Anda di halaman 1dari 6

SOP

INHALASI OKSIGEN

KANUL DAN MASKER WAJAH

Disusun Oleh :

NAMA : Hirkanus Fransiskus Humune


NIM : 1908159
KELOMPOK : Kelompok 4
Dosen Pembimbing : Ns. Widiyaningsih, MAN

PROGAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA
SEMARANG
2020
INHALASI OKSIGEN
KANUL DAN MASKER WAJAH

No. Dokumen No. Revisi


Halaman
1/5

PROSEDUR Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh


OPERASIONAL 10/10/2020 Ketua STIKES Karya Husada Semarang
STANDAR
Dr. Ns. Fery Agusman, M.Kep, Sp.Kom
PENGERTIAN Yaitu suatu langkah-langkah memberikan tambahan oksigen dari
tabung oksigen ke paru paru melalui saluran pernapasan lewat kanul,
pada :

1. Klien sesak napas dengan kelainan sistem pernapasan


2. Klien sesak napas dengan penyakit jantung/ginjal
3. Klien dengan shock
4. Klien dengan penurunan kesadaran
5. Klien dengan peningkatan tekanan intrakranial (trauma
kepala, post kraniotomi)
6. Klien dengan kejang
7. Sewaktu-waktu jika kondisi klien menurun/memburuk

1. Untuk Memberikan oksigen yang konsentrasi relatif rendah


saat kebutuhan oksigen minimal
2. Untuk memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien
TUJUAN
makan atau minum
3. Mencegah hipoksia
4. Mengurani beban kerja jantung
KEBIJAKAN Sebelum memberikan oksigen, cek:

1. Order pemberian oksigen, termasuk alat untuk memberikan


dan filter flow rate (L/min).
2. Level oksigen (PO2) dan karbondioksida (PCO2) pada
daerah arteri (PaO2 nirmal 80 - 100 mmHg, PCO2 35 - 45
mmHg).
3. Apakah klien menderita cOPD.

PETUGAS Perawat
Kanul

1. Tabung oksigen dengan flow meter


2. Humidifier dengan cairan steril, air distilasi atau air matang
sesuai dengan peraturan RS
3. Nasal kanul dan selang
4. Kassa jika diperlukan
PERALATAN
Masker Wajah

1. Tabung oksigen dengan flow meter


2. Humidifier dengan cairan steril
3. Masker wajah dengan ukuran yang sesuai
4. Elastik band (karet pengikat)
A. Fase Orientasi
PROSEDUR 1. Mengucapkan salam
PELAKSANAAN 2. Memperkenalkan diri / Menanyakan nama pasien
3. Menjelaskan tujuan tindakan
4. Menjelaskan langka dan prosedur tindakan
5. Menanyakan Kesiapan pasien
B. Fase Kerja
Kanul
1. Menjaga privasi klien
2. Mencuci tangan
3. Atur posisi klien dengan semi fowler jika
memungkinkan. Posisi ini memungkinkan ekspansi
dada lebih mudah sehingga memudahkan bernapas.
4. Atur peralatan oksigen dan humidifier
 Buka regulator untuk mengalirkan oksigen
dari tabung oksigen
 Hubungkan pangkal selang kanul ke
humidifier di sumber oksigen dengan aliran
rendah
5. Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat
berfungsi
 Cek oksigen dapat mengalir secara bebas
lewat selang. Seharusnya tidak ada suara
pada selang dan sambungan tidak bocor.
Seharusnya ada gelembung udara pada
humidifier saat oksigen melewati air. Perawat
merasakan oksigen keluar pada kanul.
 Atur oksigen dengan flow meter sesuai
dengan perintah (misalnya 2 L/min).
6. Pasang kanul
 Letakkan kanul pada wajah klien, lubang
kanul masuk ke hidung dan elastik band
melingkar ke kepala. Beberapa model yang
lain elastik band ditarik ke bawah dagu.
 Jika kanul ingin tetap berada di tempatnya,
plester pada bagian wajah.
 Alasi selang dengan kassa pada elastik band
pada telinga dan tulang pipi jika dibutuhkan.

Masker Wajah

1. Menjaga privasi klien


2. Mencuci tangan
3. Atur posisi klien dengan semi fowler jika
memungkinkan. Posisi ini memungkinkan ekspansi
dada lebih mudah sehingga memudahkan bernapas.
4. Atur peralatan oksigen dan humidifier
5. Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat
berfungsi
6. Cek oksigen dapat mengalir secara bebas lewat
selang. Seharusnya tidak ada suara pada selang dan
sambungan tidak bocor. Seharusnya ada gelembung
udara pada humidifier saat oksigen melewati air.
Perawat merasakan oksigen keluar .
7. Pasang masker wajah
 Tempatkan masker kea rah wajah pasien dan
letakan dari hidung ke bawah
 Atur masker sesuai dengan bentuk wajah.
Masker harus menutup wajah, sehingga
sangat sedikit oksigen yang keluar lewat mata
atau sekitar pipi dan dagu
 Ikatkan elastic band melingkar kepala pasien
sehingga masker terasa nyaman
 Alasi band di belakang telinga dan di atas
tulang yang menonjol. Alas akan mencegah
iritasi karena masker.

C. Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi
2. Mengucapkan terima kasih
3. Membereskan alat-alat

4. Mencuci tangan
5. Dokumentasikan hasil prosedur

INTERPRETASI 1. Melakukan tidakan sesuai dengan prosedur


PROSEDUR 2. Melakuakn tindakan dengan melihat Patient Safety
3. Pasein terliahat dapat bernafas deangan baik
4. Pasien mengatakan merasa baik dan nyaman
Nani, Desiyani. 2012. Terapi Inhalasi Sederhana. (Jurnal)
Keperawatan Universitas Jendral Soedirman: Purwokerto.
DOKUMEN
TERKAIT Putri, Winda. 2009. Penggunaan Terapi Hirupan Inhalasi Pada Anak.
(Jurnal) Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah :
Malang.

Anda mungkin juga menyukai