Anda di halaman 1dari 37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum SMP GUPPI Palangka Raya

1. PROFIL SMP GUPPI PALANGKA RAYA

a. SEKOLAH

SMP GUPPI Palangka Raya merupakan lembaga formal yang terletak di kota

Palangka Raya dimana sekolah tersebut memiliki letak strategis karena berada

dijantung kota dan akses yang mudah ditempuh dengan berbagai kendaraan.

SMP GUPPI Palangka Raya berada diwilayah kecamatan Jekan Raya Kelurahan

Palangka Kota Palangka Raya yang terletak di jalan Mahakam No. 31 , Telp (0536)

3236303 dengan status akreditasi sekolah “B” , NSS 202.14.06.06.013 yang didirikan

pada tahun 1987/1987-1988 dengan status tanah Hak pakai dan luas tanah 6.000 m.

SMP GUPPI Palangka Raya tergabung dalam Yayasan Jami’ Anoor Palangka

Raya. Yayasan Jami’ Anoor Palangka Raya memiliki berbagai tingkat pendidikan

mulai dari SMP GUPPI, Mts An Nur, MA An Nur, dan SMK Al- Islah dimana

sekolah tersebut berada dalam satu lokasi, sehingga SMP GUPPI menjadi lingkungan

sekolah yang ramai dengan fasilitas dan sarana yang cukup memadai serta proses

belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.

b. Visi,Misi dan Tujuan SMP GUPPI Palangka Raya

Visi Sekolah

Mewujudkan pembelajaran santun,cerdas, dan kompetetif

Misi Sekolah

1) Melaksanakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan

2) Meningkatkan kinerja warga sekolah sesuai dengan bidangnya masing-

masing berdasarkan IPTEK


3) Melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait guru menunjang

program pendidikan

4) Memberdayakan peran serta orangtua murid dan masyarakat untuk

meningkatkan mutu pendidikan.

c. Kurikulum

Kurikulum dasar pendidikan disusun dalam rangka mencapai tujuan

pendidikan tradisional isi kurikulum dasar pendidikan memuat mata pelajaran

sebagai berikut:

1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan(PPkn)

2. Pendidikan Agama

3. Bahasa Indonesia

4. Matematika

5. Ilmu Pengetahuan Alam

6. Ilmu Pengetahuan Sosial

7. Kerajinan Tangan dan Kesenian

8. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

9. Muatan Lokal

10. Ketrampilan Jasa

d. Data Guru dan Pegawai TU SMP GUPPI Palangka Raya

1) Tenaga Kependidikan

SMP GUPPI didirikan pada tahun 1987. Pimpinan sekolah yang pernah

bertugas di SMP GUPPI sejak awal berdirinya adalah:

NAMA PERIODE TUGAS

1. Drs. H.Mukhayat, S.H Tahun 1987 s/d 1990.

2. Drs. Joko Tahun 1991 s/d Januari


1994

3. Drs. Djuanda Tahun 1995 – 2000

4. Syahlanie Tahun 2001 – Desember


2005

5. Yuspin M.Ntuna,S.Pd Januari 2006 – Desember


2011

6. Suharni,S.Pd.MM Januari 2012 – Sekarang

2) Tenaga Pendidik

Jumlah seluruh personil sekolah sebanyak 12 orang, yang terdiri dari 6 (Enam)

orang berstatus PNS dan 4 (Empat) Orang sebagai Guru Tetap Yayasan

( GTY) serta 2 ( Dua ) orang lainnya berstatus Guru Tidak Tetap Diknas (

GTT ) sebagaimana terlihat pada tabel berikut :

Keadaan Personil Sekolah

PENDIDIKA
STATU
NO NAMA JABATAN N
S
TERKAHIR

1 SUHARNI,S.Pd.MM Kepala Sekolah PNS S.2 M.Pend.

S.1
2 MUHARTINAH,S.Pd Guru IPS / Wakasek PNS
Pend.Ekonomi

D.II
3 SYAHLANIE,A.Md Guru Matematika PNS
Matematika

DENOK Guru IPA /


4 PNS S1 IPA
ARIMBI,S.Pd Koord.Lab.IPA/Wali Kelas IX

SITI Guru Bahasa Inggris/Wali


5 PNS S.1 Bhs Inggris
NURHAYATI,S.Pd Kelas VII

ENDANG SRI Guru Bahasa


6 PNS S1 Bhs Inggris
SUSANTI,S.Pd.I Indonesia/Koord.Sarpras

GTT
7 NORHANA,S.Ag Guru PAI / Bendahara S.1 PAI
Diknas
ARLIN S.1
8 Guru TIK/TU GTY
M.NTUNA,S.Pd Pend.Ekonomi

SITI
9 Guru PKn/Kaur Perpus. GTY S.1 PKn
MUHIJRAH,S.Pd

DEWI SUCI
10 Guru IPA GTY S.1 IPA
R.U,S.Pd.I

NATALI GTT
11 Guru Penjaskes S.1 Penjaskes
HARIYO,S.Pd Diknas

M.KHOLILURAHM
12 Guru Mulok BTQ GTY S.1 PAI
AN,S.Pd.I

3) Data Peserta Didik SMP GUPPI Palangka Raya

Jumlah
Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX (Kelas
Pendaft
VII+VIII+IX)
Tahun ar
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Ajaran (Calon

Siswa Jml Rombon Jml Rombon Jml Rombon Jml Rombon

Baru) siswa gan siswa gan siswa gan siswa gan

belajar belajar belajar belajar

2011/201 40 39 21 100
40 org 1 rombel 1 rombel 1 rombel 3 rombel
2 org org org org

2012/201 35 41 41 117
40 org 1 rombel 2 rombel 2 rombel 5 rombel
3 org org org org

2013/201 35 41 41 120
40 org 1 rombel 2 rombel 2 rombel 5 rombel
4 org org org org

2014/201 33 25 40
40 org 1 rombel 1 rombel 2 rombel 98 0rg 4 rombel
5 org org org
4 ro

2015/201 20 40 28 m
30 org 1 rombel 2 rombel 1 rombel 88 0rg
6 org org org b

el

e. Sarana dan Prasarana SMP GUPPI Palangka Raya

1) Tanah dan Halaman

Tanah sekolah sepenuhnya milik Yayasan. Luas areal seluruhnya 6.000 m2.

Keadaan Tanah Sekolah SMP GUPPI Palangka Raya

Status : Milik Yayasan

Luas Tanah : 6.000 m2

Luas Bangunan : 898 m2

Halaman / Lapangan : 5.252 m2


Olah Raga

2) Gedung Sekolah

Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah ruang kelas untuk

menunjang kegiatan belajar memadai yaitu sebanyak 3 ruang kelas, sedangkan

ruang-ruang lainnya dijelaskan sebagai berikut :

Keadaan Gedung Sekolah SMP GUPPI Palangka Raya

Kondisi
No. Nama Bangunan Jumlah/Luas Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat

1 Luas Bangunan 898 m2 - - -


2 Ruang Kepala Sekolah 1 bh √ - -
3 Ruang TU 1 bh √ - -
4 Ruang Guru 1 bh - √
5 Ruang Kelas 3 bh - √ √
6 Ruang Lab. IPA 1 bh - √
7 Ruang Lab. Komputer - - - -
8 Ruang Perpustakaan 1 bh - √ -
Ruang WC Guru dan - √ √
9 3 bh
siswa
10 Masjid 1 bh √ - -
11 Ruang Osis 1 bh - - √
Halaman / Lapangan
12 5.252 m2 √ - -
Olahraga

B. Temuan Penelitian

Temuan dari hasil penelitian yang dilaksanakan selama peneliti di lapangan yang

dimulai dari tanggal 14 Mei - 18 Mei 2016 di SMP GUPPI Palangka Raya dengan

melaksanakan pengamatan dan wawancara dengan Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan,

Guru BK, Guru Pendidikan Agama Islam, Wali Kelas VII dan peserta didik serta

melaksanakan observasi di sekolah.

Sebelum melaksanakan penelitian peneliti terlebih dahulu bertemu dengan Kepala

Sekolah pada hari Sabtu tanggal 30 April 2016 untuk melaksanakan penelitian di

sekolah tersebut dan pada hari itu juga Kepala Sekolah memberikan ijin kepada

Peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMP GUPPI Palangka Raya.

Berdasarakan arahan guru BK dan guru PAI, peneliti diperbolehkan melakukan

penelitian dan pendekatan kepada peserta didik kelas VII SMP GUPPI Palangka

Raya
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada Kepala Sekolah, Waka

Kesiswaan, Guru BK, Guru PAI ,Wali kelas VII dan peserta didik (hasil wawancara

terlampir) maka dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah, Waka Kesiswaan, Guru BK,

Guru PAI, Wali Kelas VII dan Peserta Didik

a. Wawancara dengan Kepala Sekolah SMP GUPPI Palangka Raya

Wawancara dengan Kepala Sekolah dilakukan pada hari selasa tanggal 24

Mei 2016, pukul 08.40 WIB tempat di ruang Kepala Sekolah. Hasil

wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah SMP GUPPI

Palangka Raya dalam pelaksanaan disiplin ibadah shalat kepala sekolah

menyatakan bahwa Shalat dhuhur dilaksanakan setelah pak ke 5, waktu

kurang dari 5 menit sudah dibel dahulu, sehingga begitu adzan tiba anak-anak

dalam posisi berwudhu, ada yang berwudhu disekolah pun ada yang

berwudhu dimasjid, kemudian kalau anak yang rajin ketika adzan

berkumandang posisi shalat mereka sudah ada dimasjid. setiap hari ada guru

yang piket, meski begitu ,ibu sebagai Kepsek juga ikut mengawasi, karena ibu

juga sebagai kepsek bertanggung jawab, jadi ibu juga selalu mengawasi guru

piketnya dan ibu juga ikut memantau mereka sehingga anak-anak yang shalat

cepat ke masjid, yang berhalangan itu tetap di dalam kelas. Pasti ada, namanya

anak-anak yang pasti ada mereka masbuk, bermain atau bandel, jadi dari

kitanya mengingatkan kembali agar tidak bandel. Setiap hari jum’at ibu

mengadakan pengarahan setelah senam pagi bersama, disitu ibu sering

mengingatkan bahwa shalat itu merupakan suatu kewajiban sehingga selalu di

ingatkan kepada siswa untuk melaksanakan. Tingkat kedisiplinan dapat

dikatakan baik, namanya juga anak-anak , kalau ibu melihat anak-anak main
ibu panggil , begitu selesai shalat berjamaah terutama ibu ingatkan kepada

guru bidang studinya. Anak yang bandel di panggil ke ruang kepsek yang ibu

suruh manggil guru bidang studinya tapi ibu juga ikut serta memberi arahan

anak peserta didik itu. Di kompleks ini ada 4 sekolah masing-masing sekolah

memiliki tempat wudhu masing-masing dan sekarang dimasjid pun tempat

wudhunya juga ditambah jadi mereka bisa bergantian sehingga tidak akan

terjadi desak-desakan atau dorong-dorongan. Biasanya sebelum shalat dimulai

imam masjid pun mengingatkan terlebih dahulu bahwa shaf yang depan harus

diisi terlebih dahulu agar shalat kita bisa tenang dan khusyuk, Biasanya ada

guru dari 4 sekolah yang ada disini yang rela berkorban untuk piket mereka

berada dibelakang shaf ikut serta meskipun bpk atau ibu tersebut harus

masbuk sehingga bapak tersebut menginggatkan dari belakang, Biasanya ada

guru dari 4 sekolah yang ada disini yang rela berkorban untuk piket mereka

berada dibelakang shaf ikut serta meskipun bpk atau ibu tersebut harus

masbuk sehingga bapak tersebut menginggatkan dari belakang.

b. Wawancara dengan Waka Kesiswaan SMP GUPPI Palangka Raya

Wawancara dengan Waka kesiswaan dilakukan pada hari Selasa tanggal

24 Mei 2016 , pukul 09.30 WIB tempat di ruang Perpustakaan dari beberapa

pertanyaan yang diajukan oleh peneliti pada saat wawancara dengan

kesiswaan tentang pembinaan disiplin ibadah shalat di SMP GUPPI Palangka

Raya menyatakan bahwa pertama yang kita lakukan yaitu sebelum adzan

peserta didik sudah kita istirahatkan , jadi ketika mendengar suara adzan

mereka langsung ke masjid untuk wudhu. Yang pasti sebelum jam nya sudah

di ingatkan di kelas dan di umumkan juga melalui pengeras suara.Kalau disini

anak-anaknya memiliki kesadaran jadi tidak kalau harus diperingatkan dulu,


jika memang ada anak yang harus diperingatkan untuk shalat maka dari kita

serahkan kepada guru yang memiliki kewenangan untuk menangani masalah

tersebut dalam hal ini guru PAI , bagaimana memberitahukan kepada anak-

anak ibadah itu sangat penting, jadi itu sudah ada bagiannya masing-masing ,

tingkat kedisiplinan anak-anak termasuk sedang , untuk meningkatkan ibadah

ya itu terus kita ingatkan bahwa itu nanti berpengaruh dengan nilai Agama,

anak-anak berdesak-desakan ketika wudhu untuk mengatasi hal tersebut ya

kita buat antrian, anak-anak berbaris sesuai shaf nya jika ada yang tidak sesuai

maka kami tegur , anak-anak menyegarakan berwudhu, jika ada yang belum

wudhu maka diperingatkan lagi dan diawasi, anak-anak melaksanakan ibadah

tepat waktu jika tidak maka kami peringatkan lagi, mereka memiliki kesadaran

yang tinggi dalam ibadah, jika ada yang kurang memliki motivasi ibadah ya

kita nasehati dan kita peringatkan.

c. Wawancara dengan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMP GUPPI

Palangka Raya

Wawancara dengan Guru BK dilakukan pada hari Selasa tanggal 17 Mei

2016 , pukul 09.10 WIB tempat di ruang TU saat jam istirahat, dari beberapa

pertanyaan yang diajukan oleh peneliti pada saat wawancara dengan guru bk

tentang pembinaan disiplin ibadah shalat di SMP GUPPI Palangka Raya

menyatakan bahwa peserta didik langsung bergegas ke masjid karena

pelaksanaan shalat duhur berjamaah dilaksanakan dimasjid, biasanya sebelum

adzan pun sudah ada waktu untuk wudhu dulu karena peserta didik terdiri dari

4 sekolah jadi tempat wudhunya ada dimasjid dan dimasing-masing

sekolahpun ada juga, terkadang kalau di sekolah terbatas peserta didik

mengambil wudhu ke masjid. Ya memang kadang-kadang ada, tapi kita masih


upayakan agar mereka bergegas ke masjid, terkadang ada juga dari mereka

yang haid, ada yang sakit kita minta mereka istirahat di UKS dan kita tidak

bisa memaksa untuk shalat. Disini biasanya ada guru piket 1 hari 3 orang yang

mana bertugas juga untuk memantau kegiatan peserta didik, 1 guru memantau

siswa yang tidak shalat 2 guru memantau siswa yang shalat dimasjid, dari kita

guru-guru pun diwajibkan untuk shalat jadi kami memberikan contoh kepada

mereka tapi yang namanya shalat tidak bisa dipaksakan apalagi anak-anak

yang masih labil namun kita tetap usahakan untuk merangkul mereka dengan

memberikan contoh yang baik. Kalau mereka biasanya kadangkan apa

namanya jam istirahat sudah adzan, mereka sudah bilang bu sudah adzan ,

mereka langsung bergegas, ya silahkan ke masjid tak apa-apa, karena jam

11.30 sudah adzan mereka langsung berangkat, memang ada dari kesadaran

mereka sendiri. Memang ada 1,2,3 orang memang namanya karakter anak-

anak tidak sama ada yang memang susah, ada yang rajin namun kita tetap

upayakan. Alasan mereka ada-ada aja tapi kita beri pengertian kepada mereka

dengan kerjasama dengan guru PAI dan Kesiswaan. Kondisi shaf shalat

berjamah Alhamdulillah baik, sebelum shalat dimulai imam masjidpun

mengingatkan jangan ribut , tapi yang namanya anak-anak ada yang lambat,

Alasan karena berwudhu masih gantian tapi mereka rata-rata sudah patuh.

Tetap kembali lagi ke pribadinya sendiri-sendiri tapi rata-rata mereka berminat

sebagian besar, sebagian kecil memang harus kita paksa, dipaksapun harus

secara lembut Seperti contohnya “ Ayo nak kita shalat , shalat itu gak bisa

dipaksakan sih, shalat itu juga untuk kamu sendiri “ . Seperti itu cara kami

supaya mereka mau melakukan shalat. Masih ada yang berebut tapi ada juga

tempat wudhu dimasjid, mereka kembali kesekolah lagi kalau air di masjidnya
mati, terkadang mereka juga buru-buru karena memang 4 sekolah jadinya

kadang wudhunya di sekolah , memang terkadang rebutan tapi alhamdulillah

bisa teratasi juga. Makanya disaat kami, kalau mereka waktu dhuhur itu

diminta berbaris . Jadi siapa yang baru datang siapa yang tertinggal . Kalau

dimasjid kan banyak tempat wudhunya jadi mereka harus berbaris, kaum

masjidnya pun mengarahkan mereka agar tidak berdesakan, diperingatkan

jangan berebutan agar tidak kepleset . Ya memang kalau itu mereka rapi aja,

kan guru-gurunya didepan mereka mengikuti dibelakang , rapi aja sesuai shaf

yang diaba-abakan oleh imannya. Kalau selama ini saya ikut shalat juga,

Cuma ada kejadian pernah anak-anak itu memang shalatnya gak sesuai ,

akhirnya kami suruh mereka mengulang lagi dan kami pun ikut

memperhatikannya mereka bisa shalat dengan sah. Soalnya mereka bisa juga

main, ini shaffnya ada disana dianya ada disini sedangkan didepan kosong,

jadi setelah itu ada laporan, sepertinya waktu dia shalat ngomong . Ini gak

sesuai shafnya dan itu kita pun minta untuk mengulang shalatnya lagi dan

Alhamdulillah anaknya mau. Iya pasti itu, “Ayo kita wudhu aja dulu kadang

anak-anak bilang aku gak mau wudhu disana , disini aja disana memang akan

desak-desakan nanti”. Kesadaran mereka besar jadi wudhu pun keinginan

sendiri. Yang sering kami tegur itu kalau ada yang lambat maih main aja

didalam kelas tapi itu gak banyak hanya 1,2 orang aja yang perlu ekstra. Kita

datangi ke kelas dan kita tanyai mereka, dan jawaban dari mereka pun

bermacam-macam ada yang lagi gak enak badan, bajunya kotor, dan kita gak

bisa paksakan juga, kalau ceweknya kita tanyai kenapa mereka gak shalat

alasannya karena lagi haid, kamipun tetap memantau walaupun istilahnya

mereka tidak mau melaksanakan shalat, berwudhupun tetap kita tanya kenapa
gak berwudhu jawabannya pun karena lagi haid, terkadang dari kamipun suka

usil....kita bertanya ke mereka. Ayo ke kamar mandi diperiksa benar gak.

Karena selama ini yang kita pantau kan shalat dhuhur, waktu istirahat kamipun

pasti sudah shalat dhuhur, tapi masih ada yang alasannya masih sakit perut,

buang air besar dulu, sebagian kecil lah yang seperti itu kita temui. Kadang

kan ada siswa yang sakit perut, maka kami izinkan untuk masbuk, tapi yang

ketinggalan shalat kami minta dia shalat sendiri,kadang berbelit-belit

alasannya tak tepat, dan saya bilang ok kami gak mau dengar alasan kamu,

silahkan shalat sendiri(Kalau sudah terlambat 5 menit ), biasanya kalau anak-

anak terlambat mereka malu masuk ke masjid, akhirnya kami datangi kenapa

alasan mereka terlambat, memang karakter anak-anak bermacam-macam tapi

sebagian kecil aja lah yang seperti itu. Alhamdulillah ada dari mereka sendiri,

kita juga ada kerjasama dengan guru MULOK dan WAKA KESISWAAN.

Yang mana MULOK itu tidak hanya baca tulis Qur’an tapi disitu diajarkan

semua. Jadi Alhamdulillah kalau disini difasilitasi dengan pelajaran MULOK

dalam bentuk BTQ (Baca Tulis Qur’an). Mereka diminta menghafal bacaan-

bacaan shalat, jadi dari situ siswa belajar sampai keluar dari kelas itu mereka

semangat menghafal Ayat-ayat Qur’an. Motivasi mereka untuk shalat itu gak

harus dipaksa bahkan ada yang shalat dhuha dimasjid , kalau miasalnya

dimasjid tidak bisa di ruang UKS aja kalau mereka malu. Nah,, itu memang

kerjasama kami terutama dengan guru pelajaran PAI dan guru MULOK serta

dengan WAKA KESISWAAN. Dan kita berikan bim bingan khusus dengan

tidak memaksa dia , tapi kita kasih bimbingan khusus untuk dia supaya dia

mengerti khususnya manfaat shalat untuk dirinya sendiri, kadang anak-anak

bilang “ Saya bu dirumah tidak diajarkan shalat, mamah abah ulun jarang
shalat” . Ya dari lingkungan pengaruhnya, saya pun mengomentarinya “Ya

sudaah kalau kamu disekolah usahakan kamu shalat berjamaah, mengikuti

shalat berjamaah dan tata tertib kita diwajibkan shalat berjamaah dimasjid.

Kecuali ada halangan. Memang anak-anak ini ada yang masih berbelit-belit

alasan macam-macam memang ada, tapi ya Alhamdulillah masih bisa

tertanggani, kalaupun istilahnya masih ada bacaan yang masih da yang belum

bisa ada BTQ jadi dari situ mereka belajar, Cuma memang ada 1 dari mereka

yang tidak hafal saya tanya “ kamu sudah hafal gak? “ “ sudah bu tapi kadang-

kadang kalau ulun waktu shalat itu hafal aja tapi kalau di tanya-tanya bisa

salah ibu” saya komentari “ mungkin kamu grogi aja mungkin kamu kalau

dihadapan Allah tidak grogi. Jadi kami yang memotivasi akhirnya dia memang

melaksanakan shalat itu.

d. Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP GUPPI

Palangka Raya

Wawancara dengan Guru PAI dilakukan pada hari Selasa tanggal 17 Mei

2016 , pukul 08.05 WIB tempat di ruang TU saat Ibu NH sedang santai disini

adapun tanggapan yang disampaikan oleh ibu NH menyatakan bahwa Ya

sebagian mereka ketika mendengar bel dari sekolah mereka diwajibakan untuk

ke masjid untuk mengambil air wudhu untuk shalat. Kami ada guru piketnya ,

disitulah guru piket mengawasi siswa-siswa nya yang mana siswanya tidak

shalat, dicatat , kenapa alasannya tidak shalat dibuku piket, terus saya juga ada

buku absen shalat dhuhur berjamaah , jadi tiap kelas VII,VIII, dan IX , ada

daftar namanya, saya juga minta bantuan 1 orang siswa saya tugaskan untuk

mengabsen mereka siapa-siapa saja yang tidak shalat , nanti kan ketahuan dari

abseb tersebut. Tidak juga, ada yang duluan , Ya yang namanya anak-anak
malas, kadang disuruh dulu, kadang disuruh dulu, kadang dipanggil.

Bagaimana menjelaskan pentingnya shalat bagi mereka, karena suatu

kewajiban bagi mereka. Ya disitu namanya anak-anak kadang-kadang ada

keributan, bisa juga ketika waktu shalat ada anak-anak yang gerakannya

salah ,kadang saya tegur untuk memperbaikinya lagi kesalahannya. Tidak

juga, kadang-kadang mereka bergantian karena kan 4 sekolah, karena tiap

sekolah kan memiliki tempat wudhu dan tempat wudhu dimasjid juga ada,

sehingga mereka ada yang langsung , ada yang ditempat masing-masing tapi

gak ada kalu berdesak-desakan. sesuai dengan shafnya mereka sudah tahu,

sudah faham saja, misalnya depan ada yang kosong langsung diminta maju ke

depan. kalau sudah dengar adzan langsung saja, kadang siang sebelum bel

dipencet mereka sudah wudhu jadi ketika adzan kumandang, mereka sudah

punya wudhu , sebelum adzan sudah dibel jadi mereka sudah wudhu masing-

masing. Tidak ada ya bu...mereka tepat waktu soalnya shalat berjamaah kalau

lambat kan dia gak sholat berjamaah , tapi hampir 99% tepat . kalau lamabt

namanya masbuk.

e. Wawancara dengan Wali Kelas VII SMP GUPPI Palangka Raya

Wawancara dengan wali kelas VII dilakukan pada hari Senin tanggal 23

Mei 2016 , pukul 09.19 WIB tempat di depan ruang guru saat Ibu SNH sedang

santai dan belum ada jam mengajar, peneliti meminta izin kepada beliau untuk

melakukan wawancara tentang pembinaan disiplin ibadah shalat peserta didik

kelas VII.

Adapun tanggapan yang Ibu SNH sampaikan yaitu ketika ada suara adzan

peserta didik keluar kelas kemudian mengambil air wudhu peserta didik

langsung ke masjid. Saat ke masjid peserta didik ada yang rajin ada juga
yang malas , Namun sebisa mungkin guru piketnya selalu mengingatkan

peserta didik ke masjid setelah mendengar adzan . Adapun upaya yang

dilakukan kami agar peserta didik segera ke masjid yakni dengan peraturan

disekolah untuk segera melaksanakan shalat. Saat ke masjid peserta didik dari

kelas serentak tapi untuk ke masjidnya itu mungkin tidak langsung ada yang

masih minum dulu , karena didepan masjid ada penjual es, jadi tidak juga yang

dari kelas semuanya serentak. kalau kesadarannya sudah bagus saja Karena

memang sekolah disini basicnya Islam untuk kepatuhan dari awal peserta

didik masuk dasarnya sudah bagus , jadi kalau peningkatannya sejauh ini

diingatkan , untuk Punishment tidak ada karena memang peserta didik sadar

kalau kelas VII peserta didik masih anak-anak jadi masih mudah diatur,

peserta didik dari awal sudah diberi tahu bahwa ini sekolah Islam jadi kalau

peraturannya seperti ini harus ditaati dan peserta didik cukup diperingatkan

dengan lisan. Kalau dari peserta didik ada yang tidak shalat biasannya kami

tanya dulu, kalau perempuannya kan memang ada yang tidak shalat karena

berhalangan, tapi kalau laki-lakinya tidak ada alasan kecuali sakit, kalau ada

ditemukan peserta didik itu tidak shalat kami panggil peserta didik ke kantor

untuk shalat berjamaah , ada yang menjadi imam ada yang menjadi makmum.

Kalau berdesak-desakan karena tempat wudhu kita ada beberapa disekolah ini,

dimasjid ada juga, tapi karena memang ruang lingkup kita 4 sekolah jadi kalau

berdesak-desakan tidak, tapi kalau memang peserta didik harus antri.Kalau

shaf shalat terkadang harus diperingatkan , kalau shalat shaff depan harus

dipenuhi dulu, harus rapat, beberapa kali memang tetap ada yang

mengingatkan dan harus diingatkan, tidak ada yang setiap hari peserta didik

mengatur dirinya sendiri . karena memang peserta didik jadi masing-masing


anak karakternya berbeda, ada yang mereka cepat, ada yang mereka mengulur-

gulur waktu shalatnya, kadang-kadang waktu adzan maju-mundur , kalau dari

sekolah itu dijadwal shalat dhuhurnya jam 11.30 WIB , jadi kalau adzannnya

itu sebelum jadwal mereka itu sudah langsung wudhu, kadang-kadang masih

ada juga yang nanti dulu, minum dulu, baru peserta didik wudhu kalau

waktunya masih panjang, tapi kalau waktunya sudah mepet mereka bersegera .

Kalau disini kan waktu dhuhur kan sudah adzan, jadi siswa-siswa pada keluar

dan guru-guru pun keluar bergegas jadi kalau misalnya tepat waktu, ya tepat

waktu saja. Disini kebanyakan motivasinya tinggi, peserta didik memiliki

karakter yang berbeda , tidak semuanya tapi ada motivasinya yang tidak sama

naik turun, setiap harinya peserta didik motivasinya pasti tidak sama naik

turun.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan wali kelas VII disimpulkan

bahwa disiplin ibadah shalat peserta didik dalam kategori sedang oleh sebab

itu sebagai seorang guru beliau tidak segan-segan untuk memperingatkan

peserta didik agar disiplin dalam melaksanakan ibadah shalat.

f. Wawancara dengan Peserta Didik Kelas VII SMP GUPPI Palangka

Raya

1) YHY

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik yang berinisial

YHY pada hari senin tanggal 16 Mei 2016, pukul 08.17 WIB tempat

Ruang Kelas VII tentang disiplin ibadah peserta didik menyatakan bahwa
peserta didik ketika mendengar adzan bersegera untuk ke masjid, kegiatan

yang biasanya peserta didik lakukan dimasjid yaitu shalat, peserta didik

pernah juga terlambat datang ke masjid, peserta didik mengatakan bahwa

jarang melaksanakan shalat lima waktu, perasaan senang yang dialami

ketika telah melaksanakan shalat, perasaan sedih yang dialami saat

meninggalkan shalat, bagi peserta didik shalat merupakan ibadah yang

ringan, saya melaksanakan shalat tiap hari tapi kadang sering terlambat.

Tidak ada orang yang menghalangi saya saat beribadah, materi yang saya

ketahui tentang tata cara shalat yaitu bacaan shalat. Saya jarang

melaksanakan shalat dengan teratur, kadang-kadang juga saya

melaksanakan shalat tepat waktu, cara saya untuk mengatasi agar tepat

waktu biasanya pakai alarm, wudhu diawal waktu dan wudhu tepat waktu,

berdoa ketika selesai shalat, saya gak malas melaksanakan shalat, saya

sering melaksanakan shalat jamaah disekolah, iya saya melakukannya

dengan tertib, sedih saat meninggalkan shalat, wudhu diawal waktu, shalat

sendiri, mendekatkan diri, mengingat Allah ketika shalat, ikhlas saat

melaksanakan shalat, iya kesadaran tinggi, tidak terpaksa melaksanakan

shalat.

2) GD

Berdasarkan hasil wawancara dengan peserta didik yang berinisial GD

pada hari senin tanggal 16 Mei 2016, pukul 08.12 WIB tempat Ruang

Kelas VII tentang pembinaan disiplin ibadah. Ketika mendengarkan adzan

GD tidak bersegera ke masjid, kegiatan yang saya lakukan shalat, kadang-

kadang saya pernah juga terlambat datang ke masjid, saya jarang


melaksanakan shalat lima waktu, perasaan menjadi tenang saat saya telah

shalat , pikiran saya agak kacau saat meninggalkan shalat, shalat ibadah

yang ringan, saya melaksanakan shalat tiap hari tapi kadang sering

terlambat. Kadang ada teman yang menghalangi saya saat akan beribadah

shalat jadi kadang saya jalannya mutar belakang ruangan kepala sekolah

saat berangkat ke masjidnya, saya gak tahu materi apa saja tentang shalat.

Saya jarang melaksanakan shalat dengan teratur, saya gak melaksanakan

shalat tepat waktu, gak tahu cara mengatasinya, ya biasanya saya berdoa

ketika selesai shalat, saya gak malas melaksanakan shalat, saya jarang

melaksanakan shalat jamaah disekolah, iya saya melakukannya dengan

tertib, sedih saat meninggalkan shalat, wudhu diawal waktu, biasanya lebih

suka shalat sendiri karena gak lama kalau shalat berjamaah biasanya lama,

mendekatkan diri, supaya khusyuk shalatnya saya berdoa, iya ikhlas saat

shalat, gak kesadaranya biasa aja.

3) IB

Beradasarkan hasil wawancara dengan peserta didik yang berinisial IB

pada hari senin tanggal 16 Mei 2016, pukul 08.40 WIB tempat Ruang

Kelas VII. Biasanya saya ke masjid saat adzan berkumandang,saat

dimasjid saya biasanya shalat, kadang-kadang saya terlambat datang ke

masjid, kadang-kadang saya melaksanakan shalat lima waktu, saya senang

setelah selesai melaksanakan shalat karena pikiran jadi tenang, perasaan

sedih yang dialami saat meninggalkan shalat, iya shalat merupakan ibadah

yang ringan, saya melaksanakan shalat tiap hari tapi kadang sering

terlambat , biasanya shalat yang paling susah buat saya itu shalat subuh

karena harus bangun pagi,teman-teman biasanya mengajak sama-sama ke


masjid jadinya gak ada yang menghalangi saat shalat, materi yang saya

ketahui tentang tata cara shalat yaitu bacaan shalat. Kadang-kadang saya

melaksanakan shalat dengan teratur, kadang-kadang juga saya

melaksanakan shalat tepat waktu, cara saya untuk mengatasi agar tepat

waktu biasanya pakai alarm, ya saya berdoa ketika selesai shalat berdoa

untuk ibu dan bapak dan cita-cita yang ingin saya capai, saya gak malas

melaksanakan shalat, saya sering melaksanakan shalat jamaah disekolah,

iya saya melakukannya dengan tertib, sedih saat meninggalkan shalat,

wudhu diawal waktu, shalat sendiri, mendekatkan diri, mengingat Allah

ketika shalat, ikhlas saat melaksanakan shalat, iya kesadaran tinggi, tidak

terpaksa melaksanakan shalat.

4) DH

Beradasarkan hasil wawancara dengan peserta didik yang berinisial

DH pada hari senin tanggal 16 Mei 2016, pukul 12.15 WIB tempat Ruang

Kelas VII . Saat mendengar adzan saya jarang bersegera ke masjid,

kegiatan shalat yang saya lakukan , ya saya pernah ketinggalan shalat,

jarang saya melaksanakan shalat lima waktu, tenang setelah melaksanakan,

biasa saja saat meninggalkan shalat, ya ibadah yang ringan, jarang

melaksanakan shalat setiap hari, ya mengulur-gulur waktu shalat, gak ada

kawan yang menghalangi,rukun shalat yang saya ketahui, jarang saya

melakukan shalat dengan teratur, ya diawal waktu, gak tahu cara

mengatasinya, ya berdoa setelah selesai shalat, gak malas melaksanakan

shalat lima waktu, sering melaksanakan, saya gak tertib melaksanakan

shalat, gak rugi saat meninggalkan shalat, perasaan aneh dan kecewa saat

meninggalkan shalat, pasang alarm supaya gak ketinggalan shalat,supaya


khusyuk ya berdoa, makna shalat mendapat pahala, saat shalat ya

mengingat Allah, ya ikhlas , ya memiliki kesadaran , gak tahu cara

mengatasi agar kesadarannya tinggi, gak terpaksa melaksanakan shalat.

5) ML

Beradasarkan hasil wawancara dengan peserta didik yang berinisial

ML pada hari senin tanggal 16 Mei 2016, pukul 10.15 WIB tempat Ruang

Kelas VII. Saat mendengar adzan saya pergi ke masjid, kegiatan yang saya

lakukan shalat, saya pernah terlambat melaksanakan shalat karena masih

ada tugas PR yang harus dikerjakan, Kadang-kadang saya rajin

melaksanakan shalat, saat melaksanakan shalat hati saya lega, saat

meninggalkan shalat saya gelisah gak enak ada terasa ada yang kurang, iya

shalat adalah ibadah yang ringan, saya kadang-kadang melaksanakan

shalatnya karena biasanya ada saja yang dilakukan, kadang-kadang saya

menggulur waktu shalat, kadang-kadang ada kawan yang menghalangi

saya saat mau shalat misalnya mengajak beli makanan atau mengerjakan

tugas, materi yang saya ketahui tentang shalat bacaan doanya, saya tidak

melaksanakan shalat dengan teratur, kadang-kadang saya melaksnakan

shalat diawal waktu, biasanya saya berwudhu tepat waktu, iya saya berdoa

setelah selesai shalat, saya gak malas melaksanakan shalat tapi kadang ada

yang perlu dikerjakan jadi tertunda shalatnya, jarang melaksanakan shalat

berjama’ah, saya tidak melaksankan shalat dengan tertib, saya merasa

nyaman melaksanakan shalat , perasaan saya kurang lega saat

meninggalkan shalat, apabila ketinggalan shalat yang saya lakukan

masbuk, biasanya saya beristigfar agar shalatnya lebih khusyuk, makna

shalat itu berdoa, iya mengingat, iya ikhlas saat melaksanakan, jika
kesadaran saya berkurang maka saya melakukan shalat.saya tidak terpaksa

melaksanakan shalat.

2. Hasil Observasi

Pada tanggal 14 Mei sampai dengan 18 Mei 2016 peneliti melakukan

observasi terhadap peserta didik di SMP GUPPI Palangka Raya, maka dapat

dijelaskan hasil observasi tersebut sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Observasi terhadap peserta didik di SMP GUPPI Palangka Raya

pada tahap pertama

Hari : Sabtu, 14 Mei 2016

Jam : 11.15 WIB s/d 12.30 WIB

Tempat : SMP GUPPI Palangka Raya

Pengamat : Lia Agustina

Dari data observasi yang didapatkan oleh peneliti disekolah untuk melihat

tingkat kedisiplinan ibadah peserta didik, masih terdapat peserta didik yang

terlambat melaksanakan shalat karena masih mengerjakan tugas, masih terdapat

peserta didik yang malas melaksanakan shalat, masih terdapat peserta didik yang

mengulur-gulur waktu shalat, masih terdapat peserta didik yang kurang semangat

saat shalat, masih terdapat peserta didik yang kurang konsentrasi saat shalat,

masih terdapat peserta didik yang tidak khusyuk saat shalat, masih terdapat

peserta didik yang tidak teratur saat shalat, masih terdapat peseta didik yang tidak

tertib saat shalat, masih terdapat peserta didik yang asyik bermain handphone saat

adzan berkumandang, masih terdapat peserta didik yang terpengaruh teman yang

tidak shalat.

b. Pelaksanaan observasi terhadap peserta didik di SMP GUPPI Palangka Raya

pada tahap kedua


Hari : Senin, 16 Mei 2016

Jam : 11.15 WIB s/d 12.30 WIB

Tempat : Masjid Jami An Nur Palangka Raya

Pengamat : Lia Agustina

Dari data observasi yang didapatkan oleh peneliti disekolah untuk melihat

tingkat kedisiplinan ibadah peserta didik, masih terdapat peserta didik yang

terlambat melaksanakan shalat, masih terdapat peserta didik yang malas

melaksanakan shalat, masih terdapat peserta didik yang mengulur-gulur waktu

shalat, masih terdapat peserta didik yang kurang semangat saat shalat, masih

terdapat peserta didik yang kurang konsentrasi saat shalat, masih terdapat peserta

didik yang tidak khusyuk saat shalat, masih terdapat peserta didik yang tidak

teratur saat shalat, masih terdapat peserta didik yang asyik bermain handphone

saat adzan berkumandang, masih terdapat peserta didik yang terpengaruh teman

yang tidak shalat.

c. Pelaksanaan observasi terhadap peserta didik di SMP GUPPI Palangka Raya

pada tahap ketiga

Hari : Selasa, 17 Mei 2016

Jam : 07.00 WIB s/d 08.00 WIB

Tempat : Masjid Jami An Nur Palangka Raya

Pengamat : Lia Agustina

Dari data observasi yang didapatkan oleh peneliti disekolah untuk melihat

tingkat kedisiplinan ibadah peserta didik, masih terdapat peserta didik yang

malas melaksanakan shalat, masih terdapat peserta didik yang mengulur-gulur

waktu shalat, masih terdapat peserta didik yang kurang semangat saat shalat,

masih terdapat peseta didik yang tidak tertib saat shalat, masih terdapat peserta
didik yang shalatnya tidak teratur, masih terdapat peserta didik yang

terpengaruh teman yang tidak shalat.

d. Pelaksanaan observasi terhadap peserta didik di SMP GUPPI Palangka Raya

pada tahap ke empat

Hari : Selasa, 17 Mei 2016

Jam : 11.40 WIB s/d 12.30 WIB

Tempat : Masjid Jami An Nur Palangka Raya

Pengamat : Lia Agustina

Dari data observasi yang didapatkan oleh peneliti disekolah untuk melihat

tingkat kedisiplinan ibadah peserta didik, masih terdapat peserta didik yang

terlambat melaksanakan shalat, masih terdapat peserta didik yang malas

melaksanakan shalat, masih terdapat peserta didik yang ramai saat

melaksanakan shalat, masih terdapat peserta didik yang mengulur-gulur waktu

shalat, masih terdapat peserta didik yang kurang semangat saat shalat, masih

terdapat peserta didik yang tidak teratur saat shalat, masih terdapat peserta

didik yang bercanda saat shalat, masih terdapat peserta diidk yang tidak tertib

saat shalat, masih terdapat peserta didik yang asyik bermain handphone saat

adzan berkumandang, masih terdapat peserta didik yang tidak terarur saat

shalat, masih terdapat peserta didik yang terpengaruh teman yang tidak shalat.

e. Pelaksanaan observasi terhadap peserta didik di SMP GUPPI Palangka Raya

pada tahap ke lima

Hari : Rabu, 18 Mei 2016

Jam : 07.30 WIB s/d 08.30 WIB

Tempat : SMP GUPPI Palangka Raya

Pengamat : Lia Agustina


Dari data observasi yang didapatkan oleh peneliti disekolah untuk melihat

tingkat kedisiplinan ibadah peserta didik, masih terdapat peserta didik yang

malas melaksanakan shalat, masih terdapat peserta didik yang mengulur-gulur

waktu shalat, masih terdapat peserta didik yang kurang semangat saat shalat,

masih terdapat peserta didik yang kurang konsentrasi saat shalat, masih

terdapat peserta didik yang tidak teratur saat shalat, masih terdapat peserta

didik yang tidak tertib saat shalat, masih terdapat peserta didik yang

terpengaruh teman yang tidak shalat.

f. Pelaksanaan observasi terhadap peserta didik di SMP GUPPI Palangka Raya

pada tahap ke enam

Hari : Rabu, 17 Mei 2016

Jam : 11.15 WIB s/d 12.30 WIB

Tempat : SMP GUPPI Palangka Raya

Pengamat : Lia Agustina

Dari data observasi yang didapatkan oleh peneliti disekolah untuk melihat

tingkat kedisiplinan ibadah peserta didik, masih terdapat peserta didik yang

terlambat melaksanakan shalat karena masih mengerjakan tugas, masih

terdapat peserta didik yang malas melaksanakan shalat, masih terdapat peserta

didik yang mengulur-gulur waktu shalat, masih terdapat peserta didik yang

kurang semangat saat shalat, masih terdapat peserta didik yang kurang

konsentrasi saat shalat, masih terdapat peserta didik yang tidak teratur saat

shalat, masih terdapat peseta didik yang tidak tertib saat shalat, masih terdapat

peserta didik yang asyik bermain handphone saat adzan berkumandang, masih

terdapat peserta didik yang shalatnya tidak teratur, masih terdapat peserta

didik yang terpengaruh teman yang tidak shalat.


3. Dokumentasi

Berdasarkan hasil dokumentasi yang peneliti lakukan di sekolah SMP GUPPI

Palangka Raya, yaitu sebagai berikut:

Gambar. 1

Wawancara dengan Kepala Sekolah

Wawancara dilakukan di ruang tamu SMP GUPPI Palangka Raya, Kepala

Sekolah menyampaikan bahwa untuk meningkatkan disiplin peserta didik seorang

guru harus mampu memberikan contoh kepada peserta didik.


Gambar.2

Wawancara dengan WAKA Kesiswaan

Wawancara dilakukan di Perpustakaan dengan bapak NTH, WAKA Kesiswaan


menyatakan bahwa peserta didik yang terlambat melaksnakan ibadah shalat harus di
peringatkan dan selalu diawasi.

Gambar.3

Wawancara dengan Guru BK

Wawancara dilakukan diruang TU SMP GUPPI Palangka Raya dengan ibu ARL, guru BK
menyatakan bahwa pembinaan disiplin ibadah peserta didik tidak bisa menggunakan cara
yang sama untuk setiap peserta didik, yang harus diperhatikan adalah bagaimana karakter
anak tersebut dan guru BK memberi saran kepada peserta didik dengan bahasa yang lembut.
Gambar.4

Wawancara dengan Guru Pendidikan Agama Islam


Wawancara dilaksanakan di ruang tamu SMP GUPPI Palangka Raya, dengan ibu NH
beliau mengatakan bahwa tingkat disiplin peserta didik dalam kategori sedang, untuk
meningkatkan disiplin peserta didik dari guru PAI memberikan penilaian secara langsung
dalam bentuk catatan daftar hadir shalat peserta didik

Gambar.5

Wawancara dengan Wali Kelas VII


Wawancara dengan wali kelas VII dilaksanakan di depan ruang guru, dengan ibu
SNH, beliau mengatakan bahwa untuk meningkatkan disiplin ibadah peserta didik
harus menaati peraturan yang ada disekolah, karena peraturan yang ada sudah
mencakupi nilai-nilai keagamaan yang harus disadari oleh semua peserta didik.

Gambar.6

Wawancara dengan Peserta Didik(YHY)


Wawancara dengan peserta didik (YHY) dilaksanaakn diruang kelas VII, peneliti meminta
izin kepada wali kelas dan guru mata pelajaran terlebih dahulu sebelum melakukan
wawancara tersebut.

Gambar.7

Wawancara dengan Peserta Didik(GD)

Wawancara dengan peserta didik (GD) dilaksanaakn diruang kelas VII, peneliti meminta
izin kepada wali kelas dan guru mata pelajaran terlebih dahulu sebelum melakukan
wawancara tersebut.
Gambar.8

Wawancara dengan Peserta Didik(IB)

Wawancara dengan peserta didik (IB) dilaksanaakn diruang kelas VII, peneliti meminta izin
kepada wali kelas dan guru mata pelajaran terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara
tersebut.

Gambar.9

Wawancara dengan Peserta Didik(DH)


Wawancara dengan peserta didik (DH) dilaksanaakn diruang kelas VII, peneliti meminta
izin kepada wali kelas dan guru mata pelajaran terlebih dahulu sebelum melakukan
wawancara tersebut.

Gambar.10

Wawancara dengan Peserta Didik(ML)


Wawancara dengan peserta didik (YHY) dilaksanaakn diruang kelas VII, peneliti meminta
izin kepada wali kelas dan guru mata pelajaran terlebih dahulu sebelum melakukan
wawancara tersebut.

Gambar.11
Masjid Jami An Nur Palangka Raya
Masjid Jami An Nur berlokasi di Jalan S. Parman Palangka Raya, berada di kompleks
pendidikan yang dikelilingi oleh beberapa sekolah diantaranya, MTs An Nur, MA An Nur,
SMK Al Islah dan SMP GUPPI Palangka Raya.

Gambar.12

Kegiatan mengambil air wudhu (Perempuan)


Kegiatan mengambil air wudhu (perempuan) peserta didik SMP GUPPI Palangka Raya,
peserta didik mengantri dengan tertib.

Gambar.13
Kegiatan mengambil air wudhu(Laki-laki)
Kegiatan mengambil air wudhu (Laki-laki), peserta didik SMP GUPPI Palangka Raya
mengambil air wudhu dengan tertib.
Gambar.14
Persiapan shalat duhur
Peserta didik menyiapkan tempat dan mukena untuk persiapan shalat duhur

Gambar.15

Sebelum Pelaksanaan Shalat


Setelah selesai mengambil air wudhu peserta didik menuju ke tempatnya masing-masing

Gambar.16

Sebelum pelaksanaan shalat duhur


Peserta didik menunggu waktunya shalat

Gambar.17

Pelaksanaan Shalat duhur. Peserta didik melaksanakan shalat duhur berjamaah.


Gambar.18

Foto Peserta Didik Yang Masbuk

Peserta didik pasca melakukan shalat duhur, ada 1 peserta didik yang masbuk.

C. Pembahasan Penelitian

Adanya peserta didik yang terlambat melaksanakan shalat karena masih mengerjakan

tugas, peserta didik yang malas melaksanakan shalat, peserta didik yang mengulur-gulur

waktu shalat, peserta didik yang kurang semangat saat shalat, peserta didik yang kurang

konsentrasi saat shalat, peserta didik yang tidak khusyuk saat shalat, peserta didik yang

tidak teratur saat shalat, peserta didik yang tidak tertib saat shalat, peserta didik yang

asyik bermain handphone saat adzan berkumandang, peserta didik yang terpengaruh

teman yang tidak shalat, membuat Kepala sekolah, guru-guru dan guru BK untuk lebih
mengawasi siswa pada saat mengikuti pelaksanaan shalat duhur di SMP GUPPI

Palangka Raya. Menurut Susilowati(2005:23-24) berpendapat

“Individu yang memiliki nilai kedisiplinan memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1)
Ketaatan, adalah suatu sikap atau perilaku individu yang memiliki apa-apa yang
menurut dirinya perintah atau aturan yang harus dijalaninya dengan terlebih
dahulu mempertimbangkan kebenaran perintah itu;(2) Kepatuhan,adalah sikap
atau perilaku individu yang tunduk atas segala perintah dan aturan tanpa
mengkaji terlebih dahulu benar tidaknya perintah tersebut;(3) Kesetiaan, adalah
sikap atau perilaku individu yang dengan kontinyu melaksanakan aturan atau
perintah tanpa terpengaruh hal-hal yang menghalangi dirinya dalam
melaksanakan aturab atau perintah itu;(4) Keteraturan, adalah sikap atau perilaku
individu yang dalam melaksanakan aturan atau perintah mengikuti berulang
secara tetap;(5)Ketertiban,adalah sikap atau perilaku individu yang menjalankan
aturan atau perintah urutan dan tahapan yang benar;(6)Komitmen,adalah sikap
atau perilaku individu yang dalam menjalankan aturan atau perintah penuh rasa
tanggung jawab;(7)Konsisten,adalah sikap atau perilaku individu yang dalam
menjalankan aturan atau perintah tidak tergoyahkan oleh gangguan atau teguh
pendirian.”
Disiplin ibadah shalat akan menjadi salah satu bekal penting dalam membangun

karakter pribadi peserta didik untuk menjalankan kehidupannya sebagai manusia yang

religius yang mampu menjalankankan tugasnya dengan baik. Disiplin ibadah juga

merupakan suatu bentuk kepatuhan seorang manusia kepada Tuhannya yang konsisten

dan setia untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT sehingga diharapkan degan

disiplin ibadah yang baik mampu menciptakan generasi yang tangguh yang

berwawasan,berpengetahuan yang luas dan mempunyai keagungan akhlak serta

kedalaman spiritual dengan jalan membimbing dan menjadikan mereka semua menjadi

warga Negara yang baik dan bertanggung jawab secara moral . Banyak peserta didik

yang terjeremus pergaulan yang negatif seperti narkoba, ngelem, bahkan akhir-akhir ini

yang begitu meresahkan masyarakat yaitu kejadian pemerkosaan yang dilakukan pelajar

secara bergiliran, hal ini menunjukan begitu rusaknya mental generasi bangsa. Dalam

kehidupan peserta didik, guru bukanlah satu-satunya subjek yang mampu mengubah

perilaku peserta didik yang sebelumya malas untuk beribadah menjadi giat beribadah,

peran orang tua juga sangat penting untuk meningkatkan disiplin ibadah peserta didik.
Upaya guru BK untuk meningkatkan disiplin ibadah shalat peserta didik yang belum

mampu melaksanakan disiplin ibadah dengan baik yaitu dengan pembinaan kepada

peserta didik untuk mampu melaksanakan ibadah dengan baik, memberikan arahan

bahwa disiplin ibadah itu sangat penting untuk melatih karakter mereka menjadi disiplin,

Selain itu juga tujuan dari pembinaan disiplin ibadah shalat adalah pengembangan diri,

pembahasan tentang topik-topik yang umum secara luas dan mendalam sehingga peserta

didik terhindar dari permasalahan yang tidak diinginkan.

Suryabrata(2001:249) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin


adalah sebagai berikut:
1) Faktor Eksterensik,(a) faktor non-sosial,seperti keadaan udara,suhu
udara,waktu,tempat dan alat-alat yang dipakai untuk belajar,(b) faktor
sosial,terdiri atas lingkungan keluarga,lingkungan sekolah, linhgkungan
masyarakat dan lingkungan kelompok.
2) Faktor intrinsik,(a) faktor psikologi, seperti minat,bakat, motivasi, konsentarasi
dan kemampuan kognitif,(b) faktor fisiologis yang termasuk dalam faktor
fisiologis antara lain pendengaran,penglihatan,kesehatan jasmani, keletihan,
kekurangan gizi,kurang tidur dan sakit yang diderita.

Anda mungkin juga menyukai