Anda di halaman 1dari 16

KONSEP STURKTUR ORGANISASI KEHIDUPAN

DALAM KAJIAN EKOLOGI (BIOMA DAN BIOSFER)

Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:

Ekologi

Dosen Pengampu:

Roni Handika Putra, M.Pd

Oleh:

Kelompok III

1. Rahmy Jelita Daulay (23180004)


2. Muhammad Royhan (23180005)
3. Asiyah Syahrani (23180014)

PROGRAM STUDI TADRIS IPA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

MANDAILING NATAL

T.A 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat,
sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan,
baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi kehidupan akhirat kelak.
Sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih baik
mudah dan penuh manfaat.
Kami menyadari sekali, di dalam penyusunan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa.
Rasa terima kasih penulis ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah selaku
pembimbing yang telah memberikan banyak masukan serta saran yang sangat
bermanfaat dalam proses penyelesaian karya tulis ilmiah dalam bentuk makalah
ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut serta membantu menyumbangkan pikirannya dalam bentuk kritik, saran
dan masukan demi kesempurnaan makalah ini nantinya.
Mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk
pribadi, teman-teman, serta pembaca lainnya yang ingin mengambil hikmah
dari judul “Konsep Sturktur Organisasi Kehidupan dalam Kajian Ekologi
(Bioma dan Biosfer)” sebagai tambahan dalam referensi yang telah ada.

Panyabungan, Maret 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Bioma ........................................................................................ 2
B. Biosfer/Ekosfer ......................................................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 12
B. Saran ......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Ekologi sangat erat hubungannya dengan lingkungan sekitar kita. Saat
ini keberadaan materi dan konsep yang dipelajari dalam ekologi semakin
dibutuhkan dan menjadi dasar untuk dapat diterapkan oleh berbagai kalangan
dalam rangka membangun lingkungan yang berkelanjutan. Kata Ekologi
pertama kali diusulkan oleh ahli biologi asal Jerman Ernst Haeckel pada tahun
1866. Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikos berarti “rumah atau
tempat untuk hidup” dan logos yang berarti “ilmu”.
Jadi secara harfiah ekologi adalah ilmu tentang rumah tangga atau
tempat tinggal organisme. Biasanya ekologi didefinisikan sebagai kajian
hubungan organisme atau kelompok organisme terhadap lingkungannya atau
ilmu hubungan timbal balik antara organisme hidup dengan lingkungannya
(baik biotis maupun abiotis). Ekologi juga dikenal orang sebagai istilah ilmu
lingkungan hidup atau ilmu lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bioma?
2. Bagaimana biosfer/ekosfer?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bioma.
2. Untuk mengetahui biosfer/ekosfer.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bioma
Bioma adalah wilayah geografis luas yang dicirikan oleh kombinasi
unik antara iklim, vegetasi, dan satwa liar. Ini didefinisikan sebagai
sekelompok organisme yang memiliki karakteristik yang sama, yang terkait
erat dengan lingkungan tempat mereka hidup. Bioma berisi berbagai spesies
tumbuhan dan hewan, dan spesies ini telah mengembangkan ciri-ciri khusus
mereka sebagai respons terhadap kondisi lingkungan yang mereka
hadapi. Bioma dapat ditemukan hampir di seluruh benua di dunia. Penting
untuk dicatat bahwa meskipun bioma dan habitat menggambarkan lingkungan
yang berbeda, keduanya bukanlah istilah yang dapat dipertukarkan.1
Habitat mengacu pada tempat spesifik di mana suatu organisme hidup,
sedangkan bioma mengacu pada wilayah geografis yang jauh lebih luas yang
mencakup banyak habitat. Bioma dapat dianggap sebagai kumpulan habitat
yang berbeda, masing-masing mendukung kumpulan spesies tumbuhan dan
hewan yang unik. Ringkasnya, bioma adalah komunitas tumbuhan, hewan, dan
lingkungannya yang besar dan saling berhubungan, sedangkan habitat adalah
tempat yang lebih kecil dan lebih spesifik di mana organisme tertentu hidup.
Istilah “Bioma” pertama kali diperkenalkan pada tahun 1916 oleh Clements
sebagai pengganti “Komunitas biotik” yang diperkenalkan oleh Mobius pada
tahun 1877.
Seiring berjalannya waktu, arti kata tersebut berkembang hingga
mencakup gagasan lama tentang vegetasi, formasi, dan fito-fisiognomi. serta
masuknya unsur hewan dan dihilangkannya aspek taksonomi komposisi
spesies. Pada tahun 1935, Tansley menambahkan pertimbangan karakteristik
iklim dan tanah ke dalam definisinya dan menyebutnya sebagai ekosistem.
Konsep bioma diperkuat selama Program Biologi Internasional (1964-
74). Namun, istilah “Bioma” dapat berbeda-beda di berbagai wilayah. Dalam
literatur Jerman, istilah ini digunakan mirip dengan “Biotope.”

1
Ardhana, Ekologi Tumbuhan, (Denpasar: Udayana University Press, 2012), h. 16.

2
Dalam literatur Internasional, istilah bioma kadang-kadang digunakan
sebagai sinonim untuk provinsi biogeografi, yang mengacu pada wilayah yang
ditentukan oleh komposisi spesies dan dicirikan oleh atribut geomorfologi dan
iklim serta vegetasi yang serupa. Kedua istilah tersebut mencakup banyak
bioma dalam kenyataan. Allah SWT berfirman dalam surah Yasin ayat 33:

‫ض الا َمايتَةُ اَ احيَ اي ن َٰها َواَ اخَر اجنَا ِمان َها َحبًّا فَ ِمانهُ يَأا ُكلُ او َن‬
ُ ‫َواٰ يَةٌ هَّلُ ُم ااْلَ ار‬
Artinya:“Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang
mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya
biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan.”(QS. Ya-Sin 36:
Ayat 33)
Adapun dasar klasifikasi dari bioma antara lain sebagai berikut:
1. Iklim
Iklim suatu wilayah adalah salah satu pendorong utama klasifikasi
bioma. Jumlah dan distribusi curah hujan, pola suhu, dan musim digunakan
untuk menentukan iklim suatu wilayah, misalnya bioma hutan hujan tropis
dicirikan oleh curah hujan tinggi dan suhu hangat sepanjang tahun,
sedangkan suhu dingin dan curah hujan terbatas menentukan bioma tundra.
2. Vegetasi
Vegetasi juga merupakan faktor kunci dalam klasifikasi
bioma. Jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu wilayah serta susunan dan
kepadatannya digunakan untuk mengidentifikasi bioma, misalnya bioma
sabana dicirikan oleh rerumputan yang tinggi dan pepohonan yang tersebar,
sedangkan pepohonan yang selalu hijau mendominasi bioma hutan jenis
konifera.
3. Jenis Tanah
Jenis tanah merupakan faktor penting lainnya dalam klasifikasi
bioma. Tanah di bioma yang berbeda dapat bervariasi dalam komposisi,
struktur, dan pH, dan perbedaan ini dapat berdampak pada jenis tumbuhan
dan hewan yang dapat hidup di suatu wilayah, misalnya bioma gurun
dicirikan oleh tanah yang miskin unsur hara dengan kadar garam yang
tinggi, sedangkan tanah yang kaya unsur hara mendominasi bioma hutan
gugur beriklim sedang.

3
Bioma dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama antara lain
sebagai berikut:2
1. Bioma Terestrial
Bioma terestrial mengacu pada bioma yang ditemukan di darat,
seperti padang rumput, gurun, dan hutan tropis. Padang rumput dicirikan
oleh rerumputan dan pepohonan yang tersebar, dengan curah hujan
sedang. Bioma gurun dicirikan oleh curah hujan rendah dan suhu
tinggi. Hutan tropis dicirikan oleh tutupan pepohonan yang lebat dan
tingkat curah hujan yang tinggi.
2. Bioma Air Tawar
Bioma air tawar mengacu pada bioma yang mengandung air tawar,
seperti air tawar kutub, danau besar, dan berbagai jenis sungai pesisir. Air
tawar kutub ditemukan di daerah kutub dan biasanya dingin dan sedingin
es. Danau besar ditemukan di banyak wilayah di dunia dan dicirikan oleh
ukurannya yang besar dan air tawar. Sungai pesisir dapat bersifat tropis,
subtropis, atau beriklim sedang.
3. Bioma Laut
Bioma laut mengacu pada bioma yang ditemukan di lautan dan
dicirikan oleh air asin dan kehidupan lautnya. Bioma laut meliputi landas
kontinen, terumbu karang tropis, dan hutan rumput laut. Landas kontinen
merupakan wilayah dangkal lautan yang memanjang dari garis
pantai. Terumbu karang tropis ditemukan di perairan hangat dan dangkal
dan dicirikan oleh formasi karang dan beragam biota laut.
Bioma sangat penting dalam menjaga keanekaragaman hayati bumi
dengan beberapa cara sebagai berikut:
1. Habitat
Bioma menyediakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan
hewan, memungkinkan mereka untuk berkembang dan berkembang biak
dilingkungan alaminya. Hal ini membantu menjaga keanekaragaman
spesies dalam setiap bioma.

2
E. Odum, Dasar-Dasar Ekologi, (Yogyakarta: UGM Press, 2019), h. 11.

4
2. Interaksi Spesies
Interaksi antar spesies dalam bioma membantu menjaga
keseimbangan ekosistem. Misalnya, predator mengendalikan populasi
mangsanya, dan herbivora mengendalikan pertumbuhan tanaman.
3. Adaptasi
Bioma memungkinkan spesies beradaptasi dengan kondisi
lingkungan spesifiknya dari waktu ke waktu, yang mengarah pada evolusi
spesies yang unik dan beragam.
4. Regulasi Iklim
Bioma juga memainkan peran penting dalam mengatur iklim bumi
dengan menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan melepaskan oksigen..
5. Ketersediaan Sumber Daya
Bioma juga menyediakan berbagai sumber daya, seperti makanan,
air, dan bahan bangunan, untuk satwa liar dan manusia.
B. Biosfer/Ekosfer
Biosfer adalah lapisan bumi yang dapat dihuni atau ditinggali oleh
makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya. Lapisan ini berupa daratan,
perairan dan udara yang memungkinkan adanya kehidupan dan proses biotik
berlangsung.3 Biosfer menjadi tempat sistem ekologis global yang menyatukan
semua makhluk hidup, termasuk hubungan interaksi yang meliputi unsur
litosfer, hidrosfer, antrofosfer dan atmosfer bumi. Keempat lapisan tersebut
saling berkaitan satu sama lain.
Akan tetapi, biosfer lebih fokus kepada tempat tinggal makhluk hidup,
seperti flora dan fauna yang bertempat di daratan atau di perairan.
Dibandingkan seluruh lapisan bumi, biosfer merupakan lapisan yang paling
tipis. Lapisan biosfer hanya berkisar 9.000 meter saja. Lapisan ini menjadi
tempat sistem kehidupan dan organisasi yang kompleks. Selain itu, saat ini
hanya diketahui adanya satu biosfer yang ada di sistem tata surya, yakni
biosfer bumi. Di planet lain belum ditemukan tanda-tanda adanya biosfer
seperti di bumi.

3
Chairul Mukhtar, Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h.
22.

5
Sebab sejauh ini, bumi adalah satu-satunya tempat yang diketahui
adanya unsur kehidupan dan menjadi tempat yang mampu mendukung
makhluk hidup melangsungkan kehidupannya. Tempat hidup bagi makhluk
hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan uang kita tinggali saat ini, disebut
dengan habitat.
Adapun pengertian biosfer menurut para ahli antara lain sebagai
berikut:
1. Menurut Vladimir Wanouich Veinadsku, biosfer adalah sebuah sistem
terbuka dan berkembang sejak dimulainya sejjarah kehidupan makhluk di
bumi.
2. Menurut John Wiley, yaitu sebuah zona dari planet bumi dimana terdapat
kehidupan yang terbentuk secara alami pada lapisan bumi dengan lapisan
atmosfer yang lebih rendah.
3. Menurut M. Allaby, biosfer merupakan salah satu bagian habitat organisme
yang membentuk sistem kelompok stabil dan efektif untuk keseluruhan
ekosistem planet bumi.
Lapisan biosfer merupakan habitat atau tempat tinggal makhluk hidup
seperti flora dan fauna. Oleh karena itu, biosfer memiliki karakteristik sebagai
berikut:4
1. Fauna
a. Padang rumput
Pada wilayah padang rumput, diketahui memiliki ketersediaan
air yang cukup banyak. Padang rumput merupakan habitat bagi banyak
fauna, seperti binatang herbivora. Pada area padang rumput, makhluk
hidup lebih mudah mendapatkan makanannya berupa rumput-
rumputan. Selain binatang herbivora, pada area padang rumput juga
terdapat populasi hewan karnivora, seperti singa, harimau dan lain-lain
yang akan memangsa hewan herbivora tersebut sebagai suatu rantai
makanan.

4
Irwan, Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komonitas dan Lingkungan, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2013), h. 10.

6
b. Gurun
Wilayah gurun digambarkan berupa suatu wilayah dengan suhu
yang sangat panas dengan kandungan air yang sedikit. Pada daerah
gurun perubahan suhu akan sangat terasa. Misalnya, pada siang hari
suhu udaranya bisa mencapai 50 derajat celcius. Sedangkan pada
malam hari, suhu di gurun dapat mencapai 0 derajat celcius.
c. Tundra
Tundra merupakan tempat yang berbanding terbalik dengan
gurun. Tundra adalah wilayah yang diselimuti oleh daratan salju.
Umumnya wilayahnya terletak dekat dengan kutub utara yang dilapisi
es abadi. Fauna yang tinggal di kawasan tundra biasanya memiliki bulu
yang tebal dan berdarah hangat.
d. Hutan Tropis
Bagi seluruh makhluk hidup, daerah tropis adalah tempat yang
sangat cocok dan bersahabat. Pada daerah tropis, curah hujan yang
dimiliki sangat tinggi dan sinar matahari juga bersinar sepanjang tahun.
e. Taiga
Taiga merupakan habitat yang cocok untuk berbagai jenis
burung yang melakukan migrasi. Proses migrasi dilakukan apabila di
daerah asalnya mengalami perubahan musim, seperti musim gugur.
f. Kutub
Daerah kutub hampir sama dengan tundra, yaitu seluruh
tempatnya diselimuti oleh salju. Kawasan kutub adalah tempat yang
sangat ekstrim untuk ditempati oleh fauna. Di daerah ini hanya terdapat
beberapa fauna yang memiliki sistem pertahanan khusus, seperti bulu
yang tebal dan darah yang hangat.
g. Perairan
Fauna yang hidup di perairan dibedakan menjadi beberapa jenis,
seperti bentos yang memiliki ukuran mikroskopis dan sangat kecil,
bahkan tidak bisa dilihat mata telanjang. Organisme ini hidup di dasar
perairan.

7
2. Hutan
a. Hutan hujan
Seperti namanya, hutan ini terdapat di daerah tropis yang dilalui
oleh garis khatulistiwa. Hutan hujan memiliki curah hujan yang tinggi
dengan sinar matahari yang bersinar sepanjang tahun. Pohon yang
tumbuh di hutan ini memiliki daun yang lebat dan tumbuh mencapai 20
hingga 40 meter.
b. Hutan musim
Hutan musim umumnya memiliki ciri ketika musim kemarau
datang, maka pohon-pohon yang tumbuh akan menggugurkan daunnya.
c. Hutan iklim sedang
Jenis hutan yang tersebar di daerah pantai pasifik Amerika
Utara hingga ke Washington DC. Hutan ini ditumbuhi oleh pohon-
pohon yang dapat tumbuh tinggi, seperti pohon pinus.
d. Hutan gugur
Hutan gugur banyak menjadi habitat pohon yang tinggi, kokoh
dan memiliki daun yang lebar. Hutan ini berada di daerah yang sedikit
lebih kering, namun tetap memiliki kandungan air yang cukup banyak,
meskipun tidak sebanyak hutan hujan tropis.
e. Hutan taiga
Hutan yang berada di daerah dingin dan dekat dengan kutub.
Wilayahnya meliputi Kanada, Finlandia, Rusia dan Siberia Utara.
Hutan taiga memiliki jenis pohon dengan ukuran menjulang tinggi dan
daun yang menyerupai jarum, sehingga pohon ini tidak mengalami
penguapan yang besar.
f. Sabana
Saban merupakan padang rumput yang memiliki beberapa
pohon kerdil yang letaknya berkelompok. Pohon di wilayah sabana
tumbuh tersebar pada lokasi yang memiliki cadangan air yang banyak.

8
g. Stepa
Stepa merupakan nama lain dari padang rumput. Stepa
merupakan hamparan yang ditumbhi padang rumput dan tidak ada
pohon lainnya. Sebab, daerah ini memiliki udara yang sangat kering
dan cadangan air yang sedikit, sehingga hanya rumput yang dapat
tumbuh dan mampu bertahan hidup.
3. Terumbu Karang
Terumbu karang merupakan salah satu makhluk hidup yang hidup
dalam laut. Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari
kumpulan binatang karang yang kemudian membentuk batu kapur atau
struktur karbonat. Indonesia memiliki perairan laut dengan terumbu karang
terbesar dan terlengkap di dunia.
Indonesia memiliki keanekaragaman flora dan fauna dengan
karakteristik berbeda-beda. Berikut adalah faktor yang menyebabkan
persebaran flora dan fauna, yaitu:5
1. Iklim
Salah satu faktor biosfer adalah iklim. Iklim meliputi kondisi suhu
udara, curah hujan, angin dan kelembapan udara yang terdapat dalam suatu
wilayah. Kondisi iklim mempengaruhi pertumbuhan flora dan fauna secara
fisik. Misalnya, sinar matahari sangat berpengaruh untuk fotosintesis
tumbuhan. Kemudian, kelembapan udara juga mempengaruhi kehidupan
flora dan fauna. Selain itu, angin juga berpengaruh dalam proses
penyerbukan tanaman.
2. Air
Air menjadi salah satu faktor terpenting bagi kelangsungan hidup
flora dan fauna. Air berfungsi sebagai pembawa makanan, sehingga tanpa
adanya air, maka flora dan fauna tidak akan bisa melangsungkan hidupnya.
Contohnya pada daerah gurun yang memiliki curah hujan sedikit, sehingga
hanya beberapa jenis flora dan fauna yang mampu bertahan hidup disana.

5
Supri Haryono, Konservasi Ekosistem Sumber Daya Hayati, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), h. 29.

9
3. Tanah
Tanah menjadi salah satu faktor biosfer. Tanah merupakan tempat
yang sangat penting sebagai tempat tumbuhnya flora dan fauna. Di dalam
tanah terdapat beberapa kandungan tertentu yang mempengaruhi kehidupan
tumbuhan, seperti adanya zat hara.
4. Topografi
Topografi adalah suatu bentuk wilayah yang meliputi tinggi dan
rendah beserta reliefnya. Semakin tinggi permukaan tanah, maka semakin
rendah juga suhunya. Untuk itu, setiap tempat memiliki karakteristik flora
dan fauna masing-masing .
5. Manusia, Hewan dan Tumbuhan
Manusia, hewan dan tumbuhan menjadi salah satu faktor terpenting
dan berperan besar bagi persebaran flora dan fauna di lapisan biosfer.
Manusia dapat mengubah lingkungan dengan cepat, seperti mengubah
hutan menjadi perkebunan atau persawahan.
6. Kondisi Geologi
Kondisi geologi merupakan kondisi lingkungan fisik dari alam
sekitar yang mencangkup berbagai macam hal, seperti suhu lingkungan,
air, udara dan berbagai faktor lainnya. Semakin lengkap kondisi geologi
suatu wilayah, maka semakin besar tempat tersebut ditinggali oleh beragam
makhluk hidup.
7. Biotik
Faktor biotik merupakan faktor yang mendukung kehidupan
organisme makhluk hidup didaerah tertentu. Semakin banyak faktor biotik
yang ada dalam lingkungan biosfer, maka semakin besar kemungkinan
tempat tersebut dijadikan habitat atau tempat tinggal makhluk hidup.
Biosfer memiliki beberapa manfaat bagi makhluk hidup seperti
manusia, hewan dan tumbuhan, antara lain:
1. Sumber Makanan
Biosfer merupakan penyedia sumber makanan, seperti berbagai
flora dan fauna yang bisa dikonsumsi oleh manusia. Tanpa adanya flora
dan fauna, maka manusia tidak bisa melangsungkan hidupnya.

10
2. Penelitian dan Pendidikan
Selain itu, fungsi lain dari lapisan biosfer adalah sebagai objek
penelitian dan pendidikan. Fungsi ini bisa dijadikan pembelajaran kepada
anak cucu kita agar bisa mencintai alam dan belajar untuk melestarikan
flora dan fauna sejak dini.
3. Sarana Rekreasi
Selain sebagai sumber makanan, penelitian dan pendidikan. Biosfer
juga bermanfaat sebagai sarana rekreasi. Contohnya adalah suaka
margasatwa yang melindungi dan melestarikan berbagai jenis binatang
tertentu yang dikhawatirkan akan mengalami kepunahan, seperti badak
bercula satu dan komodo.
Dilihat dari jenis lapisannya, biosfer dibagi menjadi tiga jenis lapisan
sebagai berikut:
1. Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan bumi yang paling atas. Atmosfer berfungsi
untuk melindungi bumi dari benda-benda luar angkasa yang berukuran
besar. Lapisan atmosfer atau juga dikenal dengan lapisan ozon, yakni
lapisan yang berperan penting dalam melindungi kehidupan makhluk bumi.
2. Litosfer
Litosfer adalah lapisan bumi sebelum atmosfer. Litosfer tersusun
atas bebatuan yang ada di dalam biosfer dengan ciri-ciri yang berbeda
sesuai dengan tingkat kedalamannya. Contoh listosfer adalah susunan
letusan gunung berapi atau magma yang terbentuk akibat letusan gunung
merapi.
3. Hidrosfer
Hidrosfer adalah susunan biosfer yang terdiri dari sejumlah air atau
perairan. Contohnya adalah sungai, samudera, dan laut. Hidrosfer berperan
penting bagi kehidupan makhluk hidup. Hampir 70% mayoritas makhluk
hidup di bumi hidup di lingkungan hidrosfer.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, bioma adalah
wilayah geografis luas yang dicirikan oleh kombinasi unik antara iklim,
vegetasi, dan satwa liar. Ini didefinisikan sebagai sekelompok organisme yang
memiliki karakteristik yang sama, yang terkait erat dengan lingkungan tempat
mereka hidup. Adapun dasar klasifikasi dari bioma antara lain sebagai berikut:
1. Iklim.
2. Vegetasi.
3. Jenis tanah.
Biosfer adalah lapisan bumi yang dapat dihuni atau ditinggali oleh
makhluk hidup untuk melangsungkan hidupnya. Lapisan ini berupa daratan,
perairan dan udara yang memungkinkan adanya kehidupan dan proses biotik
berlangsung. Biosfer menjadi tempat sistem ekologis global yang menyatukan
semua makhluk hidup, termasuk hubungan interaksi yang meliputi unsur
litosfer, hidrosfer, antrofosfer dan atmosfer bumi. Lapisan biosfer merupakan
habitat atau tempat tinggal makhluk hidup seperti flora dan fauna. Oleh karena
itu, biosfer memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Fauna.
2. Hutan.
B. Saran
Demikian hasil makalah kami, pemakalah sadar masih banyak
kekurangan dalam makalah untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami
berikutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ardhana. 2012. Ekologi Tumbuhan. Denpasar: Udayana University Press.

Haryono, Supri. 2017. Konservasi Ekosistem Sumber Daya Hayati.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Irwan. 2013. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komonitas


dan Lingkungan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mukhtar, Chairul. 2012. Ekologi Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya.


Jakarta: Bumi Aksara.

Odum, E. 2019. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai