ANDREAS YUDIANTOKO
yudiantoko.andreas@yahoo.com
0811.9714.978
PENGANTAR
TUJUAN PELAPORAN
KECELAKAAN KERJA DAN PAK
Permenaker 3/98
(Tentang : Tata Cara Pelaporan & Pemeriksaan Kecelakaan) :
Kecelakaan : kejadian yg tdk dikehendaki dan tdk diduga
sebelumnya yg dpt menimbulkan korban manusia dan atau harta
benda.
UU 3 th 1992 (Jamsostek) :
Kecelakaan Kerja : kecelakaan yg terjadi berhubung dengan hubungan kerja,
termasuk penyakit yg timbul karena hubungan kerja, demikian pula
kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat
kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
KK & PAK
UNDANG-UNDANG No. 1 TH 1970
tentang KESELAMATAN KERJA
Pasal 11
Pasal 7
1) Pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa tenaga
kerjanya kpd Kantor Depnaker/Disnaker dan Badan Penyelenggara setempat
sebagai laporan kecelakaan kerja tahap I dalam waktu tidak lebih dari 2 X
24 jam terhitung sejak terjadinya kecelakaan dengan mengisi formulir
Jamsostek 3
2) Pengusaha wajib mengirimkan Laporan Kecelakaan Kerja Tahap II kpd
Depnaker/Disnaker dan Badan Penyelenggara setempat dengan mengisi
formulir Jamsostek 3a dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam setelah
tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berdasarkan surat keterangan
dokter yang menerangkan :
a. Keadaan sementara tidak mampu bekerja telah berakhir; atau
b. Keadaan cacat sebagian untuk selama-lamanya; atau
c. Keadaan cacat total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental; atau
d. Meninggal dunia.
3) Surat keterangan dokter dimaksud menggunakan Formulir Jamsostek 3b.
Permenaker No 05 Tahun 1993
Petunjuk Teknis Penaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran,
Pembayaran Santunan dan Pelayanan Jamsostek
Pasal 8
1) Pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena
hubungan kerja dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam
terhitung sesudah didiagnosis, dengan mengisi formulir
Jamsostek 3 sejak menerima diagnosis dari Dokter
Pemeriksa
2) Dalam hal penyakit yang timbul karena hubungan kerja,
surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 menggunakan Formulir Jamsostek 3c.
Permenaker No 04 Tahun 1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Untuk Non Peserta Jamsotek
Ps 2 :
1) Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak mendapatkan
jaminan kecelakaan kerja yang terdiri dari :
a. Pengangkutan dari tempat kejadian ke rumah sakit yang terdekat atau
ke rumahnya
b. Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan di rumah sakit
c. Biaya pemakaman
2) Selain jaminan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) juga
diberikan santunan berupa uang yang tdd :
a. Santuanan STMB
b. Santuanan cacat sebagian untuk selama-lamanya
c. Santuanan cacat total untuk selama-lamanya
d. Santunan kematian
3) Besarnya Jaminan Kecelakaan Kerja sebagaimana dimaksud alam
ayat (1) dan (2) sesuai lampiran
Permenaker No 04 Tahun 1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Untuk Non Peserta Jamsotek
Ps 6 :
Pengusaha wajib membuat daftar Perusahaan Wajib Bayar Jaminan
Kecelakaan Kerja di perusahaan atau di bagian perusahaan yang berdiri
sendiri yang dibuat sesuai dengan Bentuk KK 1 dan didaftarkan ke kantor
Depnaker/Disnaker setempat
Ps 8 :
1) Pengusaha wajib melaporkan secara tertulis kecelakaan kerja yang menimpa
tenaga kerjanya kpd Kantor Depnaker/Disnaker setempat dalam waktu
tidak lebih dari 2 X 24 jam.
2) Pelaporan dapat dilakukan secara lisan sebelum secara tertulis
3) Dalam hal PAK, laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2)
disampaikan dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam setelah didiagnosis
oleh dokter pemeriksa.
4) Laporan tertulis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (3) dilakukan
dengan mengisi Laporan Kecelakaan Kerja Tahap I sesuai dg bentuk KK 2
Permenaker No 04 Tahun 1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Untuk Non Peserta Jamsotek
Ps 9 :
1) Pengusaha wajib mengirim Laporan Kecelakaan Kerja Tahap II kpd
Kantor Depnaker/Disnaker setempat dengan mengisi Bentuk KK. 3 dalam
waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa
kecelakaan berdasarkan surat keterangan dokter dinyatakan :
a. Keadaan sementara tidak mampu bekerja telah berakhir
b. Keadaan cacat sebagian untuk selama-lamanya
c. Keadaan cacat total untuk selama-lamanya
d. Meninggal dunia
2) Surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
menggunakan Bentuk KK. 4
3) Dalam hal PAK, surat keterangan dokter sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) menggunakan Bentuk KK. 5
4) Dalam KK. 4 atau KK. 5 sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan (3)
harus disampaikan oleh pengusaha kpd Kantor Depnaker/Disnaker
setempat
Permenaker No 04 Tahun 1993
Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja
Untuk Non Peserta Jamsotek
Ps 10 :
Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja sementara tidak
mampu bekerja, perusahaan wajib terus membayar upah
tenaga yang bersangkutan sebagaimana dalam pasal 2 ayat
(2) huruf a sampai dokter pemeriksa menetapkan akibat
kecelakaan kerja yang dideritanya.
RUANG LINGKUP KK
Meliputi :
- Kecelakaan Kerja
- Penyakit Akibat Kerja
- Peledakan
- Kebakaran
- Bahaya pembuangan limbah
- Kejadian bahaya lainnya
INSIDEN KK
INSIDEN KK
INSIDEN KK
INSIDEN KK
DAMPAK PAK
Permenaker No 3 tahun 1998
1. Pengurus/pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi di
tempat kerja yang dipimpinnya baik yang telah mengikutsertakan
pekerjanya kedalam program Jamsostek maupun yang belum.
2. Kecelakaan yang dilaporkan terdiri dari :
Kecelakaan kerja
Penyakit akibat kerja
Kebakaran, Peledakan dan Bahaya Pembuangan Limbah
Kejadian berbahaya lainnya
3. Melaporkan secara tertulis kepada Dinas Ketenagakerjaan setempat
dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam sejak terjadi kecelakaan
dengan menggunakan formulir bentuk 3 KK2 A. (pengganti bentuk KK2)
4. Pelaporan dapat dilakukan secara lisan sebelum secara tertulis
Permenaker No 3 tahun 1998
I. DATA UMUM :
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan : ………………………..
2. Alamat Perusahaan : ……………………
3. Nama Pengurus : ……………………
4. Alamat Penguru : …………………… C. Lain-lain
1. P2K3/Ahli K3 : Ada/Tidak*
2. KKB/PP : Ada/Tidak*
B. Informasi PAK 3. Program Jamsostek : Ada/Tidak*
1. Tmp, Tgl, Jam Kec : ………………… 4. Unit Kerja SPSI : Ada/Tidak*
2. Sumber Laporan : ………………… 5. Jml TK : …………….
3. Tgl Diterima Laporan : ………………… 6. Asuransi lainnya : …………….
4. Tgl Pemeriksaan : …………………
5. Atasan Langsung Korban : ……………
6. Saksi-saksi : ………………
Lampiran III : PER MEN NO. 03/MEN/1998
II. DATA KORBAN
A. Identitas
1. Nama : ……………………
2. Nip : ……………………
3. Jenis Kelamin : ……………………
4. Jabatan : ……………………
5. Unit/Bagian Kerja : ……………………
6. Lama Bekerja : ……………………
B. Riwayat Pekerjaan
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)
C. Riwayat Penyakit
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)
IV. KESIMPULAN
Penderita / TK tsb diatas menderita PAK :
Diagnosis :
(_________________) (_________________)
ALUR PELAPORAN KEC KERJA DAN PAK
3. Lengan
Tiap bagian dari pergelangan sampai siku 3600 hari
Tiap bagian dari atas siku sampai sambungan bahu 4500 hari
4. Tungkai
Tiap bagian di atas mata kaki sampai lutut 3000 hari
Tiap bagian di atas lutut sampai pangkal paha 4500 hari
Konversi Hari Kerja Hilang karena Cacat Anatomis atau Cacat
Fungsi dan Kematian Akibat Kecelakaan Kerja
B. Kehilangan Fungsi
Satu mata 1800 hari
Catatan : Untuk setiap luka ringan dengan tidak ada amputasi tulang
kerugian hari kerja adalah sebesar jumlah hari sesungguhnya
selama si korban tidak mampu bekerja.
Studi Kasus 1 : Kecelakaan di Pabrik Penyedap Masakan
44
Di pabrik terdapat 4 tangki penyimpan amoniak (NH3) kapasitas masing2 tangki 160 ton, dengan tekanan kerja normal
10 kg/cm2 dan ke empat tangki telah memiliki Pengesahan Pemakaian.
Setiap hari tangki-tangki tersebut diisi oleh kontainer (truk pemasok NH3). Apabila terjadi pengisian, antara tangki
penyimpan dihubungkan dengan lengan penghubung (loading arm) milik perusahaan dengan nozel milik kontainer.
Dalam setiap pengisian terdapat 2 (dua) sambungan yaitu : sambungan untuk pipa NH3 cair dan NH3 gas (diameter
pipa masing-masing 38 mm). Anatara nozel dengan loading arm disambung dengan union(mur pengikat) yang berada
pada loading arm.
Sesuai dengan prosedur kerja, sebelum pengisian dilakukan terlebih dahulu harus dilakukan tes bocoran dengancara
membuka kran secara pelan-pelan dan terlebih dahulu yang dibuka adalah kran gas kemudian kran NH3 cair didekat
sambungan yang sama.
Kecelakaan terjadi pada hari kamis, tanggal 25 maret 1999 kurang lebih pukul 8.30 WIB. Operator menyambung pipa
gas, setelah itu dilanjutkan menyambung pipa NH3 cair. Posisi seluruh kran(valve, termasuk cek valve) dari arah tangki
penyimpan terbuka, kecuali kran-kran NH3 cair pada kontainer dankran NH3 cai pada loading arm dekat sambungan,
sedangkan kompresor belum dijalankan. Sambungan tidak/belum terikat kuat, langsung operator membuka kran NH3
pada loading arm (tanpa memakai APD) tiba-tiba sambungan terlepas dan Nh3 dari tangki penyimpanan menyembur
keluar tidak terkendali, operator panik tidak tahu apa yang harus dilakukan. Cek valve (tingkap balik) tidak berfungsi
karena rusak tidak terawat, seharusnya tingkap balik ini secara otomatis dapat menghentikan aliran NH3 dari
tangkipenyimpan. Menurut penjelasan Pimpinan pabrik keterangan operator telah melakukan tes kebocoran namun
diragukan.Kejadian ini baru dapat diatasi kurang lebih pukul 13.30 WIB dengan cara menutup kran dengan melakukan
tindakan pengenceran NH3 dengan menyemprotkan air. Kabut NH3 menyulitkan pandangan dan pernapasan sedangkan
alat-alat pelindung diri yang ada tidak memadai.
Akibat kecelakaan tersebut mengakibatkan : 39 orang dirawat di RS karena menderita sesak napas, pohon dan
tumbuhan layu dan hangus sampai jarak 200 m, beberapa hewan peliharaan seperti: ayam, ikan mati.
Menurut Anda apa yang menyebabkan terjadinya kecelakaan tersebut ?
Studi Kasus 2 : Penyebab KK
Studi Kasus 3 : Pembuatan Laporan KK
Studi Kasus 4 :
47
PT Jenggot Naga memiliki 500 orang tenaga kerja dengan sistem kerja
5 hari / minggu dan 8 jam / hari. Pada akhir tahun 2011 mencatat
hari kerja aktual sebanyak 250 hari dengan data kecelakaan sebagai
berikut:
1 orang meninggal dunia
1 orang mengalami cacat mata sebelah kanan karena cipratan
bahan kimia
2 orang mengalami cacat buntung pada bagian jari telunjuk
sampai pangkal tangan
1 orang mengalami cacat buntung kaki kanan sampai lutut
3 orang dirawat di rumah sakit masing 10 hari
2 Lainnya tidak menimbulkan kehilangan hari kerja
FR = 10 X 1.000.000
500 X 8 X 250
= 10
SR = 11.630 X 1.000.000
500 X 8 X 250
= 11.630
Kesimpulan :
Pada tahun 2011 di PT Jenggot Naga terjadi 10 kali
kecelakaan setiap 1.000.000 jam kerja yang mengakibatkan
hilangnya jam kerja sebanyak 11.630 jam kerja
ALUR PENGAJUAN KLAIM KEC KERJA DAN PAK
KECELAKAAN ATAU PAK
2 X 24 Jam stl Kejadian Kec / Diagnosa PAK
3. Santunan Kematian :
a) Santunan sekaligus sebesar 60 % X 60 bulan upah, sekurang-kurangnya sebesar
jaminan kematian ….. Th 2007 dirubah mjd 60 % x 80 bulan upah
b) Santunan berkala sebesar Rp. 25.000,- selama 24 bulan (Lampiran II PP No 14 Th
1993) …..Th 2005 Dirubah mjd Rp 200.000,-
c) Biaya pemakaman sebesar Rp. 200.000,- (perubahan th 2007 = Rp. 2.000.000,-)
A. Pengobatan dan perawatan sesuai biaya yang dikeluarkan --- maksimal untuk 1
perstiwa kecelakaan sebesar Rp. 3 Juta (Lampiran II PP No 14 Th 1993) ……
perubahan th 2007 Menjadi Rp 12.000.000,-
B. Biaya rehabilitasi berupa penggantian pembelian alat bantu (Orthose) dan atau
alat pengganti (Prothese) diberikan 1 x untuk setiap kasus dengan patokan harga
yang ditetapkan oleh Pusat Reahabilitasi Prof Dr Suharso Surakarta ditambah 40
% dari harga tsb (Lampiran II PP No 14 Th 1993)
C. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja (Besarnya santunan dan biaya
pengobatan/perawatan = A dan B)
D. Ongkos pengangkutan tenaga kerja dari TKP ke RS atau rumahnya, sebesar biaya
yang diperlukan.
Angkutan darat Maksimal Rp. 400.000,-
Angkutan Laut maksumal Rp. 750.000,-
Angkutan Udara maksimal Rp. 1.500.000,-
Lampiran :
1. PP No. 14 Tahun 1993 (Tentang Penyelenggaraan Jamsostek)
2. Permenaker No 04 Tahun 1993 (Tentang Jaminan Kecelakaan Kerja)
Persentase Santunan Cacat Tetap Sebagian & Cacat-cacat Lainnya
%x
Macam Cacat Tetap Sebagian Upah
1. Lengan kanan dr sendi bahu ke bwh 40
2. Lengan kiri dr sendi bahu ke bwh 35
3. Lengan kanan dr atau dr atas siku ke bwh 35
4. Lengan kiri dr atau dr atas siku ke bwh 30
5. Tangan kanan dr atau dr atas pergelangan ke bwh 32
6. Tangan kiri dr atau dr atas pergelangan ke bwh 28
7. Kedua belah kaki dr pangkal paha ke bwh 70
8. Sebelah kaki dr pangkal paha ke bwh 35
9. Kedua belah kaki dr mata kaki ke bwh 50
10. Sebelah kaki dr mata kaki ke bwh 25
11. Kedua belah mata 70
12. Sebelah mata atau diplopia pd penglihatan dekat 35
%x
Macam Cacat Tetap Sebagian Upah
13. Pendengaran pd kedua belah telinga 40
14. Pendengaran pd sebelah telinga 20
15. Ibu jari tangan kanan 15
16. Ibu jari tangan kiri 12
17. Telunjuk tangan kanan 9
18. Telunjuk tangan kiri 7
19. Salah satu jari lain tangan kanan 4
20. Salah satu jari lain tangan kiri 3
21. Ruas pertama telunjuk kanan 4,5
22. Ruas pertama telunjuk kiri 3,5
23. Ruas pertama jari lain tangan kanan 2
24. Ruas pertama jari lain tangan kiri 1,5
25. Salah satu ibu jari kaki 5
26. Salah satu jari telunjuk kaki 3
TABEL PRESENTASE CACAT
%x
Macam Cacat Tetap Sebagian Upah