SEMARANG
Di Susun Oleh:
NIM : 2008047
Kelompok : V
A. KONSEP KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
individuindividu yang memiliki hubungan erat satu sama lain, saling tergantung
dan diorganisir dalam satu unit tunggal dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
(Padila, 2012).
mental dan emosional serta sosial individu yang ada di dalamnya, dilihat dari
2. Struktur Keluarga
Struktur keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang
pengambilan keputusan.
a) Struktur peran.
Nilai keluarga adalah suatu system ide, perilaku dan keyakinan tentang
nilai suatu hal atau konsep yan secara sadar maupun tidak sadar mengikat
c) Proses komunikasi.
pengerim dan penerima pesan yang baik isi maupun tingkat intruksi
pesan yang langsung dan jelas, serta kelarasan antara isi dan tingkai
intruksi.
kemampua atau potensial, actual dari individu anggota keluarga yang lain.
berikut :
keluarga.
masing.
1. Nuclear family atau keluarga inti merupakan keluarga yang terdiri atas
2. Dyad family merupakan keluarga yang terdiri dari suami istri namun
3. Single parent yaitu keluarga yang memiliki satu orang tua dengan anak
1.Unmaried parent and child family yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua
3.Gay and lesbian family merupakan seorang yang memiliki persamaan jenis
Menurut Duvall & Miler (1985) ; Carter & Mc Goldrick (1988), dalam
yaitu:
b) Tahap II, keluarga sedang mengasuh anak (anak tertua bayi sampai umur
30 bulan). Pada tahap ini tugas keluarga yaitu membentuk keluarga muda
c) Tahap III, Keluarga dengan anak pra sekolah (anak pertama berumur 2-6
d) Tahap IV, keluarga dengan anak usia sekolah. Tahap ini dimulai saat
anak berumur 6 tahun (mulai sekolah ) dan berakhir pada saat anak
ini anak perlu berpisah dengan orang tua, memberi kesempatan pada
sekolah.
yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari perdebatan, kecurigaan
f) Tahap VI, Keluarga dengan anak dewasa dimulai pada saat anak
ada atau tidaknya anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
g) Tahap VII, Keluarga usia pertengahan dimana tahap ini dimulai pada
saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pensiun
sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup, pekerjaan dan
lain sebagainya.
h) Tahap VIII, Keluarga usia lanjut, diimulai saat pensiun sanpai dengan
dilakukan.
6. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
b. Fungsi Sosialisasi
individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir dia
akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam
c. Fungsi Reproduksi
sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu perkawinan yang sah,
d. Fungsi Ekonomi
e. Fungsi Perawatan
kesehatan.
1. Definisi
peningkatan tekanan darah diatas nilai normal atau tekanan darah ≥140/90
menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase diastolik
2. Klasifikasi
(Hipertensi ringan)
Stadium 2 160 – 179 mmHg 100 – 109mmHg
(Hipertensi sedang)
Stadium 3 180 – 209 mmHg 110 – 119 mmHg
(Hipertensi berat)
Stadium 4 210 mmHg atau lebih 120 mmHg atau lebih
(Hipertensi maligna)
3. Patofisiologi
bisa terjadi melalui beberapa cara yaitu jantung memompa lebih kuat sehingga
mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya arteri besar kehilangan
pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Darah di setiap
denyutan jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit dari pada
biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi pada usia
pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arter kecil (arteriola) untuk
meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terhadap kelainan fungsi
ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam
tubuh meningkat sehingga tekanan darah juga meningkat. Sebaliknya, jika
didalam fungsi ginjal dan sistem saraf otonom (bagian dari sistem saraf yang
ginjal mengendalikan tekanan darah melalui beberapa cara: jika tekanan darah
meningkat, ginjal akan mengeluarkan garam dan air yang akan menyebabkan
tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air,
sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali normal. Ginjal
darah tinggi. Misalnya penyempitan arteri yang menuju ke salah satu ginjal
pada salah satu atau kedua ginjal juga bisa menyebabkan naiknya tekanan
(Prima,2015).
4. Etiologi
a. Etiologi
(Triyanto, 2014).
2) Hipertensi sekunder
b. Faktor resiko
a) Usia
b) Genetik
a) Lingkungan (stres)
b) Obesitas
memiliki daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah yang lebih
normal (Triyanto,2014)
c) Rokok
(Ardiansyah,2012).
d) Kopi
5. Manifestasi Klinis
pada gejala ringan yaitu pusing atau sakit kepala,cemas, wajah tampak
tidur, sesak napas, rasa berat di tengkuk, mudah lelah, mata berkunang-
terganggu.
d. Dampak yang sering terjadi yaitu penyakit arteri koroner dengan angina
e. Terjadi hipertrofi ventrikel kiri dan selanjutnya akan terjadi gagal jantung.
sertakadar kreatinin).
permanen).
6. Pemeriksaan penunjang
berikut :
1. Hematokrit
hipertensi.
2. Kalium serum
3. Kreatinin serum
adanya diabetes.
5. Elektrokardiogram
6. Komplikasi
sebagai berikut :
dilatasi hingga 1,5 kali lebih besart dan resiko untuk ruptur), sering
e. Gagal ginjal
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Farmakologis
keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita. Bila tekanan
darah tidak dapat di control selama satu bulan, dosis obat dapat
atau mengganti obat pertama dengan obat golongan yang lain. Sasaran
penurun tekanan darah adalah kurang dari 140/90 mmHg dengan efek
hipertensi ringan yang sudah terkontrol dengan baik selama satu tahun
(Gunawan, 2006). Jenis obat anti-hipertensi yang sering digunakan adalah
sebagai berikut :
1) Diuretika
Na+ , maka tekanan darah akan turun dan efek hipotensifnya kurang
kuat. Obat yang sering digunakan adalah obat yang daya kerjanya
2) Alfa-blocker
misalnya hipotensi ortostatik dan takikardia, maka jenis obat ini jarang
3) Beta-blocker
4) Vasodilator Obat
5) Antagonis
Verapamil.
6) Penghambat ACE
b. .Penatalaksanaan Nonfarmakologi
Modifikasi gaya hidup dalam penatalaksanaan
dietrendah garam yaitu tidak lebih dari 100 mmol/hari (kira-kira 6gr
garam sampai dengan 2300 mg setara dengan satu sendok teh setiap
2008).
Mengonsumsi alcohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria ataulebih
dari 1 gelas per hari pada wanita dapat meningkatkan tekanan darah,
5) Menghindari merokok
(Dalimartha, 2008).
6) Penurunan stress
Stress yang terlalu lama dapat menyebabkan kenaikan
7) Aromaterapi (relaksasi)
praktek keperawatan yang diberikan pada klien sebagai anggota keluarga pada
tatanan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan, berpedoman pada
2008) :
A. Data Umum
1. Pengkajian
diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga.
keluarga dan data sekunder. Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
2. Usia
3. Pendidikan
4. Agama
Nilai, keyakinan, dan pemahaman spiritual merupakan hal yang sangat
mendasar dan pribadi baik bagi individu maupun keluarga. Data ini bisa
didapatkan oleh perawat jika sudah terbina trust dengan keluarga (klien).
5. Suku Bangsa
Keterangan suku dari pihak suami/istri yang sama atau berbeda. Kalau
ditemukan keluarga dengan asal suku yang berbeda maka yang perlu dikaji
6. Pekerjaan
Pekerjaan KK
7. Alamat
8. Komposisi Keluarga
9. Tipe keluarga
tidak dapat dipenuhi. Misalnya: anak pra–sekolah yang masih tidur sekamar
dengan orang tua, padahal dalam satu tugas perkembangan keluarga dengan
anak pra–sekolah anak harus sudah tidur terpisah. Anak remaja yang putus
Ditujukan pada kedua pihak baik istri maupun suami dengan menanyakan
memiliki pengaruh terhadap keluarga yang terbentuk saat ini, sehingga data–
data yang dibutuhkan adalah riwayat kawin cerai pada orang tua suami/istri.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Data–data yang dikaji: tipe, ukuran rumah, jumlah ruangan, ventilasi dan
tanah halaman rumah yang licin), sarana komunikasi yang biasa digunakan
terhadap keluarga. Fokus data yang dapat dikaji: apakah masyarakat disekitar
keluarga berasal dari daerah yang sama, sama pekerjaannya, adakah hubungan
masalah.
Data–data yang dapat dikaji: kegiatan yang bersifat keagamaan yang diikuti
yang bersifat sosial kemasyarakatan (kerja bakti, jumsih atau yang lainnya).
yang dapat dikaji: adakah keluarga lain yang tinggal berdekatan dan sering
D. Struktur keluarga
ini? Tanyakan komunikasi apa yang sering digunakan saat berinteraksi. Apakah
ada hambatan dalam pola komunikasi antar anggota keluarga? Bahasa yang
ibu dari anak–anaknya. Begitu pula dengan anak–anak apakah mereka sudah
Nilai dan keyakinan yang dipegang teguh oleh keluarga sangatlah unik
dan individualistik sehingga hasil yang didapatkan akan sangat beragam pada
data yang dinilai, pemahaman dan norma budaya yang dominan digunakan oleh
keluarga.
E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
2. Fungsi sosialisasi
3. Fungsi reproduksi
fungsi reproduksi.
4. Fungsi ekonomi
Ini salah satu fungsi keluarga yang menjadi fokus/ sasaran asuhan
F. Sifat Keluarga
1. Pengambilan keputusan
menonton TV bersama-sama
ditimpa musibah.
bentuk nyata respon keluarga terhadap masalah yang sedang dihadapi. Rentang
Riwayat penyakit yang pernah dialami setiap anggota keluarga dari dahulu
(sejak lahir) sampai sekarang terutama untuk mengetahui apakah dalam keluarga
Definisi
Batasan Karakterisitik
DS :
DO:
4. Kesulitan ekonomi
5. Banyak tuntutan
6. Konflik keluarga
Definisi
kebiasaan hidup sehari - hari tidak memuaskan untuk mencapai status kesehatan
yang diharapkan
Batasan karakteristik
DS :
perawatan/pengobatan
DO:
Faktor penyebab
4. Kesulitan ekonomi
6. Konflik keluarga
Definisi
Batasan karakteristik
DO:
Faktor Penyebab
1. Hambatan kognitif
8. Gangguan persepsi
Definisi
Perilaku orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang membatasi
Batasan karakteristik
DS:
1. Merasa diabaikan
2. Tidak toleran
6. Tidak berkomitmen
8. Perilaku menolak
Faktor penyebab
Definisi
motivasi orang terdekat (anggota keluarga atau orang berarti) yang dibutuhkan
Batasan karakteristik
DS:
DO:
memuaskan.
Faktor penyebab
1. Disorganisasi keluarga
Definisi
Pola pemberian lingkungan bagi anak atau anggota keluarga yang cukup untuk
Batasan karakterisitik
DS:
tua
DO :
1. Tampak adanya dukungan emosi dan pengertian pada anak atau anggota
keluarga
lingkungan rumah
Definisi
Pola fungsi keluarga yang cukup untuk mendukung kesejahteraan anggota
Batasan karakteristik
DS:
DO:
anggota keluarga
yang positif
Definisi
Terjadinya proses interaktif antar anggota keluarga (suami-istri, anggota
optimal. Tanda
Batasan katarestik
DS:
DO:
Ddefinisi
terdekat dengan bayi/anak yang dapat mempengaruhi proses asah, asih dan
asuh.:
Faktor resiko
7. Penyalahgunaan zat
3. SKORING
1. Aktual/sudah 3
terjadi 2
2. Ancaman 1
kesehatan
3. Keadaan sejahtera
2. Kemungkinan 2
1. Mudah 2
2. Sebagian 1
3. Tidak dapat 0
3. Potensial untuk 1
dicegah 3
1. Tinggi 2
2. Cukup 1
3. Rendah
4. Menonjolnya masalah 1
1. Masalah dirasakan, 2
dan perlu
penanganan segera 1
2. Masalah dirasakan,
segera
3. Masalah tidak
dirasakan
TOTAL
Skoring :
b. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kaitkan dengan nilai bobot
c. Jumlahkan skor untuk semua kriteria, skor tertinggi 5 sama dengan seluruh
bobot
4. Intervensi keperawatan
yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk mencapai luaran
Keperawatan
Tujuan Intervensi
1 Manjemen Setelah dilakukan Intervensi utama
keluarga
- Aktivitas keluarga
atau pengobatan
- Dukungan sumber
menurun
finansial
- Edukasi keluarga:
pelayanan masyarakat
- Edukasi Kesehatan
- Edukasi keselamatan
lingkungan
- Edukasi keselamatan
rumah
- Edukasi pengurangan
resiko
- Edukasi penilaian
keselamatan
- Edukasi penyakit
- Edukasi perilaku
mencari Kesehatan
- Edukasi program
pengobatan
- Identifikasi resiko
- Konseling
- Kontrak perilaku
positif
- Mobilasasi keluarga
- Orientasi realita
- Pelaporan status
anggota keluarga
- Penentuan tujuan
bersama
- Promosi literasi
Kesehatan
- Promosi pedoman
antisipasi keluarga
2 Manajemen Setelah dilakukan Intervensi Utama
kesehatan tidak Tindakan keperawatan
- Dukungan perawatan
diri
- Dukungan sumber
finansial
- Edukasi keselamatan
lingkungan
- Edukasi keselamatan
rumah
- Edukasi pengurangan
resiko
- Edukasi penilaian
keselamatan
- Edukasi penyakit
- Edukasi perilaku
mencari Kesehatan
- Edukasi program
pengobatan
- Edukasi prosedur
tindakan
- Indentifikasi resiko
- Konseling
- Kontrak perilaku
positif
- Penetuan tujuan
Bersama
- Perencanaan pulang
- Promosi hubungan
positif
- Promosi kesiapan
penerimaan informasi
- Promosi koping
- Promosi literasi
kesehatan
- Promosi perilaku
upaya kesehatan
- Promosi sistem
pendukung
- Rujukan
- Skrining tuberkolosis
3 Pemeliharan Setelah dilakukan Intevensi Utama
- Kemampuan - Dukungan
menjalankan perilaku pengungkapan
sehat meningkat
- Perilaku mencari kebutuhan
bantuan meningkat
- Dukungan perawatan
meningkatkan
- Dukungan proses
perilaku sehat
berduka
meningkat
- Dukungan sumber
- Memiliki sistem
finansial
pendukung meningkat
- Dukungan tanggung
- Edukasi keselamatan
lingkungan
- Edukasi keselamatan
rumah
kesehatan
- Edukasi pengurangan
resiko
- Edukasi penilaian
keselamatan
- Edukasi prosedur
tindakan
- Edukasi program
pengobatan
- Edukasi proses
penyakit
- Identifikasi resiko
- Konseling
- Konsultasi
- Manajemen perilaku
- Mobilisasi keluarga
- Pelibatan keluarga
- Promosi kesiapan
penerimaan informasi
- Promosi komunikasi
efektif
- Promosi koping
- Promosi sistem
pendukung
- Rujukan
Stimulasi kognitif
4 Ketidakmampuan Setelah dilakukan Intervensi Utama
meningkat perlindungan
menurun - Dukungan
menurun
- Dukungan
menurun pasangan
menurun
- Intervensi krisis
- Perilaku menyerang
- Manajemen
menurun
kenyamanan
menurun
- Manajemen
menurun pulang
menurun
- Penentuan tujuan
menurun
- Promosi keutuhan
- Ketergantungan pada keluarga
meningkat peran
efektif
- Kekhawatiran tentang
menurun
- Manajemen energi
- Perilaku mengabaikan
- Manajemen
anggota keluarga
kenyamanan
menurun
lingkungan
- Perasaan tertekan
- Manajemen
menurun
lingkungan : persiapan
menurun
- Manajemen
menurun
- Mobilisasi keluarga
- Gejala psikosomatis
- Penentuan tujuan
menurun
Bersama
- Perilaku menolak
- Promosi kesutuhan
perawatan menurun
keluarga
- Perilaku bermusuhan
- Promosi komunukasi
menurun
efektif
- Perilaku individualistik - Reduksi ansietas
menurun
- Teknik menenangkan
- Ketergantungan pada
- Terapi aktivitas
anggota keluarga lain
menurun
- Perilaku overprotektif
menurun
6 Kesiapan Setelah dilakukan Intervensi utama
meningkat
- Edukasi orang tua :
pada anak/anggota
- Edukasi stimulasi
keluarga meningkat
bayi/anak
- Kebutuhan fisik
- Edukasi toilet training
anak/anggota
- Perawatan bayi
keluarga terpenuhi
perkembangan anak
- Verbalisasi harapan
meningkat
- Stimulasi taktil
meningkat
- Stimulasi pendengaran
meningkat
Intervensi pendukung
- Adaptasi keluarga
meningkat
- Kemampuan keluarga - Dukungan kelompok
berkomunikasi secara
- Dukungan keluarga
terbuka diantar
merencanakan
anggota keluarga
perawatan
meningkat
- Dukungan penampilan
- Kemampuan keluarga
peran
memenuhi kebutuhan
- Dukungan
fisik anggota keluarga
pengambilan
meningkat
keputusan
- Kemampuan keluarga
- Edukasi keluarga
memenuhi kebutuhan
berencana
emosional anggota
keluarga meningkat
- Promosi koping
- Ketepatan peran
- Promosi
keluarga pada tahap
perkembangan anak
perkembangan
- Promosi
meningkat
perkembangan remaja
- Sikap respek antara
- Promosi resilen
anggota keluarga
melakukan aktivitas
- Kemampuan kelaurga
meningkat
- Keseimbangan
otonomi dan
kebersaman meningkat
- Perhatian pada
batasan anggota
keluarga meningkat
- Hubungan dengan
masyarakat meningkat
- Adaptasi keluarga
terhadap perubahan
meningkat
bayi meningkat
- Edukasi orang tua :
memiliki bayi
- Edukasi orang tua :
meningkat
fase bayi
- Memberi pengertian
- Edukasi orang tua :
pada anak/anggota
fase remaja
keluarga meningkat
- Edukasi stimulasi
- Kebutuhan fisik
bayi/anak
anak/anggota
- Edukasi toilet training
keluarga terpenuhi
rumah meningkat
- Promosi koping
- Verbalisasi harapan
- Promosi
yang realistis
perkembangan anak
meningkat
- Promosi
- Stimulasi visual
perkembangan remaja
meningkat
- Promosi perlekatan
- Stimulasi taktil
meningkat
- Stimulasi pendengaran
meningkat
4. Implementasi Keperawatan
Seringkali perencanaan program yang sudah baik tidak diikuti dengan waktu
2012).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan. Evaluasi
kerja dan efektifitas dari serangkaian program yang digunakan terkait program
kegiatan, karakteristik dan hasil yang telah dicapai (Komang Ayu Henny
keluarga.
telah tercapai dan apakah intervensi yang dilakukan efektif untuk keluarga
setempat sesuai dengan kondisi dan situasi keluarga, apakah sesuai dengan
untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan keluarga dan program apa yang
penyelesainnya.
sudah sejalan dengan sasaran dan tujuan, memastikan biaya program, sumber
daya dan waktu pelaksanaan program yang telah dilakukan. Evaluasi juga
Evaluasi dapat berupa evaluasi struktur. proses dan hasil. Evaluasi program
I. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn. S
3. Komposisi keluarga :
Hub.
KK
1 Ny. P 54 tahun Perempuan Istri Ibu Rumah -
Tangga
4. Genogram (3 generasi)
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempun
: Klien
: Perempuan meninggal
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
5. Tipe keluarga
merupakan keluarga yang terdiri dari suami istri namun tidak memiliki
anak
6. Budaya
a. Suku bangsa
atau Indonesia
b. Bahasa
daerah Semarang.
kesehatan keluarga.
7. Agama
keluarga
masing - masing.
yang baik.
demikian pula dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa
tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit dibawa ke klinik
Listrik Rp 470.000,00
Transportasi Rp 300.000,00
Sisa nya untuk keperluan kebutuhan sehari - hari seperti makan dan
lain - lain.
keluarga menggunakan uang dari hasil kerja suami dan hasil jualan
warung keluarga.
masyarakat.
Tahap perkembangan keluarga saat ini yaitu, tahap VII keluarga usia
pertengahan.
banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat sosial, dan waktu
masa tua.
keluarga belum memiliki anak, pola hidup sehat masih kurang baik, Tn.S
masih memiliki kebiasaan merokok yaitu dua bungkus perhari. Keluarga
bekerja. Keluarga tidak memiliki tabungan untuk persiapan masa tua nanti.
menikah.
Kedua orang tua dari Tn. S sudah meninggal sebelum Tn. S dan Ny.
P menikah. Sedangakan orang tua dari Ny. P yang masih hidup sebelum
dilakukan anaknya.
C. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Denah rumah
Kamar
Dapur 2
Mandi
Kamar Kamar
Mandi Kamar Mandi
Kamar
Warung
lamanya.
c. Tipe rumah
sembilan ruangan yaitu warung (1), ruang tamu (1), kamar (2),
mereka tempati aman dan tidak pernah mendengar ada bahaya yang
beda. Ada yang asalnya dari Solo, Madura dan penduduk asli Semarang.
Jenis pekerjaan measyarakat sekitar yaitu ada yang sebagai PNS, tukang
bangunan, tukang bengkel, tukang bersih - bersih dan lain - lain. Apabila
bakti yang diadakan setiap dua minggu sekali, dan menjenguk orang sakit.
D. STRUKTUR KELUARGA
3. Struktur peran
pula dengan sehat dan sakit keluarga juga percaya bahwa tiap sakit ada
obatnya, bila ada keluarga yang sakit dibawa ke RS atau petugas kesehatan
yang terdekat.
E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
dan tampak harmonis. Tidak ada anggota keluarga yang dikucilkan maupun
lain.
2. Fungsi sosialisasi
keluarga yang satu dengan anggota keluarga yang lain. Mereka merasa
3. Fungsi reproduksi
4. Fungsi ekonomi
bengkel dan dari hasil jualan warung. Uang hasil kerja suami akan di
berikan kepada istri agar dikelola untuk kebutuhan sehari - hari dan untuk
Pada saat klien mengalami gejala sakit kepala, satu bulan yang lalu
keluarga klien mengira bahwa klien hanya sakit kepala biasa dan
b. Mengambil keputusan
pikira. Dan keputusan dibuat bersama - sama, suami dan istri saling
pauk, dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari dan bila ada anggota
makanan yang sama dengan sebelum klien sakit misalnya ikan yang
Tn. S memiliki darah tinggi sejak delapan bulan yang lalu. Dan
apabila Tn. S terlalu memikirkan banyak hal dan makan daging kambing
sudah di atur oleh Tuhan. Jadi apapun yang dialami keluarga tetap
selalu bertukar pikiran antar anggota keluarga untuk mencari solusi dari
Keluarga minum air kurang lebih 9 – 10 gelas per hari. Jenis minuman
sampai jam stengah 5 pagi. Tidak ada gangguan dalam pola tidur.
4. Olahraga/mobilisasi
Tn. S sebagai tukang bengkel dan istrinya sebagai ibu rumah tangga.
5. Eliminasi (BAB & BAK)
kekuningan.
kekuningan.
6. Personal hygiene
toileting dan makan dilakukan secara mandiri oleh setiap anggota keluarga.
1. Konsep diri
a. Gambaran diri
b. Harga diri
c. Ideal diri
- Tn. S mengatakan harapannya kedepan bisa terus memiliki badan yang
sehat.
d. Identitas diri
e. Peran diri
- Tn. S beperan sebagai suami dan pencari nafkah bagi keluarga. Dalam
- Ny. P berperan sebagai istri dan sebagai ibu rumah tangga dalam
masyarakat sekitar.
3. Pengkajian resiko
Tn. P biasa menghabiskan rokok 2 bungkus per hari. Klien juga tidak
digoreng.
I. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PERAWAT TERKAIT
selalu.
Tn. P saja yang mengalami hipertensi namun hanya kambuh ketka ada faktor
TD : 120 / 80 mmHg
4). Antropometri
- Hidung : Keadaan hidung bersih, tidak ada sekret, tidak ada polip,
- Mulut dan tenggorokan : Tidak ada gangguan bicara, tidak ada nyeri,
- Ekstremitas atas
tidak ada edema, capilarry refill baik kembali dalam kurang lebih 2
kecil.
- Eksterimitas bawah
tidak ada edema, capilarry refill baik kembali dalam kurang lebih 2
9). Integumen
1) Keadaan umum
- Ny. P : Baik
3) Tanda-tanda vital
TD : 110 / 80 mmHg
SB : 37 derajad Celcius
4) Antropometri
penglihatan
hidup.
6) Dada / Thorax
7) Perut / Abdomen
tidak ada edema, capilarry refill baik kembali dalam kurang lebih
- Eksterimitas bawah
9) Integumen
KELUARGA
tentang hipertensi agar dapat memberikan keperawatan dengan baik pada Tn.
S.
M. ANALISA DATA
II.
KEPERAWATAN
1 Sabtu, 23 DS : Manajemen Marniati
n tidak
memahami
masalah dihadapi
oleh Tn. S
DO :
- Aktivitas
keluarga untuk
mengatasi
masalah
kesehatan tidak
pola makan
keluarga masih
sering memasak
makanan paling
banyak dengan
cara digoreng
dan
menggunakan
penyedap
makanan secara
berlebihan, buah
- buahan yang
biasa
dikonsumsi
durian)
2 Sabtu, 21 DS: Perilaku kesehatan
suka
mengkonsumsi
makanan yang di
beri penyedap
rasa seperti
masako
- Tn S mengatakan
suka makan
daging kambing
DS :
- Menunjukan
terhadap
perubahan status
kesehatan
(dulunya Tn. S
tidak pernah
mengalami
tekanan darah
tinggi)
- Gagal melakukan
pencegahan
masalah
kesehatan
(merokok, stress,
suka
mengkonsumsi
makanan yang
diberi penyedap
rasa)
A. SKORING
terjadi Tn S sudah
dua kali
mengalami
tekanan darah
tinggi yang
pertama TD :
210/ 110
mmHg
yang terakhir
150/ 90
mmHg
2. Kemungkinan Sumber daya
diubah keluarga
tersedia tetapi
Sebagian 1 2 1 / 2 X 2 = 1 pengetahuan
yang mereka
miliki kurang
terkait
penyakit
hipertensi.
3. Potensial untuk Mengatasi
dicegah masalah
diperlukan
mereka dapat
mengenal
penyakit
hipertensi dan
mengerti
bagaimana
cara
mencegah
penyakit
hipertensi.
Tekanan
darah tinggi di
alami Tn. S
sejak 8 bulan
yang lalu
4. Menonjolnya Keluarga
masalah merasakan
Masalah sebagai
penanganan ditangani
segera
TOTAL 3,6
kesehatan (merokok)
kebiasaan
yang diberikan
penyedap rasa
(masako), Tn. S
juga sering
memikirkan
keadaan anaknya
yang terpisah
jauh.
2. Kemungkinan Tn. S sudah
bahaya merokok
cara
menghentikan
kebiasaan
rokoknya
3. Potensial untuk Klien merokok
dicegah sejak
klien sudah
pernah berusaha
berhenti
merokok namun
gagal
4. Menonjolnya masalah Tn. S
merokok tidak
ada masalah
dengan paru –
paru nya.
TOTAL 1, 9
A. PRIORITAS MASALAH
MASALAH
1 Sabtu, 23 Manajemen Keluarga Marniati
berhubungan mengalami
perawatan
yang terakhir TD
hipertensi) aktivitas
150/ 90 mmHg
keluarga untuk
di karenakan Tn.
mengatasi masalah
S pusing
tidak tepat
memikirkan
keadaan
anaknya.
pencegahan jauh
masalah kesehatan
(merokok, stress,
suka
mengkonsumsi
makanan yang di
tepat.
2. RENCANA KEPERAWATAN
N D
1 Manajemen Setelah dilakukan Observasi
keluarga tidak tindakan - Observasi TTV
yang mendukung
upaya kesehatan
- Fasilitasi
keluarga
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan
mempertahankan
keputusan
perawatan
pasien
- Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan
Edukasi
- Edukasi penyakit
hipertensi
(pengertian,
penyebab,
klasifikasi, faktor
resiko penyebab,
komplikasi,
pencegahan dan
penatalksanaan
hipertensi)
-Anjurkan
menggunakan
masalah - Jadwalkan
kesehatan pendidikan
kesepakatan
- Berikan
kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
- Edukasi berhenti
merokok
- Edukasi
manajemen stress
- Edukasi
makanan yang di
anjurkan dan
batasi pada
hipertensi
C. CATATAN PERKEMBANGAN
NO EVALUASI TTD/
keadaannya baik,
- Mengindentifikasi DS:
DO :
Keluarga tampak
tersenyum
- Mengidentifikasi
pemahaman tentang
keputusan perawatan DS :
Keluarga
mengatakan aka
menerapkan apa
oleh perawat
- Mengidentifikasi DO: -
harapan keluarga
tentang kesehatan DS :
Keluarga
mengatakan ingin
akan menerapkan
ajarkan perawat
- Mengidentifikasi DO: -
Keluarga mengatakan
menyediakan
makanan tersendiri
untuk Tn.S
Terapeutik DO : -
- Mendengarkan
masalah, perasaan
dan pertanyaan DS :
keluarga Keluarga
mengatakan Tn. S
sudah di peringati
untuk berhenti
merokok namun
DO :
Tn. S tampak
merokok
- Menerima nilai -
cara tidak DS :
gangguan dengan
DO :
Tampak merokok
- Memotivasi
menerapkan apa
yang di sampaikan
oleh perawat
- Memfasilitasi DO :-
keluarga DS :
memperoleh Keluarga
mempertahankan penanganan
keputusan hipertensi
Keluarga tampak
tersenyum
- Menyediakan materi
pendidikan Keluarga
menyimpan leaflet
yang diberikan
perawat agar supaya
bisa melihat di
leaflet
DO :
Keluarga tampak
- Mengedukasi
(pengertian, Keluarga
penyebab, mengatakan
komplikasi, DO:
hipertensi (sakit
pada leher)
- Keluarga dapat
menyebutkan
semua komplikasi
dari hipertensi
(otak, mata,
ginjal).
- Keluarga
menyebutkan
pencegahan
hipertensi dengan
- Keluarga tidak
dapat menyebutkan
pengobatan
- Keluarga tampak
kooperatif
-Menganjurkan
menggunakan DS :
DO : -
.
2 Senin, 25 Observasi DS :
kolestrol
DO : -
DS :
untuk menerapkan
disampaikan
perawat
DO :
Tn. S tampak
merokok
DS :
namun akhirnya
gagal.
DO :
Tn. S tampak
merokok
DS:
Tn. S mengatakan
halaman belakanag
rumah
DO: -
Perawat
dan pendidikan
kesehatan DS :
Tn. S
DS :
DO:
Tn. S dapat
melaksanakan teknik
relaksasi nafas dalam
perawat
Edukasi DS:
DO: -
DS:
cara mengurangi
berhenti merokok)
DS:
DO:
- Tn S dapat
menyebutkan empat
makanan yang di
batasi dan dapat
menyebutkan semua
di anjurkan pada
penderiita hipertensi
1 Selasa, 26 Observasi
DO:
TD : 130/80 mmHg
- Mengidentifikasi DS :
- Tampak di meja
makan sayur
apel
Terapeutik
- Mendengarkan DS :
namun sudah
baikkan
DO :
masuk kerja
Edukasi DS :
kesehatan DO:
Klien tampak
menerapkan apa
yang diajarkan
perawat
DS:
kopi
DO:
- Keluarga dapat
menyebutkan
pencegahan namun
tidak dapat
menyebutkan
penatalksanaan
secara keseluruhan
DS:
Keluarga
fasiltas kesehatan
DO : -
2 Selasa, 26 Observasi DS :
DO:
Di meja makan
tampak sayur
merokok DS :
- Tn. S mengatakan
beruasaha
mengunyah permen
karet sebagai
pengganti rokok
namun akhirnya
berhenti merokok
DO:
Klien tampak
- Mengidentifikasi merokok
kemampuan klien
dapat melakukan
sendiri
DO:
- Tn. S dapat
melakukan teknik
relaksasi nafas
dalam tanpa di
pandu perawat
- Menganjurkan Tn S
teknik relaksasi
stress
DO:-
- Mengedukasi cara
berhenti merokok
DO:
- Klien dapat
menyebutkan tiga
mengurangi efek
- Klien dapat
menyebutkan lima
dari sepuluh
pencegahan rokok
- Klien dapat
menyebutkan dua
kiat berhenti
merokok
- Mengedukasi jenis
yang dibatasi
DO:
Klien menyebut
hipertensi
1 Rabu, 27 Observasi
keadaannya baik,
DO
- TD : 120/80 mmHg
- Mengidentifikasi DS:
- Tn. S mengatakan
tadi pagi sebelum
melakukan
selama 30 menit
DO:
Tampak di meja
kuah bening
Terapeutik DS:
- Mendengarkan Keluarga
keluhan
DO:
Keluarga tampak
tersenyum
DS
- Memotivasi Keluarga
telah diajarkan
perawat
DO:
bening
Edukasi DS:
- Mengedukasi Keluarga
penatalaksanaan
hipertensi
DO :
- Keluarga dapat
menyebutkan
penatalaksanaan
hipertensi
DS:
-Menganjurkan - Keluarga
fasilitas kesehatan
yang ada
DO:-
2 Rabu, 27 Observasi DS :
kuah
DO:
Tampak di meja
berhenti merokok,
- Tn. S mengatakan
susah sekali
berhenti merokok
meskipun sudah
menerapkan
beberapa cara
upaya berhenti
merokok
DO
Tn. S tampak
merokok
- Mengedukasi cara
- Tn. S dapat
menyebutkan
semua cara
mengurangi efek
- Tn. S dapat
menyebutkan
berhenti merokok
D. EVALUASI FORMATIF
KEPERAWATAN SUMATIF
1 Senin, 25 Manajemen S: Marniati
kompleksitas - Keluarga
perawatan DO:
- Keluarga dapat
menyebutkan semua
komplikasi dari
hipertensi (otak,
gagal ginjal).
- Keluarga
menyebutkan
pencegahan
hipertensi dengan
menyebutkan faktor
resiko dan
pengobatan
- Keluarga tampak
kooperatif
A : Masalah teratasi
Sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
- Mengidentifikasi
tindakan keluarga
yang dapat
dilakukan
- Mendengarkan
masalah, perasaan
dan pertanyaan
keluarga
tidak menghakimi
- Memotivasi
pengembangan sikap
mendukung upaya
kesehatan
- Mengedukasi
penyakit hipertensi
(faktor resiko,
pencegahan dan
penatalaksanaan)
-Menganjurkan
menggunakan fasilitas
yang ada.
2 Senin, 25 Perilaku kesehatan S :
halaman belakanag
rumah
O:
- Tn. S dapat
menyebutkan
makanan yang
dibatasi oleh
penderita hipertensi
- Tn. S dapat
menyebutkan
pengertian dan
bahaya merokok
menyebutkan cara
merokok)
dalam dengan di
- Tn S dapat
menyebutkan empat
makanan yang di
menyebutkan semua
di anjurkan pada
penderiita hipertensi
A : Masalah belum
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
- Mengidentifikasi
dapat ditingkatkan
- Mengidentifikasi
upaya berhenti
merokok
- Mengidentifikasi
kemampuan klien
melakukan teknik
- Mengajarkan kembali
dalam
- Menganjurkan Tn S
untuk menerapkan
- Mengedukasi berhenti
merokok (cara
merokok dan
pengaruh rokok
terhadap lingkungan)
- Mengedukasi jenis
makanan yang di
hipertensi.
1 Selasa, 26 Manajemen DS :
perawatan menggunakan
apel
- Keluarga dapat
menyebutkan faktor
resiko dan
pencegahan namun
tidak dapat
menyebutkan
penatalksanaan
secara keseluruhan
A : Masalah teratasi
Sebagian
P: Lanjutkan intervensi
- Mengidentifikasi
tindakan keluarga
yang dapat
dilakukan
- Mendengarkan
masalah, perasaan
dan pertanyaan
keluarga
- Memotivasi
pengembangan sikap
mendukung upaya
kesehatan
- Mengedukasi
penatalaksanaan
hipertensi
-Menganjurkan
menggunakan fasilitas
yang ada.
2 Selasa, 26 Perilaku kesehatan DS :
DO:
- Klien dapat
melakukan teknik
tanpa di pandu
menerapkan saat
stress
- Klien dapat
menyebutkan tiga
mengurangi efek
rokok
- Klien dapat
menyebutkan lima
dari sepuluh
pencegahan rokok
- Klien dapat
menyebutkan dua
berhenti merokok
A : Masalah teratasi
Sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
- Mengidentifikasi
dapat ditingkatkan
- Mengidentifikasi
upaya berhenti
merokok
- Mengedukasi cara
merokok)
1 Rabu, 27 Manajemen DS:
yang ada
DO :
- TD : 120/80 mmHg
- Keluarga dapat
menyebutkan
penatalaksanaan
hipertensi
A : Masalah teratasi
P : Intervensi di
hentikan
- Anjurkan kepada
telah diajarkan
2 Rabu, 27 Perilaku kesehatan DS :
- Tn. S dapat
menyebutkan semua
merokok
A : Masalah teratasi
sebagian
P : - Anjurkan kepada
berhenti rokok
DAFTAR PUSTAKA