(SITUASIONAL)
DISUSUN OLEH :
NIM : 2008031
SEMARANG
2021
A. Kasus (masalah utama)
Harga diri rendah (situasional)
a. Akualisasi diri adalah pernyataan diri positif tentang latar belakang pengalaman
nyata yang suksesditerima.
b. Konsep diri positif adalah mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasidiri.
c. Harga diri rendah adalah transisi antara respon diri adaptif dengan konsep
dirimaladaptif.
d. Keracunan identitas adalah kegagalan individu dalam kemalangan aspek
psikososial dan kepribadian dewasa yangharmonis.
e. Depersonalisasi adalah perasaan yang tidak realitis terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan
dirinya dengan oranglain.
3. Etiologi
Penyebab terjadi harga diri rendah adalah :
a. Pada masa kecil sering disalahkan, jarang diberi pujian atas keberhasilannya.
b. Saat individu mencapai masa remaja keberadaannya kurang dihargai, tidak diberi
kesempatan dan tidakditerima.
c. Menjelang dewasa awal sering gagal disekolah, pekerjaan, atau pergaulan
d. Harga diri rendah muncul saat lingkungan cenderung mengucilkan dan
menuntut lebih darikemampuannya. (Yosep, 2009)
Harga diri rendah biasanya terjadi karena adanya kritik dari diri sendiri dan orang
lain, yang menimbulkan penurunan produktifitas berkepanjangan, yang dapat
menimbulkan gangguan dalam berhubungan dengan orang laindan dapat menimbulkan
perasaan ketidakmampuan dari dalam tubuh, selalu merasa bersalah terhadap orang lain,
selalu berperasaan negative tentang tubuhnya sendiri.
5. Akibat
Menurut Karika (2015) harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi sosial :
menarik diri, isolasi soasial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak
fleksibel pada tingkah laku yang maladaptif mengganggu fungsi seseorang dalam
hubungan sosial. Dan sering dirtunjukan dengan perilaku antara lain :
Data subyektif
a. Mengungkapkan enggan untuk memulai hubungan atau pembicaraan
b. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan oranglain
c. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain
Data obyektif
a. Kurang spontan ketika diajakbicara
b. Apatis
c. Ekspresi wajahkosong
d. Menurun atau tidak adanya komunikasi verbal
e. Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat bicara
C. Pohon masalah
Menurut (Yosep, 2014, p. 264) pohon masalah pasien harga diri rendah yaitu :
IsolasiSosial Effect
HargaDiriRendah CoreProblem
E. Diagnose keperawatan
1. (D.0096) Koping tidak efektif b/d krisis situasional
2. (D.0087) Harga diri rendah(situasional) b/d riwayat penolakan
3. (D.0121) Isolasi social b/d perubahan status mental
Subyektif : Obyektif :
Dalami E, dkk.2009. Asuhan Keperawatan Dengan Ganggaun Jiwa. Jakarta :Trans Info Media.
Fajariyah N. 2012. Asuhan Keperawatan Dengan Gangguan Harga Diri Rendah. Jakarta:
Trans Info Media.
Nanda.(2005). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa: Edisi 1. Yogyakarta : Nuhu Medika.
Nurarif, A.H. & Hardhi, K. 2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
& NANDA NIC NOC Jilid 2. Jakarta: EGC.
Diangosa
Tujuan Intervensi
Keperawatan
Harga diri 1. Klien dapat mengidentifikasi SP 1 Pasien :
rendah kemampuan dan aspek positif yang 1. Mengidentifikasi kemampuan dan
(situasional) dimiliki aspek postif yang dimiliki pasien
2. Klien dapat menilai kemampuan 2. Membantu pasien menilai kemampuan
yang dapat digunakan yang masih dapat digunakan
3. Klien dapat memilih kemampuan 3. Membantu pasien memilih kegiatan
yang akan digunakan yang akan dilatih sesuai dengan
4. Klien mampu melakukan kegiatan kemampuan pasien
sesuai kondisi dan kemampuan yang 4. Melatih pasien sesuai kemampuan
dimilikinya yang dipilih
5. Memberikan pujian yang wajar
terhadap keberhasilan pasien
6. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SP 2 pasien :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
2. Melatih pasien melakukan kegiatan
lain yang sesuai dengan kemampuan
pasien
3. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
1. Keluarga membantu pasien SP 1 Keluarga :
mengidentifikasi kemampuan yang 1. Mendiskusikan masalah yang
dimiliki pasien dirasakan keluarga dalam merawat
2. Keluarga memfasilitasi pelaksanaan pasien
kemampuan yang masih dimiliki 2. Menjelaskan tentang pengertian, tanda
pasien dan gejala serta proses terjadinya
3. Keluarga memotivasi pasien untuk harga diri rendah
melakukan kegiatan yang sudah 3. Menjelaskan cara merawat pasien
dilatih dan memberikan pujian atas dengan harga diri rendah
keberhasilan pasien SP 2 Keluarga :
4. Keluarga mampu menilai 1. Melatih keluarga mempraktekkan cara
perkembangan perubahan merawat pasien dengan masalah harga
kemampuan pasien diri rendah
SP 3 Keluarga :
1. Melatih keluarga melakukan cara
merawat langsung kepada pasien
Harga diri rendah
SP 4 Keluarga :
1. Membantu keluarga dalam membuat
jadwal aktivitas dirumah termasuk
minum obat (discharge planning)
2. Menjelaskan follow up pasien setelah
pulang