Anda di halaman 1dari 59

ANALISIS & LAPORAN

KECELAKAAN KERJA (KK) &


PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)

ANDREAS YUDIANTOKO
yudiantoko.andreas@yahoo.com
0811.9714.978
PENGANTAR
TUJUAN PELAPORAN
KECELAKAAN KERJA DAN PAK

- Perlindungan keselamatan dan kesehatan tenaga


kerja beserta Kompensasinya
- Diperoleh data kecelakaan dan PAK
- Memudahkan identifikasi & analisis guna menemukan
faktor penyebab
- Dapat memberikan syarat perbaikan agar kecelakaan
tidak terulang kembali (Perencanaan)
- Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of
accident loss)
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 3 Tahun 1992 ttg Jamsostek
3. PP No. 14 Tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Jamsostek
4. Keppres No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul dalam Hubungan
Kerja
5. Permenaker No 02 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja
6. Permenaker No 01 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat
Kerja
7. Permenaker No 03 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Kerja
8. Permenaker No 333 tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit
Akibat Kerja
9. Permenaker No. 12/Men/2007 tentang Juknis Pendaftaran Kepesertaan,
Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek.
10. Permenaker No. 04/Men/93 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
11. Permenaker No. 03/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan & Pemeriksaan
Kecelakaan
12. Kepmenakertrans No 79 tahun 2003 tentang Pedoman Diagnosis dn Penilaian
Cacat Karena Kecelakaan dan PAK
DEFINISI

Permenaker 3/98
(Tentang : Tata Cara Pelaporan & Pemeriksaan Kecelakaan) :
Kecelakaan : kejadian yg tdk dikehendaki dan tdk diduga
sebelumnya yg dpt menimbulkan korban manusia dan atau harta
benda.

UU 3 th 1992 (Jamsostek) :
Kecelakaan Kerja : kecelakaan yg terjadi berhubung dengan hubungan kerja,
termasuk penyakit yg timbul karena hubungan kerja, demikian pula
kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat
kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
KK & PAK
UNDANG-UNDANG No. 1 TH 1970
tentang KESELAMATAN KERJA

Pasal 11

• Pengurus diwajibkan melaporkan setiap kecelakaan


yg terjadi dalam tempat kerja yg dipimpinnya, kpd
pejabat yg ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.

• Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan


oleh pegawai dimaksud dalam ayat (1) diatur dgn
peraturan perundangan.
Permenaker No 05 Tahun 1993
Petunjuk Teknis Penaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran,
Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek

Untuk Peserta Jamsotek

Pasal 7
1) Pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa tenaga
kerjanya kpd Kantor Depnaker/Disnaker dan Badan Penyelenggara setempat
sebagai laporan kecelakaan kerja tahap I dalam waktu tidak lebih dari 2 X
24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan mengisi formulir
Jamsostek 3
2) Pengusaha wajib mengirimkan Laporan Kecelakaan Kerja Tahap II kpd
Depnaker/Disnaker dan Badan Penyelenggara setempat dengan mengisi
formulir Jamsostek 3a dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam setelah
tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berdasarkan surat keterangan
dokter yang menerangkan :
a. Keadaan sementara tidak mampu bekerja telah berakhir; atau
b. Keadaan cacat sebagian untuk selama-lamanya; atau
c. Keadaan cacat total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental; atau
d. Meninggal dunia.
3) Surat keterangan dokter dimaksud menggunakan Formulir Jamsostek 3b.
Permenaker No 05 Tahun 1993
Petunjuk Teknis Penaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran,
Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek

Untuk Peserta Jamsotek

Pasal 8
1) Pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena
hubungan kerja dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam
terhitung sesudah didiagnosis, dengan mengisi formulir
Jamsostek 3 sejak menerima diagnosis dari Dokter
Pemeriksa
2) Dalam hal penyakit yang timbul karena hubungan kerja,
surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 menggunakan Formulir Jamsostek 3c.
Permenaker No 04 Tahun 1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Untuk Non Peserta Jamsotek

Ps 2 :
1) Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak mendapatkan
jaminan kecelakaan kerja yang terdiri dari :
a. Pengangkutan dari tempat kejadian ke rumah sakit yang terdekat atau
ke rumahnya
b. Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan di rumah sakit
c. Biaya pemakaman
2) Selain jaminan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) juga
diberikan santunan berupa uang yang tdd :
a. Santuanan STMB
b. Santuanan cacat sebagian untuk selama-lamanya
c. Santuanan cacat total untuk selama-lamanya
d. Santunan kematian
3) Besarnya Jaminan Kecelakaan Kerja sebagaimana dimaksud alam
ayat (1) dan (2) sesuai lampiran
Permenaker No 04 Tahun 1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Untuk Non Peserta Jamsotek

Ps 6 :
 Pengusaha wajib membuat daftar Perusahaan Wajib Bayar Jaminan
Kecelakaan Kerja di perusahaan atau di bagian perusahaan yang berdiri
sendiri yang dibuat sesuai dengan Bentuk KK 1 dan didaftarkan ke kantor
Depnaker/Disnaker setempat
Ps 8 :
1) Pengusaha wajib melaporkan secara tertulis kecelakaan kerja yang menimpa
tenaga kerjanya kpd Kantor Depnaker/Disnaker setempat dalam waktu
tidak lebih dari 2 X 24 jam.
2) Pelaporan dapat dilakukan secara lisan sebelum secara tertulis
3) Dalam hal PAK, laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2)
disampaikan dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam setelah didiagnosis
oleh dokter pemeriksa.
4) Laporan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (3) dilakukan
dengan mengisi Laporan Kecelakaan Kerja Tahap I sesuai dg bentuk KK 2
Permenaker No 04 Tahun 1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Untuk Non Peserta Jamsotek

Ps 9 :
1) Pengusaha wajib mengirim Laporan Kecelakaan Kerja Tahap II kpd
Kantor Depnaker/Disnaker setempat dengan mengisi Bentuk KK. 3 dalam
waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa
kecelakaan berdasarkan surat keterangan dokter dinyatakan :
a. Keadaan sementara tidak mampu bekerja telah berakhir
b. Keadaan cacat sebagian untuk selama-lamanya
c. Keadaan cacat total untuk selama-lamanya
d. Meninggal dunia
2) Surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
menggunakan Bentuk KK. 4
3) Dalam hal PAK, surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) menggunakan Bentuk KK. 5
4) Dalam KK. 4 atau KK. 5 sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3)
harus disampaikan oleh pengusaha kpd Kantor Depnaker/Disnaker
setempat
Permenaker No 04 Tahun 1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Untuk Non Peserta Jamsotek

Ps 10 :
Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja sementara tidak
mampu bekerja, perusahaan wajib terus membayar upah
tenaga yang bersangkutan sebagaimana dalam pasal 2 ayat
(2) huruf a sampai dokter pemeriksa menetapkan akibat
kecelakaan kerja yang dideritanya.
RUANG LINGKUP KK
Meliputi :
- Kecelakaan Kerja
- Penyakit Akibat Kerja
- Peledakan
- Kebakaran
- Bahaya pembuangan limbah
- Kejadian bahaya lainnya
INSIDEN KK
INSIDEN KK
INSIDEN KK
INSIDEN KK
DAMPAK PAK
Permenaker No 3 tahun 1998
1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi di
tempat kerja yang dipimpinnya baik yang telah mengikutsertakan
pekerjanya kedalam program Jamsostek maupun yang belum.
2. Kecelakaan yang dilaporkan terdiri dari :
 Kecelakaan kerja
 Penyakit akibat kerja
 Kebakaran, Peledakan dan Bahaya Pembuangan Limbah
 Kejadian berbahaya lainnya
3. Melaporkan secara tertulis kepada Dinas Ketenagakerjaan setempat
dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak terjadi kecelakaan
dengan menggunakan formulir bentuk 3 KK2 A. (pengganti bentuk KK2)
4. Pelaporan dapat dilakukan secara lisan sebelum secara tertulis
Permenaker No 3 tahun 1998

5. Pengurus/pengusaha yang telah mengikuti program Jamsostek, tata


cara pelaporannya sesuai Permenaker No 05 tahun 1993 ttg Juknis
Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan
dan Pelayanan Jamsostek.
6. Pengurus/pengusaha yang belum mengikuti program Jamsostek, tata
cara pelaporannya sesuai Permenaker No. 04 tahun 1993 ttg Jaminan
Kecelakaan Kerja.
ISI LAPORAN KK & PAK
I. DATA UMUM
1. Identitas Perusahaan
2. Informasi Kecelakaan
3. Keterangan lain

II. DATA KORBAN


1. Jumlah korban
2. Nama
3. Akibat kecelakaan
4. Keterangan cidera
ISI LAPORAN KK & PAK
III. FAKTA YANG DIBUAT
1. Kondisi yang berbahaya
2. Tindakan yang berbahaya

IV. URAIAN TERJADINYA KECELAKAAN


V. SUMBER KECELAKAAN
VI. TYPE KECELAKAAN
VII. PENYEBAB KECELAKAAN
VIII.SYARAT-SYARAT YG DIBERIKAN
IX. TINDAKAN LEBIH LANJUT
X. HAL-HAL LAIN YG PERLU DILAPORKAN
Lampiran 1 : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
Pengganti Form TANGGAL : 26 Pebruari 1998
Bentuk KK. 2 LAPORAN KECELAKAAN
FORMULIR BENTUK 3
KK2 A

Wajib dilaporkan dlm 2 BENTUK Nomor KLUI :


x 24 jam setelah KK2 A No. Kecelakaan :
terjadinya kecelakaan Diterima tanggal :
(Diisi oleh Petugas Kantor Disnaker)
Nomor Agenda Jamsostek :
1. Nama Perusahaan NPP
Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Jenis Usaha
Jml. Tenaga Kerja L: P:
No. Pendaftaran
(Bentuk KKI)
No. Akta Pengawasan
2. Nama Tenaga Kerja No. KPA
Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Tmp dan tgl lahir L: P:
Jenis Pekerjaan/Jab
Unit/Bag Perusahaan
3. a. Tempat Kecelakaan
b. Tanggal Kecelakaan Jam :
4. Uraian Kejadian Kec.
1. Bagaimana terjadinya
kecelakaan
2. Jenis Pekerjaan dan waktu
kecelakaan
3. Saksi yg melihat Kec
4. a. Sebutkan : mesin,
pesawat, instalasi, alat
proses, cara kerja, bahan
atau lingkung- an yg
menyebabkan kecelakaan
b. Sebutkan : bahan, proses,
lingkungan cara kerja,
atau sifat pekerjaan yg
menyebabkan PAK
5. Akibat Kecelakaan
a. Akibat yg diderita korban Meninggal Dunia Sakit Luka-luka
b. Sebutkan bagian tubuh yg
sakit
c. Sebutkan jenis PAK
- Jabatan / Pekerjaan
- Lama bekerja
d. Keadaan penderita setelah
pemeriksaan pertama
1 Berobat jalan Sambil bekerja Tidak bekerja
2 Dirawat di : Alamat: Rumah sakit Puskesmas Poliklinik

6. Nama dan alamat dokter/


tenaga medik yg memberikan
pertolongan pertama (dlm hal
penyakit yg timbul karena
hubungan kerja, nama dokter
yg pertama kali mendiagnosa)
7. Kejadian di tempat kerja yg
membahayakan K3 (misal:
kebakaran, peledakan,
rubuhnya bagian konstruksi
bangunan, dll)
8. Perkiraan kerugian :
a. waktu (dlm hari – orang)
b. material
9. Upah Tenaga Kerja
a. Upah (upah pokok dan Rp.
tunjangan)
b. Penerimaan lain-lain Rp.
c. Jumlah a + b Rp.
10. Kecelakaan dicatat dlm Buku
Kecelakaan pada No. Unit
11. Keterangan lain-lain yg perlu

*) Jika perlu dapat ditambah Dibuat dengan


sesungguhnya

Nama dan tanda tangan Jabatan Tanggal


pimpinan perusahaan

 Warna Putih, Merah dan Merah Jambu ke


Kandep Tenaga Kerja Setempat
 Warna kuning untuk arsip perusahaan
 Warna Hijau dan Biru untuk Badan
Penyelenggara / PT. Jamsostek (Persero)
Lampiran III : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGKAJIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
KANDEP TENAGA KERJA : ……………… NO. : ………
KANWIL DEPNAKER : …………….. KLUI : ………

I. DATA UMUM :
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan : ………………………..
2. Alamat Perusahaan : ……………………
3. Nama Pengurus : ……………………
4. Alamat Penguru : …………………… C. Lain-lain
1. P2K3/Ahli K3 : Ada/Tidak*
2. KKB/PP : Ada/Tidak*
B. Informasi PAK 3. Program Jamsostek : Ada/Tidak*
1. Tmp, Tgl, Jam Kec : ………………… 4. Unit Kerja SPSI : Ada/Tidak*
2. Sumber Laporan : ………………… 5. Jml TK : …………….
3. Tgl Diterima Laporan : ………………… 6. Asuransi lainnya : …………….
4. Tgl Pemeriksaan : …………………
5. Atasan Langsung Korban : ……………
6. Saksi-saksi : ………………
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998
II. DATA KORBAN

A. Identitas
1. Nama : ……………………
2. Nip : ……………………
3. Jenis Kelamin : ……………………
4. Jabatan : ……………………
5. Unit/Bagian Kerja : ……………………
6. Lama Bekerja : ……………………
B. Riwayat Pekerjaan
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)
C. Riwayat Penyakit
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)

D. Pemeriksaan Kesehatan Sebelum Bekerja


a. Dilakukan / tdk dilakukan *)
b. Kelalaian yang ditemukan
E. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
a. Dilakukan / tdk dilakukan *)
b. Kelalaian yang ditemukan
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998

F. Pemeriksaan Kesehatan Sekarang


Kelaian Yang Ditemukan
1. Keluhan Penderita : ……………………
2. Mental : ……………………
3. Fisik : ……………………
4. Laboratorium : ……………………
5. ECG : ……………………
6. Rontgen : ……………………
7. Patologi Anatomi : ……………………

G. Pemeriksaan Tambahan/Biologi Monitoring


(Pengukuran kadar bhn kimia penyebab sakit di dlm tubuh TK misalnya kadar
dlm urin, darah, dsb, dan hasil tes/pemeriksaan fungsi organ tubuh tertentu
akibat pengaruh bhn kimia tsb misalnya tes fungsi paru-paru, dsb)

III. FAKTA YANG DIDAPAT


Hasil riksa LK dan cara kerja
1. Faktor LK yg dpt mempengaruhi thdp sakit penderita :
 Faktor Fisik : ………………………..
 Faktor Kimia : ………………………..
 Faktor Biologi : ………………………..
 Faktor Psikososial : ………………………..
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998

2. Faktor cara kerja yg dpt mempengaruhi thdp sakit penderita :


 Peralatan Kerja : ………………………..
 Proses Produksi : ………………………..
 Ergonomi : ………………………..
3. Upaya Pengendalian
 Alat Pelindung Diri : ………………………..
 Ventilasi : ………………………..
 Dll : ………………………..

IV. KESIMPULAN
Penderita / TK tsb diatas menderita PAK :
Diagnosis :

V. CACAT AKIBAT KERJA


PAK tsb diatas menimbulkan/tdk menimbulkan :
a. Cacat fisik/mental *) :
b. Kehilangan kemampuan kerja :
VI. TINDAKAN LEBIH LANJUT

Mengetahui : ……tmp……, …tgl… …bln… …th…


Kepala Kantor Pegawai Pengawas
Departemen Tenaga Kerja

(_________________) (_________________)
ALUR PELAPORAN KEC KERJA DAN PAK

Laporan Kec Kerja


(Bentuk KK. 2A)

Formulir lap Riksa & Kaji - Susun analisis Lap Kec.


- Lamp II utk Kec Kerja Kakadisnaker Kab/kota tiap akhir bulan sesuai
- Lamp III utk PAK Peg.Pengawas lamp VI
- Lamp IV utk Peledakan, - Sampaikan selambat-
Kebakaran dan bhy 2nya tgl 5 bln
pembuangan limbah berikutnya
- Lamp V utk bhy lain
Kakanwil - Susun analisis Lap Kec.
Tiap-tiap bulan sesuai
depnaker/
lamp VII
Kadisnaker Prop - Sampaikan segera

- Dirjen Binwasnaker MENTERI atau


Susun analisis Lap Pejabat yg
FR & SR tk Nasional ditunjuk
TINDAK LANJUT PELAPORAN
Permenaker No 3 tahun 1998

1. Laporan kecelakaan yang diterima dilakukan pemeriksaan dan


pengkajian oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan dengan
menggunakan formulir :
• Lampiran II : untuk kecelakaan kerja
• Lampiran III : untuk PAK
• Lampiran IV : untuk peledakan, kebakaran
dan bahaya pembuangan limbah
• Lampiran V : untuk bahaya lainnya
2. Dinas Ketenagakerjaan Kab/Kota menyusun analisis laporan
kecelakaan (setiap akhir bulan), menggunakan formulir Lampran VI,
dan dilaporkan ke Dinas Ketenagakerjaan Provinsi
3. Dinas Ketenagakerjaan Provinsi menyusun analisis laporan kecelakaan
(setiap bulan), menggunakan formulir Lampran VII, dan dilaporkan ke
Menteri Tenaga Kerja.
4. Dirjen Binwasnaker Depnakertrans menyusun analisis laporan
kekerapan dan keparahan kecelakaan tingkat nasional.
FREQUENCY RATE & SEVERITY RATE

Tingkat Kekerapan Cidera (Frequency Rate) :


Jumlah kecelakaan yang tercatat x 1.000.000

Jumlah jam kerja

Tingkat Keparahan Cidera (Severity Rate):

Jumlah hari kerja yang hilang x 1.000.000

Jumlah jam kerja


FREQUENCY RATE & SEVERITY RATE

Tingkat Kekerapan Kerusakan Properti :


Jumlah kasus yang terjadi x 1.000.000

Jumlah jam kerja

Tingkat Keparahan Kerusakan Properti :


Nilai kerugian x 1.000.000

Jumlah jam kerja


Konversi Hari Kerja Hilang karena Cacat Anatomis atau
Cacat Fungsi dan Kematian Akibat Kecelakaan Kerja

A. Untuk Kerugian Dari Anggota Badan Karena Cacat Tetap atau


Menurut Ilmu Bedah
1.Tangan dan Jari-jari
Amputasi seluruh Jari-jari (hari)
atau sebagian dari
tulang Ibu Jari Telunjuk Tengah Manis Kelingking
Ruas ujung 300 100 75 60 50
Ruas tengah - 200 150 120 100
Ruas pangkal 600 400 300 240 200
Telapak (antara
jari-jari dan 900 600 500 450 -
pergelangan)

Tangan sampai pergelangan 3000


Konversi Hari Kerja Hilang karena Cacat Anatomis atau Cacat
Fungsi dan Kematian Akibat Kecelakaan Kerja

2. Kaki dan Jari-jari


Ibu Jari Jari-jari lainnya
Amputasi seluruh atau sebagian dari tulang
(hari) (hari)
Ruas ujung 150 35
Ruas tengah - 75
Ruas pangkal 300 150

Telapak (antara jari-jari dan pergelangan) 600 350

Kaki sampai pergelangan 2400

3. Lengan
Tiap bagian dari pergelangan sampai siku 3600 hari
Tiap bagian dari atas siku sampai sambungan bahu 4500 hari
4. Tungkai
Tiap bagian di atas mata kaki sampai lutut 3000 hari
Tiap bagian di atas lutut sampai pangkal paha 4500 hari
Konversi Hari Kerja Hilang karena Cacat Anatomis atau Cacat
Fungsi dan Kematian Akibat Kecelakaan Kerja

B. Kehilangan Fungsi
Satu mata 1800 hari

Kedua mata dalam satu kasus kecelakaan 6000 hari

Satu telinga 600 hari


Kedua telinga dalam satu kasus kecelakaan 3000 hari

C. Lumpuh Total dan Mati


Lumpuh total yang menetap 6000 hari
Mati 6000 hari

Catatan : Untuk setiap luka ringan dengan tidak ada amputasi tulang
kerugian hari kerja adalah sebesar jumlah hari sesungguhnya
selama si korban tidak mampu bekerja.
Studi Kasus 1 : Kecelakaan di Pabrik Penyedap Masakan
44

 Di pabrik terdapat 4 tangki penyimpan amoniak (NH3) kapasitas masing2 tangki 160 ton, dengan tekanan kerja normal
10 kg/cm2 dan ke empat tangki telah memiliki Pengesahan Pemakaian.
Setiap hari tangki-tangki tersebut diisi oleh kontainer (truk pemasok NH3). Apabila terjadi pengisian, antara tangki
penyimpan dihubungkan dengan lengan penghubung (loading arm) milik perusahaan dengan nozel milik kontainer.
Dalam setiap pengisian terdapat 2 (dua) sambungan yaitu : sambungan untuk pipa NH3 cair dan NH3 gas (diameter
pipa masing-masing 38 mm). Anatara nozel dengan loading arm disambung dengan union(mur pengikat) yang berada
pada loading arm.
Sesuai dengan prosedur kerja, sebelum pengisian dilakukan terlebih dahulu harus dilakukan tes bocoran dengancara
membuka kran secara pelan-pelan dan terlebih dahulu yang dibuka adalah kran gas kemudian kran NH3 cair didekat
sambungan yang sama.
Kecelakaan terjadi pada hari kamis, tanggal 25 maret 1999 kurang lebih pukul 8.30 WIB. Operator menyambung pipa
gas, setelah itu dilanjutkan menyambung pipa NH3 cair. Posisi seluruh kran(valve, termasuk cek valve) dari arah tangki
penyimpan terbuka, kecuali kran-kran NH3 cair pada kontainer dankran NH3 cai pada loading arm dekat sambungan,
sedangkan kompresor belum dijalankan. Sambungan tidak/belum terikat kuat, langsung operator membuka kran NH3
pada loading arm (tanpa memakai APD) tiba-tiba sambungan terlepas dan Nh3 dari tangki penyimpanan menyembur
keluar tidak terkendali, operator panik tidak tahu apa yang harus dilakukan. Cek valve (tingkap balik) tidak berfungsi
karena rusak tidak terawat, seharusnya tingkap balik ini secara otomatis dapat menghentikan aliran NH3 dari
tangkipenyimpan. Menurut penjelasan Pimpinan pabrik keterangan operator telah melakukan tes kebocoran namun
diragukan.Kejadian ini baru dapat diatasi kurang lebih pukul 13.30 WIB dengan cara menutup kran dengan melakukan
tindakan pengenceran NH3 dengan menyemprotkan air. Kabut NH3 menyulitkan pandangan dan pernapasan sedangkan
alat-alat pelindung diri yang ada tidak memadai.
Akibat kecelakaan tersebut mengakibatkan : 39 orang dirawat di RS karena menderita sesak napas, pohon dan
tumbuhan layu dan hangus sampai jarak 200 m, beberapa hewan peliharaan seperti: ayam, ikan mati.
Menurut Anda apa yang menyebabkan terjadinya kecelakaan tersebut ?
Studi Kasus 2 : Penyebab KK
Studi Kasus 3 : Pembuatan Laporan KK
Studi Kasus 4 :
47

 PT Jenggot Naga memiliki 500 orang tenaga kerja dengan sistem kerja
5 hari / minggu dan 8 jam / hari. Pada akhir tahun 2011 mencatat
hari kerja aktual sebanyak 250 hari dengan data kecelakaan sebagai
berikut:
 1 orang meninggal dunia
 1 orang mengalami cacat mata sebelah kanan karena cipratan
bahan kimia
 2 orang mengalami cacat buntung pada bagian jari telunjuk
sampai pangkal tangan
 1 orang mengalami cacat buntung kaki kanan sampai lutut
 3 orang dirawat di rumah sakit masing 10 hari
 2 Lainnya tidak menimbulkan kehilangan hari kerja

 Hitung FR & SR -nya


Jawaban Studi Kasus 4:
48

 FR = 10 X 1.000.000
500 X 8 X 250
= 10

 SR = 11.630 X 1.000.000
500 X 8 X 250
= 11.630

Kesimpulan :
Pada tahun 2011 di PT Jenggot Naga terjadi 10 kali
kecelakaan setiap 1.000.000 jam kerja yang mengakibatkan
hilangnya jam kerja sebanyak 11.630 jam kerja
ALUR PENGAJUAN KLAIM KEC KERJA DAN PAK
KECELAKAAN ATAU PAK
2 X 24 Jam stl Kejadian Kec / Diagnosa PAK

Laporan Kecelakaan Tahap I … Form Jamsostek 3/ KK. 2 A


Perusahaan

(Kec dan PAK)


STMB berakhir, Cacat, Meninggal dunia
2 X 24 Jam stl ada Ket. Dokter
Jamsostek
Disnakertrans Kab/Kota &

Laporan Kecelakaan Tahap II : (berfungsi sebagai pengajuan pembayaran


Jamsostek)
• Form Jamsostek 3a (KK3) ….. u/ Kecelakaan kerja
• Form Jamsostek 3b (KK.4) … surat keterangan dokter u/ kecelakaan
• Form Jamsostek 3c (KK5) ….. surat keterangan dokter u/ PAK
•Fc kartu peserta
•Kuitansi biaya pengobatan dan angkutan
•Dokumen pendukung lainnya

Badan Penyelenggara (Jamsostek) menetapkan besarnya


santunan dan penggantian biaya
DEFINISI

 Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) :


keadaan tenaga kerja yang sementara tidak
mampu bekerja karena masih dalam keadaan
perawatan dokter
 Cacat sebagian untuk selama-lamanya (tetap) :
hilang atau tidak berfungsinya sebagian
anggota tubuh tenaga kerja untuk selama-
lamanya
 Cacat total untuk selama-lamanya (tetap) :
keadaan tenaga kerja tidak mampu bekerja
sama sekali untuk selama-lamanya
Hak Tenaga Kerja

a. Pengangkutan dr TMP ke RS terdekat atau ke rmh


b. Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan di RS
c. Biaya pemakaman
Dari PT Jamsostek/Pengusaha

(Santunan berupa uang)


a. STMB sbg pengganti upah
b. Cacat sbgn utk selama-2nya
c. Cacat Total utk selama-2nya
d. Kematian

Saudara Janda/duda/anak Ahli waris


sedarah (tanggungan) yg ditjk TK
Lampiran :
1. PP No. 14 Tahun 1993 (Tentang Penyelenggaraan Jamsostek)
2. Permenaker No 04 Tahun 1993 (Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja)

I. BESARNYA JAMINAN KECELAKAAN KERJA


A. Santunan
1. STMB
 4 Bulan pertama : 100 % X upah sebulan
 4 Bulan kedua : 75 % X upah sebulan
 Selanjutnya : 50 % X upah sebulan
2. Cacat :
a) Cacat sebagian untuk selama-lamanya dibayar secara sekaligus : %
sesuai tabel X 80 bulan upah
b) Cacat total untuk selama-lamanya
a) dibayar secara sekaligus : 70 % X 60 bulan upah

b) Santunan berkala Rp. 200.000,/bln- selama 24 bulan

c) Cacat kekurangan fungsi dibayar secara sekaligus : % berkurangnya


fungsi X % sesuai tabel X 80 bulan upah
Lampiran :
1. PP No. 14 Tahun 1993 (Tentang Penyelenggaraan Jamsostek)
2. Permenaker No 04 Tahun 1993 (Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja)

3. Santunan Kematian :
a) Santunan sekaligus sebesar 60 % X 60 bulan upah, sekurang-kurangnya sebesar
jaminan kematian ….. Th 2007 dirubah mjd 60 % x 80 bulan upah
b) Santunan berkala sebesar Rp. 25.000,- selama 24 bulan (Lampiran II PP No 14 Th
1993) …..Th 2005 Dirubah mjd Rp 200.000,-
c) Biaya pemakaman sebesar Rp. 200.000,- (perubahan th 2007 = Rp. 2.000.000,-)

A. Pengobatan dan perawatan sesuai biaya yang dikeluarkan --- maksimal untuk 1
perstiwa kecelakaan sebesar Rp. 3 Juta (Lampiran II PP No 14 Th 1993) ……
perubahan th 2007 Menjadi Rp 12.000.000,-
B. Biaya rehabilitasi berupa penggantian pembelian alat bantu (Orthose) dan atau
alat pengganti (Prothese) diberikan 1 x untuk setiap kasus dengan patokan harga
yang ditetapkan oleh Pusat Reahabilitasi Prof Dr Suharso Surakarta ditambah 40
% dari harga tsb (Lampiran II PP No 14 Th 1993)
C. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja (Besarnya santunan dan biaya
pengobatan/perawatan = A dan B)
D. Ongkos pengangkutan tenaga kerja dari TKP ke RS atau rumahnya, sebesar biaya
yang diperlukan.
 Angkutan darat Maksimal Rp. 400.000,-
 Angkutan Laut maksumal Rp. 750.000,-
 Angkutan Udara maksimal Rp. 1.500.000,-
Lampiran :
1. PP No. 14 Tahun 1993 (Tentang Penyelenggaraan Jamsostek)
2. Permenaker No 04 Tahun 1993 (Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja)
Persentase Santunan Cacat Tetap Sebagian & Cacat-cacat Lainnya
%x
Macam Cacat Tetap Sebagian Upah
1. Lengan kanan dr sendi bahu ke bwh 40
2. Lengan kiri dr sendi bahu ke bwh 35
3. Lengan kanan dr atau dr atas siku ke bwh 35
4. Lengan kiri dr atau dr atas siku ke bwh 30
5. Tangan kanan dr atau dr atas pergelangan ke bwh 32
6. Tangan kiri dr atau dr atas pergelangan ke bwh 28
7. Kedua belah kaki dr pangkal paha ke bwh 70
8. Sebelah kaki dr pangkal paha ke bwh 35
9. Kedua belah kaki dr mata kaki ke bwh 50
10. Sebelah kaki dr mata kaki ke bwh 25
11. Kedua belah mata 70
12. Sebelah mata atau diplopia pd penglihatan dekat 35
%x
Macam Cacat Tetap Sebagian Upah
13. Pendengaran pd kedua belah telinga 40
14. Pendengaran pd sebelah telinga 20
15. Ibu jari tangan kanan 15
16. Ibu jari tangan kiri 12
17. Telunjuk tangan kanan 9
18. Telunjuk tangan kiri 7
19. Salah satu jari lain tangan kanan 4
20. Salah satu jari lain tangan kiri 3
21. Ruas pertama telunjuk kanan 4,5
22. Ruas pertama telunjuk kiri 3,5
23. Ruas pertama jari lain tangan kanan 2
24. Ruas pertama jari lain tangan kiri 1,5
25. Salah satu ibu jari kaki 5
26. Salah satu jari telunjuk kaki 3
TABEL PRESENTASE CACAT
%x
Macam Cacat Tetap Sebagian Upah

27. Salah satu jari kaki lain 2


28. Terkelupasnya kulit kepala 10-30
29. Impotensi 30
30. Kaki memendek sebelah : Kurang dr 5 cm 10
5 – 7,5 cm 20
7,5 atau lebih 30
31. Penurunan daya dengar kedua belah telinga setiap 10 6
Db.
32. Penurunan daya dengar sebelah telinga stp 10 Db. 3
33. Kehilangan daun telinga sebelah 5
34. Kehilangan kedua belah daun telinga 10
35. Cacad hilangnya cuping hidup 30
36. Perforasi sekat rongga hidung 15
37. Kehilangan daya penciuman 10
%x
Macam Cacat Tetap Sebagian Upah
38. Hilangnya kemampuan kerja phisik
50% – 70% 40
25% – 50% 20
10% – 25% 5
39. Hilangnya kemampuan kerja mental tetap 70
40. Kehilangan sebgn fungsi penglihatan stp kehilangan 7
efisiensi tajam penglihatan 10%
41. Apabila efisiensi penglihatan kanan dan kiri berbeda, 7
maka efisiensi penglihatan binokuler dgn rumus
kehilangan eff penglihatan (3 x % eff penglihatan
terbaik) + % eff penglht terburuk. Setiap kehilangan
eff tajam penglihatan 10%
42. Kehilangan penglihatan warna 10
43. Setiap kehilangan lapangan pandang 10% 7

Anda mungkin juga menyukai