
c. Dukungan lintas
Semua desa di wilayah E
Target pembentukan sektoral tidak
kerja puskesmas Rejo T b. Advokasi lintas Advokasi berjenjang Sosialisasi tentang pemanfaatan
1 desa siaga aktif tidak maksimal
Katon menjadi desa O sektoral kurang dengan lintas sektor poskesdes
tercapai 50% d. Advokasi lintas
siaga aktif D
sektoral kurang
E
7. MANUSIA d. Petugas dan kader kurang 2. Forum Masyarakat Pembentukan Forum Pembentukan FMD di tiap kam
aktif Desa tidak aktif Masyarakat Desa dan kelurahan
e. FMD tidak aktif
8. SARANA c. Media informasi untuk Bangunan poskesdes belum Pengadaan gedung Pengadaan gedung poskesdes m
sosialisasi kurang ada di semua desa poskesdes di semua desa dana desa
d. Perlengkapan kurang
f. Bangunan poskesdes
belum ada di semua desa
9. LINGKUNGA Banyak masyarakat yang tidak Banyak masyarakat yang Sosialisasi ke masyarakat Pengadaan banner,leaflet
N memanfaaatkan poskesdes tidak memanfaaatkan dan pamong tentang
poskesdes pemanfaatan poskesdes
10. DANA Terbatasnya dana operasional Terbatasnya dana operaional Pengajuan anggaran untuk Mengusulkan dana operasioanl poske
pembinaan poskesdes dari dana desa dan dana dari BOK
ANALISA MASALAH MENGGUNAKAN FISH BONE
PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK TAHUN 2017
PUSKESMAS REJO KATON

Target Pencapaian kegiatan P4K

MANUSIA METODE

Pelatihan khusus tentang P4K belum Kurangnya advokasi lintas sektoral


ada
Masih ada angka kematian ibu Belum terbentuknya kader P4K

Penempatan stiker belum


Keluarga belum mengetahui memenuhi target
tentang P4K
Kegiatan P4K tercapai
Kurang keterlibatan 15% dari target 100%
Buku KIA P4K
Stiker Terbatasnya dana masyarakat dan
Lokasi bumil yang jauh dari
operasioanal perangkat desa
LINGKUNGAN jangkauan nakes
SARANA dengan program P4K
DANA

ANALISA MASALAH
PROGRAM KIA
PRIORITAS PENYEBAB UPAYA PEMECAHAN
NO INDIKATOR MASALAH PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH RENCANA TINDAK LANJU
MASALAH MASALAH
1. M
a. kurangnya advokasi lintas
E
Presentase desa yang Kegiatan P4K sektoral
T Pembentukan kader P4K di
1 melaksanakan P4K tercapai 15% dari b. belum terbentuknya kader P4K Belum terbentuknya kader P4K Pelatihan kader P4K
O setiap desa
100% target 100% c. pemasangan stiker belum
D
memenuhi target
E
2. MA a. masih ada angka kematian ibu (1 Masih ada angka kematian ibu (1 a. pendataan bumil pada kelas Pendataan bumil dan pemeri
NU org) org) ibu ANC dilakukan secara rutin
SIA b. keluarga belum megetahui tentang b. pemeriksaan ANC terpadu bulan di desa dan fasyankes
P4K
c. pelatihan khusus tentang P4K blm
ada

3. SA a. stiker P4K Stiker P4K Pengadaan stiker P4K dan a. pemasangan stiker P4K di depa
RA b. buku KIA buku KIA rumah bumil
NA b. pengisian buku KIA setiap bum
periksa
4. LI a. Kurang keterlibatan masyarakat Kurang keterlibatan masyarakat dan Melibatkan masyarakat dan Peningkatan komitmen bersama d
NG dan perangkat desa dengan program perangkat desa dengan program P4K perangkat desa dalam kegiatan berjenjang dari setiap elemen pem
KU P4K P4K dan masyarakat
NG b. lokasi bumil yang ajuh dari
AN jangkauan nakes
5. DA Terbatasnya dana operasional Terbatasnya dana operaional Pengajuan anggaran kegiatan Pengusulan anggaran melalui dana
NA P4K dan Dana Dsa

ANALISA MASALAH MENGGUNAKAN FISH BONE


PROGRAM GIZI TAHUN 2017
PUSKESMAS REJO KATON

Target Pencapaian Penanganan Bumil KEK

MANUSIA METODE

Kurang pengetahuan bumil tentang gizi Kurangnya konseling dan penyuluhan gizi
seimbang bumil
Kapasitas petugas Pendataan bumil KEK kurang
dalam pemantauan Pelayanan bumil yang tidak valid
bumil KEK masih standar
Pola makan bumil yang kurang
kurang
teratur
Sistem pencatatan dan Kegiatan Penanganan
Dukungan dari
pelaporan yang kurang Bumil KEK 41,5% dari
keluarga dan
baku target 100%
masyarakat yang
kurang
Terbatasnya dana Lokasi bumil yang jauh dari
operasioanal jangkauan nakes
LINGKUNGAN
SARANA DANA ANALISA MASALAH
PROGRAM GIZI
PRIORITAS PENYEBAB UPAYA PEMECAHAN
NO INDIKATOR MASALAH PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH RENCANA TINDAK LANJU
MASALAH MASALAH
a. Pelayanan bumil sesuai
standar :
1. M a. kurangnya konseling dan
1.pengukuran BB
Kegiatan E penyuluhan gizi bumil
Semua bumil KEK 2. Pengukuran TB a. pendataaan bumil KEK di s
penanganan bumil T b. pendataan bumil KEK kurang Pelayanan bumil yang kurang
1 mendapat pelayanan 3. Pengukuran LILA fasyankes dan kelas ibu
KEK 41,5% dari O valid standar
sesuai standar 4. Pemberian tablet Fe b. pelayana ANC terpadu
100% target capaian D c. pelayanan bumil yang kurang
5. Penyuluhan dan Konseling
E standar
Gizi
b. Pendampingan bumil KEK
2. MAN a. kurangnya pengetahuan bumil Kapasitas petugas dalam Peningkatan kapasitas petugas Mengadakan seminar dan pel
USIA tentang gizi seimbang pemantauan bumil KEK masih dengan pelatihan dan seminar petugas
b. kapasitas petugas alam kurang
pemantauan bumil KEK masih
kurang
c. pola makan bumil yang kurang
teratur

3. SARA Sistem pencatatan dan pelaporan Sistem pencatatan dan pelaporan Buat sistem pencatatan Melanjutkan sistem pencatatan dan
NA yang kurang baku yang kurang baku pelaporan yang baku pelaporan yabg sudah baku
4. DANA Terbatasnya dana operasional Terbatasnya dana operasional Pengajuan anggaran dana Mengusulkan anggaran dana melalu
operasional BOK dan dana operasional lain yan
mendukung
5. LING a. dukungan dari keluarga dan Dukungan dari keluarga dan Penyuluhan kepada keluarga Koordinasi dengan petugas bidan d
KUNG masyarakat yang kurang masyarakat yang kurang dan masyarakat tentang gizi dan aparat kampung/desa
AN b. lokasi bumil yang jauh dari bumil
jangkauan nakes

ANALISA MASALAH MENGGUNAKAN FISH BONE


PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2017
PUSKESMAS REJO KATON

Target Pencapaian Pengawasan Tempat Tempat Umum

MANUSIA METODE

Kurangnya kesadaran dari para Kurangnya koordinasi lintas sektoral


pengusaha mengenai pentingnya sanitasi
Kurangnya TTU Kurangnya penyuluhan tentang
pengetahuan masyarakat sanitasi TTU
tentang sanitasi TTU

Kegiatan Pengawasan
Sanitarian Kit belum Tempat pembuangan TTU 60% dari 100%
dimiliki oleh petugas sampah dan limbah yang target capaian
Terbatasnya dana
operasioanal tidak standar
LINGKUNGAN
SARANA DANA

ANALISA MASALAH
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
PRIORITAS PENYEBAB UPAYA PEMECAHAN
NO INDIKATOR MASALAH PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH RENCANA TINDAK LANJU
MASALAH MASALAH
1. M pengawasan TTU :
E Pasar
Pengawasan TTU a. kurangnya koordinasi lintas sektoral
Pengawasan TTU di T Kurangnya penyuluhan tentang Pangkas rambut Penyuluhan dan pengawasan
1 60% dari target b. kurangnya penyuluhan tentang sanitasi
semua tempat usaha O sanitasi TTU Salon semua TTU
100% TTU
D Tempat-tempat ibadah
E Pertokoan,dll
2. MAN a. kurangnya kesadaran dari para kurangnya kesadaran dari para Kerjasama lintas sektoral Menjalin kerjasama lintas se
USIA pengusaha mengenai pentingnya sanitasi pengusaha mengenai pentingnya dengan para pemilik TTU
TTU sanitasi TTU
b. kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang sanitasi TTU

3. SAR Belum dimilikinya sanitarian Kit oleh Belum dimilikinya sanitarian Kit Pengajuan sanitarian kit ke Buat permintaan sanitarian kit
ANA petugas oleh petugas dinas kesehatan
4. DAN Terbatasnya dana operasional Terbatasnya dana operasional Pengajuan dana operasional Pengusulan anggaran operasional
A melalui dana BOK dan dengan pih
terkait
5. LING Tempat pembuangan sampah dan limbah Tempat pembuangan sampah dan Membuat aturan baku Mensosialisasikan aturan yg sudah
KUN yang tidak memenuhi syarat standar limbah yang tidak memenuhi tentang pembuangan
GAN syarat standar sampah dan limbah di TTU

ANALISA MASALAH MENGGUNAKAN FISH BONE


PROGRAM KESWA TAHUN 2017
PUSKESMAS REJO KATON

Target Pencapaian Penyuluhan KIE Keswa dan Napza

MANUSIA METODE

Pengetahuan masyarakat yang masih Kurangnya sosialisasi penanganan ODGJ


kurang Penanganan ODGJ
Koordinasi Petugas jiwa dengan bidan yang belum maksimal Masih rendahnya kunjungan rumah
desa di wilayah kerja dan lintas sektoral Penjaringan ODGJ belum pasien ODGJ oleh petugas
Kurangnya kesadaran pentingnya penyuluhan di semua desa
kesehatan jiwa
Kurangnya pengetahuan / tenaga
terlatih keswa Kegiatan kesehatan
Belum adanya kader keswa jiwa tercapai 34% dari
Terbatasnya dana
Masyarakat dan target 100%
operasional untuk
Sebagian besar penderita odgj keluarga belum
kunjungan ke desa
tidak memiliki kartu JKN memahami penanganan
SARANA DANA ODGJ LINGKUNGAN
ANALISA MASALAH
PROGRAM KESWA
PRIORITAS PENYEBAB UPAYA PEMECAHAN RENCANA TINDAK
NO INDIKATOR MASALAH PRIORITAS MASALAH PENYEBAB MASALAH
MASALAH MASALAH LANJUT
Kegiatan M a. Kurangnya sosialisasi penanganan ODGJ a. penjaringan ODGJ di
Melakukan sosialisasi
kesehatan E b. Masih rendahnya kunjungan rumah pasien semua desa
Berjalannya program keswa dan Napza
jiwa tercapai T ODGJ oleh petugas Kurangnya sosialisasi b. penanganan ODGJ spt :
1 kegiatan di sekolah dan masyarakat
34% dari O c. Penanganan ODGJ yang belum maksimal penanganan ODGJ pengawasan minum
kesehatan jiwa serta koordinasi dengan
target 100% D d. Penjaringan ODGJ belum di semua desa obat,konseling,pencegahan
kader keswa
E kekambuhan
2. MANUSIA a. Pengetahuan masyarakat yang masih kurang Koordinasi Petugas jiwa a.Berkoordinasi dan bekerja Pelatihan tenaga keswa dan
b. Koordinasi Petugas jiwa dengan lintas dengan lintas program,lintas sama dengan Gasbinsa bidan desa
program,lintas sektoral,dan jaringan di sektoral,dan jaringan di b.Berkoordinasi dan
wilayah kerja dalam penanganan ODGJ wilayah kerja dalam berkerjasama dengan lintas
c. Kurangnya kesadaran pentingnya penanganan ODGJ program
penyuluhan kesehatan jiwa c.Berkoordinasi dan
d.Kurangnya pengetahuan / tenaga terlatih berkerjasama dengan linsek
keswa

3. SARANA a. belum adanya kader keswa Belum adanya kader keswa Pembentukan kader keswa Pembinaan kader
b. sebagian besar penderita ODGJ tidak di semua desa keswa secara rutin
mempunyai kartu JKN

4. DANA Terbatasnya dana operasional untuk Terbatasnya dana operasional Pengajuan dana operasional Pengusulan dana lewat
kunjungan ke desa untuk kunjungan ke desa BOK
5. Masyarakat dan keluarga belum memahami Masyarakat dan keluarga Penyuluhan di semua desa Penyuluhan juga
LINGKUNGA penanganan ODGJ belum memahami penanganan penanganan ODGJ dilakukan saat
N ODGJ kunjungan rumah
1. Target Pencapaian DDHB/Pemeriksaan HBsAg ( Deteksi dini Hepatitis B ) Pada kelompok resti Bumil masih kurang
MANUSIA METODE

Kinerja petugas < Sosialisasi kader pentingnya pemeriksaan


Bumil tidak melakukan Pemeriksaan DDHB DDHB
Ibu Takut dilakukan
Pemeriksaan DDHB
Koordinasi lintas program/sektoral<
Penyuluhan kesehatan Peran UKBM <
masyarakat tentang bahaya
Kurangnya Antusiasme Ibu Hamil untuk Masih Kurangnya Cakupan
Hepatitis
melakukan pemeriksaan DDHB Pemeriksaan HBs Ag Pada
Kelompok Bumil Resti
- Media Edukasi dan Kurangnya dana
Tidak Adanya
Informasi < Sosialisasi kader
dukungan keluarga
-leflet tentang pemeriksaan Kurangnya antusiasme masyarakat
Rapid HbsAg untuk pemeriksaan
-Kurangnya DDHB tentang pemeriksaan DDHB bumil
Tersebut
Buku panduan
Hepatitis

SARANA DANA LINGKUNGAN

ANALISA MASALAH
PROGRAMER HEPATITIS
PRIORI
UPAYA
PENYE TAS
PRIORITA PEMECA
N INDIKA MASA BAB PENYE
S HAN RENCANA TINDAK LANJUT
O TOR LAH MASAL BAB
MASALAH MASALA
AH MASAL
H
AH
Menjalin
Cakupa
Cakupan Kerjasa kerjasama
n 1. Sosialisa
1 pemeriks ma lintas dengan 1. Penjaringan Bumil
progra METODE si kader
aan program program
m
KIA
Hbs Ag Jauh Kerjasa 2. Pendataan Bumil di
Pada dari ma lintas
Bumil sasaran program
Masih 49,8% Peran Wilayah Pkm Sbw
Kurang UKBM
2. Bumil Bumil Melakukan 3. Pemeriksaan HbsAg
MANUSIA tidak tidak pemeriksa
melakuk melakuk an HbsAg
an an Bumil
pemeriks pemeriks melalui
aan aan kelas ibu
DDHB DDHB
Ibu takut
melakuk
an
pemeriks
aan
DDHB
Kurangn
ya
antusias
me
bumil
Kinerja
petugas
yang
kurang
3. Media Rapid Pengajuan Pengadaan rapid HbsAg
SARANA edukasi HbsAg /
permintaan
rapid tes
ke dinkes
Rapid
HbsAg
Buku
panduan
4. DANA Kuangny Kurangn Pengajuan Dana kader melalui dana desa
a dana ya dana dana kader
sosialisa sosialisa melalui
si kader si kader dana desa
5. Kurangn Kurangn Penyuluha Penyuluhan yang rutin
LINGKUN ya ya n pada
GAN dukunga dukunga keluarga
n n khususnya
keluarga keluarga bumil
Kurangn
ya
antusias
me
masyara
kat
Bab V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
UPTD Puskesmas Rejo Katon tahun 2018 telah melaksanakan penilaian
kerja tahun 2017 dengan hasil sebagai berikut :
1. Kinerja cakupan yankes dgn nilai 85 % termasuk kategori
kinerja Cukup
2. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dgn nilai

7,3 termasuk kategori kinerja cukup


3. Kinerja mutu yankes dgn nilai 6,5 Termasuk

kategori kinerja cukup
1. Dengan melihat gambaran diatas hasil kinerja UPTD Puskesmas
Rejo Katon tahun 2017 dapat dikategorikan perjenis kegiatan
sebagai berikut :
1. Kategori Kinerja Cukup

– Upaya Kesehatan Lingkungan


– Upaya Kesehatan Ibu & Anak Termasuk KB
– Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
– Upaya Pengobatan
– Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan
– Perawatan Kesehatan Masyarakat
1. Kategori Kinerja Cukup

– Upaya Kesehatan Usia Lanjut


– Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi
1. Kategori Kinerja Cukup

– Promosi Kesehatan
– Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
– Kesehatan Jiwa
5. Untuk kinerja manajemen puskesmas yang termasuk kinerja
sedang adalah manajemen alat dan obat.
B.Saran dan Usul
 Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih
diaktifkan.
o Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor
serta

berbagai upaya untuk lebih meningkatkan partisifasi masyarakat


 Diharapkan untuk tahun – tahun ke depan, masing – masing program
dapat meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program –
program yang hasil pencapaian kegiatannya masih di bawah target
sasaran.
 Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi
segala dampak pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam
menanggulangi dan menghadapi masalah – masalah yang timbul.
 Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun
kuantitas.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Puskesmas Rejo Katon telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2019
dengan hasil sebagai berikut:
1. Kinerja UKM Esensial dengan nilai 85,02, kategori kinerja cukup.
2. Kinerja UKM Pengembangan dengan nilai 77,09 kategori kinerja
kurang.
3. Kinerja UKP dengan nilai 90,61 kategori kinerja baik.
4. Kinerja manajemen puskesmas dengan nilai 8,70 kategori baik.
5. Kinerja mutu dengan nilai 90,44 kategori baik.
Sesuai dengan gambaran diatas, maka hasil kinerja Puskesmas Rejo Katon
tahun 2019 dapat dikategorikan perjenis kegiatan sebagai berikut :
1. Kategori Kinerja Baik
a. Upaya Kesehatan Ibu, Anak & KB
b. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
c. Upaya Kesehatan Tradisional
d. Upaya Kesehatan Matra
e. Pelayanan Kefarmasian
f. Pelayanan Rawat Inap
g. Standar SDM
h. Standar ruang pelayanan
i. Standar peralatan
j. Sasaran keselamatan pasien
2. Kategori Kinerja Cukup
a. Upaya Promosi Kesehatan
b. Upaya Pelayanan Gizi
c. Upaya Kesehatan Jiwa
d. Upaya Kesehatan olahraga
e. Pelayanan Non Rawat Inap
f. Pelayanan Gawat Darurat
g. Pelayanan Laboratorium
h. PPI
3. Kategori Kinerja Kurang
a. Upaya Kesehatan Lingkungan
b. Upaya Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P2)
c. Upaya Perkesmas
d. Upaya Kesehatan Indera
e. Upaya Kesehatan Lansia
f. Upaya Kesehatan Kerja
g. Indeks Kepuasan Masyarakat
h. Kepuasan Pasien
4. Untuk kinerja manajemen puskesmas yang termasuk kinerja cukup
adalah manajemen peralatan, manajemen sarana prasarana, pelayanan
kefarmasian dan manajemen UKM Pengembangan.
B. Usul dan Saran
1. Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih
diaktifkan.
2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta berbagai
upaya untuk lebih meningkatkan partisipasi masyarakat.

25
26

3. Kegiatan tahun mendatang, masing–masing program diharapkan dapat


meningkatkan hasil kinerjanya, terutama untuk program–program yang
hasil pencapaian kegiatannya masih di bawah target sasaran.
4. Untuk lebih meningkatkan kualiatas pelayanan dan mengantisipasi
segala dampak pembangunan perlu dibuat upaya baru dalam
menanggulangi dan menghadapi masalah– masalah yang timbul.
5. Sumber daya kesehatan perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun
kuantitas, khususnya untuk tenaga yang berhubungan dengan kesehatan
lingkungan dan administrasi puskesmas.

Lampung Timur,
Februari
2019
Kepala Puskesmas Rejo
Katon

dr. PUGUH HARI


SUBAGIA, M.Si
NIP.
196811102002121005

Anda mungkin juga menyukai