DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 3
A. Latar Belakang............................................................................................................ 3
B. Rumusan masalah.......................................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................................... 4
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA/TINJAUAN PUSTAKA.................................................................5
D. Kajian pustaka..........................................................................................................5
E. Tinjauan pustaka......................................................................................................... 5
A. Ekosistem................................................................................................................ 5
B. Ekosistem darat.......................................................................................................7
C. Jenis-jenis ekosistem daratan..............................................................................8
BAB 3 Kesimpulan dan saran...............................................................................................11
F. Kesimpulan................................................................................................................11
G. Saran..................................................................................................................... 11
Daftar pustaka...................................................................................................................... 12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
1
Daratan
2
Perairan
3
C. Tujuan
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA/TINJAUAN PUSTAKA
D. Kajian pustaka
Penelitian tentang ekosistem ini sudah banyak dilakukan, contohnya pada Dr. jon Paul
Rodriguez dari pusat ekologi dari pusat penelitian sains di institute Venezuela menyatakan
bahwa kerangka kerja yang dibangun oleh tim ini menjadi sebuah langkah keritis menuju
pembangunan lingkungan dan seluruh ekosistemnya juga menjadi program dari IUCIN yang
akan diselesaikan tahun 2025.
Metode ini melakukan evaluasi terhadap berbagai jegala resiko yang dihasilkan
melalui berbagai proses degradasi di dalam ekosistem. “Perubahan dalam distribusi dalam
sebuah ekosistem, kondisi fisik lingkungan dan komponen-komponen spesies bisa
memberikan kita data terkait kerasnya resiko yang diterima oleh ekosistem tersebut, dan
gejala ini sekarang bisa dinilai dengan sebuah system yang terstandarisasi kendati
ekosistemnya berbeda-beda di berbagai wilayah,” ungkap prof. keith lebih lanjut.
E. Tinjauan pustaka
F. Ekosistem
1. Pengertian ekosistem
(Odum, 2017) mengatakan, “Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk
dari proses reaksi timbal balik antar makhluk hidup dengan lingkungannya” Istilah ekosistem
pertama kali diperkenalkan oleh (Tansley, 1950) seorang ahli ekologi berkebangsaan inggris.
Ekosistem adalah suatu system yang saling terkait antara organisme hidup dan organisme tak
hidup atau lingkungan fisikinya. Dan atau hubungan timbale balik antara komponen biotik
(tumbuhan, hewan, manusia, mikroba) dengan komponen abiotik (cahaya, udara, air, tanah,
dan sebagaianya) di alam, sebenarnya merupakan hubungan antara komponen yang
membentuk suatu system. Pada pengertian lain tentang ekosistem, menurut mengatakan
ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas, atau merupakan
kesatuan dari suatu komunitas dengan lingkungannya di mana terjadi antar hubungan.
Ekosistem memiliki cirri-ciri adalah sebagai berikut :
Memiliki sumber energi yang konstan, umumnya cahaya matahari atau panas bumi
pada ekosistem yang ditemukan di dasar laut yang dangkal.
Populasi makhluk hidup mampu menyimpan energi dalam bentuk materi organik.
Terdapat daur materi yang berkesinambungan antara populasi dan lingkungannya.
5
Contoh ekosistem diantaranya:
Ekosistem alami, hutan
Ekosistem binaan, agreokosistem
Ekosistem buatan, aquarium
2. Komponen ekosistem
Suatu ekosistem memiliki dua komponen utamanya, yaitu komponen biotik
( komponen hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup). Kedua komponen ini
memiliki peran yang sangat penting bagi ekosistem, jika satunya hilang ekosistem tidak akan
berfungsi. (Cartono dan Nahdiah (2008, 2008) menjelaskan tentang: “komponen abiotik
meliputi semua faktor-faktor non hidup dari suatu kondisi lingkungan, seperti cahaya, hujan.
Nutrisi dan tanah faktor-faktor lingkungan ini tidak saja menyediakan energi dan materi
penting, tetapi juga mempunyai peranan penting dalam menentukan tumbuh-tumbuhan dan
juga hewan yang mampu berada di suatu habitat. Komponen biotic, meliputi semua faktor
hidup yang secara garis besarnya dibagi dalam tiga kelompok, yaitu produsen, konsumen,
dan pengurai.
3. Jenis-jenis ekosistem
Menurut (irwan, 2014), ”Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang komponen-
komponennya biasanya kurang lengkap, memerlukan subsidi energi, memerlukan
pemeliharaan atau perawatan, mudah terganggu, dan mudah tercemar. Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa ekosistem buatan merupakan ekosistem yang dipengaruhi
oleh campur tangan manusia, contohnya adalah sawah, danau buatan dan ekosistem
pertanian”.
“ekosistem alami merupakan ekosistem yang komponen-komponennya lengkap, tidak
memerlukan pemeliharaan atau subsidi energi karena dapat memelihara dan memenuhi
sendiri, dan selalu dalam keseimbangan”.
Dilansir dalam buku tematik kelas 5 tema 5 ekosistem yang ada di dunia dibagi menjadi
dua yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. ekosistem alami terdiri atas ekosistem air
dan ekosistem darat. Ekosistem air terdiri atas ekosistem air tawar dan ekosistem air asin.
Ekosistem darat terdiri atas ekosistem hutan padang rumput, padang pasir, Tundra, dan taiga.
Sementara itu, ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Sawah dan Bendungan merupakan dua contoh ekosistem
buatan.
selanjutnya ekosistem darat, contohnya ekosistem hutan hujan, tropis sabana, padang
rumput, gurun, tega, dan.
Ekosistem darat ini dibedakan oleh tingkat curah hujan dan iklimnya.
perbedaan tersebut, menyebabkan jenis tumbuhan dan hewan yang ada di dalamnya juga.
Tumbuhan seperti rotan dan anggrek, serta hewan seperti kera, burung, pada, dan, berada.
ekosistem Sabana memiliki curah hujan yang lebih rendah daripada ekosistem hutan hujan
tropis. Hewan-hewan yang hidup di Sabana antara lain berbagai jenis serangga dan mamalia
seperti zebra dan singa. ekosistem padang rumput memiliki curah hujan yang lebih rendah
dibandingkan dengan ekosistem sabana. tumbuhan khas Ekosistem adalah rumput. Hewan
6
yang hidup pada ekosistem Ini contohnya Byson, singa, anjing liar, Serigala, gajah, jerapah,
kanguru, kanguru dan. Gurun merupakan ekosistem yang paling gersang karena curah hujan
yang sangat rendah. Tumbuh banyak tumbuh. hewan-hewan yang bisa hidup pada ekosistem
ini adalah antara lain semut, ular, kadal, kalau kalajengking, dan lagi. Suhu pada ekosistem
taiga sangat rendah pada musim dingin. tega biasa cuma, pinus, dan sejenisnya.
G. Ekosistem darat
Ekosistem darat merupakan ekosistem yakni Interaksi antara makhluk hidup dan juga
lingkungannya yang berada di wilayah daratan. Sehingga ekosistem darat ini merupakan
kehidupan makhluk hidup dan lingkungannya yang ada di wilayah daratan. Ekosistem darat
yang meliputi wilayah yang sangat luas dan seringkali kita sebut sebagai bioma. Ekosistem
darat atau bioma ini sangat dipengaruhi oleh hal tertentu, yakni iklim. Sementara iklim
sendiri juga sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni letak geografis dan juga letak
astronomis. macam-macam dari ekosistem darat:
a. Ekosistem hutan hujan tropis
suhu kurang lebih 25 derajat Celcius sepanjang tahun
curah hujan tinggi
hewan dan tumbuhan sangat beragam
tumbuhan khas, Liana dan epifit
b. Ekosistem hutan gugur
mempunyai empat musim
tumbuhannya, campuran pohon beech- maple dan oak-hickory
Hewannya, rusa, tupai, salamander, dan beruang hitam
c. Ekosistem Tundra
terdapat di Kutub Utara yang mempunyai curah hujan rendah
tumbuhannya, lumut kerak dan lumut
hewannya, Serigala, beruang kutub, dan rusa kutub.
7
Jenis tumbuhan dan juga hewan beradaptasi pada lingkungan atau wilayah daratan
karena ekosistem darat, maka dari itulah binatang dan tumbuhan atau flora dan fauna juga
beradaptasinya dalam wilayah daratan. Hal ini karena daratan menjadi habitat dari flora dan
fauna tersebut. Oleh karena ekosistem daratan ini terdiri dari beberapa jenis dan setiap jenis
mempunyai karakteristiknya masing-masing, maka dari itulah setiap jenis ekosistem daratan
ini mempunyai flora dan fauna yang khas dari masing-masing.
Beberapa jenis bioma yang mempunyai nama disesuaikan dengan vegetasi tanaman yang
tumbuh dominan adalah bioma hutan gugur, bioma Savana, bioma tundra, bioma, bioma,
hutan, dan. Masing-masing bioma tersebut akan kita bahas satu persatu karena merupakan
ekosistem daratan.
2) Bioma sabana
Bioma sabana merupakan ekosistem darat yang berupa padang rumput Dengan diselingi oleh
beberapa pohon. Ini berada di daerah yang memiliki iklim tropis. Wilayah yang banyak
terdapat di bioma sabana adalah di Australia Utara, Nusa, Nusa, dan kenya. Bioma sabana ini
dibedakan menjadi dua jenis, yakni bioma sabana murni dan bioma sabana campuran.
beberapa jenis pohon yang hidup di bioma sabana ini adalah rumput, Aucalyptus, tumbuhan
terbang dan Acacia. Sedangkan beberapa hewan yang menempati bioma sabana ini antara
lain macan tutul, gajah, rusa atau, zebra, singa, kuda, dan beberapa macam serangga termasuk
rayap. Berikut ini merupakan ciri-ciri dari bioma:
8
Mempunyai curah hujan antara 90 sampai 150 cm per tahun.
Merupakan Padang rumput yang diselingi oleh beberapa pohon.
Ditumbuhi oleh beberapa jenis flora, seperti tumbuhan, rumah, acacia, dan
aucalyptus.
3) Bioma tundra
Bioma tundra ini bisa dikatakan sebagai bioma yang paling dingin. bioma tundra ini dipecah
menjadi dua macam, yakni tundra artik dan juga tundra alpin. Tundra artik merupakan
Tundra yang berada di daerah kutub utara, au dan tundra Alpin terdapat di puncak
pegunungan yang tinggi, seperti di puncak pegunungan Jayawijaya. Bioma tundra ini
merupakan ekosistem darat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
Mengalami musim dingin yang sangat panjang, hingga mencapai 9 bulan.
Mendapatkan sangat sedikit radiasi sinar matahari Ketika dingin, sehingga terlihat
gelap.
Mengalami musim panas selama 3 bulan saja.
Tumbuhan-tumbuhan mulai tumbuh dan berkembang di musim panas ini
4) Bioma gurun
Gurun merupakan Padang yang mempunyai ukuran sangat luas dan mempunyai sifat tandus.
Hal ini karena curah hujan yang turun sangatlah sedikit. Bisa dikatakan bahwasannya hujan
sangat jarang menimpa wilayah gurun ini. berikut ciri-ciri dari bioma gurun:
Mempunyai curah hujan yang sangat rendah, yakni kurang dari 25 cm per tahun.
Keadaan tanah sangat tandus.
Tanah tidak dapat menyimpan air.
Mempunyai kecepatan evaporasi atau tingkat Penguapan yang sangat tinggi.
5) Bioma taiga
Bioma taiga ini juga disebut sebagai hutan boreal. Bioma taiga ini berada di wilayah atau
daerah di antara daerah memiliki iklim subtropis dengan daerah yang memiliki iklim kutub.
Bioma taiga ini juga berada di daerah yang memiliki iklim dingin. Daerah-daerah yang
memiliki bioma ini antara lain Alaska, Amerika Utara, Rusia, dan semenanjung Skandinavia.
berikut ciri-ciri dari bioma taiga:
Terdapat diantara daerah iklim subtropis dengan daerah iklim kutub atau di daerah
iklim dingin.
Terdapat perbedaan suhu yang sangat mencolok antara musim panas dan juga musim
dingin.
Terjadi pertumbuhan tanaman ketika musim panas, yakni selama tiga hingga enam
bulan.
9
Sesuai dengan namanya, hutan ini berada di daerah yang memiliki iklim tropis, yang dilalui
oleh garis khatulistiwa. berikut ciri-ciri dari hutan hujan tropis
Memiliki tingkat curah hujan yang sangat tinggi, yakni antara 200 hingga 450 cm per
tahun.
Mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun.
Suhu lingkungan antara 21 hingga 30 derajat celsius.
7) Padang rumput
Sama seperti hutan hujan tropis, padang rumput ini juga terdapat di wilayah atau daerah
tropis sehingga mempunyai iklim sedang. Daerah Indonesia yang banyak mempunyai padang
rumput adalah di wilayah Nusa Tenggara. Untuk mengenal lebih dekat padang rumput ini,
Berikut merupakan ciri-ciri dari Padang rumput:
Terdapat di daerah yang mempunyai iklim tropis dan juga subtropis.
Mempunyai curah hujan rata-rata sebesar 25 hingga 50 cm per tahun.
Di daerah yang memiliki curah hujan tinggi terdapat Rumput yang tumbuh subur yang
tingginya mencapai 3 meter, seperti bluestem grasses
10
BAB III
Kesimpulan dan saran
I. Kesimpulan
Ekosistem daratan merupakan ekosistem (yaitu hubungan antara makhluk hidup dengan
lingkungannya) yang ada di wilayah daratan. Jadi, ekosistem daratan ini adalah kehidupan
makhluk hidup dengan lingkungannya yang berada di wilayah daratan.
Setiap jenis makhluk hidup mempunyai lingkungan hidupnya sendiri. Tempat makhluk
hidup melakukan segala kegiatan hidupnya disebut habitat. Satuan makhluk hidup dalam
ekosistem meliputi individu, populasi,
J. Saran
Diharapkan dengan adanya karya tulis ilmiah ini bisa bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya sehingga menambah pengetahuan tentang ekosistem darat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Cartono dan Nahdiah (2008, h. 2.-2. (2008). komponen abiotik. jakarta , 28-29.
irwan. (2014). prinsip-prinsip ekosistem, lingkungan dan pelestariannya. jakarta , bumi
aksara.
Kimbal, J. (2000). biologi. Jakarta , jilid III.
Odum, 1. (2017). ekosistem darat. rangkuti , 6.
Tansley, A. (1950). ahli ekologi. Knighted , b. 1871–d. 1955.
12
13