Anda di halaman 1dari 2

Resume Countryside Sebagai Dampak Transformasi Kota

oleh Dr. Ing Suryadi Santoso

Organik arsitektur bukan tentang “nature” karna semua elemen alam dalam
perancangan arsitektur itu di bentuk kembali (lingkungan buatan). Sehingga orsitktur
organik lebih memperhatikan keadaan alam, bukan hanya saja tentang bentuk massa
bangunan yang dimetaforakan dari flora-fauna atau bentuk alam. Pengurangan
“Ecological cost” secara keseluruhan dalam membangun dan menjalankan sebuah
kehidupan urban dapat menjadi salah satu alternatif.

Pada bangunan-bangunan adat Indonesia, misalnya di Bena memiliki pola


peletakan tempat tinggal dan bentuk rumah di gambarkan seperti manusia dengan
penggunaan material kayu lokal yang tahan hingga ratusan tahun. Sehingga, bentuk dan
karakteristik dari suatu bangunan akan berbeda bergantung pada lokasi bangunan itu
terbangun. Bangunan di luar negeri juga sudah memperhatikan keindahan dan fenomena
alam dari abad ke 14-18, kebanyakan di aplikasikan dalam mendesain taman / garden.

Artificial environment atau hal-hal baik dalam lingkungan dan kawasan haruslah di
jaga dan dipertahankan agar terjadi keberlanjutan dalam ruang kehidupan masyarakat,
Terutama budaya-budaya yang masih sering di selenggarakan di Indonesia dan area
tersebut haruslah di pertahankan keberlangsungannya untuk memperkuat karakter.

Menurut materi kuliah hari ini, kita harus mempelajari Tradisi lokal-rural untuk kota
masa depan yang berkelanjutan, antara lain dalam hal:

• Bahan bangunan dari material alam (bambu, kayu) yang gunanya untuk
mengurangi emisi
• Rumah diatas pilar untuk mengatasi banjir
• Lantai dari batu (long life cycle)
• Kebun, urban farming untuk memperbaiki micro climate
• Membangun kolektivitas
• Community space
• Moncopat (konsep rukun)
• Konsep ruang multivalent
• Toleransi agama

Selain memperhatikan budaya yang masih ada di kawasan, climate change dan
kondisi iklim juga dapat menjadi Bahasa tanggapan desain dalam konteks Arsitektur
Organik. Konsep green building belum tentu organic namun dapat dijadikan salah satu
factor yang bisa diperhatikan sebagai tanggapan desain, misalnya dengan
memaksimalkan sumber energi alami (matahari dan udara), memaksimalkan material
dan tidak mengurangi apa yang menjadi potensi natural, konsep ruang multivalent,
menyediakan community space (social interaction). Pengembalian desain kepada alam
dan membangun konektivitas dengan alam.

Anda mungkin juga menyukai