Anda di halaman 1dari 15

Dinamika Kesehatan, Vol 9 No.

2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

Pengaruh Latihan Isometric Quadriceps Terhadap Penurunan Skala Nyeri & Kekakuan Sendi
Lutut Pada Klienosteoarthritis Lutut Di Wilayah Puskesmas Gamping Ii Sleman Yogyakarta

Nurun Laasara
Program Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(nlaasara@yahoo.com)

ABSTRAK

Latar Belakang: Osteoarthritis lutut merupakan penyakit sendi degeneratif yang banyak dijumpai
sebagai akibat dari hancurnya tulang rawan artikular secara progresif dan penurunan cairan sinovial
yang melumasi persendian dan dimanifestasikan dengan nyeri dan kekakuan pada sendi lutut yang
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderita. Salah satu tindakan non farmakologi yang dapat
mengurangi nyeri dan kekakuan sendi adalah Latihan isometric quadriceps. Gerakan yang berulang
pada otot quadriceps akan meningkatkan kerja otot-otot sekitar sendi lutut sehingga melancarkan
aliran darah yang akan meningkatkan metabolisme dan merangsang pengeluaran hormon endorphin
yang dapat menurunkan sensasi nyeri dan kekauan sendi lutut.
Tujuan Penelitian: Mengetahui penurunan nyeri dan kekakuan sendi lutut setelah melakukan
latihan penguatan isometric quadrisep pada klien Osteoarthritis lutut di Wilayah Puskesmas
Gamping II Sleman Yogyakarta.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini quasi experiment pretest-posttest with control group
design. Populasi dalam penelitian ini adalah 52 responden yang menderita osteoarthritis lutut yang
berada di wilayah puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta, dibagi dalam kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol. Responden kelompok perlakuan diberikan latihan isometric quadriceps
seminggu dua kali selama empat minggu dan kelompok kontrol minum obat dan melakukan
aktifitas sehari hari seperti biasa. Pre dan post test dilakukan pada kedua kelompok untuk
mengetahui penurunan skala nyeri dan kekakuan sendi lutut. Analisis data menggunakan analisis
Wilcoxon Signed Rank Test, Paired T-test dan Mann whitney pada taraf signifikansi p-value < 0,05.
Hasil Penelitian: Pada kelompok perlakuan didapatkan penurunan rerata nilai skala nyeri sebesar
1,6 dan peningkatan rentang gerak sendi lutus sebesar 28,2. Uji Paired T-test dan Wilcoxon Signed
Rank, nilai p-value < 0,05 yang menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sebelum dan
setelah dilakukan latihan isometric quadriceps pada kelompok perlakuan, sedangkan pada
kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang signifikant p-value > 0,05.
Kesimpulan: Ada perbedaan yang signifikan penurunan skala nyeri dan kekakuan sendi lutut pada
penderita osteoarthritis lutut yang diberikan latihan isometric quadriceps dengan yang tidak
diberikan latihan.

Kata Kunci: osteoarthritis lutut, nyeri sendi lutut, kekakuan sendi lutut, latihan
isometric quadriceps.

637
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

The Influence Of Quadriceps Isometric Exercise On Decrease Of Pain Scale And Knee Joint
Stiffness Among Osteoarthritis Patients At Puskesmas Gamping Ii Sleman Yogyakarta

Nurun Laasara, Yoni Astuti, Ambar Relawati


Nursing Masters Program Muhammadiyah University of Yogyakarta
(nlaasara@yahoo.com)

ABSTRACT

Background: Osteoarthritis is a degenerative joint disease that is commonly seen as a result of


progressive destruction of articular cartilage and a decrease in synovial fluid that lubricates
joints.One of non-pharmacological intervention that can relieve is isometric quadriceps. Repetitive
movements of quadriceps muscle will increase muscle flexibility around the knee joint so that blood
flow improves metabolism and also release of endorphin hormones that can reduce knee joint pain
and stiffness.
Objective: To determine the decrease of knee joint pain and stiffness after performing isometric
quadrisep muscle strengthening exercises among knee osteoarthritis clients at Puskesmas Gamping
II Sleman Puskesmas Yogyakarta
Research Method: This research was a quasi-experimental pretest-posttest with control group
design. The population in this study were 52 respondents knee osteoarthritis recruited at Puskesmas
Gamping II Sleman Yogyakarta, divided into treatment and control groups. Respondents in the
treatment group were given quadriceps isometric exercise twice a week for four weeks and the
control group took medication and performed daily activities as usual. Pre and post tests were
carried out in both groups to determine the decrease of knee joint pain and stiffness. Researcher was
using data analysis : Wilcoxon Signed Rank Test, Paired T-test and Mann Whitney analysis at p-
value significance level <0.05.
Results: The subject in the treatment group showed a decrease in the average value of pain scale
1.6 and an increase in the average value of joint range motion at 28,2, where as in control group an
increase of average value of pain scale and increase of joint range motion at .Paired T-test and
Wilcoxon Signed Rank test showed p-value <0.05 which showed that there were significant
differences before and after quadriceps isometric exercise in the treatment group, whereas in the
control groups there is no significant difference p-value > 0.05.
Conclusion: There were significant differences in the decrease of pain scale and knee joint stiffness
among knee osteoarthritis clients who were given quadriceps isometric excercise with those who
were not given exercise

Keywords: Knee osteoarthritis, Knee joint pain, Knee joint stiffnes, Quadriceps
Isometric Exercise.

638
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

PENDAHULUAN pada keadaan lebih parah menyebabkan


Osteoarthritis merupakan penyakit disabilitas sehingga memerlukan alat bantu
sendi degeneratif yang banyak dijumpai untuk berjalan. Hal tersebut akan
sebagai akibat dari hancurnya tulang rawan menimbulkan faktor resiko yang dapat
artikular secara progresif dan penurunan cairan berkembang kuat menjadi gejala depresi, yang
sinovial yang melumasi persendian (Smeltzer, dapat menyebabkan berkurangnya angka
2013). Osteoarthritis pada umumnya harapan hidup (Kwok, 2013).
menyerang pada sendi penopang berat badan Glukosamine, asetaminofen dan non-
terutama sendi lutut dan panggul (Juniarti, steroidal anti inflammatory drugs (NSAID)
2011). merupakan pengobatan pilihan yang
Di Indonesia, prevalensi Osteoarthritis digunakan untuk mengurangi nyeri dan anti
cukup tinggi yaitu 5% pada usia <40 tahun, inflamasi yang diresepkan oleh dokter (Block
30% pada usia 40-60 tahun dan 65% pada usia et al, 2014). Obat-obat bebas penghilang rasa
>61 tahun (Rita et al, 2012). Menurut Data nyeri dan kekakuan sendi lutut juga banyak
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ditawarkan melalui berbagai media kepada
prevalensi penyakit degeneratif Osteoarthritis masyarakat sejalan dengan semakin banyaknya
pada lutut di Nusa Tenggara Timur 33,1%, keluhan nyeri sendi lutut dan kekakuan lutut di
Jawa Timur 27%, dan Jakarta 56,7%. Di Bali masyarakat. Center for Disease Control (2011)
angka kejadian Osteoarthritis sebanyak 27,6% memberikan pernyataan bahwa penggunaan
pda usia 60 tahun dan insidensinya meningkat jangka lama obat-obatan tersebut kurang
80% pada usia 75 tahun (Agung et al, 2010). dianjurkan karena akan menimbulkan efek
Hasil survey di RS Swasta di Yogyakarta samping.
menunjukkan kunjungan pasien dengan The Osteoarthritis Research Society
Osteoarthritis lutut tahun 2010 adalah 548 International (OARSI) lembaga international
kujungan, tahun 2011 terdapat 928 kunjungan, yang melakukan berbagai riset dan evidence
tahun 2012 terdapat 1511 dan tahun 2013 based tentang Osteoarthritis
terdapat 2136 kunjungan. Penderita merekomendasikan metode non farmakologi
Osteoarthritis meningkat 2-3 kali setiap untuk mengurangi nyeri dan disabilitas akibat
tahunnya (Theresia, 2015). Osteoarthritis lutut meliputi program edukasi,
Nyeri dan kekakuan sendi yang timbul pengurangan berat badan, dan program-
pada penderita Osteoarthritis lutut dapat program latihan fisik seperti Range of Motion,
menyebabkan masalah dalam melakukan latihan regangan otot penyokong sendi,
aktivitas sehari-hari seperti berpindah posisi aerobic dengan kapasitas rendah, patellar
dari duduk atau berbaring, berjalan, menaiki tapping, kompres hangat, dan akupunktur
tangga, berdiri yang terlalu lama, sholat, dan (Richmond, et al, 2010).

639
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

Latihan penguatan otot quadrisep Di Indonesia latihan penguatan otot


dibedakan menjadi isometrik, isotonik dan isometric quadrisep belum banyak
isokinetik (Gallasch et.al, 2007). Latihan dikembangkan di masyarakat. Selama ini
penguatan otot isometric quadrisep merupakan penderita Osteoarthritis lutut yang
latihan yang bersifat statik pada otot quadrisep memerlukan terapi harus datang ke Rumah
tanpa menimbulkan gerakan yang dapat Sakit atau Puskesmas untuk mendapat terapi di
merangsang nyeri pada sendi. Gerakan yang bagian fisioterapi. Tindakan ini hanya
dilakukan pada saat melakukan latihan mendapat respon yang rendah dari masyarakat
isometrik akan menghasilkan force (kekuatan) karena keterbatasan fiansial, waktu dan
otot tanpa perubahan panjang dan hanya kemampuan penderita untuk datang ke
sedikit atau tanpa menyebabkan gerakan pelayanan kesehatan tersebut. Perlu dilakuikan
persendian yang sakit. Latihan isometrik baik inovasi yang memudahkan penderita
dan sesuai digunakan bagi klien yang tidak melakukan latihan secara mandiri di rumah
dapat mentoleransi gerakan sendi berulang sebagai home exercise. Penderita juga bisa
seperti pada kondisi nyeri sendi atau inflamasi. menerapkan self management yang tepat
Review dari jurnal ditemukan bahwa latihan melakukan latihan penguatan otot quadrisep
isometric otot quadrisep lebih sesuai untuk mengurangi nyeri dan kekakuan sendi
digunakan pada penderita Osteoarthritis lutut lutut.
karena lebih aman, sesuai untuk latihan Berdasarkan observasi awal diketahui
sewaktu pasien di rumah (home exercise), bahwa tingkat kunjungan pasien Osteoarthritis
murah, dan memerlukan alat bantu minimal lutut pada tahun 2016 sampai dengan 2017 di
(Jayson, et al, 2011; Norden, 2008; Amin and Puskesmas Gamping II sebanyak 1780 dan
Baker, et al, 2009; Cetin et al, 2008). termasuk peringkat ke 2 penyakit terbanyak.
Shahnawaz (2014) dalam penelitiannya Penatalaksanaan pasien Osteoarthritis lutut
yang dilakukan di India membuktikan bahwa selama ini menggunakan farmakoterapi berupa
latihan penguatan otot isometrik quadrisep obat-obat analgetik, anti inflamsi dan pada
yang dilakukan selama 5 minggu dengan keadaan lanjut dilakukan penyinaran di unit
frekuensi 2 kali sehari signifikan mengurangi fisioterapi. Terapi ini bersifat sementara,
nyeri dan kekakuan sendi. Huang (2017) penderita masih merasakan nyeri berulang
melakukan uji coba latihan penguatan otot sewaktu obat habis dan harus berobat lagi ke
isometric quadrisep di Jillin University puskesmas. Sehingga diperlukan suatu metode
Hospital Changchun China selama 3 minggu untuk mengurangi nyeri dengan
dengan frekuensi 2 kali sehari menunjukkan meminimalkan pengggunaan obat-obatan.
hasil yang signifikan mengurangi nyeri dan Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
kekakuan sendi lutut. penggunaan latihan isometric otot quadrisep

640
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

untuk mengurangi skala nyeri dan kekakuan Scale) untuk mengukur scala nyeri dan
sendi lutut tanpa ketergantungan penggunaan Goniometer untuk mengukur rentang gerak
obat- obatan. sendi lutut. Instrument tersebut telah banyak
A. METODOLOGI PENELITIAN digunakan di berbagai pelayanan kesehatan
Penelitian ini telah dilakukan pada dan tehal diuji realibilitas serta validitasnya.
bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2018. Latihan isometric quadriceps dalam
Jenis penelitian ini adalah quasi experiment penelitian ini dilaksanakan selama 4 minggu,
dengan rancangan pretest-posttest with control dengan frekuensi latihan seminggu dua kali.
group design. Rancangan penelitian dapat Pada kelompok perlakuan peneliti melakukan
digambarkan sebagai berikut : pre test terlebih dahulu sebelum diberikan

Pre Test latihan isometric quadriceps. Setelah empat


Post Test
Latihan minggu dilakukan post test. Pada kelompok
KA O1-A
isometric
kontrol peleksanaan pre test dan responden
quadriceps
Kelompok Intervensi melakukan kegiatan sehari-hari seperti biasa.
bersamaan dengan kelompok intervensi.
KB O1-B
Kelompok Kontrol Analisa data satu kelompok dengan
Keterangan : menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test,
KA : subyek (pasien OA ) perlakuan Paired T-test sedangkan uji beda kelompok
KB : subyek (pasien OA) emberian logoterapi
menggunakan Mann Whitney pada taraf
kelompok (post test)
O3 : Makna hidup pada kelompok kontrol signifikan p<0,05.
sebelum pemberian logoterapi kelompok (pre
test)
O1-A : post test kelompok perlakuan HASIL PENELITIAN DAN
O1-B : post test kelompok kontrol
PEMBAHASAN ANALISIS UNIVARIAT
Populasi dalam penelitian ini adalah
penderita osteoarthtitis yang berkunjung ke
Analisis univariat dilakukan untuk
Puskesmas Gamping II Sleman Yogyakarta
menjelaskan karakterisitik responden
sebanyak 54 orang,. Dari 54 penderita yang
penelitian yang meliputi : usia, jenis
bersedia mengikuti penelitian sebanyak 52
kelamin, indeks massa tubuh (IMT) dan
orang. Kemudian dibagi dalam kelompok
konsumsi obat atau jamu yang dilakukan
perlakuan dan kelompok kontrol dengan
oleh responden. Secara rinci hasil penelitian
menggunakan tehnik perm utasi. Pada minggu
dijelaskan di table 1.
pertama penelitian responden kelompok
perlakuan tidak bersedia menlanjutkan
sehingga hanya berjumlah 25 orang.
Instrument yang digunakan dalam penelitian
ini ada menggunakan VAS (Visula Analogeu

641
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

Tabel. 1. Karakteristik Responden di terbiasa minum jamu baik yang berupa


Puskesmas Gamping II Sleman
jamu herbal mapun jamu jawa racikan di
Yogyakarta, Juni 2018
warung jamu.
Variabel n % ANALISIS BIVARIAT
Jenis Kelamin : a. Perbandingan skor rata-rata skala nyeri
- Laki-laki 12 23.1
- Perempuan 40 76,9 pada pasien osteoarthritis lutut sebelum dan
Usia :
Mean ± SD (95% CI) 72,1 ±6,5 (70-73) sesudah dilakukan latihan isometric
- 66 – 75 tahun 35 67,3
- 76 – 85 tahun 17 32,7 quadriceps pada kelompok kontrol dan
IMT :
- Normal (18.5 – 24.9) 15 28,8
kelompok perlakuan dapat dilihat pada
- Obesitas (25 – 30 ) 37 71,2 analisa dibawah ini.
Konsumsi jamu/obat :
- Obat 39 75,0 Tabel 2. Hasil uji beda skor rata-rata skala
- Jamu 13 25,0 nyeri sendi lutut pasien
Sumber : data Primer 2018
osteoarthritis lutut sebelum dan
Karakteristik responden menurut sesudah dilakukan latihan
isometric quadriceps pada
jenis kelamin, mayoritas responden adalah
kelompok perlakuan (n=25).
perempuan yaitu 40 orang (76.9 %), sebelum setelah
Vari- CI : 95 ρ
Mean Mean z
abel % value
sedangkan laki-laki hanya 12 orang ± SD ± SD
Skala 4,3±1,1 2,7±0.69 -4,481 3,8 - 4.7 0,002
(23.1%). Karakteristik responden nyeri
ρ value <0,05 based on Wilcoxon test
berdasarkan usia rata-rata responden
Tabel 2. menunjukkan hasil analisis
diketahui bahwa rata-rata usia responden
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
adalah 72.1 tahun, usia termuda adalah 66
skor rata-rata skala nyeri sebelum dan
tahun dan usia tertua adalah 85 tahun.
setelah latihan isometric quadriceps dengan
Indeks Massa Tubuh (IMT) reponden
ρ value (<0,005) .
didapatkan dengan melakukan pengukuran
Tabel 3. menunjukkan hasil analisis
Berat Badan dan Tinggi badan.
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
Berdasarkan kriteria penilaian IMT,
skor rata-rata kekakuan sendi lutut sebelum
didapatkan bahwa responden dengan IMT
dan setelah diberikan latihan isometric
normal (18.5 – 24.9) ada 15 orang (28.8%)
quadriceps dengan ρ value (<0.005).
dan responden dengan IMT obesitas (25-
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
30) ada 37 orang (71.2%) responden.
pada kelompok intervensi ada pengaruh
Sebagian besar responden 39 orang (75%)
pemberian latihan isometric quadriceps
mengkonsumsi obat dari puskesmas yaitu
terhadap penurunan skala nyeri sendi lutut
ibuprofen sesuai yang sudah diberikan oleh
dan kekakuan sendi lutut
puskesmas, dan hanya 13 orang (25 % )
menyatakan tidak minum obat yang
diberikan oleh puskesmas karena sudah

642
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

Tabel 3. Hasil uji beda skor rata-rata (Zhang, et all dalam Sudo, etb all, 2008).
kekakuan sendi lutut pasien
Price dan Wilson, (2013) dalam teorinya
osteoarthritis lutut sebelum dan
sesudah dilakukan latihan menyatakan bahwa osteoarthritis lutut lebih
isometric quadriceps pada
dominan pada perempuan disebabkan
kelompok perlakuan (n=25).
penurunan hormone estrogen terutama yang
sebelum setelah berumur lebih dari 45 tahun dan pada
ρ
Variabel Mean Mean t CI : 95 %
value
±SD ±SD perempuan yang telah menopause.
Kekakuan 40±12,7 8,2±17,1 -12,4 1,9 – 2,8
sendi lutut 0,001 Karakteristik responden berdasarkan
ρ value <0,05 based on Paired T-test
pada usia, secara umum usia responden
PEMBAHASAN
pada kedua kelompok berada pada kisaran
1. Karakterisitik responden
umur 66 – 75 tahun. Menurut Altman, R
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
Asch E Bloch, G et al (2007) usia 50 tahun
mayoritas responden pada kedua kelompok
merupakan batas minimal yang digunakan
penelitian adalah wanita. Hal ini sesuai
sebagai salah satu kriteria untuk
dengan penelitian–penelitian sebelumnya
mengklarifikasikan osteoarthritis pada sendi
yang menyatakan bahwa osteoarthritis
lutut berdasarkan pada manifestasi
lebih sering terjadi pada wanita (Lawrence,
klinisnya. Selanjutnya pendapat Altman ini
et al, 2008 dalam sheila, Dunican & Lynch
digunakan oleh ACR didalam algoritme
2009, Walker 2009). Dalam penelitiannya
penegakan diagnosis osteoarthritis
tentang obesitas sebagai faktor resiko
khususnya pada sendi lutut (Brandt,
osteoarthritis pada lanjut usia, Helwi,
Doherty, & Lohmander, 2006). Penelitian
Pramantara dan Pramono (2009)
yang yang dilakukan pada tahun 2010 di
menyatakan bahwa ada hubungan yang
Universitas California menemukan bahwa
signifikan antara jenis kelamin dan
faktor – faktor resiko osteoarthritis salah
osteoarthritis. Wanita mempunyai resiko
satunya adalah usia yang berkisar antara 50
3.76 kali lebih besar dibanding laki-laki.
– 79 dengan rata-rata usia adalah 63.2
Sementara dalam penelitianya Sudo et al
(Osteoarthritis Risk Factors, 2010). Dalam
(2008) mengatakan bahwa wanita
tinjauan teori dijelaskan bahwa usia
mempunyai resiko 6.73 kali lebih besar
merupakan faktor resiko yang sangat
dibanding laki laki setelah usia lebih dari 50
penting terjadinya tanda dan gejala
tahun. Besarnya resiko wanita
osteoarthritis. Insidensi osteoarthritis
dibandingkan laki-laki diduga disebabkan
meningkat dengan peningkatan usia
oleh defisiensi hormone estrogen. Namun
(Walker, 2009). 27 % orang yang berusia
alasan ini juga masih menjadi perdebatan
63–70 tahun memiliki bukti radiografik
panjang apakah estrogen berkontribusi
menderita osteoarthritis lutut dan akan
terhadap pathogenesis osteoarthritis

643
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

meningkat 40 % pada usia 80 tahun atau, individu dengan berat badan normal.
lebih (Felson, et al, 2007). Sudo, et al Penelitian yang dilakukan oleh Wright
(2010), juga menyatakan bahwa ada (2008), Seed, Dunican, & Lynch (2009)
hubungan yang signifikan antara usia menemukan bahwa berat badan yang
menua dengan peningkatan resiko meningkat maka akan terjadi peningkatan
osteoarthritis sendi lutut. Penelitian yang beban pada sendi, khususnya sendi lutut.
dilakukan pada pasien laki-laki Peningkatan tekanan dan beban pada sendi
menunjukkan seseorang yang berumur lutut akan mempercepat kerusakan tulang
minimal 65 tahun beresiko 19 kali rawan. Keadaan obesitas akan memperbesar
menderita osteoarthritis lutut dibandingkan tekanan pada daerah sendi lutut (Bartlett,
yang berusia 35 tahun (Knee Osteoarthritis, 2010).
2010). Sementara itu, Wright, et all (2008) Meskipun penelitian awal
dan Chen (2008), melaporkan kejadian menunjukkan bahwa dengan menurunkan
osteoarthritis pada wanita post menopause, berat badan dapat mencegah timbulnya
bahwa wanita resiko osteoarthritis pada penyakit osteoarthritis lutut, namun
usia 70 – 79 tahun meningkat 2,69 kali jika mekanismenya juga belum jelas (Felson,
dibanding dengan usia 50 – 59 tahun. 2007). Sebab pada beberapa penelitian,
Banyak penelitian yang menunjukkan selain berhubungan dengan osteoarthritis
bahwa penuaan merupakan faktor resiko lutut, obesitas juga berhubungan dengan
terjadinya osteoarthritis lutut. Meskipun osteoarthritis pada sendi sendi tangan
ada hubungan yang kuat, tetapi hubungan (Cicuttini, Baker, & Spector. 2006).
yang pasti belum jelas. Diduga Pengaruh latihan isometric quadriceps
bertambahnya usia menyebabkan terhadap penurunan skala nyeri dan
bertambah seringnya penggunaan sendi, kekauan sendi lutut
berkembangnya degenerasi tulang rawan Nyeri karena osteoarthritis lutut dapat
serta kelemahan otot quadriceps (Sudo, et disebabkan oleh berbagai hal seperti adanya
al 2008). inflamasi pada memberan sinovium,
Sebagian besar Responden (71.2%) regangan pada kapsul sendi dan ligament,
memiliki indeks massa tubuh yang iritasi ujung saraf osteum yang mengalami
dikategorikan dalam obesitas (IMT = 25- osteofit dan sebagainya (Smeltzer, et al,
30). Sebagaimana disebutkan dalam 2007). Namun penyebab paling sesuai
tinjauan teoritis bahwa perempuan atau dengan pathogenesis adalah karena adanya
laki-laki yang mengalami obesitas (IMT = inflamasi memberan sinovium akibat
25–30 kg/m3) memiliki resiko dua kali lipat masuknya bahan-bahan matriks kedalam
terjadinya osteoarthritis lutut dibanding cairan synovial akibat destruksi matriks

644
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

celluler. Nyeri biasanya bertambah berat yang telah melakukan penelitian selama 5
dengan aktivitas atau akibat berat badan minggu dengan memberikan latihan
yang berlebihan. isometric quadriceps dengan frekuensi 2
Kekakuan sendi osteoarthritis terjadi kali sehari pada minggu ke 1-3 dan 3 kali
akibat adanya sinovitis dengan efusi atau sehari pada minngu ke 4-5. Demikian juga
akibat terbentuknya osteofit (Hasset & penelitian oleh Huang (2017) yang
Spector, 2007). Biasanya terjadi pagi hari memberikan latihan isometric quadriceps
atau setelah bangun tidur selama lebih selama 3 minggu dengan frekuensi 3 kali
kurang 30 menit atau kaku sendi setelah sehari. Ke dua penelitin tersebut
posisi duduk yang lama (Smeltzer, menunjukkan hasil yang signifikan dalam
O’Connell, & Bare,2007). Kekakuan sendi menurunkan nyeri dan kekakuan sendi
lutut dapat dimanifestasikan dengan lutut.
keterbatasan gerak sehingga luas gerak Dalam penelitian ini frekuensi latihan
sendi lutut menjadi lebih sempit. adalah dua kali seminggu selama empat
Hasil uji Wilcoxon dan Paired t-test minggu. Peneliti mengacu dari Arthritis
diketahui bahwa ada perbedaan skala nyeri care and Research, yang
dan kekakuan sendi lutut yang signifikan (ρ merekomendasikan bahwa latihan regangan
value < 0.05) sebelum dan setelah otot yang dilakuan dua sampai tiga kali
dilakukan latihan isometric quadriceps seminggu dapat mendorong pelepasan
pada kelompok perlakuan. Sedangkan pada hormone endorphin, dan apabila latihan
kelompok kontrol tidak ada perbedaan yang peregangan otot dilaksanakan secara teratur
signifikan penurunan skala nyeri dan dapat memperbaiki kesehatan pasien
kekakuan sendi lutut pada pre dan post test dengan arthritis temasuk osteoarthritis lutut.
( ρ value > 0,05). Nilai rata-rata penurunan Tamsuri (2007) menjelaskan bahwa
skala nyeri pada kelompok perlakuan nyeri sendi pada penderita osteoarthritis
adalah 1,6 setelah dilakukan latihan, termasuk dalam nyeri somatic dimana
sedangkan pada kelompok kontrol nilai reseptor terletak pada otot dan tulang
rata-rata penurunan skala nyeri adalah 0,1. penyokong tubuh. Tubuh memiliki
Nilai rata-rata kekakuan sendi lutut, pada neuromodulator yang dapat menghambat
kelompok perlakuan rentang gerak sendi transmisi impuls nyeri dan salah satunya
lutut adalah 28,2 sedangkan pada kelompok endorphin. Endorphin berperan untuk
kontrol nilai rata-rata peningkatan rentang mengurangi sensasi nyeri dengan
gerak sendi lutut adalah 0,6. memblokir proses pelepasan substansi dari
Hasil penelitian ini sesuai dengan neuron sensorik sehingga proses transmisi
penelitian Shahnawaz dan Ahamad (2015)

645
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

impuls nyeri di medulla spinalis menjadi meningkatkan kerja otot-otot sekitar sendi
terhambat dan sensai nyeri berkurang. lutut sehingga mempercepat aliran darah
Penelitian yang dilakukan oleh Boon sehingga metabolism akan meningkat dan
et al (2008) menyimpulkan bahwa latihan sisa sisa metabolism akan ikut terbawa
penguatan otot quadriceps mempunyai aliran darah dan menyebabkan nyeri
manfaat yang sangat baik untuk berkurang.
menurunkan nyeri pada pasien Latihan peregangan otot quadriceps
osteoarthritis. Shreyasee et al (2009), merupakan salah satu latihan yang bersifat
melaporkan otot quadriceps yang kuat akan home base stretching exercise dimana
mengurangi nyeri dan kekakuan sendi pada aktifitas fisik ini dapat dilakukan di rumah
lutut. Otot quadriceps yang kuat akan pada lansia yang mengalami nyeri lutut dan
membantu menstabilkan sendi pada posisi kekakuan sendi lutut (Osamu Aokiei et al,
yang tepat, menghindari tekanan yang akan 2009). Mekanisme latihan peregangan pada
menyebabkan nyeri. Penelitian yang otot akan mereduksi nyeri persendian dan
dilakukan oleh Paramitha (2014) tentang menambah luas gerak sendi. Melalui latihan
pengaruh peregangan statis terhadap peregangan akan menstimulasi mechano
perubahan intensitas nyeri sendi lutut pada growth factor (MGF). MGF merupakan
lansia dengan osteoarthritis lutut di wilayah salah satu insulin pada otot yang memiliki
puskesmas Mengwi II Bali memberikan persamaan dengan faktor pertumbuhan
hasil yang signifikan dimana nilai intensitas (IGF-1). MGF masuk ke dalam serat otot
nyeri rata-ata turun 2.5 sampai dengan 3,00 dan memperbaiki jaringan otot dan
setelah dilakukan latihan. mencegah kematian sel otot. Stimulasi
Meyer et al (2002) dalam MGF meningkatkan zat plastis yang
penelitiannya tentang pengaruh latihan berperan sebagaim prekusor perangsang
peregangan otot menemukan bahwa latihan GAG’s (Glycosaminoglycans) yang akan
regangan otot dapat meningkatkan stabilitas membantu proses penurunan adhesive
sendi dan kekuatan otot sekitar lutut formasi abnormal berupa kekakuan sendi
terutama quadriceps yaitu musculus vastus lutut (Meyer et al, 2002).
medialis yang berguna untuk mengurangi Latihan isometric quadriceps juga
iritasi yang terjadi pada permukaan terbukti dapat mengurangi kram pada kaki.
kartilago artikularis patella, memelihara dan Pada penelitian ini lima orang responden
meningkatkan stabilitas aktif pada sendi pada kelompok perlakuan menyatakan
lutut, dan juga dapat memelihara nutrisi bahwa pada minggu ke dua setelah latihan
pada synovial menjadi lebih baik. Gerakan merasakan kakinya yang sebelumnya kram
yang berulang pada otot quadriceps akan pada pagi hari, pada minggu ke dua latihan

646
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

sudah tidak merasakan kram lagi. Hal ini 2. Bagi perawat puskesmas dan komunitas
juga sejalan dengan penelitian yang Hasil penelitian ini dapat digunakan
dilakukan oleh Juniarti (2011) dalam sebagai salah satu alternatif intervensi
penelitiannya tentang penanganan untuk memberikan terapi pada penderita
osteoarthritis di rumah, menyatakan bahwa osteoarthritis, sehingga mereka dapat
dengan latihan penguatan otot yang rutin melaklukan latihan isometric
dirumah dapat mengurangi kekakuan dan quadrriceps secara teratur di rumah
kram pada kaki. untuk mengurangi nyeri dan kekakuan
sendi lutut tanpa tergantung pada obat-
KESIMPULAN obatan.
1. Ada perbedaan yang signifikan skor rata
DAFTAR PUSTAKA
– rata penurunan skala nyeri dan kekakuan
sendi antara kelompok perlakuan dan Agung Tresna, I Gst Ngurah. (2010).
Osteoartritis Sebagai Penyakit Rematik
kelompok kontrol setelah diberikan
Tersering Pada Usia Tua. Bali Post,
latihan isometric quadriceps selama 4 (online), diakses 30 Agustus 2013
(http://www.balipost.co.id)
minggu.
2. Pada kelompok perlakuan diketahui Altman RD, Bloch DA, Dougados M, et al.
Measurement of structural progression
terdapat penurunan skala nyeri sendi lutut in osteoarthritis of the hip: the
sebesar 1,6 sedangkan pada kelompok Barcelona consensus
group. Osteoarthritis
kontrol sebesar 0,1 Cartilage. 2007;12(7):515–
3. Pada kelompok perlakuan diketahui 24. [PubMed]
terdapat peningkatan rentang gerak American College of Rheumatology (2012).
4. sendi lutut sebesar 28,2 sedangkan pada Western Ontario and Mc Master
University Osteoarthritis Index
kelompok kontrol 0,6 (WOMAC).
SARAN http://www.rheumatology.org.

1. Bagi peneliti selanjutnya Perlu Anwar. (2012). Efek Penambahan Roll-Slide


dilakukan penelitian lebih lanjut untuk Fleksi Ekstensi Terhadap Penurunan
Nyeri pada Osteoarthritis Sendi Lutut.
mengetahui efek maksimal dari Latihan Skripsi Bandung
isometriq quadriceps dalam menurunkan
Alimul Aziz, H. (2008). Pengantar Konsep
skala nyeri dan kekakuan sendi lutut Dasar Keperawatan. Edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika.
dengan mengendalikan fakor –faktor
antara lain : jenis dan dosis obat yang Bambang, Setiyohadi. 2003. Osteoartritis
Selayang Pandang. Temu Ilmiah
diminum, jenis jamu dan frekuensi Reumatologi
minum jamu, asupan makanan serta
Barbour KE, Helmick CG, Boring M, Brady
aktifitas sehari-hari dirumah. TJ. (2017) Vital Signs: Prevalence of

647
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

Doctor-Diagnosed Arthritis and Bone Reserach. National Institute of


Arthritis-Attributable Activity Helath .
Limitation US (2013–2015).
doi: http://dx.doi.org/10.15585/mmwr. Cicuttini FM, Baker JR, & Spector TD (2010).
mm6609e1 The` Association of Obesity woth
Osteoartrhritis of the hand and knee in
Baerlett, S. (n.d.) Osteoarthritis Weight women : a twin study, The Journal of
Management, 1 Juni (2010). Rheimatology. 23(7). Jun 2010.
http://www.hopkins- Pubmed data base.
arthritis.org/patient-corner/disease
management/osteoand weight.htm. Diracoglu D, Aydin R, Baskent A, Celik A.
Plaster (2007). Effects of Kinesthesia
Block JA, Oegema TR, Sandy JD, et al. (2014) and Balance Exercises in Knee
The effects of oral glucosamine on joint Osteoarthritis. J Clin
health: Is a change in research Rheumatol.;11:303–310. [PubMed]
approach needed? Osteoarthritis
Cartilage 2014;18:5-11 Doenges, Moorhouse & Mur, (2008). Nursing
Diagnosis Manual : Planning,
Boon W Lim, Hinnman RS, Wriggley TV, Individualizing and Documenting
Sharma L, Bennel KL (2008). Does Client Care. 2 nd edition. Phialdelphia:
Knee Malalignment mediate the effects FA Davis Company.
of quadriceps strengtening on knee
adduction moment, pain and function Felson DT (2007). Clinical Practice,
in kneen OA ? A Randomized Trial Osteoarthritis of the Knee. N Engl J
Control. PubMed. US Library of Med.
Medicine. Natioan Institute of healt.
Flegal KM, Carrol MD, Ogden CL, Curtin LR
Brandt, KD., Doherty, M., & Lohmander, LS., (2012) Prevalence and Trends in
(2006). Osteoarthritis, 2 nd, oxford obesity among US adult. JAMA
University Press, New York.
Fransen M, Bridgett L, March L, Hoy D,
Budiarto, E., (2004). Metodologi Penelitian Pensergen E, Brooks P. (2011). The
Kedokteran : Sebuah Pengantar. Epidemiology of Osteoarthritis in Asia.
Jakarta : EGC. International Journal of Rheumatic
Disease. US National Library of
Centers for Diseases Control and Prevention Medicine.
(2014). National Center for Health
Statistic. Health, US. Washington DC. Gallash CH, Alexander NM (2007). The
20402 measurement of musculoskeletal pain
intensity : comparison of four methods.
Cetin N, Aytar A, Atalay A, et al. (2008). Rev. Gaucha Enferm. 28 (pub med).
Comparing hot pack, short wave
diathermy ultrasound, and TENS on Ganong W F (2008). Buku ajar Fisiologi
isokinetic strengtjh, pain and Kedokteran. Ed 22. Jakarta : EGC
functional status women with
Osteoarthritis knees : a single – blind Hasset, SP & Spector, TD (2007).
randomized trial. Am J. Phys.Med. Rheumatology : Osteoarthritia. The
Complete Text Book of Medicine on
Chen Di, Jhie Shen, Weiwei, Tingyu Wang, CD-ROM. The Medicine Publishing
Lin Han, Jhon L Hamilton & Hee Company Ltd.
Jeong (2008). Osteoarthritis : Toward a
comprehensive ubnderstanding of Helmi, ZN (2012). Buku ajar gangguan
Pathological Mecanism. Journal of muskuloskeletal. Salemba. Medika:
Jakarta

648
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

Helwi, Pramantara, IDP,. & Pramono, D Kwok WY, Plevier JW, Roossendal FR,
(2009). Obesitas sebagai gaktor resiko Huizinga TW, Kloppenburg TM.
osteoarthritis lutut pada usia lanjut di (2013). Risk factor for pregression in
poliklinik geriatric RSUP DR Dardjito hand Osteoarthritis : a Systematic
Yogyakarta. FETP UGM. 18 Januari review. US National Library. National
2010. Institutte of Health.

Huang Lamfeng, Bix Guo, Feixing Xu, Lamiyati Hamijoyo (2014) Pengapuran sendi
Jinsong Zhao (2017) Effects of lutut. Divisi Rheumatology
Quadrisep Functional Exercise with Departemen Penyakit Dalam FK.
Isometric Contraction in the treatment Universitas Padjadjaran. RS Hasan
of Knee Osteoarthitis. International Sadikin. Bandung
Journal of Rheumatic Diseases
Marta Favero, Roberto, R; Mary B Goldring,
Ilyas E. Pendekatan Terapi Fisik pada Steven Goldring, and Leonardo
Osteoartritis. In:Nuhonni SA, Angela Punzi.(2015). Early Knee
BMT, Peni K, Rosiana P, Luh KW, Osteoarthritis. Journal of Rheumatic
Editotors (2008). Naskah lengkap and Muskuloskeletal Diseases.
pertemuan ilmiah Tahunan Perdosri (
2002) “ Bunga Rampai Rehabilitasi Messier SP (2009). Obesiti and Osteoarthritis:
Medik” Perhimpunan Dokter Rehab disease genesis and nonpharmacologi
Medik Indonesia. weight management.Med clin north
America. US National Library
Imboden JB. (2007). Approach to the patient Medicine.
with arthritis. In : Imboden J, Hellman
D and Stone J, eds. Current Diagnosis Meyer E, Amstrong CG, Hardingjam T,
and treatment in rheumatology. 2nd ed. Billingham ME (2002). Basic
New York, NY : Mc Graw-Hill Orthopaedic and Biomechanics and
Companies. P 32- 41 Mechano biology.

Isbagio, H (2009). Osteoarthritis dan Minor MA. (2014). : Exercise in the treatment
Osteoporosis sebagai masalah of Osteoarthritis. Rheum Dis Clin
muskuloskeletal utama warga usia North exercise for OA of the Knee. J.
lanjut di abad 21. Majalah Farmacia, Musculoskeletal
http//www.majalah farmacia.com
Monaghan B, Caufield B, O’Mathuna DP.
Jayson MI, Dixon, AS (2011). Intraarticular (2010). Surface Neuromuscular
Pressure in Rheumatoid Arthritis. Electric stimulation for quadriceps
Hongkong Physiotherapy Journal. strengthening pre and post knee
replacement Cochrane data base. Syst
Juniarti (2011). Osteoarthritis : diagnosis, review.
penanganan dan perawatan di rumah.
Fitramaya. Yogyakarta . Murphy L, PhD, Todd A, Schawrts dr PH,
Charles Hemlick MD, Jordan B (2008).
Kisner, C dan Colby L. A. 2007. Therapeutic Lifetime Risk of Symptomatic Knee
Exercise: Foundations and Techniques. Osteoarthrityis. Arthtitis Reumatic
5th Ed. Philadelphia: F. A. Davis Journal. US National health Institute.
Company. PP: 2
Nguyen Tuan V. (2014). Osteoarthritis in
Klippel John H, Paul A Dieppe with Petter Southeast Asia. International Journal
Brooks et al (1994). Rheumatology. 9 of Clinical Rheumatology. Bone &
ed. St Louis London. Mosby. Muscle Research Division, Facultyof

649
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

Applied Sciences, Ton Duc Thang women with knee Osteoarthritis. 54 (3)
University, Vietnam : 208 – 212

Osamu, Aoki et al (2009). Home stretching Richmond J, Hunter D, Irrgang J, et al.


exercise is effective for improving knee (2010). American Academy of
range of motion and gait in patients Orthopaedic Surgeons clinical practice
with knee OA. Japan : Faculty of guideline on the treatment of
health sciences, Kobe University Osteoarthritis (OA) of the knee. J Bone
school of medicine, (online) Joint Surg Am. 2010;92:990-
993 [PubMed]

Paramitha, IA., I Made Mertha, S.Kp MKep, Riset Kesehatan dasar (2013). Badan
Ns Kadek Eka Swedarma Skep. (2014). Penelitian dan Pengembangan
Pengaruh peregangan statis dan Kesehatan Kementerian Kesehatan
dinamis terhadap perubahan intensitas Republik Indinesia tahun 2013.
nyeri sendi lutut pada lansia dengan
osteoarthritis. Program Studi Ilmu Rita Rahmawati, Sirojuddin W (2012).
Keperawatan Fak. Kedokteran Analysis of occurrence of
Unversitas Udayana. Osteoarthritis (knee joint) in elderly
patients.
Peni K, Rosiana P, Luh KW, editors (2008).
Naskah Lengkap. Pertemuan Ilmiah Robbins, SM, Maily MR.(2009). The effect of
Tahunan I Perdosri 2002 “Bunga gait speed on the adduction moment.
Rampai Rehabilitasi Medik”. Jakarta:
Perhimpunan Dokter Spesialis Salbiah (2006). Penurunan tingkat nyeri pada
Rehabilitasi Medik. Indonesia.p54-55 osteoarthritis dengan leg
stretching.Magister Keperawatan
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Universitas Syah Kuala Banda Aceh.
Fundamental Keperawatan : Konsep,
Proses, dan Praktik.Edisi 4.Volume Saumure and Given (2008). Convenience
2.Alih Bahasa : Renata sample. The SAGE encyclopedia of
Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.2005 2 qualitative research methods. Online.
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar
Fundamental Keperawatan Seed M Sheila, Dunican Ann, M Lyinch (
2009). Osteoarthritis : A Review of
Price, SA Wilson L.M (2013). Patofisiologi Treatment options. Pub Med. Research
Konsep dan Klinis proses-prose gate.
penyakit. Ed 6 Jakarta EGC
Schumacher HR, Eymont MJ, Gordon, Hansel
Polit, D & Hungler , B (1999). Nursing JR (2008). The effect of synovial
Research : Principle and Methode, 6 permeability and synovial fluid
ed. Philadelphia: Lippincott Company. leukocyte counts in symptimatic
Osteoarthritis after intraarticular
Pudjiastuti, s.s.& Utomo, B. (2010). corticosteroid administration. Journal
Fisioterapi pada lansia. Jakarta:EGC Rheumatol 9

Putz, R. dan R. Pabst. 2000. Atlas Anatomi Shahnawaz Anwar, MPT, Ahmad Alghadir
Manusia Sobatta. Jakarta: Buku MS (2014). Effect of Isometric
Kedokteran ECG. quadriceps Exercise on Muscle
Strength, Pain, an Function in Patients
Reis J. G., Gomes M. M., Neves T. M., with Osteoarthritis : A Randomized
Petrella M., Oliveira R. D. R., Abreu Control Study. Journal of Physical
D.C.C (2014). Evaluation of postural Therapy Science.
control and quality of life in elderly

650
Dinamika Kesehatan, Vol 9 No. 2 Desember 2018 Nurun Lasara Pengaruh Latihan Isometric

Shreyasee Amin, MCDM, FRCP(C) MP, nyeri dari pada latihan Quadriceps
Kristian Baker, PhD, Jingbo Niu, MD, bench pada Osteoarthritis genu. Vol.
Dsc, Margareth Clancy, MPH, Joyce 13. Nomor 1. April 2013.
Goggins, MPH, Ali Guermazi, MD,
Mikayel Grigoryan, MD, David J Tamsuri (2007). Konsep dan Penatalaksanaan
Hunter MBBS, PhD & David,MD,MP. Nyeri. EGC. Jakarta.
(2009). Quadriceps Strength and Risk
of Cartilage Loss and Symptom Theresia Titin Marlina (2015). Efektifitas
Progression in Knee Osteoarthritis. Latihan lutut terhadap penurunan
Manuscript. Journal of Arthitis intensitas nyeri pasien Osteoarthritis
Rheumatoid. US National Institute of lutut di Yogyakarta. Jurnal
Health. Keperawatan Sriwijaya, Vol.2, januari
2015. ISSN no. 2355 245
Smeltzer, S.C. Bare Brenda G, Hinkle Janice
(2013). Buku Keperawatan Medikal Tomey, AM, & Alligood (2006) Nursing
Bedah. Jakarta : EGC. Theorist and Their work 6th edition. St
Louis Missouri. Mosby Elsevier
Soeroso S, Isbagio H, Kalim H, Broto R,
Pramudio R. Osteoarthritis. In : Walker Joern P, Claus U Schulter, Peer Eysell
Sudoyo AW, Setiohadi B, Alwi I, (2009). The Epidemiology, Etiology,
Simadibrata M, Setiati S. Editors Diagnosis & Tretament of
(2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Osteoarthritis of the Knee. Us National
Dalam Jilid II Edisi IV.Jakarta. Library of Medicine. Journal oc
Fakultas Kedokteran Universitas Continuing Medicine Education.
Indonesia p. 1195-1201. National Institute of Health US.

Stanley, M.& Beare .P,G (2007). Buku ajar Wright AE, Jefrey N, Katz MD, Mirriam GC,
keperawatan gerontik (Gerontological Courteney L, Kessler, Aubrey
Nursing : A health Wagenseller, & Elena Losina (2008).
promotion/protection approach). Ed.2. Impact of Osteoarthritis on Health care
( Netty Juniarti, Sari Kurnianingsih, Resource Utilization in A US
Penerjemah). Jakarta : EGC Piopulation Based. US National
Library of Medicine. National Institute
Stuart and sundeen, 1991. Principles and of Health.
Practice of Psychiatric Nursing ed 4. St
louis : The CV Mosby year book. Wolfe F, Mischaud K (2012). Effect of Body
Mass Index on Mortality and clinical
Sudo A, Nishimura, Hasegawa M, Kato K, status of Rheumatoid Artyhritis.
Yamada T, Uchika K (2010). Risk Arthritis carer Res (Hoboken).
Factors for the Incidence and
Progession of Radiographic World Health Organization (2014). Global
Osteoarthritis of the Knee Among action plan for the prevention and
Japanese. International Orthopaedic control of noncommunicable diseases
Journal. 2013 – 2020. Geneva. Accessed 3
November 2014.
Suparyanto, 2011. comdesign-research-
rancangan-penelitian .http://sehat-aja- Zhang Y., Jordan JM.,(2010) Epidemiology of
yuk Osteoarthritis Clin Geriatr Med.
2010;26(3):355-69.
Suriani, S & Lesmana, S.I. (2013). Latihan
Theraband lebih baik menurunkan

651

Anda mungkin juga menyukai