Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

SEHAT JIWA PADA USIA INFANT

DISUSUN OLEH :

NAMA : NOVI HELPIANI Y.T. TOIKENE

NIM : 2008061

FAKULTAS KEPERAWATAN, BISNIS DAN TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEMARANG

2021
A. Pengertian
Perkembangan psikososial anak usia infant adalah proses perkembangan bayi (0-18) bulan,
ditandai dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain yang diawali dengan kepercayaan
terhadap orang tua (pengasuh), khususnya ibu. Rasa aman secara fisik dan psikologis
berperan penting dalam pembentukan rasa percaya bayi.

B. Tahap Perkembangan
1. Percaya vs tidak percaya (0-1 tahun)
Komponen awal yang sangat penting untuk berkembang adalah rasa percaya.
Membangun rasa percaya ini mendasari tahun pertama kehidupan. Begitu bayi baru
lahir dan ada kontak dengan dunia luar maka ia mutlak tergantung dengan orang lain.
Rasa aman dan rasa percaya pada lingkungan merupakan kebutuhan. Alat yang
digunakan bayi untuk berhubungan dengan dunia luar adalah mulut dan pancaindera,
sedangkan perantara yang tepat antara bayi dengan lingkungan adalah ibu.

Ada 4 tahap perkembangan attachment pada bayi adalah sebagai berikut :


a) Tahap Indiscriminate Sosiability (0-2 bulan)
Bayi tidak membedakan antara orang-orang dan merasa senang dengan atau
menerima dengan senang ooarang yang dikenal dan yang tidak dikenal.
b) Tahap Attachment Is The Makin (2-7 bulan)
Bayi mulai mengakui dan menyukai orang-orang yang dikenal, tersenyum pada
orang yang lebih dikenal.
c) Tahap Specific, Clear-Cut Attachment (7-24 bulan)
Bayi telah mengembangkan keterikatan dengan ibu atau pengasuh pertama lainnya
dan akan berusaha untuk senantiasa dekat dengannya, akan menangis ketika
berpisah denganya.
d) Tahap Goal-Coordination partenership (24-seterusnya)
Bayi merasa lebih aman dalam berhubungan dengan pengasuh pertama, bayi tidak
meraasa sedih selama berpisah dengan ibunya atau pengasuh pertamanya dalam
jangka waktu yang lama.
C. Karakteristik Perilaku
1. Menangis ketika ditinggal oleh ibunya
2. Menangis saat basah, lapar, haus, dingin, panas, sakit
3. Menolak atau menangis saat digendong oleh orang yang tidak dikenalnya
4. Segera terdiam saat digendong, dipeluk atau dibuai
5. Saat menangis mudah dibujuk untuk diam kembali
6. Menyembunyikan wajah dan tidak langsung menangis saat bertemu dengan orang yang
tidak dikenalnya
7. Mendengarkan music atau bernyanyi dengan senang
8. Menoleh mencari sumber suara saat namanya dipanggil
9. Saat diajak bermain memperlihatkan wajah senang
10. Saat diberikan mainan meraih mainan atau mendorong dan membantingnya

D. Diagnosa Keperawatan
Postensial mengembangkan rasa percaya

E. Intervensi Keperawatan
a. Tujuan
Untuk bayi :
1) Merasa aman dan nyaman
2) Dapat mengembangakan rasa percaya

Untuk keluarga :
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan bayi yang normal dan menyimpang
2) Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya anaknya
3) Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan rasa percaya
4) Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan rasa percaya anaknya

b. Tindakan
Untuk perkembangan psikososial bayi :
1) Panggil bayi sesuai namanya
2) Gendong dan memeluk saat bayi menangis
3) Pada saat bayi menangis segera cari kebutuhan dasar yang terganggu (lapar, haus,
basah, dan sakit)
4) Memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman bayi
5) Ajak bayi bermain

Untuk keluarga :
1) Informasikan pada keluarga perilaku bayi yang menggambarkan bayi normal dan
menyimpang, karakteristik perilaku bayi normal :
a) Tersenyum dan tertawa senang ketika ibunya datang menghampiri
b) Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya
c) Menangis saat merasa tidak nyaman (basah, lapar, haus, sakit dan gerah)
d) Memperhatikan/memandang wajah ibu/orang yang mengajak bicara
e) Mencari suara ibu/orang lain yang memanggilnya
f) Memeluk tubuh ibu/orang lain saat digendong
g) Menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya
h) Menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya
2) Informasikan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya anak dengan cara
menjaga kenyamanan dan keamanan/keselamatan bayi
3) Mendemonstrasikan dan melatih keluarga cara menstimulasi perkembangan
4) Memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara menjaga
kenyamanan, keamanan dan keselamatan bayi
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Diagnosa
No Tujuan Tindakan Strategi Pelaksanaan
Keperawatan
1. Potensial SP 1 1. Identifikasi Orientasi
menggembangkan 1. Mengetahui karakteristik  Melakukan BHSP dengan
rasa percaya pada karaketeristik bayi normal keluarga klien
bayi bayi normal 2. Menjelaskan  Menjelaskan maksud dan
2. Dapat cara merawat tujuan
mengembangakan bayi  Tanyakan kesediaan
rasa percaya diri  Kontrak waktu dan tempat
 Jika keluarga klien bersedia
lanjut ketahap kerja
Kerja
 Menjelaskan penting cara
merawat bayi
 Memberikan leaflet
perkembangan pada bayi
untuk mempermudah
bimbingan
 Menjelaskan secara detail dan
mudah dipahami
 Pastikan bapak/ibu mengerti
Terminasi
 Menanyakan perasaan
keluarga saat mendengar
informasi
 Menanyakan kembali apa
yang telah dijelaskan dan
perhatikan setiap jawabanya
 berikan kesempatan keluarga
untuk bertanya
 kontrak waktu dan pokok
bahasanya untuk pertemuan
selanjutnya
2. SP 2 Melibatkan Orientasi
Keluarga klien dapat langsung keluarga  Menyapa terlebih dahulu
melakukan stimulus dalam melakukan  Menanyakan apakah telah
untuk meningkatkan stimulasi untuk mencoba mempraktekkan
rasa percaya meningkatkan rasa yang sebelumnya
percaya klien  tanyakan hasilnya
 Beritahu kembali apa yang
akan dibahas hari ini
 Jelaskan kembali waktu yang
diperlukan dan kesediaanya
 Tahap selmjutnya ketahap
kerja
Kerja
 Menjelaskan cara
menstimulasi perkembangan
bayi adalah memberi rasa
aman dan nyaman bagi bayi
 Tanyakan apa pernah
dilakukan sebelumnya dan apa
kesulitannya
 Kemudian pecahkan masalah
tersebut
 Menjelaskan pentingnya
komunikasi verbal dan non
verbal dalam perkembangan
bayi
Terminasi
 menanyakan perasaan
keluarga saat mendenga
informasi
 menanyakan kembali apa
yang telah dijelaskan dan
perhatikan setiap jawabanya
 berikan kesempatan keluarga
untuk bertanya
 kontrak waktu dan pokok
bahasannya untuk pertemuan
selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai