Anda di halaman 1dari 16

ARSITEKTUR DAN

LINGKUNGAN
Perancangan arsitektur ramah terhadap
lingkungan alam
Dr. Astuti
Tanggal: 30 Maret 2021
8.30 – 11.00
Contoh: Lingkungan alam sebagai sumber energi
(terbarukan)
Langsung Desain kulit bangunan

Suhu / panas
Matahari
Pencahayaan alami siang hari Bukaan pintu jendela

Energi Mengurangi kelembaban

Angin / Bergerak / angin Ventilasi

Udara
Lingkungan alam / Matahari:
• Bukaan jendela pintu akan membentuk rumah yang sehat bagi
penghuninya, karena matahari mampu membunuh mikro
organisme dalam bangunan.
• Matahari juga dapat mengurangi kelembaban dalam bangunan
• Sebagai sumber energi terbarukan
Lingkungan alam sebagai sumber energy tak
terbarukan:
• Batu bara, minyak bumi
Pemanfaatan hutan terhadap lingkungan alam
KONDISI
LINGKUNGAN
 Pemanfaatan lingkungan secara
berlebihan mengakibatkan
kerusakan habitat manusia dan
mahluk hidup lain
 Pemanfaatan hutan tropis secara
berlebihan berpengaruh terhadap
penurunan kadar CO2 secara
global karena hutan sebagai paru-
paru dunia. (Perdagangan karbon,
protokol Kyoto)
 Alih fungsi lahan hutan lindung
menjadi ladang sayur, kebun
berpotensi menimbulkan
bencana
 Penggundulan hutan (selain CO2)
juga akan menurunkan kapasitas
sumber air, menyebabkan banjir
Jumlah penduduk di Indonesia semakin meningkat 
menuntut bertambahnya penyediaan sarana dan
Sektor bangunan gedung prarasana, salah satunya adalah perumahan dan
di Indonesia memberikan permukiman. Hal ini berbanding terbalik dengan daya
dukung alam yang semakin lama semakin menurun
kontribusi yang signifikan
terhadap kerusakan
lingkungan

Merubah
hutan
menjadi
Penerapan konsep bangunan perumahan
ramah lingkungan merupakan
salah satu cara meminimalkan
dampak kerusakan lingkungan Penyebab menurunnya daya dukung lingkungan adalah
yang disebabkan sektor ini. semakin banyak bangunan yang didirikan, menjadi
penyumbang terbesar bagi pemanasan global dan
perusakan lingkungan karena deforestasi
Mengapa terjadi deforestasi Environment: LINGKUNGAN binaan dan lingkungan alam
• Mendukung perencanaan dan perancangan
arsitektur yang menitik beratkan pada “pewadahan
KEBUTUHAN MANUSIA spatial” / RUANG yang dibutuhkan arsitektur, sesuai
1. Kebutuhan akan subsistensi: kebutuhan dengan tujuan kegunaannya bagi manusia.
dasar untuk mempertahankan eksistensi • Lingkungan binaan: wilayah dan komponen-
(sandang, pangan, papan) dan MANUSIA komponen yang banyak dipengaruhi oleh manusia
individualitas pada tatanan fisik maupun • Lingkungan alam: hutan, gunung, sungai, danau, laut
psikis.
2. Kebutuhan akan perkembangan atau • Lahan di kota
pertumbuhan: yaitu kebutuhan untuk semakin terbatas dan
mengembangkan potensialitas mahal 
3. Kebutuhan akan transendensi,yaitu LINGKUNGAN berkembang ke
periphery
kebutuhan manusia untuk • Aglomerasi
berkomunikasi dengan orang lain,
dengan alam, dan kebutuhan akan
makna kehidupan.
ARSITEKTUR

Contoh arsitektur ramah lingkungan:


• Arsitektur mewadahi kebutuhan manusia
ARSITEKTUR
• Dirancang berdasarkan kebutuhan optimal
• Keindahan
• Tergantung ketersediaan bahan bangunan lokal
• Fungsional
• Mencerminkan potensi lokal: (iklim, cuaca, kondisi lingkungan)
• Kokoh / kuat
Lingkungan alam yang rusak mengakibatkan penurunan
kualitas / kesehatan manusia

Lingkungan tidak sehat  Lahan produktif  lingkungan


binaan  berkurang kebutuhan pangan  tidak sehat:
karena nutrisi, lingkungan binaan (tempat kerja dan
hunian tidak sehat)
Mengapa peduli terhadap masalah lingkungan
Akibat perusakan lingkungan telah terjadi

01 02 03 04
MENURUNNYA
IKLIM KONDISI BENCANA
LINGKUNGAN KUALITAS HIDUP

 Perubahan suhu  Pemanfaatan  Bencana alam • Berkurang sumber air bersih


terjadi secara global lingkungan secara semakin berat akibat dan energi
berlebihan degradasi lingkungan. • Pengelolaan sampah yang
 Perubahan iklim mengakibatkan kurang disadari masyarakat
global mempengaruhi  Longsor, banjir, akibat
kerusakan habitat penggundulan hutan • Menurunnya ketersediaan
pola hidup penduduk manusia dan mahluk secara tak terkendali udara bersih (cukup oksigen,
bumi hidup lain rendah polutan seperti CO2,
 Longsor akibat alih SO2, NOx, dsb
 Iklim makro maupun  Pemanfaatan hutan fungsi lahan • Menurunnya kualitas
Menghemat
iklim mikro berubah. tropis secara perbukitan menjadi makanan
berlebihan makanan yang layak (cukup
Contoh: Jadwal perumahan nutrisi, sehat (tidak
musim hujan dan berpengaruh terhadap terkontaminasi, diproduksi
penurunan kadar CO2  Pembangunan fisik di
musim panas di lahan berpotensi secara alamiah / non biotek,
daerah tropis berubah secara global penggunaan pupuk organik
(Perdagangan karbon, bencana gempa,
protokol Kyoto)
tsunami, longsor, • Menurunnya kondisi tempat
banjir, letusan gunung tinggal yang nyaman secara
 Alih fungsi lahan hutan dsb. fisik dan psikis yaitu
memenuhi persyaratan
lindung menjadi ladang  Aman dari ancaman spasial, visual, audial,
sayur, kebun berpotensi orang atau binatang termal, aman dari bencana
menimbulkan bencana buas alam
Muncul gerakan yang berorientasi lingkungan
alam dalam perancangan arsitektur (Secara
global sudah dimulai secara bertahap sejak
tahun 1970-an)

Konsep hijau dan keberlanjutan


Bencana: dalam perancangan bangunan
• Perubahan
iklim • Konsep Eco architecture (Arsitektur
ekologis)
Merubah • Banjir
lingkungan alami Menimbul • Kurang • Konsep Green building (Bangunan hijau)
sumber air • Peraturan green building di Indonesia: Nomor
menjadi kan 02/PRT/M/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau.
lingkungan kerusakan bersih
• Penilaian green building antara lain:
binaan secara alam • Peningkatan • Greenship (Indonesia), Di Indonesia, sistem
tak terkendali gas rumah penilaian bangunan hijau pertama kali diinisiasi
kaca oleh GBCI (Green Building Council Indonesia)
• LEED (Amerika Serikat),
• Es di kutub
• CASBEE (Jepang),
mencair
• BREEAM (Inggris),
• lainnya • Green Star (Australia).
• Konsep Sustainable building
(pembangunagan berkelanjutan)
• Konsep Bioclimatic architecture
Bangunan ramah lingkungan
Membangun bangunan yang Sebagai tempat hidup manusia, maka
ramah lingkungan (ekologis) bangunan harus dapat:
apabila: • Melindungi
• Peka terhadap iklim (makro, • Aman dari bencana (alam, non
alam)
mikro)
• Sehat, dan nyaman:
• Hemat energi (melalui • Menyerap & mengatur
perancangan ruang dalam, • perputaran udara
ruang luar bangunan, dan • Kelembaban
dengan alam lingkungan) • Panas
• Kebisingan
• Pemilihan material yang ramah
lingkungan
Bangunan memiliki potensi memberi kontribusi terhadap
kerusakan lingkungan
 Menghindari hal tersebut, maka bangunan harus
dirancang sebagai solusi untuk mengurangi kerusakan
lingkungan
Tanggung jawab utama arsitek dalam
berarsitektur adalah menggabungkan dan
Perancangan harus berdasar menerapkan beberapa pilihan solusi untuk
mencapai kondisi ideal
pada:
• prinsip-prinsip
berkelanjutan, bangunan Kondisi yang ideal adalah apabila:
ekologis
• pengembangan dan Seluruh fase dalam siklus hidup bangunan
pemanfaatan teknologi dan (perencanaan, kostruksi, operasi, dan demolisi)
material yang “hijau”, mempertimbangkan dan menerapkan prinsip
• kriteria bangunan yang bangunan hijau, yaitu prinsip ramah
lingkungan, baik lingkungan di dalam, maupun
memiliki kinerja yang
di luar bangunan.
tinggi.
Prinsip perancangan sesuai persyaratan
peruntukan dan intensitas bangunan 1. Kondisi fisik ekisting kawasan
2. Kondisi administrative penduduk Berkomunikasi
Untuk menjaga lingkungan dengan
3. Kondisi lingkungan sekitar

01 PRINSIP DASAR a. Kondisi kontur pada site yang


akan dibangun (perencanaan
drainase, sumber air
lingkungan

b. Iklim mikro: matahari, angin,


Harus sesuai dengan
cuaca
persyaratan
peruntukan dan
KDB, KLB, sarana bangunan
intensitas
KDB dan KLB sesuai peraturan
pemerintah daerah setempat

Persyaratan jenis, jarak dan


Prinsip kemudahan, penempatan bangunan dan sarana

02 peruntukan, dan intensitas


bangunan pada site
bangunan: pada site seperti rumah
pompa, tempat parkir, biofil

Persyaratan jarak, penempatan dan


kemudahan pencapaian parker,
kamar mandi, WC, tangga, parkir
Prinsip Kesehatan ruang
dan lingkungan
• Kesehatan ruang: Dengan menentukan
bukaan untuk ventilasi / penghawaan
sesuai kebutuhan udara perorang per hari
• Bukaan untuk kebutuhan Ventilasi:
memperhatikan sirkulasi udara, angin dan
pengudaraan
• Bukaan untuk cahaya: memperhatikan
kebutuhan penerangan alami sesuai
dengan aktifitas, dan kebutuhan kesehatan
ruang yaitu lama kebutuhan dan jumlah
paparan matahari dalam ruang

Lingkungan sekitar • Menciptakan kawasan hijau sebagai paru-paru kota,


Peran Penghijauan penghalang bising, silau, maupun smell
• Mengelola air hujan sebagai sumber air bersih, dan
meningkatkan kualitas udara sekitar
Peraturan yang dimaksudkan untuk
mengurangi kerusakan lingkungan
DALAM SKALA NASIONAL
• UU no 28 Tahun 2002, dimaksudkan agar pembangunan
memperhatikan kelestarian lingkungan
• Kepmen tentang bangunan hijau
• Peraturan mengenai KDB, KLB, KDH, dimaksudkan agar
dalam perancangan selalu memperhatikan
keseimbangan dengan lingkungan untuk mewujudkan
arsitektur dan lingkungan yang berkelanjutan
Sistem / alat ukur untuk menilai, pertama kali dibentuk oleh
United State Green Building Council pada tahun 1998.
Panduan tersebut merupakan panduan dan alat ukur dalam
merancang, membangun, sertifikasi tingkat kehijauan
bangunan.
Menurut (Green Building Council Indonesia, 2016), bangunan
hijau adalah bangunan yang mampu mengakomodasi
• fungsi kesehatan
• Kondisi lingkungan sekitar
• lingkungan terbangun
• biaya efektif
• memberi performa tinggi

Lingkup penilaian bangunan hijau merupakan upaya untuk


mengubah cara lingkungan binaan
• Tahap perencanaan awal
• Tahap pembangunan
• Tahap pemanfaatan
Menghormati alam,
sekaligus sebagai
elemen estetis

Anda mungkin juga menyukai