Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : NOVI HELPIANI Y.T. TOIKENE

NIM : 2008061

FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEMARANG

2021
RUANG RAWAT : Merpati TANGGAL DIRAWAT : 20-12-2020
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. I (L) Tanggal pengkajian : 20-12-2020
Umur : 24 tahun RM NO : 23357
Informan : Pasien, petugas ruangan merpati, dan data pasien
II. ALASAN MASUK
Pasien meninju kaca rumahnya, memukul orang tuanya, gelisah 2 hari sebelum dirawat,
bicara dan tertawa sendiri

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernahkah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ? √ Ya Tidak
2. Pengobatan sebelumnya. Berhasil Kurang berhasil √ Tidak berhasil
Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia
Aniaya fisik √ 24 thn

Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan Kriminal
Jelaskan No.1, 2, 3 : Pasien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu pada tahun
2011, pengobatan sebelumnya kurang berhasil, dan pasien pernah mengamuk dan
memukul orang tuanya pada tahun 2020
3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa ? Ya Tidak √
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan
-------------------------- ----------------------- ------------------------------
-------------------------- ----------------------- ------------------------------
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Tidak ada

IV. FAKTOR PRESIPITASI


1. Apakah klien putus obat (tidak minum obat? Berapa lama? Tidak
2. Apakah klien mengkonsumsi NAPZA? Ya
3. Apakah klien mengalami peristiwa atau kejadian yang tidak menyenangkan dalam 6
(enam) bulan terakhir? Tidak
V. FISIK
Tanda Vital : TD: 120/90 N: 85x/m S: 36,5ᴼC P: 20x/m
Ukur : TB: 165 cm BB : 55 kg
Keluhan Fisik : Ya √ Tidak
Jelaskan : tidak ada masalah
Masalah Keperawatan :-

VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram (Tiga generasi)

Ket.

: laki-laki

: perempuan

x : meninggal

: klien

: tinggal serumah

Jelaskan : Pasien merupakan anak pertama dari dua bersaudara


2. Konsep Diri
Gambaran diri : Klien mengatakan tubuhnya lengkap dan berfungsi dengan baik
Identitas diri : Klien anak pertama dari dua bersaudara
Peran : Klien berperan sebagai anak
Ideal diri : Klien ingin cepat sembuh
Harga diri : Klien merasa malu dengan keadaanya dan ingin cepat sembuh dan pulang
kerumah
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti: Orang tua klien
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : Klien jarang ikut kegiatan
kelompok / masyarakat
c. Hambatan dalam hubungan dengan orang lain : klien tidak bisa mengontrol cara
bicaranya yang kasar dan membentak
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
4. Spiritual
Nilai dan keyakinan : Klien beragama Islam
Kegiatan Ibadah : Klien jarang menjalankan ibadahnya
Masalah Keperawatan : -

VII. STATUS MENTAL


1. Penampilan


Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak
tidak sesuai seperti biasanya
Jelaskan : Penampilan klien tidak rapi, tetapi klien memakai baju sesuai fungsinya dan
tidak terbalik
Masalah Keperawatan : -
2. Pembicaraan
Cepat √
Keras Gagap Inkoheren
Apatis Lambat Membisu Tidak mampu
memulai pembicaraan
Jelaskan : Ketika berbicara klien menggunakan nada suara yang keras, tinggi, dan kasar
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
3. Aktifitas motorik
Lesu Tegang √
Gelisah Agitasi
Tik Grimasen Tremor Kompulsif
Jelaskan : Pasien tampak gelisah dan bingung
Masalah Keperawatan : -
4. Alam perasaan
√ Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir Gembira berlebih
Jelaskan : Klien merasa sedih karena tidak mampu mengontrol cara bicaranya
Masalah Keperawatan : -
5. Afek
Datar Tumpul √ Labil Tidak Labil
Jelaskan : Labil karena klien mudah marah dan emosi
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan
6. Interaksi selama wawancara
Bermusuhan Tidak Kooperatif Mudah tersinggung
Kontak mata (-) Defensif Curiga
Jelaskan : Selama wawancara klien dapat diajak kerjasama dengan perawat
Masalah Keperawatan : -
7. Persepsi
Pendengaran Penglihatan Perabaan
Pengecap Penghidu
Jelaskan : Tampak tidak ada gangguan persepsi pada klien
Masalah Keperawatan : -
8. Proses Pikir
Sirkumtansial Tangensial Kehilangan asosiasi
Fligh of ideas Blocking Pengulangan pembicaraan/
Persevarasi
Jelaskan : Selama wawancara klien dapat menjawab pertanyaan dengan lancar dan sesuai
Masalah Keperawatan : -
9. Isi Pikir
Obsesi Fobia Hipokondria
Depersonalisasi Ide yang terkait Pikiran magis
Waham
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Jelaskan : Klien mengatakan tidak ada perasaan curiga terhadap orang lain
Masalah Keperawatan : -
10. Tingkat Kesadaran
Bingung Sedasi Stupor
Disorientasi:
Waktu Tempat Orang
Jelaskan : Klien tidak mengalami disorientasi
Masalah Keperawatan : -
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi


Jelaskan : Klien masih dapat mengingat kejadian masa lalu dan sekarang
Masalah Keperawatan : -
12. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Mudah beralih Tidak mampu konsentrasi Tidak mampu
Berhitung sederhana
Jelaskan : Klien mampu berkosentrasi dan menghitung sederhana
Masalah Keperawatan : -
13. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Jelaskan : Klien dapat menilai sesuatu yang baik dan buruk
Masalah Keperawatan : -

14. Daya Tilik Diri


Mengingkari penyakit yang diderita Menyalahkan hal-hal diluar
....................................................................................... dirinya
Jelaskan : Klien menyadari penyakit yang dideritanya
Masalah Keperawatan : -
VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
√ Bantuan minimal bantuan total
2. BAB/BAK
Bantuan minimal bantuan total
Jelaskan : makan dibantu minimal dan BAB/BAK dilakukan mandiri
Masalah Keperawatan : -
3. Mandi
√ Bantuan minimal bantuan total
4. Berpakaian/berhias
√ Bantuan minimal bantuan total
5. Istirahat tidur
Tidur siang lama : 12.00 s/d 14.00
Tidur malam lama : 22.00 s/d 07.00
Kegiatan sebelum / susudah tidur
6. Penggunaan Obat
√ Bantuan minimal bantuan total
7. Pemeliharaan kesehatan
Perawatan lanjutan √ Ya Tidak
Perawatan pendukung √ Ya Tidak
8. Kegiatan didalam rumah
Mempersiapkan makan Ya √ Tidak
Menjaga kerapian rumah Ya √ Tidak
Mencuci pakaian √ Ya Tidak
Pengaturan keuangan Ya √ Tidak
9. Kegiatan diluar rumah
Mempersiapkan makan Ya √ Tidak
Menjaga kerapihan rumah Ya √ Tidak
Mencuci pakaian Ya √ Tidak
IX. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaftif
√ Bicara dengan orang lain Minum alcohol
Mampu menyelesaikan masalah Reaksi lambat/berlebih
Tehnik relaksasi Bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif Menghindar
Olah raga √ Mencederai diri
Lainnya…………………… Lainnya ………………

Masalah Keperawatan : Resiko mencederai diri atau orang-orang disekitarnya

X. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik ------------------------------------
√ Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik lingkungan klien tidak menerima
keadaan klien karena dianggap membahayakan orang lain
Masalah dengan pendidikan, spesifik -----------------------------------------------
Masalah dengan pekerjaan, spesifik-------------------------------------------------
Masalah dengan perumahan, spesifik -----------------------------------------------
Masalah ekonomi, spesifik -----------------------------------------------------------
Masalah dengan pelayanan kesehatan, ----------------------------------------------
Masalah lainnya, spesifik -------------------------------------------------------------

XI. PENGETAHUAN KURANG TENTANG


Penyakit jiwa Sistem pendukung
Faktor presipitasi Penyakir fisik
√ Koping √ Obat-obatan
Lainnya:-----------------------------------------------------------------------
Masalah keperawatan: -

Analisa Data
Data Masalah
Subyektif : Resiko perilaku kekerasan
- Keluarga klien mengatakan klien meninju kaca
rumahnya, memukul orang tuanya
- Klien mengeluh tidak dapat mengontrol cara
bicaranya yang kasar dan membentak
Obyektif :
- Pandangan mata pasien tajam
- Pasien tampak banyak bicara

XII. ASPEK MEDIK


Diagnosa Medik: Resiko perilaku kekerasan
Terapi Medik : ladomer 5 mg (IM), risperidon 2x2 mg, dan merlopam 1x2 mg

XIII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN


1. Resiko perilaku kekerasan
2. Harga diri rendah

XIV. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko Perilaku Kekerasan

XV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Tanggal Rencana Tindakan Keperawatan
Dx.Kep Rasional
/ jam Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan
Resiko Tujuan Keperawatan: 1. Klien 1. Bina hubungan saling  Kepercayaan dari
perilaku menunjukkan percaya dengan klien merupakan
kekerasan Klien dapat tanda-tanda menggunakan prinsip hal yang mutlak
mengontrol atau percaya kepada serta akan
komunikasi teraupetik
mengendalikan perawat memudahkan
2. Klien 2. Bantu klien
perilaku kekerasan dalam melakukan
menceritakan mengungkapkan pendekatan dan
penyebab perasaan marahnya tindakan
Tujuan Khusus:
perilaku 3. Bantu klien keperawatan
- Klien dapat kekerasan yang mengungkapkan tanda- kepada klien
membina hubungan dilakukannya tanda perilaku  Menentukan
saling percaya 3. Klien kekerasan yang mekanisme
- Klien dapat menceritakan dialaminya koping yang
mengenal perilaku tanda-tanda saat 4. Diskusikan dengan dimiliki klien
terjadi perilaku dalam
kekerasan yang klien perilaku
kekerasan. menghadapi
dilakukannya 4. Klien kekerasan yang masalah serta
- Klien dapat menjelaskan dilakukannya selama ini sebagai langkah
mengidentifikasi  Jenis-jenis 5. Diskusikan dengan awal dalam
tanda-tandaperilaku ekspresi klien akibat negatif menyusunstrategi
kekerasan kemarahan yang dilakukan berikutnya
- Klien dapat kepada/pada:  Melihat
yang selama
mengidentifikasi - Diri sendiri mekanisme
ini koping klien
perilaku kekerasan dilakukannya - Orang lain
dalam
yang pernah  Perasaan saat - Lingkungan menyelesaikan
dilakukan melakukan 6. Diskusikan dengan masalah yang
- Klien dapat kekerasan klien cara dihadapi
mengidentifikasi mengungkapkan marah  Membantu klien
 Efektivitas yang sehat dan baik
akibat perilaku melihat dampak
cara yang 7. Diskusikan cara yang
kekerasan yang ditimbulkan
dipakai dalam akan dipilih dan akibat perilaku
- Klien dapat menyelesaikan anjurkan klien memilih  kekerasan yang
mengidentifikasi masalah cara yang dilakukan klien
cara konstruktif 5. Klien memungkinkan untuk  Menurunkan
dalammengungkap mengungkapkan perilaku
menjelaskan
kan kemarahan kemarahan destruktif yang
akibat 8. Latih klien
- Klien dapat tindakannya bagi: akan mencederai
memperagakan cara klien dan
mendemonstrasikan  Diri sendiri yang dipilih
cara mengontrol lingkungan
 Orang lain 9. Anjurkan klien sekitar
perilaku kekerasan menggunakan cara yang
 Lingkungan  Keinginan untuk
- Klien sudah dilatih saat
6. Klien marah tidak tahu
menggunakan obat marah/jengkel
menjelaskan cara kapan
sesuai program yang sehat untuk munculnya, serta
yang telah mengungkapkan siapa yang akan
ditetapkan marah memicunya
7. Klien  Meningkatkan
memperagakan kepercayaan diri
cara mengontrol klien serta,
perilaku asertifitas klien
kekerasan saat
marah/jengkel
 Meningkatkan
asertifitas klien
dalam
menghadapi
marah

XVI. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


Hari/
tanggal/ Dx.Kep Implementasi Respon TTD
jam
20-12- Resiko Fase orientasi teraupetik DS :
2020 perilaku - Menyapa klien - Klien mengeluh tidak bisa
- Memperkenalkan nama lengkap, nama panggilan mengontrol cara
kekerasan dan tujuan berkenalan bicaranya yang kasar dan
Fase Evaluasi Validasi membentak
- Menanyakan kabar klien - Klien mengatakan
- Menanyakan keluhan klien saat ini mengkonsumsi NAPZA
- Keluarga klien
Fase Kontrak
mengatakan klien
- Membuat kontrak yang jelas dengan klien untuk meninju kaca rumahnya,
membincangkan tentang apa yang dirasakan klien dan memukul orang
Fase Kerja tuanya
- Membantu klien mengungkapkan perasaan - Klien mengatakan mau
marahnya mempelajari cara untuk
- Memotivasi klien untuk menceritakan rasa kesal mengungkapkan marah
- Mengidentifikasi masalah klien (penyebab, tanda, yang sehat
akibat dari perilaku kekerasan)
- Klien mengatakan sudah
mengerti cara
- Mendiskusikan dengan klien apakah klien mau mengungkapkan rasa
mempelajari cara baru untuk mengungkapkan marah dengan cara fisik :
marah yang sehat relaksasi nafas dalam,
- Menjelaskan kepada klien berbagai alternatif memukul bantal
pilihan untuk mengungkapkan kekerasan klien - Klien mengatakan
- Menjelaskan cara-cara sehat untuk perasaanya lebih tenang
mengungkapkan marah dan rileks
DO :
 Cara fisik: napas dalam, pukul bantal kasur
dan olahraga
- Klien menunjukkan
tanda-tanda percaya
 Cara verbal: mengungkapkan dirinya kepada perawat
sedang kesal kepada orang lain - Ekspresi wajah klien
 Cara sosial: latihan asertif dengan orang bersahabat
lain - Ada kontak mata
 Cara spiritual: berdoa - Klien mau
- Memperagakan cara yang dipilih klien untuk mengungkapkan
mengungkapkan kemarahan perasaanya
- Menjelaskan manfaat cara tersebut - Klien mengungkapkan
- Menganjurkan klien menirukan peragaan yang perasaannya setelah
memperagakan cara yang
sudah dilakukan
telah diajarkan
- Menganjurkan klien untuk menggunakan cara
yang sudah dilatih saat marah/jengkel
Fase terminasi
Evaluasi Validasi
- Menanyakan perasaan setelah memperagakan
cara yang telah diajarkan
Evaluasi objektif
- Menganjurkan klien untuk memperagakan
kembali cara yang telah dilatih
Tindak lanjut
- Menganjurkan klien menggunakan cara yang
dilatih saat marah/jengkel
Kontrak yang akan datang
- Membuat kontrak yang jelas untuk klien berlatih
cara yang lain
- Mendiskusikan lokasi, tempat, waktu dan durasi
untuk pertemuan selanjutnya
21-12- Fase orientasi DS :
2020 - Salam teraupetik - Klien mengatakan telah
- Menyapa klien dengan ramah melakukan cara yang
Evaluasi validasi telah diajarkan (cara fisik:
- Menanyakan keadaan klien nafas dalam, pukul
- Mengevaluasi kembali cara yang telah dilatih bantal)
Fase Kontrak - Klien mengatakan tidak
- Memberitahukan kontrak selanjutnya kepada perna menceritakan rasa
klien sesuai dengan kontrak yang telah diajari kesal atau marah kepada
sebelumnya siapapun
Fase kerja - Klien mengatakan
- Mengajarkan klien mengungkapkan rasa kesal perasaanya lebih tenang
atau marah dengan cara lain yaitu cara verbal setelah
dengan menganjurkan klien untuk bercerita memperbincangkan
kepada orang lain tentang cara verbal
- Menanyakan kepada klien apakah klien sering (menceritakan rasa kesal
menceritakan rasa kesal atau marah kepada orang dan marah kepada orang
lain lain)
- Menanyakan kepada klien siapa orang terdekat DO :
klien - Wajah klien tampak
Fase terminasi bersahabat
Evaluasi subjektif - Klien mau menceritakan
- Menanyakan bagaimana perasaan klien setelah bagaimana keadaanya
berbincang-bincang cara untuk mengungkapkan saat ini
rasa kesal atau marah dengan cara verbal atau - Klien tampak lebih rileks
menceritakan kepada orang lain setelah berbincang-
Evaluasi objektif bincang dengan perawat
- Menganjurkan kepada klien untuk menyebutkan tentang cara
kembali cara yang telah diajarkan oleh perawat mengungkapkan rasa
cara mengungkapkan rasa kesal atau marah kesal atau marah
Tindak lanjut
- Perawat menganjurkan kepada klien untuk
melakukan cara yang telah diajarkan
Kontrak yang akan datang
Membuat kontrak yang jelas (topik, lokasi, waktu)
untuk pertemuan selanjutnya
22-12- Fase Orientasi DS :
- Salam teraupetik - Klien mengatakan sudah
2020
- Menyapa klien dengan ramah melakukan cara 1, 2
Evaluasi validasi untuk mengungkapkan
- Menanyakan kabar klien rasa marah dan kesal
- Mengevaluasi kembali cara mengungkapkan rasa secarabaik dan sehat
kesal atau marah yang sebelumnya telah - Klien mengatakan
diajarkan, apakah sudah dilakukan dengan baik sebelumnya jarang
Fase kontrak menjalankan ibadahnya
- Memberitahukan kontrak selanjutnya kepada - Klien mengatakan
klien sesuai dengan kontrak yang telah disepakati perasaanya lebih tenang
sebelumnya setelah berbincang-
Fase kerja bincang tentang cara
- Mengajarkan klien mengungkapkan rasa kesal mengungkapkan rasa
atau marah dengan cara yang lain yaitu cara kesal atau marah secara
spiritual (berdoa, sholat, berzikir, meditasi dll) spritual
- Menanyakan kembali kepercayaan yang dianut DO :
oleh klien - Wajah klien tampak
- Menanyakan klien apakah rajin beribadah bersahabat
- Menganjurkan klien agar lebih mendekatkan diri - Klien dapat menyebutkan
kepada Tuhan dengan cara rajin beribadah sesuai kembali cara yang telah
kepercayaan yang dianut oleh klien diajari perawat
- Menjelaskan manfaat beribadah kepada klien
Fase terminasi
Evaluasi subjektif
- Menanyakan perasaan klien setelah berbincang-
bincang tentang cara mengungkapkan rasa kesal
atau marah kepada klien dengan cara spiritual
Evaluasi objektif
- Menganjurkan kepada klien untuk melakukan
cara yang telah diajarkan oleh perawat
Tindak lanjut
- Menganjurkan kepada klien agar selalu beribadah
kepada Tuhan
Kontrak yang akan datang
- Mendiskusikan kembali kontrak yang jelas
(lokasi,waktu) dengan klien untuk
memperbincangkan tentang cara dan prinsip
minum obat yang benar
Mengucapkan salam penutup
23-12- Fase Orientasi DS :
2020 Salam terapeutik - Klien mengatakan senang
- Menyapa klien dengan ramah mendengar penjelasan
Evaluasi validasi perawat mengenai minum
- Menanyakan kabar klien obat secara teratur
- Mengevaluasi kembali cara-cara yang telah - Klien mengatakan sudah
diajarkan kepada klien cara mengungkapkan rasa mengetahui manfaat
kesal atau marah (cara fisik, verbal, spiritual) minum obat secara
Fase kontrak teratur, jenis-jenis obat,
- Memberitahukan dan menjelaskan kontrak dosis, pemakaian obat,
selanjutnya kepada klien sesuai dengan kontrak dan efek jika tidak
yang telah disepakati bersama meminum obat yang telah
Fase kerja dijelaskan oleh perawat
- Menjelaskan cara ke empat (SP 4) yaitu dengan DO :
meminum obat dengan teratur dengan prinsip - Klien tampak bersahabat
lima benar - Klien mampu
- Menjelaskan prinsip lima benar cara minum obat, menyebutkan kembali
yaitu benar pasien, benar obat, benar dosis, benar manfaat minum obat
cara dan benar waktu. secara teratur, jenis-jenis
- Menanyakan kepada klien apakah sudah obat, dosis, pemakaian
mengenal obat-obat obat dan efek jika tidak
Menjelaskan nama-nama obat, warna obat, efek minum obat yang telah
- samping dan manfaat obat dijelaskan oleh perawat
- Menjelaskan cara mengatasi mulut kering, mata
berkunang-kunang sebagai efek samping dari
minum obat
- Menjelaskan manfaat dari teratur minum obat
- Menjelaskan akibat dari tidak teratur minum obat
- Menganjurkan kepada klien agar selalu ingat dan
teratur minum obat
- Membuat jadwal kegiatan klien
Fase Terminasi
Evaluasi subjektif
- Menanyakan perasaan klien setelah berbincang-
bincang tentang cara dan prinsip minum obat
yang baik dan benar
Evaluasi objektif
- Menyuruh kembali klien untuk mengungkapkan
tentang minum obat yang benar dan teratur
dengan 5 prinsip minum obat
Kontrak yang akan datang
- Membuat kontrak untuk melihat sejauh mana
klien melaksanakan kegiatan dan sejauh mana
klien bisa mencegah rasa kesal atau marah

XVII. EVALUASI KEPERAWATAN


Hari/tanggal Dx.Keperawatan Evaluasi TTD
20-12-2020 Resiko perilaku S:
kekerasan - Klien mengatakan sudah mengerti cara mengungkapkan rasa marah
dengan cara fisik : relaksasi nafas dalam, pukul bantal
- Klien mengatakan perasaanya lebih tenang dan rileks setelah
mempraktekkan cara yang telah diajarkan
O:
- Klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat
- Ekspresi wajah klien bersahabat
- Ada kontak mata
- Klien mau mengungkapkan perasaannya
- Klien mau menceritakan kembali cara yang dilakukan untuk
mengungkapkan rasa kesal atau marah secara sehat sesuai dengan
cara yang telah diajarkan perawat
- Klien mengungkapkan perasaanya setelah mempraktekkan cara
yang telah diajarkan
A:
Masalah teratasi, klien mampu mengungkapkan rasa kesal atau marah
dengan cara yang telah diajarkan perawat
P: Intervensi dilanjutkan dengan SP 2
21-12-2020 S:
- Klien mengatakan telah melakukan cara yang telah diajarkan (cara
fisik: nafas dalam, pukul bantal)
- Klien mengatakan perasaanya lebih tenang setelah
memperbincangkan tentang cara verbal (menceritakan rasa kesal
dan marah kepada orang lain)
O:
- Wajah klien tampak bersahabat
- Klien mau menceritakan bagaimana keadaanya saat ini
- Klien tampak lebih rileks setelah berbincang-bincang dengan
perawat tentang cara mengungkapkan rasa kesal atau marah
A : Masalah teratasi
P : intervensi dilanjutkan dengan SP 3
22-12-2020 S:
- Klien mengatakan sudah melakukan cara 1, 2 untuk
mengungkapkan rasa marah dan kesal secarabaik dan sehat
- Klien mengatakan sebelumnya jarang menjalankan ibadahnya
- Klien mengatakan perasaanya lebih tenang setelah berbincang-
bincang tentang cara mengungkapkan rasa kesal atau marah secara
spritual
O:
- Wajah klien tampak bersahabat
- Klien dapat menyebutkan kembali cara yang telah diajari perawat
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dilanjutkan dengan SP 4
23-12-2020 S:
- Klien mengatakan senang mendengar penjelasan perawat
mengenai minum obat secara teratur
- Klien mengatakan sudah mengetahui manfaat minum obat secara
teratur, jenis-jenis obat, dosis, pemakaian obat, dan efek jika tidak
meminum obat yang telah dijelaskan oleh perawat
O:
- Klien tampak bersahabat
- Klien mampu menyebutkan kembali manfaat minum obat secara
teratur, jenis-jenis obat, dosis, pemakaian obat dan efek jika tidak
minum obat yang telah dijelaskan oleh perawat
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai