Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN DAN STATISTIK

KECELAKAAN KERJA
Disampaikan Oleh :
YAN WIJAYANTO, SH
PENGAWAS KETENAGAKERJAAN
DATA DIRI

 NAMA : YAN WIJAYANTO, SH


 TTL : AMUNTAI, 17 FEBRUARI 1986
 ALAMAT : Jl. KENANGA IV BLOK C 184 RT.03 RW.03 DEMAK
 DINAS : TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROV. JATENG
 HP : 0857-4034-5677
 EMAIL : yan.wijayanto@gmail.com

2
Pengertian Kecelakaan Kerja
PP No. 44 /2015 :

Kecelakaan yg terjadi dalam


hubungan kerja, termasuk penyakit
yg timbul karena hubungan kerja,
termasuk kecelakaan yg terjadi dlm
perjalanan dari rumah menuju tempat
kerja, atau sebaliknya dan penyakit
yang disebabkan oleh lingkungan
kerja
3
KASUS-1

PT. X
RUMAH

la kaan
Kece

Tempat kerja

4
KASUS-2

PT. X
RUMAH

an
e c elaka
K

Tempat kerja

5
KASUS-3

PT.X
RUMAH

k a ann
a a
eecceel laka
KK

Tempat kerja

6
PT. X
RUMAH

l a kaan
KECELAKAAN Kece

1. Kec. Hubungan kerja

a ka an
l
Kece
2. Kec. Perjalanan Pulang – Pergi
tempat tinggal – tempat kerja
an
3. Kecelakaan di tempat kerja la k a
Kece
Tempat kerja
4. Penyakit Akibat Kerja 7
Tujuan

- Memiliki keseragaman laporan


- Memiliki data kecelakaan
- Memudahkan mengidentifikasi & menganalisis
kecelakaan kerja guna menemukan penyebab
utama kecelakaan (mempelajari & menilai
secara tepat)
- Dapat memberikan syarat perbaikan agar
kecelakaan tidak terulang kembali
(Perencanaan)
- Mengendalikan kerugian dari kecelakaan
(control of accident loss)
8

12
Dasar Hukum
 UU No. 3 Th 1951 ttg Pernyataan Berlakunya UU Pengawasan Perburuhan Th
1948 No. 23 Dari RI Untuk Seluruh Indonesia (Lembaran Negara Th 1951 No.
4).
 UUNo. 1 Th 1970 ttg Keselamatan Kerja (Lembaran Negara th 1970 No. 1,
Tambahan Lembaran Negara No. 1981).
 UU No. 24 tahun 2011 tentang BPJS
 PermenakerRI No. Per. 03/Men/1998 tentang Tatacara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan.
 PPNo. 82 Tahun 2019 tentang Perubahan PP No. 44 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian.
 Permenaker Nomor 26 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian dan Jaminan Hari Tua bagi Peserta
Penerima Upah.
 Permenakertrans RI No. Per 25/Men/XII/2008 tentang Pedoman Diagnosis dan
Penilaian Cacat Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja.
 Surat
Keputusan Dirjen Binawas No. Kep. 84/BW/1998 tentang Cara Pengisian
Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan.
9
UNDANG-UNDANG No. 1 TH 1970 Ttg
KESELAMATAN KERJA
Pasal 11

 Pengurus diwajibkan melaporkan tiap


kecelakaan yg terjadi dalam tempat
kerja yg dipimpinnya, pd pejabat yg
ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.

 Tata cara pelaporan dan pemeriksaan


kecelakaan oleh pegawai termaksud
dalam ayat (1) diatur dgn peraturan
perundangan.

10
Unsur-unsur dalam laporan

 Apa yang dilaporkan ?


 Kepada siapa dilaporkan ?
 Siapa yang melaporkan ?
 Kapan waktu untuk melaporkan ?

11
DATA DALAM LAPORAN

 Data harus benar/obyektif;


 Data harus bisa mewakili/wajar;
 Data harus dapat dipercaya, artinya kesalahan bakunya kecil;
 Data harus tepat waktu;
 Data harus relevan

12
DATA

 sifat, (kwalitatif dan kwantitatif)


 waktu, (silang dan berkala)
 sumber , (internal dan eksternal)
 cara memperolehnya (primer dan sekunder)

13
PP No. 44/2015 tentang Jaminan Kecelakaan
Kerja.
Antara lain memuat :
 TK yg tertimpa kecelakaan kerja berhak mendapat
jaminan KK berupa kompensasi meliputi
1. Penggantian biaya
 biaya pengangkutan dari TKP ke RS terdekat atau ke rumah
 biaya pengobatan, pemeriksaan dan perawatan
 Biaya pemakaman
2. Santunan
 Santunan STMB
 Santunan Cacat sebagian baik anatomis maupun fungsi utk
selamanya
 Santunan Cacat total utk selamanya
 Santunan kematian

14
KECELAKAAN
yg berhubung dg di tempat
hub.kerja kerja

injury acc. + non


injury acc.
injury

faktor
kompensasi
penyebab

UU No.24/2011 UU No.1/1970
Permenaker No.26/2015 Permenaker No.03/M/1998

HRD OSH
Tata Cara Pelaporan Kecelakaan
(Permenaker No. PER-03/MEN/1998)

Pasal 2
 Pengurus/pengusaha wajib melaporkan
tiap kecelakaan yg terjadi dalam tempat
kerja yg dipimpinnya.
 Kecelakaan terdiri dari :
 Kecelakaan kerja ;
 Kebakaran atau peledakan atau bahaya
pembuangan limbah;
 Kejadian berbahaya lainnya.
16
Tata Cara Pelaporan Kecelakaan
(Permenaker No. PER-03/MEN/1998)

 Pasal 3


Pengurus/pengusaha yg sudah/belum
mengikut sertakan pekerjanya dlm program BPJS
Ketenagakerjaan.

17
Tata Cara Pelaporan Kecelakaan
(Permenaker No. PER-03/MEN/1998)

Pasal 4
 Pengurus/pengusaha wajib melaporkan secara tertulis tiap
kecelakaan yg terjadi kepada kepala dinas TK provinsi
setempat < 2x 24 jam.
 Formulir bentuk 3 kk2 A
 Laporan dapat dilakukan secara lisan sebelum dilaporkan
secara tertulis.

18
Pemeriksaan Kecelakaan
(pasal 6-11 Permenaker No. PER-03/MEN/1998)
 Setelah menerima laporan, Kepala Dinas
memerintahkan pengawas melakukan
pemeriksaan dan pengkajian
kecelakaan.
 Terhadap setiap kecelakaan yg dilaporkan.
 Dilakukan sesuai dengan peraturan per uu
an.
 Menggunakan
 formulir lamp II: kec. Kerja
 Formulir lamp III : PAK
 Formulir Lamp. IV : Peledakan, kebakaran
dan bahaya pembuangan limbah;
 Formulir lamp. V : bahaya lainnya.

19
Pemeriksaan Kecelakaan
(pasal 6-11 Permenaker No.
PER-03/MEN/1998)
 Kadisnaker kab / kota pada tiap bulan
menyusun analisis laporan kecelakaan
menggunakan formulir Lamp. VI. dan
menyampaikan ke Kadisnaker Provinsi - 01
Januari 2017 fungsi sudah diitarik ke Prov
 Kadisnaker provinsi menyusun analisis laporan
kecelakaan menggunakan formulir Lamp. VII.
setiap bulan dan menyampaikannya kepada
menteri.
 Direktur Jenderal menyusun analisis laporan
kekerapan dan keparahan kecelakaan tingkat
nasional.
20
Laporan meliputi
I. DATA UMUM
A. Identitas Perusahaan
1. Nama perusahaan
2. Alamat perusahaan
3. Nama pengurus
4. Alamat pengurus
B. Informasi Kecelakaan
1. tempat, tanggal dan jam kejadian
2. sumber laporan
3. tanggal diterima laporan
4. tanggal pemeriksaan
5. atasan lgsg korban
6. saksi
C. Keterangan lain 21

P2K3/ ahli K3, KKB/PP, Jamsostek, SPSI, jumlah tk, asuransi


Laporan meliputi (lanjutan)

II. DATA KORBAN


1. Jumlah korban
2. Nama
3. Akibat kecelakaan
4. Keterangan cidera

III. FAKTA YANG DIDAPAT


1. Kondisi yang berbahaya
2. Tindakan yang berbahaya
22
IV.
Laporan
URAIAN TERJADINYA KECELAKAAN
meliputi
Sesuai dengan kronologis kejadian
V. SUMBER KECELAKAAN
Benda, bahan, zat atau pemapar lainnya
VI. TYPE KECELAKAAN
Berdasarkan proses terjadinya hubungan sumber kecelakaan
dengan yang diderita korban
VII. PENYEBAB KECELAKAAN
Berdasarkan faktor yng berhasil diidentifikasi
VIII. SYARAT-SYARAT YG DIBERIKAN
Harus terkait lgsg dgn penyebab utama kecelakaan
IX. TINDAKAN LEBIH LANJUT
al. Rekomendasi, kaitan dgn JKK, penanggung jawab kk,
pembinaan, dsb.
23

IV. HAL-HAL LAIN YG PERLU DILAPORKAN


Pasal 4
1. Di laporkan secara tertulis ke Kakadisnaker dlm
waktu  2 x 24 jam sejak kejadian dgn formulir
bentuk 3 KK2 A.
2. Dpt dilaporkan secara lisan sblm
dilaporkan scr tertulis
Kecelakaan

Pasal 5

1. Pengurus/pengusaha yg telah mengikut sertakan


pekerjaannya dlm program BPJS Ketenagakerjaan
pelaporannya sesuai Permenaker No. PER-05/MEN/1993.
2. Pengurus/pengusaha yg belum mengikut sertakan
pekerjaannya dlm program Jamsostek pelaporannya
sesuai Permenaker No. PER-04/MEN/1993. 24
PEMERIKSAAN KECELAKAAN

Kecelakaan
Lapor

Laporan Kec Kerja

- Susun analisis Lap Kec.


Pengawas KK tiap akhir bulan sesuai
Riksa & Kaji lamp VI
Formulir lap Riksa & Kaji - Sampaikan selambat-
- Lamp II utk Kec Ker 2nya tgl 5 bln
- Lamp III utk PAK berikutnya
Kadisnaker Prop
- Lamp IV utk Peledakan,
- Susun analisis Lap Kec.
Kebakaran dan bhy
Tiap-tiap bulan sesuai
pembuangan limbah
lamp VII
- Lamp V utk bhy lain
MENTERI atau - Sampaikan segera
- Dirjen Binawas Susun Pejabat yg 25
analisis Lap FR & SR ditunjuk
tk Nasional
Lampiran 1 : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN KECELAKAAN
FORMULIR BENTUK 3
KK2 A
Wajib dilaporkan dlm 2 x BENTUK Nomor KLUI :
24 jam setelah terjadinya KK2 A No. Kecelakaan :
kecelakaan Diterima tanggal :
(Diisi oleh Petugas Kantor Depnaker)
Nomor Agenda Jamsostek :

1. Nama Perusahaan NPP


Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Jenis Usaha
No. Tenaga Kerja L P
No. Pendaftaran
(Bentuk KKI)
No. Akta Pengawasan
26
2. Nama Tenaga Kerja No. KPA
Alamat dan No. Telp Kode Pos No. Telp.
Tmp dan tgl lahir L: P:
Jenis Pekerjaan/Jab
Unit/Bag Perusahaan
3. a. Tempat Kecelakaan
b. Tanggal Kecelakaan Jam :
4. Uraian Kejadian Kec. F*)
1. Bagaimana terjadinya G*)
kecelakaan
2. Jenis Pekerjaan dan waktu
kecelakaan
3. Saksi yg melihat Kec
4. a. Sebutkan : mesin, pesawat, H*)
instalasi, alat proses, cara
kerja, bahan atau lingkung-
an yg menyebabkan
kecelakaan
b. Sebutkan : bahan, proses, E*)
lingkungan cara kerja, atau
sifat pekerjaan yg
menyebabkan PAK 27
5. Akibat Kecelakaan
a. Akibat yg diderita korban Meninggal Dunia Sakit Luka-luka
b. Sebutkan bagian tubuh yg sakit

c. Sebutkan jenis PAK


- Jabatan / Pekerjaan
- Lama bekerja
d. Keadaan penderita setelah
pemeriksaan pertama
1 Berobat jalan Sambil bekerja Tidak bekerja
2 Dirawat di : Alamat: Rumah sakit Puskesmas Poliklinik

6. Nama dan alamat dokter/ tenaga


medik yg memberikan
pertolongan pertama (dlm hal
penyakit yg timbul karena
hubungan kerja, nama dokter yg
pertama kali mendiagnosa)
7. Kejadian di tempat kerja yg
membahayakan K3 (misal:
kebakaran, peledakan, rubuhnya
bagian konstruksi bangunan, dll)
28
8. Perkiraan kerugian :
a. waktu (dlm hari – orang)
b. material
9. Upah Tenaga Kerja
a. Upah (upah pokok dan Rp.
tunjangan)
b. Penerimaan lain-lain Rp.
c. Jumlah a + b Rp.
10. Kecelakaan dicatat dlm Buku
Kecelakaan pada No. Unit
11. Kecelakaan lain-lain yg perlu

*) Jika perlu dapat ditambah Dibuat dengan


sesungguhnya

Nama dan tanda tangan Jabatan Tanggal


pimpinan perusahaan

 Warna Putih, Merah dan Merah Jambu ke


Kandep Tenaga Kerja Setempat
 Warna kuning untuk arsip perusahaan
 Warna Hijau dan Biru untuk Badan
Penyelenggara / PT. Jamsostek (Persero) 29
Lampiran II : PERATURAN MENTERI
NOMOR : 03/MEN/1998
TANGGAL : 26 Pebruari 1998
LAPORAN PEMERIKSAAN DAN PENGKAJIAN KECELAKAAN KERJA
KANDEP TENAGA KERJA : ……………… NO. : ………
KANWIL DEPNAKER : …………….. KLUI : ………

I. DATA UMUM :
A. Identitas Perusahaan
1. Nama Perusahaan : PT. Tanpa Usaha
2. Alamat Perusahaan : Jl. Kecil No. 1 Jkt (12510)
3. Nama Pengurus : Pulan
4. Alamat Pengurus : Jl. Lingkar No. 2 C. Lain-lain
Jkt (12510) 1. P2K3/Ahli K3 : Ada/Tidak*
2. KKB/PP : Ada/Tidak*
B. Informasi Kecelakaan 3. Program Jamsostek : Ada/Tidak*
1. Tmp, Tgl, Jam Kec : Jl. Kecil No. 1 Jkt (12510) 4. Unit Kerja SPSI : Ada/Tidak*
2. Sumber Laporan : Kanti (Satpam Prsh), telpon 5. Jml TK : 2000 org
3. Tgl Diterima Laporan : 10 Maret 2003 6. Asuransi lainnya : Jiwasraya
4. Tgl Pemeriksaan : 13 Maret 2003
5. Atasan Langsung Korban : Antik
6. Saksi-saksi : Kun, Mar, Won

30
Lampiran II : PER MEN NO. 03/MEN/1998
II. DATA KORBAN
Kode A
1. Jumlah : ………… org A

Laki-laki : ………… org A1

Perempuan : ………… org A2

2. Nama : a . ……………… Umur : ……… thn


b . ……………… Umur : ……… thn
c.*

3. Akibat Kec : Mati : ……… org A4

Luka Berat : ……… org A5

luka Ringan: ……… org A6

Tnp Korban: ……… jam org yg hilang


Jml Kerugian: Rp. ……………

4. Bagian Tubuh Yang Cidera


a. …………………………………………………
31
b. …………………………………………………
Lampiran II : PER MEN NO. 03/MEN/1998
III. FAKTA YANG DI DAPAT
1. Kondisi Yang Berbahaya 2. Tindakan Yang Berbahaya
a. ……………… a. ………………
b. ……………… b. ………………
c. ……………… c. ………………
d. dst d. dst

IV. URAIAN TERJADINYA KECELAKAAN


……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… *(Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)

V. SUMBER KECELAKAAN Kode B

VI. TYPE KECELAKAAN Kode C

VII. PENYEBAB KECELAKAAN


Kode D
1. Kondisi Yang Berbahaya
2. Tindakan Yang Berbahaya Kode E

32
Lampiran II : PER MEN NO. 03/MEN/1998

VIII. SYARAT YANG DIBERIKAN


……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)

IX. TINDAKAN LEBIH LANJUT


……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………… (Bila perlu dibuat lampiran tersendiri)

X. HAL-HAL LAIN YANG PERLU DILAPORKAN


Jumlah jam kerja/hari : …………………………………… jam
Jumlah jam orang yang hilang : …………………………………… jam orang

Mengetahui : ……tmp……, …tgl… …bln… …th…


Kepala Kantor Pegawai Pengawas
Departemen Tenaga Kerja

(_________________) (_________________)
33
MODEL KLASIFIKASI KECELAKAAN DI
INDONESIA
Kode A menerangkan :
i. Data korban yang terdiri dari data umum

A Jumlah korban
A1 Jumlah korban laki-laki
A2 Jumlah korban perempuan
A3 Untuk korban dikelompkan berdasarkan usia
A3.1 Kurang dari 10 tahun
A3.2 Antara 11 s/d 20 tahun
A3.3 Antara 21 s/d 30 tahun
A3.4 Antara 31 s/d 40 tahun
A3.5 Antara 41 s/d 50 tahun
A3.6 Antara dari 51 tahun
ref. Permenaker No. Per-03/MEN/1998
ii. Akibat kecelakaan
A4 Jumlah korban yang mati
A5 Jumlah korban yang luka berat
A6 Jumlah korban yang luka ringan

A7 Kepala
iii. Bagian tubuh yang A8 Mata
cidera
A9 Telinga
A10 Badan
A11 Lengan
A12 Tangan
A13 Jari tangan
A14 Paha
A15 Kaki
A16 Jari kaki
A17 Organ tubuh bagian dalam
 Kode B : Sumber Kecelakaan
B1 Mesin (mesin pons, mesin press, gergaji, mesin bor, mesin tenun, dll

B2 Penggerak mula dan pompa (motor bakar, pompa angin/kompresor, pompa air,
kipas angin, penghisap udara, dll)
B3 Lif (lift) untuk orang atau barang baik yang digerakan dengan tenaga uiap, listrik,
hidrolik, dll
B4 Pesawat angkat (keran angkat, derek, dongkrak, takel, lir, dll)
B5 Conveyor (ban berjalan, rantai berjalan, dll)
B6 Pesawat angkut (lori, forklift, gerobak, mobil, truck, cerobong penghantar, dll)

B7 Alat transmisi mekanik (rantai, pulley, dll)


B8 Perkakas kerja tangan(pahat, palu, pisau, kapak, dll)
B9 Pesawat uap dan bejana tekanan (ketel uap, bejan uap, pemanas air, pengering uap,
botol baja, tabung bertekanan, dll)
B10 Peraltan listrik (motor listrik, generator, transformator, ornamen listrik, zekering,
sakelar, sakelar, kawat penghantar, dll)
B11 Bahan kimia (bahan kimia yang mudah meledak atau menguap, beracun, korosif,
uap logam, dll)
B12 Debu berbahaya (debu yang mudah meledak, debu organic, debu anorganik seperti
debu asbes, debu silica, dll)
B13 Radiasi dan bahan radiaktif (radium, cobalt, sinar ultra, sinar infra, dll)

B14 Faktor lingkungan ( iklim kerja, tekanan udara, getaran, bising, cahaya, dll

B15 Bahan mudah terbakar dan benda panas (lak, film, minyak, kertas, kapuk, uap, dll)

B16 Binatang (serangga, cacing, binatang buas, bakteri, dll)


B17 Permukaan lantai kerja (lantai, bordes, jalan pelataran, dll)
B18 Lain-lain (perancah, tangga, peti, kaleng, sampah, benda kerja, dll)
 Kode C : Type Kecelakaan
C1 Terbentur (pada umumnya menunjukkan kontak atau persinggungan dengan benda
tajam atau benda keras yang mengakibatkan tergores, terpotong, tertusuk, dll)

C2 Terpukul (pada umumnya karena yang jatuh, meluncur, melayang, bergerak, dll)

C3 Tertangkap pada, dalam dan di antara benda (terjepit, tergigit, tertimbun,


tenggelam, dll)
C4 Jatuh dari ketinggian yang sama
C5 Jatuh dari ketinggian yang berbeda
C6 Tergelincir
C7 Terpapar (pada umumnya berhubungan dengan temperatur, tekanan udara, getaran,
radiasi, suara, cahaya, dll)
C8 Penghisapan, penyerapan (menujuk proses masuknya bahan atau zat berbahaya ke
dalam tubuh, baik melalui pernafasan atau kulit dan pada umumnya berakibat sesak
nafas, keracunan, mati lemas, dll)
C9 Tersentuh aliran listrik
C10 Dan lain-lain
 Kode D : Kondisi Yang Berbahaya
D1 Pengamanan yang tidak sempurna (sumber kecelakaan tanpa alat pengaman,
atau dengan alat pengaman yang tidak mencukupi atau rusak atau tidak
berfungsi, dll)

D2 Peralatan/bahan yang tidak seharusnya (mesin,pesawat, peralatan atau bahan


yang tidak sesuai atau berbeda dari keharusan, faktor lainnya, dll)

D3 Kecacatan, ketidak sempurnaan (kondisi atau keadaan yang tidak semestinya,


misalnya kasar, licin, tajam, timpang, aus, ratak, rapuih, dll)

D4 Pengaturan prosedur yang tidak aman (pengaturan prosedur yang tidak aman
pada atau sekitar sumber kecelakaan, misalnya: penyimpanan, peletakan yang
tidak aman, diluar batas kemampuan, pembebanan lebih, faktor psikososial,
dll)

D5 Penerapan tidak sempurna (kurang cahaya, silau, dll)


D6 Ventilasi tidak sempurna (pergantian udara segar yang kurang, sumber uadar
segar yang kurang, dll)
D7 Iklim kerja yang tidak aman (suhu udara yang terlalu tinggi atau
terlalu rendah, kelembaban udara yang berbahaya, faktor biologi,
dll)
D8 Tekanan udara yang tidak aman (tekanan udara yang tinggi dan
yang rendah, dll)
D9 Getaran yang berbahaya (getaran frekuensi rendah, dll)
D10 Bising (suara yang intensitasnya melebihi nilai ambang batas)

D11 Pakaian, kelengkapan yang tidak aman (sarung tangan, respirator,


kedok, sepatu keselamatan, pakaian kerja dll, tidak tersedia atau
tidak sempurna/cacat/rusak, dll)
D12 Kejadian berbahaya lainnya (bergerak atau berputar terlalu
lambat, peluncuran benda, ketel melendung, konstruksi retak,
korosi, dll)
 Kode E menerangkan tindakan yang berbahaya
E1 Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, lupa mengamankan, lupa
member tanda/peringatan
E2 Bekerja dengan kecepatan tinggi
E3 Membuat alat pengaman tidak berfuingsi (melepaslkan, mengubah, dll)

E4 Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan


E5 Memuat, membongkar, menempatkan, mencampur,
menggabungkan,dan sebagainya dengan tidak aman (proses produksi)

E6 Mengambil posisi atau sikap tubuh tidak aman (ergonomi)


E7 Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya (misalnya
membersihkan, mengatur, memberi pelumas, dll)
E8 Mengalihkan perhatian, menggangu, sembrono/dakar, mengagetkan, dll

E9 Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan


E10 Lain-lain
Konversi Hari Kerja Hilang karena Cacat Anatomis atau Cacat
Fungsi dan Kematian Akibat Kecelakaan Kerja

A. Untuk Kerugian Dari Anggota Badan Karena Cacat Tetap atau


Menurut Ilmu Bedah
1.        Tangan dan Jari-jari
Amputasi seluruh Jari-jari (hari)
atau sebagian dari
tulang Ibu Jari Telunjuk Tengah Manis Kelingking
Ruas ujung 300 100 75 60 50
Ruas tengah - 200 150 120 100
Ruas pangkal 600 400 300 240 200
Telapak (antara jari-
jari dan 900 600 500 450 -
pergelangan)

Tangan sampai pergelangan 3000

42
2.        Kaki dan Jari-jari
Ibu Jari Jari-jari lainnya
Amputasi seluruh atau sebagian dari tulang
(hari) (hari)
Ruas ujung 150 35
Ruas tengah - 75
Ruas pangkal 300 150

Telapak (antara jari-jari dan pergelangan) 600 350

Kaki sampai pergelangan 3000

3.        Lengan
Tiap bagian dari pergelangan sampai siku 3600 hari
Tiap bagian dari atas siku sampai sambungan bahu 4500 hari
4.        Tungkai
Tiap bagian di atas mata kaki sampai lutut 3000 hari
Tiap bagian di atas lutut sampai pangkal paha 4500 hari
43
B.        Kehilangan Fungsi
Satu mata 1800 hari

Kedua mata dalam satu kasus kecelakaan 6000 hari

Satu telinga 600 hari


Kedua telinga dalam satu kasus kecelakaan 3000 hari

C. Lumpuh Total dan Mati


Lumpuh total yang menetap 6000 hari
Mati 6000 hari

Catatan : Untuk setiap luka ringan dengan tidak ada amputasi tulang
kerugian hari kerja adalah sebesar jumlah hari sesungguhnya
selama si korban tidak mampu bekerja.

44
Mekanisme Pelaporan Kecelakaan(Permenaker
No. 3 Tahun 1998)

45
Hak Tenaga Kerja

a. Pengangkutan dr TMP ke RS terdekat atau ke rmh


b. Pemeriksaan, pengobatan dan atau perawatan di RS
c. Biaya pemakaman

(Santunan berupa uang)


a. STMB sbg pengganti upah
b. Cacad sbgn utk selama-2nya
c. Cacad Total utk selama-2nya
d. Kematian

Saudara Janda/duda/anak Ahli waris


sedarah (tanggungan) yg ditjk TK

Pengusaha/ 46

Pihak lain
Manfaat BPJS Ketenagakerjaan
No. Manfaat Keterangan
1. Pelayanan kesehatan (perawatan dan •Pelayanan kesehatan diberikan
pengobatan), antara lain: tanpa batasan plafon sepanjang
•pemeriksaan dasar dan penunjang; sesuai kebutuhan medis (medical
•perawatan tingkat pertama dan lanjutan; need).
•rawat inap dengan kelas ruang perawatan yang •Pelayanan kesehatan diberikan
setara dengan kelas I rumah sakit pemerintah; melalui fasilitas kesehatan yang
•perawatan intensif (HCU, ICCU, ICU); telah bekerjasama dengan BPJS
•penunjang diagnostic; Ketenagakerjaan (trauma center
•pengobatan dengan obat generik (diutamakan) BPJS Ketenagakerjaan).
dan/atau obat bermerk (paten) •Penggantian biaya
•pelayanan khusus; (reimbursement) atas perawatan
•alat kesehatan dan implant; dan pengobatan, hanya berlaku
•jasa dokter/medis; untuk daerah remote area atau
•operasi; didaerah yang tidak ada trauma
•transfusi darah (pelayanan darah); dan center BPJS. Ketenagakerjaan.
•rehabilitasi medik. Penggantian biaya diberikan sesuai
ketentuan yang berlaku.

47
2. Santunan berbentuk uang, antara  
lain:
  a) Penggantian biaya Perhitungan biaya
pengangkutan peserta yang transportasi untuk kasus
mengalami kecelakaan kecelakaan kerja yang
kerja/penyakit akibat kerja, ke menggunakan lebih dari
rumah sakit dan/atau kerumahnya, satu jenis transportasi
termasuk biaya pertolongan berhak atas biaya
pertama pada kecelakaan;. maksimal dari masing-
•Angkutan darat/sungai/danau masing angkutan yang
diganti maksimal Rp1.000.000,- digunakan dan diganti
(satu juta rupiah). sesuai bukti/kuitansi
•Angkutan laut diganti maksimal dengan penjumlahan
Rp1.500.000 (satu setengah juta batasan maksimal dari
rupiah). semua jenis transportasi
•Angkutan udara diganti maksimal yang digunakan
Rp2.500.000 (dua setengah juta 48

rupiah).
b) Sementara Tidak Mampu Bekerja Dibayarkan kepada
(STMB), dengan perincian pemberi kerja (sebagai
penggantian, sebagai berikut: pengganti upah yang
•6 (enam) bulan pertama diberikan diberikan kepada tenaga
sebesar 100% dari upah. kerja) selama peserta
•6 (enam) bulan kedua diberikan tidak mampu bekerja
sebesar 75% dari upah. sampai peserta dinyatakan
•6 (enam) bulan ketiga dan sembuh atau cacat
seterusnya diberikan sebesar 50% sebagian anatomis atau
dari upah. cacat sebagian fungsi atau
cacat total tetap atau
meninggal dunia
berdasarkan surat
keterangan dokter yang
merawat dan/atau dokter
penasehat.

49
c)  Santunan Kecacatan •Jenis dan besar
•Cacat Sebagian Anatomis sebesar = persentase kecacatan
% sesuai tabel x 80 x upah sebulan. dinyatakan oleh dokter
•Cacat Sebagian Fungsi = % yang merawat atau dokter
berkurangnya fungsi x % sesuai penasehat yang ditunjuk
tabel x 80 x upah sebulan. oleh Kementerian
•Cacat Total Tetap = 70% x 80 x Ketenagakerjaan RI,
upah sebulan. setelah peserta selesai
  menjalani perawatan dan
pengobatan.
•Tabel kecacatan diatur
dalam Lampiran III
Peraturan Pemerintah No.
44 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Program
Jaminan Kecelakaan Kerja
dan Jaminan Kematian.
50
d) Santunan kematian dan biaya
pemakaman
Santunan Kematian sebesar = 60 % x 80 x
upah sebulan, sekurang kurangnya
sebesar Jaminan Kematian.
Biaya Pemakaman Rp3.000.000,-.
Santunan berkala selama 24 bulan yang
dapat dibayar sekaligus= 24 x
Rp200.000,- = Rp4.800.000,-.

51
3. Program Kembali Bekerja (Return to Work) berupa pendampingan kepada peserta
yang mengalami kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang berpotensi
mengalami kecacatan, mulai dari peserta masuk perawatan di rumah sakit sampai
peserta tersebut dapat kembali bekerja.

4. Kegiatan Promotif dan Preventif untuk mendukung terwujudnya keselamatan dan


kesehatan kerja sehingga dapat menurunkan angka kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja.

5. Rehabilitasi berupa alat bantu (orthese) dan/atau alat ganti (prothese) bagi
Peserta yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi akibat Kecelakaan
Kerja untuk setiap kasus dengan patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat
Rehabilitasi Rumah Sakit Umum Pemerintah ditambah 40% (empat puluh persen)
dari harga tersebut serta biaya rehabilitasi medik.

6. Beasiswa pendidikan anak bagi setiap peserta yang meninggal dunia atau
mengalami cacat total tetap akibat kecelakaan kerja sebesar Rp12.000.000,- (dua
belas juta rupiah) untuk setiap peserta.

 7. Terdapat masa kadaluarsa klaim 2 tahun sejak kecelakaan terjadi


52 dan tidak
dilaporkan oleh perusahaan.
SANKSI
Pasal 12
Pengurus atau pengusaha yg melanggar ketentuan Pasal
2, Pasal 4 ayat (1), diancam dengan hukuman sesuai dgn
ketentuan Pasal 15 ayat (2) UU No. 1/1970 ttg
Keselamatan Kerja

PENGAWASAN
Pasal 13
Pengawasan terhadap ditaatinya Peraturan Menteri ini
dilakukan oleh pegawai pengawas ketenagakerjaan

53
Pengukuran Kinerja K3

 Untuk mengukur kinerja/ keberhasilan (performance) K3 dari


waktu kewaktu adalah dengan cara melihat tren yang
direkam secara periodik dari data FR dan SR.

54
Perhitungan SR dan
FR
ANALISA STATISTIK KECELAKAAN
1. Tingkat kekerapan (Frequency Rate) : banyaknya
kecelakaan kerja per satu juta jam kerja orang akibat kecelakaan selama
periode 1 tahun

Jumlah Kecelakaan x 1.000.000


Jumlah jam kerja orang

2. Tingkat keparahan (Severity Rate) : Angka yang


menunjukan jumlah hari yang hilang  per satu juta jam kerja orang akibat
kecelakaan selama periode 1 tahun.

Jumlah hari hilang x 1.000.000


Jumlah jam kerja orang

56
Catatan 
a.Standar Permenaker diatas dalam perhitungan statistik sesuai dengan
standar ILO dengan angka 1.000.000 = ( 50 minggu / tahun ) x ( 40jam /
minggu) x 500 pekerja
b.Jumlah jam orang kerja adalah jumlah total jam kerja karyawan
selama 1 tahun ditambah jam kerja lembur dikurangi absen.
c.Untuk menentukan kerugian hari efektif yang hilang dalam sebuah
kecelakaan, terdapat tabel konversi pada lampiran 2 Permenaker
3/1998. Hari hilang = STMB ( Sementara Tidak Mampu Bekerja ) +
Konversi.

57
Kasus :
 PT .PAPAN ATAS memiliki 700 orang tenaga kerja, sistem
kerja 5 hari dalam seminggu dan 8 jam sehari, mempunyai
data kecelakaan sebagai berikut, dalam tahun 2018,
tercatat
 1 orang meninggal dunia
 1 orang mengalami cacat mata sebelah kanan karena cipratan bahan
kimia
 3 orang mengalami cacat buntung pada bagian jari telunjuk sampai
pangkal
 4 orang mengalami cacat buntung kaki kanan sampai lutut
 5 orang dirawat di rumah sakit masing 10 hari
 Lainnya tidak menimbulkan kehilangan hari kerja
 Hitung FR & SR -nya

58
 FR = 14 X 1.000.000
700 X 40 X 50
= 10

 SR = 21.050 X 1.000.000
700 X 40 X 50
= 15.035 jam
Kesimpulan :
Pada tahun 2018 di PT Papan Atas terjadi
kecelakaan sebanyak 10 kali dalam setiap
1.000.000 jam kerja yang mengakibatkan
hilangnya jam kerja sebanyak 15.035 jam kerja

59
Tugas : Simulasi Perhitungan SR dan FR

 PT Maju Mundur memiliki 500 orang tenaga kerja,


sistem kerja 6 hari dalam seminggu dan 7 jam sehari,
mempunyai data kecelakaan sebagai berikut, dalam
tahun 2019, tercatat
2 orang meninggal dunia
1 orang mengalami cacat mata sebelah kanan
karena cipratan bahan kimia
2 orang kehilangan ruas tengah jari tengah tangan
1 orang mengalami cacat buntung kaki kanan
sampai lutut
10 orang STMB masing-masing 2 hari
 Hitung FR & SR -nya
60
61
 FR = 16 X 1.000.000
500 X 40 X 50
= 16

 SR = 17.120 X 1.000.000
500 X 40 X 50
= 17.120 jam
Kesimpulan :
Pada tahun 2019 di PT Maju Mundur terjadi
kecelakaan sebanyak 16 kali dalam setiap
1.000.000 jam kerja yang mengakibatkan
hilangnya jam kerja sebanyak 17.120 jam kerja

62

Anda mungkin juga menyukai