DOSEN PENGAMPU:
HENRI BUDI,
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas akhir dalam
memenuhi persyaratan akademik pada mata kuliah EKOLOGI TANAMAN.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini tidak terlepas dari kekurangan
dan keterbatasan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan masukan, saran, dan
kritik konstruktif dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
Latar belakang………………………………………………….1
Pendahuluan…………………………………………………….1
Definisi lingkungan……………………………………………..1
PENDAHULUAN
Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani oikos, yang berarti ”rumah” atau
”tempat untuk hidup”, dan “logos” yang berarti ilmu, sehingga ekologi berarti ilmu
yang mengkaji interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk
hidup dan lingkungannya. Ekologi juga dapat didefinisikan sebagai pengkajian
hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap
lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup
dengan lingkungannya (Odum, 1996).
Ekologi dapat dibagi menjadi tiga pokok bahasan, antara lain: 1) Tingkat-
tingkat organisasi (ekosistem, komunitas, populasi, dan organisme); 2) Jenis
lingkungan atau habitatny; dan 3) Penerapan-penerapan asas dasar ekologi. Ekologi
memiliki sistem dalam kompleksitas penyusunan yang saling terkait dan
membentuk proses ekologi. Proses Ekologi adalah berlangsungnya proses
hubungan antara organisme (B) dan lingkungannya (A). Banyak proses yang terjadi
selama berlangsungnya hubungan tersebut mulai dari proses untuk
mempertahankan diri, proses berkembang-biak, proses penyesuaian diri, dan
sebagainya.
Pertumbuhan penduduk di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. Hal ini secara tidak langsung berdampak terhadap kebutuhan sumberdaya
lahan, baik untuk pemukiman, pendidikan, tempat berusaha atau bercocok tanam.
Penyusutan luas lahan sawah dan tegal sebagai lahan pertanian mengakibatkan
penurunan kebutuhan pangan dan pendapatan para petani. Oleh sebab itu perlu
upaya pemanfaatan lahan secara efesien untuk mengatasi masalah ini.
PEMBAHASAN
Lingkungan secara makro mengacu pada seluruh sistem lingkungan alam yang
melibatkan elemen-elemen fisik, biologis, kimia, dan interaksi kompleks di
dalamnya. Ini mencakup seluruh ekosistem, termasuk daratan, udara, air, serta
berbagai bentuk kehidupan seperti tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan
manusia. Lingkungan makro juga mencakup elemen-elemen geologis seperti
gunung, sungai, dan lautan, serta iklim dan cuaca yang mempengaruhi wilayah
tersebut.
Lingkungan secara mikro mengacu pada lingkungan yang lebih kecil, lebih
terfokus, dan lebih spesifik daripada lingkungan secara makro. Ini sering
berhubungan dengan lingkungan di sekitar individu, organisme, atau obyek
tertentu. Lingkungan mikro dapat mencakup elemen-elemen seperti tempat tinggal,
tempat kerja, atau lokasi spesifik di dalam ekosistem yang lebih besar.
Sebagai contoh, untuk manusia, lingkungan mikro dapat mencakup tempat tinggal,
tempat kerja, atau tempat belajar. Bagi organisme lain, lingkungan mikro dapat
mencakup habitat yang mereka tinggali, misalnya, lubang di tanah, celah-celah
batu, atau bahkan permukaan daun tertentu.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan