Anda di halaman 1dari 3

Volume 3, Nomor 2 (Desember 2021)

E-ISSN: 2746-816X P-ISSN: 2656-8128


Research Article

Efektifitas Terapi Latihan (Free Active


Movement dan Resisted Active Movement) dalam
Menambah Lingkup Gerak Sendi pada Pasien
Osteoarthritis Genu Dextra
Aulia Kurnianing Putri*, Nurma Auliya Hamidah, Rizka Asna Rahmawati, Setya
Pambudi Mrihartini

Departemen Fisioterapi, Universitas Muhammadiyah Lamongan, Jl. Plalangan Plosowahyu KM2,


Lamongan 62218
*Korespondensi : auliakurnianing.p@umla.ac.id

ABSTRAK

Osteoarthritis merupakan penyakit muskuluskeletal bagian sendi akibat pemecahan biokimia


artikular (hialine) tulang rawan di sendi sinovial lutut sehingga kartilago sendi rusak. Gangguan ini
berkembang secara lambat, tidak simetris dan noninflamasi, ditandai dengan adanya degenerasi
kartilago sendi dan pembentukan tulang baru (osteofit) pada bagian pinggir sendi. Terapi latihan ini
bertujuan untuk mengetahui efektifitas dalam meningkatkan lingkup gerak sendi pada kasus
osteoartrhitis genu dextra. Metode terapi yang digunakan pada kasus ini adalah terapi latihan Free
Active Movement dan Resisted Active Movement. Setelah dilakukan terapi selama enam kali
didapatkan perubahan peningkatan lingkup gerak sendi knee dekstra ekstensi-fleksi T0 : (0° - 0° -
125°) menjadi T6 : (0° - 0° - 127°).

Kata Kunci: Osteoarthritis, Terapi latihan, Active Movement, Resisted Active Movement

PENDAHULUAN Berdasarkan data WHO, 40% penduduk


Osteoarthritis adalah penyakit kronis dunia mengalami Osteoarthritis Genu dan
jangka panjang yang ditandai dengan 80% mengalami keterbatasan gerak.
kemunduran tulang rawan sendi yang Prevalensi Osteoarthritis di Indonesia
menyebabkan tulang saling bergesekan dan mencapai 5% pada usia 61 tahun. Prevalensi
memicu timbulnya kekakuan, nyeri, dan osteoarthritis genu di Indonesia adalah
gangguan gerakan sehari-hari. Osteoarthritis perempuan (14.9%) lebih tinggi dari pada
secara patologi dicirikan dengan penurunan lakilaki (8.7%) diikuti peningkatan usia
secara progresif dan akhirnya hilangnya (Sudoyo, 2006 dalam Pratintya, 2014).
kartilago sendi dengan perubahan reaktif pada
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan
batas-batas sendi dan paha tulang subkhondral
Dasar, prevalensi penyakit sendi di Indonesia
serta lebih sering terkena pada sendi lutut,
tercatat sekitar 7,3% dan osteoarthritis
dimana terjadi perubahan di tulang rawan
merupakan penyakit sendi yang umum terjadi.
artikular dan di ikuti oleh perubahan pada
Meski sering dikaitkan dengan pertambahan
tulang subchondral (Heijink, 2012).
usia, atau dikenal sebagai penyakit
Penyebab primer dari osteoarthritis degeneratif, penyakit sendi telah terjadi pada
masih belum dapat diketahui secara pasti masyarakat di rentang usia 15 – 24 tahun
namun terdapat beberapa faktor risiko yang (angka prevalensi sekitar 1,3%), angka
berperan yaitu: usia, jenis kelamin, genetik, prevalensi terus meningkat pada rentang usia
kegemukan, dan penyakit metabolik serta 24 – 35 tahun (3,1%) dan rentang usia 35 – 44
faktor lainnya (Dolenio, 2014). tahun (6,3%) (RISKESDAS, 2018).

67
Volume 3, Nomor 2 (Desember 2021)
E-ISSN: 2746-816X P-ISSN: 2656-8128
Research Article

Menurut American College of pasien. Tahanan dapat berasal dari terapis,


Rheumatology (2012) Osteoartritis merupakan pegas maupun dari pasien itu sendiri.
sekelompok kondisi heterogen yang mengarah Salah satu cara untuk meningkatkan
kepada tanda dan gejala sendi. Genu kekuatan otot adalah dengan meningkatkan
merupakan persendian yang paling sering tahanan secara bertahap dan pengulangan
mengalami osteoarthritis dan merupakan jenis gerakan dikurangi. Tujuan Resisted active
osteoarthritis yang paling berkaitan dengan movement untuk meningkatkan kekuatan
gejala nyeri dan disabilitas. Osteoarthritis otot, memelihara atau menambah lingkup
Genu adalah penyakit degeneratif pada sendi gerak sendi (Kisner, 2013).
genu karena adanya abrasi tulang rawan sendi
dan pembentukan tulang baru pada permukaan HASIL DAN PEMBAHASAN
persendian yang mampu menyebabkan Berdasarkan dari hasil terapi
kelemahan otot dan tendon sehingga sebanyak 6 kali pada pasien dengan
membatasi gerak dan menyebabkan nyeri diagnosa osteoarthritis genu dextra
(Pratama, 2019). dengan menggunakan modalitas terapi
latihan free active movement dan resisted
METODE
Metode yang digunakan adalah active movement di dapatkan hasil:
dengan pemberian terapi latihan berupa
Tabel 1 Hasil Nilai Akhir Lingkup Gerak
free active movement dan resisted active
Sendi
movement. Terapi latihan adalah salah satu Regio LGS Gerakan Terapi Terapi
modalitas fisioterapi dengan menggunakan Pertama Terakhir
gerak tubuh secara aktif maupun pasif (T0) (T6)
untuk pemerliharaan dan perbaikan Aktif Ekstensi- (0°- 0° - (0°- 0° -
kekuatan, ketahanan dan kemampuan Fleksi 125°) 127°)
Genu
Pasif Ekstensi- (0°- 0° - (0°- 0° -
kardiovaskuler, mobilitas dan fleksibilitas, Fleksi 125°) 127°)
stailitas, rileksasi, koordinasi,
keseimbangan dan kemampuan fungsional. Dari hasil yang tertera pada tabel
Pemberian terapi latihan baik secara aktif
diatas, dapat diketahui Lingkup Gerak
maupun pasif, baik menggunakan alat
maupun tanpa menggunakan alat dapat Sendi pada terapi yang telah dilakukan
memberikan efek naiknya adaptasi sebanyak 6 kali:
pemulihan kekuatan tendon, ligament serta 1. Pada gerak aktif (Ekstensi-Fleksi) di
dapat menambah kekuatan otot, sehingga regio genu dextra dari T0 : (0°- 0° -
dapat mempertahankan stabilitas sendi dan 125°) mengalami peningkatan menjadi
menambah lingkup ruang sendi (Kisner, T6 : (0°- 0° - 127°).
2017). 2. Pada gerak pasif (Ekstensi-Fleksi) di
Free active movement merupakan regio genu dextra dari T0 : (0°- 0° -
gerak yang dilakukan karena adanya 125°) mengalami peningkatan menjadi
kekuatan otot dan anggota tubuh sendiri T6 : (0°- 0° - 127°).
tanpa bantuan, gerakan yang dihasilkan Dalam pembahasan mengenai kasus
oleh kontraksi dengan melawan gravitasi osteoarthritis genu dextra dengan keluhan
Tujuan free active movement adalah untuk keterbatasan sendi terutama pada gerakan
menjaga elastisitas otot, menstimulus fleksi genu. Tujuan dari fisioterapi yaitu
untuk integritas jaringan tulang dan sendi, untuk menambah lingkup gerak sendi
meningkatkan sirkulasi darah dan sehingga pasien dapat melakukan aktifitas
meningkatkan koordinasi dan fungsional tanpa adanya keluhan.
motorik (Norris, 2013). Pemberian terapi latihan free active
Resisted active movement yaitu movement dan resisted active movement
gerak aktif dengan tahanan dari luar sebanyak 6 kali didapatkan hasil
terhadap gerakan yang dilakukan oleh

68
Volume 3, Nomor 2 (Desember 2021)
E-ISSN: 2746-816X P-ISSN: 2656-8128
Research Article

penambahan lingkup gerak sendi antara and Techniques’. Philadelphia: F.A.


lain T0 : (0°- 0° - 125°) menjadi T6 : (0°- Davis.
0° - 127°). Hal tersebut sejalan dengan Norris, Christopher. (2013). ‘The
penilitian dari Salim (2014) Free active Complete Guide to Exercise
movement dipercaya ampuh dalam Therapy’. Bloomsbury Publishing
meningkatkan lingkup gerak sendi karena PLC. London.
adanya gerakan traksi dan mobilisasi yang Pratama, D. (2019). ‘Intervensi Fisioterapi
dapat meregangkan jaringan lunak di Pada Kasus Osteoartritis Genu Di
sekitar persendian yang mengalami RSPAD Gatot Soebroto. Jurnal
pemendekan. Penelitian menurut Arovah Sosial Humaniora Terapan Volume
(2010) bahwa untuk mengembalikan atau 1, No. 2, Januari-Juni 2019.
mempertahankan lingkup gerak sendi Pratintya, A. (2014). Kompres Hangat
maka harus digerakkan secara periodik, Menurunkan Nyeri Persendian
dengan dilakukannya terapi latihan seperti Osteoarthritis Pada Lansia. Jurnal
Free active movement pada fase kronis Kebidanan dan Keperawatan, Vol.
untuk merehabilitasi penderita cedera atau 10, No. 1.
gangguan penyakit agar dapat RISKESDAS, R. (2018). Hasil Riset
mengembalikan fungsi tubuh seperti atau Kesehatan Dasar Badan Litbang.
mendekati fungsi semula. Jakarta: DEPKES RI.

KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan setelah
dilakukan modalitas terapi latihan active
movement dan resisted active movement
setelah 6 kali terapi pada pasien dengan
diagnosa osteoarthritis genu dextra adalah
pemberian terapi latihan active movement
dan resisted active movement dapat
meningkatkan lingkup gerak sendi genu
dextra.
DAFTAR PUSTAKA
Arovah, Novianti Intan. (2010). ‘Dasar-
Dasar Fisioterapi Pada Cedera
Olahraga’. Yogyakarta.
Dolenio. (2014). ‘Pathophysiology’.
http://dolenio.co.uk/For-Doctors/
Pathophysiology.
Heijink A, Gomoll A, et al. (2012).
‘Biomechanical Considerations In
The Pathogennesis of Osteoarthritis
of The Knee Surg Sport’. Traumatol
Arthrosej.
Kisner, Carolyn & Lynn Colby. (2013).
‘Therapeutic Exercise: Foundations
and Techniques Sixth Edition’.
Philadelphia: F.A. Davis.
Kisner, Carolyn & Lynn Colby. (2017).
‘Therapeutic Exercise: Foundations

69

Anda mungkin juga menyukai